Anda di halaman 1dari 9

UAS ORTODONSIA 1

Ameloblas
2014

1. Urutan erupsi gigi sulung pada umumnya adalah :
a. I1 atas, I2 bawah, I2 atas, M1 atas & bawah, K atas & bawah, M2 atas & bawah
b. I1 atas dan bawah, I2 atas & bawah, K atas & bawah, M1 atas & bawah, M2 atas & bawah
c. I1 atas &bawah, M1 atas & bawah, I2 atas & bawah, K atas & bawah, M2 atas & bawah
d. I1 atas, I1 bawah, I2 atas, I2 bawah, M1 atas & bawah, kaninus atas & bawah, M2 atas &
bawah
e. I1 bawah, I1 atas, I2 bawah, I2 atas, M1 atas & bawah, K atas & bawah, M2 bawah, M2 atas
2. Gigi permanen yang menggantikan gigi sulung disebut :
a. Accessional teeth
b. Additional teeth
c. Successional teeth
d. Transisional teeth
e. Primate teeth
3. Menurut Simon, protraksi adalah sekelompok gigi yang :
a. Menjauhi bidang tranversal
b. Mendekati bidang tranversal
c. Menjauhi bidang sagital
d. Mendekati bidang sagital
e. Menjauhi bidang horizontal
4. Pada klasifikasi maloklusi klas II Angle terdapat keadaan keadaan sebagai berikut :
a. Tonjol mesio-bukal molar pertama rahang atas terletak antara sisi distal molar rahang
bawah dan sisi mesial dari tonjol mesial molar kedua rahang bawah
b. Tonjol mesio-bukal molar pertama rahang atas terletak diantara tonjol mesio molar pertama
dan tonjol bukal premolar kedua rahang bawah
c. Kaninus rahang bawah terletak diantara premolar pertama dan premolar kedua rahang atas
d. Lengkung geligi rahang bawah terletak lebih ke mesial dari pada lengkung geligi
e. Terdapat gigitan terbalik anterior
5. Profil wajah dikatakan cekung apabila dalam analisis profil wajah dijumpai :
a. Titik dagu berada di depan garis glabela-subnasale
b. Titik subnasale berada di garis glabela-dagu
c. Titik subnasale berada di belakang garis glabela-dagu
d. Titik subnasale berada pada garis glabela-dagu
e. Titik dagu berada di belakang garis glabela-subnasale
6. Persistensi gigi sulung dapat disebabkan karena :
a. Nekrosis gigi sulung
b. Erupsi supernumerary teeth
c. Agenisi molar pertama permanen
d. Letak salah benih gigi permanen
e. Adanya kelainan pada rahang
7. Frenektomi labial di rahang atas dapat dilakukan bila ada :
a. Diastema central
b. Rotasi insisivus sentral
c. Papilla insisivus yang tebal
d. Blanche test yang positif
e. Mesiodens pada median line
8. Relasi gigi posterior yang normal dari arah transversal adalah :
a. Gigitan fisura dalam rahang atas
b. Gigitan fisura luar rahang atas
c. Gigitan fisura dalam rahang bawah
d. Gigitan fisura luar rahang bawah
e. Gigitan total luar rahang atas
9. Diastema yang terdapat pada masa geligi sulung biasa disebut dengan keadaan monkey gaps
terdapat pada :
a. Rahang atas diantara kaninus dan molar pertama
b. Rahang bawah diantara insisiv sentral dan insisif lateral
c. Rahang atas digunakan untuk tempat kaninus permanen
d. Rahang bawah digunakan untuk tempat insisiv permanen
e. Rahang atas digunakan untuk pergeseran molar pertama permanen
10. Relasi molar kedua sulung menunjukkan bidang terminal lurus dan relasi molar pertama
permanen dapat menjadi distoklusi, oleh karena :
a. Adanya monkey gaps
b. Adanya leeway space
c. Tidak adanya pertumbuhan mandibula
d. Ada tanggal premature molar kedua sulung rahang atas
e. Pertumbuhan mandibula ke anterior lebih kecil daripada maksila
11. Pada hubungan molar kedua sulung mesial step, maka kemungkinan relasi molar pertama yang
terjadi adalah :
a. Kelas I Angle
b. Kelas II Angle
c. Kelas III Angle
d. Kelas I dan Kelas II Angle
e. Kelas II dan Kelas III Angle
12. Kunci oklusi normal menurut Andrews adalah :
a. Tonjol mesio bukal molar pertama atas terletak pada tonjol mesial molar pertama
b. Sebagian mahkota gigi condong ke mesial
c. Kurva spee kedalamannya 2,5 mm
d. Sebagian gigi dalam kontak yang rapat
e. Tidak ada gigi rotasi
13. Gummy smile adalah keadaan dimana saat tersenyum bibir terletak pada :
a. Setengah gigi anterior rahang atas
b. Sepertiga gigi anterior rahang atas
c. Menutupi keseluruhan permukaan gigi anterior
d. Di atas servikal gigi sebesar 2 mm
e. Di atas servikal gigi lebih besar dari 2 mm
14. Inklinasi gigi posterior permanen rahang atas yang normal adalah :
a. Divergen ke arah apical
b. Konvergen ke arah apical
c. Divergen kearah oklusal
d. Konvergen kearah oklusal
e. Parallel satu sama lain
15. Salah satu tujuan mengukur diskrepansi model adalah untuk menentukan :
a. Rencana perawatan
b. Macam perawatan
c. Lama perawatan
d. Kesukaran perawatan
e. Prognosis perawatan
16. Jarak gigit yang negative menunjukkan adanya :
a. Kekurangan tempat
b. Gigitan terbuka
c. Gigitan silang anterior
d. Gigitan silang posterior
e. Gigitan dalam
17. Gigi insisiv rahang atas yang menutupi seluruh permukaan labial gigi insisivus disebut :
a. Scissor bite
b. Cover bite
c. Telescopic bite
d. Cross bite
e. Open bite
18. Periode kritis masa pertumbuhan anak anak terjadi pada umur :
a. Pria umur 6-10 tahun
b. Wanita umur 8 12 tahun
c. Pria umur 12 18 tahun
d. Wanita umur 10 16 tahun
e. Pria umur 8 12 tahun
19. Kelainan patologis kondili mandibula dilihat paling jelas melalui media :
a. Model studi
b. Foto rontgen
c. Foto wajah
d. CBCT scan
e. Foto intraoral
20. Bentuk skelet yang ditemukan pada individu yang bertubuh pendek dengan lemak tebal adalah :
a. Endomorfik
b. Mesomorfik
c. Ektomorfik
d. Normomorfik
e. Netromorfik
21. Cara menghitung indeks sefalik adalah :
a. Panjang kelapa x 100
Lebar kepala
b. Panjang kepala
Lebar kepala x 100
c. Lebar kepala x 200
Panjang kepala
d. Lebar kepala
Panjang kepala x 100
e. Lebar kepala x panjang kepala
100
22. Hal hal dibawah ini yang berhubungan displacement mandibula adalah :
a. Dapat terjadi dalam jurusan sagital dan transversal
b. Disebabkan oleh karena kebiasaan jelek
c. Terjadi gigitan silang posterior bilateral
d. Ada simetri lengkung geligi
e. Garis median atas dan bawah segaris saat penderita oklusi
23. Cara menghitung tempat yang dibutuhkan pada perhitungan diskrepansi model yaitu :
a. Menggunakan brase wire yang dilengkungkan membentuk lengkung geligi normal mulai dari
mesial molar pertama permanen kiri hingga mesial molar pertama permanen kanan
b. Menjumlahkan lebar mesiodistal geligi permanen di sebelah mesial molar pertama
permanen kiri sampai molar pertama permanen kanan
c. Membagi lengkung geligi dalam berbagai segmen, dan masing masing segmen diukur
dengan caliper kemudian dijumlahkan
d. Bila pasien dalam fase geligi pergantian, dengan menjumlahkan lebar mesiodistal geligi
permanen dan geligi sulung disebelah mesial molar pertama permanen kiri sampai molar
pertama permanen kanan
e. Menjumlahkan lebar mesiodistal geligi permanen mulai gigi molar pertama permanen kiri
sampai molar pertama permanen kanan
24. Pencabutan gigi permanen dilakukan pada keadaan :
a. Kekurangan tempat sampai dengan 4 mm
b. Agenisi premolar kedua
c. Mutilasi gigi molar pertama permanen
d. Diskrepansi model -9 mm atau lebih
e. Ada diastema multiple anterior
25. Tindakan pertama yang dilakukan pada pencabutan serial adalah pencabutan gigi :
a. Molar pertama sulung
b. Molar kedua sulung
c. Insisivus sentral sulung
d. Insisivus lateral sulung
e. Kaninus sulung
26. Enam kunci oklusi menurut Andrews (1972), meliputi :
1. Kurva spee
2. Angulasi mahkota
3. Kontak gigi
4. Rotasi
27. Proses menelan yang salah adalah :
1. Gigi gigi beroklusi ringan
2. Bolus terletak di bagian belakang lidah
3. Palatum mole menutup nasofaring
4. Bibir mengatup
28. Pengaruh herediter dapat bermanifestasi berupa :
1. Letak geligi berdesakan
2. Disproporsi ukuran gigi dan rahang
3. Diastema multiple
4. Disproporsi ukuran, posisi dan bentuk rahang
29. Yang termasuk successional teeth adalah :
1. Kaninus permanen
2. Insisivi lateral permanen
3. Insisivi central permanen
4. Molar pertama permanen
30. Yang termasuk accessional teeth adalah :
1. Kaninus permanen
2. Insisivi lateral permanen
3. Insisivi sentral permanen
4. Molar pertama permanen
31. Ugly duckling stage, secara klinis dapat berupa :
1. Proklinasi insisivi sentral atas
2. Inklinasi sentral atas condong distoversi
3. Rotasi insisivi lateral atas
4. Diastema di antara ke2 insisivi central atas
32. Gigi yang sering agenisis adalah :
1. Molar ketiga
2. Premolar kedua
3. Insisivi ventral
4. Insisivi lateral
33. Beberapa kelainan gigi yang dipengaruhi oleh factor herediter adalah :
1. Hipodontia
2. Transposisi
3. Hiperdontia
4. Mesiodens
34. Tanggal premature molar sulung dapat menyebabkan :
1. Bergesernya gigi sebelah kerah diastema
2. Pemendekan lengkung geligi
3. Pergeseran garis median
4. Supraposisi gigi antagonis
35. Tanda tanda klinis maloklusi kelas II divisi ! Angle adalah :
1. Insisivi RA proklinasi
2. Jarak gigit bertambah
3. Kurva spee positive
4. Relasi M1 permanen mesioklusi
36. Tanda tanda klinis displacement mandibula dalam jurusan transversal adalah :
1. Bila lengkung geligi RA & RB sama lebarnya
2. Bila terjadi gigitan silang posterior satu sisi
3. Terjadi pergeseran garis median RB
4. Kadangkala disertai dengan asimetri wajah
37. Tujuan utama pemeriksaan profil muka adalah untuk :
1. Evaluasi posisi bibir dan letak insisivis
2. Menentukan posisi rahang dalam jurusan sagital
3. Evaluasi proporsi wajah dalam arah vertical
4. Evaluasi proporsi wajah terhadap sudut mandibula
38. Bentuk kepala Dolikosefalik akan didapatkan bentuk palatum yang :
1. Lebar, pendak dan dangkal
2. Lebar dan panjang
3. Sempit dan dangkal
4. Sempit, panjang dan dalam
39. Kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan maloklusi tergantung pada :
1. Lama berlangsungnya kebiasaan buruk
2. Fase geligi
3. Frekuensi yang cukup
4. Usia dan jenis kelamin
40. Tanda tanda klinis suatu disharmoni dentomaksiler di region anterior dapat :
1. Tanggal premature insisivi lateral sulung
2. Letak palatal insisivi lateral permanen
3. Tanggal premature kaninus sulung
4. Letak kaninus permanen ektosteme
41. Kelainan letak gigi yang menyebabkan maloklusi dapat berupa :
1. Infraversi
2. Proklinasi
3. Infraoklusi
4. Retroklinasi
42. Bentuk gigi yang bervasriasi sering dijumpai pada gigi insisivi lateral
1. Geminasi
2. Fusi
3. Dilaserasi
4. Peg shaped
43. Relasi gigi posterior dalam jurusan transversal dapat berupa gigitan :
1. Fisura luar RB
2. Silang total luar RA
3. Fisura dalam RB
4. Fisura luar RA
44. Reaksi geligi anterior dalam jurusan sagital dapat berupa :
1. Gigitan dalam
2. Gigitan terbalik
3. Tumpang gigit bertambah
4. Jarak gigit negatif
45. Perencanaan perawatan ortodontik perlu memperhatikan :
1. Susunan geligi dan simetri dalam lengkung geligi
2. Relasi geligi dan rahang
3. Diskrepansi model
4. Memeriksa kelainan gingival
46. Model studi merupakan rekam ortodontik yang penting dan berguna untuk :
1. Memeriksa anatomi dan bentuk lengkung gigi
2. Menghitung diskrepansi
3. Menentukan relasi geligi atas dan bawah
4. Memeriksa kelainan gingival
47. Foto intraoral yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Warna jelas sesuai dengan kondisi pasien
2. Tidak terlihat saliva dan gelembung udara
3. Geligi bersih dari plak dan kalkulus
4. Lidah harus terlihat
48. Sefalometri digunakan untuk mengetahui keadaan keadaan sebagai berikut :
1. Klasifikasi pada fasial
2. Kemungkinan etiologi maloklusi
3. Klasifikasi pola skeletal
4. Asimetri wajah
49. Beberapa keadaan klinis yang terlihat pada fase geligi permanen adalah :
1. Pada saat oklusi geligi atas lebih ke labial dan bukal terhadap geligi bawah
2. Kurva spee normal
3. Geligi insisivi lebih proklinasi dan geligi posterior bukoklinasi
4. Semua geligi permanen mempunyai kontak dengan 2 gigi antagonisnya
50. Relasi skelet jurusan sagital tergantung pada panjang :
1. Maksila
2. Basis cranium
3. Mandibula
4. Sendi temporomandibula
51. Maksila tumbuh ke segala dimensi terutama karena adanya :
1. Aposisi tulang pada sutura sekitar maksila
2. Remodeling permukaan tulang
3. Perubahan pada basis cranial
4. Resorbsi maksila
52. Tipe skelet menurut Sheldon dapat digolongkan menjadi :
1. Mesomorfik
2. Endomorfik
3. Ektomorfik
4. Heteromorfik
53. Kelainan endokrin dapat berpengaruh pada :
1. Pematangan tulang
2. Resorbsi akar geligi sulung
3. Penutupan sutura
4. Erupsi gigi permanen
54. Pada hubungan molar kedua sulung mesial step, dapat merubah relasi molar permanen menjadi
:
1. Neutroklusi
2. Distoklusi
3. Gigitan tonjol
4. Mesioklusi
55. Wajah pasien dilihat dari depan adalah untuk memeriksa :
1. Proporsi ukuran wajah vertical
2. Simetri atau asimetri wajah
3. Proporsi lebar mata, hidung dan mulut
4. Disproporsi antara hidung dan dagu
56. Stabilitas letak gigi terjadi karena adanya keseimbangan antara :
1. Lidah, bibir dan pipi
2. Relasi rahang
3. Kekuatan pengunyahan
4. Kekuatan jaringan lunak
57. Kelainan pada sekelompok gigi dapat berupa...
1. Protusi
2. Berdesakan
3. Retrusi
4. Diastema
60. curve of spee yang normal didapatkan jika:
1. infraposisi gigi anterior
2. supraposisi gigi anterior
3. supraposisi gigi posterior
5. infraposisi gigi posterior
58. benih gigi yang sering tidak ada:
1. molar 3
2. premolar 2
3. insisive lateral
4. insisive sentral
61. relasi rahang yang bisa dilihat secara transversal:
1. fisura luar RB
2. gigitan silang posterior satu sisi
3. gigitan tonjol
4. fisura luar RA
62. Displacement mandibula arah sagital disebabkan karena kontak prematur daerah insisiv
SEBAB
displacement mandibula sagital sering terjadi pada klas III angle ringan
63. Jika tempat yang tersedia lebih kecil daripada tempat yang dibutuhkan maka bisa
dilakukan pencabutan SEBAB tempat yang dibutuhkan lebih kecil daripada tempat yang
tersedia maka disebut sebagai kekurangan tempat (C)

Anda mungkin juga menyukai