Anda di halaman 1dari 42

1.

Sensasi dari Aurikula dan kanalis akustikus eksternus dipengaruhi oleh:


A. Cabang dari nervus kranialis V, IX, X dan plexus cervicalis C 3-4-5
B. Cabang dari nervus kranialis V, VII, IX, X dan plexus cervicalis C 2-3
C. Cabang dari nervus kranialis V, VII, IX, X dan plexus cervicalis C 3-4-5
D. Cabang dari nervus kranialis V, VII, VIII, IX, X dan plexus cervicalis C 2-3
E. Cabang dari nervus kranialis V, VII, VIII, IX, X dan plexus cervicalis C 3-4-5

2.Tempat asal kolesteatoma telinga tengah yang paling sering adalah:


A. Epitimpani anterior
B. Mesotimpani anterior
C. Mesotimpani posterior
D. Epitimpani posterior
E. Mesotimpani sentral

3. Pada operasi mastoidektomi rongga tertutup, timpanotomi posterior dilakukan untuk


membersihkan jaringan patologi di dalam:
A. Epitiimpanum
B. Mesotimpanum
C. Hipotimpanum
D. Aditus ad antrum
E. Tip mastoid

4.Pada kolesteatoma akuisita primer yang terbatas pada daerah atik dimana selule mastoid
tidak ada kelainan, pendekatan tindakan operasi yang paling tepat adalah:
A. Atikotomi transmastoid
B. Atikotomi transmeatal
C. Timpanotomi posterior
D. Timpanotomi dinding runtuh
E. Timpanotomi dinding utuh
5. Aurikulas terbentuk dari:
A. 6 hillocks dari arcus brankialis pertama
B. 6 hillocks dari arcus brankialis kedua
C. 6 hillocks dari arcus brankialis pertama dan 6 hillocks dari arcus brankialis
kedua
D. 4 hillocks dari arcus brankialis pertama dan 2 hillocks dari arcus brankialis
kedua
E. 3 hillocks dari arcus brankialis pertama dan 3 hillocks dari arcus brankialis
kedua

6. Timpanomastoidektomi yang dilaksanakan pada masa perkembangan mastoid yang


belum sempurna akan meningkatkan resiko terjadinya komplikasi:
A. Tuli konduksi
B. Tuli sensorineural
C. Kelainan fungsi vestibuler

1
D. Kelumpuhan saraf fasialis
E. Infeksi intra cranial

7. Terapi yang tepat pada otitis media akut dengan membrane timpani hiperemis adalah:
A. Timpanosintesis dan antibiotic
B. Timpanosintesis dan dekongestan
C. Antibotik, analgetik dan dekongestan
D. Antibiotik saja
E. Analgetik dan dekongestan

8. Fistel pada labirinitis sirkumskripta terbanyak terjadi pada:


A. Foramen rotundum
B. Foramen ovale
C. Kanalis semi sirkularis lateral
D. Promontorium
E. Semua di atas benar

9.Abses retrobulber merupakan komplikasi otitis media kronik dengan mastoiditis yang
meluas
ke:
A. Labirin
B. Tegmen timpani
C. Intrakranial
D. Apek petrosa
E. Sinus sigmoid

10. Pilihan terapi untuk abses retroaurikuler akibat komplikasi otitis media adalah:
A. Insisi dan drainase
B. Insisi, drainase, antibiotic
C. Aspirasi dan antibiotic
D. Insisi, drainase, dan mastidektomi
E. Insisi dan antibiotik

11. Penderita OMSK dengan kolesteatoma dimana hasil tes pendengaran yang masih baik
maka dilakukan operasi
A. Mastoidektomi simple
B. Atiko-antrotomi
C. Timpano mastoidektomi
D. Mastoidektomi radikal
E. Mastoidektomi radikal modifikasi

12. Karakteristik dari fase lanjut otosklerosis adalah


2
A. Histologis terjadi pemadatan tulang sklerotik
B. Tanda the “blue mantles of Mannasse”
C. Invasi osteosit perivaskuler
D. Tanda Schwartze’s
E. Vertigo progresif
13. Lokasi paling sering dari kerusakan tulang-tulang pendengaran karena kolesteatoma pada
telinga tengah
A. Kaput maleus
B. Prosessus longus inkus
C. Kaput stapes
D. Krura stapes
E. Badan inkus

14. Pada operasi mastoid dan os petrosa sebaiknya dilakukan insisi


A. Postauricular
B. Endaural
C. Flap timpanomeatal
D. Lempert I
E. Lempert II

15. Diagnosis definitif otosklerosis ditegakkan dengan


A. Pemeriksaan audiometri termasuk impedans
B. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik saja
C. Eksplorasi timpanotomi
D. CT scan
E. Foto polos posisi Schuller’s

16. Seorang anak umur 4 tahun dengan mikrotia dan atresia kanalis akustikus unilateral
(speech awareness = 50 dB) maka tindakan yang tepat adalah
A. Alat bantu mendengar hantaran tulang
B. Alat bantu mendengar hantaran udara

3
C. Alat bantu mendengar OROS
D. Koreksi atresia
E. Rujuk ke bedah plastik
17. Seorang anak umur 1 tahun dengan mikrotia dan atresia kanalis akustikus unilateral
(speech awareness = 50 dB) maka tindakan yang tepat adalah
A. Alat bantu mendengar hantaran tulang
B. Alat bantu mendengar hantaran udara
C. Pemeriksaan CT scan untuk mengetahui perkembangan koklea
D. Reevaluasi dengan ABR hantaran tulang dalam 6 bulan
E. Rujuk ke bedah plastik

18. Septum Koerner’s adalah


A. Membagi epitimpanum menjadi bagian anterior dan posterior
B. Membagi selule mastoid menjadi bagian medial dan lateral
C. Membagi apex petrosus manjadi bagian anterior dan posterior
D. Bifurkasi sakus endolimfatik
E. Landmark penting untuk vascular strip dalam kanalis akustikus

19. Penyebab otitis eksterna nekrotikans adalah


A. Campuran antara kuman dan gram positif dan gram negatif
B. Kuman gram positif terutama spesies stafilokokkus
C. Kuman gram positif terutama spesies streptokokkus
D. Kuman gram negatif biasanya coliform
E. Kuman gram negatif spesies pseudomonas

4
20. Seorang anak laki-laki usia 5 tahun, datang ke klinik THT dengan keluhan nyeri telinga kiri
sejak 1 hari yang lalu dan gangguan dengar. 3 hari sebelumnya mengeluh batuk-pilek dan
tidak berobat. Pada pemeriksaan fisik: keadaan tampak sakit sedang febris 38,6 C pada
otoskopi tampak membrana timpani hiperemis dan bulging dengan supurasi telinga
tengah. Diagnosis untuk pasien ini adalah
A. Otitis media akut
B. Mastoiditis akut
C. Otitis eksterna difusa
D. Otitis eksterna sirkumskripta
E. Otitis media supuratif kronik

21. Seorang wanita usia 18 tahun datang ke klinik THT


A. ...............
B. ...............
C. ...............
D. pemberian antibiotika di liang telinga luar
E. pemasangan tampon antibiotika di liang telinga luar

22. Komplikasi yang sering terjadi setelah operasi atresia kanalis eksternus adalah:
A. paralisis n. fasialis
B. tuli sensorineural
C. vertigo
D. stenosis
E. skin graft tumbuh buruk

23. Seorang wanita, 45 tahun datang dengan keluhan tiba-tiba mengalami parese
N. fasialis kiri dengan nyeri telinga. Pada pemeriksaan tampak membrane timpani

5
hiperemis dan terdapat efusi telinga tengah. Yang harus segera dilakukan adalah
A. miringotomi
B. pemberian antibiotika oral
C. pasien dikirim untuk rawat inap
D. pemberian antibiotika intravena
E. merencanakan mastoidektomi segera

24. Pada waktu melakukan operasi pasien dengan paralisis ……. kolesteatoma maka
dihindari:
A. melakukan insisi pada pembungkus saraf
B. pengangkatan jaringan granulasi dekat saraf fasialis
C. pengangkatan tulang dari celah falopi
D. mengangkat inkus
E. memotong korda timpani

25. A patient presents with a squamous cell filling the external auditory canal into the
middle
ear.There is no evidence of of nodal inchievment on radiks or evidence of spread
beyond
the temporal bone, but there cancer invasion. The most appropriate treatment is
A. Radiotherapy
B. Lateral temperal one resection alone
C. Induction chemotherapy with radiotherapy
D. Lateral temporal bone resection with adjuvant chemotherapy
E. Lateral temporal bone resection with parotidectomi, neck post operative
radiotherapy

26. Protection of middle ear from unwanted nasopharyngeal secretion during


swallowing activity is most likely enhanced:
A. when the length of the eustachius tube lumen is shorter than normal
B. when the radius of the Eustachian tube lumen is larger than normal

6
C. when the tympanic membrane is not intack
D. when the viscosity of the secretions are thiner as opposed to thickes
E. by the middle ear cushion

27. In a child with acute otitis media, the following complication may be noted. What
complication would most likely prompt emergent diagnosis and treatment
A. facial paralysis
B. tympanosclerosis
C. infectious eczematoid dermatitis
D. adhesive otitis media
E. chronic TM perforation

28. The following management is indicated in a patient with facial paralysis the day
after a mastoidectomy:
A. immediate operation with facial nerve decompression
B. immediate operation with facial nerve decompression the and sheath
C. order a high-resolution computered tomogram of the temporal bone.
D. Obtain electrodiagnostic testing of the facial nerve
E. observation and given high dose steroids

29. One of auricular malformations can occur in prencence of brachial-oto-renal syndrome:


A. preauricular pit
B. preauricular tags,
C. preauricular fistule
D. microtia
E. preauricular abses

7
30. When considering a patient as a candidate for stapes surgery is better than he have not
A. sociality unacceptable conductive hearing loss
B. good speech discrimination
C. dissatisfaction with hearing aid use
D. meniere disease
E. positive family history for otosclerosis

31. Gejala awal yang paling umum yang dirasakan apabila keracunan obat ototoksik adalah :
A. Vertigo
B. Tinitus
C. Tuli
D. Disakusi
E. Rasa penuh di telinga

32. Pada penyakit telinga dalam akibat kelainan imunitas,pemeriksaan otoskopi


menunjukkan :
A. Vaskularisasi membran timpani yang meningkat
B. Timpanosklerosis
C. Efusi telinga tengah
D. Tidak ditemukan kelainan
E. Kelainan granulomatous telinga tengah

33. Sindroma Cogans terdiri dari manifest klinis dari disfungsi telinga dalam,inflamasi okuler
dan :
A. Vaskulitis sistemik
B. Keratitis intersistial
C. Positive thymposite transformation test
D. Tes sifilis negative
E. Aortitis

8
34. Pada pemeriksaan ABR gelombang V terbentuk oleh :
A. Nuchleus kokhlearis
B. Kompleks olivari superior
C. Kolikulus Inferior
D. Genikulatum medialis
E. Korteks auditori

35. Tinitus pada pendengaran normal dapat diobati dengan :


A. Masking
B. Obat obatan
C. Psikologis
D. Hindari bising
E. Menghindari suara frekwensi rendah

36. Kedua orang tua menderita tuli kongenital dengan penurunan.................


A. Kejadian yang tak mungkin
B. Adanya mutasi genetik dimana gen abnormal menjadi normal pada satu
kromosom
C. Terjadi pada 75% dari kehamilan
D. Kemungkinan adanya mutasi gen pada ketulian orang tua
E. Tuli pada orang tua terjadi akibat penurunan multifaktorial
37. Pemeriksaan audiologi yang dapat membantu untuk mengagkan diagnosis neurinoma
akustikus adalah :
A. BERA
B. Impendance reflex decay
C. Pure tone decay
D. Pure Tone Audiometri
E. Speech Audiometri

38. Yang merupakan aplikasi klinik auditory neurophaty adalah :

9
A. ABR normal + OAE pass
B. ABR abnormal + OAE refer
C. ABR normal + OAE refer
D. ABR abnormal + OAE pass
E. SNHL

39. Reflek vestibukoklear menyangkut :


A. Retina mata
B. Korteks Oksipital
C. Gangglion genikulatum lateralis
D. Motor nukleus okularis
E. Thalamus

40. Tes untuk mengevaluasi pendengaran anak umur 6 tahun dengan atensia kanalis
akustikus
unilateral adalah :
A. Behavioral audiometri
B. Impedance audiometri
C. Air Conduction – ABR
D. Bone conduction – ABR
E. Electrocochleography

41. Tatalaksana yg tepat utk anak umur 4th dgn mikrotia berat dan atresia kanal unilateral
(SRT=50dB)
adl:
A. Alat bantu dengar hantaran tulang
B. Alat bantu dengar hantaran tulang
C. Alat bantu dengar tipe CROS
D. Perbaikan atresia kanal tergantung temuan CT
E. Rujuk untuk bedah plastic

10
42. Proses degenerasi organ korti pada daerah membrana basalis pada orang:
A. Mengakibatkan tuli pada frekuensi rendah
B. Mengakibatkan tuli pada frekuensi sedang
C. Tidak mengganggu speech discrimination
D. Satu-satunya penyebab presbiakusis
E. Tidak mengakibatkan ketulian

43. Orang tua mengeluh gangguan pada..............

44. Ketulian akibat penyakit sifilis adl:


A. Terjadi bilateral dan progresif lambat
B. Terjadi bilateral dan progresif cepat
C. Asimetri dan berfluktuasi
D. Unilateral dan total
E. Bilateral dan berfluktuasi

45. Seorang ibu 25th mengeluh tinnitus kurang pendengaran kedua telinga sejak 5th, audiogram
nada
murni menunjukkan hantaran udara 55dB, hantaran tulang 5dB simetris pd kedua telinga.
Pada
otoskopi tidak dijumpai kelainan pada membran timpani , kemungkinan dx:
A. Otosklerosis
B. Timpanosiderosis
C. Otitis media serosa
D. Otitis eksterna bilateral
E. Presbyakusis
46. Prosedur operasi pd gejala vertigo berhasil baik bila penyebab adl:
A. Penyakit Meniere
B. Neuritis vestibularis
11
C. Neuroma perilymph
D. Neuroma accustic
E. Otosyphilis
47. Pengukuran intensitas suara secara fisik (dB SPL) menggunakan dasar tekanan sebesar: 2.10
dyne/cm3; pd Frekwensi:
A. 250Hz
B. 500Hz
C. 1000Hz
D. 2000Hz
E. 4000Hz
48. Canalis auditoris eksternus memberikan efek resonansi sebesar 15dB-20dB pada rentang
frekwensi:
A. 500Hz-1000Hz
B. 1000Hz-2000Hz
C. 2000Hz-3000Hz
D. 3000Hz-4000Hz
E. 2000Hz-5000Hz

49. Pada pemeriksaan audiometri tutur diperoleh hasil : Nilai Diskriminasi Tutur (NDT) naik
tidak
mencapai 100% kemudian menurun, ini menunjukkan pasien menderita:
A. Tuli hantaran
B. Tuli sensori neural
C. Tuli sensori
D. Tuli neural
E. Tuli campuran

50. Seorang laki-laki umur 50th, merasa............(tdk ter shooting)

51. Pemeriksaan audiometri segera menjadi normal kembali setelah Menier’s disease secara
klinis membaik, hal ini terjadi karena tuli pada penderita Menier’s disease disebabkan :
A. kenaikan kadar Na+ yang berlebihan di endolymphe
B. Terganggunya pompa kalium
C. Perubahan kepekatan endolymphe
D. Kerusakan membrane basilaris sehingga tidak mampu bergetar

12
E. Kerusakan stereocilia

52. A 75 years old man complains that he cannot understandwhat is his family is saying him.
His audiogram shows a PTA of 25 dB. This patient most likely :
A. has Alzheimer’s disease
B. would benefit with hearing aid
C. suffers from parcial dificit in central auditory processing
D. cannot benefit from audiotory rehabilitation
E. is malingering

53. Neural signal from vestibular system travel in coordinate system that correspond to :
A. The cardinal body axis
B. the axis of rotation of the eyes
C. axis which correspond to major neck movements
D. the most sensitive axis of the semicircular canals
E. the plains of the sensors of specific force

54. Posturography :
A. cannot distuingish between visual and propriceptive causes of unsteadiness
B. is likely to replace the ENG as the best test of the vestibular reflex
C. has been modified to evaluate the patient for a perylimph fistula
D. include of evaluation of the patients gait
E. cannot evaluate to long loop reflexes
55. Rapid eye movement (saccade)
A. causes of transient hallucination of movement
B. causes of temporary loss of visul orientation
C. is not affected by fatigue
D. is normal in internuclear opthalmoplegia
E. cannot be initiated voluntarily

56. Seorang wanita 35 tahun menderita sesak napas sejak beberapa hari yang lalu. Suara
tidak parau. Sesak memberat saat berjalan cepat. Terdengar stridor inspirasi ringan. Dua
bulan yang lalu penderita menjalani tiroidektomi. Tidak ada demam, batuk dan
gangguan menelan. Diduga terjadi parese pada otot :
A. Krikoaritenoid lateral
13
B. Krikotiroid
C. Interaritenoid
D. Krikoaritenoid posterior
E. Tiroaritenoid
57. Sialolitiasis yang menunjukkan gambaran kalkulus radiopaque sering ditemukan pada
kelenjar liur :
A. Parotis
B. Sub mandibularis
C. Sub lingualis
D. Sub maxilaris
E. kelenjar Salivarius minor

58. Kondisi berikut tidak menyebabkan suara parau :


A. Laringitis TBC
B. Laringitis akut
C. Nodule pita suara
D. papiloma laring
E. Midline paralysis

59. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun sejak 2 hari yang lalu sumer dan batuk sejak kemarin
mulai sesak dan suara menjadi parau. Tidak ada riwayat asma. Dugaan utama anak
tersebut menderita :
A. Benda asing rima glottis
B. Papiloma laring
C. Laringitis akut
D. Difteri
E. kelainan congenital
60. Ludwig’s Angina :
A. Involves only in sublingual space
B. results in anterior protrusion of the tongue
C. Board like firmness of the floor of the mouth
D. rarely cause airway compromises
E. Necessitates identification and drainage of the abscess cavity
61. Seorang pria 35 tahun dengan keluhan parau dan batuk kronis selama 5 bulan.
Pemeriksaan laring terlihat gambaran lesi di epiglottis dan pita suara sehingga
pinggirnya tidak rata. Ada kecurigaan TBC laring. Untuk memastikan diagnose
pemeriksaan selanjutnya adalah :
A. X ray dada

14
B. Biopsi
C. Pemeriksaan BTA sputum
D. Swab dinding faring
E. Tes mantoux
62. Pembesaran kelenjar limfe leher tipe Bullneck dijumpai pada :
A. Tonsilitis akut
B. Tonsilitis TBC
C. Tonsilitis difetri
D. Tonsilitis karena mononucleosis
E. Tonsilitis kronik
63. Anton seorang pelajar laki-laki usia 17 tahun mengunjungi dokter THT dengan keluhan
sudah 3 hari tenggorokannya nyeri dan badannya demam. Hari terakhir ini nyerinya
bertambah hebat sehingga dia tidak dapat menelan makanan sama sekali. Tampak
kedua tonsil (T3/T3), sangat hiperemis banyak dendritis. Teraba pembesaran kgb leher
kanan dan kiri yang nyeri tekan.Dokter mencatat bahwa Anton sudah kesekian kali
berobat dengan penyakit yang sama. Pada pemeriksaan suhu badan 39 derajat celcius,
nadi 88/menit, TD 110/75 mm Hg. Infeksi tonsil Anton kemungkinan terbesar
disebabkan oleh :
A. Virus EBV
B. H. Influenza
C. S. Pyogenes
D. Pnemonia
E. ........

64. Dari anamnesa Anton mempunyai riwayat alergi…………….

65. Seorang pemuda 18 tahun, mengeluh nyeri tenggorok hebat selama 4 hari, tidak dapat
menelan makanan bahkan menelan ludahpun sulit. Sebelum sakit penderita merasa
menelan duri ikan tongkol. Terdengan stridor inspirasi samar-samar. Dugaan diagnosis
adalah :
A. abses retrofaring
B. Benda asing tonsil
C. Faringitis akut
D. Epiglotis akut
E. Tumor jinak tonsil

66. Dari kasus 65 diatas, gejala khas lain yang mungkin timbul adalah :
15
A. kejang
B. sesak napas
C. Ptyalismus
D. Limfadenitis koli
E. Pseudomembran pada faring

67. The most common origin of deep neck infections is :


A. Odontogenic sources
B. Foreign bodies
C. Spread of superficial infevtions
D. Surgical wound infections
E. Congenital deformities

68. Anterior displacement of the muscular process of the arytenoids has the following effect
on the vocal fold :
A. adduction
B. abduction
C. shortening
D. decrease in tension
E. inferior displacement

69. Sialografi merupakan pilihan prosedur dalam memperlihatkan system anatomi system
duktus glandula salivarius, kontraindikasi pencitraan ini adalah :
A. sladenitis rekuren
B. sladenitis non spesifik
C. sladenitis akut
D. Sjorgen’s syndrome
E. Miculicz’s syndrome

70. Infeksi oportunistik oleh jamur spesies candida pada daerah orofaring dapat terjadi
karena factor dari hospes yaitu :
A. Virulensi kandida
B. Produk toksin kandida albican (micotoxin)
C. Pembentukan pseudohifa
D. pemberian kemoradioterapi

16
E. pemakaian antibiotic yang tidak adekuat

71. Wanita 35 tahun datang dengan suara parau sejak 3 bulan, tidak ada sesak, batuk
maupun demam. Penderita adalah seorang guru. Sudah pernah berobat namun tidak
ada perbaikan. Diagnosis paling mungkin
A. Laringitis akut
B. Laringitis difteri
C. Ca laring
D. Nodul plika vokalis
E. Paresis kronik

72. Seorang anak perempuan 11 tahun dibawa ie dokter THT dengan keluhan nyeri telan
sejak 3 hari. Penderita Nampak lesu, nadi 100x/menit, suhu 38°C, tonsil kanan tertutup
lapisan keabu-abuan, leher nampak membesar dan tidak nyeri. Dugaan sementara
A. Tonsilitis streptokokus
B. Abses parafaring
C. Difteri tonsil
D. Mononucleosis infeksiosa
E. Limfoma
73. Indikasi tonsilektomi yang paling kuat untuk keadaan di bawah ini adalah
A. Pasca difteri
B. Calon taruna AKABRI
C. Tonsilitis akut berulang
D. Karsinoma tonsil T1
E. Limfoma maligna
74. Infeksi tonsil dapat menyebabkan mediastinitis melalui
A. Abses retrofaring meluas ke bawah
B. Perjalanan infeksi secara hematogen
C. Aspirasi dari abses peritonsil yang pecah
D. Sarung karotis
E. Emboli paru
75. Hasil terbanyak biakan kuman dari pus abses leher dalam adalah
A. Pseudomonas aeruginosa
B. Campuran banyak kuman

17
C. Kuman gram negative
D. Kuman anaerob gram positif
E. S. pneumonia
76. Seorang pemuda 25 tahun semalam menonton sepak bola dan bertugas sebagai
pemandu sorak. Wakru pulang kehujanan, dan baru tidur setelah pukul 24.00. Paginya
penderita batuk dan suaranya parau bahkan kiadang tidak keluar suara. Kelainan yang terjadi
pada pemuda di atas kemungkinan adalah
A. Parese adductor pita suara
B. Inflamasi pita suara
C. Sumbatan secret di rima glottis
D. Udem jaringan ikat sub glottis
E. Nodul pita suara

77. Penatalaksanaan yang benar untuk kasus soal no. 76 di atas adalah
A. Kortikosteroid oral
B. Kortikosteroid parenteral
C. Istirahat bicara
D. Antibiotik
E. Antitusif

78. Kelainan esofagus yang menunjukkan esofagogram berupa “BIRD BEAK” adalah
A. Divertikulum
B. Fistel trakeo-esofagus
C. Stenosis esofagus
D. Akalasia
E. Kista
79. Laki-laki buruh bangunan, usia 45 tahun, perokok berat, mengeluh suara parau yang
bersifat progresif selama bulan, batuk dan kadang sesak nafas, tidak ada gangguan
menelan. Dugaan diagnosis adalah
A. Laringitis kronik
B. Karsinoma laring
C. Nodul vokal
D. Reflux laringo-faringo-esofageal
E. TBC laring

80. Pada kasus soal no. 79 di atas pemeriksaan selanjutnya adalah


A. X-foto dada
B. Laringoskopi tidak langsung
18
C. Endoskopi dengan serat optic
D. Pemeriksaan kadar asam lambung esofagus
E. Pemeriksaan sputum

81. Gejala khas yang menyertai infeksi mononukleusis infeksiosa adalah :


A. Splenomegali
B. Ulkus pada palatum mole
C. Debritus tebal pada tonsil
D. Pembesaran kelenjar getah bening leher
E. Suhu sub febris

82. Penyebab paling sering terjadinya paralisis pita suara pada orang dewasa :
A. Trauma bedah
B. Keganasan
C. Idiopatik
D. Infeksi
E. Gangguan neurologis
83. Seorang laki laki 30 th mengeluh nyeri menelan selama beberapa bulan,sehingga
kesulitan makan.BB turun 3 kg dalam sebulan terakhir.dia juga sering batuk,sesak dan
sulit tidur waktu malam,suara parau.pada pemeriksaan tenggorok tampak mikro ulkus,
suara parau.Pada pemeriksaan tenggorok tampak mikro ulkus pada dinding faring dan
tonsil.Eksudasi tipis menutupi dinding faring.keadaan umum jelek.TB 165 cm BB 40
kg.dugaan diagnosis adalah :
A. Faringitis Kronis non spesifik
B. karsinoma Laring
C. TBC tonsil/Faring
D. Mikosis tonsil/faring
E. LPR

84. The following statement is true about about false vocal folds
A. Allow tehe phenomenon of Phonation
B. Move with the arytenoid cartilage
C. Are located in the sub glotikal area
D. Contain no muscle fibers
E. Move faster when the subglottal pressure increase

85. The disadvantage of CO2 laser :

19
A. Difficult cutting precision
B. Post operative pain
C. Expensive equipment
D. More common tissue bleeding
E. Prolonged wound healing process

86. Bentuk keganasan terbanyak pada tonsil palatina


A. Non hodgin limfoma
B. Hodgin Limfoma
C. Karsinoma sel skuamosa
D. Karsinoma mukoepidermoid
E. Hemangiopencytoma

87. Adenoma pleimormik paling sering ditemukan pada :


A. Kel sub mandibula
B. Kelenjar sub lingual
C. Kelenjar Parotis
D. Kelenjar ludah minor pada palatum durum
E. Kelenjar ludah minor pada palatum mole

88. Seorang petani laki-laki usia 45 th menderita karsinoma tonsil dengan PA Karsinoma
anaplastik.pada pemeriksaan tonsil tampak tonsil kanan ulseratif,mobilitas tonsil masih
baik.tidak ditemukan pembesaran kel getah bening leher.keadaan umum penderita
baik,pilihan terapi yang tepat adalah :
A. Deseksi radikal leher kanan dan eksisi tonsil sekaligus (en blok)
B. Radioterapi
C. Tonsilektomi diikuti radio terapi
D. Tonsilektomi koblasi
E. Tonsilektomi eksisi
89. Komplikasi tersering setelah terapi ablasi tiroid dengan 3th ,adalah :
A. Leukimia
B. Krisis Tiroid
C. Hipoparatiroid
D. Neoplasma tiroid
E. Hipotiroid

20
90. Berikut adalah pernyataan yang benar untuk karsinoma nasofaring (KNF) :
A. Tidak ada perbedaan angka kejadian antar wanita dan pria
B. Histopatologi adalah WHO tipe I
C. Faktor etiologi paling dominan adalah EBV
D. Pasien sering kali datang dengan pembesaran kelenjar limfe leher
E. FNAB merupakan gold standart untuk diagnostik

91. Faktor resiko terjadinya rekurensi pada stoma atau parastoma pasca laringektomi
Karsinoma laring adalah :
A. Perluasan tumor subglotik
B. Invasi tumor ke kartilago tiroid
C. Pita suara yang terfiksir
D. Sumbatan jalan nafas
E. Metastasis tumor ke kelenjar limfe jugular atas

92. Efek toksis cisplatin yang paling penting adalah


A. Hiperpurisemia
B. Tuli neurosensoris pada frekwensi bicara
C. Efek mukokutan
D. Mual dan muntah
E. Hipotensi postural simptomatis

93. Efek samping obat kemoterapi golongan vinka alkaloid


A. Fibrosis paru
B. Kardiotoksik
C. Neuropati perifer
D. Nefrotoksik
E. Handfoot syndrome

94. Seorang laki-laki 50 th secara klinis dicurigai menderita basalioma di daerah retro
Auriculae kanan dengan ukuran 1 x 1,5 cm.secara umum kondisi penderita baik.tindakan
yang dilakukan adalah eksisi diikuti penutupan menggunakan :
A. Flap interpolasi
B. Advancement flap
C. Flap transposisi
D. Tandur kulit
E. Deltopectoral flap
95. Hal dibawah ini sesuai dengan apoptosis

21
A. Berhubungan dengan ekspresi BCI-2
B. Pengaruh radiasi
C. Pertumbuhan tumor yang bersifat proliferatif
D. Kematian sel tumor yang terprogram
E. Efek samping kemoterapi
96. Trismus pada penderita dengan tumor tonsil diakibatkan oleh karena infiltrasi tumor ke :
A. m.Pterygoideus
B. m.Temporalis
C. Os mandibula
D. Os.maxila
E. Temporo mandibular joint
97. Seseorang anak laki-laki 23 th datang dengan keluhan benjolan didahi sejak 5 tahun yang
lalu dan tidak nyeri.pada perabaan terasa keras.pada pemeriksaan Ct scan terdapat
abnormalitas pembentukan tulang pada fronto-ethmoid sehingga menekan
n.optikus.diagnosis yang mungkin pada penderita tersebut adalah :
A. Osteoma
B. Ossifying fibroma
C. inverted papiloma
D. Fibrous Displasia
E. Angiofibroma
98. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan karsinoma tiroid adalah :
A. Karsinoma anaplastik jarang ditemui
B. Karsinoma papiler tidak berhubngan dengan paparan radiasi
C. Menebar melalui sistem aliran darah
D. Karsinoma folikular jarang di daerah kurang yodium
E. Respon terhadap terapi radioiodine bagus

99. Dilatasi kelenjar saliva minor di dasar mulut akibat akumulasi mucus disebut
A. Ranula
B. Sialolithiasis
C. Pleomorfik adenoma
D. Sjorgen syndrom
E. Sialodenosis
100. Penderita laki-laki 30 tahun datang dengan benjolan di daerah parotis kanan sejak 5
tahun yang lambat membesar,tidak nyeri,tidak didapatkan paresis fasialis.jenis tumor
yang mungkin untuk penderita ini adalah
A. Adeno carsinoma
B. Pleomorfik adenoma
C. Muco-epidermoid carcinoma
22
D. Cylindroma
E. Whartins tumor

101. Yang termasuk dalam gejala awal KNF adalah:


A. Gangguan menelan
B. tinnitus
C. mata strabismus
D. Benjolan leher
E. epistaksis

102. Pernyataan dibawah ini benar mengenai angiofibroma nasofaring juvenail:


A. bedah endoskopi dapat dilkukukan pada setiap stadium
B. bedah endoskopi tidak lebih unggul dalam segi kosmetik pasca bedah
C. kemoterapi dan radioterapi tidak mendapat dalam terapi ANJ
D. pembedahan masih menjadi terapi utama.
E. terapi hormonal perlu diberikan pra bedah untuk mengecilkan tumor.

103. Hal di bawah ini benar mengenal telangektasis dibidang kepala dan leher
A. bukan merupakan penyakit herediter
B. secara klinis menimbulkan masalah pada usia muda
C. epistaksis merupakan hasilmark telangektasis kepala dan leher
D. lesi jarang muncul di daerah wajah
E. terapi laser merupakan terapi pilihan karena efektif dan disukai

104. Pernyataan dibawah ini mengenai berbagai tumor di kepala dan leher:
A. carotid body tumor merupakan benjolan yang nyeri tekan
B. higroma kistika umumnya tumbuh soliter
C. sarcoma Kaposi merupakan penyakit autoimun
D. tumor glosum jugulare jarang tumbuh di telinga tengah
E. hemangioma kavernosa multiple merupakan lesi sindroma Osler-Wriber-
Rendu

105. Manifestasi klinis KNF seperti di bawah ini:


A. epistaksis terjadi karena erosi arteri karotis
B. parestesi pipi terjadi karena perluasan tumor ke foramen spinosum
C. nyeri kepala hebat terjadi karena obstruksi ostium sinus frontal
D. ptosis disebabkan infiltrasi tumor ke salah satu cabang N.okulomotor
E. ekstensi paranasofaring meyebabkan tinnitus nada tinggi

23
106. Imaging untuk KNF:
A. Imaging terutama diperlukan dalam perencanaan kemoterapi
B. CT scan mampu mendeteksi infiltrasi tumor ke sumsum tulang
C. MRI lebih sensitive mendeteksi metastase ke nodus leher dalam
D. MRI lebih baik dalam mendeteksi erosi tulang
E. CT tak dapat mendeteksi infiltrasi ke jaringan lunak paranasofaring.

107. Terapi KNF:


A. Radioterapi bukan lagi terapi utama karena dapat merusak organ vital
B. secara umum dosis radioterapi untuk tumor primer adalah 40-50 Gy
C. kemoterapi perlu dikombinasi dengan radioterapi mulai stadium awal
D. kemoradioterapi konkuren sangat bermanfaat untuk stadium lanjut
E. survival rate meningkat dengan penambahan adjuvant kemoterapi setelah
konkuren kemoterapi

108. Pernyataan berikut yang sesuai dengan terapi KNF dengan metastase jauh:
A. terapi utama adalah pemberian sisplatin
B. tujuan utama terapi adalah paliatif
C. kemotrapi kombinasi intensif memberikan respon uang lebih baik tanpa
peningkatan toksisitas.
D. reseksi pada metastasis paru tidak memperpanjang control tumor
E. pemberian kombinasi kemoterapi dan radiasi pada metastase kelenjar getah
bening mediastinum tidak memberikan manfaat.

109. Karsinoma rongga mulut:


A. banyak hubungannya dengan merokok
B. lebih dari 90% berjenis karsinoma sel skuamosa
C. menyerang semua jenis kelamin
D. antar etnis angka kejadian tak berbeda
E. di As pada saat diagnosis usia rata-rata 40 tahun
110. Pernyataan dibawah ini yang bukan merupan tujuan pemberian kemoterapi pada
karsinoma kepala dan leher adalah
A. terapi adjuvant bagi terapi bedah dan radioterapi
B. mencegah morbiditas
C. meningkatkan sensitivitas tumor terhadap radioterapi
D. terapi metastasis jauh
E. meningkatkan cure rate
111. Voice resonation yang banyak dilakukan segera pasca laringektomi adalah dengan

24
metode:
A. bicara esophagus
B. shunt and valve
C. ducktill voice prosthesis
D. tracheoesofagal protesis
E. laring elektronik

112. One of the statement below is not match with hemangiopericytoma


A. spread locally
B. rising from pericytes of Zimmerman
C. surgical excision is the traetmen of choice
D. metastasizing to the cervical nodes > 35%
E. radiotherapy alone is rarely used

113. Komplikasi pasca laringektomi total yang terjadi segera adalah:


A. pneumonia
B. empiema paru
C. perdarahan
D. fistel faringokutan
E. emfisema kutis

114. Pengobatan utama tumor ganas sinonasal adalah:


A. radiasi
B. kemoterapi
C. operasi
D. kemo-radiasi
E. operasi + radiasi

115. Keterangan berikut yang benar untuk laring elektronik adalah


A. harga mahal
B. sulit didapat
C. suara yang dihasilkan mendekati normal
D. penggunaan mudah dipelajari
E. baterai tahan lama

116. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan inverted papiloma hidung adalah:
A. termasuk tumor praganas
B. terapi utama radiasi
C. dapat terjadi pada semua usia
25
D. bukan berasal dari sel epithelial
E. lebih banyak pada wanita

117. The best position of the patient’s head and neck for rigid bronchoscopy is:
A. head and neck extended
B. head extended and nech flexed
C. head flexed and neck extended
D. head and neck flexed
E. positioning is not important

118. Gejala yang tidak sesuai dengan fistula trachea esophageal


A. batuk
B. …….
C. pneumonia berulang
D. disfagia
E. sputum berulang

119. Penyebab tersering dari perforasi esophagus


A. boerhaave”s syndrome
B. iatrogenic
C. foreign body (benda asing)
D. trauma
E. esofagitis korosif

120. The main advantage of flexible bronchoscopy over rigid bronchoscopy is:
A. easily remove foreign bodies
B. visualize more distal segment
C. better airway control
D. better optics
E. expense of equipment

121. Wich of following nerves would not need to be anasthesthetized for Broncho
esophageal endoscopy under local anesthesia ?
A. Recurrent laryngeal nerve
B. Superior laryngeal nerve
C. Hypoglosal nerve
D. Glossopharyngeal nerve
E. Trigeminal nerve

26
122. Hal yang tidak berhubungan dengan mekanisme terjadi GERD
A. Sfingter esophagus bawah yang inkompeten
B. Pengosongan lambung
C. Faktor herediter
D. Klearan esofagus
E. Potensi material yang dimuntahkan

123. Manfaat FEES adalah :


A Meningkatkan angka kehidupan pasien stroke dengan keluhan
disfagia
B Penunjang diagnostic dan terapi stroke
C Rehabilitasi penelanan cukup berhasil baik bila dilakukan oleh ahli
THT
D Dapat dilakukan pada pasien tidak kooperatif
E Hanya untuk penentuan pemasangan dan pemasangan NGT

124. Benda asing esophagus yang paling sering ditemukan pada anak
A. Tulang ikan
B. Daging
C. Mainan
D. Uang logam
E. Tulang ayam

125. The main advantage of flexible bronchoscopy over rigid bronchoscopy is


A. Ability to visualize
B. Better airway control
C. Ability to remove foreign bodies
D. Dapat dilakukan pada pasien kooperatif
E. Expense of equipment

126. Keluhan sesak yang terjadi beberapa saat setelah kacang masuk ke jalan napas,
disebabkan oleh:
A. Iritasi mukosa
B. Edem mukosa
C. Sifat Higroskopik kacang
27
D. ........
E. .........

127. Salah satu langkah untuk mencegah timbulnya..........

128. Pernyataan berikut yang benar mengenai LPR adalah:

A. Dominan gejala pada nyeri substernal

B. Pada umumnya tidak terjadi perubahan pH laring

C. Dismotilitas esofagus

D. Inflamasi laring disertai throat clearing

E............

129. Seorang anak perempuan umur 3 tahun, dibawa ibunya ke poli THT dengan anak tiba
tiba batuk sampai wajahnya biru waktu sedang diberi makan. Ibunya menduga
anaknya tersedak dan mencoba memukul punggung anaknya dan muka biru
menghilang, suara tetap serak dan sesak diagnosis kerja buat ini:
A. Aspirasi pneumoni
B. Batuk rejan
C. Benda asing di laring
D. Benda asing di trakhea
E. Benda asing di bronkus
130. Komplikasi yang sering terjadi pada benda asing bronkus
adalah
A. Pneumomediastinum
B. Fistel bronko-esofageal
C. Pneumotoraks
D. Atelektasis
E. Cardiac arrest

131. Pernyataan di bawah ini yg benar utk benda asing esophagus:

28
A. Pada anak paling sering adl tulang ikan
B. Pada orang dewasa kebanyakan krn factor kejiwaan
C. Uang logam dapat bertahan beberapa minggu tanpa gejala.
D. Gigi palsu tertelan krn tdk dilepas waktu tidur
E. Pada wanita berjilbab benda asing jarum pentul sering tjd

132. Pemeriksaan yg dpt dilakukan pada usia 4 bln adl:


A. Moro Reflex
B. Play audiometry
C. Visual reinforcement audiometry
D. Distraction Test
E. Pure tone Audiometry

133. Salah satu langkah utk mencegah timbulnya feedback pada alat bantu adl:
A. Ukuran mould tdk tepat
B. Batere sudah habis
C. Fitting yg kurang baik
D. Terdapat cairan pada telinga
E. Bukan salah satu diatas

134. Kelainan dibawah ini termasuk target kegiatan PGPKT THT komunitas:
A. Tonsilitis akut dengan kecurigaan infeksi steptokokus β hemolitik
B. Tonsilitis kronik dengan komplikasi OSA
C. Penurunan tajam pendengaran pd pekerja industry terpapar bising
D. Rinitis alergi pada pekerja industry kimia
E. Karsinoma nasofaring

135. OAE yg menggunakan bunyi click sebagai stimulus adalah:


A. DPOAE
B. TEAOE

29
C. SOAE
D. SPOAE
E. Semuanya

136. Yang dimaksud dengan Targeted Newborn Hearing Skrining adl:


A. Hanya dilakukan terhadap bayi yg baru lahir yg mempunyai factor resiko
B. Terhadap semua bayi baru lahir
C. Terhadap bayi yg menjalani perawatan di ICU
D. Terhadap bayi yg mengalami asfiksia berat
E. Bayi yg lahir diluar rumah sakit

137. Indikasi pemakaian ABD antara lain adl:


A. Bayi/anak dgn kurang pendengaran unilateral
B. Bayi/anak dengan tuli total
C. Penderita dewasa dgn kurang pendengaran ringan bilateral
D. Penderita dewasa dgn kurang pendengaran ringan unilateral
E. Bayi/anak dgn kurang pendengaran permanen lbh dari 40dB pd kedua telinga

138. Program Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan ketulian merupakan program


pemerintah/Depkes yg Mengutamakan penyakit yg menyebabkan gangguan
pendengaran dan ketulian sesuai rekomendasi WHO Yg diprioritaskan adl:
A. Presbiakusis, tuli congenital, OMSK, ototoksik
B. Tuli congenital, Presbiakusis, Noise Induce Hearing Loss, OMSK, ototoksik
C. OMSK, sudden deaf, presbiakusis, ototoksik
D. Noise Induced hearing loss, OMSK, tuli congenital, presbiakusuis
E. Presbiakusis, ototoksik, OMSK, Tuli congenital
139. Untuk melaksanakan deteksi dan intervensi dini (early hearing detection
intervention/EHDI) pada bayi maka sebaiknya dilaksanakan:
A. Sampai saat sekarang tidak ada instrument pemeriksaan yg dpt dipakai
deteksi dini fungsi Pendengaran Bayi baru lahir.
B. Dilaksanakan pada bayi yg berumur 1bln mengingat anak sudah mulai
memberikan respon thd lingkungan.

30
C. Tidak tersedia habilitasi yg memadai apabila anak ditemukan tuna rungu pd
umur lebih kecil dari 6 bln
D. Dilaksanakan pada bayi sebelum keluar dari rumah sakit atau umur 1 bulan
bila lahir diluar rumah sakit
E. Bayi usia 3bln

140. Derajat ambang dengar maksimal yg diperkenankan oleh occupational safety and
health
administration (OSHA) utk bekerja selama 8 jam adl:
A. 90dB
B. 92dB
C. 95dB
D. 97dB
E. 100dB

141. Derajat ambang dengar yang dijadikan acuan pada skrining anak usia sb
sekolah yang telah sembuh dari infeksi sebesar :
A. 30 d
B. 40 db
C. 50 db
D. 60 db
E. 70 db

142. Faktor-faktor yang berkaitan dengan patofisiologi hidung dan sinus paranasal :
A. Area respiratoria, area olifactoria dan fungsi silia
B. Kualitas secret, fungsi sinus paranasal dan fungsi area olifactoria
C. Patensi hidung, fungsi silia dan fungsi area olfactoria
D. Fungsi silia, bakteri, jamur
E. Patensi hidung, fungsi silia dan kualitas secret

143. CT Scan untuk persiapan bedah sinus endokospik fungsional yang baik adalah :
A. Terutama potongan axial
B. Dilakukan sebelum pengobatan dilakukan
C. Menggunakan kontras
D. Dibuat soft tissue setting
E. Terutama potongan coroner

144. Yang merupakan factor mayor mayor dalam Rhinosinusitis Task Force adalah :
A. Headache
31
B. Fever
C. Facial pain/pressure
D. Cough
E. Dental pain

145. Fungal Rhinosinusitis dibagi menjadi dua klasifikasi, yaitu :


A. Invasive dan non-invasive fungal sinusitis
B. Allergic fungal rinosinusitis dan cronic invasive fungal sinusitis
C. Acut fulminant invasive fungal sinusitis dan allergic fungal rinosinusitis
D. Chronic invasive fungal sinusitis dan Granulomatous invasive fungal sinusitis
E. Granulomatous invasive fungal sinusitis dan sinus fungal ball

146. Trauma n.optikus pada tindakan FESS sering terjadi pada :


A. Sel haller
B. Sel onodi
C. Agger nasi
D. Segmen vertical lamina basalis
E. Superior aspek sinus etmoid posterior

147. Ozaena :
A. Insiden pada dewasa muda, laki dan perempuan sama kemungkinannya
B. Krusta umumnya gampang dibersihkan dan tidak menyebabkan perdarahan
C. Terdapat krusta terutama di daerah konka media
D. Pengobatan cukup dilakukan dengan irigasi hidung dengan larutan saline
E. Pada stadium lanjut, penderita dating dengan keluhan hidung

148. Rinosinusitis paranasalis pada anak :


A. Sinusitis maksilaris dentogen cukup banyak terjadi, karena insiden karies anak
cukup tinggi
B. Gejala sinuysitis pada anak biasanya sangat jelas, seperti gejala sinusitis pada
Umumnya
C. Faktor predisposisinya adalah adenoid hipertrofi saja
D. Sering dikacaukan dengan rhinitis alergi, jenis sekretnya juga sama
E. Gejala batuk yang lama sering menyebabkan penderita mencari pengobatan

149. Fungsi dari sinus paranasal :


A. Sistem drainase, melembabkan udara pernafasan, penghidu, resonansi suara

32
B. Resonansi suara, menurunkan tekanan intranasal, penghidu, meringankan
volume
tulang tengkorak
C. Pertahanan hidung, resonansi suara, sistem penghidu, meringankan volume
Tulang tengkorak
D. Keseimbangan, resonansi suara, kelembaban, system drainase
E. Sistem drainage, penghidu, keseimbangan

150. Penyebab tersering gangguan penghidu permanen adalah :


A. Trauma kepala
B. Penggunaan clorfenamin maleat dalam jangka panjang
C. Infeksi saluran nafas bagian atas
D. Tumor cavum nasi dan sinus paranasalis
E. Encephalitis

151. One of surgical treatment for post sinus surgery immediate blindness is
A. Medial canthotomy
B. Lateral external approach by Lynch
C. Internal carotis artery ligation
D. Nasoendoscopic decompression
E. Embolization external carotid surgery

152. Pernyataan yang benar mengenai rhinitis medikamentosa adalah


A. Tidak terjadi kerusakan mukosa
B. Akibat penggunaan berlebihan dekongestan oral
C. Terjadi penekanan reseptor alfa adrenegik rongga hidung
D. Disebabkan oleh vasokonstriksi refrakter pembuluh darah mukosa
E. Akibat terjadi efek tachysyntaksis pada penderita

153. Struktur di bawah ini yang membentuk kompleks osteomeatal adalah


A. Meatus media, prosesus unsinatus, sel Haller, infundibulum ethmoid, osteum
paranasalis anterior dan bullae ethmoid
B. Prosesus uncinatus infundibulum ethmoid, sel Onodi dan sel Haller
C. Meatus media, prosesus uncinatus, ostium sinus paranasalis anterior dan
resesus
sphenoidalis
D. Meatus media, prosesus unsinatus, sel Haller dan sel Onodi
E. Meatus media, prosesus unsinatus, Infundibulum ethmoid, bullae ethmoid, dan

33
ostium sinus paranasalis anterior.

154. Complication of rhinosinusitis most often found in children is


A. Oroanthral fistula
B. Subperiosteal abcess
C. Frontal lobe abcess
D. Cavernous sinus thrombosis
E. Eyelid edema
155. One of the risk factors for obstructive sleep apneu is
A. Macrognathia
B. Hyperthyroidism
C. Sarcoidosis
D. Smoking cessation
E. Macroglossia
156. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai atresia koana adalah
A. Assesment awal dilakukan dengan menggunakan kateter
B. Lebih sering didapatkan bilateral
C. Tipe membran lebih sering didapatkan
D. Koreksi atresia koana dilakukan sesegera mungkin
E. Lebih banyak didapatkan pada perempuan
157. Struktur di bawah ini yang membentuk kompleks ostiomeatal
A. Meatus media, prosesus unsinatus, sel Haller, Infundibulum ethmoid, paranasal
anterior dan bullae ethmoid
B. Prosesus unsinatus, infundibulum ethmoid, sel Onodi dan sel Haller
C. Meatus media, prosesus, ostim sinus paranasalis anterior dan resesus
sphenoidalis
D. Meatus media, prosesus unsinatus, sel Haller dan sel Onodi
E. Meatus media, prosesus unsinatus, infundibulum ethmoid, bullae ethmoid dan
ostium sinus paranasalis anterior

158. Which statement listed below is true regarding acute invasive fungal sinusitis
A. On anterior rhinoscopy, there’s anesthetic eschars and necrotic ulcers turbinates,
septum and palate
B. Patients are moderately ill without systemic symptoms
C. Does not require biopsy to be diagnosed
D. Sinusitis with marked tissue necrosis and duration more than 4 weeks
E. Happens in immunocompetent patients

159. Asal perdarahan pada epitaksis posterior dapat berasal dari

34
A. Pleksus Kiesselbach
B. Pleksus Woodruff
C. Arteri labialis superior
D. Arteri angularis
E. Arteri palatina mayor
160. Pleksus Woodruff merupakan anastomosis dari arteri berikut ini
A. Arteri labialis superior dan arteri palatine mayor
B. Arteri labialis superior, arteri palatine mayor dan arteri nasalis posterior
C. Arteri ethmoidalis anterior, arteri ethmoidalis posterior dan areteri labialis
D. Arteri sphenopalatina dan arteri faringealis posterior
E. Arteri nasolabialis dan arteri nasalis posterior
161. What is the treatment for subcutaneus emphyma after FESS ?
A. Multiple incision
B. A short corse of steroids
C. Observation and reassurance usually resolves in 7 – 10 days
D. Broad spektrum systemic antibiotic
E. Analgetics only

162. The treatment of choice in uncomplicated acute supurative rhinosinusitis is


A. Analgesic,antihistamines,and early surgical intervention
B. Early surgical intervention and appropiate antibiotics
C. Appropiate antibiotics for 24 hours followed by surgical intervention
D. Antihistamines,coticosteroids and humidification
E. Appropiate antibiotics,decongestant and analgesics

163. pernyataan yang benar tentang nasal valve


A. Merupakan area yang menurunkan hambatan aliran udara
B. Dibentuk oleh komponen internal hidung
C. Berjarak 2 cm dari nares
D. Komponen internal dibentuk oleh medial septum,bagian bawah kartilago lateral
atas dan bagian anterior konka inferior
E. Bagian terluas adalah komponen internal

164. Obstruksi nasi dapat disebabkan :


A. Faktor struktural rinosinusitis
B. Faktor struktural polip nasi
C. Adanya proses inflamasi mukosa pada rhinnitis alergi
D. Proses inflamasi pada benda asing rongga hidung
E. Faktor struktural tumor rongga hidung

35
165. .....................................................
166. Terapi tanpa pembedahan konka hipertropi akibat rinitis alergi adalah :
A. Hindari alergen,kortikosteroid,antihistamin,dekongestan dan kaustik
B. Kortikosteroid dan kaustik
C. Hindari alergen,Kortikosteroid dan antihistamin
D. Hindari alergen,Kortikosteroid dan dekongestan
E. Kortikosteroid lokal dan sistemik
167. Pernyataan yang paling benar tentang partial turbinectomy adalah
A. Lebih sering menimbulkan komplikasi krusta dibanding total turbinectomy
B. Memotong bagian anterior konka inferior
C. Prosedur ini efektif untuk jangka panjang
D. dilaporkan timbulnya rhiniyis atrofi
E. Lebih tidak disukai dibanding total turbinectomy
168. Non resection turbinectomy
A. Kerusakan mukosa tidak dihindari
B. Komplikasi sangat tinggi
C. Menimbulkan jaringan liat sub mukosa
D. Dapat dilakukan dengan metode microdebrider
E. Efektifitas jangka panjang baik
169. Yang tidak sesuai dengan tindakan dasar septoplasty adalah
A. merupakan tindakan operasi yang sering dilakukan oleh ahli THT-KL dengan
tujuan
memperbaiki fungsi dengan cara menghilangkan sumbatan hidung
B. Melakukan koreksi septum terutama didaerah cottie 2-5
C. Merupakan elemen dasar operasi rekonstruksi dengan tujuan fungsi hidung
D. tindakan ini dapat bersamaan dengan tindakan estetika dengan memperbaiki
Bentuk hidung luar yang disebut rinoplasti
E. Seluruh septum hidung akan dilakukan reseksi dengan meninggalkan defek
Kartilago septum dan perpendicular etmoid

170. Tahapan pada operasi septoplasti :


A. Approach dengan insisi caudal septum berupa hemitransfiksi, mobilised,
...reseksi,
reposisi, rekonstruksi
B. Approach dengan insisi caudal septum berupa insisi hemi transfiksi, mobilised,
reseksi,reposisi,rekonstruksi dan fiksasi
C. Approach dengan insisi caudal septum berupa hemitansfiksi, reseksi, reposisi,
Rekonstruksi dan fiksasi
D. Approach dengan insisi killian,mobilisasi,reseksi
E. Approach dengan insisi caudal septum berupa transfiksi,mobilisasi,reseksi
36
171. Seorang laki-laki 35 tahun dating dengan pilek kronik selama 6 bulan, ingus…… belum
Pernah berobat ke dokter THT. Penderita membawa X foto Water yang menunjukkan
perselubungan kedua sinus maksila. Setelah anamnesa lengkap…… pemeriksaan THT,
pemeriksaan tambahan yang perlu dilakukan adalah :
A. CT-Scan
B. MRI
C. Antroskopi
D. Naso-endoskopi
E. Biakan dan tes kepekaan kuman sekret hidung

172. Munculnya hygene hypothesis didasari paeda konsep bahwa alergi terjadi karena :
A. Dominasi TH1 terhadap TH2
B. Selama kehamilan TH2 dominan disbanding TH1
C. Dominasi TH2 terhadap TH1
D. TH1 penting pada imunitas seluler
E. TH2 penting pada imunitas humoral

173. Tanda dan gejala klinais reaksi cepat, pada penderita hypersensitivitas type I,terutama :
A. Pelepasan Ig E oleh sel B
B. Melekatnya IgE pada sel mast
C. Pelepasan newly mediator pada sel mast
D. Pelepasan preformed mediator oleh sel mast
E. Pelepasan mediator oleh sel basophil

174. Cytokines yang berperan penting pada switching kearah produksi IgE, adalah :
A. IL-2
B. IL-3 dan IL-5
C. IL-5 dan IL 12
D. IL-4 dan IL-13
E. IL-10

175. Allergen yang paling sering berperan dalam pathogenesis rhinitis alergi di Indonesia adalah:
A. Human dander
B. House dust mite

37
C. Cat dander
D. Pollen
E. Mold

176. Obat yang mengandung anticholinergis bermanfaat terutama terutama pada kasus rinitis alergi
dengan gejala yang menonjol:
A. Hidung tersumbat
B. Hidung gatal
C. Hidung meler
D. Bersin-bersin
E. Mata gatal

177. Obat antihistamin yang mampu mengurangi ekspresi ICAM-1, memberi keuntungan terhadap
perbaikan tanda dan gejala alergi melalui:
A. Penurunan mobilisasi sel-sel Immune ke target organ
B. Penurun produksi IgE
C. Penurunan kepekaan reseptor IgE
D. Peningkatan stabilisasi dinding sel mast
E. Penurunan presentasi allergen oleh AP

178. Pada ibu hamil tidak boleh memulai imunoterapi atau menaikkan dosis imunoterapi hal
ini disebabkan:
A. Apabila terjadi komplikasi dapat membahayakan kehamilan
B. Meningkatkan kepekaan allergen pada janin
C. Tidak memberikan efek terapeutik
D. Kadar Ig G4 yang tinggi membahayakan kehamilan
E. Meningkatkan kepekaan allergen pada ibu hamil

179. Reaksi vasovagal yang terjadi pada saat Skin Prick Test ditandai dengan gejala berikut:
A. Dizziness, pucat, takikardi
B. Hipertensi, takikardi, bronkospasme
C. Dizziness, pucat, hipotensi dan bradikardi
D. Urtikaria, angioedem, bradikardi
E. Hipotensi, bronkospasme, bradikardi
180. Dalam imunoterapi spesifik (allergen spesific mmunotherapy) peran sel T regulasi menekan
respons Th1 dan Th2 terjadi melalui:
A. Produksi sitokin IL-4, IL-5 dan IL-13
B. Supresi produksi Imunoglobin E (IgE)
C. Produksi IL-10 dan TGF-β
38
D. Aktivasi sel-sel pro-inflamasi
E. Produksi IL-1 dan IL-10
181. Pasien anak laki-laki usia 13 tahun sering bersin berulang dan meler ……. tahun lalu.
Gejala umumnya tibul di pagi hari. Hidung dirasakan…. pada malam hari, sehingga sulit
untuk tidur. Sejak 1 tahun terakhir pasien batuk-batuk dan sesak disertai mengi,
sehingga pernah dibawa oleh orang gawat darurat. Kombinasi terapi yang paling
tepat untuk pasien ini adalah
A. Kortikosteroid intranasal dan H1-antihistamin
B. H1-antihistamin dan kortikosteroid inhaler
C. H1-antihistamin antagonis reseptor leukotrin, dan kortikosteroid inhaler
D. Kortikosteroid intranasal, kortikosteroid inhaler dan antagonis reseptor
leukotrin
E. Kortikostreoid intranasal dan antikolinergik inhaler
182. Sel-sel yang tersebutdibawah ini yang berperan dalam innate immunity adalah:
A. neutrofil, monosit, mast sel, limfosit B, eosinofil, basofil dan sel dendritik
B. neutrofil, monosit, mast sel, eosinofil, basofil, dan dendritik
C. neutrofil, monosit, mast sel, eosinofil, limfosit T, basofil dan sel dendritik
D. limfosit B, eosinofil, basofil dan sel dendritik
E. eosinofil, limfosit T, limfosit B, basofil dan sel dendritik
183. Newly formed mediators adalah:
A. arachidonic acid, histamine, heparine
B. histamine, heparin, tryptase dan beta-glucosamidase, eosinofil and kemotatic
factors
C. kininogenase
D. tryptase dan beta-glucosamidase
E. leukotrines D4 dan E4, prostaglandine dan tromboksan, platelet activator
184. Tes alergi yang memiliki sensitifitas dan spesifitas paling baik adalah:
A. radioallergensorbent test
B. sitologi test
C. scratch test
D. intradermal test
E. provokatif test

185. What are the relative contraindication to immunotherapy?


A. pregnancy, HIV, Autoimune disease, use of the beta blockers
B. perennial symtoms
C. .......
D. .......
E. .......
186. What is late phase allergic response ?
39
A. Mast cells then regenerate and release chemical mediators like histamine
B. Initial sensitization to an allergen result in cross lingking of Ig E anti.... cells
upon subsequent exposure
C. Mediators realesed from mast cells cause infiltration of eosinophilil....... to the
Exposure site
D. Histamine stimulate dilatation of the blood ve..... produce mucin and leakage
of...
E. Resulting simptom include sneezing,itching,rhinorrhea and nasal congestion

187. What is the oral chalenge test ?


A. Testing method for inhalant seasonal allergy
B. Does not require of allergen elimination
C. Easy to perform in children
D. Gold standard for detection of cyclic food allergies
E. It is an objective method to diagnose food allergy
188. What effect does daily use of fluticasone have on nasl mucous ?
A. Decrease the number of netrophils in the mucous
B. Decrease the number of eosinophils in the mucous
C. Decrease the number of basophils in the mucous
D. Decrease the number of mast cells in the mucous
E. Decrease the number of th2 limphosits in the mucous
189. Klasifikasi rhinitis alergi menurut ARIA adalah :
A. Intermitten bila gejala kurang dari 4 hari perminggu atau kurang dari 4
minggu
B. Persiten bila gejala kurang dari 4 hari perminggu dan kurang dari 4 minggu
C. Intermitten bila gejala kurang dari 4 hari perminggu dan kurang dari 4 minggu
D. Persiten bila gejala kurang dari 4 hari perminggu atau lebih dari 4 minggu
E. Intermitten bila gejala kurang dari 4 hari perminggu atau lebih dari 4 minggu

190. Penatalaksanaan paling tepat untuk alergi bulu anjing adalah :


A. Terfenadin
B. Avoidance
C. Cromolyne
D. Beclometazon
E. Prednison

191. Pemeriksaan gold standard untuk mendeteksi alergi makanan tipe siklik.... (ga jelas)
A. Double blind placebo control flood challenge
B. Patch test
40
C. Imunoglobulin E Spesific
D. Intra cutaneus progressive dilution food test
E. Prick test

192. Repair palatum dengan Z plasty dikenal sebagai teknik:


A. Waldirr Killner
B. Furlow
C. Von langenbeck
D. Rotation
E. Moure

193. Repair palatum dengn membuat insisi sepanjang tepi median ginggiva .......... ridge
disebut :
A. Furlow
B. Waldir Killner
C. Moure
D. Von langenbeck
E. Weber Ferguson

194. Garis fraktur pada maksila yang melibatkan garis horizontal pada dasar ... bagian
bawah apertura piriformis adalah :
A. Fraktur maksila Le Fort II
B. Fraktur maksila Le Fort I
C. Fraktur maksila Le Fort III
D. Fraktur multiple maksila
E. Fraktur comminuted maksila
195. Urutan langkah yang benar pada penanganan fraktura midface adalah :
A. Mobilisasi-pemasangan arch bar-reduksi-MMF-pemasangan plate
B. Reduksi-pemasangan arch bar-mobilisasi-MMF-pemasangan plate
C. Pemasangan arch-bar mobilisasi-reduksi-MMF-pemasangan plate
D. MMF-pemasangan arch ber-reduksi-mobilisasi-pemasangan plate
E. MMF-mobilisasi-reduksi-pemasangan plate-pemasangan arch bar

196. Dalam melakukan tindakan rekonstruksi terhadap penderita fraktur Le Fort II, tindakan yg
pertama kali dilakukan :
A. Pemasangan plate
B. Reduksi

41
C. Mobilisasi
D. Pemasangan MMF
E. Pemasangan arch bar
197. Pada fraktur Le Fort II urutan terdapat bebrapa plate yg dipasang pd garis fraktur, Plate
pertama
yg dipasang adl pd Bagian:
A. Nasomaxilary
B. Pterigo maxillary
C. Infraorbital rim and nasal bones
D. Zygomaticomaxilary
E. Vertical mandibular

198. Penatalaksanaan penderita dengan fraktur Le Fort I sebagai berikut:


A. Fiksasi sutura Zigomatikus dan rim orbita
B. Fiksasi interdental dan intermaksila 4-6 minggu
C. Reduksi terbuka fiksasi intermaksila
D. Fiksasi eksterna dengan traksi lateral dan anterior
E. Pemasangan splint pada displacement gigi dan maloklusi

199. Pemeriksaan radiografi canggih yg diperlukan utk membantu diagnosis pada fraktur maksila:
A. MRI potongan aodal dan coronal
B. MRI potongan aodal dan sagital
C. CT scan aodal dan sagital
D. CT scan aodal dan coronal
E. CT scan coronal dan sagital

200. Kebocoran cairan serebrospinal melalui sel atap etmoid dan lamina kribrosa pd kondisi di bwh
ini:
A. Fraktur os nasalis
B. Fraktur Le Fort I
C. FRaktur Le Fort II
D. Fraktur Zigoma
E. Fraktur Le Fort III

42

Anda mungkin juga menyukai