Anda di halaman 1dari 186

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PASIEN DALAM


MENGGUNAKAN APLIKASI TELEMEDICINE
SEBAGAI MEDIA KONSULTASI KESEHATAN
DI ERA PANDEMI COVID-19

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Magister Manajemen Rumah Sakit Pada Program Pascasarjana
Universitas Sangga Buana YPKP

Oleh :
YUDHAN TRIYANA
1211201040

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP
BANDUNG
2022
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PASIEN DALAM
MENGGUNAKAN APLIKASI TELEMEDICINE
SEBAGAI MEDIA KONSULTASI KESEHATAN
DI ERA PANDEMI COVID-19

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Magister Manajemen Rumah Sakit Pada Program Pascasarjana
Universitas Sangga Buana YPKP

Oleh :
YUDHAN TRIYANA
1211201040

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP
BANDUNG
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PENGAMBILAN KEPUTUSAN PASIEN DALAM
MENGGUNAKAN APLIKASI TELEMEDICINE
SEBAGAI MEDIA KONSULTASI KESEHATAN
DI ERA PANDEMI COVID-19

Oleh :
YUDHAN TRIYANA
1211201040

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Magister Manajemen Rumah Sakit Pada Program Pascasarjana
Universitas Sangga Buana YPKP

Pembimbing 1 Pembimbing 2

DR. Farida Yuliaty, S.H., S.E., M.M Dr. Chevie Wirawan, Sp.PD

Ketua Program Studi

DR. Hj. Sri Rochani Mulyani, S.E., M.Si.


HALAMAN PENGESAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PENGAMBILAN KEPUTUSAN PASIEN DALAM
MENGGUNAKAN APLIKASI TELEMEDICINE
SEBAGAI MEDIA KONSULTASI KESEHATAN
DI ERA PANDEMI COVID-19

Oleh :
YUDHAN TRIYANA
1211201040

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Magister Manajemen Rumah Sakit Pada Program Pascasarjana
Universitas Sangga Buana YPKP
Pembimbing 1 Pembimbing 2

DR. Farida Yuliaty, S.H., S.E., M.M Dr. Chevie Wirawan, Sp.PD

Penguji Bidang Konsentrasi Penguji Bidang Metodologi Penelitian

dr. Widjajanti Oetojo, Sp.M., MMRS DR. Sumeidi Kadarisman, S.E., M.M

Ketua Program Studi

DR. Hj. Sri Rochani Mulyani, S.E., M.Si.


SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Saya yang bertandatangan di bawah ini,

Nama : Yudhan Triyana

NPM : 1211201040

Program Studi : Magister Manajemen

Konsentrasi : MMRS

Judul Tesis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan


Keputusan Pasien Dalam Menggunakan Aplikasi
Telemedicine Sebagai Mediakonsultasi Kesehatan Di Era
Pandemi Covid-19

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa tesis yang saya buat ini adalah
benar hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan dan rangkuman yang semuanya
telah disebutkan sumbernya.

Apabila dikemudian hari ternyata terbukti tesis ini merupakan jiplakan,


maka saya bersedia gelar akademik dan ijazah yang telah diberikan Universitas ini
dinyatakan batal

Bandung, April 2022


Yang membuat pernyataan,

Yudhan Triyana
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PASIEN DALAM MENGGUNAKAN APLIKASI
TELEMEDICINE SEBAGAI MEDIA KONSULTASI KESEHATAN DI
ERA PANDEMI COVID-19

Yudhan Triyana 1211201040


Pembimbing 1 : DR. Farida Yuliaty, S.H., S.E., M.M
Pembimbing 2 : Dr. Chevie Wirawan, Sp.PD

ABSTRAK
Pandemi COVID-19 sudah banyak mempengaruhi tatanan layanan
kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan dasar, hal ini disebabkan karena tempat
pelayanan kesehatan di Indonesia difokuskan dalam pelayanan COBID-19.
Sedangkan angka kesakitan akibat COVID-19 sangan tinggi, sehingga pemerintah
membuat aturan untuk pasien dengan gejala ringan dan sedang untuk meng akses
pelayanan kesehatan melalui aplikasi Telemedicine yang sudah semakin banyak
digunakan di masyarakat. Karena banyaknya pilihan yang tersedia, maka pasien
harus memilih layanan mana yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengerahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pengambilan keputusan pasien dari 7 variabel yang dipilih yaitu
produk, harga, performa, keandalan, fitur, promosi dan lokasi terhadap
pengambilan keputusan dalam menggunakan layanan telemedicine sebagai media
konsultasi kesehehatan dimasa pandemi COVID-19.
Penelitian dalam tesis ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif
dengan populasi yang dipilih adalah pengguna jasa/pasien yang pernah melakukan
transaksi melalui 11 aplikasi yang bekerjasama dengan KEMENKES selama
pandemi COVID-19 sejak Juli 2021 – Februari 2022. Dengan teknik pengambilan
sampel non-probability sampling dengan total sampel yaitu 100 responden.
Dengan uji data menggunakan SPSS dengan uji hipotesis T dan uji F
Hasil penelitian tesis menunjukan bahwa seluruh variabel yang terdiri dari
produk, harga, performa, keandalan, fitur, promosi dan lokasi berpengaruh secara
simultan terhadap pengambilan keputusan pasien melakukan konsultasi melalu
layanan telemedicine selama pandemi Covid-19 dengan nilai Fhitung (25,340)
yang lebih besar dari Ftabel untuk d(f) untuk n sebesar 100 (2,311) dan secara
parsial faktor tersebut juga memiliki pengaruh yang signifikan dengan variabel
yang mendominasi adalah variabel keandalan suatu layanan telemedicine
menyumbang 21,69% konsumen untuk melakukan konsultasi melalui
telemedicine, diikuti dengan lokasi responden sebesar 19,97%, lalu fitur dari
aplikasi sebesar 9,86%, promosi yang dilakukan penyedia layanan sebesar 7,59%,
pengaruh harga sebesar 4,39% dan performa aplikasi sebesar 4,39% diakhiri
dengan nilai pengaruh paling kecil dari produk yang diberikan dari layanan
telemedicine sebesar 0,02%.

Kata Kunci : COVID-19, Telemedicine, Pengambilan Keputusan

i
Factors Affecting Patient Decision Making Regarding The Use Of The
Telemedicine Application As A Health Consultation Media In The Era Of
The Covid-19 Pandemic.

Yudhan Triyana 1211201040


1st Advisor : DR. Farida Yuliaty, S.H., S.E., M.M
2nd Advisor : Dr. Chevie Wirawan, Sp.PD

ABSTRACT
The COVID-19 pandemic has had a major impact on the order of health
services, including core health services, because health care facilities in Indonesia
are focused on COVID-19-related services. Meanwhile, the morbidity rate due to
COVID-19 is very high, so the government makes rules for patients with mild and
moderate symptoms to access health services through the Telemedicine
application, which is increasingly being used in the community. Because of the
many options available, the patient must choose the service that fits their needs
and wants. Therefore, this study aims to find out what factors influence patient
decision making from the 7 selected variables, namely product, price,
performance, reliability, features, promotions and location of decision making by
using telemedicine services as a medium for health consultations in the future.
COVID-19 pandemic.
The research in this thesis uses a quantitative research approach with the
selected population being service users/patients who have made transactions
through 11 applications in collaboration with the Ministry of Health during the
COVID-19 pandemic from July 2021 - February 2022. With a probabilistic
sampling technique with a total sample of 100 respondents. By testing the data
using SPSS with Hypothesis test T and F.
The results show that all variables consisting of product, price,
performance, reliability, features, promotions and location have a simultaneous
effect on patient decision making to consult through telemedicine services during
the Covid-19 pandemic with an Fcount value (25.340) which is greater than F
table for d(f) for n is 100 (2,311) and partially this factor also has a significant
influence with the dominating variable being the reliability variable of a
telemedicine service which accounts for 21.69% of consumers to consult via
telemedicine, followed by the location of the respondent of 19.97%, then 9.86%
features from the application, 7.59% promotions carried out by service providers,
4.39% price effect and 4.39% application performance ending with the smallest
impact value from the product provided from telemedicine services by 0.02%.

Keywords : COVID-19, Telemedicine, Decicion Making.

ii
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas berkah

dan rahmatnya dapat terselesaikannya penelitian tesis yang berjudul “Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pasien Dalam

Menggunakan Aplikasi Telemedicine Sebagai Media Konsultasi Kesehatan

Di Era Pandemi Covid-19”.

Tesis ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang

penelitian tesis Universitas Sangga Buana YPKP Bandung dalam program studi

pasca sarjana untuk memperoleh gelar magister manajemen konsentrasi

manajemen rumah sakit.

Penulis menyadari bahwa penulis tak akan mampu menyelesaikan tesis ini

tanpa bantuan dan dukungan, kerjasama, bimbingan dan doa dari banyak pihal

yang selalu memberikan semangat, motivasi, kasih sayang dan do’a yang tak

ternilai harganya. Peneliti juga mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada

DR. Farida Yuliaty, S.H., S.E., M.M selaku Advisor I dan dr. Chevie

Wirawan, Sp.PD selaku Advisor II yang telah menyediakan waktu untuk

membimbing dan mengarahkan, sampai penelitian tesis ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang turut membantu penulis

menyelesaikan tesis ini, yaitu:

1. DR. H. Asep Effendi, SE., M.Si., PIA., CfrA., CRCB, Selaku Rektor

Universitas Sangga Buana YPKP, Bandung.

iv
2. DR. Vip Paramarta, Drs., MM., CFrA. Selaku Direktur Direktorat

Program Pascasarjana Universitas Sangga Buana YPKP; Bandung.

3. DR. Farida Yuliaty, SE., SH., M.M, selaku Wakil Direktur Program

Pascasarjana Universitas Sangga Buana YPKP, Bandung.

4. DR. Sri Rochani Mulyani, SE., M.Si. Selaku Ketua Program Studi

Magister Manajemen Universitas Sangga Buana YPKP, Bandung;

5. Staff dosen dan staf Program Pascsarjana Magister Manajemen

Universitas Sangga Buana YPKP Bandung yang telah banyak membantu

penulis selama kuliah dan menyelesaikan tesis ini.

6. Kedua Orang Tua Penulis Drs. H. Yadi M Muchtar dan Hj. Yuyun

Resnalia, S.Pd yang senantia memberikan doa, cinta kasih dan perhatian

kepada penulis selama ini.

7. Kedua Kakak Penulis Siska Resdiyani, S.E dan Mitha Dewi Mustika,

S.T yang selalu memberikan semangat serta dorongan kepada penulis

selama menyelesaikan pendidikan.

