Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke RSGM UMY dengan keluhan gigi
depan atas yang renggang dan ingin dirapatkan. Pasien merasa terganggu dan tidak
percaya diri saat tersenyum dengan kondisi tersebut dan ingin dirawat dengan
perawatan ortodontik. Dari anamnesis diketahui gigi depan tersebut dirasakan
renggang sejak SD dan sampai gigi dewasanya tumbuh semua, masih tetap renggang
sampai sekarang. Pasien belum pernah memeriksakan keluhannya ke dokter gigi.
Pemeriksaan intraoral menunjukkan terdapat sentral diastema anterior atas sebesar 3,5
mm, over jet 3,5 mm, over bite 2 mm; dan tampak perlekatan frenulum yang tinggi.
Relasi molar kanan kelas III, sedangkan kiri kelas I. Profil pasien cembung dengan
wajah simetris. Terdapat beberapa malposisi gigi individual pada rahang atas dan
bawah. Median line rahang bawah segaris dengan garis tengah wajah. Analisis
sefalometri diperoleh hasil SNA 82°, SNB 80°, I-NA 8 mm, I-NB 4 mm.
Pertanyaan :
Klas III : mesioklusi : tonjol mesio m1 RA beroklusi dengan bagian distal tonjol
distal m1 dan tepi mesial tonjol mesial m2 RB.
-True klas 3
-Pseudo klas 3 : mandibular bergerak maju saat menutup mulut
-Sub divisi : satu sisi klas 3, sisi yang lainnya klas 1
Klasifikasi III menurut Dewey dibagi menjadi 3 tipe:
-Klas III tipe 1: hub m1 RA dan m1 RB mesioklusi, sedangakan hubungan
anterior insical dengan incisal (edge to edge)
-Klas III tipe 2 : hub RA dan RB mesioklusi, sedangkan gigi anterior
hubungannya normal
-Klas III tipe 3 : hub anterior seluruhnya bersilang (crossbite), sehigga dagu
menonjol kedepan
Pasien akan merasa nyeri jika dilakukan ortho sebelum perawatan frenektomi
Alat ortho yg digunakan split labial bow: indikasinya untuk menutup diastema
pada gigi anterior.
Split labial arch tipe overlap: overlap disini tumpang tindih tapi pada bagian
ujungnya masuk ke interdental seperti kait, untuk kasus koreksi diastema sentral
dan protrusi gigi.
Kontraindikasi
-riwayat penyakit sistemik (DM tidak terkontrol, hemofilia)
-pasien cemas/ takut/ berkaitan dengan psikis pasien