Anda di halaman 1dari 26

MODUL TUTORIAL

UNTUK TUTOR

SEMESTER 5


BLOK 14
AGROMEDIS DAN PENYAKIT TROPIS


Penyusun:

Dr.rer.biol.hum. dr. Erma Sulistyaningsih, M.Si







FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014




ii

KATA PENGANTAR

Modul Agromedis dan Penyakit Tropis merupakan modul pegangan bagi mahasiswa
dalam Kurikulum Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Pada
modul ini mahasiswa belajar tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan agromedicine
sesuai dengan muatan unggulan Fakultas Kedokteran Universitas Jember dan aspek-aspek
kedokteran di daerah tropis yang bermanfaat dalam menunjang tugas dan perannya di masa
depan.
Modul ini terdiri dari lima skenario dengan berbagai topik penyakit sebagai pencetus
dalam diskusi tutorial. Kegiatan tuturial dan perkuliahan diselesaikan dalam waktu lima
minggu dan dilanjutkan dengan minggu keenam untuk ujian. Strategi pembelajaran yang
diterapkan adalah Problem-based Learning (PBL) dengan metode diskusi tutorial, kuliah,
praktikum, ditunjang dengan ketrampilan medik. Setelah menyelesaikan modul ini,
diharapkan peserta didik dapat memahami pelaksanaan praktik kedokteran di daerah tropis,
baik dalam aspek klinis maupun kesehatan masyarakat.
Terima kasih kami ucapkan kepada narasumber, sejawat, dan seluruh pihak yang
terlibat dalam penyusunan modul ini. Semoga modul ini dapat dilaksanakan sesuai tujuan
yang diharapkan. Kritik dan saran untuk perbaikan sangat diharapkan demi kesempurnaan
modul ini.




Jember, September 2014



Penyusun


iii
DAFTAR ISI


HALAMAN SAMPUL ... i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI .. iii
I. PENDAHULUAN ... 1
II. METODE BELAJAR 4
III. JADWAL KEGIATAN 7
3.1 Jadwal Kegiatan Blok 14 .. 7
3.2 Daftar Kuliah 8
3.3 Daftar Praktikum .. 10
3.4 Daftar Tutor .. 11
IV SKDI 2012 UNTUK BLOK 14 . 12
V. SKENARIO 16
5.1 Skenario 1 . 16
5.2 Skenario 2 . 18
5.3 Skenario 3 . 20
5.4 Skenario 4 . 22
5.5 Skenario 5 . 24




1

I. PENDAHULUAN


1. Gambaran Umum Blok
Blok 14 (Agromedis dan Penyakit Tropis) mempelajari tentang segala aspek
kedokteran yang berkaitan dengan aktifitas agro (agroindustry, agrobiologi,
agriculture, dll) dan pelayanan kedokteran di negara tropis, meliputi aspek klinis dari
penyakit-penyakit infeksi yang berhubungan dengan iklim negara tropis dengan
etiologi bakteri, virus, jamur maupun parasit, juga pelaksanaan praktik pelayanan
kesehatan masyarakat yang menunjang.

2. Tujuan Umum Blok
Sesuai dengan yang tercantum dalam SKDI 2012, setelah menyelesaikan blok ini
mahasiswa diharapkan mampu bersikap profesiional yang luhur, mawas diri dan
pengembangan diri, komunikasi efektif, mempunyai landasan ilmiah kedokteran,
sehingga mampu mengenali, mendiagnosis, dan mengetahui cara penatalaksanaan
penyakit dan praktik pelayanan kesehatan masyarakat di negara tropis serta
pengelolaan penyakit yang berkaitan dengan aktifitas agroindustri.

3. Keterkaitan dengan Blok lain
Blok ini merupakan kelanjutan dari blok sebelumnya yaitu blok thorax, abdomen,
respirasi, pencernaan, nefrourologi, dan reproduksi.

4. Hasil Belajar Blok
Setelah mengikuti blok ini dan dinyatakan lulus, diharapkan mahasiswa mampu:
Menunjukkan karakter sebagai calon dokter yang baik dengan bersikap dan
berperilaku sesuai dengan standar nilai moral yang luhur sebagai calon dokter
Bersikap baik dalam bekerja sama kelompok
Bersikap sesuai dengan prinsip dasar etika kedokteran dan kode etik kedokteran
Indonesia
Bersikap disiplin
Bersikap terbuka terhadap masalah hukum dan memberikan saran cara
pemecahannya dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan agromedis dan penyakit
tropis
Bersikap terbuka dan menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh
agama, usia, gender, etnis, difabilitas, dan sosial-budaya-ekonomi terkait dengan
agromedis dan penyakit tropis
Mengenali kelompok rentan (vulnerable) serta langkah-langkah pengelolaannya
pada penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis


2
Mengenali upaya kesehatan komplementer dan alternatif yang berkembang di
masyarakat multikultur pada penyakit agromedis dan penyakit tropis
Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan merujuk kepada yang lebih mampu
pada penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis
Membangun hubungan melalui komunikasi verbal dan nonverbal
Berempati secara verbal dan nonverbal
Menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti
Mendengarkan dengan aktif untuk menggali permasalahan kesehatan secara
holistik dan komprehensif
Memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi
Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi kesehatan untuk dapat belajar
sepanjang hayat
Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi untuk diseminasi informasi
Menggunakan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar, klinik, humaniora,
komunitas dan kesehatan masyarakat dalam promosi, prevensi, kurasi, rehabilitasi
medis dan sosial, serta untuk merencanakan strategi pengelolaan penyakit-
penyakit agromedis dan penyakit tropis
Menggunakan prinsip-prinsip ilmiah untuk memahami mekanisme normal dan
perubahan-perubahan yang terjadi di tingkat molekuler, seluler, organ, sistem,
individu, keluarga dan masyarakat untuk merencanakan strategi pengelolaan
penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis
Menggunakan data klinik dan pemeriksaan penunjang yang rasional untuk
menetapkan permasalahan, menegakkan diagnosis, prognosis penyakit-penyakit
agromedis dan penyakit tropis
Menggunakan alasan ilmiah dalam menentukan penatalaksanaan masalah
kesehatan berdasarkan etiologi, patogenesis, dan patofisiologi penyakit-penyakit
agromedis dan penyakit tropis
Menggunakan alasan ilmiah dalam penatalaksanaan masalah kesehatan melalui
perubahan perilaku pada penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis
Menentukan prognosis penyakit melalui pemahaman prinsip-prinsip ilmu
kedokteran dasar dan klinik pada penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis
Menerapkan prinsip-prinsip ilmu humaniora, kesehatan masyarakat, kedokteran
komunitas dan kedokteran keluarga untuk menentukan faktor medikoantropologi
dan prioritas masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat pada
penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis


3
Mempertimbangkan kemampuan dan kemauan pasien (patient preference), bukti
ilmiah kedokteran (medical evidence), dan keterbatasan sumber daya dalam
pelayanan kesehatan (health care constrain) untuk mengambil keputusan pada
penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis
Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup untuk
promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, agama, masyarakat, jenis
kelamin, etnis, dan budaya pada penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis
Merencanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan di tingkat
individu, keluarga, dan masyarakat pada penyakit-penyakit agromedis dan
penyakit tropis
Melakukan identifikasi upaya pencegahan timbulnya masalah kesehatan pada
penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis
Melakukan kegiatan penapisan faktor risiko penyakit laten untuk mencegah dan
memperlambat timbulnya penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis
Melakukan pencegahan untuk memperlambat progresi dan timbulnya komplikasi
penyakit dan atau kecacatan pada penyakit-penyakit agromedis dan penyakit
tropis
Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis pada
penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis
Menginterpretasi data kesehatan keluarga dan masyarakat dalam rangka
mengidentifikasi masalah kesehatan pada penyakit-penyakit agromedis dan
penyakit tropis
Memilih dan menerapkan strategi penatalaksanaan yang paling tepat berdasarkan
prinsip kendali mutu, biaya, dan berbasis bukti (evidence-based medicine) pada
penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis
Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab sesuai
dengan tingkat kewenangannya dengan memperhatikan prinsip keselamatan
pasien pada penyakit agromedis dan penyakit tropis
Mengkonsultasikan dan/ atau merujuk sesuai dengan standar pelayanan medis
yang berlaku pada penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis
Menentukan landasan penulisan resep obat secara bijak dan rasional (tepat
indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat frekuensi dan cara pemberian, serta sesuai
kondisi pasien), jelas, lengkap, dan dapat dibaca pada penyakit-penyakit
agromedis dan penyakit tropis
Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan, memonitor
perkembangan penatalaksanaan, memperbaiki dan mengubah terapi dengan tepat


4
Menggunakan prinsip-prinsip epidemiologi dan pelayanan dokter keluarga secara
komprehensif, holistik dan berkesinambungan dalam mengelola penyakit-penyakit
agromedis dan penyakit tropis
Merencanakan tatalaksana pada keadaan wabah dan bencana mulai dari
identifikasi masalah hingga rehabilitasi komunitas penyakit-penyakit agromedis
dan penyakit tropis
Mengidentifikasi upaya kesehatan promosi, preventif, kurasi, rehabilitasi medis
dan sosial terhadap masalah kesehatan yang timbul akibat aktivitas agroindustri
melalui pendekatan molekuler, seluler, individu, keluarga, komunitas dan
masyarakat pada penyakit-penyakit agromedis dan penyakit tropis
Mengenali aspek-aspek biologis, psikologis, sosiologis, budaya, dan ekonomi
yang timbul akibat aktivitas agroindustri sebagai dasar pengelolaan pada penyakit-
penyakit agromedis dan penyakit tropis

5. Dasar Pengetahuan
a. Ilmu Kedokteran Dasar (Anatomi, Histologi, Fisiologi dan Biokimia)
b. Biomedik Kedokteran Tropis (Mikrobiologi, Parasitologi, Farmakologi, Patologi
Anatomi, Patologi Klinik)
c. Penyakit-penyakit di bidang Kedokteran Tropis (Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu
Penyakit Dalam, Ilmu Bedah, Kulit dan Kelamin, Ilmu Kesehatan
Masyarakat/Gizi)
d. Humaniora
e. Etika dan Hukum Kedokteran

6. Praktikum Penunjang
a. Mikrobiologi
b. Parasitologi
c. Patologi Klinik

7. Bagian yang Terlibat
a. Preklinik: Mikrobiologi, Parasitologi, Farmakologi, Patologi Anatomi, Patologi
Klinik
b. Klinik: Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Penyakit Dalam, Kulit dan Kelamin
c. Ilmu Kesehatan Masyarakat
d. Bioetika

8. Prasyarat blok
Sebelum menempuh blok Agromedis dan Kedokteran Tropis, mahasiswa harus telah
menempuh blok sebelumnya yaitu: Blok 1 sampai blok 13.





5


8. Pohon Topik














9. Referensi
1. Tierney LM (Ed). 2001. Current Medical, Diagnosis and Treatment, 40th
ed. McGraw-Hill Companies, Inc.
2. Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser, Longo, Jameson, Loscalzo. 2008.
Harrisons Principles of Internal Medicine. 17th Ed. McGraw-Hill
Companies, Inc.
3. Nainggolan L, Widodo D. 2004. Demam: Patofisiologi dan
Penatalaksanaan, Bunga Rampai Penyakit Infeksi. Divisi Peny. Tropik dan
Infeksi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, Jakarta.
4. Brown HW. Tahun tidak diketahui. Basic Clinical Parasitology. New York:
Meredith Corporation.
5. Robins, 2008. Pathology of Diseases.
6. WHO. 1991. Basic Laboratory Methods in Medical Parasitology. Geneva:
WHO Library Catalog in Publication Data.
7. Ridley JW. 2012. Parasitology for Medical and Clinical Laboratory
Professionals. Delmar Cengage Learning. USA.
8. Jeffrey HC and Leach RM. 1983. Atlas of Medical Helminthology and
Protozoology. Edinburg: Churchill Livingstone.
9. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ (Eds).
2008. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine, 7th ed. New York:
McGraw-Hill.
10. Peter W, Pasvol G. 2007. Atlas of Tropical Medicine and Parasitology.6th ed.
Elsevier Mosby.
11. Baker FJ and Breach MR. 1980. Medical Microbiology Techniques. London:
Butterworth.
12. Virella G. 1997. Microbiology and Infectious Diseases. 3rd Edition. Tokyo:
Williams and Williams.
Blok 14
Agromedis dan
Kedokteran Tropis
Infeksi bakteri
dan
mycobacterium
Infeksi
protozoa
Infeksi dan
infestasi
cacing

Penyakit
agromedis

Infeksi
virus dan
jamur
Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario 4 Skenario 5


6
13. Behrman RE, Kliegman RM and Jenson HB. 2000. Nelsons textbook of
Pediatrics, 16th ed. Philadelphia: WB Saunders Co.
14. Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.
15. Cook GC and Zumla AL (Eds). 2008. Mansons Tropical Diseases. Saunders
Elsevier.
16. WHO. 2004. TB/HIV: A Clinical Manual 2
nd
Ed. Geneva: World Health
Organization.
17. WHO. 2003. Guidelines for Implementing Collaborative TB and HIV
Programme Activities. Geneva: World Health Organization.
18. WHO. 2003. Manual of Basic Techniques for a Health Laboratory, 2
nd
Ed.
Geneva: World Health Organization.



7
II. METODE BELAJAR


Kurikulum berbasis kompetensi ini dilaksanakan dengan strategi belajar berdasarkan
paradigma baru pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES. Dengan strategi utama
belajar berdasarkan masalah (Problem-Based Learning). Kegiatan belajar dilaksanakan
berdasarkan modul yang berisi skenario masalah yang menjadi trigger (pemicu) dalam
belajar dengan melalui diskusi tutorial. Informasi diperoleh melalui belajar mandiri, kuliah,
konsultasi pakar, dan praktikum. Informasi yang telah diperoleh didiskusikan dalam
kelompok sesuai jadwal dengan seorang fasilitator. Untuk melatih keterampilan medik,
peserta didik diberikan latihan dalam skills lab, praktek lapangan serta praktek kerja klinik.

a. Diskusi tutorial
Diskusi tutorial dalam kelompok yang idealnya beranggotakan 8-10 mahasiswa dan
dipandu oleh tutor sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan dihadapkan pada
masalah dalam bentuk skenario modul sebagai pencetus dalam diskusi. Satu skenario modul
diselesaikan dalam dua kali pertemuan, dengan selang waktu 3 sampai 4 hari. Diskusi
dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah) yang terdiri dari:
1. mengklarifikasi istilah/konsep,
2. menetapkan permasalahan,
3. menganalisis masalah,
4. menarik kesimpulan langkah (3),
5. menentukan tujuan,
6. belajar mandiri,
7. menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada,
Langkah 1 sampai dengan 5 dilaksanakan pada pertemuan I, langkah 6 dilaksanakan di luar
kelompok, sedangkan 7 dilaksanakan pada pertemuan II.

b. Kuliah
Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit/khusus sehingga
membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman. Kuliah dilaksanakan dalam bentuk


8
konsultasi interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan secara terjadwal
maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.

c. Praktikum
Praktikum bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa pada kegiatan yang berfokus pada
masyarakat dan agar materi yang dipelajari dapat diterapkan dengan lebih baik.

d. Pelatihan keterampilan medik
Pelatihan keterampilan medik bertujuan melatih keterampilan medik mahasiswa
dengan menggunakan model pembelajaran yang ada seperti pasien simulasi. Materi
pelatihan berupa komunikasi untuk menggali informasi dari pasien.

e. Konsultasi pakar
Konsultasi pakar dilaksanakan secara terjadwal atau atas permintaan mahasiswa
apabila menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok
maupun belajar mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam kelompok kecil maupun
besar tergantung kebutuhan.

f. Belajar mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas atau
lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang dipelajari
sehingga dapat memahami kasus secara interdisiplin ilmu.

g. Evaluasi
Evaluasi blok dilaksanakan pada minggu VI dengan mempertimbangkan proses selama
mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika, dan penguasaan pengetahuan. Dengan ketentuan
pencapaian masing-masing komponen nilai tidak boleh kurang dari 60 untuk dapat lulus
blok. Bobot masing-masing komponen nilai adalah sebagai berikut:


9
1. Nilai ujian: Teori dan praktikum (80%)
2. Tutorial (20%)

Nilai akhir blok berupa angka 0-100 dengan penjenjangan seperti matriks berikut:
ANGKA HURUF NILAI KETERANGAN
80,00-100 A 4 SANGAT BAIK
70,00-79,99 B 3 BAIK
60,00-69,99 C 2 CUKUP
50,00-59,99 D 1 KURANG
0-49,99 E 0 SANGAT KURANG



10
III. JADWAL KEGIATAN

BLOK 14 (AGROMEDIS DAN KEDOKTERAN TROPIS)
SEMESTER 5 TAHUN AJARAN 2014 -2015

MINGGU
KE
JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
I
29
SEPTEMBER
5 OKTOBER
2014
07.00-08.00 KULIAH 1:
OVERVIEW
BLOK 14

08.00-10.00 TUTORIAL 1:
SKENARIO 1
REMEDI
PRAKTIKUM
BLOK 13
REMEDI
TEORI BLOK
13
TUTORIAL 2:
SKENARIO 1
PRAKTIKUM 1:
10.00-12.00 KULIAH 2:

KULIAH 4:
12.00-14.00 KULIAH 3:

KULIAH 5:
14.00-16.00 KULIAH 6:

II
6 12
OKTOBER
2014


08.00-10.00 TUTORIAL 1:
SKENARIO 2
KULIAH 9:

SKILL LAB TUTORIAL 2:
SKENARIO 2
PRAKTIKUM 2:
10.00-12.00 KULIAH 7: KULIAH 10:


12.00-14.00 KULIAH 8:

KULIAH 11:

KULIAH 12:


III
13 19
OKTOBER
2014


08.00-10.00 TUTORIAL 1:
SKENARIO 3
KULIAH 14:

SKILL LAB TUTORIAL 2:
SKENARIO 3

PRAKTIKUM 4:
10.00-12.00 KULIAH 13:


12.00-14.00 KULIAH 15:

PRAKTIKUM 3:
IV
20 26
OKTOBER
2014


08.00-10.00 TUTORIAL 1:
SKENARIO 4
KULIAH 17:

SKILL LAB TUTORIAL 2:
SKENARIO 4
PRAKTIKUM 6:
10.00-12.00 KULIAH 16: KULIAH 18:


12.00-14.00 PRAKTIKUM 5:
V
27 OKTOBER
2
NOVEMBER
2014

08.00-10.00 TUTORIAL 1:
SKENARIO 5

KULIAH 20:

SKILL LAB TUTORIAL 2:
SKENARIO 5

PRAKTIKUM 7:
10.00-12.00 KULIAH 19: KULIAH 21:

KULIAH 22:
12.00-14.00


VI
3 9
NOVEMBER
2014

09.00-11.00

UJIAN BLOK

UJIAN BLOK

UJIAN BLOK

UJIAN BLOK

UJIAN BLOK
VII
10 16
NOVEMBER
2014

09.00-11.00

REMEDIASI

REMEDIASI

REMEDIASI

REMEDIASI

REMEDIASI







11
DAFTAR KULIAH BLOK 14 (AGROMEDIS DAN KEDOKTERAN TROPIS)


NO MATA KULIAH TOPIK PEMATERI
1. Blok 14 Overview blok 14 Koordinator blok 14
2. Patologi Anatomi Patologi penyakit infeksi Lab. Patologi Anatomi
FK UNEJ
3. Mikrobiologi Infeksi bakteri dan mycobacterium Lab. Mikrobiologi FK
UNEJ
4. Ilmu Penyakit
Dalam
Aspek klinis infeksi bakteri dan
mycobacterium dan managemennya
Lab. Ilmu Penyakit
Dalam RSUD dr.Subandi
5. Ilmu Kesehatan
Anak
Aspek klinis infeksi bakteri dan
mycobacterium pada neonatus dan
anak (tetanus neonatorum) &
imunisasi
Lab. Ilmu Kesehatan
Anak RSUD dr.Subandi
6. IKM Manajemen TB dan lepra berbasis
puskesmas
Lab. Ilmu Kesehatan
Masyarakat FK UNEJ
7. Mikrobiologi Infeksi virus dan jamur Lab. Mikrobiologi FK
UNEJ
8. Ilmu Penyakit
Dalam
Aspek klinis infeksi virus dan jamur Lab. Ilmu Penyakit
Dalam RSUD dr.Subandi
9. Ilmu Kesehatan
Anak
KIA, aspek klinis dan manajemen
infeksi virus dan pada neonatus dan
anak (DHF)
Lab. Ilmu Kesehatan
Anak RSUD dr.Subandi
10. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin
Aspek klinis Penyakit Jamur dan
Penyakit Kulit Tropis
Lab. Ilmu Peny. Kulit
Kelamin RSUD dr.
Subandi
11. Patologi Klinik Imunoserologi untuk penyakit infeksi
tropis akibat infeksi bakteri, virus
(Widal, DHF, Hepatitis virus, HIV)
Toksikologi
Lab Patologi Klinik FK
UNEJ
12. Farmakologi Anti biotik, Antiviral Lab. Farmakologi FK
UNEJ
13. Parasitologi Infeksi protozoa darah dan
pencernaan
Lab. Parasitologi FK
UNEJ
14. Ilmu Penyakit
Dalam
Aspek klinis penyakit tropis akibat
infeksi parasit
Lab. Ilmu Penyakit
Dalam RSUD dr.Subandi
15. IKM Promkes di negara tropis: diare,
kecacingan, dan penyakit infeksi lain
Program pemberantasan penyakit
menular nasional (P2M)
Lab. Ilmu Kesehatan
Masyarakat FK UNEJ
16. Parasitologi Infeksi dan infestasi cacing Lab. Parasitologi FK
UNEJ
17. Farmakologi Antihelmintik, anti fungal Lab. Farmakologi FK


12
UNEJ
18. Parasitologi Entomologi, Zoonosis parasitosis Lab. Parasitologi FK
UNEJ
19. Ilmu Bedah Gigitan ular dan serangga,
Hipertermi dan hipotermi
Lab. Ilmu Bedah RSUD
dr. Subandi
20. Patologi Anatomi Toksikologi dalam bidang agromedis
(Health effects of agricultural
pesticides, Toxicology of water, air,
soil pollution, Food safety/quality
issues, including chemical and
microbial hazards)
Lab. Patologi Anatomi
FK UNEJ
21. Ilmu Penyakit
Dalam
Penyakit akibat aktivitas di daerah
agroindustri dan Penanganannya
Lab. Ilmu Penyakit
Dalam RSUD dr.Subandi
22. IKM KIA dan Kesling dalam bidang
Agromedis
Lab. IKM FK UNEJ




13
DAFTAR PRAKTIKUM BLOK 14 (AGROMEDIS DAN KEDOKTERAN TROPIS)


No Lab Topik Praktikum Pembimbing
1. Mikrobiologi Uji tuberkulin, pemeriksaan sputum:
Mycobacterium
Dosen Mikrobiologi
FK UNEJ
2. Mikrobiologi Virus, jamur Penyebab infeksi tropis Dosen Mikrobiologi
FK UNEJ
3. Parasitologi Nematoda usus, Protozoa usus, Cestoda
usus, Trematoda usus
Parasit darah dan jaringan: malaria,
toxoplasmosis, cutaneus larva migrans,
viscerallarva migrans, cystisercosis,
sparganosis, trichinelosis.
Dosen Parasitologi
FK UNEJ
4. Parasitologi Teknik Pemeriksaan Parasit Usus dan
Darah
Dosen Parasitologi
FK UNEJ
5. Parasitologi Entomologi (Serangga sebagai parasit
dan sebagai vektor penyakit)
Dosen Parasitologi
FK UNEJ
6. PK Pemeriksaan Widal, pemeriksaan HIV Dosen Patologi
Klinik FK UNEJ
7. Mikrobiologi Sensitivitas kuman terhadap antibiotik Dosen Mikrobiologi
FK UNEJ




14

DAFTAR TUTOR


Kelompok Tutor No telp Tutor
A Dr. rer.biol.hum. dr. Erma Sulistyaningsih, M.Si 089694995109
B dr. Cholis Abrori, M.Kes.,MpdKed.
C dr. Rini Riyanti, SpPK
D dr. Cicih Komariah, Sp.M
E dr. M. Hasan, Sp.OT
F dr. Elly Nurus Sakinah, M.Si 085749774554
G dr. Bagus Hermansyah, M.BioMed 081334435333





15
IV. SKDI 2012 UNTUK BLOK 14

Infeksi pada system saraf
No. Penyakit Level Kompetensi
5 Infeksi sitomegalovirus 2
6 Meningitis 3B
7 Ensefalitis 3B
8 Malaria serebral 3B
9 Tetanus 4A
10 Tetanus neonatorum 3B
11 Toksoplasmosis serebral 2
12 Abses otak 2
13 HIV AIDS tanpa komplikasi 4A
14 AIDS dengan komplikasi 3A
15 Hidrosefalus 2
16 Poliomielitis 3B
17 Rabies 3B
18 Spondilitis TB 3A


Infeksi pada Saluran Respirasi
No. Penyakit Level Kompetensi
12 Difteria (THT) 3B
27 Tuberkulosis paru tanpa komplikasi 4A
28 Tuberkulosis dengan HIV 3A
29 Multi Drug Resistance (MDR) TB 2


Infeksi pada Saluran Pencernaan
No. Penyakit Level Kompetensi
35 Demam tifoid 4A
26 Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) 4A
50 Hepatitis B 3A
65 Disentri basiler, disentri amuba 4A

Infestasi Cacing dan Lainnya
No. Penyakit Level Kompetensi
43 Penyakit cacing tambang 4A
44 Strongiloidiasis 4A
45 Askariasis 4A
46 Skistosomiasis 4A
47 Taeniasis 4A
48 Pes
1

Infeksi Saluran Reproduksi
No. Penyakit Level Kompetensi
1 Sifilis 3A
2 Toksoplasmosis 2
3 Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan 4A


16
nongonore)
4 Infeksi virus Herpes tipe 2 2
5 Infeksi saluran kemih bagian bawah 4A
6 Vulvitis 4A
7 Kondiloma akuminatum 3A
8 Vaginitis 4A
9 Vaginosis bakterialis 4A
4 Gonore 4A

Infeksi Sistem Hematologi dan Imunologi
18 Bakteremia 3B
19 Demam dengue, DHF 4A
20 Dengue shock syndrome 3B
21 Malaria 4A
22 Leishmaniasis dan tripanosomiasis 2
23 Toksoplasmosis 3A
24 Leptospirosis (tanpa komplikasi) 4A
25 Sepsis 3B

Infeksi Bakteri pada Sistem Integumen
8 Impetigo 4A
9 Impetigo ulseratif (ektima) 4A
10 Folikulitis superfisialis 4A
11 Furunkel, karbunkel 4A
12 Eritrasma 4A
13 Erisipelas 4A
14 Skrofuloderma 4A
15 Lepra 4A
16 Reaksi lepra 3A
17 Sifilis stadium 1 dan 2 4A
Gigitan Serangga dan Infestasi Parasit
28 Cutaneus larva migran 4A
29 Filariasis 4A
30 Pedikulosis kapitis 4A
31 Pedikulosis pubis 4A
32 Skabies 4A
33 Reaksi gigitan serangga 4A
Infeksi J amur
18 Tinea kapitis 4A
19 Tinea barbe 4A
20 Tinea fasialis 4A
21 Tinea korporis 4A
22 Tinea manus 4A
23 Tinea unguium 4A
24 Tinea kruris 4A
25 Tinea pedis 4A
26 Pitiriasis vesikolor 4A
27 Kandidosis mukokutan ringan 4A





17


KESEHATAN MASYARAKAT / KEDOKTERAN PENCEGAHAN /
KEDOKTERAN KOMUNITAS
No. Keterampilan Level Kompetensi
84 Perencanaan dan pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi upaya pencegahan dalam berbagai
tingkat pelayanan
4A
85 Mengenali perilaku dan gayahidup yang
membahayakan
4A
86 Memperlihatkan kemampuan pemeriksaan
medis di komunitas
4A
87 Penilaian terhadap risiko masalah kesehatan 4A
88 Memperlihatkan kemampuan penelitian yang
berkaitan dengan lingkungan
4A
89 Memperlihatkan kemampuan perencanaaan,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi suatu
intervensi pencegahan kesehatan primer,
sekunder, dan tersier
4A
90 Melaksanakan kegiatan pencegahan spesifik
seperti vaksinasi, pemeriksaan medis berkala
dan dukungan sosial
4A
91 Melakukan pencegahan dan penatalaksanaan
kecelakaan kerja serta merancang program
untuk individu, lingkungan, dan institusi kerja
4A
92 Menerapkan 7 langkah keselamatan pasien 4A
93 Melakukan langkah-langkah diagnosis penyakit
akibat kerja dan penanganan pertama di tempat
kerja, serta melakukan pelaporan PAK
4A
94 Merencanakan program untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat termasuk kesehatan
lingkungan
4A
95 Melaksanakan 6 program dasar Puskesmas: 1)
promosi kesehatan, 2) Kesehatan Lingkungan,
3) KIA termasuk KB, 4) Perbaikan gizi
masyarakat, 5) Penanggulangan penyakit:
imunisasi, ISPA, Diare, TB, Malaria 6)
Pengobatan dan penanganan kegawatdaruratan
4A
96 Pembinaan kesehatan usia lanjut 4A
97 Menegakkan diagnosis holistik pasien individu
dan keluarga, dan melakukan terapi dasar
secara holistik
4A
98 Melakukan rehabilitasi medik dasar 4A
99 Melakukan rehabilitasi sosial pada individu,
keluarga, dan masyarakat
4A
100 Melakukan penatalaksanaan komprehensif
pasien, keluarga, dan masyarakat
4A
SUPERVISI
101 Mengetahui penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi dan pengendaliannya
4A


18
102 Mengetahui jenis vaksin beserta

distribusi

cara pemberian
kontraindikasi efek samping yang mungkin
terjadi dan upaya penanggulangannya

4A
4A
4A
4A
4A
4A
103 Menjelaskan mekanisme pencatatan dan
pelaporan
4A
104 Merencanakan, mengelola, monitoring, dan
evaluasi asuransi pelayanan kesehatan
misalnya BPJS, jamkesmas, jampersal, askes,
dll
4A




19
V. SKENARIO


1. Skenario 1: Kejang Otot


Tn. Badu, 35 tahun, diantar oleh keluarganya ke Puskesmas karena kejang sejak
kemarin. Kejang biasanya terjadi pada seluruh tubuh dan hilang timbul. Penderita juga
kesulitan membuka mulutnya, disertai demam yang tidak terlalu tinggi. Hasil
heteroanamnesis, Tn. Badu adalah seorang petani dan sekitar 10 hari yang lalu telapak
kakinya tertusuk paku saat bekerja di ladang. Lukanya dirawatnya sendiri dan belum
pernah berobat sebelumnya.
Dokter yang memeriksa menemukan adanya kekakuan pada seluruh ototnya,
kesadaran compos mentis, tekanan darah 135/80 mmHg, denyut nadi 88 x/menit,
frekuensi nafas 24 x/menit, suhu 37,3
o
C. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
leukositosis ringan. Dokter menanyakan riwayat imunisasi Tn. Badu, tetapi keluarganya
tidak tahu dengan pasti. Dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan
guna menentukan diagnosis dan managemennya.



20

1. Skenario 2: Demam dan Ruam kulit


Toni, 9 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas karena demam dan timbul bercak-
bercak merah pada kulitnya. Demam dirasakan sejak 5 hari yang lalu yang makin lama
makin tinggi. Kemerahan pada kulit terlihat sejak kemarin. Toni juga tampak lemas, tidak
mau makan disertai muntah. Sejak awal panas ibunya hanya memberikan obat turun
panas yang dibeli di apotek. Teman-temannya di TK banyak yang menderita sakit serupa
sejak dua minggu lalu.
Pada pemeriksaan fisik, pasien tampak lemah, ditemukan banyak pembesaran
kelenjar limfe di submandibular dan eritema di seluruh kepala, leher, dada dan perut.
Dokter segera melakukan beberapa pemeriksaan penunjang guna menegakkan diagnosis.


21

1. Skenario 3: Penurunan kesadaran







Pak Dude, 47 tahun, dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit karena tidak
sadarkan diri. Penderita tidak sadar sejak tadi pagi. Sebelumnya penderita dirawat di
rumah sakit di Kalimantan. Pak Dude adalah seorang penambang emas di Kalimantan.
Sebelumnya panas dan menggigil yang hilang timbul dan berulang sejak 10 hari yang
lalu.
Hasil pemeriksaan didapatkan kesadaran somnolen, anemi, icterus, dan
hepatosplenomegali, tekanan darah 80/60 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, frekuensi
nafas 24 x/menit, lemah dan suhu 39
o
C. Dokter segera melakukan tindakan life saving
dan melakukan pemeriksaan penunjang untuk menentukan diagnosis dan terapi yang
tepat.


22
1. Skenario 4: Rewel pada malam hari


Andi, 5 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas karena sangat rewel saat malam hari.
Keluhan itu sudah berlangsung sejak satu minggu terakhir. Pada saat tidur Andi juga tampak
tidak tenang dan sering menggaruk-garuk pantatnya. Nafsu makan Andi juga berkurang
dalam beberapa minggu terakhir ini.
Pada pemeriksaan didapatkan penderita tampak iritabel, dan ditemukan iritasi di daerah
sekitar anus. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan untuk
menegakkan diagnosis dan terapinya.



23

1. Skenario 5: Pingsan dan Muntah



Pak Karyo, 47 tahun, seorang petani tembakau, dibawa ke UGD Puskesmas terdekat
karena pingsan di sawah. Pak Karyo juga mengalami kejang pada seluruh tubuhnya dan
mulutnya mengeluarkan busa. Hasil heteroanamnesis menyebutkan bahwa dua jam
sebelumnya pak Karyo masih sehat ketika melakukan penyemprotan pestisida ke tanaman
tembakaunya, kemudian terlihat muntah-muntah di pinggir sawah.
Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pupil miosis, tensi 80/60mmHg, frekuensi
nafas 36 kali/menit, denyut nadi 54 kali/menit kemudian dokter memerintahkan perawat
untuk segera melakukan tindakan penyelamatan.

Anda mungkin juga menyukai