8. Sahabat seperjuangan di Program Studi Magister Manajemen Universitas

Sangga Buana YPKP Bandung;

9. Semua pihak yang turut membantu yang penulis tidak dapat sebutkan satu

persatu.

Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan yang telah diberikan

kepada pihak yang telah membantu. Penulis menyadari masih terdapat banyak

kekurangan, keterbatasan dan kesalahan pada penulisan usulan tesis ini. Mohon

v
kritikan dan saran sebagai langkah eprbaikan usulan penelitian tesisi ini. Akhir

kata penulis ucapkan terima kasih

Bandung, April 2022


Penulis

Yudhan Triyana

vi
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................1

1.2. Identifikasi Masalah ................................................................13

1.3. Rumusan Masalah ...................................................................14

1.4. Tujuan Penelitian .....................................................................15

1.5. Kegunaan Penelitian ................................................................15

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengambilan Keputusan ..........................................................16

2.2. Telemedicine ............................................................................23

2.3. Pelayanan Kesehatan ...............................................................36

2.4. Kajian Empiris .........................................................................39

2.5. Kerangka Pemikiran ................................................................50

2.6. Paradigma Penelitian ...............................................................52

2.7. Hipotesis ..................................................................................53

vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek dan Lokasi Penelitian....................................................52

3.2. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..............................................52

3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ..................................53

3.4. Tahapan Penelitian ..................................................................55

3.5. Operasionalisasi Variabel ........................................................56

3.6. Teknik Pengumpulan Data ......................................................61

3.7. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ....................................62

3.8. Rancangan Kuisioner ..............................................................71

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ......................................................................72

4.2. Analisis Data ..........................................................................82

4.3. Analisis Regresi Berganda .....................................................90

4.4. Pengujian Hipotesis ................................................................92

4.5. Pembahasan ............................................................................99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ..........................................................................106

5.2. Saran .....................................................................................107

5.3. Keterbatasan Peneltian .........................................................109

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................111

LAMPIRAN ........................................................................................................115

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Survei Kepercayaan Konsumen ........................................................10

Gambar 1.2 Survei Negara yang Menggunakan Applikasi Kesehatan ................12

Gambar 2.1 Model Diagram Jalur Pengambilan Keputusan .................................23

Gambar 2.2 Model Diagram Paradigma Penelitian ..............................................52

Gambar 4.1 Uji Normalitas Probability Plot ........................................................86

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Kajian Empiris ......................................................................................39

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel .....................................................................58

Tabel 4.1 Pengujian Karakteristik Jenis Kelamin ................................................ 73

Tabel 4.2 Pengujian Karakteristik Usia ............................................................... 74

Tabel 4.3 Pengujian Karakteristik Kota Asal Responden .....................................75

Tabel 4.4 Pengujian Karakteristik Latar Belakang Pendidikan ............................76

Tabel 4.5 Pengujian Karakteristik Pekerjaan ........................................................76

Tabel 4.6 Pengujian Karakteristik Pendapatan .....................................................77

Tabel 4.7 Pengujian Karakteristik Metode Pembayaran .......................................78

Tabel 4.8 Pengujian Karakteristik Aplikasi yang Digunakan ...............................79

Tabel 4.9 Deskripsi Jawaban Responden ..............................................................80

Tabel 4.10 Uji Validitas ....................................................................................... 82

Tabel 4.11 Uji Validitas Item Total ......................................................................82

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas ...............................................................................83

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas ...........................................................................85

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ..................................................................87

Tabel 4.15 Hasil Pembacaan Uji Mulitikolinieritas ..............................................88

Tabel 4.16 Hasil Uji Heterosekadisitas Glejser ....................................................89

Tabel 4.17 Hasil Pembacaan Uji Heterosekadisitas Glejser .................................89

Tabel 4.18 Uji Hipotesis .......................................................................................90

Tabel 4.19 Uji ANOVA ........................................................................................92

Tabel 4.20 Uji Hipotesis – Uji F ...........................................................................92

x
Tabel 4.21 Uji Korelasi Pearson ...........................................................................95

Tabel 4.22 Koefisien Determinasi .........................................................................97

Tabel 4.23 Koefisien Determinasi Parsial .............................................................98

Tabel 4.24 Pengaruh Variabel Secara Parsial .......................................................99

xi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang mengharuskan perusahaan

selalu bisa bersaing dan meningkatkan pangsa pasar dan mencakup pelanggan

yang lebih luas, para pelaku usaha diharuskan bisa membaca situasi dan kondisi

terkini ditengah banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan dunia

bisnis, semua bisnis baik yang bergerak dibidang barang dan jasa tak terkecuali.

Pada dasarnya semakin banyak persaingan maka semakin banyak pula pilihan

bagi pelanggan untuk dapat memilih produk dan jasa yang sesuai dengan harapan

dan keinginanya.

Saat ini, dunia sedang disibukan dengan kasus COVID-19 yang pertama

kali ditemukan di Wuhan, China. WHO (World Health Organization) atau

Organisasi Kesehatan Dunia secara resmi mendeklarasikan virus corona (COVID-

19) sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020, artinya virus ini telah menyebar

secara luas di Dunia. Kedatangan virus ini telah memberikan dampak serta

perubahan besar dalam tatanan kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis dan juga

bidang kesehatan tentunya, COVID-19 telah banyak merubah berbagai sistem

yang sudah ada dan sudah biasa berjalan. Sehingga banyak perusahaan besar

sekalipun harus mencari peluang bisnis yang tetap sesuai dengan keadaan

sekarang, termasuk bidang kesehatan yang banyak sekali mengalami perubahan,

termasuk alur pemeriksaan, alur triase dan juga rujukan. Ingat, pada umumnya

virus corona menyebabkan gejala yang ringan atau sedang, seperti demam dan

1
batuk, dan kebanyakan bisa sembuh dalam beberapa minggu. Tapi bagi sebagian

orang yang berisiko tinggi (kelompok lanjut usia dan orang dengan masalah

kesehatan menahun, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau diabetes),

virus corona dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Kebanyakan

korban berasal dari kelompok berisiko tersebut. (covid19.go.id)

Sistem-sistem kesehatan di seluruh dunia menghadapi tantangan dalam

bentuk peningkatan kebutuhan akan pelayanan kesehatan oleh orang-orang

dengan COVID-19, yang semakin diperburuk oleh rasa takut, stigma,

misinformasi, dan pembatasan pergerakan yang mengganggu pemberian

pelayanan kesehatan untuk semua penyakit. Saat sistem kesehatan kelebihan

kapasitas dan masyarakat tidak dapat mengakses layanan kesehatan yang

diperlukan, angka kematian langsung akibat wabah dan kematian tidak langsung

dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dan diobati akan meningkat drastis.

Menjaga rasa percaya masyarakat pada kapastias sistem kesehatan untuk dengan

aman memenuhi kebutuhan-kebutuhan esensial dan mengendalikan infeksi risiko

di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan kunci untuk memastikan adanya

perilaku pencarian pelayanan kesehatan yang benar dan kepatuhan pada anjuran-

anjuran kesehatan masyarakat. (WHO, maintenance essensial)

Pemeriksaan kesehatan berbasis digital sudah mulai marak muncul

dimasyarakat Indonesia atau yang biasa kita sebut dengan Telemedicine /

Teleconsultation. Hal tersebut merupakan gebrakan ilmu kesehatan dimasa digital

seperti sekarang, sistem-sistem kesehatan di seluruh dunia menghadapi tantangan

dalam bentuk peningkatan kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Disaat sistem

2
kesehatan mengalami kelebihan kapasitas dan masyarakat kesulitan mengakses

layanan kesehatan yang diperlukan, dapat mempengaruhi angka kesakitan akibat

Covid-19 secara langsung maupun secara tidak langsung. Menjaga rasa percaya

masyarakat pada kapasitas sistem kesehatan untuk dengan aman memenuhi

kebutuhan-kebutuhan essensial dan mengendalikan infeksi resiko di fasilitas

pelayanan kesehatan merupakan kunci untuk memastikan adanya perilaku

pencarian pelayanan kesehatan yang benar dan kepatuhan terhadap anjuran-

anjuran kesehatan masyarakat.

Pendekatan-pendekatan pelayanan kesehatan berbasis digital sudah mulai

marak, hal ini memungkinkan sistem kesehatan untuk bisa lebih baik lagi dalam

menangani masalah kesehatan esensial, moda-moda digital ini dapat digunakan

untuk memberikan informasi terarah secara tepat, Diperlukan pendekatan

manajemen untuk bisa mengatur keberlangsungan metode telemedicine ini di

Indonesia. Selain hal tersebut, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia juga

telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.01.07/MENKES/4829/2021 Tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Melalui

Telemedicine Pada Masa Corona Virus Disease 2019 (Covid19.go.id) serta Surat

keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran NO: 017/PB/K.MKEK/05/2020

tentang Fatwa Layanan Telemedicine dan Konsultasi Daring Khususnya di Masa

Pandemi Covid-19. Dan juga SUrat Edaran Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor HK.02.01/MENKES/303/2020 Tahun 2020 Tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi

3
Dan Komunikasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease

2019. (Covid-19).

Pendekatan-pendekatan menggunakan layanan digital ini memungkinkan

sistem kesehatan untuk lebih baik dalam mengelola penanggulangan COVID-19

dan mempertahankan layanan kesehatan esensial dan mengomunikasikan cara

mengakses layanan-layanan ini kepada masyarakat. Moda-moda digital dapat

digunakan untuk membagikan dan bertukar informasi terarah secara cepat, untuk

melatih serta mendukung tenaga kesehatan, memungkinkan komunikasi dengan

rekan sejawat, atau menjalankan survei untuk memantau penyediaan layanan dan

persediaan. Memastikan kesesuaian dengan strategi, kebijakan, dan rencana aksi

kesehatan digital nasional yang sudah ada merupakan prasyarat penting dalam

penggunaan teknologi digital. Pemilihan teknologi perlu mempertimbangkan

infrastruktur yang ada dan lingkungan pendukung (seperti standar dan

interoperabilitas, perundang-undangan, peraturan, dan kemampuan tenaga

kesehatan). Ada banyak contoh praktis yang relevan tentang penggunaan

teknologi digital dalam mempertahankan serta memperkuat pemberian layanan

dalam konteks COVID-19. Solusi telemedicine (kedokteran jarak jauh) mencakup

konsultasi klinis melalui percakapan video atau perpesanan, jalur telepon khusus

dengan staf yang cukup, apotek elektronik, dan klinik keliling yang dapat

terhubung dari jarak jauh dengan fasilitas pelayanan kesehatan untuk secara tepat

waktu mengakses data pasien seperti daftar obat dan hasil tes diagnostik. Aplikasi

digital dapat digunakan sebagai bagian dari pengawasan suportif bagi atas tenaga

kerja, sedangkan instrumen-instrumen digital berbasis bukti dapat mendukung

4
pengambilan keputusan klinis mengenai diagnosis dan pengobatan. Layanan

perpesanan yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memberikan informasi

tentang lokasi fasilitas-fasilitas untuk layanan-layanan tertentu, seperti imunisasi

rutin atau layanan kesehatan ibu, bisa memberikan transparansi dan meningkatkan

perilaku pencarian pertolongan yang tepat di tengah masyarakat. (katadata.com)

Selain itu, teknologi kesehatan digital dapat mendukung kepatuhan

pengobatan dan memberdayakan anggota masyarakat untuk mengambil langkah-

langkah proaktif untuk menjaga kesehatannya sendiri. Intervensi-intervensi

tatalaksana mandiri berbasis bukti yang berkualitas dapat diberikan melalui

teknologi digital dan memberikan alternatif interaksi yang efektif selain tatap

muka dengan penyedia layanan. Pengguna perlu menerima panduan dan pelatihan

dalam menggunakan solusi-solusi kesehatan digital. Layanan surat elektronik dan

perpesanan harus memenuhi semua standar interoperabilitas dan privasi saat

digunakan untuk mengirimkan data pasien. Prinsip-prinsip utama berlaku atas

berbagai instrumen digital dan cara penggunaannya. (Telemedicine, IDI)

Organisasi Kesehatan Dunia - WHO merekomendasikan penggunaan

layanan yang umum jika memungkinkan, dan agar interoperabilitas dikaji dan

direncanakan secara teliti guna menghindari ketidakmampuan berbagai program

yang ada untuk saling berinteraksi. Penerapan teknologi kesehatan digital tidak

boleh semakin memperparah kesenjangan kemampuan digital dan sebaiknya tidak

berbentuk solusi-solusi kesehatan digital terpisah yang khusus untuk penyakit-

penyakit tertentu dan yang tidak terhubung interoperabilitas. Tindakan-tindakan

utama yang tercantum di bawah ini perlu dikaji dan disesuaikan dengan kebijakan,

5
prioritas, dan praktik kesehatan digital berbagai instansi. Tindakan-tindakan ini

dapat diprioritaskan agar dapat diterapkan dengan cepat dan sistematis dan dapat

mengembangkan solusi kesehatan digital yang sudah ada yang mencakup

berbagai area program. Upaya ini perlu dikaji selama tahap-tahap masa

penanggulangan dan setelahnya untuk mempertahankan kesesuaian dengan

strateginasional mengenai layanan kesehatan esensial dan membantu menciptakan

sistem kesehatan yang semakin kuat dan siap untuk menghadapi kedaruratan-

kedaruratan di masa mendatang.

World Health Organisation (WHO) atau organisasi kesehatan dunia dalam

konstitusinya mendefinisikan kesehatan sebagai kondisi kesejahteraan fisik,

mental dan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kecacatan. (WHO).

Kata sehat menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan/ kondisi

seluruh badan serta bagian-bagiannya terbebas dari sakit. (KBBI). Mengacu pada

Undang-Undang Kesehatan No 23 tahun 1992 sehat adalah keadaan sejahtera dari

badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang dapat hidup secara sosial

dan ekonomis. (UU. Kes). Dari seluruh pengertian tersebut, sehat merupakan

faktor penting dalam tatanan kehidupan yang menjelaskan kondisi fisik dan

mental tanpa ketiadaan penyakit dan kecacatan.

Jumlah dokter di Indonesia pada 2019 sebanyak 81.011 orang. Persebaran

terbanyak masih terpusat di Pulau Jawa, yaitu di DKI Jakarta sebanyak 11.365

orang, Jawa Timur 10.802, Jawa Tengah 9.747, dan Jawa Barat 8.771. Sebagai

informasi, penyebaran virus corona (Covid19.go.id) di Indonesia semakin masif.

Dokter yang menjadi garda terdepan dalam menangani virus ini diberikan insentif

6
dan santunan. Hal ini dikarenakan tingginya risiko dokter dan tenaga kesehatan

dalam proses pengobatan tersebut. (katadata.com)

Era digital membawa inovasi bagi pelayanan kesehatan melalui teknologi

telemedicine. Teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan aneka

persoalan layanan kesehatan selama ini di Indonesia, khususnya saat pandemi

Covid-19. Salah satu masalah utama pelayanan kesehatan di Indonesia adalah

jumlah dokter yang masih minim. Dengan penduduk yang besar, jumlah dokter

per kapita baru mencapai 0,4 per 1.000 penduduk atau empat per 10 ribu

penduduk. Masih di bawah saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang satu

per 1.000 penduduk atau sepuluh per 10 ribu penduduk tiap negara. Rasio dokter

tersebut merupakan yang terendah kedua di Asia Tenggara. Singapura menjadi

yang tertinggi di kawasan dengan 2,3 per 1.000 penduduk. Selanjutnya Brunei

Darussalam dengan 1,8 per 1.000 penduduk dan Malaysia 1,5 per 1.000

penduduk.

Persebaran dokter di Indonesia pun belum merata. Mengacu data Badan

Pusat Statistik (BPS) pada 2019, lebih dari separuh jumlah dokter masih

terkonsentrasi di Pulau Jawa. Rinciannya, 11.365 dokter di Jakarta, 10.802 dokter

di Jawa Timur, 9.747 dokter di Jawa Tengah, 8.771 dokter di Jawa Barat, dan

3.126 dokter di Banten. Masalah lain adalah rasio tempat tidur rumah sakit per

kapita di Indonesia baru 1,2 per 1.000 penduduk. Meskipun sudah melampaui

standar WHO yang 1 per 1.000 penduduk, rasio itu masih lebih rendah dari negara

Asia Tenggara lain. Timor Leste memiliki 5,9 tempat tidur rumah sakit per 1.000

penduduk, Brunei Darussalam 2,85 per 1.000 penduduk, Vietnam 2,8 per 1.000

7
penduduk, Singapura 2,4 per 1.000 penduduk, Thailand 2,2 per 1.000 penduduk,

Malaysia 2 per 1.000 penduduk, dan Laos 1,5 per 1.000 penduduk. Di tengah

berbagai persoalan tersebut, kehadiran telemedicine menjadi angin segar bagi

pelayanan kesehatan di Indonesia. Telemedicine dapat memperluas jaringan para

dokter dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi

terkait penyakitnya tanpa terbatas jarak dan wilayah. Masyarakat cukup

mengaksesnya melalui internet. (katadata.com)

Telemedicine juga mampu memangkas waktu menunggu di rumah sakit.

Laporan Oxford Bussiness Group bersama Halodoc mencatat, pasien biasanya

harus menunggu rata-rata empat jam untuk bisa mendapatkan pelayanan

kesehatan di rumah sakit. Lewat telemedicine, waktu tunggu tersebut dipangkas

hanya menjadi sekitar 35 menit. Lebih lanjut, telemedicine juga membuat layanan

kesehatan menjadi lebih terjangkau bagi 60% penduduk Indonesia yang memiliki

pendapatan sebesar Rp 635 ribu - 3,5 juta per bulannya. Artinya, ada 162 juta

penduduk Indonesia yang akan terbantu dengan kehadiran telemedicine. Saat ini

telah cukup banyak dokter yang bergabung ke layanan telemedicine. Ikatan

Dokter Indonesia (IDI) mencatat 21.500 dokter umum dan 4.500 dokter yang

tergabung di aplikasi telemedicine Alodokter. Lalu, 12.000 dokter umum dan

8.000 dokter spesialis tergabung di Halodoc. Di aplikasi Klik Dokter, ada 9.000

dokter umum dan 2.000 dokter spesialis yang tergabung. Kemudian, 100 dokter

umum dan 1.000 dokter spesialis yang bergabung di Aido Health. Sedangkan di

Good Doctor ada 1o ribu mitra dokter umum dan 2.500 dokter spesialis yang

tergabung. (liputan6.com)

8
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Havivi mengemukakan,

1975 (98,8) responden menyatakan puas dan 1215 (60,8%) responden

menyatakan tidak mengalami hambatan dalam menggunakan telemedicine.

Responden menyarankan agar memastikan keakuratan diagnosis, menjaga

kerahasiaan, dan mengoptimalkan fitur aplikasi. (Havivi 2020). Bukan tidak

mungkin ke depannya semakin banyak dokter yang bergabung ke telemedicine

dan masyarakat pun lebih banyak menggunakannya. Sekaligus menunjukkan titik

cerah bagi perkembangan teknologi ini ke depannya. Walau demikian,

perkembangan telemedicine tetap memiliki tantangan. Hasil survei Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat, jumlah pengguna

internet di Indonesia baru mencapai 196,71 juta orang. Artinya, penetrasi internet

di Indonesia masih sekitar 73,7% dari total populasi. Penetrasi internet di

Indonesia pun masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, yakni 56,4%. Untuk di

Sumatera sebesar 22,1%, Sulawesi 7%, Kalimantan 6,3%, Bali dan Nusa

Tenggara 5,2%, serta Maluku dan Papua 3%. Kemudian, regulasi yang mengatur

soal telemedicine belum mencukupi. Sejauh ini, aturan soal telemedicine merujuk

kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 Tahun 2019. Dalam aturan

tersebut, persyaratan legal seorang dokter melakukan praktik konsultasi daring

kepada pasiennya masih abu-abu.

Peraturan Konsil Kedokteran Nomor 74 Tahun 2020 lebih jelas

menyatakan bahwa dokter yang bisa melakukan praktik konsultasi daring harus

memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP). Namun,

konteksnya hanya dalam lingkup darurat pandemi corona. Tantangan adalah

9
layanan telemedicine lebih banyak buatan startup kesehatan ketimbang rumah

sakit. Padahal, survei Inventure bersama Alvara mencatat, 95,4% responden

menyatakan setuju bahwa rumah sakit harus menyediakan layanan telemedicine.

Adapun, 71% responden menyatakan lebih percaya layanan kesehatan digital

milik rumah sakit atau klinik daripada milik startup kesehatan.

