Anda di halaman 1dari 19

BBDM

SKENARI
O5
KELOMPOK 4
SASARAN BELAJAR
1. Definisi dan fungsi alat ortodonti fungsional
2. Macam-macam alat ortodonti fungsional
3. Indikasi dan kontraindikasi alat ortodonti fungsional
4. Keuntungan dan kerugian alat ortodonti fungsional
5. Pemeriksaan, diagnosis, tatalaksana alat ortodonti fungsional
Definisi dan fungsi alat ortodonti fungsional

● Definisi
Piranti fungsional adalah piranti yang dapat meneruskan gaya yang diciptakan oleh
tarikan otot, jaringan lunak dan neuromuscular ke gigi-geligi dan skeletal sehingga dapat
menstimulasi pertumbuhan rahang bawah dan menghasilkan pergerakan gigi.

● Fungsi
Penggunaan piranti fungsional bertujuan untuk memperbaiki malfungsi, masalah
dentofasial, gigi berjejal, dan overjet posterior dan anterior.
Macam-macam alat ortodonti fungsional
● Activator
Menurut Andresen (1920), Aktivator adalah pesawat fungsional yang bersifat fisologis
karena tidak menggunakan atau menghasilkan kekuatan-kekuatan mekanis tetapi
melanjutkan kekuatan fungsional dari otot-otot di sekitar mulut ke tulang gigi-gigi dan
alveolus, rahang dan persendian rahang.
Macam-macam alat ortodonti fungsional
● Bionator
Merupakan alat yang terbuat dari akrilik dengan kawat yang berada pada bagian palatinal
dan vestibulum. Alat ini bekerja dengan memajukan mandibula, mengoreksi overbite,
mengatur erupsi gigi dan memperbaiki profil pasien.
Macam-macam alat ortodonti fungsional
● Twin Block
Twin block secara luas digunakan pada maloklusi Klas II dengan tujuan membawa posisi
mandibula ke depan, menghambat pertumbuhan maksila, peningkatan tinggi wajah
anterior dan posterior, distalisasi molar maksila, ekstrusi molar mandibula dan tipping
gigi insisivus anterior dan jaringan pendukung.
Macam-macam alat ortodonti fungsional
● Removable Tissue-Borne/ Frankel Function Regulator
Frankel berfungsi menghilangkan tekanan otot daerah labial dan bukal yang dapat
membatasi pertumbuhan skeletal, sehingga dapat memelihara jaringan sekitar yang
memungkinkan pertumbuhan skeletal maksimal.
Piranti Frankel terdiri atas akrilik dengan kerangka kawat.
Pemakaian dimulai bertahap 2-3 jam tiap hari pada minggu-minggu pertama, kemudian
dipakai semalaman tiap hari sampai akhirnya 24 jam tiap hari kecuali saat makan.
● Frankel terdiri dari 4 tipe dan masing-masing memiliki indikasi berbeda:
○ FR I untuk mengoreksi maloklusi Klas I dan Klas II Divisi 1
○ FR II untuk mengoreksi maloklusi Klas II Divisi 2
○ FR III untuk mengoreksi maloklusi Klas III
○ FR IV untuk mengoreksi gigitan terbuka anterior
Frankel; A. FR 1, B. FR 2, C. FR 3, D. FR 4
Macam-macam alat ortodonti fungsional
● Herbst appliance
Tujuan penggunaan piranti ini adalah menstimulasi pertumbuhan mandibular dan
menghambat pertumbuhan maksila. Efek piranti Herbst untuk perawatan adalah
mengoreksi profil wajah cembung.

