Anda di halaman 1dari 7

Maj Ked Gi.

Desember 2013; 20(2): 224-230

Perawatan Maloklusi Kelas I Bimaksiler Protrusi


disertai Gigi Berdesakan dan Pergeseran Midline
menggunakan Teknik Begg
Erna Rahmawati* dan Soekarsono Hardjono**
*Program Studi Ortodonsia PPDGS Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada
**Bagian Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada
*Jl Denta no 1 Sekip Utara Yogyakarta;, e-mail: erna_rahmawati1702@yahoo.com

ABSTRAK
Maloklusi Angle kelas I dengan bimaksiler protrusi merupakan maloklusi yang paling sering dijumpai. Kelainan yang banyak
menyertai maloklusi kelas I bimaksiler protrusi adalah gigi depan berdesakan dan pergeseran midline. Adanya persepsi negatif
di masyarakat terhadap gigi dan bibir yang protrusi mendorong pasien untuk melakukan perawatan ortodontik. Perawatan
pada kasus ini bertujuan untuk mengurangi kecembungan wajah dengan meretraksi gigi anterior atas maupun bawah,
mengoreksi midline rahang atas dan bawah serta gigi berdesakan anterior dengan perawatan ortodontik teknik Begg sehingga
dapat memperbaiki estetik wajah. Pasien wanita usia 34 tahun mengeluhkan gigi depan atas dan bawah sangat berdesakan
dan pasien mengalami kesulitan dalam menutup mulut. Diagnosis pasien adalah Maloklusi Angle kelas I dengan bimaksiler
protrusi disertai gigi berdesakan anterior, pergeseran midline rahang atas dan rahang bawah. Pasien dirawat menggunakan
alat cekat teknik Begg. Sebelum perawatan dilakukan pencabutan gigi premolar pertama rahang bawah kanan dan kiri dan
rahang atas kanan. Pada rahang atas kiri dilakukan pencabutan gigi insisivus lateral yang berada diluar lengkung. Kesimpulan
perawatan setelah 2 tahun terlihat bimaksiler protrusi, gigi berdesakan anterior dan midline terkoreksi.
Maj Ked Gi; Desember 2013; 20(2): 224-230.

Kata kunci: kelas I Angle, bimaksiler protrusi, midline, gigi berdesakan, teknik Begg

ABSTRACT: Treatment for Class I Malocclusion with Bimaxillary Protrusion Accompanied by Crowding and Midshift Using Begg
Technique. Angle class i malocclusion with bimaxillary protrusion Is the most common malocclusion. Abnormalities that commonly
accompany class I malocclusion of bimaxillary protrusion are anterior crowding and median line shifting. Negative perceptions
in the community toward teeth and lips protrusion encourage patients to perform orthodontic treatment. The aim of this case
is to reduce facial convexity by retracting upper and lower anterior teeth, correcting median line on maxillary and mandibular
and anterior crowded by using the Begg orthodontic technique in order to improve the facial aesthetics. A 34 year-old female
patient complained about her upper and lower anterior teeth, severe crowding, and difficulty in closing her mouth. The patient
was diagnosed to suffer from Angle class I malocclusion with bimaxillary protrusion and anterior crowding, median line shifting of
maxillary and mandibular. Patient has been treated with the fixed appliance with Begg technique. The right and left mandibular,
first premolar and the right maxillary first premolar had been extracted before treatment. On the left maxillary, lateral incisor
tooth which is outside the dental arch was extracted. After 2 years of treatment, it is concluded that bimaxillary protrusion,
anterior crowding and median line shifting can successfully be corrected.
Maj Ked Gi; Desember 2013; 20(2): 224-230.

Keywords: Angle class I, bimaxillary protrusion, median line, crowded teeth, the Begg technique

PENDAHULUAN profil yang cembung.1 Perawatan ortodontik pada


bimaksiler protrusi bertujuan untuk mengurangi
Bimaksiler protrusi merupakan salah satu
kecembungan wajah dengan meretraksi gigi anterior
maloklusi yang mempengaruhi penampilan
atas maupun bawah.2 Tujuan ini bisa dicapai dengan
seseorang. Karakteristik malposisi ini ditandai dengan
pencabutan keempat gigi premolar pertama.3
gigi-gigi insisivus atas dan bawah protrusi serta

224
Erna R., dkk.: Perawatan Maloklusi Kelas I ...

Indikasi pencabutan gigi premolar pertama STUDI KASUS


adalah untuk mengoreksi diskrepansi pada bagian
Pasien wanita berusia 34 tahun, pekerjaan ibu
anterior lengkung yang akan memberi keuntungan
rumah tangga, datang ke klinik ortodonsia FKG
mekanik pada proses leveling lengkung gigi.
UGM. Hasil anamnesa diketahui pasien merasa gigi-
Pencabutan gigi premolar pertama digunakan untuk
gigi depan atas dan bawah maju dan berdesakan.
koreksi proklinasi gigi anterior seperti pada maloklusi
Riwayat kesehatan tidak ada penyakit yang
kelas I dengan protrusi bidental. 4 Maloklusi Angle
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kelas I bimaksiler protrusi mempunyai hubungan
gigi dan mulut. Riwayat pertumbuhan dan
molar normal namun rahang atas maupun bawah
perkembangan gigi pada periode gigi desidui ,
protrusi.3 Kelainan yang paling banyak meyertai
gigi-gigi depan atas dan bawah berlubang, tidak
maloklusi kelas I adalah gigi berdesakan.5 Gigi
pernah periksa ke dokter gigi. Pada periode gigi
berdesakan disebabkan ketidaksesuaian ukuran
bercampur, tidak ada persistensi, gigi-gigi dirasakan
gigi dan lengkung geligi. Maloklusi kelas I Angle
mulai berdesakan sejak kelas 3 SD dan gigi depan
merupakan maloklusi yang paling sering dijumpai
dirasakan mulai maju sejak SMP. Pada periode
dengan prevalensi lebih dari lima puluh persen.
gigi permanen gigi belakang bawah kanan pernah
Tujuan perawatan maloklusi kelas I antara lain
ditambal. Sekitar dua tahun yang lalu, gigi belakang
meperbaiki estetik, fungsi gigi dan rahang. Bila
atas kanan dan kiri berlubang dan telah ditambal.
dilakukan pencabutan gigi di rahang bawah perlu
Tambalan tersebut lama kelamaan lepas dan tidak
dilakukan pencabutan gigi yang sesuai di rahang
ditambalkan lagi, sekarang gigi-gigi tersebut tinggal
atas, kecuali bila misalnya ada pergeseran midline
akar. Dua minggu yang lalu membersihkan karang
maka pencabutan yang asimetri kemungkinan bisa
gigi ke FKG UGM. Pada riwayat keluarga, ayah
dipertimbangkan. 6
pasien juga memiliki susunan gigi yang maju dan
Teknik Begg adalah suatu metode yang berdesakan. Pemeriksaan umum menunjukkan
dikembangkan oleh P. Raymond Begg yang dapat pasien memiliki gizi yang kurang, bentuk kepala
mengoreksi maloklusi meliputi gerakan tipping brakisefali dan bentuk muka mesoprosop asimetris.
gigi. Teknik Begg mempunyai kelebihan karena
keenam gigi anterior atas dan bawah ditarik secara Pemeriksaan ekstraoral menunjukkan profil
bersamaan. Maloklusi kelas I dapat dirawat dengan wajah cembung, tonus otot bibir normal, posisi
teknik Begg dengan mempertahankan relasi molar bibir ketika istirahat terbuka. Pemeriksaan intra oral
tetap kelas I. Perawatan maloklusi ini pada tahap memperlihatkan kebersihan mulut sedang, ukuran
pertama menggunakan vertical loop, elastik kelas lidah sedang, bentuk lengkung gigi atas dan lengkung
II dan anchor bend pada busur kawat. Konfigurasi gigi bawah parabola simetris. Susunan gigi anterior
ini akan menghasilkan gaya horizontal untuk rahang atas dan rahang bawah berdesakan disertai
meretraksi gigi-gigi anterior rahang atas untuk edge to edge bite pada gigi 12 terhadap 43. Overjet
mengurangi overbite dan overjet yang berlebihan 0,75 mm dan overbite 2,20 mm. Hubungan gigi
serta mempertahankan hubungan molar kelas I. molar pertama kanan dan kiri Kelas I Angle. Garis
Tahap kedua teknik Begg adalah penutupan ruang tengah rahang bawah terhadap rahang atas tidak
sisa pencabutan. Tahap ketiga adalah memperbaiki segaris, Insisivus atas bergeser ke kiri 3,25 mm dan
inklinasi aksial gigi geligi. 7 insisivus bawah bergeser ke kanan 2,10 mm (Gambar
1 dan 2).
Tujuan artikel ini adalah untuk memaparkan
perawatan ortodontik dalam mengurangi Berdasarkan hasil analisis sefalometri
kecembungan wajah dengan meretraksi gigi anterior disimpulkan maloklusi skeletal kelas II dengan
atas maupun bawah, mengoreksi midline rahang bimaksiler protrusi dan bidental protrusi. Analisis
atas dan bawah serta gigi berdesakan anterior jaringan lunak menunjukkan bibir atas dan bawah
dengan teknik Begg sehingga dapat memperbaiki lebih ke depan dari garis Steiner (protrusi) (Gambar
estetik wajah 3). Diagnosis kasus pasien yaitu maloklusi Angle

225
engan
cal loop, elastik kelas II lengkung gigi bawah parabola simetris. Su
memperlihatkan kebersihan
gigi mulut sedang,
anterior rahang ukuran
atas dan rahang b
molar
r kawat.
GambarKonfigurasi
1.lidahFoto ini
ekstraoral sebelum perawatan
sedang, bentuk lengkung gigi atas dan
tahap berdesakan disertai edgeComment to edge [MC1]:
bite padaFont d
g
a horizontal
lengkung
elas II Maj Pemeriksaan
untuk gigi bawah parabola simetris. Susunan
20(2): 224-230 terhadap
ekstraoral menunjukkan 43.rahang
Overjetbawah
profil 0,75 mm dan overbite
rasi rahang
ini gizi
atas yang kurang,
Ked Gi. Desember 2013;
gigi anterior
untuk rahang bentuk
atas dan kepala brakisefali
Comment dan
[a2]: Spasi ant
verjet wajah cembung,
yang berdesakan
berlebihantonus disertai
otot bibiredgemm. toHubungan
normal, posisi
edge bite gigi gigi
bibir
pada molar danpertama
12 kanan da
paragraph berikutnya
untuk bentuk
ketika istirahat
terhadap
muka
terbuka.
43.
mesoprosop Kelas
Pemeriksaan
Overjet 0,75 mm
asimetris.
I Angle.
intra Garis tengah
dan oral
overbite 2,20 rahang bawah ter
bungan
untuk molar
memperlihatkan
kelas I.
kebersihangigi mulut sedang,
mm. Hubungan rahang
molar atasukuran
pertama tidak
kanansegaris,
dan kiri Insisivus atas ber
dalah
ebihan penutupan
lidah sedang, ruang
Kelas bentuk
I Angle. lengkung
Garis tengah gigirahang
atas mm dandan
bawah terhadap
elas I. ke kiri 3,25 insisivus bawah berges
ga adalah memperbaiki
lengkung gigi bawah parabola
rahang atas tidak segaris, simetris. Susunan
ruang kananInsisivus
2,10 mm. atas bergeser
gigi anterior rahang
ke kiri atasdan
3,25 mm dan rahangbawah
insisivus bawah bergeser ke
erbaiki
asusberdesakan
adalah untuk
disertai
kanan mm.to edge bite pada gigi 12
2,10edge
terhadap 43. Overjet
ortodontik dalam 0,75 mm dan overbite 2,20
untuk
n mm.
dalam
Hubungan
wajah gigi molar pertama kanan dan kiri
dengan
Kelas I Angle. Garis tengah rahang bawah terhadap
atas
engan maupun bawah,
rahang atas tidak segaris, Insisivus atas bergeser
ataskedan
awah, bawah
kiri 3,25 mmserta
dan insisivus
Gambar 1.bawah bergeser
Foto ekstraoral ke
sebelum perawatan
serta
dengan Gambar
teknik
kanan 2,10 mm. 1.
Begg Foto ekstraoral sebelum perawatan
Begg wajah
estetik
Pemeriksaan ekstraoral menunjukkan profil
wajah cembung, tonus otot bibir normal, posisi bibir
a 34 tahun,
erjaan
ketika pekerjaanistirahat terbuka. Pemeriksaan intra oral
ae FKG memperlihatkan
klinik ortodonsia FKG kebersihan mulut sedang, ukuran
lidah merasa
etahui pasien
merasa sedang, bentuk lengkung gigi atas dan
n danbawahlengkung maju dan gigi bawah parabola simetris. Susunan
nyakittidak ada penyakit
atan
dan gigi anterior rahang atas dan rahang bawah
pertumbuhan dan
wayat
mulut.
berdesakan Riwayat
disertai edge to edge bite pada gigi 12
eriode
ngan gigiterhadap
bawah pada periode 43. Overjet 0,75 mm dan overbite 2,20
Padaatasmm.
pan dan Hubungan
Gambar bawah 2. Gambar
gigi
Foto2.intraoral
molar pertama
Foto intraoralsebelum perawatan
sebelum perawatan
kanan dan kiri
ksa Kelas
ke dokter
, gigi- gigi.I Pada
Angle. GarisGambar tengah2.rahang Foto bawah
intraoral terhadap
sebelum perawata
k3 ada
SD persistensi,
rahang
kelas gigi-
I, tipe skeletalatas
kelas tidak
Berdasarkan
II dengan segaris,
bimaksiler hasil sedangkan
protrusi Insisivus
analisis atas
sefalometri
pada rahang bergeser
bawah dibutuhkan ruang
SMP. sejak
akan kelas
disimpulkan
dan bidental 3 disertai
protrusi, SD mm maloklusi
edge skeletal
to edge bite dan sebesar kelas
Berdasarkan II segmen
15,65 mm yaitu dengan
hasil analisis
kanan: 7,85 mm dan
sefal
ke
bawah maju sejak
midline kiri
rahang 3,25
atas
bimaksiler bergeser ke kiri 3,25dan
protrusi dan mm daninsisivus
RB bawah
segmen kiri 7,80
bidental mm. Untukbergeser
protrusi.
ke
mengatasi kekurangan
Analisis
mulai bergeser ke kanan SMP. disimpulkan maloklusi skeletal kelas II d
g lalu, gigikanan 2,10 mm.
2,10 mm, malrelasi dan malposisi ruang dilakukan pencabutan gigi 14, 22 (karena
n gigi belakang jaringan
individual. bawah lunak menunjukkan bibir atas dan bawah
g danGambar 2.lebih Foto intraoral sebelumbimaksiler
perawatan protrusi dan bidental protrusi. A
berada diluar lengkung), 34 dan 44.
ke depan dari garis Steiner (protrusi).
tar dua tahun
amaan dan set up
yang
Berdasarkan lalu,
perhitungan
jaringan
determinasi lengkung
lunak menunjukkan
Tujuan perawatan
bibirovebite
adalah mengoreksi gigi
atas dan b
Diagnosis
model Kesling kasus
setelahpasien
rahang yaitu
atas maloklusi
protrusi, Angleedge
berdesakan, kelas I, bite,
to edge
dan kiri diretraksi
gi-gigi berlubang
Berdasarkan
tipe danbawah
skeletal
3,25 mm, rahang hasildiretraksi
kelas lebih
II analisis
dengan ke
sebesar bimaksiler
dan depan
sefalometri
pergeseran dari
protrusi
midline. Tahapdangaris disusun
perawatan Steiner (pro
ersebut
g lalu lama
disimpulkan
5,00 mm dankelamaan
maloklusi
midline
bidental rahang atasskeletal
protrusi,dan rahang Diagnosis
disertai kelas
bawah kasus
II todengan
berdasarkan
edge teknik
edge pasien
Begg. Tujuan
bite dan yaitu
tahap Imaloklusi
perawatan Angle k
lagi,
Pada sekarang gigi-gigi
dikoreksi, kebutuhan ruang pada rahang atas untuk
bimaksiler protrusi
kasus ini midline
adalah sebesar
dan bidental
rahang
6,60 mm atas tipe
padabergeser
teknik Begg antara lain general alignment, mengatur
protrusi.kegigiAnalisis
sebelahskeletal
letak kelas
kiri 3,25
dengan II mm
dengan
koreksi dan bimaksiler
buko-lingual (unravelling), protrus
jaringan
a minggu
emiliki lunak
kanan dan yang
RB menunjukkan
kirilalu
bergeser
sebelah bibir
ke22 kanan
0 mm (gigi tidak atas
bidental dan bawah
protrusi,
2,10memperbaiki
dihitung mm, disertai
malrelasi
ketidakteraturan dan edge
dalam to edge bite
arah vertikal
sakan.lebih
ke FKG UGM. ke
dalam depan
malposisi
determinasi Pada
karena dari
berada garis
gigi individual.
di luar Steiner
lengkung), (protrusi).
midline rahang atas bergeser ke kiri 3,25 mm
(levelling) dan koreksi relasi gigi anterior menjadi
Diagnosis
emiliki
pasien juga memiliki kasus pasien yaitu maloklusi Angle kelas I,
tipe skeletal
RB
kelas II dengan bimaksiler protrusi dan
bergeser ke kanan 2,10 mm, malrelas
226
ju bidental
dan berdesakan.
protrusi, disertai edge malposisi to edge bite gigi individual.
dan
jukkan pasien memiliki
midline rahang atas bergeser ke kiri 3,25 mm dan
38
Erna R., dkk.: Perawatan Maloklusi Kelas I ...

Gambar 3. Rontgen OPG dan sefalogram sebelum perawatan ortodontik


Gambar 3. Rontgen OPG dan sefalogram
sebelum perawatan ortodontik
edge to edge. Koreksi gigi berdesakan, protrusi, dengan menggunakan rotating / uprighting auxillary
pergeseran midline dan koreksi malposisi gigi lainnya spring.
tahap I perawatan menggunakan multiple vertical Tahap II perawatan teknik Begg dilakukan space
RENCANA PERAWATAN
loop archwire.
Perawatan dimulai dengan menggunakan
closing dengan plain archwire 0,018” dilengkapi
anchor bend 15° pada mesial molar pertama, circle
busur australian wire diameter 0,014”. Gigi rahang hook pada mesial kaninus dan pemakaian karet
atas dan rahang bawah dilakukan levelling dan elastik intramaksiller kelas II untuk mempertahankan
Berdasarkan perhitungan
unravelling dengan vertical loop archwire antara determinasi
relasi insisivus edge to edge.

lengkung dan set up model Kesling setelah


gigi 12-11,11-21, 21-22, 22-23, 43-42, 42-41, 41-31,
Tahap III perawatan
31-32, 32-33 dan dilengkapi dengan circle hook di
rahang
teknik Begg dilakukan
untuk memperbaiki inklinasi aksial (root paralelling)
atas diretraksi 3,25 mm, rahang
gigi rahang atas bawah
mesial gigi kaninus rahang atas dan rahang bawah.
dan rahang bawah diretraksi
menggunakan
Pada saat insersi alat ortodontik dengan teknik Begg
sebesar 5,00 mm dan midline rahang atas dan
plain archwire 0,020” dengan anchor bend 15°
dilakukan by pass pada gigi 15, 25, 35 dan 45.
di mesial molar pertama, circle hook pada mesial
rahang bawah dikoreksi, braket
kebutuhan
kaninus, uprighting ruang
Pada archwire rahang atas ataupun rahang bawah
dibuat anchor bend sebesar 15° di mesial gigi molar pada
spring untuk koreksi gigi
yang tilting, palatal/ lingual root torque untuk root
rahang atas untuk kasus ini adalah
gigi anteriorsebesar
pertama. Pemakaian karet elastik intermaksiler 5/16”
paralleling
2 oz yang diganti setiap hari, mulai digunakan sejak
rahang atas dan6,60
rahang

mm pada sebelah kanan dan untuksebelah


mempertahankankiri 0 danmm (gigi
bawah, serta elastik intermaksiler kelas II 5/16” 2 oz
tahap I. Kekuatan karet elastik tersebut mengaktifkanoverbite overjet.

22 tidak dihitung dalam determinasi


Perawatan telahkarena berada
vertical loop arch wire pada gigi anterior yang
dilakukan selama
malposisi sehingga terjadi general alignment. Setelah 2 tahun,
malposisi dan malrelasi gigi individual terkoreksi,
di luar lengkung), sedangkan pada
relasi molar rahang
akhir tahap I tercapai general alignment, dilakukan
tetap kelas
retraksi gigi anterior rahang atas dan rahang
bawah
I, Overjet menjadi 2,5 mm

dibutuhkan ruang sebesar 15,65 mm yaitu segmen


sedangkan overbite 2,2 mm (gambar 4 dan 5).
bawah menggunakan plain archwire 0,016” yang
Hasil perawatan yang telah dicapai, terlihat melalui
dilengkapi dengan circle hook pada mesial kaninus.
kanan: 7,85 mm dan segmen kiriFIS menjadi
sefalogram, 7,80124,5,
Hal tersebut diikuti dengan koreksi malposisi gigi mm.
sudut interinsisal 123° (Gambar 6).
IMPA Untuk
85,5°, dan

mengatasi kekurangan ruang dilakukan pencabutan


gigi 14, 22 (karena berada diluar lengkung), 34 dan
44. 227
kdan Perawatan telah
akan,
n edge to edge relasi
bite,molar
ovebite dandilakukan
tetap kelas selama
I, Overjet 2 tahun,
menjadi 2,5 mm
dline. malposisi
Tahap perawatan dan malrelasi
disusun gigi individual terkoreksi,
n relasi sedangkan
molar tetap overbite
kelas I, Overjet 2,2menjadi
mm 2,5 (gambar
mm 5). Hasil
nik Begg. Tujuan tahap I perawatan
ara lain general
Maj
perawatan
sedangkan
Ked alignment,overbite
Gi. Desember mengatur
2013;
yang
20(2):2,2 mm
224-230
telah(gambar dicapai,
5). Hasilterlihat melalui
sefalogram,
perawatan
n koreksi buko-lingual yang telah FIS dicapai,
(unravelling), menjaditerlihat 124,5,melaluiIMPA 85,5°, dan
sefalogram,
tidakteraturan sudut arah
dalam FIS menjadi
interinsisal
vertikal 123°.124,5, IMPA 85,5°, dan
gigi relasi
koreksi sudut interinsisal
gigi anterior 123°.
menjadi
gi
dan gigi berdesakan, protrusi,
Koreksi
n
usun
dline
n dan koreksi malposisi gigi
Gambar 4. Foto ekstraoral setelah 2 tahu
nperawatan menggunakan multiple
atan perawatan
hwire.
ur
gatur
n dimulai dengan menggunakan
),
ing),
alwire diameter 0,014”. Gigi rahang
rtikal
ng
di bawah dilakukan levelling dan
njadi
an
i, vertical loop archwire antara gigi
-22,
girusi,22-23, 43-42, 42-41, 41-31, 31-
edilengkapi
gigi
dengan4.circle
Gambar Fotohook di
ekstraoral setelah 2 tahun
nus rahang atas Gambardan rahang 4.bawah.
perawatan
GambarFoto ekstraoral setelah 2 tahun
ltiple
ersi alat ortodontikRahmawati
dengan dan
teknik
4. Foto ekstraoral
Hardjono:
setelah 2 tahun
Perawatan
perawatan
Maloklusi Kelas I
n perawatan
by pass pada gigi 15, 25, 35 dan
g
wire
akan
n rahang atas ataupun rahang
nchor bend sebesar Rahmawati dan Hardjono: Perawatan Maloklusi Kelas I
15° di mesial
hang
gi
rtama. Pemakaian karet elastik
1-
16”
dan
di 2 oz yang diganti setiap hari, edge b
an gigi
h. sejak tahap I. Kekuatan karet selama
,k 31-
mengaktifkan vertical loop arch wire
or
n di malposisi sehingga terjadi
k yang disebab
edge bite
wah.
g hasil 2a
selama
al
eknik susuna3
disebabkan
kdan berdesa
hasil ana
i, susunan gK
hang
et berdesaka
Gambar 5. Foto intraoral setelah 2 tahun dilakuka
esial
e perawatan dari Kor
tig
astik
di GambarGambar
5. Foto intraoral
5. Foto intraoral setelah
setelah 2 tahun perawatan2 tahun dilakukan
overjet d
hari, perawatan dari tiga
midline.
39 overjet edg
karet berdiam
wire midline. K
empat
berdiamete
rjadi dengan
empat gig
11,11-2
dengan ve
39 dan 32
11,11-21,
danmesial
32-33
Circle
mesial gigih
pada
Circle hoota
Gambar 6. Rontgen OPG dan sefalogram setelah 2 tahun perawatan ortodontik pada tahap
digunak
Gambar 6. Rontgen OPG dan sefalogram digunakan
Tahap
Gambar 6. setelah
Rontgen OPGperawatan
2 tahun dan sefalogram
ortodontik Tahap ked
228 setelah 2 tahun perawatan ortodontik Kawat
Kawat
diameteya
Tabel 1. Pengukuran sefalometri sebelum dan diameter
Tabel 1. Pengukuran sefalometri sebelum dan mesial
sesudah perawatan selama 2 tahun mesial bra
Erna R., dkk.: Perawatan Maloklusi Kelas I ...

Tabel 1. Pengukuran sefalometri sebelum dan sesudah perawatan selama 2 tahun

Pengukuran Nilai Normal Sebelum Perawatan Selama Perawatan


Facial angle 820 – 950 900 850
Angle of convexity -8,50 – 100 +90 +10
Bidang A – B -9 – 00 -50 -80
FMPA 170 – 280 280 250
Y axis 530 – 660 590 610
SNA 820 870 820
SNB 800 820 800
ANB 20 50 20
Go.Gn-SN 320 350 330
Inter I – I 1300 106,50 1230
Sudut I – NA 220 360 300
I – NA (mm) 4 mm 8 mm 3 mm
Sudut I - NB 250 330 300
I – NB (mm) 4 mm 11,5 mm 3 mm
IMPA 81,50 – 970 94,50 85,50
Occl PI – SN 140 140 150
Occl PI – FHP 1,5 – 14,30
0
70 90
FIS 105 – 115 1310 124,50
Overbite 2 – 4 mm 2,20 mm 1,2 mm
Overjet 2 – 4 mm 0,75 mm 2,5 mm

PEMBAHASAN atas dan rahang bawah. Circle hook dibuat simetris


kanan dan kiri sehingga pada tahap ini midline bisa
Kasus maloklusi Angle kelas I, hubungan
terkoreksi. Elastik yang digunakan adalah elastik
skeletal kelas II dengan bimaksiler protrusi, insisivus
kelas II ukuran 5/16” 2 oz. Tahap kedua penutupan
atas dan bawah protrusi, pergeseran midline rahang
ruang bekas pencabutan, Kawat yang digunakan
atas dan bawah, overjet 0,75 mm, disertai edge
adalah plain archwire diameter 0,018” dengan circle
to edge bite gigi 12 terhadap gigi 43 telah dirawat
hook tepat pada mesial braket gigi kaninus. Anchor
selama 2 tahun. Pada kasus ini maloklusi disebabkan
bend yang digunakan sebesar 15°. Mesialisasi gigi
oleh faktor keturunan, diketahui dari hasil anamnesis
posterior dilakukan dengan cara ligasi gigi anterior
ayah pasien yang memiliki susunan gigi rahang atas
sebagai reverse anchorage untuk menarik gigi
bawah yang maju dan berdesakan mirip dengan
posterior ke depan satu per satu sehingga terjadi
pasien.8
hubungan gigi molar yang baik. Elastik intramaksiler
Koreksi malposisi dan malrelasi pada pasien yang digunakan ukuran ¼” 4 oz. Tahap ketiga
dilakukan dengan alat cekat teknik Begg yang terdiri adalah root paralleling. Kawat yang digunakan plain
dari tiga tahap. Tahap pertama adalah koreksi overjet archwire ukuran 0,020” dengan circle hook tepat di
edge to edge, gigi berdesakan dan asimetri midline. mesial braket gigi kaninus serta anchor bend sebesar
Kawat yang digunakan australian wire berdiameter 15° untuk stabilisasi. Lingual root torque dan palatal
0,014”, setelah dilakukan pencabutan empat gigi. root torque digunakan untuk menghasilkan overjet
Dilakukan levelling dan unravelling dengan vertical sesuai rencana perawatan sebesar 2,5 mm. Cinch
loop archwire di antara gigi 12-11,11-21, 21-22, 22-23, back digunakan untuk mempertahankan lengkung
43-42, 42-41, 41-31, 31-32 dan 32-33 yang dilengkapi gigi. Elastik intermaksiler yang digunakan pada
dengan circle hook di mesial gigi kaninus rahang

229
Maj Ked Gi. Desember 2013; 20(2): 224-230

perawatan tahap III adalah elastik intermaksiler 2. Kusnoto J, Kusnoto H. The effect of anterior tooth
kelas II ukuran 5/16” 2 oz.9 retraction on lip position of orthodontically treated
adult indonesians. Am J Orthod Dentofacial Orthop.
Hasil sefalogram dua tahun perawatan
2001; 120: 304-7.
menunjukkan perubahan pada overbite dan overjet.
menjadi normal. Perawatan yang sedang berlangsung 3. Iyyer BS. Orthodontics, the art and science. Ed 3.
saat ini adalah tahap III. Hasil perawatan didapatkan New Delhi: Arya (MEDI) Publishing House; 2004.
overbite 2,20 mm serta overjet 2,50 mm. Evaluasi H. 63-4.
sefalogram menunjukkan perubahan pada FIS 4. Leonardi R, Annunziata, Licciardello, Barbato E. Soft
menjadi 124,5°, IMPA 85,5°, dan sudut interinsisal tissue change following the extraction of premolars
123°. (Tabel 1). Perubahan relasi anterior rahang in nongrowing patients with bimaxillary protrusion.
atas dan rahang bawah terjadi karena perubahan Angle Orthod. 2010; 80: 211-6.
inklinasi insisivus atas dan bawah akibat retraksi gigi- 5. Raharjo P. Diagnosis ortodontik. Surabaya: Airlangga
gigi anterior rahang atas dan bawah.10,11 University Press; 2008. H. 62-3, 85.
6. Raharjo P. Ortodonti dasar. Surabaya: Airlangga
KESIMPULAN University Press; 2009. H. 70, 96-7.

Teknik Begg dapat untuk merawat maloklusi 7. Begg PR, Kesling PC. Begg orthodontic theory and
kelas I bimaksiler protrusi dengan mempertahankan technique. Ed 2.. Philadelphia : WB Saunders Co;
relasi molar tetap kelas I. Vertical loop pada alat cekat 1977. H. 140-3.
teknik Begg dapat digunakan untuk mengkoreksi 8. Staley RN, Reske NT. Essentials of orthodontics.
gigi berdesakan dan pergeseran midline dengan Blackwell Publishing; 2011. H. 73-4.
gaya yang ringan. Hasil menunjukkan perbaikan 9. Fletcher GGT. The Begg appliance and technique.
profil wajah, malrelasi, gigi berdesakan, overjet dan Briston: John Wright & Sons (print) Ltd; 1981. H.
overbite. Midline gigi menjadi segaris dan simetris. 35-44.
10. Graber TM. Vanarsdall. Orthodontic Current
DAFTAR PUSTAKA Principles and Techniques. Ed 5. Philadelphia : WB
Saunders Co; 2012. H. 59-98.
1. Bills DA, Handelman CS, BeGole EA. Bimaxillary
dentoalveolar protrusion: traits and orthodontic 11. Jacobson A. Radiographic cephalometri. Chicago:
correction. Angle Orthod. 2005; 75: 333-9. Quintessence Publishing Co; 1995. H. 53-95.

230

Anda mungkin juga menyukai