Selain itu, ada sebuah studi survei menunjukkan, 71% konsumen lebih

mempercayai layanan telemedicine yang disediakan rumah sakit dibandingkan

startup kesehatan. Hanya 29% responden yang tidak sepakat dengan pernyataan

tersebut.Konsumen lebih percaya terhadap telemedicine dari rumah sakit karena

sudah memiliki ekosistem layanan kesehatan, baik dari segi fasilitas maupun

keahlian dokter. Selain itu, rumah sakit dianggap sudah teruji dan mampu

memberikan nilai keamanan kepada konsumen.(Inventure Indonesia - Alvara

Research)

Gambar. 1.1
Sumber : Inventure Indonesia - Alvara Research 2020

Managing Partner Inventure menyatakan, kepercayaan terhadap layanan

kesehatan digital dari rumah sakit karena masyarakat menganggapnya telah

memiliki ekosistem lebih baik dari segi fasilitas dan keahlian dokter. Layanan

10
rumah sakit juga sudah teruji dan memberikan jaminan keamanan kepada

masyarakat. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia

(PERSI), rumah sakit belum dapat mengadopsi secara luas layanan telemedicine

karena BPJS Kesehatan belum menanggungnya

Berdasarkan laporan Oxford Bussiness Group bersama Halodoc, setengah

dari 23% penduduk berpendapatan lebih dari Rp 3,5 juta per bulan menggunakan

asuransi ketika berobat. Atas dasar itu, perlu sejumlah perbaikan demi penerapan

layanan telemedicine yang lebih luas dan optimal. Pemerintah harus menggenjot

penetrasi internet hingga ke pelosok Indonesia dan menyusun aturan yang lebih

rigid soal penerapan telemedicine. Terkait minimnya penerapan telemedicine oleh

rumah sakit, PERSI berharap pemerintah melonggarkan penggunaan BPJS

Kesehatan dalam layanan telemedicine. Apalagi, jumlah pasien yang

menggunakan BPJS Kesehatan terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2014

jumlahnya 133,4 juta orang dan meningkat menjadi 156,79 juta orang setahun

setelahnya. Jumlah peserta BPJS Kesehatan kembali meningkat mencapai 171,94

juta orang pada 2016. Setahun setelahnya, jumlahnya menjadi 187,98 juta orang.

Pada 2018, jumlahnya menjadi 208,05 juta orang dan naik lagi menjadi 224,15

juta orang pada tahun lalu.

Di sisi lain, layanan telemedicine juga perlu mempertimbangkan kerja

sama dengan pihak asuransi swasta. Dengan demikian, jumlah pengguna layanan

telemedicine bisa semakin meningkat ke depannya dan pelayanan kesehatan di

negeri ini lebih memadai.

11
Masyarakat Tiongkok dan India paling banyak menggunakan aplikasi

kesehatan, dibandingkan negara lainnya. Setidaknya 65% dan 63% responden dari

kedua negara itu mengaku memanfaatkan aplikasi kesehatan dalam 12 bulan

terakhir, seperti tertulis pada Statista Global Consumer Survey. Indonesia

menyusul dengan penggunaan aplikasi kesehatan yang dimanfaatkan 57%

responden. (katadata.com)

GAMBAR 1.2
Sumber : Statista Global Consumer Survey 2020

Dalam sebuah laporan penelitian yang dilakukan di Sulawesi Selatan oleh

M. , Anas Masa mengemukakan, strategi pengembangan telemedicine ini terdiri

atas dua alternatif : Strategi 1: Mengembangkan Sistem Telemedicine dengan

memanfaatkan jaringan SIKDA dan jaringan yang dibangun Kominfo di

pedesaan. Strategi 2: Mengembangkan system Tele-homecare. Dengan

Quantitative Strategy Planning Matrix, maka strategi yang tepat bagi

pengembangan implementasi Telemedicine di Sulawesi Selatan adalah

Mengembangkan Sistem Telemedicine dengan memanfaatkan jaringan SIKDA

12
dan jaringan yang dibangun Kominfo di pedesaan. Kesimpulan dari penelitian

tersebut adalah, baik lingkungan ekternal maupun lingkungan internal mendukung

pengembangan implementasi Telemedicine di Sulawesi Selatan. Sedangkan

strategi yang paling tepat adalah Membangun sistem Telemedicine dengan

memanfaatkan jaringan Sikda dan jaringan telekomunikasi pedesaan yang ada

untuk peleyanan kesehatan masyarakat umum. Sehingga jika dikembangkan,

maka penggunaan telemedicine ini bisa dilakukan lebih meluas dan dapat

mencakup wilayah yang sulit akses ke fasilitas kesehatan.

Berdasarkan uraian diataslah maka penulis memiliki ketertarikan untuk

melakukan penelitian tesis dengan judul : "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pengambilan Keputusan Pasien Dalam Menggunakan Aplikasi Telemedicine

Sebagai Media Konsultasi Kesehatan di Era Pandemi Covid-19"

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

diidentifikasikan permasalahan yang ada sebagai berikut :

1. Penggunaan layanan kesehatan berbasis digital atau telemedicine

semakin banyak digunakan di era modern seperti sekarang

2. Peningkatan jumlah pengguna layanan telemedicine semakin

meningkat selama pandemi Covid-19 karena akses layanan kesehatan

mengalami keterbatasan pelayanan.

13
3. Pemerintah membuat program penanganan Covid-19 bagi pasien

denganm gejala ringan dan sedang untuk mengakses obat dan

konsultasi menggunakan aplikasi telemedicine.

4. Banyak sekali layanan telemedicine yang tersedia di Indonesia

5. Masih ada wilayah di Indonesia yang masih kesulitan mengakses

layanan kesehatan.

1.3. Rumusan Masalah

Setelah melakukan identifikasi, penulis mengungkapkan ada beberapa hal

yang terjadi dalam pengembangan layanan kesehatan berbasis digital ini, seperti

apa gambaran karakteristik pengguna layanan telemedicine, faktor-faktor

apasajakah yang mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna layanan

telemedicine menggunakan aplikasi kesehatan sebagai media konsultasi di era

Covid-19. Kondisi semacam ini tentunya harus mendapatkan perhatian dan dapat

menjadi bahan acuan oleh perusahaan yang akan mengembangkan pelayanan

kesehatan jarak jauh ini, sehingga penulis mengidentifikasi beberapa pertanyaan

penelitian sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan

konsumen dalam menggunakan aplikasi telemedicine?

2. Faktor mana yang mempunyai pengaruh paling besar atau dominan

terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam menggunakan aplikasi

telemedicine?

14
1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apasajakah yang

mempengaruhi pengambilan keputusan pasien dalam menggunakan

aplikasi telemedicine.

2. Untuk dijadikan bahan pertimbangan penyedia layanan kesehatan untuk

memperluas layanan kesehatan di bidang penggunaan teknologi sesuai

dengan kebutuhan pelayanan

1.5. Kegunaan Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan banyak faktor yang

mempunyai pengaruh terhadap keputusan pasien dalam memilih layanan

telemedicine dan untuk selanjutnya dapat menjadi pertimbangan bagi

perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat.

2. Dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya dan memberikan

sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di

bidang pelayanan kesehatan berbasis teknologi.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di wilayah Jakarta, Bogor,

Depok, Tanggerang dan Bekasi (JABODETABEK) dengan waktu penelitian

akan dilaksanakan sejak dikeluarkan ijin penelitian dalam kurun waktu

kurang lebih 2 bulan, 1 bulan digunakan untuk pengumpulan data dan 1

bulan untuk pengolahan data yang meliputi proses bimbingan berlangsung

serta penyajian dalam bentuk tesis.

15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengambilan Keputusan

Sebelum merencanakan pemasaran, suatu perusahaan perlu

mengidentifikasi konsumen, sasarannya dan proses keputusan mereka. Walaupun

banyak keputusan pembelian melibatkan hanya satu pengambilan keputusan,

keputusan yang lain mungkin melibatkan beberapa pesarta yang memerankan

peran, pencetus ide, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli dan

pemakai. Di sini tugas pemasar adalah mengidentifikasi peserta pembelian lain,

kriteria pembelian mereka dan pengaruh mereka terhadap pembeli. Program

pemasaran harus dirancang untuk menarik dan mencapai pesasrta kunci seperti

halnya pembeli.

Keinginan untuk membeli timbul setelah konsumen merasa tertarik dan

ingin memakai produk yang dilihatnya, menurut Howard dan Shay (dalam Basu

Swastha Dharmmesta, 1998) proses membeli (buying intention) akan melalui lima

tahapan, yaitu :

1. Pemenuhan kebutuhan (need)

2. Pemahaman kebutuhan (recognition)

3. proses mencari barang (search)

4. Proses evaluasi (evaluation)

5. Pengambilan keputusan pembelian (decision)

Informasi mengenai produk mendasari proses membeli sehingga akhirnya

muncul suatu kebutuhan, di sini konsumen akan mempertimbangkan dan

16
memahami kebutuhan tersebut, apabila penilaian pada produk sudah jelas maka

konsumen akan mencari produk yang dimaksud, yang kemudian akan berlanjut

pada evaluasi produk dan akhirnya konsumen akan mengambil keputusan untuk

membeli atau memutuskan untuk tidak membeli yang disebabkan produk tidak

sesuai dan mempertimbangkan atau menunda pembelian pada masa yang akan

datang.

Menurut Swastha (1990 : 98), untuk memahami perilaku konsumen dalam

memenuhi kebutuhannya, dapat dikemukakan dua model proses pembelian yang

dilakukan oleh konsumen, yaitu :

1. Model phenomenologis, model perilaku konsumen ini berusaha

mereprodusir perasaan-perasaan mental dan emosional yang

dialami konsumen dalam memecahkan masalah pembelian yang

sesungguhnya.

2. Model logis, model perilaku konsumen yang berusaha

menggambarkan struktur dan tahap-tahap keputusan yang

diambil konsumen mengenai (a) jenis, bentuk, modal, dan jumlah

yang akan dibeli, (b) tempat dan saat pembelian, (c) harga dan

cara pembayaran.

Setelah konsumen memperoleh informasi tentang suatu produk mereka

menggunakan informasi tersebut untuk mengevaluasi sumber-sumber pada ciri-

ciri seperti karakteristik barang dagangan yang dijual, pelayanan yang diberikan,

harga, kenyamanan, personil dan fisik (Boyd et al, 2000 : 129). Konsumen

biasanya memilih sumber yang mereka anggap memperlihatkan ciri yang paling

17
penting bagi mereka.

Suatu pembelian tidak langsung terjadi terlebih dahulu dengan

mengetahui, mengenal dan kemudian memiliki produk tersebut (Koeswara, 1995 :

75), dalam Theofillus Kusuma Adhi (2006). Menurut Koeswara, tahap-tahap

proses pembelian ini dapat dibagi atas lima langkah, yaitu :

• Mengetahui masalahnya (Recognation of problem)

• Mencari informasi (Search for information)

• Mengevaluasi setiap altrnatif (Evaluation of alternatif)

• Memilih salah satu alternatif (Choice)

• Menentukan hasil pilihan (Outcome)

2.1.1 Produk

Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam

pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat

memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 1992).

Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, dan

pelengkap inovatif yang terbaik (Hadi, 2002). Produk yang berkualitas adalah

produk yang mampu memberikan hasil yang lebih dari yang diharapkan.

Menurut David Garvin, untuk menentukan dimensi kualitas produk, dapat

melalui delapan dimensi sebagai berikut (Umar, 2002 : Lupiyoadi, 2001) :

1. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu

barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan

pelanggan dalam membeli barang tersebut.

18
2. Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk

menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk

dan pengembangannya.

3. Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau

kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya

setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam

kondisi tertentu pula.

4. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian

terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya

berdasarkan keinginan pelanggan.

5. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran

daya tahan atau masa pakai barang.

6. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan

kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam

memberikan layanan untuk perbaikan barang.

7. Asthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif

mengenai nilai- nilai estetika yang berkaitan dengan

pertimbangan pribadi dan refleksi daripreferensi individual.

8. Perceived quality, konsumen tidak selalu memiliki informasi

yang lengkap mengenai atribut-atribut produk. Namun demikian,

biasanya konsumen memiliki informasi tentang produk secara

tidak langsung.

19
Kualitas sebagai mutu dari atribut atau sifat-sifat sebagaimana

dideskripsikan dari dalam produk dan jasa yang bersangkutan. Kualitas biasanya

berhubungan dengan manfaat atau kegunaan serta fungsi dari suatu produk.

Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan

produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi.

Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan atau fungsinya, termasuk di

dalamnya daya tahan, ketergantungan pada produk atau komponen lain,

eksklusive, kenyamanan, wujud luar (warna, bentuk, pembungkus dan sebagainya).

Kualitas mempunyai peranan penting baik dipandang dari sudut konsumen

yang bebas memililh tingkat mutu atau dari sudut produsen yang mulai

memperhatikan pengendalian mutu guna mempertahankan dan memperluas

jangkauan pemasaran. Kualitas diukur menurut pandangan pembeli tentang mutu

dan kualitas produk tersebut. Sejalan dengan penelitian Vicky 2012, yang

menemukan terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap pemilihan pelayanan

kesehatan di RS PKU Muhammadiyah Simo Boyolali.

Peningkatan kualitas produk dirasakan sangat perlu dengan demikian

produk perusahaan semakin lama semakin tinggi kualitasnya. Jika hal itu dapat

dilaksanakan oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat tetap

memuaskan para konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen. Dalam

perkembangan suatu perusahaan, persoalan kualitas produk akan ikut menentukan

pesat tidaknya perkembangan perusahaan tersebut. Apabila dalam situasi

pemasaran yang semakin ketat persaingannya, peranan kualitas produk akan

semakin besar dalam perkembangan perusahaan.

20
Kualitas produk (product quality) merupakan kemampuan produk untuk

menunjukkan berbagai fungsi termasuk di dalamnya ketahanan, handal,

ketepatan,dan kemudahan dalam penggunaan (Kotler dan Armstrong, 1996).

John C. Mowen dan Michael Minor (1994) memberikan beberapa dimensidari

kualitas produk. Adapun dimensi kualitas produk adalah :

• Kinerja

Yang dimaksud kinerja di sini adalah kinerja utama dari

karakteristikpengoperasian.

• Reliabilitas atau Keandalan

Reliabilitas adalah konsistensi kinerja produk. Bebas dari

kerusakan atau tidak berfungsi.

• Daya Tahan

Rentang kehidupan produk / umur pemakaian produk.

• Keamanan (Safety)

Produk yang tidak aman merupakan produk yang

mempunyai kualitas yang kurang / rendah. Untuk mendefinisikan

kualitas(quality), digunakan beberapa macam pendekatan (Garving

dalam Gaspersz, 2001) dalam Budi Sudaryanto (2006), yaitu:

a. Trancendent (quality as excellence)

Pendekatan ini lebih bersifat subyektif dalam membedakan

antara kualitas baik dan buruk. Unsur kesempurnaan (excellency)

suatu benda dijadikan parameter kualitas benda tersebut.

21
b. Product-based

Kualitas benda diindikasikan oleh kehadiran tampilan-tampilan

spesifik (specific feature ) atau sifat (attribute) pada benda tersebut.

c. User-based (fitness for use)

Kualitas diukur dari apakah benda yang digunakan dapat

memuaskanpemakainya.

d. Manufacturing-based (quality as conformance to specification)

Produk yang dibuat sesuai dengan spesifikasi desain

merupakan produkyang berkualitas tinggi.

e. Value-based (quality as value for the price)

Kualitas suatu barang diindikasikan oleh kerelaan pengguna

untukmembeli barang tersebut (willingness to pay).

2.1.2 Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (decicion making) adalah melakukan penilaian

dan menjatuhkan pilihan. keputusan ini diambil setelah melalui beberapa

perhitungan dan pertimbangan alternatif. sebelum pilihan dijatuhkan, ada

beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan

tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang

akan dipilih dan sampai pada pengambnilan keputusan terbaik.

Fase pengambilan keputusan, antara lain :

a. Aktivitas intelejensia, yaitu proses keratif untuk menemukan kondisi yang

mengharuskan keputusan diambil atau tidak.

22
b. Aktifitas desain, merupakan kegiatan yang merupakan konsep berdasarkan

aktivitas intelenejsia untuk mencapai tujuan. Aktivitas desain meliputi :

Menemukan cara-cara/metode, mengembangkan metode dan menganalisa

tindakan yang dilakukan.

c. Aktifitas pemilihan yaitu memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam

pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasarkan kriteria yang

sudah ditetapkan.

Dari ketiga aktivitas tersebut bisa dibuat sebuah algoritma pengambilan keputusan

sebagai berikut :

PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

Mengidentifikasi Menyusun Menganalisis Mengambil


Masalah Utama Alternatif Alternatif Keputusan
Terbaik

Gambar 2.1
Sumber : Philip Kotler, 2000

2.2 Telemedicine

2.2.1 Definisi Telemedicine

Secara umum telemedicine adalah penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi yang digabungkan dengan kepakaran medis untuk memberikan

layanan kesehatan, mulai dari konsultasi, diagnosa dan tindakan medis, tanpa
23
terbatas ruang atau dilaksanakan dari jarak jauh. Untuk dapat berjalan dengan

baik, sistem ini membutuhkan teknologi komunikasi yang memungkinkan transfer

data berupa video, suara, dan gambar secara interaktif yang dilakukan secara real

time dengan mengintegrasikannya ke dalam teknologi pendukung video-

conference. Termasuk sebagai teknologi pendukung telemedicine adalah teknologi

pengolahan citra untuk menganalisis citra medis. Hasil analisis uji pearson

menunjukkan telemedicine berkorelasi kuat dengan himbauan yang menjadikan

telemedicine solusi pelayanan kesehatan di Indonesia pada masa pandemic

COVID-19 (Zidni, 2021)

2.2.2 Tujuan Telemedicine

Tujuan telemedicine adalah mengusahakan tercapainya pelayanan

kesehatan secara merata di seluruh populasi negara, meningkatkan kualitas

pelayanan terutama untuk daerah terpencil dan penghematan biaya dibandingkan

cara konvensional. Telemedicine juga ditujukan untuk mengurangi rujukan ke

tenaga kesehatan atau pelayanan kesehatan di kota-kota besar, sarana pendidikan

kesehatan dan juga untuk kasus-kasus darurat. Perluasan manfaat telemedicine

bisa menjangkau daerah-daerah bencana, penerbangan jarak jauh, dan bagi

wisatawan asing yang sedang berada di daerah wisata. Pendapat yang sama juga

dikemukan oleh Soegijardjo Soegijoko, bahwa telemedika atau telemedicine yaitu

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi termasuk pula elektronika, tele-

komunikasi, komputer, informatika untuk men-transfer (mengirim dan/atau

menerima) informasi kesehatan, guna meningkatkan pelayanan klinis (diagnosa

dan terapi) serta pendidikan. Kata “tele” dalam bahasa Yunani berarti: jauh, pada

24
suatu jarak, sehingga telemedika dapat diartikan sebagai pelayanan kesehatan,

meskipun dipisahkan oleh jarak.

2.2.3 Manfaat Telemedicine

1. Telemedicine paling bermanfaat untuk masyarakat yang tinggal di daerah

terpencil ataupun daerak yang jauh. Saat ini telemedicine diterapkan secara

virtual untuk semua bidang medis. Spesialis yang menggunakan

telemedicine sering menggunakan prefix tele. Contohnya telemedicine

yang diterapkan oleh radiologist disebut teleradiology, telemedicine yang

diterapkan oleh cardiologist disebut telecardiology.

2. Telemedicine sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi antara praktisi

umum dan spesialis yang berada di lokasi yang jauh. Pemantauan pasien di

rumah, dengan menggunakan perangkat-perangkat yang dikenal umum

seperti tekanan darah dan mengirimkan informasi tersebut

ke caregiver (orang yang bertanggung jawab atas kesehatan pasien, yaitu

keluarga pasien) di tempat yang jauh. Solusi pemantauan jarak jauh

difokuskan pada penyakit kronis dengan morbiditas tinggi.

1. Tipe Praktik Telemedicine

Pemanfaatan telemedicine sangat tergantung pada tipe praktek

telemedicine. Tipe atau bentuk praktek Telemedicine dapat berupa telekonsultasi,

teleassistansi, teleedukasi dan telemonitoring serta telesurgery. Dengan ditunjang

peralatan kesehatan yang dapat mengubah citra video menjadi citra digital, maka

25
kini, penggunaan telemedicine dalam pelayanan rumah sakit sudah dimanfaatkan

secara luas. Sampai sekarang telemedicine telah diaplikasikan di banyak negara

didunia seperti Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark, Belanda,

Norwegia, Jordan, India, dan Malaysia.

2.2.5 Jenis-Jenis Telemedicine

Adapun Jenis-jenis telemedicine dalam pelaksanaannya diterapkan dalam

dua konsep yaitu real time (synchronous) dan store-and-forword (asynchronous).

Telemedicine secara real time (Synchronous telemedicine) bisa berbentuk

sederhana seperti penggunaan telepon atau bentuk yang lebih kompleks seperti

penggunaan robot bedah. Synchronous telemedicine memerlukan kehadiran kedua

pihak pada waktu yang sama, untuk itu diperlukan media penghubung antara

kedua belah pihak yang dapat menawarkan interaksi real time sehingga salah satu

pihak bisa melakukan penanganan kesehatan. Bentuk lain dalam Synchronous

telemedicine adalah penggunaan peralatan kesehatan yang dihubungkan ke

komputer sehingga dapat dilakukan inspeksi kesehatan secara interaktif. Contoh

penggunaan teknologi ini adalah tele-otoscope yang memberikan fasilitas untuk

seorang tenaga kesehatan melihat kedalam pendengaran seorang pasien dari jarak

jauh‟. Contoh yang lain adalah tele-stethoscope yang membuat seorang tenaga

kesehatan mendengarkan detak jantung pasien dari jarak jauh.

Telemedicine dengan store-and-forword (asynchronous telemedicine)

mencakup pengumpulan data medis dan pengiriman data ini ke seorang tenaga

kesehatan (specialist) pada waktu yang tepat untuk evaluasi secara offline. Jenis

26
telemedicine ini tidak memerlukan kehadiran kedua belah pihak dalam waktu

yang sama. Dermatolog, radiolog, dan patalog adalah spesialis yang biasanya

menggunakan asynchronous telemedicine ini. Rekaman medis dalam struktur

yang tepat seharusnya adalah komponen dalam transfer ini.

2.2.6 Prinsip Penggunaan Telemedicine Dalam Pelayanan Rumah Sakit Di

Indonesia

1. Prinsip Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah merancang

Jaringan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). Jaringan ini adalah

sebuah koneksi/jaringan virtual sistem informasi kesehatan elektronik yang

dikelola oleh Kementerian Kesehatan dan hanya bisa diakses bila telah

dihubungkan. Jaringan SIKNAS merupakan infrastruktur jaringan komunikasi

data terintegrasi dengan menggunakan Wide Area Network (WAN), jaringan

telekomunikasi yang mencakup area yang luas serta digunakan untuk mengirim

data jarak jauh antara Local Area Network (LAN) yang berbeda, dan arsitektur

jaringan lokal komputer lainnya. Namun jaringan ini masih sebatas pengumpulan

data kesehatan untuk keperluan statistik kesehatan, belum dirancang dalam

kapasitas khusus untuk keperluan layanan klinis dalam fungsinya sebagai

telemedicine. Jadi masih bersifat sebagai layanan adminsitrasi kesehatan (e-

health). Sementara untuk pengembangan e-health terutama telemedicine masih

memerlukan master patient index agar data dapat bertransaksi, dan yang akan

dikumpulkan dari fasilitas kesehatan. Apabila sistem informasi kesehatan

27
elektronik ini telah berfungsi maksimal diharapkan dapat memenuhi asas

kemanfaatan bagi masyarakat.

2. Prinsip Tanggung Jawab Negara dan Masyarakat

Tenaga sebagai penyelenggara pelayanan rumah sakit memperoleh

kewenangan untuk melakukan pelayanan rumah sakit berdasarkan izin yang

diberikan oleh pemerintah. Izin dari pemerintah, adalah merupakan bentuk

tanggung jawab negara untuk mengatur, dan membina pelayanan rumah sakit di

Indonesia.

Pelayanan rumah sakit dengan menggunakan telemdicine mengandung

potensi kerawanan yang dapat menyebabkan terjadi perubahan orientasi, baik

dalam tata nilai maupun pemikiran karena dipengaruhi faktor-faktor politik,

ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan serta ilmu pengetahuan dan

teknologi. Perubahan orientasi tersebut akan mempengaruhi proses

penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Apalagi sejauh ini belum ada aturan

perizinan yang dibuat khususnya bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang

menggunakan telemedicine baik oleh pemerintah maupun pemerintah daerah.

Demikian pula ketentuan tentang akreditasinya.

Fasilitas pelayanan kesehatan semacam ini tidak dapat disamakan dengan

fasilitas pelayanan kesehatan biasa. Dengan demikian maka sertifikat atau

lisensinya juga harus berbeda. Adanya perbedaan ini memerlukan pengaturan

hukum yang berbeda pula. Oleh sebab itu perlu ditetapkan standar dan pedoman

nasional

28
Kondisi realitas dan implikasi permasalahan hukum tentang telemedicine

diatas idealnya diatur dalam hukum nasional, sehingga dapat memberikan

kepastian hukum dalam menjawab tuntutan perkembangan teknologi kesehatan

telemedicine tersebut hal ini sejalan dengan hasil penelitian hukum kesehatan

dengan pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

peraturan perundangan (statute approach), dan pendekatan konseptual

(conceptual approach) dari penelitian Arman Anwar tahun 2013 yang sejalan

dengan hasil penelitian Pukovisa 2013 Layanan telemedicine memberikan

kesempatan untuk menyelenggarakan praktik kedokteran yang terbebas dari

batasan jarak, namun hendaknya tidak diarahkan untuk menggantikan interaksi

tatap muka dokter pasien. Layanan telemedicine sebagai bagian dari kemajuan

teknologi memang bersifat disruptif, oleh karena itu diperlukan regulasi untuk

memastikan perkembangan layanan telemedicine sesuai dengan tujuan dan nilai-

nilai luhur etika kedokteran berdasarkan KODEKI dan Sumpah Dokter.

Pemerintah, IDI, dan MKEK.

.Penggunaan telemedicine sehingga dapat tercipta penyelengaraan

pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab, aman, bermutu, dan merata serta

tidak diskriminatif. Semunyanya ini merupakan tanggung jawab bersama antara

pemerintah, praktisi kesehatan dan masyarakat.

3. Prinsip Kompetensi, Integritas, dan Kualitas

Mengingat praktek medis dengan telemedicine memerlukan ketrampilan dan

keahlian khusus maka tentu tenaga kesehatan tersebut perlu dibekali dengan ilmu

dan kemampuan khusus pula dalam bidang telemedicine. Penguasaan standar

29
kualitas minimum oleh tenaga kesehatan harus dapat dibuktikan dengan sistem

sertifikasi yang terpercaya.

Standar Profesi adalah batasan kemampuan (knowledge, skill and

professional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang individu untuk

dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang

dibuat oleh organisasi profesi. Demikian pula terhadap pelayanan medis dengan

menggunakan telemedicine, hanya dapat dilakukan jika hak penggunaannya sudah

mendapatkan kepastian hukum terlebih dahulu dan sudah tidak ada keraguan atas

profesionalitasnya. Di Indonesia, sejauh ini, organisasi profesi kesehatan belum

mengatur secara spesifik tentang standar profesi dalam penggunaan telemedicine.

Untuk itu, standar profesi yang terukur harus menjadi bagian dari prinsip hukum

penggunaan telemedicine baik oleh tenaga kesehatan Indonesia maupun bagi

tenaga kesehatan asing.

4. Prinsip Kesamaan, Itikad Baik, Kemandirian, dan Kesukarelaan

serta Kepastian Hukum

Jika pelayanan kesehatan dari fasilitas kesehatan yang berada di luar negeri

sebagai penyelenggara telemedicine ingin membuka jaringan virtualnya agar

dapat menjangkau pasien yang berada di Indonesai maka untuk menjalin

kerjasama tersebut diperlukan ketentuan yang mengatur tentang kerjasama khusus

antara kedua negara dengan dilandasi prinsip kesamaan, itikad baik dan saling

menghargai diantara kedua negara. Agar kerja sama tersebut lebih mudah

dilakukan maka sebaiknya kerjasama tersebut dilakukan dengan negara yang telah

memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. Demikianpun antara fasilitas

30
kesehatan kedua negara harus didasarkan pada kerjasama yang baik tentang teknis

operasionalnya maupun teknis pertanggungjawabannya kepada publik/pasien.

Seperti halnya pada hubungan tenaga kesehatan ke pasien secara tradisional,

hubungan tenaga kesehatan dan pasien dengan menggunakan telemedicine juga

harus memenuhi syarat yang diatur dalam Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004

tentang Pelayanan rumah sakit. Pasal 39 menyebutkan bahwa praktik kesehatan

dilaksanakan berdasarkan pada kesepakatan berdasarkan hubungan kepercayaan

antara tenaga kesehatan atau tenaga kesehatan gigi dengan pasien dalam upaya

pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,

pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan. Kesepakatan sebagaimana

dimaksud merupakan upaya maksimal pengabdian profesi kesehatan yang harus

dilakukan tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan gigi dalam penyembuhan dan

pemulihan kesehatan pasien sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi,

standar prosedur operasional dan kebutuhan medis pasien. Begitu pula bentuk

kerjasama antara rumah sakit di Indonesia dengan fasilitas pelayanan kesehatan

diluar negeri yang hendak menjalin kerjasama dengan menggunakan jaringan

telemedicine harus dilandasi prinsip kesetaraan dan itikad baik

5. Prinsip Keamanan dan Kerahasiaan Data serta Standarisasi

Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang telah

dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan (Pasal 57 ayat (1) UU

No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan). Dalam penggunaan telemedicine,

Perlindungan hak-hak privasi pasien atas data kesehatannya yang terekam secara

elektronik pada fasilitas pelayanan kesehatan, perlu diatur agar tidak mudah

31
diakses oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Untuk itu, harus

dilaksanakan oleh petugas yang berwenang dan memiliki izin khusus untuk hal

itu. Jaminan kerahasiaan atas data medis pasien tersebut dituangkan dalam bentuk

perjanjian tertulis dengan pasiennya, sehingga dapat berimplikasi hukum bila

terjadi penyalahgunaannya.

Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik harus menyelenggarakan sistem

elektronik secara andal dan aman serta bertanggung jawab terhadap beroperasinya

sistem elektronik sebagaimana mestinya (Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik). Jaminan

keamanan dan kehandalan sistem elektronik dalam praktek telemedicine perlu

dilakukan oleh suatu badan hukum atau lembaga yang berkompeten yang

mendapat pengakuan baik nasional maupun internasional.

6. Prinsip Otonomi Pasien Dan Kebebasan Memilih Teknologi Atau

Netral Teknologi.

Setiap pasien berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan

atas tindakan pertolongan yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan

memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap (Pasal 56 ayat

(1) UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan). Pasien juga memiliki kebebasan

memilih teknologi atau netral teknologi. Setelah diberikan informasi tentang

manfaat dan resiko penggunaan teknologi tersebut. Sehingga apapun keputusan

yang diambil oleh pasien dapat sama-sama memberikan rasa aman, keadilan, dan

kepastian hukum

32
7. Prinsip Kepentingan pasien diutamakan, Proteksi Data, Forensik IT,

Penerapan Terbaik (best practices), dan Standar Pemeriksaan Hukum

(Legal Audit) serta Keadilan.

Bila timbul sengketa maka Setiap Orang dapat mengajukan gugatan

terhadap pihak yang menyelenggarakan Sistem Elektronik dan/atau menggunakan

Teknologi Informasi yang menimbulkan kerugian (Pasal 38 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik)

Dalam proses pembuktian di pengadilan sangat penting sekali data medis

pasien dijadikan alat bukti. Untuk itu, maka pelayanan kesehatan menggunakan

telemedicine harus memperhatikan ketentuan tentang proteksi data agar bilamana

diperlukan dikemudian hari dapat dijadikan bukti. Disamping itu harus disediakan

tenaga ahli dalam bidang Forensik IT. Forensik IT atau dikenal dengan computer

forensic adalah suatu disiplin ilmu turunan yang mempelajari tentang keamanan

komputer dan membahas tentang temuan bukti digital setelah suatu peristiwa

terjadi.

Menurut Edmon Makarim,15 prinsip penerapan yang terbaik (best practices)

adalah hal yang sangat penting dan sering dikemukakan oleh para teknolog,

terutama pada saat suatu sistim informasi dan/atau sistem komunikasi berinteraksi

dengan kepentingan publik. Prinsip ini merupakan bentuk pertanggungjawaban

hukum penyelenggara sistem elektronik tentang akuntabilitas sistem elektronik

yang mereka ciptakan. Oleh sebab itu, dibutuhkan tata kelola yang baik

berdasarkan perspektif konvergensi hukum telematika.

33
Perlawanan atau pembebasan terhadap tanggung jawab tersebut hanya dapat

terjadi apabila si penyelenggara dapat membuktikan bahwa kesalahan itu terjadi

bukan karena dirinya melainkan karena terjadinya keadaan memaksa (force

majeure) atau justru terjadi karena kesalahan pengguna, dan/atau kelalaian pihak

pengguna sistem elektronik itu sendiri. Hal ini hanya dapat dibuktikan apabila

terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan hukum (legal audit) terhadap

penyelenggaraan sistem elektronik tersebut.

Tujuan legal audit secara umum adalah adanya keterbukaan (disclosure)

informasi di mana hal ini dikaitkan dengan jaminan keabsahan (legalitas) obyek

terkait, dalam hubungannnya dengan pihak ketiga. Dengan adanya legal audit

dapat disajikannya fakta-fakta hukum mengenai sistem elektronik secara utuh

menyeluruh tanpa ada fakta yang bersifat materiil yang ditutupi (full disclosure)

sehingga pihak investor atau pengguna (bonholders) terjamin memperoleh

informasi yang akurat (tidak menyesatkan).

Dalam mekansime penyelesian sengketa. Para pihak memiliki kewenangan

untuk menetapkan forum pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian

sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin

timbul. Namun sebaiknya, diprioritaskan agar pihak yang dirugikan dalam hal ini

pasien, memiliki kepentingan yang harus lebih dahulu diutamakan, maka untuk

membantu kelancaran proses peradilan, hukum yang berlaku adalah hukum

dimana pasien bertempat tinggal. Atau bila tidak ditentukan lain maka dapat

diselesaikan berdasarkan asas hukum perdata internasional.

34
Pembagian beban tanggung jawab bilamana terbukti tenaga kesehatan

melakukan malpraktek adalah dapat dilihat dari dua hal yang pertama berdasarkan

pada seberapa besar letak kesalahan yang dibuat oleh tenaga kesehatan. Dalam

pengertian ini, kalau kesalahan berada pada tenaga kesehatan ahli yang

memberikan nasehat maka tenaga kesehatan yang melaksanakan nasehat sedapat

mungkin dikurangi beben untuk menanggung kesalahan tersebut. Yang kedua

berdasarkan pada pihak mana yang memperoleh kontribusi yang paling besar atas

penerimaan pembayaran jasa. Tenaga kesehatan yang menerima pembayaran jasa

yang lebih besar sebagai konsekwensinya juga harus bersedia untuk mau

menerima tanggung jawab yang lebih besar termasuk tanggung jawab hukum

bilamana terjadi kesalahan malpraktek.

8. Prinsip Perlindungan Hukum

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008, setiap orang yang

melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik

yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum

Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di

luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia dapat

dihukum. Jadi bilamana praktisi medis melakukan malpraktek sehingga

menimbulkan kerugikan terhadap pasien di Indonesia meskipun hal itu dilakukan

di luar negeri dapat dihukum berdasarkan undang-undang ini.

35
2.3.Pelayanan Kesehatan

Dalam undang-undang kesehatan menyebutkan bahwa, Fasilitas kesehatan

adalah suatu alat dan atau tempat yang edigunakan untuk menyelenggarakan

upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang

dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan atau masyarakat. Dalam sistem

kesehatan nasional, manajemen kesehatan merupakan salah satu subsistem yang

menghimpu berbagai upaya administrasi kesehatan yang didiukung oleh

pengolahan data dan informasi, penerapan ilmu pengetahuna dan teknologi, serta

pengaturan hukum kesehatan yang terpadu dan saling mendukung, guna menjami

tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Menurut Notoatmojo, Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau

seni mengatur para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna

meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. Dengan kata lain

manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen uum dalam

sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran

manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat.

A. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Menurut undang-undang no.44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi

rumah sakit adalah:

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan

sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit

36
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai

kebutuhan medis.

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia

dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan

kesehatan.

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan

teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan

kesehatan dengan memperhaikan etika ilmu pengetahuan bidang

kesehatan.

Melihat dari tugas dan fungsi rumah sakit tersebut, maka rumah sakit perlu

mengembangkan sistem pelayanan terhadap pasien, salah satunya dengan dapat

menyelenggarakan pelayanan berbasis teknologi kedokteran jarak jauh atau

telemedicine, hal ini didukung dengan peraturan pemerintah dan juga surat edaran

dari kemenkes dan juga PB IDI.

Rumah sakit umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan

yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya

pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan

terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.

Untuk menyelenggarakan fungsinya, rumah sakit umum menyelenggarakan

kegiatan :

37
a. Pelayanan Medis

b. Pelayanan dan asuhan keperawatan

c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis

d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan

e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan

f. Administrasi umum dan keuangan

Layanan telemedicine yang ada juga bisa dikembangkan secara pribadi

Beberapa poin misi rumah sakit diatas juga dapat dikembangkan sejalan dengan

berkembangnya pelayanan berbasis teknologi, karena dalam layanan telemedicine

pihak Rumah Sakit dapat bekerjasama dengan penyedia layanan atau pihak ketiga

untuk melaksanakan pelayanan medis, konsultasi, pelayanan penunjang medis dan

non-medis serta rujukan, hal tersebut sesuai dengan ketentuan pelayanan

kesehatan yang berlaku.

38
2.4.Kajian Empiris
Tabel 2.1 : Kajian Empiris
No Peneliti Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Objek/Kasus Hasil Penelitian
1. Zidni Analisis Kualitatif Menggunakan Analisis kualitatif Sampel penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan
Imanurrohmah Penggunaan layanan konten portal berita adalah pemberitaan terdapat 10 kata kunci penting
Lubis Telemedicine telemedicine daring yang bertujuan media terkait
sebagai Solusi sebagai solusi untuk menjelaskan onine nasional. Tentang “Telemedicine sebagai solusi
Dipublikasi Pelayanan Kesehatan pelayanan penggunaan pemanfaatan pelayanan
2021 di kesehatan di masa telemedicine sebagai telemedicine yang kesehatan di masa pandemi
Indonesia pada Masa pandemik solusi pelayanan dipublikasikan antara COVID-19”
Pandemik covid-19 melalui kesehatan di masa Maret- Juni 2020. yang ditemukan pada portal
COVID-19 portal berita pandemi COVID-19 media daring
daring nasional di Indonesia.
Diakses dari Indonesia.
https://ejournal.umm. Distribusi 5 kata kunci teratas
ac.id/index.php/physi terkait “Telemedicine sebagai
ohs/article/view/1514 solusi
8 pelayanan kesehatan di masa
pandemi
COVID-19” pada portal media
daring
Nasional.

Berdasarkan hasil yang


diperoleh
dari portal media daring
nasional, dapat
disimpulkan bahwa
telemedicine telah
digunakan sebagai salah satu
solusi

39
pelayanan kesehatan di masa
pandemik
covid-19 dan berkorelasi kuat
dengan
himbauan pemerintah dan
startup
2. Arman Anwar Aspek Hukum Perawatan Penelitian yang Berbeda dengan Malaysia,
Penggunaan kesehatan seperti dilakukan adalah India atau Amerika Serikat.
Dipublikasi Telemedicine ini diperkirakan penelitian hukum Indonesia belum memiliki
2013 akan berkembang kesehatan dalam undang-undang yang secara
Diakses dari : dengan cepat kaitannya dengan spesifik mengatur tentang
https://publikasi.dinus begitupun di kegiatan yang bersifat penggunaan telemedicine,
.ac.id/index.php/fiki20 Indonesia akademik. Pendekatan Indonesia baru sebatas
13/article/view/525 sehingga pada yang dipergunakan mengatur telematika secara
beberapa negara, dalam penelitian ini umum. Selain itu, pembuatan
perkembngan adalah pendekatan regulasi tentang e-health pun
telemedicine telah peraturan perundangan belum seperti yang kita
diikuti pula (statute approach), dan harapkan, padahal layanan
dengan kesiapan pendekatan konseptual kesehatan berbasis elektronik
regulasinya. (conceptual approach). (e-Health) sebenarnya telah
dianjurkan oleh World Health
Organization (WHO) sejak
2005
Disamping manfaat yang
diperoleh dari penggunaan
telemedicine perlu pula
disadari bahwa penggunaan
telemedicine juga berpotensi
menimbulkan berbagai
problema hukum, baik di level
nasional maupun internasiona.,

40
seperti masalah lisensi atau
perizinan bagi tenaga
kesehatan atau tenaga medis
yang melakukan praktek
telemedicine kepada pasien
yang berada di Indonesia
maupun di luar negeri,
akreditasi sarana dan peralatan
pelayanan medis, persetujuan
tindakan medis (informed
consent), keamanan dan
kerahasiaan data informasi
kesehatan pasien (medical
record), Standar prosedur
operasional dan masalah
asuransi. Serta tanggung gugat
bilamana terjadi malpraktek
tenaga kesehatan.

Kondisi realitas dan implikasi


permasalahan hukum tentang
telemedicine diatas idealnya
diatur dalam hukum nasional,
sehingga dapat memberikan
kepastian hukum dalam
menjawab tuntutan
perkembangan teknologi
kesehatan telemedicine
tersebut.

