Anda di halaman 1dari 65

Konsep Ilmu Kesehatan

Masyarakat dan Ilmu


Kedokteran Komunitas
ACHMAD RIDWAN MO, dr,M.Sc
08127134097
Achmad.ridwanmo@yahoo.com
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mhs mampu memahami/menjelaskan:

1. Definisi Kesehatan masyarakat 8. Ruang lingkup kedokteran sosial


2. Penyebab timbulnya kesehatan 9. Definisi Kedokteran Komunitas
masyarakat 10. Penyebab timbulnya kedokteran
3. Prinsip-prinsip kesehatan masyarakat komunitas
11. Pendekatan holistik (Bio-psicho-social)
4. Perkembangan kesehatan
dalam Kedokteran keluarga
masyarakat
12. Ruang lingkup Pelayanan Kes dasar
5. Ruang lingkup kesehatan masyarakat untuk Kedokteran Komunitas
6. Definisi Kedokteran sosial 13. Cabang kedokteran Komunitas
7. Penyebab timbulnya kedokteran Kedokteran Keluarga, Kedok okupasi
sosiaal 14. Konsep sehat dan faktor determinannya
Definisi Kesehatan Masyarakat
menurut Winslow
• Public health is the science and art of preventing disease, prolonging life,
promoting health and efficiency through organized common effort for:
1. Sanitation environment
2. Controls communicable disease
3. The education of individual in personal hygiene
4. The organization of medical and nusrsing services for early diagnosis and prompt
treatment
5. The development of social machinery to ensure every one a standard of living,
adequate for maintence health
So organizing these benefits as enable every citizen to realize his birthright of health
and longevity”.
Definisi kesehatan masyarakat
menurut WHO
• Ilmu kesehatan masyarakat adalah penerapan sumber daya
yang ada secara terorganisir yang ditujukan untuk mencapai
tingkat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi manusia
sebanyak-banyaknya.
Perkembangan kesehatan di dunia
1.Emperical Era
2.Basic Science Era
3.Clinical Science Era
4.Publich Health Science Era
5.Communiity oriented medicine era
6.Family Medicine
PENYEBAB TIMBULNYA KESEHATAN
MASYARAKAT
• Adanya Revolusi Industri tahun 1840 di Inggeris yg pesat memicu
timbulnya masalah sosial yg kompleks seperti:
• timbulnya daerah-daerah kumuh,
• menumpuknya sampah dan kotoran manusia,
• padatnya penduduk,
• masalah kesehatan ibu dan anak dan
• penyakit akibat kerja, Serangan wabah kolera yg berulang-ulang.
• Hal ini menyebabkan masyarakat berkeinginan keluar dari masalah ini
dan sadar akan pentingnya kesehatan masyarakat. Sehingga lahirlah
bidang kesehatan masyyarakat.
Beberapa tokoh/pelopor lahirnya
kes.masyarakat
1. Johanna Peter Frank (1745-1821), filosof ilmu kes,menjadikan IKM sbg st
UU tentang kesehatan yg pelaksanaanya dpt dipaksakan oleh polisi,
mengusulkan prinsip negara ber tg jwab thd kes penduduk
2. Edwin Chadwick, pengacara di Inggeris, laporkan hasil penelitian “
“Kondisi sanitasi pada penduduk pekerja/buruh (1842) yg, memicu
perhatian masy &pem (Dikenal dengan “Great sanitary awakening”),
menyebakan timbulnya akta kes masy di Ingeris (1848)
3. John Snow (1854), penelitian epidemiologi wabah kolera dan dapat
mengetahui metode penyebaran penyakit kolera tsb
4. William Budd (1856) menemukan cara penyebaran peny demam typhoid
5. Tahun 1875 dikeluarkan akta kesehatan masyakat tentang kontrol terhadap
lingkungan fisik dan kesmas
6. Sir John Simon (1816-1904) org pertama yg membangun sistem kesehatan
masyarakat yg menjadi sumber inspirasi bagi seluruh dunia
7. Di Amerika serikat tahun 1850, Shattuck menerbitkan laporan pribadi kondisi kes
di Massachussets dan memancing perhatian masy terhadap peningkatan kesmas
8. Permulaan abad ke 20, dasar dasar penting kesehatan masyarakat telah mulai
diterapkan hampir diseluruh dunia
9. Di Negara berkembang kemajuannya sangat lamban
10.. Terbentuk WHO memberi sumbangan kemajuan kesehatan masyarakat di
negara berkembang
Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan

• Dari budaya Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma adanya dokumen tertulis
bahkan peraturan tertulis yang mengatur tentang pembuangan air
limbah, air minum dan sebagainya. Namun upaya-upaya tersebut
ditujukan bukan utk tujuan kesehatan namun lebih kepada estetika.
• Pada abad ke-7 upaya kesehatan masyarakat muncul karena
berkembangnya berbagai jenis penyakit menular yang menyerang
sebagian besar penduduk yang menjadi endemik dan epidemik.
• Menyebarnya wabah kolera, menyebar dari Asia khususnya Timur
tengah hingga ke afrika. India merupakan pusat endemik kolera.
Munculnya wabah lepra mulai dari mesir ke Asia kecil dan Eropa
Menyebarnya wabah kolera, menyebar dari Asia khususnya Timur tengah
hingga ke afrika. India merupakan pusat endemik kolera.
Munculnya wabah lepra mulai dari mesir ke Asia kecil dan Eropa
Wabah pes yang paling dahsyat di Cina dan India.
Pada Tahun 1930 tercatat 13 juta orang meninggal karena Pes. Di india
Mesir dan Gaza dilaporkan 13 ribu orang meninggal setiap hari.
Menurut catatan 60 juta orang. Sehingga the black dead
Pada tahun 1603 lebih dari 1 dari 6 meninggal karena penyakit menular
(Typus, disentri dsb)
• Upaya yang dilakukan saat itu , masyarakat sudah
memperhatikan sanitasi lingkungan dan hygiene perorangan,
pembuangan sampah dan ventilasi rumah.
• Jauh sebelum tejadinya wabah, pengobatan terhadap penyakit
hanya menggunakan obat-obatan tradisional oleh tabib
(yunani timur, cina dan sebagian asia lainnya). Mulanya ilmu
pengobatan hanya ilmu turun temurun dari keluarga
• Namun seiring dengan munculnya berbagai macam wabah,
pengobatan tradisional tidak mampu menyelesaikan masalah..
Periode ilmu pengetahuan
• Pada awal abad ke -19 periode bangkitnya ilmu pengetahuan.
• Sebelum abad ini, masalah kesehatan hanya dimaknai sebagai
fenomena biologi (makna yang sempit), pada abad ini masalah
kesehatan dimaknai sebagai masalah yang kompleks.
• Pendekatan masalah kesehatan dilakukan secara komprehensif dan
multisektoral. Penyelidikan masalah-masalah kesehatan sudah
dikembangkan secara ilmiah
• Pada abad ini mulai ditemukan berbagai macam penyebab penyakit
dan vaksin sebagai pencegah penyakit.
• Menurut Prayitno (1994) dalam pandangan yang sempit mungkin
dapat dikatakan bahwa Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) itu adalah
ilmu yang mempelajari sehat dan sakit saja, dan dalam arti yang luas
ternyata Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu yang lebih
menitikberatkan penanganan kasus-kasus pada upaya-upaya
pencegahan, bukan pada upaya kuratif, sebab dalam IKM dikenal
adanya 5 tahap pencegahan (The Five Level of Prevention) yang terdiri
atas :
• Upaya Promotive (meningkatkan pemahaman kesehatan)
• Upaya Preventive (meningkatkat upaya pencegahan penyakit)
• Upaya Protective (meningkatkan perlindungan terhadap penyakit)
• Upaya Curative (upaya penyembuhan terhadap penyakit)
• Upaya Rehabilitative (upaya pemulihan)
• Lima Tahap pencegahan tersebut di atas, lebih jelas terlihat
bahwa :
• Pertama, sebenarnya yang diutamakan adalah upaya-upaya non
kuratif atau upaya non medik, sebagai contoh adalah upaya
promotif yang secara nyata lebih mudah, lebih murah dan dapat
dilakukan oleh siapa saja, artinya tidak memerlukan dokter.

• Kedua, upaya preventif (upaya pencegahan), sebagai contoh


adalah anjuran mencuci tangan sebelum makan, anjuran mandi
2 kali sehari, anjuran mengurangi konsumsi kolesterol pada
penderita Hiperkolesterol, dan sebagainya, maka terlihat adanya
perbedaan yang nyata antara upaya promotif dan preventif.
• Ketiga, upaya protektif, adalah upaya perlindungan terhadap risiko yang
mengancam status kesehatan, diantaranya adalah pemakaian sabuk
pengaman, masker, baju kerja, celana kerja, helm atau topi kerja, dan
sejenisnya.
• Keempat, Curative (kuratif atau upaya pengobatan).
• Early Detection and Prompt Treatment yaitu deteksi dini
terhadap adanya penyakit dan adanya penanganan atau
pengobatan yang setepat-tepatnya.
• Yang diharapkan adalah perlunya monitoring terhadap pekerja
atau penduduk (screening) atau calon penderita yang dilakukan
jauh sebelum yang bersangkutan menderita sakit secara klinis,
sehingga penanganan terhadap penyakit yang disandangnya itu
tidak perlu diberikan saat penderita telah parah penderitaannya.
• Kelima, Rehabilitative (rehabilitatif atau upaya pemulihan)
• Adalah upaya tertentu yang dilakukan agar penderita dimungkinkan
mengalami tahap kembali seperti semula sebelum menderita
penyakit dan dimungkinkan untuk dikembalikan ketengah-tengah
masyarakat lagi,
• Contoh untuk tahap rehabilitasi adalah :
• Lembaga Pemasyarakatan (Pembinaan Khusus untuk Narapidana)
• Lokalisasi Wanita Tuna Susila (Pembinaan Khusus untuk Wanita
dengan Risiko Penyakit Menular Seksual)
• Pembinaan ODHA (Pembinaan Khusus untuk Orang Dengan
HIV/AIDS)
• Rumah Sakit Jiwa (Pembinaan Khusus untuk Penderita Sakit Jiwa)
dan sejenisnya.
Prinsip-prinsip kesehatan
masyarakat
1. Usaha kes masyarakat lebih mengutamakan usaha promotif dan preventif
daripada kuratif
2. Dalam melaksanakan usaha promotif dan preventif selalu menggunakan biaya
serendah-rendahnya dan mengharapakan hasil sebaik-baiknya
3. Usaha kes masy berlandaskan kepada kegiatan masyarakat sbg pelaku (subjek)
maupun sasaran (objek), dengan kata lain usaha kes masyarakat dari
masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat
4. Dalam Usaha kes masy.selalu melibatkan masyarakat sebagai pelaksana
melalui kegiatan masyarakat secara terogrnasir
5. Usaha-usaha kes masyarakat yg dijalankan harus diangkat dari masalah-
masalah kes yg ada di masyarakat sehingga jika masalah kes tsb tdk berhasil
ditanggulangi maka akan dapat mengancam kesehatan dan keselamatan
masyarakat itu sendiri..
PERBEDAAN KEDOKTERAN KLINIK
DAN KESEHATAN MASYARAKAT
Ada 2 bentuk perbedaan prinsipil antara bidang klinik dan kesehatan
masyarakat
1. Cara pendekatan pada masalah kesehatan (Tabel A)
2. Cara penegakan Diagnosa (Tabel B)
Tabel A Perbedaan Pendekatan Kedokteran Klinis dan Kes
masyarakat
PROSEDUR KLINIS (INDIVIDUAL) KESMAS/KOMUNITAS
PEMERIKSAAN Interviu (Anamnesa), Survei keadaan kesehatan sebuah
Pemeriksaan fisik, P komunitas dan keluarga menggunakan
Psikologis, Lab, Pem.X ray kuesioner, tes fisik dan psikologis dan
atau cara lainnya, fasilitas khusus pemeriksaan masal
DIAGNOSIS A, Biasanya dari seorang : a. Diagnosis Komunitas
Diagnosis banding untuk b. Status kes komunitas secara
mennetukan penyebab keseluruhan/segmen tertentu
utama keluhan pasien Contoh: bumil, akibat kehamlan,
b. Penilaian status kelahiran dan kematian dll
kesehatan daroi orang yg c. Biasanya berorientasi masalah:
tdk sakit:contoh, wanita Distribusi banding dr keadaan
hamil, ank anak sekolah khusus pd st komunitas dan
penyebab penyebab distribusi
tersebut
Perbedaan Pendekatan Ilmu Klinis dan Ilmu kes masyarakat
PROSEDUR KLINIS (INDIVIDUAL) KESMAS/KOMUNITAS
PENATALAKSA Sesuai dg diagnosis dan Sesuai dengan komunitas dan
NAAN bergantung kemampuan terggantung pada kemampuan sistem
pasien dan kesehatan fisik. pelayanan. Pencegahan sering dilakukan
Intervensi biiasanya sbeleum terjadinya penyakit
dilakukan setelah pasien
berobat
OBSERVASI Evaluasi kemajuan pasien a. Berkelanjutan untuk
LANJUT dan kadang diagnosis b. A. Menjamin kelanjutan
lanjut` c. Mengikuti perubahan status
kesehatan komunitas
d. Metode metode sruvei yg baru
berperan pd praktik kedokteran
komunitas dan pelayanan kes
primer di ms mendatang
Tabel B Perbedaan cara penegakan diagnosis klinis dan
diagnosis komunitas
DIAGNOSIS KLINIS DIAGNOSIS KOMUNITAS
1. Anamnesis 1. Studi populasi dan struktur demografik
2. Studi lingkungan, geografik, iklim, dan faktor—faktor lain
dalam komunitas
2. Pemeriksaan Fisik a. Studi lebih lanjut faktor yg mempengaruhi lingkungan dg
metode inspeksi
b. Survei sampel dan sensus untuk mengukur prevalensi
kondisi penyakit, tingkat imunisasi, dll
c. Menginventarisasi apa yg telah dilakukan pd komunitas
dg memperhatikan kesehatan dan masalah-masalah kes
melalui seluruh orang dan agen
3. Test Laboratorium a. Penggunaan alat diagnosis komunitas umumnya
berkenaan dengan statistik vital dan angka morbiditas
b. Penggunaan standar untuk kegunaan perbandingan
c. Studi studi khusus dalam epidemiologi penyakiit
Tabel B Perbedaan cara penegakan diagnosis klinis dan
diagnosis komunitas
DIAGNOSIS KLINIS DIAGNOSIS KOMUNITAS
4. Pembuatan diagnosis Dalam hal kebutuhan dari kesehatan komunitas
5. Penatalaksanaan a. Beberapa kegiatan sosial dapat dilembagakan untuk
tujuan khusus, seperti klinik—klinik, program-program
khusus atau ukuran-ukuran kesehatan masyarakat
lainnya
6. Fase evaluasi atau a. Hubungan penatalaksanaan dengan ellminisasi, koreksi
Follow up atau tindakan perbaikan yg diindikasikan oleh diagnosis
b. Hubungan dari manfaat yg menyertai atau efek samping
yg berbahaya
c. Pertimbangan biaya
Pilar Utama Ilmu Kesehatan
Masyarakat
1. Epidemiologi
2. Biostatistik
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan/ ilmu perilaku
5. Administrasi dan kebijakan kesehatan
6. Gizi kesehatan masyarakat
7. Kesehatan kerja
8. Gizi Masyarakat
9. Kesehatan reproduksi/ kependudukan
Upaya-upaya kesehatan
masyarakat
1. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.
2. Perbaikan sanitasi lingkungan,
3. Perbaikan lingkungan pemukiman
4. Pemberantasan vektor
5. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat.
6. Pelayanan kesehatan ibu da anak
7. Pembinaan gizi masyarakat
8. Pengawasan sanitasi di tempat-tempat umum
9. Pengawasan obat dan minuman
10. Pembinaan peran serta masyarakat dan sebagainya.
KEDOKTERAN SOSIAL

• Pengertian: Adalah cabang ilmu yg berhubungan dengan:


• Kebutuhan biologi, interaksi, ketidak mampuan /kecacatan(disability) dan
potensi manusia yg hidup dalam agregat sosial
• Perubahan perubahan angka, struktur dan fungsi populasi manusia dlm segi
biologi dan kedokteran.
• Jadi kedok sosial dapat dipandang sbg penyempurnaan pelayanan
kedokteran kepada pasien dan keluarganya.
• Prioritas segi sosial penyakit pasien, maka kedok sosial adalah
penerapan ilmu kedokteran pada manusia dalam lingkungannnya. Jadi
pendekatan kedokteran sosial adalah dari pasien, lalu diperluas kpd
keluarga dan melebar kelingkungan yg lebih luas lagi.
Sebab timbulnya kedokteran sosial
• Dikembangkan oleh para dokter ahli klinik di Erofah karena tidak
puas menyaksikan masalah sosial dan pelayanan kesehatan di negara
mereka masing-masing.
• Bahkan seorang sarjana bernama Newman menyatakan bahwa
kedokteran pada dasarnya adalah ilmu sosial.
Ruang lingkup kedokteran sosial
• Kedokteran sosial mempriotitaskan segi sosial penyakit pasien,
karena itu dikerjakan di RS/klinik dalam bentuk seperti:
1. Menemukan kasus lain diantara keluarga pasien
2. Pendidikan kesehatan pada pasien dan anggota keluarga lainnya
3. Penegakan diagnosis dari penyakit lain yg tidak dikeluhkan oleh
pasien
4. Memberi perhatian pada pasien setelah keluar dari perawatan
RS/klinik
5. Memberikan perhatian pada masalah rehabilitasi/pemulihan.
KEDOKTERAN KOMUNITAS
DEFINISI
• Merupakan cabang ilmu kedokteran yg memperhtikan kebutuhan
dan kondisi kesehatan pada sekelompok penduduk.
• Kedokteran komunitas berkaitan dengan masalah dan penyakit yg
luas dalam komunitas. Dan tidak berkaitan dengan pengobatan dan
perawatan pasien secara perorangan.
SEBAB TIMBULNYA KEDOKTERAN
KOMUNITAS
• Pengelolaan dan perawatan yg tidak lengkap karena
terpecah pecah dan tidak berkesinambungan, akibat
• perkembangan spesialisasi kedokteran dan
• mutu perawatan yg berbeda,
• biaya yg mahal dan tdk sebanding dengan pencapaian
taraf kesehatan penduduk pada umumnya dan
• tidak adanya program pendidikan kes masyarakat yg
teratur.
Dasar-dasar kedokteran komunitas
• Komunitas merupakan sekelompok populasi dari penduduk yg hidup dalam
area terbatas.
• Kelompok ini td banyak sub-kelompok kecil yg memiliki perbedaan, baik
dalam hal minat, keyakinan, tujuan yg ingin dicapai dan nilai-nilai yg ada
diantara mereka.
• Melalui perbaikan status kesehatan pada subkelompok tsb secara tdk
langsung akan memberikan kontribusi bagi kes dari seluruh komunitas tsb.
• Sub-sub kelompok yg dpt diintervensi, a.l.balita, anak-anak, kelompok
pekerja . Kedokteran komunitas dpt digambarkan sbg keseluruhan dari
rangkaian aktifitas yg bertujuan memberi kontribusi pada kes komunitas tsb,
baik yg dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
• Disiplin sains kedokteran (medical science) bisa dibagi menjadi 3
kategori: (1) Ilmu-ilmu Biomedis; (2) Kedokteran Klinis; dan (3)
Kedokteran Komunitas.
• KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
• Jelas bahwa konsep kedokteran komunitas merupakan perluasan dari
konsep kedokteran klinis, karena fokusnya tetap pada pelayanan
kesehatan primer, tetapi masalah (concern) yang diperhatikan tidak
hanya kesehatan pasien an sich, tetapi juga kesehatan keluarga dan
anggota komunitas lainnya.
• Di sisi lain, kedokteran komunitas perlu dibedakan dengan ilmu
kesehatan Masyarakat
• UKM yang dilakukan sesuai dengan peran dan kapasitasnya sebagai
seorang dokter, bukan sebagai ahli kesehatan masyaarakat (public health
specialist) (Wikipedia, 2010).
• Sebagai contoh, telah banyak bukti kuat dari studi epidemiologi, biomedis,
dan klinis, yang menunjukkan bahwa merokok aktif maupun pasif
merupakan kausa berbagai penyakit kronis utama, seperti hipertensi,
penjakit jantung koroner, diabetes melitus, dan stroke.
• Tetapi kedokteran komunitas tidak menuntut seorang dokter untuk
memiliki kompetensi membuat rancangan undangundang maupun
melakukan advokasi terbentuknya undang-undang, peraturan, atau
kebijakan yang melarang merokok di tempat-tempat umum. Intervensi
tersebut dapat dirancang dan diimplementasikan oleh ahli kesehatan
masyarakat.
Lingkup Pelayanan kesehatan dasar
untuk kedokteran Komunitas
1. Penyediaan pelayanan medik
2. Pencegahan &pemberantasan penyakit menkar
3. Uaha kesehatan sekolah
4. Pendidikan kesehatan
5. Perbaikan sanitasi lingkungan
6. Kesehatan ibu dan anak
7. Manajemen data statistik
Cabang Kedokteran Komunitas

• Kedokteran keluarga, yang memberikan


perhatian khusus kepada kesehatan
keluarga sebagai sebuah unit.
• Kedokteran Okupasi, memberikan perhatian
khusus kepada komunitas pekerja
KEDOKTERAN KELUARGA
• Cabang kedokteran komunitas yang memberikan perhatian khusus kepada kesehatan
keluarga sebagai sebuah unit.
• Kedokteran keluarga (family medicine) adalah disiplin ilmu yang menekankan
pentingnya pemberian pelayanan kesehatan yang personal, primer, komprehensif,
dan berkelanjutan (continuing) kepada individu dalam hubungannnya dengan
keluarga, komunitas, dan lingkungannya.
• Disiplin kedokteran keluarga, dikenal dengan nama lain, misalnya “praktik umum”
(gerenal practice atau “kedokteran pelayanan primer” (primary care medicine).
Tetapi nama kedokteran keluarga lebih disukai untuk menekankan keluarga sebagai
unit sosial yang memberikan dukungan kepada individu.
• Keluarga merupakan sebab dan akibat kesehatan dan penyakit pada individu.
Masalah kesehatan pasien sering kali disebabkan oleh masalah yang terdapat pada
keluarga. Sebaliknya, masalah kesehatan pasien dapat menyebabkan masalah
kesehatan keluarga (National University of Singapore, 2004; Wikipedia, 2010e).
Nilai-nilai utama yang dianut dalam
kedokteran keluarga
1. Pelayanan berpusat pada pasien (patient-centered care) dan
perhatian khsus kepada hubungan dokter-pasien
2. Pendekatan holistik kepada pasien dan masalahnya – masalah
penyakit pasien tidak hanya disebabkan oleh dimensi fisik tetapi juga
sosial dan psikologi (model bio-pskio-sosial penyakit) dari pasien,
keluarga, dan komunitasnya. Memberikan perhatian kepada aspek
sosial dan psikologi pasien sering kali efektif dalam memecahkan
masalah fisik pasien. Pendekatan holistik pada pasien sangat penting
pada zaman sekarang ketika teknologi tinggi kedokteran telah
menyebabkan dehumanisasi pasien dan fragmentasi pelayanan
kesehatan.
(National University of Singapore, 2004, Wikipedia, 2010)
KONSEP
PENDEKATAN HOLISTIK

Gambar 6 The Mandala of Health: A model of human ecosystem


Mandala of Health
• Dipahami bahwa dokter tdk dapat melihat pasien hanya fisiknya saja.
Karena setiap manusia juga terdiri dari fisik (body), jiwa (mind), spiritnya.
• Setiap manusia dipengaruhi 3 lingkaran:
• Keluarga
• Komunitas
• Kultur
• Karena itu pada saat pasien mengeluh gangguan kesehatan, perlu dikaji
faktor-faktor disekitarnya yg mungkin memicu atau menyebabkan gejala
tsb muncul selain kemungkinan masalah pada biomediknya.
• Menurut teori Mandala of Health , Status Kesehatan Individu
dipengaruhi oleh:
• Personal Behavior
• Human Biology
• Pysical environment
• Psycho-Socio-Economic environment (PSE)
• Selain kempat determinan kes seseorang maupun keluarga ditentukan
oleh life style (interaksi antara personal Behavior dan PSE. Pekerjaaan
(interaksi PSE dan lingkungan Fisik) dan sick-care system (interaksi
personal behavior dan human biology ).
3. Kedokteran pencegahan – memberikan dampak kepada
status kesehatan yang lebih panjang daripada kedokteran
kuratif
4. Semua usia – dokter keluarga melayani orang dari segala
usia, sehingga dokter keluarga disebut sebagai “specialist in
breadth”, berbeda dengan spesialis di rumah sakit yang
“specialist in depth”.
5. Dokter keluarga bersedia memberikan pelayanan tidak
hanya di ruang konsultasi klinik tetapi juga di rumah dan
setting pelayanan lainnya.
Prinsip-prinsip Pelayanan Kedokteran Keluarga

The Principles
1. Comprehensive care and holistic approach
2. Continuous care
3. Prevention first
4. Coordinative and collaborative care
5. Personal care as the integral part of his/her family
6. Family, community, and environment consideration
7. Ethics and law awareness
8. Cost effective care and quality assurance
9. Can be audited and accountable care
Standar Profesi Dokter Keluarga Indonesia, Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI, 2007)
KEDOKTERAN OKUPASI
• Cabang kedokteran komunitas yang memberikan perhatian khusus
kepada komunitas pekerja.
• Kedokteran okupasi (occupational medicine) merupakan sebuah disiplin
ilmu yang mempelajari pengaruh pekerjaan terhadap kesehatan
pekerja dan pengaruh kesehatan pekerja terhadap pekerjaan.
• Kedokteran okupasi melakukan intervensi kesehatan yang ditujukan
kepada para pekerja dan lingkungan kerjanya, yang bersifat pencegahan
primer (health promotion, specific protection), sekunder (early
detection and prompt treatment), dan tersier (disability limitation,
rehabilitation, prevention of premature death).
• Kedokteran okupasi melakukan penilaian tentang berbagai risiko dan
bahaya (hazard) di tempat kerja bagi kesehatan pekerja, dan
menerapkan upaya pencegahan penyakit dan cedera, serta
meningkatkan kesehatan populasi pekerja.
• Dokter okupasi melakukan upaya menurunkan risiko, mencegah
terjadinya penyakit dan cedera akibat kerja, dengan menerapkan
ventilasi setempat, penggunaan peralatan protektif perorangan,
perubahan cara bekerja, dan vaksinasi.
• Dokter okupasi melakukan surveilans kesehatan melalui skrining/
pemeriksaan kesehatan secara berkala (Agius dan Seaton, 2005).
• Semua kegiatan kedokteran okupasi tersebut ditujukan untuk
melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat
kesehatan pekerja.
• Derajat kesehatan yang optimal memberikan kontribusi bagi
kinerja perusahaan, seperti produktivitas, laba
(profitability), dan kelangsungan hidup (survival)
perusahaan(Segal, 1999).
KONSEP SEHAT
• Definisi Sehat menurut World Health Organization (WHO) tahun 1947
“Health is a state of complete phisical, mental and social well-being ,
and not merely an absence of disease or infirmity”.
• Bandingkan dengan definsi kesehatan dalamm UU 23 tahun 1992 ,
selanjutnya diubah dalam UU 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
“Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yg
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.”
Empat dimensi sehat
• Menurut WHO ada 3 dimensi sehat: Fisik, Mental dan Sosial yg
kesemuanya sangat berhubungan erat.
• Ada satu dimensi lagi yaitu sehat spiritual (dimensi ke empat)
1. DIMENSI SEHAT SECARA FISIK
1. SESUATU YG PARIPURANA DARI: Kulit berish,, mata yg jernih, rambut yg
rapih, pkaiann yg serasi, tubuh tdk terlalu gemuk, bernafas teratur, nafsu
makan baik, tidur nyenyak,deefekasi dan urinasi teratur mudah, gerakan
tubuh terkoordinasi, sluruh organ ukuran normal dan fungsi kondisi optimal
2. Secara fisik dapat diukur dari parameter nilai nilai normal tanda-tanda
vital: Nadi, Tek darah dan body mass indeks.
2. DIMENSI SEHAT SECARA MENTAL:
• Merasa puas terhadap dirinya, tidak pernah kecewa dg keadaan dirinya.
• Selalu merasa bahagia, senang (ceria), tdk pernah konflik dlm dirinya
• Patuh terhadap aturan-aturan, menerima perbedaan antar sesama
• Mudah meneima kritik tdk mdh merasa kecewa, mengerti kebutuhan
emosional seseorang.
• Seseorang yg sehat secara mental:memp kontrol yg baik, Tidak
mendahulukan emosi, tdk didominasi oleh emosi dan rs kecewa,marah,
cinta, cemburu, bersalah, rasa khawatir yg berlebihan.
• Sehat secara mental manakala ybs dapat menyelesaikan masalah yg ada
dg menggunakan rasionya.
3. DIMENSI SEHAT SECARA SOSIAL (Social well-being)
• Kemampuan seseorang membina hubungan keakraban dengan
sesama, memiliki tg jawab menurut kapasitas yg dimilikinya, dapat
hidup secara efektif dg sesama , dan memiliki perilaku sosial yg
penuh perhitungan.
• Perikehidupan dalam masyarakat dengan perikehidupan ini harus
sedemikian rupa sehingga setiap warga negara mempunyai
kemampuan utk memelihara dan memajukan kehidupannya
sendiri serta kehidupan keluarganya dalam masyarakat yg
memungkinkan untuk bekerja, beristirahat , dan menikmati
hiburan pada waktunya.
4. DIMENSI SEHAT SECARA SPIRITUAL/ROHANI
• Sehat secara rohani ini menyangkut hubungan yg trasenden baik
secara fisiologis maupun psikologis, berupa rasa”kerohanian”
pada diri manasia.
• Dimensi ini sering terlupakan, dan merupakan kesalahan besar bila
memisahkan keadaan jiwa dari fisik seseorang.

• Negara harus menyiapkan program program yg berorientasi pada


peningakatn status kesehatan masyarakat. Program yg tidak hanya
melalui pengobatan semata, lebih dari itu yaitu program prevetif
dan promotif
SPEKTRUM SEHAT

Positif Health (Sehat yg positif menurut WHO)

Better Health

Freedom from sicknesss

Un-recognized Sickness
Mild Sickness
SevereSickness
Death
Faktor-faktor yang menentukan
status kesehatan (Park,JE)
1. Keadaan biologi manusia itu sendiri
2. Lingkungan
3. Pandangan hidup (Pola hidup)
4. Status ekonomi
5. Pelayanan kesehatan
Faktor yang menentukan status kesehatan
(H.L.Blum)
• Menurut Hendrik L. Blum (1974), Faktor-faktor yang
mempengaruhi status kesehatan penduduk, ada 4
faktor:
• Pelayanan kesehatan
• Perilaku
• Lingkungan
• Genetik
GENETIK

STATUS KESEHATAN
LINGKUN MASYARAKAT PELAYANAN
GAN KESEHATAN

PERILAKU
• Pada tahun 1974 Ladonde ( di Canada) dan HL Blum ( Di Ameriksa
serikat) menyatakan hanya terdapat 4 faktor yg memp status kes
penduduk.
• Hasil diskusi para ahli kesehatan masyarakat di Amerika serikat, di
dapatkan kuantifikasi faktor yg mempengaruhi kesehatan:
Faktor % Pengaruh Faktor %
pengaruh
Perilaku 50% Biologik genetik 20%
Lingkungan 20% Pelayanan 10%
kesehatan
Pelayanan kes hanya memberikan kontribusi yg kecil dalam menentukan
status kesehatan (Sampoerna)

70-80 % Berobat sendiri


Genetik 15-20 %
80-85 % 20-30 %
SEHAT Status Puskesmas
Lingkungan Pelayanan RS
Kesehatan kesehatan Swasta
penduduk Dll

Perilaku

Jumlah rata-rata kejadian kesakitan pd masyarakat(endemic disease)


=15-20%

Jumlah rata-rata masy yg dpt dilayani oleh fasyan kes=20-30 % saja


• Kejadian kesakitan 15-20 %- 20-30 %nya yg dapat dilayani, sisanya
tidak berobat, “self limiting” atau berobat sendiri. 85% berada dlm
keadaan “tidak sakit” atau tidak sedang mencari pengobatan.
• Menurut konsep sehat Jim, faktor yg mempengaruhi derajat kesehatan
justru terbanyak pada penduduk tidak sedang sakit. Ini dpt dilakukan
dengan intervensi terhadap:perbaikan perilaku, lingkungan dan
konseling biologis genetik

• Lebih jauh lagi L. Green (Lihat gambar 1)menggambarkan kebelakang


mengenai faktor-faktor yg mempengaruhi derajat kesehatan.
Penggambaran ini yg menunjang terjadinya perilaku, mengingat perilaku
merupakan faktor yg sangat berperan dlm menentukan status
kesehatan individu dan masyarakat..
Hubungan kesehatan-perilaku dan
pendidikan kesehatan (Diadopsi dari Notoatmojo dlm
Buku Pengantar Ilmu perilaku)
Makanan bergisi, pemukiman, sandang,
Faktor-faktor Predisposisi dik, pek, kam,rekreasi, ham
-Kebiasaan
Kesejahteraan
-Kepercayaan
-Tradisi
-Pengetahuan
-Sikap dll

PENDIDIKAN Faktor-faktor yg memudahkan


KESEHATAN -Ketersediaan fasilitas Periaku
-Ketercapaian Fasilitas

KESEHATAN
Faktor-faktor yg memperkuat
-SiKap dan perilaku petugas
dll
Non-Periaku
Buku dianjurkan dibaca
• Indan,Entjang 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Bandung: PT. Citra AdityaBakti
• Notoatmodjo, Soekidjo edisi revisi 2011, Rhineka cipta
ALHAMDULILLAH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai