Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 1

Nama anggota-anggota kelompok :

1. Fenti Hanifah 14011103001


2. Junior N. W Oroh 14011103002
3. Evica F. L Makasenda14011103003
4. Uswatun Khasanah 14011103004
5. Febrina G. Wotulo 14011103005
6. Wulan K. D Rambitan 14011103006
7. Charlene Pioh 14011103007
8. Nurwahid P. Iksan 14011103008
9. Benedicta N. D Rori 14011103009
10. Kleysia D. Wuon 14011103010
SKENARIO

Rina seorang ibu umur 45 tahun datang ke PSKG UNSRAT dengan


keluhan gigi depan terasa menonjol dan goyang. Pasien memiliki
penyakit kencing manis yang terkontrol, ingin mencabut giginya dan
membuat gigi palsu. Dari pemeriksaan klinis terlihat gigi depan bawah
banyak terdapat kalkulus supra maupun subgingiva. Pada bagian
lingual warna gingiva merah dan tidak berdarah, dan pada daerah 15,
16, 17, 18 dan 25, 26, 27, 28 tidak bergigi.
STEP 1

1. Kalkulus supragingiva: Kalkulus yang melekat pada permukaan mahkota gigi


mulai dari puncak gingival margin dan dapat dilihat.

2. Kalkulus subgingiva: Kalkulus yang berada di batas gingival margin, biasanya


pada daerah saku gusi dan tidak terlihat pada waktu pemeriksaan, untuk
menentukan lokasi dan perluasannya harus dilakukan probing.
STEP 2
1. Fungsi pemasangan GTSL?

2. Prinsip-prinsip dasar pembuatan GTSL?

3. Kelebihan dan kekurangan pemasangan GTSL akrilik?

4. Perawatan pendahuluan sebelum pemasangan GTSL?

5. Diagnosa rencana perawatan dan prognosisnya?

6. Komponen pembuatan GTSL?

7. Instruksi post perawatan GTSL?

8. Jelaskan klasifikasi GTSL?

9. Apa saja gaya-gaya yang mempengaruhi GTSL?


STEP 3
1. Fungsi pemasangan GTSL :
Mengembalikan fungsi estetik
Mengembalikan fungsi pengunyahan
Mengembalikan fungsi bicara
Memperbaiki profil wajah
Mempertahankan kesehatan jaringan
Membantu mempertahankan gigi yang masih tertinggal
Memperbaiki oklusi
Meningkatkan distribusi beban kunyah
Mempertahankan jaringan lunak mulut yang masih ada agar tetap sehat
2. Prinsip-prinsip dasar pembuatan GTSL :
Prinsip dasar desain GTSL:
Memelihara/mempertahankan kesehatan jaringan pendukung gigi tiruan sebagian lepsan dengan memperhatikan:
1. distribusi tekanan yang luas(melalui cengekram)
2. mepersamakan tekanan (keseimbangan kiri dan kanan)
3. phisiologic basing (tekanan phisiologis pada mukosa di bawah basis)
Secara keseluruhan dalam pemenuhan fungsinya berkaitan erat dengan faktor yaitu faktor biologis dan faktor mekanik
3. Kelebihan dan kekurangan pemasangan GTSL akrilik
Kelebihan :
Harga ekonomis
Kekurangan
Warna serupa dengan jaringan murkosa Tidak dapat dipoles sehalus kerangka logam, karena
dapat mengilangkan adaptasi resin akrilik terhadap
Tidak larut dalam saliva/air
mukosa
Sifat tidak toksik, tidak iritasi, tidak melukai jari Mudah patah bila jatuh pada permukaan keras
Mudah dilepas & dipakasi sendiri
Mudah dibersihkan
Mudah direparasi
Cont
4. Perawatan pendahuluan sebelum pemasangan GTSL
Perwatan pendahuluan yang dilakukan ada kasus di skenario yaitu:
Rujukan ke Interna
Rujukan ke Periodontik
Rujukan ke Bedah Mulut

