Anda di halaman 1dari 19

BBDM SKENARIO 4 MODUL 6.

1
Kelompok 4
Sasaran Belajar
01 Definisi, indikasi dan kontraindikasi
GTSL Kerangka Logam

02 Kelebihan dan kekurangan GTSL


Kerangka Logam

03 Komponen dari GTSL Kerangka


Logam

04 Tatalaksana sesuai kasus


Definisi, indikasi dan kontraindikasi
01 GTSL Kerangka Logam
DEFINISI GTSL KERANGKA LOGAM

GTSL kerangka logam merupakan gigi tiruan yang


kerangkanya dibuat dari logam. Gigi tiruan ini terdiri
dari landasan gigi tiruan logam sedangkan gigi
buatannya dari bahan akrilik.
Indikasi
• Semua situasi klinis di mana estetika tidak begitu diutamakan.
• Pada pasien dengan space intermaxillary yang berkurang
• Kasus deep bite
• Pasien dengan alergi akrilik.
• Oral hygiene baik
• Gigi penyangga dengan dukungan tulang alveolar baik
• Kasus basis dukungan gigi denga desain unilateral

Kontraindikasi
Tidak dapat digunakan pada pasien yang allergi bahan metal
Kelebihan dan kekurangan
02 GTSL Kerangka Logam
• Logam adalah bahan yang tahan terhadap abrasi, sehingga
Kelebihan permukaannya tetap licin dan mengkilat, serta tidak
menyerap cairan mulut, sehingga sisa makanan sulit
GTSL melekat dan gigi mudah untuk 01
dibersihkan.
• Konduktivitas thermal
Kerangka • Berat dan ukuran yang besar02Metal alloy dapat dicetak lebih
Logam tipis dibandingkan resin akrilik dan tetap memiliki kekuatan
yang baik dan bersifat kaku. 03
• Lebih tahan lama.
• Resistensi dan stabilitas yang04 baik.
• Logam tidak dapat mengalami perubahan bentuk sehingga
aman selama pemakaian 05
• Gigi Tiruan ini lebih banyak membantu mempertahankan dan
memulihkan oklusi dan artikulasi
06
• Lebih sulit menyesuaikan permukaan jaringan dibandingkan
basis plastik.
Kekurangan • Lebih sulit untuk dilakukan relining pada permukaan metal
GTSL yang menghadap jaringan.
01
• Logam memiliki estetik yang kurang baik, Warna basis metal
Kerangka tak harmonis dengan warna 02 jaringan sekitarnya, sehingga
Logam bila dipakai di bagian anterior akan menggangu faktor
estetik. 03
• Lebih mahal dan jika terdapat perubahan sulit dilakukan
seperti menambahkan gigi 04
• Konektor logam relatif berat sehingga dapat menyebabkan
perpindahan prostesa. 05

06
Komponen-komponen dari
03 GTSL Kerangka Logam
KOMPONEN GTSL KERANGKA LOGAM
Komponen GTSL kerangka logam terdiri dari konektor mayor, konektor minor,
penahan langsung, penahan tidak langsung, sandaran, dan basis.

1. Konektor mayor
Konektor mayor adalah bagian gigi tiruan lepasan yang menghubungkan
komponen pada satu sisi dengan sisi lainnya pada satu rahang

2. Konektor minor
Konektor minor adalah komponen yang merupakan penghubung antara
konektor mayor atau basis GTSL dan komponen lain dari gigi tiruan, seperti
cangkolan, penahan langsung, penahan tidak langsung, sandaran oklusal
atau sandaran singulum. Bentuknya harus mempunyai ketebalan yang
cukup agar tetap tegar sehingga penyaluran tekanan efektif.
KOMPONEN GTSL KERANGKA LOGAM
3. Penahan langsung
Kompoen yang terletak pada gigi penyangga, berfungsi mencegah lepasnya
gigi tiruan dan memberi retensi pada gigi tiruan

4. Penahan tidak langsung


Merupakan komponen yang memberikan retensi terhadap gaya yang
menekan kearah gingiva. Komponen penahan tidak langsung harus
ditempatkan sejauh mungkin dari basis perluasan distal sehingga dapat
melawan gaya yang dapat melepaskannya.

Fungsi penahan tidak langsung:


• Untuk mengimbangi gerakan-gerakan yang terjadi sewaktu pengunyahan
• Menambah stabilitas GTSL
KOMPONEN GTSL KERANGKA LOGAM
5. Sandaran/rest
Merupakan komponen GTSL yang memberikan dukungan vertikal pada gigi
tiruan. Sandaran harus ditempatkan pada permukaan gigi yang sudah di
preparasi, disebut dengan dudukan sandaran.
Kedudukan sandaran/rest-seat :
• Bentuk kedudukan sandaran : sendok
• Dasar tempat kedudukan sandaran sedikit miring ke pusat gigi
penyangga pada permukaan oklusal dan konkaf
• Sudut antara sandaran oklusal dan konektor minor harus lebih kecil dari
90 derajat
6. Basis
Adalah komponen yang mendukung anasir gigi tiruan dan mennerima gaya
fungsional dari oklusi serta memindahkan gaya fungsional ke struktur
pendukung rongga mulut
04 Tatalaksana sesuai kasus
Tatalaksana kasus
Pemeriksaan subjektif
01
Pemeriksaan subyektif dapat berupa anamnesa untuk mendapatkan data keluhan,
kebutuhan, dan keinginan pasien. Dengan melakukan anamnesa yang benar, maka
diagnosa akan dapat ditegakkan (90%).

02 Pemeriksaan objektif
Pemeriksaan obyektif berupa pemeriksaan ekstraoral dan intraoral juga harus dilakukan
untuk menegakkan diagnosa dan mendapatkan data-data kebutuhan rencana perawatan,
misalkan di bidang prostodonsia (dalam hal ini pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan/
GTSL) dibutuhkan data mengenai anatomical landmark pasien untuk kebutuhan retensi
dan stabilisasi gigi tiruan nantinya.
Pemeriksaan penunjang
03
Pemeriksaan penunjang juga tidak jarang dilakukan untuk melihat keadaan tulang
alveolar dan sisa akar gigi yang tidak terlihat di permukaan.
Tatalaksana kasus
04 Menegakkan diagnosa dan rencana perawatan
Berdasarkan skenario pasien telah menggunakan GTSL akrilik selama 5 tahun dan saat
ini kawat gigi GTSL pasien sudah longgar. Pasien akan dilakukan perawatan
menggunakan GTSL kerangka logam untuk menggantikan GTSL akrilik sebelumnya.
Perawatan pendahuluan
05
Pasien dapat dilakukan perawatan dahulu seperti scalling, kontrol plak, ekstraksi radiks,
dll. Berdasarkan skenario, gigi pasien pasien terdapat sisa akar pada gigi 46, 17, 26.
Maka dapat dilakukan pencabutan sisa akar terlebih dahulu.

06 Cetak anatomis (model studi) Cara mencetak :


Alat yang dibutuhkan : Stok tray Buat adonan dengan perbandingan P/W 3:1,
Bahan yang dibutuhkan : Alginat kemudian dimasukkan ke dalam sendok cetak
Posisi pencetakan dengan merata, kemudian dimasukkan ke dalam
Posisi operator : rahang bawah : di kanan mulut pasien dan sambil ditekan. Dilakukan
depan pasien muscle triming agar bahan cetak mencapai lipatan
Posisi pasien : rahang baawah : pasien mukosa. Setelah setting, sendok dikeluarkan dari
duduk tegak dan bidang oklusal sejajar mulut dan dibersihkan dari saliva. Hasil cetakan
lantai posisi mulut setinggi siku operator. diisi dengan stone gips dan di-boxing.
Tatalaksana kasus
Kunjungan kedua :
Membuat work model Alat : sendok cetak fisiologis
Bahan cetak : hyidrokoloid irreversible (alginat)
Metode mencetak : mucocompresi
Cara mencetak :
• Rahang Atas :
Posisi operator di samping kanan belakang. Masukkan sendok cetak dan bahan cetak ke dalam
mulut, sehingga garis tengah sendok cetak berimpit dengan garis median wajah dan ditekan ke
atas Pasien disuruh mengucapkan huruf U dan dibantu dengan trimming.
• Rahang Bawah :
Posisi operator di samping kanan depan. Masukkan sendok cetak dan bahan cetak ke dalam
mulut, kemudian sendok ditekan ke processus alveolaris. Pasien diinstruksikan untuk menjulur
lidah dan mengucapkan huruf U dan dilakukan muscle trimming.

Pembuatan cangkolan yang akan digunakan untuk retensi gigi tiruan dengan melakukan survey
model terlebih dahulu pada gigi yang akan dipakai sebagai tempat cangkolan berada nantinya.
Pembuatan basis gigi tiruan dengan menggunakan malam merah yang dibuat sesuai dengan desain
gigi tiruan.
Tatalaksana kasus
Kunjungan ketiga  

Kunjungan keempat
Dilakukan insersi yaitu pemasangan GTS lepasan dalam mulut pasien.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
• Part of insertion and part of removement
Hambatan pada permukaan gigi atau jaringan yang dijumpai pada saat pemasangan dan
pengeluaran gigi tiruan dapat dihilangkan dengan cara pengasahan permukaan gigi tiruan
• Retensi
Kemampuan GTS untuk melawan gaya pemindah yang cenderung memindahkan gigi tiruan ke
arah oklusal.
• Stabilisasi
Perlawanan atau ketahanan GTS terhadap gaya yang menyebabkan perpindahan tempat/gaya
horizontal.
• Oklusi
Pemeriksaan aspek oklusi pada saat posisi sentrik, lateral, dan anteroposterior.
Tatalaksana kasus
Kunjungan kelima :

Pemeriksaan subjektif :
• Pasien ditanya apa ada keluhan rasa sakit atau rasa mengganjal saat pemakaian gigi tiruan
tersebut.

Pemeriksaan objektif :
• Melihat keadaan mulut dan jaringan mulut
• Melihat keadaan GTS lepasan baik pada plat dasar gigi tiruannya maupun pada mukosa di
bawahnya.
• Melihat posisi cangkolan.
• Melihat keadaan gigi abutment dan jaringan pendukungnya.
• Memperhatikan oklusi, retensi, dan stabilisasi gigi tiruan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai