• Dari budaya Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma adanya dokumen tertulis
bahkan peraturan tertulis yang mengatur tentang pembuangan air
limbah, air minum dan sebagainya. Namun upaya-upaya tersebut
ditujukan bukan utk tujuan kesehatan namun lebih kepada estetika.
• Pada abad ke-7 upaya kesehatan masyarakat muncul karena
berkembangnya berbagai jenis penyakit menular yang menyerang
sebagian besar penduduk yang menjadi endemik dan epidemik.
• Menyebarnya wabah kolera, menyebar dari Asia khususnya Timur
tengah hingga ke afrika. India merupakan pusat endemik kolera.
Munculnya wabah lepra mulai dari mesir ke Asia kecil dan Eropa
Menyebarnya wabah kolera, menyebar dari Asia khususnya Timur tengah
hingga ke afrika. India merupakan pusat endemik kolera.
Munculnya wabah lepra mulai dari mesir ke Asia kecil dan Eropa
Wabah pes yang paling dahsyat di Cina dan India.
Pada Tahun 1930 tercatat 13 juta orang meninggal karena Pes. Di india
Mesir dan Gaza dilaporkan 13 ribu orang meninggal setiap hari.
Menurut catatan 60 juta orang. Sehingga the black dead
Pada tahun 1603 lebih dari 1 dari 6 meninggal karena penyakit menular
(Typus, disentri dsb)
• Upaya yang dilakukan saat itu , masyarakat sudah
memperhatikan sanitasi lingkungan dan hygiene perorangan,
pembuangan sampah dan ventilasi rumah.
• Jauh sebelum tejadinya wabah, pengobatan terhadap penyakit
hanya menggunakan obat-obatan tradisional oleh tabib
(yunani timur, cina dan sebagian asia lainnya). Mulanya ilmu
pengobatan hanya ilmu turun temurun dari keluarga
• Namun seiring dengan munculnya berbagai macam wabah,
pengobatan tradisional tidak mampu menyelesaikan masalah..
Periode ilmu pengetahuan
• Pada awal abad ke -19 periode bangkitnya ilmu pengetahuan.
• Sebelum abad ini, masalah kesehatan hanya dimaknai sebagai
fenomena biologi (makna yang sempit), pada abad ini masalah
kesehatan dimaknai sebagai masalah yang kompleks.
• Pendekatan masalah kesehatan dilakukan secara komprehensif dan
multisektoral. Penyelidikan masalah-masalah kesehatan sudah
dikembangkan secara ilmiah
• Pada abad ini mulai ditemukan berbagai macam penyebab penyakit
dan vaksin sebagai pencegah penyakit.
• Menurut Prayitno (1994) dalam pandangan yang sempit mungkin
dapat dikatakan bahwa Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) itu adalah
ilmu yang mempelajari sehat dan sakit saja, dan dalam arti yang luas
ternyata Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu yang lebih
menitikberatkan penanganan kasus-kasus pada upaya-upaya
pencegahan, bukan pada upaya kuratif, sebab dalam IKM dikenal
adanya 5 tahap pencegahan (The Five Level of Prevention) yang terdiri
atas :
• Upaya Promotive (meningkatkan pemahaman kesehatan)
• Upaya Preventive (meningkatkat upaya pencegahan penyakit)
• Upaya Protective (meningkatkan perlindungan terhadap penyakit)
• Upaya Curative (upaya penyembuhan terhadap penyakit)
• Upaya Rehabilitative (upaya pemulihan)
• Lima Tahap pencegahan tersebut di atas, lebih jelas terlihat
bahwa :
• Pertama, sebenarnya yang diutamakan adalah upaya-upaya non
kuratif atau upaya non medik, sebagai contoh adalah upaya
promotif yang secara nyata lebih mudah, lebih murah dan dapat
dilakukan oleh siapa saja, artinya tidak memerlukan dokter.
The Principles
1. Comprehensive care and holistic approach
2. Continuous care
3. Prevention first
4. Coordinative and collaborative care
5. Personal care as the integral part of his/her family
6. Family, community, and environment consideration
7. Ethics and law awareness
8. Cost effective care and quality assurance
9. Can be audited and accountable care
Standar Profesi Dokter Keluarga Indonesia, Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI, 2007)
KEDOKTERAN OKUPASI
• Cabang kedokteran komunitas yang memberikan perhatian khusus
kepada komunitas pekerja.
• Kedokteran okupasi (occupational medicine) merupakan sebuah disiplin
ilmu yang mempelajari pengaruh pekerjaan terhadap kesehatan
pekerja dan pengaruh kesehatan pekerja terhadap pekerjaan.
• Kedokteran okupasi melakukan intervensi kesehatan yang ditujukan
kepada para pekerja dan lingkungan kerjanya, yang bersifat pencegahan
primer (health promotion, specific protection), sekunder (early
detection and prompt treatment), dan tersier (disability limitation,
rehabilitation, prevention of premature death).
• Kedokteran okupasi melakukan penilaian tentang berbagai risiko dan
bahaya (hazard) di tempat kerja bagi kesehatan pekerja, dan
menerapkan upaya pencegahan penyakit dan cedera, serta
meningkatkan kesehatan populasi pekerja.
• Dokter okupasi melakukan upaya menurunkan risiko, mencegah
terjadinya penyakit dan cedera akibat kerja, dengan menerapkan
ventilasi setempat, penggunaan peralatan protektif perorangan,
perubahan cara bekerja, dan vaksinasi.
• Dokter okupasi melakukan surveilans kesehatan melalui skrining/
pemeriksaan kesehatan secara berkala (Agius dan Seaton, 2005).
• Semua kegiatan kedokteran okupasi tersebut ditujukan untuk
melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat
kesehatan pekerja.
• Derajat kesehatan yang optimal memberikan kontribusi bagi
kinerja perusahaan, seperti produktivitas, laba
(profitability), dan kelangsungan hidup (survival)
perusahaan(Segal, 1999).
KONSEP SEHAT
• Definisi Sehat menurut World Health Organization (WHO) tahun 1947
“Health is a state of complete phisical, mental and social well-being ,
and not merely an absence of disease or infirmity”.
• Bandingkan dengan definsi kesehatan dalamm UU 23 tahun 1992 ,
selanjutnya diubah dalam UU 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
“Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yg
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.”
Empat dimensi sehat
• Menurut WHO ada 3 dimensi sehat: Fisik, Mental dan Sosial yg
kesemuanya sangat berhubungan erat.
• Ada satu dimensi lagi yaitu sehat spiritual (dimensi ke empat)
1. DIMENSI SEHAT SECARA FISIK
1. SESUATU YG PARIPURANA DARI: Kulit berish,, mata yg jernih, rambut yg
rapih, pkaiann yg serasi, tubuh tdk terlalu gemuk, bernafas teratur, nafsu
makan baik, tidur nyenyak,deefekasi dan urinasi teratur mudah, gerakan
tubuh terkoordinasi, sluruh organ ukuran normal dan fungsi kondisi optimal
2. Secara fisik dapat diukur dari parameter nilai nilai normal tanda-tanda
vital: Nadi, Tek darah dan body mass indeks.
2. DIMENSI SEHAT SECARA MENTAL:
• Merasa puas terhadap dirinya, tidak pernah kecewa dg keadaan dirinya.
• Selalu merasa bahagia, senang (ceria), tdk pernah konflik dlm dirinya
• Patuh terhadap aturan-aturan, menerima perbedaan antar sesama
• Mudah meneima kritik tdk mdh merasa kecewa, mengerti kebutuhan
emosional seseorang.
• Seseorang yg sehat secara mental:memp kontrol yg baik, Tidak
mendahulukan emosi, tdk didominasi oleh emosi dan rs kecewa,marah,
cinta, cemburu, bersalah, rasa khawatir yg berlebihan.
• Sehat secara mental manakala ybs dapat menyelesaikan masalah yg ada
dg menggunakan rasionya.
3. DIMENSI SEHAT SECARA SOSIAL (Social well-being)
• Kemampuan seseorang membina hubungan keakraban dengan
sesama, memiliki tg jawab menurut kapasitas yg dimilikinya, dapat
hidup secara efektif dg sesama , dan memiliki perilaku sosial yg
penuh perhitungan.
• Perikehidupan dalam masyarakat dengan perikehidupan ini harus
sedemikian rupa sehingga setiap warga negara mempunyai
kemampuan utk memelihara dan memajukan kehidupannya
sendiri serta kehidupan keluarganya dalam masyarakat yg
memungkinkan untuk bekerja, beristirahat , dan menikmati
hiburan pada waktunya.
4. DIMENSI SEHAT SECARA SPIRITUAL/ROHANI
• Sehat secara rohani ini menyangkut hubungan yg trasenden baik
secara fisiologis maupun psikologis, berupa rasa”kerohanian”
pada diri manasia.
• Dimensi ini sering terlupakan, dan merupakan kesalahan besar bila
memisahkan keadaan jiwa dari fisik seseorang.
Better Health
Un-recognized Sickness
Mild Sickness
SevereSickness
Death
Faktor-faktor yang menentukan
status kesehatan (Park,JE)
1. Keadaan biologi manusia itu sendiri
2. Lingkungan
3. Pandangan hidup (Pola hidup)
4. Status ekonomi
5. Pelayanan kesehatan
Faktor yang menentukan status kesehatan
(H.L.Blum)
• Menurut Hendrik L. Blum (1974), Faktor-faktor yang
mempengaruhi status kesehatan penduduk, ada 4
faktor:
• Pelayanan kesehatan
• Perilaku
• Lingkungan
• Genetik
GENETIK
STATUS KESEHATAN
LINGKUN MASYARAKAT PELAYANAN
GAN KESEHATAN
PERILAKU
• Pada tahun 1974 Ladonde ( di Canada) dan HL Blum ( Di Ameriksa
serikat) menyatakan hanya terdapat 4 faktor yg memp status kes
penduduk.
• Hasil diskusi para ahli kesehatan masyarakat di Amerika serikat, di
dapatkan kuantifikasi faktor yg mempengaruhi kesehatan:
Faktor % Pengaruh Faktor %
pengaruh
Perilaku 50% Biologik genetik 20%
Lingkungan 20% Pelayanan 10%
kesehatan
Pelayanan kes hanya memberikan kontribusi yg kecil dalam menentukan
status kesehatan (Sampoerna)
Perilaku
KESEHATAN
Faktor-faktor yg memperkuat
-SiKap dan perilaku petugas
dll
Non-Periaku
Buku dianjurkan dibaca
• Indan,Entjang 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Bandung: PT. Citra AdityaBakti
• Notoatmodjo, Soekidjo edisi revisi 2011, Rhineka cipta
ALHAMDULILLAH
TERIMA KASIH