Keywords: ABSTRACT
Class II division
1 malocclusion, Background: Class II division 1 malocclusion characterized by mandibular
Protrusive, retrognation, deep bite and increasement of overjet. Myofunctional appliance could
Mandibular modify the growth and developmental of mandibular at appropriate phase. The
retrognation, Bionator purpose of this case report was to present successful management of Class II
division 1 by using bionator and removable appliance.
Case Management: A 9 years old girl with upper teeth protrusion, crowding and
affected the esthetical perception. The diagnosis was Class II division 1 with
mandibular retrognation and upper incisor protrusion, upper and lower anterior
crowding and palatal bite. Patient also had lip biting and thumb sucking habit.
Bionator leads the mandibular moved forward and arch widening. Treatment
planning were to reduce overjet by prognating mandibular and bad habit elimination.
Followed by retracting the upper teeth and deep bite correction by using removable
appliance.
Conclusion: Patient profile became corrected in 10 weeks. Overjet reduced in by
prognating the mandible, decreasing of palatal bite, molar relation become Class I
and bad habit elimination. In 10 months, overjet and overbite were corrected.
seperti menggigit bibir atas dan bawah agar onator sepanjang hari dan ketika tidur.
tidak menghambat perawatan ortodontik. Perawatan dengan alat ini dianggap selesai
Perawatan tahap II dilakukan pemakaian jika overjet berkurang minimal 2 mm dan tidak
alat fungsional Bionator untuk memajukan relapse. Kontrol dilakukan seminggu sekali.
mandibula dan mengoreksi palatal bite. Per- Pada minggu pertama, belum dilakukan pen-
tama memajukan mandibula sebesar 2 mm gurangan plat akrilik dan penyesuaian gigitan
kemudian dievaluasi. Saat pembuatan gigi- dengan tujuan agar pasien beradaptasi dahulu
tan kerja untuk pembuatan Bionator, mandib- dengan alat yang dipakai. Setelah dilakukan
ula dimajukan 4 mm untuk mengurangi risiko perawatan myofungsional, dilakukan pence-
apabila terjadi relaps. Evaluasi dan observasi takan model gigi sebagai panduan perenca-
dilakukan sebelum dilanjutkan dengan peranti naan tahapan perawatan dengan peranti lep-
lepasan. Alat bionator terdiri atas: a) Alat rah- asan.
ang atas dan rahang bawah yang bersatu, b) Selama kontrol, sekrup ekspansi rahang
Gigitan anterior dengan bite plane pada gigi ra- bawah diaktifkan secara berkala sebesar 1 x ¼
hang bawah, c) Gigitan posterior dibebaskan, putaran setiap minggu sampai mendapatkan
d) Lengkung labial (maxillary guide wire) dari ruangan sebesar 4 mm ke lateral. Hal terse-
interdental gigi kaninus rahang atas dengan but bertujuan untuk koreksi oklusi sekaligus
diameter 0,8 mm, e) Sekrup ekspansi pada ra- pencarian ruang untuk koreksi malposisi gigi
hang bawah (gambar 1). individual.
Bionator tidak digunakan hanya ketika Pengurangan plat juga dilakukan setiap
makan dan minum, menyikat gigi atau mem- kontrol pada bagian oklusal dan distal gigi-geli-
bersihkan alat dan sewaktu berolahraga. Pada gi rahang atas, serta bagian oklusal dan mesial
minggu pertama, alat digunakan selama be- untuk gigi-geligi rahang bawah sebesar 1 mm.
berapa jam setiap harinya. Pada periode ini Setelah penggunaan Bionator selesai,
dianjurkan untuk berlatih berbicara ketika dilanjutkan dengan penggunaan alat ortodon-
keadaan masih menggunakan alat di dalam tik lepasan untuk koreksi overjet dengan re-
mulut. traksi anterior atas, protraksi anterior bawah
Pada minggu kedua, Bionator digunakan dan koreksi overbite dengan peninggian gigi
selama aktivitas di dalam rumah. Minggu keti- anterior.
