LO 5
Analisis Tanaka-Johnston
Tanaka-Johnston pertama kali memperkenalkan analisisnya pada tahun 1974. Analisis Tanaka-
Johnston merupakan pengembangan dari perhitungan regresi Moyers untuk memprediksi lebar
mesiodistal gigi kaninus, premolar pertama, dan premolar kedua permanen yang akan erupsi.
Analisis Tanaka-Johnston dikembangkan dari 506 sampel yang berasal dari keturanan Eropa
Utara. Analisis Tanaka-Johnston memiliki koefisien korelasi sebesar 0,63 untuk maksilla dan
0,65 untuk mandibula. Sedangkan standard error of estimate yang dimiliki adalah 0,86 mm
untuk gigi rahang atas dan 0,85 mm untuk gigi rahang bawah. Analisis ini tidak membutuhkan
foto radiografi maupun tabel sehingga mudah dihafal dan praktis digunakan. Analisis ini
menggunakan lebar mesiodistal keempat gigi insisivus mandibula dalam perhitungannya. Dalam
analisis Tanaka-Johnston, setengah dari jumlah lebar mesiodistal keempat gigi insisivus
mandibula dihitung. Kemudian ditambahkan 10,5 mm untuk memprediksi jumlah lebar
mesiodistal gigi kaninus dan premolar yang akan erupsi pada mandibula dalam satu kuadran.
Pada maksila rumus ditambahkan 11,0 mm untuk memprediksi jumlah lebar mesiodistal gigi
kaninus dan premolar pada maksila dalam satu kuadran. Setelah itu, jumlah lebar gigi pada
seluruh rahang dijumlahkan dan dibandingkan dengan ruang yang tersedia pada rahang (space
available).5,8-10,27,29
Rumus analisis Tanaka-Johnston dapat dilihat pada rumus di bawah ini.
Rumus :
• Perkiraan Lebar Mesiodistal Kaninus dan Premolar Permanen Mandibula dalam satu kuadran
lebar mesiodistal keempat insisivus mandibula : 2 dan di tambah 10,5 mm
• Perkiraan Lebar Mesiodistal Kaninus dan Premolar Permanen Maksila dalam satu kuadran
lebar mesiodistal keempat insisivus mandibula : 2 dan di tambah 11,0 mm