5. Diagnosa rencana perawatan dan prognosisnya


Diagnosa
Rahang Atas : Klas I Kennedy
Rahang Bawah : Klas IV Kennedy
Cont
Rencana Perawatan
Perawatan prosthodontik : Gigi tiruan sebagian lepasan dengan basis akrilik
Rahang Atas : Gigi tiruan sebagian lepasan free end bilateral
Rahang Bawah : Gigi tiruan sebagian lepasan anterior
Prognosis
Prognosis ada pasien setelah dilakukannya perawatan bisa baik, bisa juga buruk. tergantung dari:
Keadaan penyakit sistemik pasien dalam skenario adalah DM
Keadaan oral hygiene rongga mulut
Cara penggunaan dan perawatan GTSL yang diberikan
Sering tidaknya control ke dokter gigi
6. Komponen pembuatan GTSL :
Gigi tiruan sebagian lepasan terdiri dari komponen-komponen:
1. Basis : disebut juga plat protesa adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi
mukosa mulut di daerah palatum labial, bukal, lingual. Macam-macam basis geligi
tiruan yaitu: Basis dukungan gigi, Basis dukungan jaringan, dan Metal
2. Sadel : bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa di atas prosesus alveolaris
dan mendukung elemen gigi tiruan. Antara gigi asli disebut bounded saddle &
posterior dari gigi asli disebut free end saddle
3. Elemen gigi tiruan : bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan dari
gigi asli yang hilang. Bahan dasar gigi tiruan dapat bermacam-macam, yaitu:resin
akrilik, porselen,logam.
4. Cengkeram : disebut juga klammer, merupakan bagian dari gigi tiruan lepas yang
berbentuk bulat/gepeng. Terbuat dari kawat stainless steel/ logam tuang, yang
melingkari/ memegang gigi penjangakaran. Cengkeram kawat terdiri dari lengan, jari,
bahu, dan badan. Fungsi dari cengkeram yaitu: untuk retensi, stabilisasi, dan
meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran
7. Instruksi post perawatan GTSL :
GTSL harus selalu bersih, baik diluar maupun didalam mulut
Dilepas saat tidur, agar mukosa beristirahat, mencegah tidak tertelan
Dibersihkan dengan sikat gigi & sabun lunak ditempat berisi air
Apabila timbul rasa sakit setelah pemasangan, pasien harap segera control
Melihat keadaan gigi, abutment & jaringan pendukungnya posisi cangkolan
GTSL direndam dan disimpan ditempat berisi air agar tidak kering
(sebelum tidur)
Jangan dipakai untuk makan makanan keras dan lengket
Kontrol seminggu berikutnya setelah insersi
8. Jelaskan klasifikasi GTSL:
Klas I : Adanya ujung bebas pada dua sisi (bilateral free end),
mempunyai daerah tanpa gigi di belakang gigi yang tertinggal pada
sebuah sisi rahang.
Klas II : Adanya ujung bebas pada satu sisi (unilateral free end),
mempunyai daerah tanpa gigi dibelakang gigi yang tertinggal pada satu
sisi rahang saja.
Klas III : Bila tidak ada ujung bebas (free end), mempunyai gigi yang
tertinggal di bagian belakang kedua sisi.
Klas IV : Adanya letak sadel pada gigi anterior dan melewati median
line. Bila terdapat daerah tidak bergigi tambahan oleh Kennedy disebut
sebagai modifikasi, kecuali klas IV tidak ada modifikasi.
9. Gaya-gaya yang mempengaruhi GTSL
Gaya dapat dibagi atas :
Gaya vertical Adalah gaya yang timbul sewaktu bolus makanan berada di permukaan oklusal gigi tiruan sebelum dan pada
saat berfungsi. Pada gigi tiruan dengan kedua sisi masih dibatasi dengan gigi asli (bounded sadle), gaya vertical akan
disanggah oleh tahanan oklusal cangkolan. Dengan cara ini gaya vertical tadi akan disalurkan keakar gigi lalu ke membrane
periodontal, diterima oleh tulang periodontal sampai akhirnya diterima oleh tulang alveolar. Pada gigi tiruan berujung bebas
sebagian gaya vertical akan diterima oleh gigi penyangga sedangkan sisanya akan diterima oleh jaringan lunak di bawah basis
gigitiruan.
Gaya lateral Adalah gaya yang timbul pada saat rahang bawah dari posisi kontak oklusi keposisi sentrik atau sebaliknya. Gaya
ini merupakan gaya yang paling merusak gigi asli maupun tulang alveolar pada daerah tidak bergigi karena hanya sebagian
serat periodontal atau mukosa saja yang menyangga
Gaya antero-posterior Adalah gaya yang terjadi pada pergerakan rahang dimana gigi depan pada posisi edge to edge atau
oklusi sentrik atau sebaliknya. Pada pergerakan ini ada kecenderungan gigi tiruan rahang bawah bergerak ke arah posterior dan
gigi tiruan rahang atas bergerak keanterior. Gaya lateral dan gaya antero-posterior disebut juga gaya horizontal dapat
disebabkan karena adanya tonjol gigi yang tinggi, pengaruh letak gigi dalam rahang dan perbedaan kompresibilitas jaringan.
Gaya horizontal ini dapat diimbangi dengan menyalurkan gaya lateral sebanyak mungkin kepada gigi asli, pengurangan sudut
tonjol gigi, pengurangan luas permukaan bidang oklusal elemen gigi dan penyusunan oklusi dan artikulasi yang harmonis.
STEP 4
Kesimpulan sementara :

Gigi tiruan sebagai lepasan merupakan bagian protosdonsia yang menggantikan satu atau
beberapa gigi yang hilang dengan gigi tiruan & diganti oleh gigi, mukosa atau kombinasi
gigi-mukosa yang dapat dipasang & dilepas oleh pasien. Untuk pemasangan GTSL juga
memperhatikan indikasi dan kontraindikasinya. GTSL memiliki komponen, seperti
konektor, sandaran/rest, direct retainer, indirect retainer, basis, gigi tiruan pengganti/anasir.
Tahapan pembuatan desain harus diperhatikan dan tahapan pembuatan GTSL ada beberapa
kali kunjungan. Adapun syarat GTSL yang ideal adalah sesuai dengan tujuan GTSL antara
lain mengembalikan estetika, fungsi bicara, pengunyahan dan kesehatan jaringan mulut.
Sehingga factor keberhasilan dan kegagalan juga harus diperhatikan agar mendapatkan
GTSL yang sesuai dengan yang diinginkan.
STEP 5
1. Bagaimana cara penentuan desain & prosedur kerja GTSL.?

2. Indikasi & kontraindikasi GTSL?

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemasangan GTSL pada pasien?

4. Apa saja faktor keberhasilan dan kegagalan GTSL?


STEP 6

Belajar Mandiri
STEP 7
1. Cara penentuan desain & prosedur kerja GTSL.
Tahap I : Menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi.
Menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi untuk setiap rahang. Klasifikasi
yang umum digunakan adalah Klasifikasi Kennedy (1923) berdasarkan letak daerah tak
bergigi/sadel dan free end.

Tahap II : Menentukan macam-macam dukungan dari setiap sadel.


Terdapat 3 (tiga) macam jenis dukungan gigi tiruan, yaitu:
tooth borne : dukungan gigi tiruan diperoleh dari gigi tetangga / gigi yang masih
dapat dijadikan sebagai pendukung.
mucose / tissue borne : dukungan gigi tiruan diperoleh dari mukosa.
mucosa and tooth : dukungan gigi tiruan diperoleh dari gigi dan mukosa.
Tahap III : Menentukan macam retainer / penahan.
Apakah harus memakai Direct Retainer atau Inderect Retainer

Tahap IV : Menentukan macam konektor.


Terdapat 2 (dua) jenis konektor yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan desain yaitu konektor
mayor dan konektor minor
Konektor mayor: menghubungkan komponen-komponen yang terdapat pada satu sisi rahang dengan
sisi yang lain atau bagian yang menghubungkan basis dengan retainer. Syarat konektor utama adalah
rigid, tidak mengganggu gerak jaringan, dan tidak menyebabkan tergeseknya mukosa dan gingiva.
Pada rahang atas dapat berupa single palatal bar, U-shaped palatal connector, antero-posterior palatal
bar dan palatal palate. Pada rahang bawah dapat berupa lingual bar dan lingual plate.
Konektor minor: menghubungkan konektor utama dengan bagian lain, misalnya sandaran oklusal.
Biasanya diletakkan pada daerah embrasur gigi dan harus berbentuk melancip ke arah gigi
penyangganya. Fungsinya adalah meneruskan tekanan oklusal / beban oklusi ke gigi peganggan,
membantu stabilisasi dengan menahan gaya pelepasan, menghubungkan bagian-bagian GTS dengan
konektor utama, menyalurkan efek penahan, sandaran dan bagian pengimbangan kepada sandaran
serta mentransfer efek retainer/klamer serta komponen gigi lain ke gigi tiruan.
Prosedur kerja GTSL
a. Kunjungan Pertama
Anamnesa Indikasi
Membuat Studi Model

b. Kunjungan Kedua
Membuat work model
Pembuatan cangkolan yang akan digunakan untuk retensi gigi tiruan dengan melakukan survey model terlebih dahulu pada gigi yang
akan dipakai sebagai tempat cangkolan berada nantinya.
Pembuatan basis gigi tiruan dengan menggunakan malam merah yang dibuat sesuai dengan desain gigi tiruan.
Proses flasking, wax elimination, packing, processing deflasking, finishing, polishing.

c. Kunjungan Ketiga
Try in basis gigi tiruan akrilik dengan cangkolannya
Pembuatan gigitan kerja yang digunakan untuk menetapkan hubungan yang tepat dari model RA dan RB sebelum dipasang di
artikulator
Pemasangan model RA dan RB pada artikulator dengan memperhatikan relasi gigitan kerja yang telah kita dapatkan tadi.
Penyusunan gigi tiruan dimana pada kasus ini akan dipasang gigi posterior maka perlu diperhatikan bentuk dan ukuran gigi yang akan
dipasang
Proses flasking, wax elimination, packing, processing deflasking, finishing, polishing.

d. Kunjungan Keempat
Part of insertion and part of removement
Retensi, stabilisasi, oklusi

e. Kunjungan Kelima
Kontrol dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi. Pemeriksaan subjektif dan objektif
2. Indikasi & kontraindikasi GTSL.
Indikasi :
Bila tidak memenuhi syarat untuk suatu gigi tiruan cekat
Hilangnya satu gigi atau lebih
Gigi yang masih tertinggal dalam keadaan baik dan memenuhi syarat sebagai gigi
abutment
Keadaan processus alveolaris masih baik
Oral hygiene baik
Pasien mau dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan

Kontraindikasi :
Penderita yang tidak kooperatif, sifat tidak menghargai perawatan gigi tiruan.
Umur lanjut, mempertimbangkan sifat dan kondisi penderita sebaiknya dibuatkan GT
temporer.
penyakit sistemik (epilepsy, DM tidak terkontrol)
OH jelek.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemasangan GTSL pada pasien.
Penyesuaian basis dan sayap
Bagian servikal basis harus duduk tepat di atas mukosa, jika tidak maka ada
bagian yang perlu diambil/diasah
Bila sayap terlalu panjang, dapat dikurangi dengan metal trimmer bur
Posisi cengkeram harus pasif sehingga tidak sakit dan merusak jaringan
periodontal gigi penjangkaran
Letak elemen gigi tiruan harus tersusun baik di dalam lengkung rahang
Oklusi gigi geligi harus baik. Dapat diketahui dengan menggunakan articulating
paper
Artikulasi pasien harus baik. Dapat diketahui menggunakan articulating paper
4. Faktor keberhasilan dan kegagalan GTSL
Keberhasilan pembuatan GTS adalah
1. Kooperatifan pasien.
2. Kondisi rongga mulut pasien
3. Kemampuan tekniker
4. Retensi dan stabilisasi GTS yang berasal dari cengkram dan anatomi rongga mulut pasien.
5. Ukuran, warna, bentuk gigi dan gusi yang cocok
6. Sifat dan material yang hampir sama dengan kondisi mulut

Kegagalan Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan :


7. Manipulasi yang salah: mencetak dan permukaan oklusal yang tidak balance oclution
8. Perluasan landasan geligi tiruan yang tidak memenuhi syarat atau landasan geligi tiruan yang
tidak cermat.
9. Oklusi yang tidak layak yaitu relasi sentris, dimensi vertical dan kontak premature yang salah,
hubungan sentris dan eksentris serta hubungan tonjol yang kurang seimbang
10. Daya horizontal dari bibir, pipi dan lidah pada gigi-gigi dan sayap geligi tiruan.
KESIMPULAN
Dari hasil tutorial maka dapat disimpulkan bahwa sebelum dilakukan diagnosis maka pasien dirujuk kebagian Interna terlebih
dahulu sehubungan dengan kondisi penyakit sistemik dari pasien yaitu kencing manis. Kemudian pasien dilakukan perawatan
pendahuluan pada bagian periodontik untuk pembersihan kalkulus pasien atau tentang oral hygien pasien, bila usai
dilakukannya tindakan pembersihan tersebut didapati kegoyangan gigi yang berlebih pada pasien dan indikasi untuk
diekstraksi maka pasien dirujuk ke Bedah Mulut utnuk dilakukan ekstraksi. Sehingga diperoleh diagnose dari pasien yaitu Klas
I Kennedy (rahang atas) dan Klas IV Kennedy (rahang bawah). Maka akan dilakukan rencana perawatan prostodontik gigi
tiruan sebagian lepasa free end bilateral (rahang atas/ klas I Kennedy) dan gigi tiruan sebagian lepasan anterior (rahang
bawah/klas IV Kennedy).

Untuk pemasangan GTSL juga memperhatikan indikasi dan kontraindikasinya. GTSL memiliki komponen, seperti konektor,
sandaran/rest, direct retainer, indirect retainer, basis, gigi tiruan pengganti/anasir. Tahapan pembuatan desain harus
diperhatikan dan tahapan pembuatan GTSL ada beberapa kali kunjungan. Adapun syarat GTSL yang ideal adalah sesuai
dengan tujuan GTSL antara lain mengembalikan estetika, fungsi bicara, pengunyahan dan kesehatan jaringan mulut. Sehingga
factor keberhasilan dan kegagalan juga harus diperhatikan agar mendapatkan GTSL yang sesuai dengan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai