1
Kata Sambutan
i
Kata Pengantar
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan bekerja sama dalam penyusunan Modul Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin ini.
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, sehingga
dalam pelaksanaan di lapangan dibutuhkan upaya monitoring dan evaluasi yang
terus menerus agar modul ini dapat semakin menjadi alat panduan efektif dalam
penyelenggaraan pendidikan kedokteran di Indonesia. Namun kiranya modul ini
dapat membantu dan bermanfaat sebagai langkah awal dalam upaya meningkatkan
kualitas proses pembelajaran. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan modul ini di masa yang akan datang.
ii
Daftar Isi
Halaman
Kata Sambutan i
Kata Pengantar ii
Daftar Lampiran iv
BAB I Pendahuluan 1
I. 1 Latar belakang 1
I. 2 Tujuan pembelajaran 1
BAB V Evaluasi 43
Daftar Rujukan 48
Lampiran 52
iii
Daftar Lampiran
Lampiran 9. Daftar penyakit dan Keterampilan Klinis Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin
iv
BAB I
Pendahuluan
1
2
BAB II
Sasaran Pembelajaran
3
4
N Kompetensi Sub Learning Outcome Tujuan Belajar
o Kompetensi
5
Edukasi pada pasien dan pada pasien dan keluarganya
keluarganya
2. Mampu memberikan informasi penggunaan obat pada
pasien dan keluarganya
6
3. Mampu menulis resep dengan benar
2 Keterampilan Mampu Mampu mencatat 1. Mampu mencatat hasil anamnesis
klinis memperoleh dan informasi penting dan 2. Mampu mencatat hasil pemeriksaan fisik dan
mencatat akurat tentang pasien penunjang
informasi yang
akurat serta
penting tentang
pasien dan
keluarganya
Mampu Mampu melakukan 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori,
melakukan pemeriksaan fisik: prinsip maupun indikasi, dan cara melakukan inspeksi
prosedur klinik Inspeksi kulit, membrane kulit dengan kaca pembesar
dan mukosa, perineal, kuku, 2. Mampu melakukan secara mandiri inspeksi kulit
laboratorium rambut dan scalp dengan membrane mukosa, perineal, kuku, rambut dan scalp
kaca pembesar dan senter dengan kaca pembesar dan senter
Mampu Mampu melakukan 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik
7
melakukan pemeriksaan fisik palpasi konsep, teori, prinsip maupun indikasi, dan cara
prosedur klinik dan deskripsi lesi, inspeksi melakukan palpasi dan deskripsi lesi
dan dengan lampu UV/ wood’s 2. Mampu melakukan secara mandiri palpasi dan
laboratorium lamp. deskripsi lesi pada kasus
Menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori, prinsip
maupun indikasi, dan cara melakukan inspeksi kulit
dengan lampu UV (wood’s lamp)
3. Pernah melakukan atau pernah menerapkan dibawah
supervisi (P3)
Mampu Mampu melakukan 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori,
melakukan pemeriksaan tambahan prinsip maupun indikasi, dan cara melakukan
prosedur klinik seperti dermografisme, pemeriksaan tambahhan seperti dermografisme,
dan penyiapan dan penilaian penyiapan dan penilaian sediaan KOH, Methyline biru
laboratorium sediaan KOH, Methyline dan gram dan pemeriksaan dengan lampu wood
biru dan gram dan 2. Mampu melakukan secara mandiri palpasi dan
pemeriksaan dengan deskripsi lesi pada kasus
8
Lampu wood 3. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori,
prinsip maupun indikasi, dan cara melakukan
Menguasai secara teoritis pemeriksaan tambahan seperti biopsy plong, uji temple
baik konsep, teori, prinsip dan uji tusuk
maupun indikasi, dan cara
melakukan pemeriksaan
tambahan seperti biopsy
plong, uji temple dan uji
tusuk
Mampu Mampu melakukan 1. Mampu menjelaskan dan melakukan secara teoritis baik
melakukan pemeriksaan konsep, teori, prinsip maupun indikasi, dan cara
prosedur klinik keteramppilan terapeutik melakukan keterampilan terapeutik seperti pemilihan
dan seperti pemilihan obat obat topical, insisi dan drainasi abses, eksisi tumor
laboratorium topical, insisi dan drainasi jinak, ekstraksi komedo, perawatan luka, kompres,
abses, eksisi bebat kompres pada vena varikosum, dan ekstraksi
9
tumor jinak, ekstraksi kuku
komedo perawatan luka,
kompres pada vena
varikosum, dan ekstraksi
kuku
Mampu Mampu melakukan 1. Mampu menjelaskan dan melakukan secara teoritis baik
melakukan pencegaan konsep, teori, prinsip maupun indikasi, dan carra
prosedur klinik melakukan pencarian kontak (case finding)
dan
laboratorium
Mampu Mampu melakukan 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori,
melakukan pemeriksaan Ujud prinsip maupun indikasi, dan cara melakukan
prosedur klinik Kelainan Kulit (UKK) pemeriksaan ujud kelainan kulit baik primer maupun
dan sekunder, ukuran, distribusi, ekspansi dan konfigurasi.
laboratorium 2. Mampu melakukan secara mandiri pemeriksaan UKK
dan menyebutkan secara benar. (P4)
10
Mampu Mampu melakukan 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori,
melakukan pemeriksaan laboratorium prinsip maupun indikasi, dan cara melakukan
prosedur klinik sederhana KOH pemeriksaan KOH
dan 2. Pernah meliahat atau pernah melakukan dibawah
laboratorium supervisi pemeriksaan KOH (P3)
Mampu Mampu melakukan 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori,
melakukan pengecatan methylen blue prinsip maupun indikasi, dan cara melakukan
prosedur klinik dan ziehl nielsen pengecatan metylen blue dan ziehl nielsen
dan 2. Pernah melihat dan melakukan dibawah supervisi
laboratorium pengecatan methylen blue dan ziehl nielsen
Mampu Mampu melakukan 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori,
melakukan pengecatan gram prinsip maupun indikasi, dan cara melakukan
prosedur klinik pengecatan gram
dan 2. Pernah melihat dan melakukan dibawah supervisi
laboratorium pengecatan gram (P3)
11
Mampu Mampu melakukan 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori,
melakukan urethral dan anal swab prinsip maupun indikasi, dan cara melakukan urethral
prosedur klinik dan anal swab
dan 2. Pernah melihat dan melakukan dibawah supervisi
laboratorium urethral dan anal swab (P3)
Mampu Mampu melakukan 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori,
melakukan pemeriksaan identifikasi prinsip maupun indikasi, dan cara melakukan
prosedur klinik parasit identifikasi parasit (scabies, trichomonas)
dan 2. Pernah melihat dan melakukan identifikasi parasit
laboratorium dibawah supervisi (P3)
Mampu Mampu menjelaskan 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori,
melakukan pemeriksaan punch biopsi prinsip maupun indikasi, dan cara melakukan punch
prosedur klinik biopsy
dan 2. Pernah melihat dan didemonstrasikan punch biopsy
laboratorium
12
Mampu Mampu menjelaskan 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori,
melakukan pemeriksaan patch test dan prinsip maupun indikasi, dan cara melakukan patch test
prosedur klinik prick test dan prick test
dan 2. Pernah melihat dan didemonstrasikan patch dan prick
laboratorium test
Mampu Mampu menjelaskan cara 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori,
melakukan insisi dan drainage abses prinsip maupun indikasi, dan cara melakukan insisi dan
prosedur klinik drainase abses
dan 2. Pernah melihat dan didemonstrasikan insisi/ drainase
laboratorium abses (P3)
Mampu Mampu melakukan eksisi 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep, teori,
melakukan tumor prinsip maupun indikasi, dan cara melakukan eksisi
prosedur klinik tumor.
dan 2. Pernah melihat eksisi tumorr (P2)
laboratorium
Mampu Mampu memilih dan 1. Mampu menjelaskan macam-macam bentuk sediaan
melakukan memberikan terapi obat di bagian kulit dan kelamin.
13
Prosedur klinik Sesuai dengan bentuk 2. Mampu memilih bentuk sediaan obat sesuai
dan sediaan obat dengan kasus
laboratorium
Mampu Mampu mendiagnosis dan 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik konsep,
melakukan terapi akne vulgaris teori, prinsip maupun indikasi, diagnosis dan
prosedur klinik cara melakukan terapi akne dan komedo
dan 2. Pernah melihat dan melakukan dibawah
laboratorium supervisi cara diagnosis dan terapi akne vulgaris
14
prosedur klinik kompresif dan ulkus vena melakukan terapi kompresif vena varikosa dan
dan di kaki ulkus vena di kaki
laboratorium 2. Pernah melhat dan didemonstrasikan terapi
kompresif vena varikosa dan ulkus vena dikaki
(P2)
Mampu Mampu menjelaskan 1. Mampu menjelaskan secara teoritis baik
melakukan fototerapi konsep, teori, prinsip maupun indikasi, dan cara
prosedur klinik melakukan fototerapi
dan
laboratorium
Mampu Mampu mendiagnosis 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala DKI,
melakukan Dermatitis/Eksema DN, dan DP
prosedur klinik Dermatitis kontak 2. Mampu melakukan pemeriksaan klinis pada
dan iritan, (DKI) DKI, DN, dan DP
laboratorium Dermatitis 3. Mampu merujuk kepada Sp.KK dengan terapi
numularis (DN) pendahuluan DKA dan LSK (3A)
Dermatitis popok 4. Mampu memberi terapi hingga tuntas secara
(DP) mandiri kasus DKI, DN, dan DP (4)
15
Mampu Mampu mendiagnosis 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala infeksi
melakukan Infeksi jamur superficial jamur superficial
prosedur klinik (Tinea capitis, T. Barbae, 2. Mampu melakukan pemeriksaan klinis dan
dan T. Faciale, T. Corporis, T. laboratories pada pasien yang mengalami
laboratorium Manus, T. Unguinum, T. Infeksi Jamur
Cruris, T. Pedis, T. 3. Mampu menganalisis data hasil anamnesis dan
Versicolor, Kandidiasis pemeriksaan pada pemeriksaan yang mengalami
Mukokutan) infeksi jamur superficial dan
menginterpretasikan hasilnya
4. Mampu mendiagnosis dan terapi secara mandiri
infeksi jamur superficial
Mampu Mampu mendiagnosis 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala infeksi
melakukan Infeksi Bakterial (Lepra, bakterial
prosedur klinik Reaksi Lepra, Impetigo, 2. Mampu melakukan pemeriksaan klinis dan
dan ecthyma, folikulitis, laboratories pada pasien yang mengalami
laboratorium furunkel, karbunkel, Infeksi Bakterial
erythrasma, erysipelas) 3. Mampu menganalisis data hasil anamnesis dan
pemeriksaan pada pasien yang mengalami
16
infeksi bakterial dan menginterpretasikan
hasilnya
4. Mampu mendiagnosis dan terapi secara mandiri
infeksi bakterial
5. Mampu merujuk kepada Sp.KK dengan terapi
pendahuluan reaksi lepra (3A)
17
Mampu Mampu mendiagnosis 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala
melakukan Gangguan Kelenjar (Akne Gangguan Kelenjar
prosedur klinik ringan, Akne sedang-berat, 2. Mampu melakukan pemeriksaan klinis dan
dan Miliaria, hidradenitis laboratories pada pasien yang mengalami
laboratorium supurativa, perioral Gangguan Kelenjar
dermatitis ) 3. Mampu menganalisis data hasil anamnesis dan
pemeriksaan pada pasien yang mengalami
Gangguan Kelenjar dan menginterpretasikan
hasilnya
4. Mampu mendiagnosis dan terapi secara mandiri
Gangguan Kelenjar (4)
5. Mampu merujuk kepada Sp.KK dengan terapi
pendahuluan Akne sedang-berat (3A)
18
dan dermatitis seboroik, 2. Mampu melakukan pemeriksaan klinis dan
laboratorium pytiriasis rosea) laboratories pada pasien yang mengalami
Erupsi Eritroskuamosa
3. Mampu menganalisis data hasil anamnesis dan
pemeriksaan pada pasien yang mengalami
Erupsi Eritroskuamosa
4. Mampu mendiagnosis dan terapi secara mandiri
Erupsi Eritroskuamosa
5. Mampu merujuk kepada Sp.KK dengan terapi
pendahuluan psoriasis vulgaris (3A)
19
penyakit kulit alergi Urtikaria dan
menginterpretasi hasilnya
4. Mampu mendiagnosis dan terapi secara mandiri
Urtikaria akut (4)
5. Mampu merujuk kepada Sp.KK dengan terapi
pendahuluan Urtikaria kronis (3A), angioderma
(3B)
20
Mampu Mampu mendiagnosis 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala Reaksi
melakukan dan merujuk reaksi autoimun
prosedur klinik autoimun (Lupus 2. Mampu melakukan pemeriksaan klinis dan
dan eritomatosus kulit) laboratories pada pasien yang mengalami Reaksi
laboratorium autoimun
3. Mampu menganalisis data hasil anamnesis dan
pemeriksaan pada pasien yang mengalami
Reaksi autoimun dan menginterpretasi hasilnya
4. Mampu mendiagnosis dan merujuk Reaksi
autoimun (2)
Mampu Mampu mendiagnosis dan 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala Penyakit
melakukan merujuk Penyakit Vesikobulosa
prosedur klinik Vesikobulosa (Toxic 2. Mampu merujuk Penyakit Vesikobulosa
dan epidermal nekrolisis dn
laboratorium steven-jhonson)
Mampu Mampu mendiagnosis dan 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala Insect
melakukan terapi Insect bites dan bites dan infestasi
prosedur klinik infestasi (Skabies, insect
ite reactions, Pediculosis
21
dan capitis, Pediculosis Pubis, 2. Mampu melakukan pemeriksaan klinis dan
laboratorium cutaneous larva migran, laboratories pada pasien yang mengalami Insect
filariasis) bites dan infestasi
3. Mampu menganalisis data hasil anamnesis dan
pemeriksaan pada pasien yang mengalami Insect
bites dan infestasi dan menginterpretasi
hasilnya
4. Mampu mendiagnosis dan terapi secara mandiri
Insect bites dan infestasi
Mampu Mampu mendiagnosis dan 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala Infeksi
melakukan terapi Infeksi Menular Menular seksual dan infeksi genital
prosedur klinik Seksual (Uretritis 2. Mampu melakukan pemeriksaan klinis dan
dan GO/NGO, Servisitis laboratories pada pasien yang mengalami
laboratorium GO/NGO, Herper Infeksi Menular seksual dan infeksi genital
Genitalis, sifilis, bakterial 3. Mampu menganalisis data hasil anamnesis dan
vaginosis, Trichomoniasis) pemeriksaan pada pasien yang mengalami
dan infeksi genital Infeksi Menular seksual dan infeksi genital
(Vulvitis, cervisitis, dan menginterpretasi hasilnya
bartholinitis)
22
4. Mampu mendiagnosis dan terapi secara mandiri
Infeksi Menular seksual dan infeksi genital
Mampu Mampu mendiagnosis dan 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala
melakukan terapi kelainan pigmen 2. Mampu melakukan pemeriksaan klinis dan
prosedur klinik (vitiligo, melasma, albino, laboratories pada pasien yang mengalami
dan hiperpigmentasi 3. Mampu menganalisis data hasil anamnesis dan
laboratorium pascainflamasi dan pemeriksaan pada pasien yang mengalami dan
hipopigmentasi menginterpretasi hasilnya
pascainflamasi) 4. Mampu mendiagnosis dan merujuk albino (2)
5. Mampu merujuk kepada Sp.KK dengan terapi
pendahuluan vitiligo, melasma, hiperpigmentasi
pascainflamasi dan hipopigmentasi
pascainflamasi (3A)
Mampu Mampu mendiagnosis 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala
melakukan klinik dan merujuk 2. Mampu melakukan pemeriksaan klinis dan
prosedur klinik kelainan neoplasma laboratories pada pasien yang mengalami
dan (keratosis seboroik, kista 3. Mampu menganalisis data hasil anamnesis dan
laboratorium epitel) pemeriksaan pada pasien yang mengalami dan
menginterpretasi hasilnya
23
4. Mampu mendiagnosis dan merujuk keratosis
seboroik (2)
5. Mampu merujuk kepada Sp.KK dengan terapi
pendahuluan kista epitel (3A)
Mampu Mampu mendiagnosis 1. Mampu mendiagnosis dan merujuk tumor epitel
melakukan klinik dan merujuk tumor (2)
prosedur klinik epitel premaligna dan 2. Mampu merujuk kepada Sp.KK tumor epitel
dan maligna (karsinoma sel
laboratorium skuamosa, karsinoma sel
basal)
Mampu Mampu mendiagnosis 1. Mampu mendiagnosis dan merujuk tumor
melakukan klinik dan merujuk tumor dermis (2)
prosedur klinik dermis (Xanthoma, 2. Mampu merujuk kepada Sp.KK tumor dermis
dan hemangioma) (2)
laboratorium
3. Landasan Menerapkan Mampu menjelaskan 1. Mampu menjelaskan struktur anatomi kulit
Ilmiah konsep-konsep Fisiologi Kulit 2. Mampu menjelaskan fungsi kulit
kedokteran dan prinsip- 3. Mampu menjelaskan proses keratinisasi
prinsip ilmu 4. Mampu menjelaskan proses melanisasi
24
biomedik, Mampu menjelaskan 1. Mampu menjelaskan siklus pertumbuhan
klinik, perilaku pertumbuhan rambut dan rambut
dan ilmu kuku 2. Mampu menjelaskna struktur anatomi dan
kesehatan fisiologi perkembangan kuku
masyarakat
sesuai dengan
pelayanan
kesehatan
tingkat primer
Menerapkan Mampu menjelaskan 1. Mampu menjelaskan syaraf yang terlibat dalam
konsep-konsep patofisiologi gatal timbulnya rasa gatal
dan prinsip- 2. Mampu menjelaskan mekanisme timbulnya rasa
prinsip ilmu gatal
biomedik, Mampu menjelaskan 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala Infeksi
klinik, perilaku Infeksi Jamur Profunda Jamur Profunda
dan ilmu (Actinomycosis, 2. Mampu mengenali UKK Infeksi Jamur
kesehatan Chromoblastomycosis, Profunda
masyarakat maduromycosis) 3. Mampu merujuk Infeksi Jamur Profunda
25
sesuai dengan Mampu mengenali dan 1. Mampu menjelaskna tanda dan gejala morphea,
pelayanan merujuk morphea, Lichen Lichen sclerosus et atrophicus
kesehatan sclerosus et atrophicus 2. Mampu merujuk morphea, Lichen sclerosus et
tingkat primer atrophicus
Mampu menjelaskan 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala penyakit
pathogenesis penyakit autoimun
autoimun ( 2. Mampu merujuk penyakit autoimun
dermatomytosis, sclerosis
sistemik,
scleroderma/morphea,
lupus erythematosus)
Mampu mendiagnosis dan 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala
merujuk Gangguan Gangguan Pigmentasi
Pigmentasi (Vitiligo, 2. Mampu melakukan pemeriksaan klinis
melasma, post Gangguan Pigmentasi
inflammatory 3. Mampumendiagnosis dan merujuk Gangguan
Hyperpigmentation, post Pigmentasi
inflammatory
Hypopigmentation)
26
Menerapkan Mampu mengenali dan 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala Lichen
konsep-konsep merujuk Lichen planus, planus, Granuloma Anulare
dan prinsip- Granuloma Anulare 2. Mampu merujuk Lichen planus, Granuloma
prinsip ilmu Anulare
biomedik, Mampu mengenali dan 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala
klinik, perilaku merujuk Gangguan Gangguan rambut dan kuku
dan ilmu rambut dan kuku 2. Mampu merujuk Gangguan rambut dan kuku
kesehatan (Alopecia areata,
masyarakat androgenic alopecia,
sesuai dengan trichotillomania, Telogen
pelayanan efuvium)
kesehatan Mampu menjelaskan 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala Gangguan
tingkat primer Gangguan keratinisasi keratinisasi
(ichtyosis vulgaris) 2. Mampu merujuk Gangguan keratinisasi
Mampu mendiagnosis dan 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala Chancroid
merujuk Chancroid 2. Mampu memberikan terapi terlebih dahulu
sebelum merujuk Chancroid
3. Mampu merujuk Chancroid
27
Menerapkan Mampu mengenali Tumor 1. Mampu menjelaskan etiologi dan faktor resiko
konsep-konsep Sel Melanostik (Lentigo, Tumor Sel Melanostik
dan prinsip- Nevus pigmetosus) 2. Mampu menjelaskan patogenesis Tumor Sel
prinsip ilmu Melanostik
biomedik, Mampu menjelaskan 1. Mampu menjelaskan etiologi dan faktor resiko
klinik, perilaku Melanoma maligna Melanoma maligna
dan ilmu 2. Mampu menjelaskan patogenesis Melanoma
kesehatan maligna
masyarakat Mampu mengenali Tumor 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala Tumor
sesuai dengan epitelial jinak / Ganas epitelial jinak / Ganas
pelayanan (Keratosis seboroik, 2. Mampu menjelaskan patogenesis Melanoma
kesehatan keloid, basalioma, maligna
tingkat primer Bowen’s Disease, aktinik 3. Mampu merujuk Tumor epitelial jinak /
keratosis, karsinoma sel Ganas
skuamosa )
Mampu mengenali dan 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala Tumor
merujuk Kista epitelial dan Jaringan fibrosa
Tumor Jaringan fibrosa 2. Mampu merujuk Tumor Jaringan fibrosa
(keloid)
28
Mampu mengenali dan 1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala
merujuk Xanthoma, Xanthoma, hemangioma
hemangioma 2. Mampu menjelaskan patogenesis Xanthoma,
hemangioma
3. Mampu merujuk Xanthoma, hemangioma
4. Pengelolaan Mengelola Mampu mendiagnosis dan 1. Mampu menjelaskan etiologi dan patogenesis
masalah penyakit, merujuk dengan terlebih Rosacea
kesehatan keadaan sakit dahulu memberikan terapi 2. Mampu memberikan terapi terlebih
dan masalah Rosacea (3A) pendahuluan pada pasien rosacea
pasien sebagai 3. Mampu merujuk pasien Rosacea
individu yang Mampu mendiagnosis dan 1. Mampu memubuat rencana penatalaksanaan
utuh, bagian merujuk dengan terlebih pasien Psoriasis Vulgaris dan Erytroderma
dari keluarga dahulu memberikan terapi 2. Mampu memberikan terapi terlebih
dan masyarakat Psoriasis Vulgaris pendahuluan pada pasien Psoriasis Vulgaris dan
erytroderma (3A) Erytroderma
3. Mampu merujuk pasien Psoriasis Vulgaris dan
Erytroderma
Mengelola Mampu mendiagnosis dan 1. Mampu memubuat rencana penatalaksanaan
penyakit, merujuk dengan terlebih pasien angioedema
29
keadaan sakit dahulu mengatasi 2. Mampu memberikan terapi terlebih
dan masalah kegawatan angioedema pendahuluan pada pasien Angioedema
pasien sebagai 3. Mampu merujuk pasien Angioedema
individu yang Mampu mendiagnosis dan 1. Mampu memubuat rencana penatalaksanaan
utuh, bagian merujuk dengan terlebih pasien Toxic Epiderma necrolysis, sindroma
dari keluarga dahulu mengatasi steven - johnson
dan masyarakat kegawatannya (Toxic 2. Mampu memberikan terapi terlebih
Epiderma necrolysis, pendahuluan pada pasien Toxic Epiderma
sindroma steven - johnson) necrolysis, sindroma steven – johnson
3B 3. Mampu merujuk pasien Toxic Epiderma
necrolysis, sindroma steven - johnson
Mampu mendiagnosis dan 1. Mampu memubuat rencana penatalaksanaan
merujuk dengan terlebih pasien DKA, LSK, DA
dahulu memberikan terapi 2. Mampu memberikan terapi terlebih
pendahuluan pendahuluan pada pasien DKA, LSK, DA
Dermatitis Kontak 3. Mampu merujuk pasien DKA, LSK, DA
Alergika (DKA)
30
Liken Simpleks
Kronik (LSK)
Dermatitis Atopik
(DA)
Ma Mampu mendiagnosis 1. Mampu memubuat rencana penatalaksanaan
dan merujuk dengan pasien reaksi lepra dan tuberkulosis kutis
terlebih dahulu 2. Mampu memberikan terapi terlebih
memberikan terapi pendahuluan pada pasien reaksi lepra dan
pendahuluan reaksi lepra tuberkulosis kutis
dan tuberkulosis kutis 3. Mampu merujuk pasien reaksi lepra dan
tuberkulosis kutis
5. Pengelolaan Menggunakan Mampu melakukan telaah 1. Mampu mengakses jurnal atau informasi terbaru
Informasi teknologi kritis terhadap jurnal terkait penyakit kulit dan kelamin
informasi dan penyakit kulit dan kelamin 2. Mampumembaca dan melakukan telaah kritis
komunikasi terhadap jurnal penyakit kulit dan kelamin
untuk
membantu
penegakan
31
diagnosis,
pemberian
terapi, tindakan
pencegahan dan
promosi
kesehatan, serta
penjagaan dan
pemantauan
status pasien
Memanfaatkan Mampu menggunakan Mampu menerapkan jurnal baru terkait penyakit
Informasi teknologi informasi kulit dan kelamin untuk membantu penegakan
kesehatan untuk membantu diagnosis dan memberikan terapi pada pasien
penegakan diagnosis penyakit kulit dan kelamin
dan pemberian terapi Mampu membuat dan menggunakan rekam
Mampu membuat dan medis dengan baik dan benar
menggunakan rekam
medis untuk
meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan
32
6. Mawas diri Mampu Mampu menerima umpan Mampu menilai kemampuan dan keterbatasan
pengembangan menerapkan balik dalam kegiatan diri berkaitan dengan penyakit kulit dan kelamin
diri mawas diri pembelajaran dan berkonsultasi bila diperlukan
Mampu menyadari peran hubungan
interpersonal dalam ligkungan profesi dan
pribadi
Mampu menerima/mendengarkan secara akurat
dan bereaksi secara wajar atas kritik yang
membangun dari pasien dan sejawat, instruktur
dan penyelia
Mampu mengelola umpan balik hasil kerja
sebagai bagian dari pelatihan dan praktik
33
III. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia kepaniteraan klinik ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
terdiri atas tenaga pelaksana dan tenaga pengelola.
1. Tenaga Pelaksana
a. Staf pengajar terdiri atas:
i. Paramedis RS Pendidikan
ii. Tenaga medis / para pembimbing / narasumber / tutor
di RS Pendidikan
b. Tenaga administrasi
c. Tenaga perpustaka
2. Tenaga Pengelola
Tenaga pengelola atau koordinator pendidikan bertugas untuk
mengkoordinasikan kegiatan dan bertanggung jawab kepada Kepala
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin atas seluruh kegiatan
kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin di RS
pendidikan terkait. Tenaga pengelola akan bekerjasama dengan :
a. Tenaga pengajar, yang bertanggungjawab untuk :
i. Menyusun jadwal kegiatan kepaniteraan
ii. Mengawasi kelancaran proses kegiatan kepaniteraan
iii. Mengumpulkan soal ujian dan membuat naskah
ujian tertulis
iv. Mengkoreksi dan member nilai ujian tertulis
v. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan ujian
kepaniteraan
vi. Memonitor dan mengatur tersedianya sarana
pembelajaran
b. Tenaga administrasi dan teknis, yang
bertanggung jawab :
i. Tenaga administrasi bertugas untuk
menyiapkan absensi mahasiswa dan
34
pengajar, korespondensi, mengarsipkan
dokumen pendidikan, dan menghubungi
pengajar.
ii. Tenaga perpustakaan bertugas untuk
mengatur peminjaman sumber-sumber
rujukan yang dipakai selama
kepaniteraan berlangsung.
IV. Sarana dan Prasarana
35
d. Buku pedoman kerja / log book mahasiswa kepaniteraan
klinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.
e. Sumber rujukan berupa text book, majalah, jumal dalam
bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin:
i. Fitz Patrick's Dermatology in general medlcine. ed,
ke-8, New york. Mc Graw-Hil: 20st
ii. James wD, Berger TG, Elston DM. Andrew's
Diseases of the skin clinical dermatology, ed. ke-
11, Philadelphia: WB Saunders Company 2011.
iii. Djuanda A. Hamzah M, Asah s. Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin, FKUI Jakarta, 1999 iv. Standar
Kompetensi Dokter Indonesia. Konsil Kedokteran
Indonesia, ed ke-2.Jakarta, 2012 v. Panduan anan
medis dokter SpKK, Perdoski 2011.
vi. Johnson RA, Suurmond D, Fitz Patrick's color atlas
and synopsis of clinical dermatology, McGraw-Hill
Medical Publishing Division. 2005.
vii. Siregar RS, Atlas berwarna saripasti penyakit kulit,
EGC Jakarta, 2005.
viii. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Rook's
textbook of dermatology. Wiley-blackwell, ed ke-8,
2012.
ix. Sjamsoe ES, Linuwih S. Kusta, edisi ke 2: balai
penerbit FKUI, 2003 iv.
V. Bentuk Kegiatan
36
kondisi di masing-masing Fakultas Kedokteran. Bentuk kegiatan
pembelajaran yang dapat digunakan adalah:
37
BST pada minggu awal, mahasiswa masih mengamati DPK
dalam mengelola pasien, BST pada minggu selanjutnya.
DPK dapat meminta dokter muda yang melakukan
pengelolaan terhadap pasien (dapat pasien poli maupun
bangsal) dengan supervisi DPK.
3. Post rounds (tahap setelah visit atau berinteraksi langsung
dengan pasien): Pada tahap ini dilakukan diskusi tentang
kasus, feddback, dan refleksi.
B. Follow up pasien
Follow up pasien adalah kegiatan pembelajaran dokter
muda, dimana dokter muda mengikuti perkembangan pasien tiap
hari dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan untuk
mengetahui perjalanan penyakit ataun perkembangan pasien
yang sedang dirawat. Dokter muda mempunyai catatan medis
tentang perkembangan pasien, dan didiskusikan ke ter
pembimbing klinik. Kegiatan ini dapat membantu dokter muda
memahami aspek klinis perjalan penyakit. Kegiatan ini
dilakukan dokter muda di bangsal.
Follow up dilakukan setiap hari pada pasien bangsal yang
menjadi tanggung jawabnya
C. Tutorial Klinik
38
memahami perjalanan penyakit pasien, menangani pasien secara
komprehensif berdasarkan bukti ilmiah terkini yang sesuai serta
tanggap terhadap berbagai masalah yang mempengaruhi
penangan pasien.
39
D. Refleksi Kasus
E. Refleksi Kasus
40
F. Journal reading
Journal reading merupakan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan cara dokter muda mencari, membaca dan
melalukan telaah kritis terhadap suatu laporan penelitian (journal)
baik dari aspek etiologi J faktor risiko, diagnosis penatalaksanaan
ataupun prognosis yang sesuai dengan kasus yang terdapat dalam
daftar penyakit dengan level kompetensi 3 atau 4 yang ditemukan di
bangsal atau poll. Journal reading ini penting ditakukan karena
bertujuan pada proses pembelajaran ini dokter muda dapat
mengakses informasi terkini terkait penyakit tertentu dan melakukan
penanganan pasien berdasarkan evidence yang sesuai.
BAB III
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang mengikuti modul kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin adalah mahasiswa yang telah dinyatakan lulus Program Studi Sarjana
Kedokteran dan telah mengucapkan janji kepaniteraan klinik.
41
BAB IV
METODE PEMBELAJARAN
I. Lama Kepaniteraan
Lama kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin adalah 4-
6 minggu. Lamanya kepaniteraan ini ditentukan oleh kebijakan masing-
masing fakultas kedokteran
42
BAB V
EVALUASI
1. Mini CEx
43
Lembar penilaian dan cara penilaian Mini CEx terlampir.
2. DOPS
3. Tutorila Klinik
44
- Tahap pertama dokter muda melakukan identifikasi kasus
dan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang
yang sesuai kasus dengan supervisi DPK. Kegiatan ini dapat
merupakan bagian dari kegiatan BST. Kasus yang dipilih
unutk tutorial klinik adalah kasus penyakit yang mempunyai
level kompetensi 3 atau 4.
- Tahap kedua adalah pertemuan pertama tutorial klinik untuk
membahas kasus yang telah dipilih padatahap pertama,
Pencapaian yang diharapkan tercapai dalam tahap 1 ini
adalah dokter muda dapat menentukan masalah pasien,
membuat diagnosis banding serta membuat tujuan
belajar.Hasil dari tutorial klinik pertemuan 1 ini akan
menjadi dasar bagi dokter muda untuk melakukan follow up
serta belajar mandiri. Belajar mandiri dapat dilakukan dalam
bentuk.diskusi dengan konsultan, belajar dari referensi
referensi ilmiah atau juga dari laporan penelitian.
- Tahap ketiga adalah tutorial klinik pertemuan ke dua dengan
kegiatan mendiskusikan hasil dari follow up pasien dan
belajar mandiri. Pencapaian yang diharapkan pada tahap 2
ini adalah dokter muda mempunyai kefahaman yang
komprehensif tentang penyakit kasus yang dipilih tersebut.
Tutorial klinik ini pada pelaksanaannya bisa digabung dengan journal reading
Lembar penilaian dan cara penilaian terlampir
4. Refleksi kasus
45
memperluas sudut pandang dokter muda dalam pengelolaan penyakit dan
permasalah pasien yang dapat melibatkan berbagai faktor.
5. Journal Reading
6. OSLER
46
kasus secara komprehensif, dinilai dari 3 bagian yaitu: anamnesis, pemeriksaan
fisik dan manajemen komprehensif. Pemilihan kasus untuk ujian OSLER ini
ditentukan oleh dokter pembimbing berdasarkan kasus yang level
kompetensinya 4 atau 3A atau 3B. Penilaian dilakukan oleh dokter pembimbing
dan dilaksanakan dalam bentuk ujian lisan.
Metode OSLER ini efektif dapat mengevaluasi performance mahasiswa pada
pasien sesungguhnya, baik skil, knowledge maupun attitude, serta manajemen
terhadap suatu kasus. Ujian OSLER ini dilakukan pada minggu terakhir.
Penilaian dituliskan dalam lembar penilaian untuk OSLER.
Lembar penilaian dan cara penilaian terlampir
7. Ujian Tulis
Ujian Tulis ujian tulis merupakan ujian di setiap akhir stase dengan
menggunakan Multiple Choice Questions (MCQ) yang dibuat sesuai format Uji
Kompetensi Dgkter Indonesia (UKDI). Ujian dilakukan di RS pendidikan.
47
Daftar Rujukan
48
Daftar Lampiran
49
LAMPIRAN I
50
51
LAMPIRAN II
Penilai Tanggal
52
Mohon penilai memberikan nilai berupa angka.
53
3. Kualitas Humanistik/
(☐tidak diobservasi)
Profesionalisme
(☐tidak diobservasi)
54
4. Keputusan Klinis/ Diagnosis
(☐tidak diobservasi)
5. Kemampuan Konseling
(☐tidak diobservasi)
6. Organisasi/ Efisiensi
(☐tidak diobservasi)
55
7. Kompetensi Klinis Keseluruhan
(☐tidak diobservasi)
Jumlah:
Keterangan:
Rata-rata:
56
UMPAN BALIK TERHADAP KOMPETENSI KLINIK
57
CATATAN:
1. Waktu Mini-CEX
___________________________________ __________________________________
58
PEDOMAN PENGGUNAAN MINI-CEX (MINI CLINICAL EXAMINATION)
Kesulitan Kasus
59
3. Kualitas Humanistik/ Profesionalisme (Humanistic Qualities/ Professionalism)
Menghargai pasien, menunjukkan empati, belas kasih, menciptakan kepercayaan, membantu agar pasien nyaman, bisa menjaga
rahasia, memberi informasi, memperhatikan aspek legal, menyadari keterbatasan.
60
LAMPIRAN III
Penilai Tanggal
61
Mohon penilai memberikan nilai berupa angka.
(☐tidak diobservasi)
62
2. Prosedur persiapan sebelum tindakan
(☐tidak diobservasi)
3. Kemampuan teknis
(☐tidak diobservasi)
4. Teknika septik
(☐tidak diobservasi)
63
6. Profesionalisme penanganan pasien
(☐tidak diobservasi)
Jumlah :
64
Keterangan:
Rata-rata :
65
CATATAN:
1. Waktu DOPS
66
Tanda tangan Dokter Muda Tanda tangan Penilai
___________________________________ __________________________________
Keterangan:
1. Melakukan dan memperoleh informed consent: memberikan penjelasan kepada pasien mengenai indikasi dilakukannya
tindakan, teknik prosedur yang akan dilakukan, dan meminta kesediaan pasien terhadap tindakan tersebut.
2. Prosedur persiapan sebelum tindakan: melakukan prosedur persiapan yang diperlikan sebelum tindakan, termasuk
analgesia dan anestesi jika diperlukan
3. Kemampuan teknik: melakukan tindakan secara benar
67
4. Teknik aseptik: menjaga tindakan tetap dalm keadaan aseptik
5. Manajemen pasca tindakan: melakukan manajemen pasca tindakan, termasuk edukasi dan medikasi bila diperlukan
6. Profesionalisme: melakukan tindakan sesuai kompetensinys (komunikasi, organisasi/ penentuan prioritas, organisasi waktu
dan profesi, menghargai pasien, empati, kepercayaan, kenyamanan, sopan, dll)
7. Kemampuan umum untuk tindakan secara keseluruhan: menunjukkan kemampuan melakukan tindakan procedural
secara benar, efektif, dan efisien.
LAMPIRAN IV
Jurnal :________________________________________________________________________________________
68
No. Aspek Penilaian Maksimal Skor
dokter umum
Telaah kritis
3.
a. Validity 0-4
b. Importance 0-4
c. Applicability 0-4
Total 20
69
____________________________________ __________________________________
LAMPIRAN V
CONTOH LEMBAR PENIILAIAN TUTORIAL KLINIK
Peran aktif Informasi
Sikap dan dan Berfikir Total
tanggung komunikasi Sumber Penguasaan kritis
No. NIM Nama Kehadiran# jawab informasi informasi
1 2 3a 3b 4
70
2: Baik
1: Cukup
71
No. Kriteria Nilai
Memenuhi < 3 kriteria di atas ATAU kehadiran terlambat ATAU tidak menghargai pendapat 0
orang lain
Berkomunikasi dengan baik dan jelas (baik verbal maupun non verbal) 1
Menyampaikan informasi atau bertanya tidak konsisten ATAU berkomunikasi tidak jelas atau 0
tidak baik.
3 Informasi
72
Sumber informasi yang disampaikan VALID dan BENAR dan ada rujukannya (bisa berupa
buku teks atau jurnal terbaru, kuliah pakar, buku praktikum atau keterampilan medik)
Sumber informasi SALAH atau tidak jelas atau tidak ada sumber (termasuk catatan kakak 0
kelas)
4. Penalaran klinis
73
No. Kriteria Nilai
Total 10
74
LAMPIRAN IV
Penilai Tanggal
75
Nilai
A : ≥80
A/B : 75-79,9
B : 70-74,9
Anamnesis
Kejelasan
76
Proses komunikasi ____________
Sistematika
Pemeriksaan Fisik
Sistematis
Manajemen Klinik
Identifikasi masalah
77
Penalaran Klinik
Patofisiologi
Penjelasan
Nilai akhir
Kesimpulan
78
Catatan :
() ()
79
Keterangan :
Kesulitan Kasus
Anamnesis
Kejelasan
Proses Komunikasi
Sistematis
Pemeriksaan Fisik
Teknik
Fakta
80
Sistematika
Manajemen Klinik
Identifikasi masalah
Kemampuan menyelesaikan
Penalaran klinik
81
LAMPIRAN VII
82
2. Pemahaman Kasus 0-2 30%
Total
(……………………………………….) (……………………………………….)
83
Definisi operasional :
84
LAMPIRAN VIII
Problem utama yang sering dijumpai di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin
Sistem Integumen
1 Kulit gatal 12 Kulit melepuh
2 Kulit nyeri 13 Benjolan kulit
3 Kulit mati rasa 14 Luka gores, tusuk, sayat
Kulit berubah warna (menjadi putih, hitam
4 15 Luka bakar
merah atau kuning
5 Kulit kering 16 Kuku nyeri
Kuku berubah warna atau
6 Kulit berminyak 17
bentuk
7 Kulit menebal 18 Ketombe
8 Kulit menipis 19 Rambut rontok
9 Kulit bersisik 20 Kebotakan
10 Kulit lecet, luka, tukak 21 Ruam kulit
11 Kulit bernanah
85
LAMPIRAN IX
86
11 Furunkel, karbunkel 4A
12 Eritrasma 4A
13 Erisipelas 4A
14 Skrofuloderma 4A
15 Lepra 4A
16 Reaksi lepra 3A
17 Sifilis stadium 1 dan 2 4A
Infeksi Jamur
18 Tinea kapitis 4A
19 Tinea barbae 4A
20 Tinea fasialis 4A
21 Tinea korporis 4A
22 Tinea manus 4A
23 Tinea unguium 4A
24 Tinea kruris 4A
25 Tinea pedis 4A
26 Pitiriasis versikolor 4A
27 Kandidosis mukokutan ringan 4A
87
Gigitan Serangga dan Infestasi Parasit
28 Cutaneus larva migran 4A
29 Filariasis 4A
30 Pedikulosis kapitis 4A
31 Pedikulosis pubis 4A
32 Skabies 4A
33 Reaksi gigitan serangga 4A
Dermatitis Eksim
34 Dermatitis kontak iritan 4A
35 Dermatitis kontak alergika 3A
36 Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant) 4A
37 Dermatitis numularis 4A
38 Liken simpleks kronik/neurodermatitis 3A
39 Napkin eczema 4A
Lesi Eritro-Squamosa
40 Psoriasis vulgaris 3A
41 Dermatitis seboroik 4A
42 Pitiriasis rosea 4A
Kelainan Kelenjar Sebasea dan Ekrin
43 Akne vulgaris ringan 4A
88
44 Akne vulgaris sedang berat 3A
45 Hidradenitis supuratif 4A
46 Dermatitis perioral 4A
47 Miliaria 4A
Penyakit Vesikobulosa
48 Toxic epidermal necrolysis 3B
49 Sindrom Stevens-Johnson 3B
Penyakit Kulit Alergi
50 Urtikaria akut 4A
51 Urtikaria kronis 3A
52 Angioedema 3B
Penyakit Autoimun
53 Lupus eritematosis kulit 2
Gangguan Keratinisasi
54 Ichtyosis vulgaris 3A
Reaksi Obat
Exanthematous drug eruption, fixed
55
drug eruption 4A
89
Kelainan Pigmentasi
56 Vitiligo 3A
57 Melasma 3A
58 Albino 2
59 Hiperpigmentasi pascainflamasi 3A
60 Hipopigmentasi pascainflamasi 3A
Neoplasma
61 Keratosis seboroik 2
62 Kista epitel 3A
Tumor Epitel Premaligna dan Maligna
90
Rambut
70 Alopesia areata 2
71 Alopesia androgenik 2
72 Telogen eflluvium 2
73 Psoriasis vulgaris 2
Tingkat
No Keterampilan
Keterampilan
PEMERIKSAAN FISIK
1 Inspeksi kulit 4A
2 Inspeksi membran mukosa 4A
3 Inspeksi daerah perianal 4A
4 Inspeksi kuku 4A
5 Inspeksi rambut dan skalp 4A
6 Palpasi kulit 4A
Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer
7 dan sekunder misal ukuran, distribusi, 4A
penyebaran, konfigurasi
91
Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer dan
8 sekunder, seperti ukuran distribusi, penyebaran 4A
dan konfigurasi
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
9 Pemeriksaan dermografisme 4A
Penyiapan dan penilaian sediaan kalium
10 4A
hidroksida
11 Penyiapan dan penilaian sediaan metilen biru 4A
12 Penyiapan dan penilaian sediaan Gram 4A
13 Biopsi plong (punch biopsy) 2
14 Uji tempel (patch test) 2
15 Uji tusuk (prick test) 2
16 Pemeriksaan dengan sinar UVA (lampu Wood) 4A
TERAPEUTIK
17 Pemilihan obat topikal 4A
18 Insisi dan drainase abses 4A
19 Eksisi tumor jinak kulit 4A
20 Ekstraksi komedo 4A
21 Perawatan kulit 4A
92
22 Kompres 4A
23 Bebat kompresi pada vena varikosum 4A
24 Rozerplasty kuku 4A
PENCEGAHAN
25 Pencarian kontak (case finding) 4A
93