Anda di halaman 1dari 3

PEMASANGAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPAS

Gigi tiruan sebagian lepas perlu dicobakan lebih dulu ke dalam mulut untuk penyesuaian dari tepi basis & oklusi. Sebelumnya, di bawah sinar terang permukaaan basis resin skrilik yang menghadap ke mukosa mulut diraba dengan jari, apakah ada permukaan yang kasar. Bila adas tekanan kunyah akan terjadi iritasi mukosa di bawahnya. Tepi-tepi basis yang tajam harus dibulatkan.

Kriteria gigi tiruan sebagian lepas yang akan dipasang ke dalam mulut : 1. permukaan luar gigi tiruan licin & mengkilap 2. ujung cengkram kawat membulat 3. gambaran gusi, papilla interdental, garis servikal, gum stippling terlihat jelas 4. batas-batas tepi basis & sayap sesuai dengan batas-batas anatomis mulut & membulat 5. basis skrilik resin tidak porus 6. elemen gigi tiruan tersusun sesuai dengan kebutuhan & teruatur, serta permukaan oklusal mengkilap 7. permukaan dalam gigi tiruan yang menghadap ke mukosa tidak kasar 8. tepi basis di daerah servikal gigi asli tipis, landai, & tidak tajam. Hal hal yang perlu diperhatikan pada saat pemasangan gigi tiruan sebagian lepas : 1. Penyesuaian basis & sayap gigi tiruan diletakkan di mulut, dilakukan sedikit penekanan. Untuk mengetahui adanya undercut daerah yang menonjol, digunakan pengolesan pada permukaan basis yang menghadap mukosa dengan PIP (pressure indicating paste) merupakan campuran fletcher powder & olive oil, diaduk menjadi pasta. Pasta dioleskan dengan kuas pada basis & sayap bagian dalam, kemudian dicobakan pada mulut. Bila lapisan pasta terhapus, berarti terdapat undercut, maka daerah ini diambil/diasah dengan stone bur merah. Oleskan pasta lagi, dan cobakan kembali dalam mulut, sampai lapisan adonan pasta tersebut merata di seluruh permukaan basis. Bila ada bagian sevikal dari basisi tidak dapat duduk tepat di atas mukosa (terhalang gigi asli) maka bagian tersebut diambil sampai gigi tiruan tersebut dapat duduk dengan baik. Bila sayap terlalu panjang, dapat dikurangi dengan metal trimmer bur 2. Kawat Cengkeram Posisi cengkram yang melingkari gigi harus pasif. Rest oklusal terletak pada tempat yang disediakan, dimana sebelum pencetakan sudah diasah/dipreparasi sesuai aturan (1/3 lebar mesiodistal gigi) 3. Elemen gigi tiruan setelah basis & kawat cengkeram terletak baik, perhatikan letak elemen gigi tiruan, apakah sudah tersusun baik di dalam lengkung rahang. 4. Oklusi tahap ke-4 lakukan pemeriksaan oklusi gigi-geligi. Sebaiknya pemeriksaan oklusi dilakukan : o Sebelum pemakaian GTSL (saat preparasi tempat cengkram, aru mencetak ke-2) o Saat pemasangan GTSL o Setelah pemasangan GTSL (control) Cara pemeriksaan oklusi gigi-geligi : o Dengan bantuan kertas artikulasi (biru/merah) di antara oklusal gigi-gigi rahang atas & bawah, lalu pasien diinstruksikan menggerakkan rahang dalam arah vertical. o Bila didapat gambaran pada permukaan gigi-gigi berupa tanda biru/merah pada sebagian oklusal gigi, berarti ada gigi yang kontak lebih dulu atau gigitan terlalu tinggi maka dilakukan pengasahan pada tanda biru/merah yang tebal dengan red stone bur sampai tanda-tanda merah/biru merata di seluruh permukaan gigi-geligi. o Poles sampai mengkilap. 5. Artikulasi pemeriksaan artikulasi dilakukan pada RA & RB dalam gerakan horizontal dengan gerakan artikulasi. Pada gerakan RB ke kiri, maka sisi kiri disebut working side, sedangkan sisi kanan disebut balancing side pada gigi-gigi posterior. Instruksi kepada pasien setelah GTSL dipasang : 1. GTSL harus selalu bersih, sebelum & sesudah dipasang di mulut

2. GTSL tidak boleh dipakai saat tidur, supaya jaringan mukosa beristirahat dari tekanan basis GTSL & bahaya tertelan 3. GTSL dibersihkan / disikat dengan sikat gigi & sabun lunak, di atas tempat yang berisi air, supaya bila terlepas tidak jatuh ke lantai 4. Sebelum tidur, GTSL direndam & disimpan di dalam tempat yang berisi air supaya tidak kering (berubah bentuk, terbuang) Periode Kontrol sesudah pemasangan GTSL : 1. control ke-1 : 24 jam setelah dipasang 2. control ke-2 : 48 jam setelah control ke-1 3. control ke-3 : 72 jam setelah control ke-2 GTSL dipasang ke mulut pasien & dipakai terus salaam 24 jam (dalam keadaan bersih) sampai control ke-1 ke klinik. Setelah itu, sebelum tidur, dibersihkan & direndam dalam gelas berisi air, esoknya disikat/dibersihkan, lalu GTSL dipakai kembali, tetapi malam hari tidak dipakai & direndam. Kontrol rutin sebaiknya setiap 6 bulan.

MASALAH PASCA PEMASANGAN


Setelah 24 jam pemakaian GTSL, biasanya timbul beberapa masalah : Rasa kurang nyaman / enak Efisiensi terganggu Banyak keluhan / keluhan-keluhan lain Rasa kurang nyaman / enak terjadi mulai GTSL dipasang sampai pasien dapat beradaptasi dengan gigi tiruan sebagian lepas di dalam mulut. Rasa kurang nyaman yang mengganggu proses adapatasi : o Gigi terasa ngilu biasanya terjadi pada gigi penjangkaran, karena tertekan kawat cengkeram; rest oklusal yang tidak terletak pada tempatnya sehingga mengganggu oklusi. Penanggulangan : Perlekatan lengan cengkram diperbaiki, sehingga kontak pasif Tempat rest oklusal diperbaiki, bila tidak mungkin diperbaiki maka gigi antagonis diasah sedikit, bila harus diasah banyak, maka pembuatan GTSL harus diulang. o Abrasi & laserisasi jaringan lunak Disebabkan tekanan tepi GTSL terhadap mukosa di bawahnya. o GTSL longgar : Karena cengkeram pada gigi penjangkaran longgar Karena basis GTSL longgar, harus dilakukan relining (menambah resin akrilik yang baru pada basis gigi tiruan) Efisiensi terganggu sulit mengunyah makanan karena gangguan mekanisme neuromuscular di bagian posterior. Penanggulangan :latihan makan. Gigi-gigi terasa tumpul : bila sudah lama memakai GTSL, permukaan oklusal mengalami aus. Penanggulangan : dibuatkan GTSL baru Gangguan oklusi : karena ada kontak premature. Penanggulangan : periksa dengan kertas artikulasi lalu diasah Mulut terasa penuh : adaptasi 2 5 minggu Keluhan lain ingin muntah : o basis GTSL terlalu panjang di palatal sampai ke palatum molle. o Penanggulangan : dikurangi, dibuat post dam pada ah line gangguan bunyi / suara : Pada GTSL RA, karena ada basis palatal, susunan gigi anterior Penanggulangan : 1. bagian anterior palatum dirubah (kontur daerah bicara)

2. gigi-gigi anterior atas jangan disusun terlalu ke labial 3. kombinasi kedua factor di atas permen karet dapat melekat pada GTSL banyak saliva, karena reaksi fisiologis terhadap benda asing, terjadi beberapa hari perasaan panas di mulut : karena foramen mentalis pada RB tertekan basis GTSL, & foramen incisivum tertekan basis GTSL RA. o Penanggulangan : daerah foramina tersebut dibebaskan Makanan terkumpul di bawah basis GTSL : sayap GTSL terlalu pendek Pipi atau lidah tergigit : o Pipi, karena tidak ada horizontal overlap pada susunan gigi-geligi posterior RA & RB o Lidah, karena susunan gigi-gigi RB terlalu ke lingual.

Inflamasi yang disebabkan GTSL seringkali tidak menimbulkan keluhan : 1. Denture Sore Mouth (DSM) ditemukan di bawah GTSL RA resin akrilik permukaan mukosa merah, halus, kadang-kadang nyeri penyebab : GTSL dipakai terus menerus pada malam hari terapi : malam hari GTSL dilepas, protein, mineral, vitamin 2. Epulis Fissuratum = Inflammatory Hyperplasia Pada GTSL bila terjadi di bawah sayap anterior (jaringan lunak pada daerah muco buccal fold tampak hypertrophies, karena iritasi sayap anterior) 3. Papillary hyperplasia dari palatum (papillomatosis) Karena palatum ditutupi basis GTP, jarang terjadi karena GTSL 4. Alergi gigi tiruan Mukosa membrane alergi terhadap bahan basis gigi tiruan (methyl methacrylate) resin akrilik dimana polimerisasinya belum selesai.

Anda mungkin juga menyukai