1 s/d 15:
Seorang pasien wanita umur 28 tahun datang ke praktek dokter gigi ingin melakukan pemeriksaan
gigi rutin. Pada pemeriksaan klinis terlihat regio 16 adanya karies dentin. Pada regio 24, 26 adanya
karies profunda dengan RDT < 0.5 mm. Sedangkan pada region bawah kiri terlihat gigi yang intact
dan tidak mengalami karies. Pemeriksaan radiografis tidak dijumpai adanya kelainan periapikal. OH
pasien baik.
1. Pada kasus diatas, fungsi utama jaringan pulpa normal yaitu: MUDAH
A. Induksi, formasi, pertahanan, nutrisi dan inervasi
B. Vaskularisasi, sistem limfatik, sistem induksi, formasi dan pertahanan
C. Inervasi, vaskularisasi, limfatik, induksi dan nutrisi
D. Pertahanan, shunt anastomosis, neurovaskuler, sistem limfatik dan formasi
E. Sistem limfatik, shunt anastomosis, neurovaskuler, pertahanan dan induksi
2. Zona pulpa berikut yang kaya akan plexus saraf dan kapiler yaitu:
A. Odontoblast
B. Zona subodontoblast SEDANG
C. Cell free zone
D. Cell rich zone
E. Central zone
3. Pada jaringan pulpa terdapat berbagai jenis pertemuan / junction, sebutkan jenis junction antara
processus odontoblas dan membran sel saraf:
A. Tight junction
B. Desmodome-like junction
C. Zonular tight junction
D. Gap junction SUKAR
E. Tight junction capillary
4. Tipe kolagen yang paling banyak dijumpai pada jaringan pulpa yaitu:
A. Kolagen tipe I dan II
B. Kolagen tipe II dan III
C. Kolagen tipe III dan IV
D. Kolagen tipe IV dan V
E. Kolagen tipe I dan III MUDAH
5. Sel-sel imunokompeten pulpa yang merupakan antigen-presenting cell (APC) yaitu:
A. Sel plasma
B. Limfosit T
C. Makrofag
D. Sel dendriticSEDANG
E. Sel mast
6. Sel-sel pertahanan pulpa yang fungsinya sebagai scavenger yaitu:
A. Limfosit T
B. Sel plasma
C. Makrofag SEDANG
D. Sel dendritic
E. Sel mast
7. APC pada pulpa akan membentuk molekul yang dikenali oleh cell mediated immunity,
molekul tersebut yaitu:
A. Opsonisasi
B. Wide dynamic range
C. Molekul MHC klas I
D. Molekul MHC klas II MUDAH
E. Human leukocyte antigen
8. Berikut ini yang merupakan makromolekul bahan dasar / ground substance utama pembentuk
jaringan pulpa yaitu: SUKAR
A. Fibroblast dan odontoblas
B. Kolagen dan inervasi
C. Osteopontin dan extracellular matrix protein
D. Proteoglycans dan glycosaminoglycans
E. Decorin dan fibronectin
9. Perawatan yang akan dilakukan oleh dokter gigi pada gigi 26 di atas, diharapkan dapat
memacu terbentuknya yaitu: SUKAR
A. Dentin regular
B. Dentin reaksioner
C. Dentin sclerosis
D. Dentin reparatif
E. Jembatan dentin
10. Pada kasus di atas dengan RDT < 0.5 mm apabila gigi tidak dilakukan perawatan, maka akan
mudah terjadinya suatu inflamasi, maka pulpa akan mengaktifkan mekanisme sistem regulasi
dan pertahanan yaitu: SEDANG
A. Arteriovenous shunt dan venous anastomosis
B. Sel inflamasi mensistesis meditor inflamasi
C. Inervasi pulpa akan mengaktifkan system vaskuler
D. Lepasnya ion channel
E. Aktifnya sistem complement
11. Pada kasus tersebut apabila terjadi suatu inflamasi neurogenik, maka saraf simpatetik akan
aktif untuk menghambat neuropeptide melalui aksi presynaps yaitu dengan melepaskan
neurotransmitter berupa: MUDAH
A. Substance P dan CGRP
B. Neuropeptide Y dan adrenergic
C. Neurokinin A dan Neurokinin B
D. Endogenous opioid peptides
E. Vasoactive intestinal peptide (VIP)
12. Pemberian bahan-bahan di atas RDT yang tinggal sedikit itu agar terbentuknya denin reparatif
disebut: MUDAH
A. Angiogenesis
B. Odontogenesis
C. Osteogenesis
D. Neurogenesis
E. Neurogenesis
13. Pada tumpatan gigi 16 dengan bahan restorasi sewarna gigi sangat dibutuhkan kolagen dentin
yang sehat untuk membentuk hybridization layer. Tipe kolagen yang paling banyak pada
dentin adalah:
A. Tipe I MUDAH
B. Tipe II
C. Tipe III
D. Tipe IV
E. Tipe V
14. Dalam pemilihan bahan restorasi seperti kasus diatas, selalu harus dihindarkan bahan yang
dapat menimbulkan reaksinegatif pada pulpa. Sifat-sifat bahan yang paling menentukan dan
menimbulkan efek terhadap jaringa pulpa adalah: SEDANG
A. Panas yang ditimbulkan oleh bahan
B. Kecepatan pengerasan dari bahan
C. Kemampuan dari bahan membentuk marginal seal yang baik
D. Ketahanan bahan ( life expectancy ) dalam rongga mulut
E. Biokompatibilitas bahan
15. Perawatan yang dilakukan pada gigi 24 adalah
A. Perawatan saluran akar
B. Pulpotomi vital
C. Apeksifikasi
D. Apikoektomi
E. Stepwise excavation SEDANG
Untuk soal No. 16 s/d 25:
Seorang pasien perempuan umur 30 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan gigi
ngilu jika minum dingin dan ingin melakukan pemeriksaan gigi rutin. Pada pemeriksaan klinis
terlihat regio 36 adanya pit dan fissure dalam, gigi 46 terlihat karies fissure dan gigi 16 adanya
karies dengan kedalaman dentin. Pada region 26 adanya karies dalam dengan RDT 1 mm dangigi
24 RDT <1 mm. Padagigi 11 dan 21 terlihat adanya tanda demineralisasi yang terjadi pada
permukaan labial gigi. Sedangkan pada region bawah kiri terlihat gigi yang intact dan tidak
mengalami karies. Pemeriksaan radiografis tidak dijumpai adanya kelainan periapikal. OH pasien
baik.
16. Untuk menegakkan diagnose gigi 26 dan 24 perlu dilakukan pemeriksaan dengan: SUKAR
A. Sonde tumpul
B. Chlorethyl
C. EPT
D. A+B
E. A+B+C
17. Pada pemeriksaan karies yang dalam seperti pada kasus gigi 26 dan 24 secara radiografi yang
dipilih adalah: MUDAH
A. Radiografi periapikal
B. Radiografi oklusal
C. Eadiografi bitewing
D. Radiofrafi panoramic
E. Cone beam CT
18. Tujuan perawatan pada manejemen karies dalam adalah untuk mencegah: SEDANG
A. Iritatio Pulpa
B. Pulpitis reversible
C. Pulpits ireversibel
D. Hypersensitif dentin
E. Hyperaemia Pulpa
A. Dentin regular
B. Dentin reaksioner
C. Dentin sclerosis
D. Dentin reparative
E. Jembatan dentin
22. Pemilihan biomaterial yang tepat pada gigi 26 adalah: SEDANG
A. Kalsium Hidroksida
B. RMGIC
C. Flowable resin
D. Stess Decrease Resin (SDR)
E. CPP-ACP
23. Jika Dokter Gigi yang akan merawat hanya mempunyai kalsium hidroksida, teknik perawatan
yang dapat dilakukan adalah: SEDANG
A. Teknik Stepwise
B. Remineralisasi
C. Apeksogenesis
D. Amputasi pulpa
E. Proteksi Pulpa
24. Tujuan dari teknik diatas adalah: SUKAR
A. Untuk Proteksi pulpa
B. Pembentukan dentin reparatif
C. Menurunkan permeabilitas dentin
D. Mengurangi pergerakan cairan tubulus dentin
E. Pembentukan dentin sklerotik
25. Perawatan dengan teknik diatas memerlukan waktu yaitu: SEDANG
A. 1 Bulan
B. 2 Bulan
C. 3 Bulan
D. 4 Bulan
E. 6 Bulan
26. Semua tindakan perawatan yang dilakukan pada gigi 26 dan 24 adalah untuk memacu sel-sel:
A. Fibrobalast
B. Sel-odontoblast
C. Odontoblast SEDANG
D. Odontoclast
E. Macrophage
38. Yang merupakan sumber makanan mikroba pada saluran akar gigi 24: SEDANG
A. Jaringan enamel
B. Produk hasil metabolisme bakteri lain
C. Jaringan dentin
D. Jaringan pulpa vital
E. Jaringan periodontal
39. Infeksi yang terjadi pada gigi 24 karena faktor virulensi mikroba meningkat, salah satu faktor
tersebut adalah: SUKAR
A. Amilase
B. Protease
C. Hyaluronidase
D. Endotoksin lipopolisakarida
E. Eksotoksin lipopolisakarida
40. Pada gigi 24, sebagai reaksi atas masuknya bakteri ke dalam saluran akar akan terjadi:
A. Pengeluaran sel makrofag
B. Pengeluaran sel leukosit
C. Pengeluaran sel PMN SEDANG
D. Pengeluaran sel limfosit
E. Pengeluaran sel plasma
41. Selain bekerja sama, mikroba pada gigi 24 juga dapat bekerja antagonistic, melalui mekanisme
adalah:
A. Ko-aggregasi
B. Pembentukan rantai makanan
C. Mempertahankan lingkungan anaerob
D. Produksi enzim penghancur makromolekul
E. Produksi bacteriocin SEDANG
42. Pada pasien di atas boleh diberikan antibiotika secara sistemik, jika: SEDANG
A. Infeksi berasal dari pulpa
B. Infeksi berasal dari luar pulpa
C. Infeksi meluas ke periapikal
D. Pasien termasuk kompromis medis
E. Pasien akan dilakukan perawatan saluran akar
43. Pada kasus gigi 24 di atas, terjadi fraktur sehingga bakteri bisa masuk ke dalam pulpa gigi
melalui:
A. Groove oklusal
B. Atap pulpa yang terbuka SEDANG
C. Tubulus dentin
D. Penyakit periodontal
E. Anakhoresis
44. Pada kasus gigi 24 di atas, mikroorganisme yang paling banyak ditemukan, adalah: SUKAR
A. Enterococcus faecalis
B. Candida Albicans
C. Fusobacterium nucleatum
D. Tannerella forsythia
E. Dialister invisus
45. Setelah 1 tahun perawatan pada kasus gigi 24, pasien datang lagi dengan keluhan gigi tersebut
sakit. Bakteri yang paling banyak ditemukan pada gigi yang telah dirawat endodonti yang
disertai periodontitis apikalis persisten yang merupakan indikasi kegagalan perawatan, adalah:
SEDANG
A. Fusobacterium nucleatum
B. Pseudoramibacter alactolyticus
C. Enterococcus faecalis
D. Tannerella forsythia
E. Dialister invisus
54. Innervasi tubulus dentin sebesar > 40 kita jumpai pada (Ingle): SUKAR
A. 1 /3 apical
B. 1/3 cervical
C. Atap pulpa
D. Pulp horn
E. Pertengalian saluran akar
55. Pulpitis akut dapat disamakan dengan: SEDANG
A. Pulpitis irreversible simptomatis
B. Pulpitis reversible simptomatis
C. Pulpitis reversible asimptomaris
D. Pulpitis kronis
E. Pulpitis irreversible asirnptomatis
56. Hyperemia pulpa terjadi dilatasi pembuluh darah pulpa dan masuknya: SUKAR
A. Bakteri ke cavum pulpa
B. Toxin bact ke cavum pulpa
C. Bakteri ke saluran akar
D. Toxin ke saluran akar
E. Semua tersebut diatas
57. Pulpitis akut supurativa akan lebih terasa sakit bila: SEDANG
A. Minum es
B. Minum kopi panas
C. Minum juice dingin
D. Makan nasi
E. Makan bubur
58. Pulpa polyp, umumnya kita jumpai pada:
A. Pasien lansia
B. Pasien remaja
C. Pasien wanita
D. Pasien laki-laki
E. Pasien anak-anak SUKAR
59. Bau spesifik yang tercium dari nekrosis pulpa liquefaction disebabkan oleh SUKAR
A. H2S
B. Indol
C. Skatol
D. Putresin
E. Kadaverin
62. Nyeri yang timbul setelah tumpatan dengan bahan sewarna gigi disebabkan: SEDANG
A. Peninggian tekanan intra pulpa
B. Peninggian tekanan periapeks
C. Permeabilitas vaskuler pulpa perifer meninggi
D. Neurogenik inflamasi
E. Peninggian tekanan intra pulpa akibat inflamasi neurogenik
63. Kelainan pulpa yang terjadi pada kasus gigi 36 di atas, didiagnosis sebagai SEDANG
A. Pulpitis reversibel
B. Pulpitis ireversibel
C. Nekrosis pulpa
D. Abses apikalis akut et causa nekrosis pulpa
E. Periodontitis apikalis akut et causa nekrosis pulpa
64. Pada kasus diatas, nyeri berdenyut merupakan karakteristik persarafan: SEDANG
A. Serabut saraf bermyelin
B. Serabut saraf tidak bermyelin
C. Serabut saraf central
D. Serabut saraf perifer
E. Plexus of Raschow
65. Kecepatan rambat impuls serabut saraf C adalah:
A. 0.4 – 2 m/s SEDANG
B. 2 – 30 m/s
C. 30 – 70 m/s
D. 15 – 80 m/s
E. 3 – 15 m/s
66. Protein neuron yang dilepaskan pada saat inflamasi pulpa antara lain: SUKAR
A. Bradikinin, substansi P, NKA, prostaglandin
B. CGRP, substansi P. NKA dan NKB, somatostatin
C. Prostaglandin, serotonin, substansi P, 5-HT
D. Substansi P, CGRP, 5-HT, NKA dan NKB
E. NKA dan NKB, substansi P, Interleukin, prostglandin
67. Pada kasus diatas, mediator substansi P dilepaskan pada saat terjadi: SEDANG
A. Inflamasi nosiseptif
B. Inflamasi kronis
C. Inflamasi eksaserbasi akut
D. Inflamasi neurogenik
E. Inflamasi yang disertai infeksi
68. Pada kasus diatas, sel-sel pulpa yang berperan dengan sistem imun jaringan pulpa adalah:
A. Sel dendritic MUDAH
B. Sel macrofag
C. Sel limfosit
D. Sel dendritic, macrofag dan neutrophil
E. Antigen –Presenting cells
69. Perawatan tepat yang harus dilakukan pada saat pasien datang ke dokter gigi yaitu: SEDANG
A. Pulpotomi
B. Apeksifikasi
C. Apeks reseksi
D. Relief of pain
E. Apeksogenesis
70. Strategi dalam pengendalian rasa sakit pasien pada kasus diatas adalah: MUDAH
A. Diagnosa yang tepat, perawatan definitif dan menurunkan oklusal gigi tersebut
B. Instruksi dan pemeriksaan pasien untuk menegakkan diagnosa definitif
C. Pemberian obat / premedikasi yang tepat
D. Mengintruksikan pemakaian pasta gigi yang mengandung hidroksi apatite
E. Pemakaian pasta gigi yang mengandung Potasium citrate / nitrat dan hidroksiapatite