OLEH:
YAN SUDIRMAN, SKM
NIP. 19721016 199403 1 003
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M).
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam
mengikuti ujian penyesuaian Ijasah dalam kepangkatan sebagai Pegawai Negeri
Sipil Daerah Kabupaten Luwu Utara.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan semua pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang sifatnya membangun penulis . Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Baebunta,
Penulis
November 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3. Tujuan..................................................................................................... 2
1.4. Manfaat................................................................................................... 2
BAB II ISI......................................................................................................3
2.1. Definisi Puskesmas ................................................................................ 3
2.2. Macam-macam dan Penularan Penyakit Menular.................................. 3
2.3. Program Pemberantasan Penyakit Menular di Puskesmas..................... 5
2.4. Implementasi Pemberantasan Penyakit Menular Pada Puskesmas.........16
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 19
3.1. Kesimpulan ............................................................................................ 19
3.2. Saran ...................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 20
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Untuk menciptakan bangsa yang memiliki kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat dibutuhkan kerjasama masyarakat dalam menciptakan
pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan di Indonesia berfungsi untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup
sehat sehingga setiap orang dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Pembangunan
kesehatan
di
Indonesia
masih
perlu
pembenahan
yang
BAB II
ISI
2.1. Definisi Puskesmas
Definisi
Puskesmas
dalam
KEPMENKES
RI
Nomor
kabupaten/kota
yang
bertanggung
jawab
menyelenggarakan
dan
merupakan
unit
Pelaksana
Teknis
Dinas
Kesehtana
2.2.3. Jika diketahui cara bagaimana penyakit itu menular, maka dapat dijalankan
usaha-usaha yang jitu untuk menghilangkan sumber infeksi, dan memutuskan
rantai penularan penyakit. Dengan demikian Puskesmas dapat banyak sekali
mengurangi kejadian (incidence) penyakit menular. Didalam pembatasan penyakit
sering dipakai istilah wabah dan kejadian luar biasa (KLB) yang artinya sebagai
berikut :
A. Wabah
Wabah adalah suatu peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang telah meluas
secara cepat baik jumlah kasus maupun luas daerah terjangkit.
B. Kejadian Luar Biasa
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah Timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian
dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.
Kriteria KLB (kriteria kerja) antara lain:
1) Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal di
suatu daerah
2) Adanya peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang dua kali atau lebih
dibandingkan dengan jumlah kesakitan/kematian yang biasa terjadi pada kurun
waktu sebelumnya (jam, hari, minggu) tergantung dari jenis penyakitnya.
3) Adanya peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 kurun waktu
(jam, hari, minggu) berturut-turut menurut jenis penyakitnya
4) Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikkan dua kali lipat
atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun
sebelumnya
5) Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali
lipat atau lebih dibanding dengan angka rata-rata perbulan dari tahun
sebelumnya
6) Case Fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% atau lebih, dibanding dengan CFR dari periode
sebelumnya
7) Proposional Rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih periode yang sama dalam kurun waktu/tahun
sebelumnya.
8) Beberapa penyakit khusus: kolera, DBD/DSS: Setiap peningkatan kasus dari
periode sebelumnya (pada daerah 4endemis), terdapat satu atau lebih penderita
unitnya, dan kut serta aktif mencegah dan mengawasi terjadinya peningkatan
kasus penyakit menular serta menindaklanjuti terjadinya KLB. Banyak sekali
upaya yang dilakukan oleh puskesmas untuk memberantas penyakit menular,
setelah puskemas bekerja, kinerja p2m puskesmas langsung dilaporkan kepada
kepala dinas kesehatan daerah tingkat II.5
2.3.1. Ruang Lingkup Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
A. Surveilans epidemiologi
B. Imunisasi
C. TBC
D. Malaria
E. Kusta
F. DBD
G. Penanggulangan KLB
H. ISPA/Pnemonia
I. Filariasis
J. AFP
K. Diare
L. Rabies/Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR)
M. Kesehatan Matra (Haji dan P. Bencana)
N. Frambusia
O. Leptospirosis
P. HIV/AIDS
Q. Penyakit tidak menular (DM, hipertensi, dll).
2.3.2. Kegiatan Pokok P2M
Secara umum, untuk pemberantasan penyakit menular, puskesmas memiliki tugastugas yang terbagi dalam lima hal. Terdapat banyak sekali macam penyakit
6
menular, berikut ini jenis penyakit menular yang bersumber data dari puskesmas
berdasarkan KEPMENKES RI NOMOR 1479/MENKES/SK/X/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular Terpadu:
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Penyakit
Kolera
Diare
Diare berdarah
Tifus perut klinis
TBC paru BTA (+)
Tersangka TBC paru
Kusta PB
Kusta MB
NO.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Penyakit
Malaria Klinis
Malaria Vivax
Malaria falsifarum
Malaria mix
Demam berdarah dengue
Demam dengue
Pneumonia
Sifilis
9.
10.
11.
12.
13.
Campak
Difteri
Batuk rejan
Tetanus
Hepatitis klinis
22.
23.
24.
25.
Gonrrhea
Frambusia
Filariasis
Influensa
tatalaksana
penderita,
Peningkatan
surveilens
epidemiologi
dan
materi
dan
menyusun
rancangan
juklak/juknis/pedoman
dan
puskesmas
status
untuk
kesehatan
pada
saling
bekerjasama
masyarakat
yang
sehingga
optimal
dapat
dengan
materi
dan
menyusun
rancangan
peraturan
dan
penyakit
untuk
administrasi
dan
operasional
pelaksanaan
10
3) Menyediakan
kebutuhan
peningkatan
surveilans
epidemiologi
dan
tenaga
pengendalian
penyakit
untuk
konsultasi
teknis
peningkatan
surveilans
epidemiologi
dan
penanggulangan KLB/wabah
9) Melakukan kajian upaya peningkatan surveilans epidemiologi dan
penanggulangan KLB/wabah
10) Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan surveilans
epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah
11) Melaksanakan dukungan administrasi dan
operasional
pelaksanaan
penyakit
atau
masalah-masalah
kesehatan
dan
kondisi
yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalahmasalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan
secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan
penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program. Jadi,
surveilans epidemiologi penyakit menular merupakan kegiatan analisis secara
sistematis dan terus-menerus terhadao penyakit menular yang terjadi di suatu
wilayah tertentu agar dapat melakukan tindakan penanggulangaan penyakit
menular secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan
dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program
kesehatan. Tujuan surveilans epidemiologi penyakit menular yaitu:
1) Terkumpulnya data kesakitan, data laboratorium dan data KLB
penyakit menular di Puskesmas sebagai sumber data Surveilans Terpadu
Penyakit Menular.
11
13
untuk pencegahan
penyakit menular seksual pada kalangan muda yang sekarang sedang marak
terjadi. Banyak siswa SMP yang masih belum mengerti apa itu penyakit
HIV/AIDS dan bagaimana cara penularannya sehingga di Indonesia penyebaran
HIV/AIDS sangatlah cepat. Selain pemberian informasi, pembentukan karakter
dan moral terhadap kalangan muda juga sangat penting untuk membentuk moral
dan karakter yang baik sebagai dasar pembentukan negara untuk berkembang.
Meskipun moral merupakan faktor tidak langsung terhadap penyebaran penyakit
menular terutama penyakit menular melalui hubungan seksual, namun
pembentukan moral sangat penting diberikan kepada generasi muda untuk tujuan
pencegahan penularan penyakit menular hubungan seksual. Selain itu,
pembentukan moral dan karakter bisa mendukung pembangunan negara yang
berimbas kepada tingkat dan status kesehatan bangsa. Upaya selain promosi yaitu
program
tenaga
komunikasi
pengendalian
informasi
dan
penyakit
untuk
edukasi
(KIE)
A. Ciri khas:
1) Masa inkubasi mulai 10 hari-4bulan
2) Mula ditandai dengan permulaan biasanya di kemaluan, kedua: ruam
menyeluruh di kulit dan selaput lendir,masa terpendam/laten yang lama
3) Kelainan di kulit,tulang,ssp,dan sistem peredaran darah
B. Tujuan: menurunkan kesakitan serendah mungkin dan mencegah terjadinya
penyebaran kecacatan akibat penyakit.
C. Kegiatan:
1) Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan
2) Penyuluhan kesehatan
2.4.2. Demam berdarah(dengue haemorrhagic fever=DHF)
suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengan dan ditularkan melalui
nyamuk aedes aegepti,terutama menyerang anak-anak dan dapat menyebabkan
kematian
A. Tanda tanda dan gejala:
1) Hari ke1: timbul panas mendadak(suhu badan 38-40),badan lemah dan lesu
2) Hari ke2: petechie pada kulit,muka,lengan,paha
3) Kadang terjadi perdarahan hidung
4) Hari ke4-7 Bila keadaan parah penderita gelisah,keringat banyak,ujung
ujung kaki dan tangan dingin
16kurang)
5) Trombocytopenia (100.000/mm atau
B. Tujuan: mengusahakan penurunan angka kematian dan insidensi demam
berdarah serendah mungkin
C. Kegiatan:
1) Pengamatan Epidemiologi dan tindakan pemberantasan
2) Surveilance epidemilogi
3) Surveilance vektor
4) Pemberantasan vektor
5) Pertolongan terhadap penderita
6) Penyuluhan dan pengarahn masyarakat untuk PSN
7) Pelaporan penderita dan pelaporan kegiatan
2.4.3. TB paru
Penyakit menular yang bersifat menahun oleh kuman Mycobacterium
tubercolosis,penyakit ini menyerang paru paru.
A. Ciri khas:
1) Biasanya ditemukan melalui pemeriksaan tubekculine test (hal yang penting
bagi anak dibawah 5 tahun) dan dengan sinar tembusan x
2) Tingkat lanjut ditemukan mycobacterium dalam dahak,gejala klinis: batuk,
terkadang darah dalam dahak, demam, BB menurun
3) Mengganas pada bayi dan anak kecil
B. Tujuan: mengurangi kesakitan tuberculosis paru serendah mungkin dan
mencegah penyebaran penyakit dengan BTA positif
17
C. Kegiatan:
1) Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan
2) Penderita TB paru yang ditemukan baik pada kunjungan dalam gedung
maupun luar gedung puskesmas harus dicatat dan dialporkan
3) Penderita tersangka TB paru yang berumur 15 tahun ke atas harus diperiksa
dahaknya sebanyak tiga kali berturut- turutal
4) Bila dalam dahaknya ditemukan BTA, berikan penjelasan tentang
pengobatan yang harus dijalani.
5) Penyuluhan kesehatan
6) Vaksinasi B.C.G dengan sasaran
- Anak anak:3-14 tahun
- Anak anak:6-7 tahun(usia masuk sekolah)
- Anak anak: 13- 14 tahun (usia keluar SD)
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan strata pertama yang memiliki upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Di dalam upaya kesehatan
wajib, terdapat upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular yang
biasa disingkat P2M. Di dalam pelaksanaan upaya-upaya pokok pemberantasan
dan pencegahan penyakit menular yang dilaksanakan oleh puskemas ini, banyak
sekali rangkaian kegiatan yang telah
19
DAFTAR PUSTAKA
Menkes, 2006 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
279/MENKES/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas, Jakarta
Menkes, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
MENKES, 2003, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1479/MENKES/SK/X/2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Surveilans
Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu, Jakarta
Jaya, AD, P2M, viewed 10 november 2013,
<http://www.scribd.com/doc/165526531/P2M>
20