3. Kapan waktu yang tepat apabila akan dilakukan pencabutan pada kasus di atas?
a. Segera setelah dilakukan pencabutan
b. 7-10 hari sebelum dilakukan terapi radiasi
c. 7-14 hari sebelum dilakukan terapi radiasi
d. 7-10 hari sebelum dilakukan terapi radiasi
e. 7-14 hari setelah dilakukan terapi radiasi
4. Teknik transalveolar extraction merupakan teknik pilihan pada gigi karies mencapai
pulpa pada kasus diatas. Dibawah ini alasan yang mengapa menggunakan teknik tersebut
adalah:
a. Teknik transalveolar extraction merupakan teknik yang mudah dibandingkan dengan
teknik intraalveolar extraction
b. Teknik transalveolar extraction menggunakan alat-alat yang lebih sedikit
dibandingkan dengan teknik intraalveolar extraction
c. Penyembuhan pada teknik transalveolar extraction lebih cepat dibandingkan dengan
teknik intraalveolar extraction
d. Teknik transalveolar extraction merupakan teknik traumatic dibandingkan dengan
teknik intraalveolar extraction
e. Trauma yang diterima tulang lebih sedikit pada teknik intraalveolar extraction
dibandingkan dengan teknik transalveolar extraction
5. Apakah kemungkinan kompolikasi awal yang dapat terjadi apabila terapi KSS dilakukan
setelah 5 hari pasca ekstraksi gigi?
a. Atrisi
b. Trismus
c. Ulserasi
d. Candidiasis
e. Xerostomia
8. Bila ruang antara rahang atas dan rahang bawah tidak mencukupi karena tulang dan
jaringan lunak yang berlebihan terutama didaerah tuberositas maka sebaiknya dilakukan
tindakan:
a. Alveoplasy
b. Vestibuloplasty
c. Tuberosity reduction
d. Exostosis reduction
e. Mandibular retromolar pad reduction
9. Infeksi yang terjadi karena adanya faktor penyebab non odontogenik adalah :
a. Periodontitis apikalis gigi 46
b. Gigi 46 dengan karies pada pulpa
c. Sisa akar gigi 46
d. Suntikan blok gigi 46
e. Kista periapikal gigi 46
15. Pada kecelakaan lalu lintas, bila korban tidak sadarkan diri bukan disebabkan karena:
a. Contussio cerebri
b. Neurogenic shock
c. Trauma capitis
d. Anaphylactic shock
e. Hemoragic shock
18. LeFort 2 :
a. Melewati dasar hidung, aperture piriformis, fosa kanina, dan dinding lateral maksila
b. Melewati os nasal dan os lakrimal serta melintasi rima orbita, meluas dari nasal
bridge atau dibawah sutura nasofrontal melewati prosesus frontalis maksila
c. Melewati arkus zygoma, prosesus frontalis maksila, os lakrimal. Lamina papyracen,
dan dasar orbita
d. Merupakan fraktur horizontal diatas level dari dasar hidung, meluas ke belakang dari
margin lateral aperture nasal anterior dibawah batas zigomatik melewati sepertiga
lamina pterigoid, lalu lateral dari dasar hidung dan melewati sepertiga nasal septum
e. Melewati sutura frontonasal ke dasar tengkorak sampai ke dalam dari tulang plate
Edmoid termasuk plat cribuform di dalam orbit lalu ke fisura pterigomaksilari
19. Otot apa saja yang bisa terangkat saat resorbsi hebat pada mandibular
a. M. orbicularis oris dan m. masseter
b. M. digastricus dan m. pterygoid
c. M. genioglossus dan M. mylohyoid
d. M. mylohyoid dan M. digastricus
e. M. genioglossus dan M. digastricus
22. Dibawah ini merupakan salah satu jenis severe infection, adalah
a. Abses infraorbital
b. Lateral pharyngeal
c. Abses submandibular
d. Abses masticator space
e. Abses pterygomandibular
Seorang pasien laki-laki usia 28 tahun datang dengan keluhan adanya benjolan pada bagian bawah
rahang kiri. Keadaan ini sudah diketahui sejak 3 bulan yang lalu, tapi karena tidak ada keluhan rasa
sakit pasien tidak mencari pengobatan. Pada pemeriksaan intraoral tampak benjolan dibawah lidah,
berwarna sama dengan jaringan sekitarnya pada region kiri.
26. Hal dimana gigi yang terletak pada garis fraktur yang tidak perlu dicabut adalah:
a. Akar gigi fraktur
b. Gigi tersebut memperlambat penyembuhan
c. Gigi tersebut mengalami displacement yang berat
d. Akar gigi masih tertutup
e. Terdapat infeksi periodontal atau pericoronal
27. Salah satu perawatan xerostomia pada pasien pasca radiasi yang tepat adalah:
a. Nystatin
b. Pilocarpine hydrochloride
c. Antihistamin dan decongestan
d. Minuman yang banyak mengandung gula
e. Alkohol dan makanan yang mengandung kafein
32. Z-plasty merupakan suatu teknik yang sering digunakan untuk melakukan tindakan?
a. Linguo-plasty
b. Palatoplasty
c. Vestibuloplasty
d. Labial frenectomy
e. Linguo frenectomy
38. Pada keadaan intrusi gigi, berarti terdapat cedera pada struktur
a. Tulang rahang
b. Gingiva dan jaringan lunak
c. Gigi
d. Jaringan periodontal
e. Prosesus alveolaris
39. Kasus yang mana yang terapinya tidak menggunakan teknik insisi V-Shaped groove?
a. Fibromatosis pada palatum
b. Flabby tissue
c. Fibromatosis pada tuberositas
d. Hyperplasia mucoperiosteum dari crest alveolar ridge
e. Fibromatosis pada region M3 bawah
41. Dibawah ini merupakan perawatan osteoporosis yang harus diwaspadai pada pasien
kemoterapi, yaitu?
a. Nystatin
b. Fluconazole
c. Alendronate
d. Clotimazole
e. Chlorhexidine
45. Mengapa pada pemasangan dental implant pada region 16 dan 26 sering dilakukan
sinus lift?
a. Karena tinggi tulang 5 mm
b. Karena tinggi tulang 9 mm
c. Karena tinggi tulang 2 mm
d. Karena tinggi tulang 8 mm
e. Karena tinggi tulang 10 mm
46. Alceolar distraction merupakan teknik yang rumit berguna untuk koreksi?
a. Untuk defisiensi posterior tulang mandibular
b. Untuk defisiensi anterior tulang mandibular
c. Untuk defisiensi anterior mandibular
d. Untuk defisiensi posterior maksila
e. Untuk defisiensi anterior dan posterior maksila
47. Untuk melihat dengan jelas adanya batu saliva pada dasar mulut, kita harus melakukan
Ro Foto apa?
a. Periapical foto
b. Panoramic foto
c. A.P. Foto
d. Water’s position
e. Occlusal foto
48. Kasus yang mana yang terapinya tidak menggunakan teknik insisi V-Shaped groove?
a. Fibromatosis pada palatum
b. Flabby tissue
c. Fibromatosis pada tuberositas
d. Hyperplasia mucoperiosteum dari crest alveolar ridge
e. Fibromatosis apda region M3 bawah
99. Jika terjadi kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada daerah kepala, apa yang perlu
ditanya saat anamnesis
a. Apakah sudah makan beberapa saat sebelum kecelakaan
b. Apakah terdapat gigi palsu
c. Apakah ada episode muntah atau pingsan
d. Apakah ada riwayat tetanus sebelumnya
e. Apakah pasien memiliki riwayat penyakit sistemik