ga, alat digunakan ketika bersekolah dan sela- Hasil perawatan setelah 10 minggu meng-
ma di rumah. Minggu keempat, alat digunakan gunakan Bionator didapatkan pengurangan
sepanjang hari dan ketika tidur. Namun, untuk overjet sebesar 4 mm (over correction), pen-
mempercepat kemajuan perawatan, pasien gurangan overbite sebesar 0,5 mm, relasi mo-
sejak minggu kedua sudah menggunakan Bi- lar satu permanen menjadi kelas I. Kebiasaan
Gambar 1. Bionator yang dipakai oleh pasien. (a) Tampak depan; (b) Tampak
samping; (c) Tampak oklulsal
ODONTO Dental Journal. Volume 6. Special Issue 1. April 2019
Kurniawati/Bunga 15
Gambar 2. Foto Intra Oral. (a) Tampak depan sebelum perawatan; (b) Tampak depan setelah
perawatan Bionator; (c) Tampak depan setelah perawatan Alat Ortodonti Lepasan; (d) Samping
kanan sebelum perawatan (e) Samping kanan setelah perawatan Bionator; (f) ) Samping kanan
setelah perawatan Alat Ortodonti Lepasan; (g) Samping kiri sebelum perawatan; (h) Samping kiri
setelah perawatan Bionator; (i) Samping kiri setelah perawatan Alat Ortodonti Lepasan
buruk pasien juga telah hilang (gambar 2). gan kebiasaan buruk menggigit bibir bawah
Setelah pemakainan Bionator, perawatan dan menghisap ibu jari telah dirawat selama
dilanjutkan dengan alat ortodontik lepasan 10 minggu. Etiologi maloklusi Angle kelas II di-
dengan tujuan perbaikan profil wajah pasien visi 1 ini disebabkan oleh kehilangan prematur
dengan pengurangan overjet sebesar 7 mm, gigi kaninus atas dan bawah serta diperparah
pengurangan overbite sebesar 2,5 mm dan ko- dengan kebiasaan buruk.
reksi malposisi gigi individual. Retrognati mandibula menyebabkan
Setelah 10 bulan didapatkan pengurangan penampilan tidak estetis dan pasien merasa
overjet sebesar 1,5 mm, pengurangan overbite malu. Usia pasien yang masih 9 tahun memu-
sebesar 1 mm, sehingga didapatkan overjet ngkinkan terjadinya modifikasi pertumbuhan
5,5 mm dan overbite 3,5 mm. Tampak peruba- mandibula karena masih dalam fase tumbuh
han profil wajah pasien yang cukup signifikan kembang. Usianya yang akan masuk dalam
(gambar 3). Perawatan masih berlangsung rentang waktu growth spurt dan pasien yang
hingga didapatkan overjet dan overbite yang sangat kooperatif juga turut meningkatkan
normal, yaitu masing-masing 2 mm. prognosis hasil perawatan. Salah satu alat my-
ofungsional yang mampu mengarahkan man-
DISKUSI dibula ke arah anterior adalah Bionator.
Bionator merupakan alat untuk mengoreksi
Kasus Maloklusi Angle kelas II divisi 1 den- gigitan menggunakan tekanan otot pengunya-
gan retrognati mandibula, protrusi insisivus han dengan desain untuk memajukan mandib-
atas, palatal bite, malposisi gigi individual, den- ula secara langsung dan dengan pemakaian
ODONTO Dental Journal. Volume 6. Special Issue 1. April 2019
EFEK DENTOSKELETAL PADA MALOKLUSI KELAS II DIVISI 1 DENGAN BIONATOR
16 DAN ALAT ORTODONTI LEPASAN : LAPORAN KASUS
sepanjang hari, gigi lebih cepat bergerak, gig- memperlebar lengkung rahang. Hal tersebut
itan meningkat dan relasi molar menjadi nor- terjadi karena lidah secara konstan dipandu
mal. Bionator bekerja pada otot pengunyahan oleh maxillary guide wire sehingga membantu
dengan cara: (1) menggigit-gigitkan gigi pada membawa rahang ke posisi yang benar. Bion-
alat, (2) mengaktifkan otot saat bicara, dan (3) ator juga membantu menghilangkan kebiasaan
mengaktifkan otot saat tersenyum5,6. Peruba- pasien menggigit bibir bawah dan menghisap
han tersebut terlihat pada pasien setelah 10 ibu jari karena desain atas dan bawahnya yang
minggu. menyatu mampu menahan otot labial untuk
Hasil dari pemeriksaan yang didukung den- tidak mudah tergigit dan menahan keinginan
gan analisis lokal, model studi dan sefalometri pasien untuk menghisap ibu jari.
serta adanya faktor tumbuh kembang menun- Hasil perhitungan diskrepansi pada model
jukkan bahwa bionator berhasil menuntun ra- studi selama 10 minggu menunjukkan peruba-
hang bawah untuk bergerak ke anterior dan han-perubahan yang cukup signifikan. Over-
Gambar 3. Foto Profil dan Sefalograf. (a) Tampak Samping Sebelum Perawatan; (b) Tampak Samping
Setelah Perawatan; (c) Sefalometri Sebelum Perawatan; (d) Sefalometri Sebelum Setelah Perawatan