Anda di halaman 1dari 36

drg. SEKAR PUTRI, Sp.

Ort

ALAT
FUNGSIONAL
Definisi • Peralatan fungsional didefinisikan sebagai
peralatan pasif atau longgar yang
memanfaatkan kekuatan alami otot-otot oro-
fasial yang di transmisikan ke gigi dan tulang
alveolar melalui media peralatan tersebut.
(Bhalaji, 2004)
• Peralatan fungsional dapat berupa peralatan
lepasan atau cekat yang menggunakan
kekuatan yang berasal dari regangan otot,
fasia, dan atau jaringan yang lain untuk
mengubah relasi skeletal dan gigi (Rahardjo,
2009).
Peralatan fungsional dapat membuat perubahan dalam hal:
– Meningkatkan atau mengurangi ukuran rahang
– Merubah hubungan spatial rahang
– Mengubah arah pertumbuhan rahang
• Peralatan fungsional bekerja dengan dua prinsip utama, yaitu aplikasi
gaya dan eliminasi gaya. Aplikasi gaya memberikan aksi tekanan dan
tarikan pada jaringan sehingga menghasilkan perubahan bentuk atau
pergerakan. Sedangkan eliminasi gaya, menghilangkan gaya yang
abnormal dan memberikan pengaruh yang buruk pada jaringan dan
gigi geligi dengan demikian menghasilkan perkembangan yang
optimal (Bhalaji, 2004).
Indikasi • Mandibula yang retrusi pada kelainan
skeletal kelas II ringan disertai insisivus
bawah yang retroklinasi atau tegak
• Tinggi muka yang normal atau sedikit
berkurang
• Mandibula yang protusif pada kelainan
skeletal kelas III ringan
• FMPA normal atau sedikit berkurang
• Tidak ada gigi yang berdesakan
Keuntungan
• Mengeliminasi fungsi otot yang abnormal sehingga menghasilkan
pertumbuhan yang normal.
• Pada usia yang muda
• Gangguan psikologi dapat dihindari.
• Waktu kerja singkat
• Frekuensi kunjungan pasien ke dokter lebih sedikit
• Tidak mengganggu oral hygiene
• Kebanyakan peralatan functional dipakai pada malam hari 
penerimaan pasien baik
KETERBATASAN
• Tidak bisa digunakan pada pasien dewasa
• Tidak bisa digunakan untuk pergerakan gigi individual
• Butuh kerjasama pasien
• Terkadang dibutuhkan pergerakan gigi orthodontik
pre-fungsional
• Terapi peralatan cekat mungkin dibutuhkan pada akhir
perawatan untuk penyesuaian oklusi.
BITE
PLANE
Dapat berupa:
• Flat / Inclined plane
• Anterior Atau Posterior
• Kontak Satu Atau Beberapa Gigi
Incline plane  dapat diatur untuk menghasilkan tipping atau
defleksi erupsi gigi dari inklinasi aksial awal
Bentuk melengkung seperti
perisai terletak di pada
VESTIBULAR SCREEN
bagian labial vestibulum,
terbuat dari akrilik.

Indikasi :
1. Intersepsi habits: nafas
mulut, menghisap jari,
menjulurkan lidah,
menggigit bibir, dan
menggigit pipi.
2. Distoklusi ringan.
3. Melakukan latihan otot
4. Memperbaiki proklinasi
anterior ringan
Vestibular screen
• Digunakan sepanjang
malam dan antara 2-3 jam
pd siang hari
• Pasien diinstruksikan untuk
mempertahankan bibir dlm
kondisi menutup

• Modifikasi meliputi:
1. Modifikasi Hotz
2. Untuk kebiasaan lidah yang
mendorong ke luar
3. Untuk pasien bernafas
melalui mulut
LIP BUMPER
• Terbuat dari wire stainless yang tebal yang diletakkan pada
gigi molar sampai pada molar di sisi yang berseberangan
• dijauhkan dari gigi anterior, sehingga bibir dapat tertahan
menjauh dari gigi
LIP BUMPER
Indikasi :
• Untuk pasien dengan kebiasaan menghisap bibir terutama bibir
bawah
• Aktifitas mentalis yang hiperaktif yang mengakibatkan
• Susunan gigi anterior RB yang rata atau berjejal
• Sebagai tambahan anchorage karena gaya dari otot bibir akan
mendorong molar ke distal dan mencegah pergerakan molar ke
depan
• Untuk distalisasi molar
• Sebagai space regainer
ACTIVATOR
• Disebut aktivator krn kemampuannya untuk mengaktifkan kekuatan otot.
• merupakan blok akrilik yg menutupi lengkung gigi atas & bawah serta palatal, &
longgar
INDIKASI:
1. Class II, divisi 1
2. Class II, divisi 2
3. Class III maloklusi
4. Class I open bite
5. Class I deep bite
6. Perawatan awal sebelum perawatan cekat
7. Perawatan retensi
8. Perkembangan vertikal wajah bagian bawah kurang
Keuntungan Activator

1. Memanfaatkan pertumbuhan rahang


2. Masalah OH minim
3. Jarak antar kontrol jauh, kontrol sebentar & ekonomis

Kerugian Activator
1. Kerjasama pasien sangat perlu
2. Tidak menghasilkan detail & oklusi akhir baik
3. Akhir perawatan perlu penyesuaian oklusi
4. Menghasilkan rotasi mandibular sedang ( ke bawah ke depan shg
tdk untk px tingi wajah bawah berlebih )
KONTRAINDIKASI

• Maloklusi kelas I crowding,


• Pada anak-anak dengan ketinggian wajah bagian bawah
berlebih dan perkembangan vertikal mandibula ekstreem
• Gigi seri bagian bawah lebih maju parah
• Stenosis hidung akibat masalah struktur
• Tidak dalam masa pertumbuhan
Cara kerja aktivator

- Pencegahan pertumbuhan ke
Peregangan otot depan maxila dan pros
Memajukan mastikasi  dentoalveolar
mandibular
untuk
berkontraksi  - Pergerakan maksila dan pros
refleks myotactic dentoalveolar ke distal
menggigit alat
- Gaya resiprocal ke depan
energi kinetik
mandibula

Adaptasi condylus dengan


terjadinya pertumbuhan ke
atas dan ke belakang.
Pengelolaan

• Waktu pemakaian:
- 2-3 jam pada siang hari selama minggu pertama
- Pada minggu ke2, 3 jam pada siang hari dan saat
tidur
- Rencana Trim/pemotongan/pemendekan dilakukan
berdasarkan kebutuhan pasien
Triming
SAGITAL VERTIKAL
• Klas II divisi 1 : gigi posterior RB digerakkan ke • Infra oklusi gigi posterior : permukaan oklusal
mesial/anterior permukaan mesiolingual akrilik posterior RA & RB dikurangi gigi posterior
dikurangi. Gigi posterior RA ke distal akrilik berelevasi
disto lingual dikurangi • Supraoklusi gigi-gigi anterior: permukaan
• Klas III : berlawanan dengan Klas II div 1 incisal gigi-gigi anterior ditahan akrilik, intrusi
gigi-gigi anterior.
• Kombinasi
Function regulator

• Disebut dengan Frankel Appliance


• Akrilik dg kerangka dari kawat, didesain untuk mengurangi gerakan gigi yg
tidak diinginkan dan mengatur otot yg terletak dekat dengan gigi dan
menempatkan rahang dalam letak yg dikehendaki.
• Menghasilkan pola normal dari aktifitas otot dan menghilangkan kekuatan
otot pada labial dan bukal yang menahan pertumbuhan skeletal  kondisi
yang mendukung pertumbuhan skeletal.
Macam Regulator fungsional
• FR1: digunakan untuk perawatan class I & class II, div 1: 3 macam
FR1a: kelas I mal-oklusi dengan kasus crowding atau deep
bite
FR1b: kelas II divisi 1, overjet < 5mm
FR1c : kelas II divisi 1 , overjet > 7mm.
• FR2: digunakan pada maloklusi class II , div 1 & 2
• FR3: Class III
• FR4: open bite and protrusi bimaksila
• FR5: pasien wajah panjang dengan mandibula yang tinggi, dan
kelebihan ketinggian vertikal maksila  dikombinasikan dgn
head gear
FR 1A
FR 1

FR 1B FR 1C
CANINE LOOP
FR 2
DAN LABIAL
BOW

UPPER LINGUAL
WIRE
FR3
UPPER
Memiliki dua tumpuan bibir LINGUAL
WIRE

UPPER
LIP PAD

LOWER
LABIAL
WIRE

OCCLUSAL
REST
FR 4

OCCLUSAL REST ADA 4 DAN ADA PALATAL BOW


Waktu penggunaan
• Minggu pertama: 2-4 jam/hari (siang hari)
• Setelah minggu ke-3 : 4-6 jam/hari (siang hari)
• Setelah kunjungan ke-3 (2 bulan) : digunakan
terus/penuh.
• Pasien diminta untuk melakukan senam
oral/mulut seperti berbicara, membaca,
menekan dengan kuat alat pada vestibula
Bionator
• Mirip dengan aktivator
• Lebih ramping and lebih elastis
• Sayap lingual mandibula jauh lebih
kecil
• Akrilik interoklusal minimal
• Terdapat transpalatal wire di akrilik
palatal labial bow modifikasi dengan
pelebaran di bukal untuk mengurangi
tekanan pipi pada gigi
Indikasi Bionator
• Maloklusi kelas II divisi 1 yang memiliki:
- Lengkung gigi teratur
- Mandibula retrusi
- Diskrepansi skeletal tidak parah
- Gigi insisivus atas tiping ke labial
•Maloklusi Kelas III
•Open bite
1. Alat standar
Jenis Bionator
- Maloklusi kelas II divisi 1 dan kelas I dg lengkung gigi sempit.
- Terbuat dr akrilik yg bentuknya sempit, diletakkan di lingual
mandibula dan sebagian di lengkung maksila (pd bagian molar).
2. Alat kelas III
- Kasus prognathism mandibula.
- Bentuk sama dgn alat standart, tetapi lengkung palatalnya
ditempatkan pada arah yang berlawanan sehingga lengkung yg
bulat terletak di anterior.
3. Alat open bite
- Bentuk alat sama dgn alat standart, tetapi bagian akriliknya
dimodifikasi sehingga bagian anterior tertutup, tujuannya adalah
mencegah lidah menjulur di antara gigi
Bionator
Twin Block
• Berupa plat atas dan bawah yang pada saat pasien beroklusi akan
membentuk satu kesatuan di bukal serta mempunyai incline plane
oklusal yang akan mendorong mandibula ke depan saat menutup.

• Terkadang alat bagian atas

dihubungkan dengan

face bow pada malam hari


Twin Block
• INDIKASI
• koreksi maloklusi kelas II dan kelas III
• koreksi vertikal
• ekspansi lengkung

• KONTRAINDIKASI:
• asimetris wajah
• kasus maloklusi yang terlalu ekstrim
(gigi insisivus tdk blh terlalu ke lingual/labial,
over jet terlalu besar).
KONSTRUKSI WORKING BITE
• Pada saat pembuatan alat fungsional
untuk perawatan defisiensi mandibula,
dilakukan pembuatan working bite
• Minimal pasien harus bisa memajukan 4-
6 mm
• Tetapi pada kasus kelas II Divisi 2
dengan gigi incisivus RA linguoversi atau
jika terdapat crowding, harus dilakukan
perawatan pre-functional adalah tipping
incisivus RA ke anterior atau aligning
gigi-gigi insicivus RA yang crowding
• Jika perawatan pre-functional
appliance ini sudah selesai
dilanjutkan memposisikan
mandibula ke depan dan ke bawah
untuk memperbaiki defisiensi
horizontal maupun vertikal.

• Selanjutnya yaitu pembuatan


cetakan dan pencatatan gigitan
(bite registration) pada posisi yang
diinginkan (working bite).
A. Lilin disusun bertumpuk dan
dipotong seukuran lengkung RB.
Gigi incisivus tidak boleh terhalangi
dan tidak boleh dilakukan ekstensi
ke daerah dimana terdapat soft
tissue interference.
B. Lilin ditempatkan di lengkung RA.
C. Mandibula dipandu untuk
mendapatkan posisi yang
diinginkan.
D. Dapat dibantu dengan stik eskrim.
E. Boley gauge dapat digunakan untuk
mengontrol jarak penutupan
Posisi gigi pada working bite
Kesimpulan
• Functional appliance bekerja dengan memanfaatkan pola pertumbuhan rahang dan
prosesus dentoalveolar sehingga menghasilkan perubahan ortopedi yaitu
mempercepat pertumbahan condylus, remodeling fossa glenoid, mempengaruhi
pertumbuhan rahang dan merubah arah pertumbuhan rahang, perubahan dento
alveolar dan perubahan otot yaitu berupa perbaikan otot oro-facial.
QUIZ! 1. Sebutkan indikasi aktivator!
2. Sebutkan indikasi bionator!
3. Sebutkan kontraindikasi twin block!
4. Apakah perbedaan aktivator dan bionator?
5. Apakah tujuan penggunaan aktivator?

Anda mungkin juga menyukai