Anda di halaman 1dari 12

Untuk soal No.

1 s/d 15:
Seorang pasien wanita umur 28 tahun datang ke praktek dokter gigi ingin melakukan pemeriksaan
gigi rutin. Pada pemeriksaan klinis terlihat regio 16 adanya karies dentin. Pada regio 24, 26 adanya
karies profunda dengan RDT < 0.5 mm. Sedangkan pada region bawah kiri terlihat gigi yang intact
dan tidak mengalami karies. Pemeriksaan radiografis tidak dijumpai adanya kelainan periapikal. OH
pasien baik.

1. Pada kasus diatas, fungsi utama jaringan pulpa normal yaitu: MUDAH
A. Induksi, formasi, pertahanan, nutrisi dan inervasi
B. Vaskularisasi, sistem limfatik, sistem induksi, formasi dan pertahanan
C. Inervasi, vaskularisasi, limfatik, induksi dan nutrisi
D. Pertahanan, shunt anastomosis, neurovaskuler, sistem limfatik dan formasi
E. Sistem limfatik, shunt anastomosis, neurovaskuler, pertahanan dan induksi

2. Zona pulpa berikut yang kaya akan plexus saraf dan kapiler yaitu:
A. Odontoblast
B. Zona subodontoblast SEDANG
C. Cell free zone
D. Cell rich zone
E. Central zone

3. Pada jaringan pulpa terdapat berbagai jenis pertemuan / junction, sebutkan jenis junction antara
processus odontoblas dan membran sel saraf:
A. Tight junction
B. Desmodome-like junction
C. Zonular tight junction
D. Gap junction SUKAR
E. Tight junction capillary

4. Tipe kolagen yang paling banyak dijumpai pada jaringan pulpa yaitu:
A. Kolagen tipe I dan II
B. Kolagen tipe II dan III
C. Kolagen tipe III dan IV
D. Kolagen tipe IV dan V
E. Kolagen tipe I dan III MUDAH
5. Sel-sel imunokompeten pulpa yang merupakan antigen-presenting cell (APC) yaitu:
A. Sel plasma
B. Limfosit T
C. Makrofag
D. Sel dendriticSEDANG
E. Sel mast
6. Sel-sel pertahanan pulpa yang fungsinya sebagai scavenger yaitu:
A. Limfosit T
B. Sel plasma
C. Makrofag SEDANG
D. Sel dendritic
E. Sel mast
7. APC pada pulpa akan membentuk molekul yang dikenali oleh cell mediated immunity,
molekul tersebut yaitu:
A. Opsonisasi
B. Wide dynamic range
C. Molekul MHC klas I
D. Molekul MHC klas II MUDAH
E. Human leukocyte antigen
8. Berikut ini yang merupakan makromolekul bahan dasar / ground substance utama pembentuk
jaringan pulpa yaitu: SUKAR
A. Fibroblast dan odontoblas
B. Kolagen dan inervasi
C. Osteopontin dan extracellular matrix protein
D. Proteoglycans dan glycosaminoglycans
E. Decorin dan fibronectin
9. Perawatan yang akan dilakukan oleh dokter gigi pada gigi 26 di atas, diharapkan dapat
memacu terbentuknya yaitu: SUKAR
A. Dentin regular
B. Dentin reaksioner
C. Dentin sclerosis
D. Dentin reparatif
E. Jembatan dentin
10. Pada kasus di atas dengan RDT < 0.5 mm apabila gigi tidak dilakukan perawatan, maka akan
mudah terjadinya suatu inflamasi, maka pulpa akan mengaktifkan mekanisme sistem regulasi
dan pertahanan yaitu: SEDANG
A. Arteriovenous shunt dan venous anastomosis
B. Sel inflamasi mensistesis meditor inflamasi
C. Inervasi pulpa akan mengaktifkan system vaskuler
D. Lepasnya ion channel
E. Aktifnya sistem complement
11. Pada kasus tersebut apabila terjadi suatu inflamasi neurogenik, maka saraf simpatetik akan
aktif untuk menghambat neuropeptide melalui aksi presynaps yaitu dengan melepaskan
neurotransmitter berupa: MUDAH
A. Substance P dan CGRP
B. Neuropeptide Y dan adrenergic
C. Neurokinin A dan Neurokinin B
D. Endogenous opioid peptides
E. Vasoactive intestinal peptide (VIP)
12. Pemberian bahan-bahan di atas RDT yang tinggal sedikit itu agar terbentuknya denin reparatif
disebut: MUDAH
A. Angiogenesis
B. Odontogenesis
C. Osteogenesis
D. Neurogenesis
E. Neurogenesis
13. Pada tumpatan gigi 16 dengan bahan restorasi sewarna gigi sangat dibutuhkan kolagen dentin
yang sehat untuk membentuk hybridization layer. Tipe kolagen yang paling banyak pada
dentin adalah:
A. Tipe I MUDAH
B. Tipe II
C. Tipe III
D. Tipe IV
E. Tipe V
14. Dalam pemilihan bahan restorasi seperti kasus diatas, selalu harus dihindarkan bahan yang
dapat menimbulkan reaksinegatif pada pulpa. Sifat-sifat bahan yang paling menentukan dan
menimbulkan efek terhadap jaringa pulpa adalah: SEDANG
A. Panas yang ditimbulkan oleh bahan
B. Kecepatan pengerasan dari bahan
C. Kemampuan dari bahan membentuk marginal seal yang baik
D. Ketahanan bahan ( life expectancy ) dalam rongga mulut
E. Biokompatibilitas bahan
15. Perawatan yang dilakukan pada gigi 24 adalah
A. Perawatan saluran akar
B. Pulpotomi vital
C. Apeksifikasi
D. Apikoektomi
E. Stepwise excavation SEDANG
Untuk soal No. 16 s/d 25:
Seorang pasien perempuan umur 30 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan gigi
ngilu jika minum dingin dan ingin melakukan pemeriksaan gigi rutin. Pada pemeriksaan klinis
terlihat regio 36 adanya pit dan fissure dalam, gigi 46 terlihat karies fissure dan gigi 16 adanya
karies dengan kedalaman dentin. Pada region 26 adanya karies dalam dengan RDT 1 mm dangigi
24 RDT <1 mm. Padagigi 11 dan 21 terlihat adanya tanda demineralisasi yang terjadi pada
permukaan labial gigi. Sedangkan pada region bawah kiri terlihat gigi yang intact dan tidak
mengalami karies. Pemeriksaan radiografis tidak dijumpai adanya kelainan periapikal. OH pasien
baik.
16. Untuk menegakkan diagnose gigi 26 dan 24 perlu dilakukan pemeriksaan dengan: SUKAR
A. Sonde tumpul
B. Chlorethyl
C. EPT
D. A+B
E. A+B+C
17. Pada pemeriksaan karies yang dalam seperti pada kasus gigi 26 dan 24 secara radiografi yang
dipilih adalah: MUDAH

A. Radiografi periapikal
B. Radiografi oklusal
C. Eadiografi bitewing
D. Radiofrafi panoramic
E. Cone beam CT
18. Tujuan perawatan pada manejemen karies dalam adalah untuk mencegah: SEDANG

A. Terbentuknya lesi baru


B. Terjadinya karies sekunder
C. Terbentuknya lesi baru dan mendeteksi lesi awal agar dapat ditangani secara non
invasive
D. Terjadinya iatrogenic prosedur
E. Perforasi pulpa
19. Diagnosa gigi 26 dan 24 adalah: SEDANG

A. Iritatio Pulpa
B. Pulpitis reversible
C. Pulpits ireversibel
D. Hypersensitif dentin
E. Hyperaemia Pulpa

20. Perawatan yang dilakukan pada gigi 26 dan 24:

A. Kaping Pulpa direk


B. Kaping pulpa indirek SEDANG
C. Pulpotomi vital
D. Vital Pulp Therapy
E. Regenerasi endodonti
21. Perawatan yang akan dilakukan oleh dokter gigi pada gigi 26 dan 24 di atas , diharapkan dapat
memacu terbentuknya: SEDANG

A. Dentin regular
B. Dentin reaksioner
C. Dentin sclerosis
D. Dentin reparative
E. Jembatan dentin
22. Pemilihan biomaterial yang tepat pada gigi 26 adalah: SEDANG
A. Kalsium Hidroksida
B. RMGIC
C. Flowable resin
D. Stess Decrease Resin (SDR)
E. CPP-ACP
23. Jika Dokter Gigi yang akan merawat hanya mempunyai kalsium hidroksida, teknik perawatan
yang dapat dilakukan adalah: SEDANG
A. Teknik Stepwise
B. Remineralisasi
C. Apeksogenesis
D. Amputasi pulpa
E. Proteksi Pulpa
24. Tujuan dari teknik diatas adalah: SUKAR
A. Untuk Proteksi pulpa
B. Pembentukan dentin reparatif
C. Menurunkan permeabilitas dentin
D. Mengurangi pergerakan cairan tubulus dentin
E. Pembentukan dentin sklerotik
25. Perawatan dengan teknik diatas memerlukan waktu yaitu: SEDANG
A. 1 Bulan
B. 2 Bulan
C. 3 Bulan
D. 4 Bulan
E. 6 Bulan
26. Semua tindakan perawatan yang dilakukan pada gigi 26 dan 24 adalah untuk memacu sel-sel:
A. Fibrobalast
B. Sel-odontoblast
C. Odontoblast SEDANG
D. Odontoclast
E. Macrophage

Untuk soal No. 27 s/d 30:


Neni seorang mahasiswi PTN, usia 20 tahun datang ke SMF Konservasi Gigi RSGM dengan keluhan
gigi geraham bawah kanan sangat ngilu bila dipakai makan dan minum dingin maupun minuman
panas. Pemeriksaan klinis menunjukkan gigi 46 dengan restorasi resin komposit klas II oklusal distal.
Termal tes sangat peka.Gambaran radiografi menunjukkan tumpatan yang dalam dengan RDT 1 mm.
Adanya celah pada marginal servikal distal. OHIS pasien baik.
27. Diagnosa gigi 46 adalah: SEDANG
A. Hypersensitif dentin
B. Pulpitis reversible
C. Pulpitis Ireversibel symtomatis
D. Pulpitis ireversibel asymptomatis
E. Hyperaemia pulpa
28. Perawatan yang dapat dilakukan pada kasus gigi 46 adalah: SEDANG
A. Anestesi, Bongkar Tumpatan, RMGIC
B. Anestesi, Bongkar Tumpatan, Biodentin RMGIC
C. Anestesi, Bongkar Tumpatan, Ca(OH)2, RMGIC
D. Anestesi, Bongkar tumpatan, SDR, Resin komposit packable
E. Anestesi, Bongkar Tumpatan, Flowable Resin, Resin komposit Packable
29. Tujuan perawatan yang dilakukan adalah untuk memacu tertutupnya semua tubulus dentin yang
akan membentuk: SEDANG
A. Dentin reaksioner
B. Dentin Sklerotik
C. Dentin ireguler
D. A+B
E. A+B+C
30. Kesalahan SOP perawatan yang dilakukan terdahulu adalah: SUKAR
A. Tidak mengindahkan perawatan karies dalam
B. Penumpatan yang tidak baik
C. Pemakaianetsa yang berlebihan
D. A+B
E. A+B+C

Untuk soal No. 31 s/d 42:


Seorang mahasiswa perempuan berusia 22 tahun datang ke RSGM USU dengan keluhan gigi geraham
kecil atas sebelah kiri terasa berdenyut seminggu yang lalu. Gigi sudah berlubang sejak 3 tahun yang
lalu. Gigi terasa sakit berdenyut bila masuk makanan. Pasien belum pernah ke dokter gigi
sebelumnya.
Pemeriksaan intra oral menunjukkan adanya karies pada proksimal distal meluas ke oklusal pada gigi
24. Hasil tes vitalitas pada gigi 24: negatif, sakit. Tes palpasi dan perkusi: normal.
31. Infeksi pada gigi 24, terjadi karena masuknya mikroba melalui: MUDAH
A. Karies
B. Fraktur
C. Celah restorasi
D. Abrasi
E. Ligamentum periodontal karena poket/abses periodontal
32. Pada gigi 24, infeksi yang terjadi termasuk dalam kategori infeksi intra radikular: SEDANG
A. Primer
B. Sekunder
C. Tertier
D. Persisten
E. Ekstra radikuler
33. Pada gigi 24, bakteri flora normal dapat menjadi pathogen karena memiliki faktor virulensi
antara lain: SUKAR
A. Bacteriocin
B. Biofilm
C. Fili
D. Glikoprotein
E. Polisakarida
34. Pada pasien masuknya mikroorganisme ke dalam saluran akar bukan melalui jalur anakhoresis.
Pengertian anakhoresis, adalah: SEDANG
A. Pembentukan barrier pada bagian apikal
B. Induksi kalsifikasi biologis barrier apikal
C. Infeksi sistemik yang terjadi karena infeksi pada jaringan pulpa
D. Masuknya mikroorganisme ke dalam jaringan yang rusak melalui pembuluh darah atau limfe
E. Infeksi pada jaringan pulpa yang terjadi karena infeksi sistemik
35. Pembentukan biofilm pada saluran akar gigi 24, melalui mekanisme: SUKAR
A. Adhesion  Growth and metabolism  Metabolic and molecular interaction  Coadhesion
B. Adhesion  Coadhesion  Metabolic and molecular interaction  Growth and metabolism
C. Adhesion  Coadhesion  Growth and metabolism  Metabolic and molecular interaction
D. Adhesion  Metabolic and molecular interaction  Growth and metabolism Coadhesion
E. Adhesion  Growth and metabolism  Coadhesion  Metabolic and molecular interaction
36. Biofilm saluran akar gigi 24: SEDANG
A. Merupakan komunitas dari satu atau lebih spesies mikroorganisme
B. Menempel pada jaringan lunak gigi
C. Menempel ke gigi melalui matriks glikoprotein
D. Mikroba tidak resisten terhadap antimikrobial
E. Mudah dieliminasi dengan tindakan irigasi
37. Karakteristik dari biofilm gigi 24: SEDANG
A. Merupakan komunitas dari mono mikroorganisme
B. Ditutupi oleh matriks lipoprotein
C. Menunjukkan pH, nutrisi dan tegangan O2 yang rendah
D. Mikroba saling bertukar nutrisi,melaluisinyal molekul
E. Tidak mengalami modifikasi biokemikal dan genetik

38. Yang merupakan sumber makanan mikroba pada saluran akar gigi 24: SEDANG
A. Jaringan enamel
B. Produk hasil metabolisme bakteri lain
C. Jaringan dentin
D. Jaringan pulpa vital
E. Jaringan periodontal
39. Infeksi yang terjadi pada gigi 24 karena faktor virulensi mikroba meningkat, salah satu faktor
tersebut adalah: SUKAR

A. Amilase
B. Protease
C. Hyaluronidase
D. Endotoksin lipopolisakarida
E. Eksotoksin lipopolisakarida
40. Pada gigi 24, sebagai reaksi atas masuknya bakteri ke dalam saluran akar akan terjadi:
A. Pengeluaran sel makrofag
B. Pengeluaran sel leukosit
C. Pengeluaran sel PMN SEDANG
D. Pengeluaran sel limfosit
E. Pengeluaran sel plasma

41. Selain bekerja sama, mikroba pada gigi 24 juga dapat bekerja antagonistic, melalui mekanisme
adalah:
A. Ko-aggregasi
B. Pembentukan rantai makanan
C. Mempertahankan lingkungan anaerob
D. Produksi enzim penghancur makromolekul
E. Produksi bacteriocin SEDANG
42. Pada pasien di atas boleh diberikan antibiotika secara sistemik, jika: SEDANG
A. Infeksi berasal dari pulpa
B. Infeksi berasal dari luar pulpa
C. Infeksi meluas ke periapikal
D. Pasien termasuk kompromis medis
E. Pasien akan dilakukan perawatan saluran akar

Untuk soal No. 41 s/d 45:


Seorang ibu usia 49 tahun datang dengan keluhan sakit berdenyut sejak 3 hari yang lalu pada gigi
geraham kecil atas kiri patah setahun yang lalu. Pemeriksaan klinis gigi 24 fraktur mahkota palatal,
pulpa terbuka, dijumpai fistel pada apikal gigi 24, kebersihan mulut baik. Hasil tes vitalitas termal
negatif. Hasil foto radiografis terlihat lesi periapikal.

43. Pada kasus gigi 24 di atas, terjadi fraktur sehingga bakteri bisa masuk ke dalam pulpa gigi
melalui:
A. Groove oklusal
B. Atap pulpa yang terbuka SEDANG
C. Tubulus dentin
D. Penyakit periodontal
E. Anakhoresis

44. Pada kasus gigi 24 di atas, mikroorganisme yang paling banyak ditemukan, adalah: SUKAR
A. Enterococcus faecalis
B. Candida Albicans
C. Fusobacterium nucleatum
D. Tannerella forsythia
E. Dialister invisus

45. Setelah 1 tahun perawatan pada kasus gigi 24, pasien datang lagi dengan keluhan gigi tersebut
sakit. Bakteri yang paling banyak ditemukan pada gigi yang telah dirawat endodonti yang
disertai periodontitis apikalis persisten yang merupakan indikasi kegagalan perawatan, adalah:
SEDANG

A. Fusobacterium nucleatum
B. Pseudoramibacter alactolyticus
C. Enterococcus faecalis
D. Tannerella forsythia
E. Dialister invisus

Untuk soal No. 46 s/d 60:


Seorang laki-laki berisia 45 tahun datang ke RSGMP FKG USU, dengan keluhan gigi dan kiri bawah
berlubang dan terasa sakit jika masuk makanan. Beberapa bulan yang lain pasien pernah ke dokter
gigi dengan keluhan sakit ketika menyikat gigi serta tidak nyaman ketika makan, pasien mengatakan
gigi tersebut telah ditambal dengan tambalan sementara oleh dokter gigi lain, namun beberapa hari
yang lain tambalannnya lepas dan gigi tgtap terasa sakit berdenyut. Dari anamnesis pasien mengaku
mempunyai kebiasaan-menggeretakkan gigi pada saat tidur, dan selalu menggunakan sikat gigi
dengan bulu yang keras 2 kali sehari setiap pagi dan malam.
Pemeriksaan sistemik dan kesehatan umum baik. Pemeriksaan intra oral pada gigi 33,34 terlihat
kavitas pada daerah servikal berbentuk baji dengan kedalaman profuuda Sari pulpa terlihat terbuka.
Pemeriksaan vitalitas gigi positif. Test perkusi dan palpasi sakit, Hasil interpretasi radiografi gigi 33
dan 34 menunjukkan radiolusensi pada daerah servikal mengenai pulpa dan lamina dura menebal serta
ligament periodontal melebar.
46. Pulpa mempakan jaringan ikat yang unik terhadap iritasi yang diterimannya, seperti tersebut
dibawah ini, kecuali: SUKAR
A. Volume gigi Inc Md ±15 mm3
B. Dijumpai cell unik yang membentuk jaringan keras gigi
C. Sirkulasi darah kurang baik
D. Volume gigi permanen Mi mx adalali ±78 mm3
E. Pulpa dikelilingi jaringan keras gigi
47. Etiology penyakit pulpa yang disebut pulpitis dentistogenic adalah tersebut di bawah ini, kecuali:
SEDANG
A. Orthodontic movement
B. Periodontal curetage
C. Periapical curetage
D. Sinar Ro photo
E. Bleaching prosedur
48. Radang pulpa dapat disebabkan oleh di bawah ini, kecuali: SEDANG
A. Bahan restorasi
B. Vibrasi bur yang digunakan
C. Periodontal pucket
D. Therapi radiasi
E. Anachoresis
49. Etiologi kasus 33, 34 tersebut diatas paling tepat adalah: SUKAR
A. Abrasi + erosi
B. Abrasi + abfraksi
C. Abrasi + bruxism
D. Abrasi + atrisi
E. Semua tersebut diatas
50. Perawatan yang dilakukan adalah: SEDANG
A. Anastesi + PSA + Rewalling + PFM
B. Anastesi + Rewalling + PSA + Post core + PFM
C. PSA + Rewalling + Post core + PFM
D. PSA + Anastesi + rewalling + Post core + PFM
E. Anastesi + PSA + Post core + Rewalling + PFM

51. Isolasi pada kasus 33 tersebut diatas dilakukan dengan: SUKAR


A. RD + suction
B. Cotton Roll + Suction
C. RD + Cotton Roll + Suction
D. Tidak usah dilakukan isolasi
E. Harus dilakukan isolasi
52. Penyebab kelainan pulpa yang berasal dari mahkota gigi: SEDANG
A. Fraktur gigi complex
B. Dens invaginatus
C. Karies
D. Palato gingival groove
E. Semua tersebut diatas
53. Penyebab kelainan pulpa yang disebabkan iatral adalah, kecuali: SEDANG
A. Heat of preparation
B. Dehidrasi
C. Pin insertion
D. Pulp exposure pada restorasi amalgam
E. Therapi radiasi

54. Innervasi tubulus dentin sebesar > 40 kita jumpai pada (Ingle): SUKAR
A. 1 /3 apical
B. 1/3 cervical
C. Atap pulpa
D. Pulp horn
E. Pertengalian saluran akar
55. Pulpitis akut dapat disamakan dengan: SEDANG
A. Pulpitis irreversible simptomatis
B. Pulpitis reversible simptomatis
C. Pulpitis reversible asimptomaris
D. Pulpitis kronis
E. Pulpitis irreversible asirnptomatis

56. Hyperemia pulpa terjadi dilatasi pembuluh darah pulpa dan masuknya: SUKAR
A. Bakteri ke cavum pulpa
B. Toxin bact ke cavum pulpa
C. Bakteri ke saluran akar
D. Toxin ke saluran akar
E. Semua tersebut diatas

57. Pulpitis akut supurativa akan lebih terasa sakit bila: SEDANG
A. Minum es
B. Minum kopi panas
C. Minum juice dingin
D. Makan nasi
E. Makan bubur
58. Pulpa polyp, umumnya kita jumpai pada:
A. Pasien lansia
B. Pasien remaja
C. Pasien wanita
D. Pasien laki-laki
E. Pasien anak-anak SUKAR

59. Bau spesifik yang tercium dari nekrosis pulpa liquefaction disebabkan oleh SUKAR
A. H2S
B. Indol
C. Skatol
D. Putresin
E. Kadaverin

60. Degenerasi pulpa terbentuk dari: SEDANG


A. Hialin
B. Kapur
C. Perubahan fibrous
D. Amiloid
E. Semua tersebut diatas

Untuk soal No. 61 s/d 70:


Seorang pasien wanita berusia 19 tahun, mahasiswi PTS, datang ke praktek seorang dokter gigi
dengan keluhan nyeri berdenyut pada gigi geraham kiri bawah atas sejak seminggu yang lalu dan
selalu hilang timbul. Untuk meredakan sakit, pasien telah mengkonsumsi obat analgesik. Sebelumnya
gigi itu sudah dilakukan tumpatan lebih kurang satu bulan yang lalu. Pemeriksaan klinis menunjukkan
gigi 36 dengan kavitas site 1 size 4, telah dilakukan tumpatan sewarna gigi. Tes vitalitas menunjukkan
respons pulpa positif. Gambaran radiografi menunjukkan perluasan tumpatan yang mendekati pulpa.
Lamina dura menebal dengan ruang ligament melebar. Tidak terlihat adanya kelainan jaringan
periapikal. OHIS baik dengan gigi-gigi lain utuh dan adanya tumpatan pada gigi 16, 25, 35, 37.

61. Rasa nyeri yang dirasakan pasien tersebut merupakan: SEDANG


A. Allodynia
B. Analgesia
C. Dysestesia
D. Hyperalgesia
E. Anestesia

62. Nyeri yang timbul setelah tumpatan dengan bahan sewarna gigi disebabkan: SEDANG
A. Peninggian tekanan intra pulpa
B. Peninggian tekanan periapeks
C. Permeabilitas vaskuler pulpa perifer meninggi
D. Neurogenik inflamasi
E. Peninggian tekanan intra pulpa akibat inflamasi neurogenik
63. Kelainan pulpa yang terjadi pada kasus gigi 36 di atas, didiagnosis sebagai SEDANG
A. Pulpitis reversibel
B. Pulpitis ireversibel
C. Nekrosis pulpa
D. Abses apikalis akut et causa nekrosis pulpa
E. Periodontitis apikalis akut et causa nekrosis pulpa
64. Pada kasus diatas, nyeri berdenyut merupakan karakteristik persarafan: SEDANG
A. Serabut saraf bermyelin
B. Serabut saraf tidak bermyelin
C. Serabut saraf central
D. Serabut saraf perifer
E. Plexus of Raschow
65. Kecepatan rambat impuls serabut saraf C adalah:
A. 0.4 – 2 m/s SEDANG
B. 2 – 30 m/s
C. 30 – 70 m/s
D. 15 – 80 m/s
E. 3 – 15 m/s
66. Protein neuron yang dilepaskan pada saat inflamasi pulpa antara lain: SUKAR
A. Bradikinin, substansi P, NKA, prostaglandin
B. CGRP, substansi P. NKA dan NKB, somatostatin
C. Prostaglandin, serotonin, substansi P, 5-HT
D. Substansi P, CGRP, 5-HT, NKA dan NKB
E. NKA dan NKB, substansi P, Interleukin, prostglandin
67. Pada kasus diatas, mediator substansi P dilepaskan pada saat terjadi: SEDANG
A. Inflamasi nosiseptif
B. Inflamasi kronis
C. Inflamasi eksaserbasi akut
D. Inflamasi neurogenik
E. Inflamasi yang disertai infeksi

68. Pada kasus diatas, sel-sel pulpa yang berperan dengan sistem imun jaringan pulpa adalah:
A. Sel dendritic MUDAH
B. Sel macrofag
C. Sel limfosit
D. Sel dendritic, macrofag dan neutrophil
E. Antigen –Presenting cells
69. Perawatan tepat yang harus dilakukan pada saat pasien datang ke dokter gigi yaitu: SEDANG
A. Pulpotomi
B. Apeksifikasi
C. Apeks reseksi
D. Relief of pain
E. Apeksogenesis

70. Strategi dalam pengendalian rasa sakit pasien pada kasus diatas adalah: MUDAH
A. Diagnosa yang tepat, perawatan definitif dan menurunkan oklusal gigi tersebut
B. Instruksi dan pemeriksaan pasien untuk menegakkan diagnosa definitif
C. Pemberian obat / premedikasi yang tepat
D. Mengintruksikan pemakaian pasta gigi yang mengandung hidroksi apatite
E. Pemakaian pasta gigi yang mengandung Potasium citrate / nitrat dan hidroksiapatite

Untuk soal No. 71 s/d 75:


Seorang pasien laki-laki berusia 35 tahun datang ke RSGMP dengan keluhan sakit berdenyut pada
rahang kanan nya sejak beberapa hari yang lalu dan sewaktu pasien datang . Pasien tidak dapat
menentukan gigi yang mana penyebab sakitnya.Pemeriksaan klinis menunjukkan gigi 25, 26 dengan
karies luas dibagian oklusal, pulpa tertutup. Gigi 46, 47 dengan karies klas II, oklusal mesial pulpa
terbuka. Perkusi dan palpasi terhadap gigi-gigi tersebut sakit. Gambaran radiografi gigi 15 dan 16
terlihat adanya penebalan lamina dura, pelebaran ruang ligament periodontal melebar. Ujung apikal
gigi 25 radiolusen dan dentin diatas pulpa 25 dan 26 sangat tipis. Gigi 46 dan 47, lamina dura
terputus, gambaran radiolusen sedikit di ujung akar distal, kepadatan tulang interradikuler berkurang.
OH pasien tidak baik.
71. Tipe nyeri pasien ini termasuk: SEDANG
A. Referred pain
B. Previous pain
C. Throbbing pain
D. Dull pain
E. Sharp pain
72. Pada saat gigi yang mengalami kelainan pulpa mengalami nyeri, gigi yang lain juga dapat
mengalami nyeri ketika makan. Hal ini merupakan keadaan:SUKAR
A. Allodynia
B. Analgesia
C. Dysestesia
D. Hyperalgesia
E. Anestesia
73. Untuk mengetahui gigi mana yang menjadi sumber sakit pasien dapat dilakukan SEDANG
A. Tes gigit
B. Tes thermal
C. Tes elektrik
D. Tes anestesi
E. Tes kavitas
74. Bila gigi 46 yang menjadi penyebab keluhan dan merupakan nyeri odontogenik, dapat dipastikan
karena: SEDANG
A. Nyeri hilang setelah 46 dianestesi
B. Pasien tidak dapat dengan tepat menunjukkan gigi yang menjadi keluhan
C. Perkusi dan palpasi sakit
D. Nyeri bilateral
E. Kualitas nyeri: kemeng dan berdenyut
75. Keluhan nyeri pada gigi tersebut merupakan hyperalgesia yang dapat ditentukan karena:
A. Menurunnya nilai ambang rangsang
B. Adanya nyeri spontan SEDANG
C. Peningkatan respon terhadap stimuli yang menimbulkan nyeri yang sangat
D. Menurunnya nilai ambang rangsang dan nyeri spontan
E. Nyeri spontan dan penurunan respon terhadap stimuli yang menimbulkan nyeri

Anda mungkin juga menyukai