Terdiri atas splint yang disemen ke lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah,
biasanya molar pertama atas dan premolar pertama bawah, kemudian dihubungkan
dengan lengan telescopic pin and tube yang menentukan seberapa banyak mandibula
dimajukan. Karena Herbst merupakan piranti cekat, maka harus dipakai terus-menerus
sehingga efektif untuk mengoreksi maloklusi.
Macam-macam alat ortodonti fungsional
● Jasper jumper
Jasper jumper atau biasa dikenal dengan Flexible Force Module merupakan konstruksi
alat yang lebih fleksibel dari herbst. Desainnya hampir sama dengan herbst appliance,
tetapi lengan metal diganti dengan pegas yang kuat terbungkus plastik yang lentur
kemudian dilekatkan secara langsung dengan busur pada piranti cekat. Prinsip kerjanya
dengan gaya dorong yang dihasilkan untuk memandu mandibular ke arah depan dan
bawah, terjadi distalisasi dan intrusi gigi molar atas, proklinasi dan intrusi gigi insisivus
bawah, serta stimulasi pertumbuhan pada kondilus.
Indikasi dan kontraindikasi
alat ortodonti fungsional
Indikasi Perawatan Alat Fungsional
● Kelainan skeletal dalam arah antero-posterior (kelas II dan kelas III skeletal).
● Pada pasien yang sedang dalam pertumbuhan aktif.
● Pasien sangat kooperatif.
● Lengkungan gigi yang selaras dan tidak crowded
● Perbedaan tulang yang tidak parah.
● Pemilihan pasien yang tepat.
● Frankfurt mandibular plane angle rata-rata atau berkurang

Kontraindikasi Perawatan Alat Fungsional


● Tidak ada kelainan skeletal ataupun ringan.
● Pasien sangat tidak kooperatif.
● Masa pertumbuhan sudah selesai.
● Kelas II skeletal dengan prognatisme rahang atas
● Crowding
● Pasien yang bernafas lewat mulut
● Jika mandibula tidak bisa bergerak maju atau mundur
Indikasi dan kontraindikasi
alat ortodonti fungsional

Penggunaan klinis dari peralatan fungsional


Kasus ideal untuk perawatan dengan alat fungsional memiliki gambaran klinis berikut:
● Peningkatan overjet dan segmen bukal kelas II;
● Skeletal kelas II ringan sampai sedang;
● Tinggi wajah bagian bawah rata-rata atau menurun ;
● Gigi seri rahang atas yang proklinasi;
● Gigi seri rahang bawah yang tegak atau retroklinasi; dan
● Pertumbuhan aktif.
Keuntungan dan kerugian alat ortodonti fungsional

1. Aktivator
2. Bionator
3. Frankel Function Regulator
4. Twin Block
5. Herbst
6. Jasper Jumper
Pemeriksaan, diagnosis, tatalaksana
alat ortodonti fungsional
● Pemeriksaan Subjektif
Identitas pasien
Keluhan utama
Keluhan penyerta
Riwayat kesehatan umum
Riwayat kesehatan gigi
Riwayat kesehatan keluarga
● Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan ektraoral
Pemeriksaan intraoral
 Overjet : 6 mm
 Overbite : 5,5 mm
 Rahang atas protrusif dan mandibula tampak retrognati.
 Gigi permanen yang belum erupsi : 17, 27, 37, 47, 13, 23, 35, 45
Pemeriksaan, diagnosis, tatalaksana
alat ortodonti fungsional

● Pemeriksaan penunjang
Pada skenario ini, pasien membawa foto tampak samping dengan
Profil wajah : Cembung,
Relasi molar : tonjol mesiobukal 1.6 dan 2.6 berkontak pada sisi mesial 3.6 dan 4.6
● Diagnosis
Pasien didiagnosis mengalami maloklusi kelas II divisi I dengan hubungan skeletal kelas II maksila
protrusi dan mandibular retrusi serta protrusive gigi incisivus maksila.
Pemeriksaan, diagnosis, tatalaksana
alat ortodonti fungsional

● Tatalaksana
1. Edukasi dan memberikan penjelasan kepada pasien tentang perawatan ortodontik
2. Jika wali dan pasien setuju maka perlu dilakukan penandatanganan informed consent
3. Menganalisa ruang : Nance dan Moyers
4. Mengokoreksi malposisi gigi-gigi individual
5. Penyesuaian oklusi menggunakan oklusal adjustment
6. Pemakaian retainer untuk menjaga relaps setelah perawatan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai