Anda di halaman 1dari 15

INSERSI GTSL

Farli Romantio (40618092)


MIND MAPPING

INSERSI PEMELIHARAAN

TAHAP PERSIAPAN TAHAP PEMASANGAN GTSL JAR.LUNAK

ARAH PASANG KLAMER • RETENSI • MEMBERSIHK- • GIGI ASLI


• ESTESIK AN • JAR.LUNAK
• STABILISASI • MEMBUKA
• OKLUSI TIAP MALAM
PENGAMATAN GTSL
TUJUAN INSERSI

• Memulihkan fungsi estetik, mastikasi, fonetik dan menjaga jaringan gigi serta
jaringan lunak yang ada agar tetap sehat.
• Hal-hal yang harus diperhatikan :
• Arah pasang gigi tiruan yang telah diketahui saat suervei
• Pengamatan terhadap gigi tiruan (permukaan mekanis, permukaan
anatomis dan klamer)
HAMBATAN

1. Hambatan pada permukaan gigi atau jaringan (dapat dihilangkan dengan


pengasahan), tetapi kontak jangan sampai hilang. Jika kontak antara gigi
tiruan dan jaringan hilang > food impaction > gingivitis > berkurangnya
stabilitas
2. Gigi tiruan kurang atau tidak cekat
3. Aspek oklusi pada posisi sentrik, lateral dan anteroposterior
4. Faktor estetik menyangkut pada gigi anterior
5. Adanya rasa mual
6. Perubahan suara saat bicara (cadel)
PROSEDUR

• Alat dan Bahan

Sonde Pinset

Kaca mulut

Bila pasien telah memakai GTSL, dianjurkan untuk dilepas dan


tidak dipakai minimal 24 jam
PROSEDUR
1. Siapkan GTSL yang telah dibersihkan
2. Persilahkan pasien untuk kumur-kumur
3. Insersikan GTSL akrilik pada rongga mulut pasien
4. Lakukan pemeriksaan dan evaluasi :
• Kondisi intraoral pasien
(tidak boleh ada luka, stomatitis yang dapat mengganggu proses pemasangan GTSL)
• Bagi penderita yang telah memakai gigi tiruan, GTSL yang lama harus dilepas minimal 24 jam
sebelum insersi (memudahkan peredaran darah pada mukosa).
• Periksa retensi, stabilitas GTSL, oklusi sentrik dan eksentrik.
• Tanyakan adanya keluhan rasa sakit pada pasien, lakukan perbaikan apabila diperlukan.
• Psikologis : adaptasi dan penerimaan pasien terhadap GTSL nya
(kenyamanan pasien, estetik, bicara, mastikasi)
• Ajarkan pasien memasang dan melepas GTSL sendiri
KIE

1. Setelah insersi, pasien diminta untuk memakai GTSL nya selama 24 jam / sehari semalam, kecuali saat
makan GTSL harus dilepas. Setelah makan GTL dipakai lagi
2. GTSL belum boleh dipakai untuk makan, hanya untuk minum dan bicara, bertujuan untuk adaptasi.
3. Belajar dipakai bicara dengan disuarakan
4. Menjaga kebersihan GTSL.
5. Ada 2 cara pembersihan GTSL :
• Cara mekanis, yaitu di sikat dengan sikat lembut pada bagian permukaan gigi, pada bagian plat
menggunakan spoon / dengan tangan menggunakan sabun yang tidak mengandung detergent dan
soda (sabun cuci piring/sabun antibakteri) kemudian cuci di bawah air mengalir.
• Cara kimia yaitu dengan denture cleanser. Di rendam dalam larutan (1 tablet untuk merendam RA
dan RB selama 15 - 30 menit).
KIE

6. Waktu pembersihan GTSL : pagi, setelah makan, dan sebelum tidur


7. Setelah 24 jam ,GTSL dilepas pada waktu tidur, dibersihkan seperti instruksi diatas, lalu dikeringkan
menggunakan tissue / kain lap dan disimpan dalam wadah kering terbuka / tertutup dengan
perforated udara.
8. Apabila ada gangguan fonetik, mastikasi dan sakit, dianjurkan untuk segera kontrol
9. Kontrol sesuai waktu yang telah ditentukan guna mengecek kembali lebih lanjut, jika tidak ada
gangguan pasien terus dapat memakai GTSL.
PASCA PEMASANGAN GTSL (KONTROL)

Pasien harus kembali secara periodik untuk evaluasi respon jaringan mulut terhadap GT dan menanggulangi
masalah pada pasien akibat pemakaian GT.
Ada 3 hal yang harus diperhatikan : GTSL, GIGI ASLI DAN JARINGAN LUNAK

Kontrol Kontrol
1 2

GIGI ASLI

1. Ada tidaknya goyangnya gigi


penyangga JARINGAN
2. Meningkatnya frekuensi karies
3. Akumulasi plak LUNAK

1. Memburuknya kebersihan mulut


2. Inflamasi gingiva
PROSEDUR

• Alat dan Bahan

Articulating paper Stone


Sonde Pinset

Kaca mulut
PROSEDUR KONTROL 1

1. Persilahkan pasien duduk dikursi unit/dental chair


2. Tanyakan apa keluhannya. Dengarkan dan perkirakan penyebabnya.
3. Cek retensi dan stabilisasi GTSL. Periksa GTSLnya yang ada kaitan dengan penyebab
keluhannya. Mungkin overextended, oklusi dicek apakah ada premature kontak (lakukan
dengan bantuan articulating paper).
4. Lepas GTSLnya dan periksa kemungkinan ada bagian yang tajam atau ada bintil pada
permukaan anatomisnya.
5. Periksa mukosa mulut apakah ada bagian yang kemerahan.
6. Tentukan diagnosisnya berdasar keluhan pasien, keadaan mukosa, dan keadaan GTSLnya.
7. Tentukan rencana terapinya
KIE

1. GTSL sudah mulai boleh digunakan untuk makan, dimulai dengan makanan yang
lunak.
2. GTSL dibersihkan setiap habis makan, akan tidur, dan bangun tidur. Cara
membersihkan seperti yang telah diajarkan
3. Datang untuk kontrol berikutnya
PROSEDUR KONTROL 2

1. Urutan sama seperti pada kontrol 1


2. KIE pada penderita :
1. Gunakan untuk makan dan mengunyah pada kedua sisi rahang
2. Hindari makanan yang keras
3. Cara membersihkan sama seperti instruksi sebelumnya
4. Bila ada keluhan harus datang untuk kontrol
5. Dianjurkan kontrol setiap 6 bulan sekali
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai