Anda di halaman 1dari 3

Lbm 3

Pasien wanita berusia 16 tahun datang ke rumah sakit gigi dengan keluhan gigi yang terlihat jelek dan
beberapa ruang di antara giginya. Pasien menyatakan bahwa dia sering menggigit bibir bawahnya
dan menghisapnya. Pemeriksaan intraoral menunjukkan peningkatan jarak overjet, maxillary, dan
mandibular.

STEP 1
1. Overjet

STEP 2
1. Apa diagnosis?
Maloklusi kelas II divis I.
2. Apa etiologi dari maloklusi?
Terjadinya oral bad habbit, terjadi karena premature loss.
Faktor herediter:
- Disproporsi ukuran dari gigi dan rahang (rahang trllu sempit rahang besar)
Faktor lingkungan.
Prenatal: pd saat kehamilan.
Trauma post natal.
Tekanan: otot pipi.
Trauma yg mngenai gigi sulung.
Caranya tau gigi sprti itu krna ini dan ini? Apakah ada gambaran gigi yg khas atau
tidak?
Pasien menyatakan bahwa dia sering menggigit bibir bawahnya dan menghisapnya. Overjet
yg besar. Bibir bawah akan mendorong gigi bawah kedalam.
3. How is the pathogenesis of the case in the scenario?
Dipengaruhi oleh otot-otot disekitar shg akan mempengaruhi gerakanan
hipotonisitasmenyebabkan perubahan lengkung gigi RA akan protrusi (labial).
Kebiasaan buruk mempengaruhi maloklusi da 3: intensitas. M.buccinator mengalami
kontraksilenkgung ra kecilgigi akan saling berhimpitan gigi anterior protrusi.
Space karena bibir digigit shg menekan gigi rb gigi ra dan rb tdk dpt beroklusi.
4. cara mendiagnosis/ pemeriksaan yang dilakukan?
Subjektif: anamnesis, riwayat penyakit orang tua, kebiasaan buruk.
Objektif:
eo & io
digunakan utk mengetahui apakah rahang cukup atau tdk untuk menampung gigi atau
tdk, sblmnya dilakukan ekstraksi dulu.
Penunjang:
Radiografi.
Analisis sefalometri: utk mengetahui relasi ra dan rb, mengetahui adanya gigi berjejal.
Hal-hal yg diperhatikan:
Hub gigi dg gigi lain dlm 1 rahang.
Ex: Malposisi: distoversi, linguoversi. Dibagian 1 gigi.
Hub gigi dg gigi lain dg rahang yg berbeda
Melihat posisi aksis gigi trhdp tulang alveolar. Cara mengetahui dg menggunakan
radiografi yang dilihat caninus, premolar
Posisi gigi trhdp gigi sejenis.
5. Klasifikasi maloklusi?
Afra:
Angle:
Kelas I: cusp mesiobukal molar 1. Crowded, diastema,
Kls 2: cusp pd molar 1 rb.
Divisi 1
Divisi 2
Kls 3: mesiooklusi. Cusp mesiobukal molar 1 dg dental.
Regita:
Dewey
Kls angle kls II:
- Tipe 1: kls 2 angle dg crowded anterior
- Tipe 2: angle kls angle dg proklinasi i maksila
- Tipe 3: kls angle dg crossbite anterior
- Tipe 4: kls 2 angle dg crssbite posterior
- Tipe 5 kls 2 angel dg m1. Krna premature loss dg m.
Kls III.
Dilihat relasi rb:
Neutrooklusion: gigi m1 ra berada distal
Mesiooklusion: tnjol mesiobukal m1 rb ke arah mesial tonjol bukal m1 ra.
Bukooklusi
Linguo oklusi: gigi lebih ke arah oklusi.
Infraoklusi: gigi lebih rendah dr gigi sebelah.
Mesioversi.
Bennet:
Brdsrkn etiologi:
Kelas I: yg normal 1 gigi atau lebih krna akibat fkrt lokal.
Kls ii abnormal ½ rahang krna akibat dr perkembangan tulang rahang.
Kls iii hub abnormal antara lengkung ra dan rb.8.
Skeletal: hub maksila dan mandibular.
Fungsional: krna oto dan muskulus.
6. Perawatan?
Dg teknik begg spesifik yg sesuai dg kasus maloklusi kls i. Gaya horizontal ra, sudut
incisal.
Orthodontik: myofungsi terapi. Dg cekat.
Memberi pejelasan trhdp pasien ttg bad habit.
Lip bumper: alat removable gmpg lepas pasang, utk mengurangi bad habit anak,
menambah pjg lebar giginya dg menggerakan gigi i rb.
Krna lip bumper bisa mengadaptasi dr otot2. Otot tdk efektif bila bad habit tdk
dihilangkan.
7. Apa hubungan bad habit?
8. Apa indikasi kontraindikasi perawatan pada scenario
9. Bad habit lain?
10. Efek maloklusi?
11. Otot yg mempengaruhi releted ke kasusnya?

Anda mungkin juga menyukai