Anda di halaman 1dari 3

LO 1 M3 Insersi GTSL dan Evaluasi GTSL

LO 2 M3 Pemeliharaan GT

LO 3 M3 Permasalahan Pasca Insersi dan Cara Penaggulangannnya

LO 4 Reparasi GTSL

Definisi

Insersi adalah proses pemasangan gigi tiruan sebagian lepasan yang sudah siapa ke dalam mulut

Tahap persiapan pemasangan:

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap persiapan adalah:

 Protesa direndam kedalam air sampai proses pemasangan.


 Protesa diamati dibawah sinar lampu yang terang
 Amati permukaan yang berkontak dengan jaringan mukosa( permukaan anatomis),
pastikan permukaan bebas dari goresan tajam, tidak ada undercut, bebas dari butir-butir
akrilik, sesuai bentuk anatomis
 Amati juga permukaan poles/ mekanis sudah mengkilap atau belum, apakah
meningkatkan retesi atau tidak.
 Periksa bagian cangkolan (ujung cangkolan yang tajam), plat, permukaan poles gigi
tiruan
 Buat perjanjian pemasangan dengan pasien
o Sehari setelah pemasangan dilakukan control untuk melihat apakah ada keluhan
atau hal-hal yang membuat pasien kurang nyaman dalam pemakain
o Pemasangan disesuaikan dengan jadwal pasien.
 Tinjau arah pasang gigi tiruan, ini telah diketahui saat kita melakukan survey

Proses Pemasangan Protesa:

1. Pasien duduk, gtsl diambil dari rendaman dan dicoba ke mulut


2. Hambatan yang dijumpai pada saat pemasangan dapat dihilangkan dengan:
o Cara pengasahan permukaan gigi tiruan : dilakukan pengasahan pada bagian
yang perlu diasah saja. Pada saat pengasahan perhatikan, kontak antara
permukaan gigi/jaringan dengan protesa jangan sampai rusak
o Menggunakan pasta indicator tekanan atau disclosing wax: caranya, oleskan
bahan pada bagian yang diduga menghambat, masukkan gtsl ke dalam mulut,
bahan akan terhapus dari bagian yg menyebabkan hambatan dengan cara ini
bagian yg menghalangi pemasukan gtsl dapat dideteksi dan dapat dibuang dengan
pengasahan.
3. Setelah hambatan dihilangkandan gtsl dimasukkan ke dalam mulut dilakukan
pemeriksaan meliputi:
o Pemeriksaan stabilitas GT
o Pemeriksaan oklusi dan artikulasi
o Pemeriksaan estetik
o Final rest posision: hal yg perlu ditinjau : protesa tidak dapat ditekan lagi
permukaan anatomis berkontak dengan mukosa, protesa serasi dengan natural
teeth, verkeilung berada pada interdental, cabgkolan berada pada posisinya,
cangkolan berkontak dengan gigi penyangga.
o Retensi: protesa tidaklepas waktu bibi, bibir, idah digerakkan perlahan, lengan
retntif berada dibawah kontur terbesar, oklusal rest berad diposisinya dan tidak
menybabkan TO, cangkolan tidak lepas saat lenga retentive diungkit dengan
sonde, ketebalan tepi sayap sesuai.
o Periksa fungsi fonetik:
Bunyi desis S,bunyi labal: b, p, m,
Labio-dental: f, v, ph
Lingodental: n
Lingupalatal: ant: t,d,s,c, z,r
Post: sh, z, r

Pemasangan GTSL: dilakukan sesuai arah pasang sesuai desain dan sesuai sewaktu survey
dilakukan

Pelepasan GTSL:

 Dilepas dengan ibu jari (RB)/ telunjuk (RA) melalui tepi bukal sayapnya
 Tidak dianjurkan melepas dengan jalan menarik cangkolannya
 Arah pelepaan dilakukan sesuai desain

Intruksi pasca insersii: baik lisan maupun tulisan:

 Beritahu pasien tentang terbatasnya penggunaan gigi tiruan dan pentingnya peran pasien
demi keberhasilan perawatan
 Intruksi membersihkan gigi asli yg masih ada
 Intruksi membersihkan gt
 Melepas gt selama 6-8 jamperhari, jgn dipakai 24 jam dan saat tidur untuk tetap menjaga
kondisi jaringan periodontal dan kebersihan dari gt trsb
 Intruksi control berkala minimal 1 tahun sekali dan penting untuk control 1 hari untuk
melihat dan meninjau apakah ada area-area yang menggangu kenyaman pasien atau tidak,
1 minggu, dan 2 minggu pasca insersi.
 Dan terakhir yakinkan dan motivasi pasien menjaga kebersihan mulut dan gigi tiruan bisa
diajarkan tentang cara menyikat gt, kontrol plak dll.

Anda mungkin juga menyukai