41
3 Nila Vicky Faktor-Faktor Yang Tujuan penelitian Jenis penelitian adalah Populasi dalam 1. Terdapat pengaruh
Anggraheni Mempengaruhi ini adalah untuk penelitian kuantitatif, penelitian ini kualitas pelayanan
Pengambilan mengetahui metode adalah masyarakat yang terhadap pemilihan
Dipublikasi Keputusan Masyarakat faktor-faktor yang penelitian menggunakan datang pelayanan kesehatan di
2012 Untuk Memilih Jasa mempengaruhi deskriptif berobat ke RS PKU RS PKU
Pelayanan Kesehatan pengambilan analitik. Sedangkan Muhammadiyah Muhammadiyah Simo
Di Rumah Sakit Pku keputusan pendekatan Simo, baik rawat jalan Boyolali.
Muhammadiyah Simo masyarakat untuk yang digunakan cross maupun rawat 2. Tidak terdapat
Kabupaten Boyolali memilih jasa sectional inap selama bulan pengaruh fasilitas
pelayanan Januari-Juni 2012 terhadap pemilihan
Diakses dari kesehatan di sebanyak 383 orang. pelayanan kesehatan di
http://eprints.ums.ac.i Rumah Sakit Sedangkan RS PKU
d/24124/10/02_NASK PKU jumlah sampel Muhammadiyah Simo
AH_PUBLIKASI.pdf Muhammadiyah penelitian adalah 80 Boyolali.
Simo. orang masyarakat yang 3. Terdapat pengaruh
berobat di biaya
RS PKU pengobatan terhadap
Muhammadiyah Simo pemilihan pelayanan
dengan teknik accidental kesehatan di RS PKU
sampling. Muhammadiyah Simo
Boyolali.
Faktor yang paling
dominan
mempengaruhi
pemanfaatan fasilitas
kesehatan di RS PKU
Muhammadiyah Simo
Boyolali adalah biaya
pengobatan..

4 Havivi Rizky Kepuasan Dan Barrier Mengetahui Penelitian ini Sampel penelitian Karakteristik responden yang

42
Adinda Pengguna Layanan kepuasan dan merupakan deskriptif adalah seluruh pengguna berhubungan secara signifikan
Aplikasi Telemedicine hambatan observasional dengan layanan aplikasi dengan
Dipublikasi Pada Masa Pandemi pengguna layanan desain studi telemedicine saat kepuasan pengguna layanan
tahun 2021 Covid-19 Di Indonesia aplikasi cross-sectional. pandemi COVID-19 di hanya meliputi asal daerah
telemedicine Indonesia yang (p=0,005), wilayah
Diakses dari selama masa memenuhi kriteria permukiman (p= 0,004), jenis
https://repository.uns pandemi COVID- inklusi provider (p= 0,019), asuransi
ri.ac.id/39440/ 19 di Indonesia. dan eksklusi. kesehatan dan jaringan
internet (p=0,000).
Karakteristik responden yang
berhubungan secara signifikan
dengan hambatan meliputi
jenis kelamin (p=0,032), status
perkawinan (p=0,005),
usia, asal daerah, wilayah
pemukiman, pendidikan
terakhir, pekerjaan, asuransi
kesehatan, pendapatan, jenis
provider, jaringan internet, dan
kuota internet dengan
p=0,000. Variabel yang paling
berpengaruh terhadap
kepuasan yaitu pendapatan
rendah <Rp 1.500.000 per
bulan (OR 30,818; CI 95%:
1,751-542,394), sedangkan
pendapatan sangat tinggi Rp
3.500.000 – 5.500.000 per
bulan (OR 5,266; CI 95% :
2,326-11,920) paling
berpengaruh terhadap

43
hambatan

1975 (98,8) responden


menyatakan puas dan 1215
(60,8%)
responden menyatakan tidak
mengalami hambatan dalam
menggunakan
telemedicine. Responden
menyarankan agar memastikan
keakuratan diagnosis,
menjaga kerahasiaan, dan
mengoptimalkan fitur aplikasi.
5 M. Anas Masa Strategi Memberikan Model analisa PEST dan Kesimpulan dari penelitian ini,
Pengembangan analisa yang SWOT, baik lingkungan ekternal
dipublikasi Implementasi komprehensif maupun lingkungan internal
tahun 2014 Telemedicine Di tentang kondisi mendukung pengembangan
Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan implementasi Telemedicine di
mengenai Sulawesi Selatan. Sedangkan
Diakses dari lingkungan strategi yang paling tepat
https://publikasi.merc ekternal dan adalah Membangun sistem
ubuana.ac.id/index.ph lingkungan Telemedicine dengan
p/Incomtech/article/vi internal memanfaatkan jaringan Sikda
ew/1142 Menentukan dan jaringan telekomunikasi
strategi yang tepat pedesaan yang ada untuk
bagi peleyanan kesehatan
pengembangan masyarakat umum.
implementasi
Telemedicine di
Sulawesi Selatan.
6 Daniel Perkembangan Memaparkan Telaah pustaka naratif Dari 328 litelatur Telemedicine menunjukan

44
Chriswinanto Telemdis Sebagai konsep dan dengan litelatur yang dengan topik prospek baik untuk
AN Pendukung Pelayanan penerapan dipublikasikan dari telemedicine yang dikembangkan dan diterapkan
Kesehatan : Telaah telemedicine agar tahun 2003 – 2015 diangkat diambil 19 dalam pelbagai bidang
Dipublikasi Pustaka dapat naskah yang sesuai kesehatan. Dalam upaya
tahun 2019 meningkatkan dengan tujuan pencapaian, diperlukan upaya
Diakses dari penggunaan penelitian. peningkatan pengetahuan
https://bikdw.ukdw.ac telemedicine oleh tenaga kesehatan, peningkatan
.id/index.php/bikdw/a tenaga kesehatan infrastruktur komunikasi, serta
rticle/view/141 di Indonesia penyususnan dasar hukum
telemedicine.
7. Leila Mona G Efek Telemedicine Analisis efek Telaah pustaka naratif Deskriptif kualitatif Telemedicine memiliki aspek
Pada Masyarakat telemedicine di dengan litelatur yang dengan mengambil 23 yang sangat kuat terkait
Dipublikasi (Kajian Hukum Media masyarakat dipublikasikan dari jurnal internasional yang komunikasi. Secara
tahun 2020 McLuhan: Tetrad) menggunakan tahun 2015-2020 relevan kemanfaatan, telemedicine
kajian hukum adalah salah satu solusi
Diakses dari media McLuhan masalah kesenjangan
https://ejournal.undip.a pelayanan kesehatan adalah
c.id/index.php/interaks pemanfaatan saluran
i/article/view/28628 komunikasi yang mengubah
cara manusia berkomunikasi
pada perawatan kesehatan.
Memahami hukum media pada
saluran komunikasi yang
merupakan kepanjangan tan-
gan dari pemberi layanan
kesehatan, akan membuka
wawasan kita mengenai
implementasi ilmu komunikasi
dalam konteks kekinian.
Bagaimana telemedicine dapat
meningkatkan, membalik,

45
memunculkan kembali
fungsinya dalam bentuk baru,
membuat usang aspek-aspek
layanan kesehatan sebagai
implikasi dari perkembangan
media komunikasi.
8. Putri Faktor – Faktor Yang Analisis kepuasan Metode penelitian yang Pasien yang berobat di Hasil penelitian menunjukan
Cahyaningrum Mempengaruhi pasien dengan digunakan adalah Uji Rumah Sakit Bhakti bahwa kualitas dokter, biaya
PS Keputusan Berobat dukungan Sobel, Regresi Wita Tamtama pengobatan dan fasilitas
Serta Dampaknya peningkatan Berganda. Semarang dengan memiliki pengaruh positif dan
Dipublikasi Terhadap Kepuasan pengambilan sampel sebanyak 100 signifikan terhadap keputusan
tahun 2013 Pasien keputusan yang responden. pasien untuk berobat. Juga
dipengaruhi oleh keputusan pasien tersebut
Diakses dari kualitas Dokter, berpengaruh dalam memediasi
https://repofeb.undip.a biaya pengobatan antara Kualitas Dokter, Biaya
c.id/3801/ (Harga) dan Pengobatan, Fasilitas dengan
Fasilitas variabel Kepuasan Pasien.
9. Pratama Edi Analisis Faktor-Faktor Analisis Faktor Metode penelitian yang Pasien Rumah Sakit Faktor yang paling
Yang Mempengaruhi Paling Signifikan digunakan adalag dengan sample 100 mempengaruhi pasien untuk
Dipublikasi Keputusan Pasien dengan menggunakan pohon orang berobat adalah kemudahan
tahun 2011 Rawat Jalan Dalam menggunakan klasifikasi dengan mengurus persyaratan untuk
Memilih Rumah Sakit (CHAID) yang algoritma CHAID (Chi- warga kurang mampu pada
Dengan Menggunakan mempegaruhi Squered Automatic rumah sakit tersebut. Hal ini
Algoritma Chaid pasien untuk Interaction Detector) dimungkinkan karena pasien
mengambil yang berkunjung ke rumah
Diakses dari keputusan berobat sakit tersebut merupakan
http://digilib.ui.ac.id/d di Rumah Sakit. mayoritas masyarakat
etail?id=20226354&lo menengah kebawah yang
kasi=lokal paling dominan.

10 Siti Latifah Pengambilan Analisis Jenis penelitian yang Wawancara dilakukan Terjadi interaksi dalam

46
Hanum Keputusan Pasien pengambilan digunakan adalah dengan 13 informan pengambilan keputusan antara
Dalam Pilihan Rumah keputusa n pasien penelitian kualitatif yang terdiri dari 3 Dokter, Pasien dan keluarga
Dipublikasi Sakit Rujukan di terhadap dengan pendekatan dokter spesialis, 3 pasienm keputusan akhir ada
tahun 2018 RSUD Kota keputusan fenomenologi, data dokter umum, 3 pasien, pada pasien dan menanggung
Subulussalam Tahun memilih tempat diperoleh dengan cara 3 keluarga pasien dan 1 konsekuensi jika pilihan rumah
2018 berobat wawancara. verifikator BPJS di sakit tidak direkomendasikan
RSUD Kota dokter.
Diakses dari Subulussalam
https://repositori.usu.a
c.id/handle/123456789
/16564

11 Christian Tiwa Analisis Kualitas Tujuan penelitian Metode yang digunakan Teknik penarikan Hasil penelitian ini
Produk, Suasana, Dan ini adalah untuk adalah metode sampel menggunakan menunjukkan bahwa Kualitas
Dipublikasi Kualitas Jasa Layanan mengetahui kuantitatif yaitu: teknik Nonprobability produk, Suasana, dan Kualitas
tahun 2018 Terhadap Kepuasan pengaruh : Analisis Regresi Linear Sampling dengan jasa, secara simultan
Pasien (Studi Pada 1. Kualitas Berganda pendekatan Accidental berpengaruh signifikan
Puskesmas Bengkol Produk, Suasana, Sampling, dengan terhadap Kepuasan pasien.
Manado) dan Kualitas jasa jumlah 95 responden Kualitas produk berpengaruh
terhadap positif dan signifikan terhadap
Diakses dari Kepuasan Pasien Kepuasan Pasien, Suasana
https://ejournal.unsrat. Puskesmas berpengaruh positif tetapi tidak
ac.id/index.php/emba/ Bengkol Manado. signifikan terhadap Kepuasan
article/view/20962 2. Kualitas pasien, Kualitas jasa
Produk terhadap berpengaruh positif dan
Kepuasan Pasien signifikan terhadap Kepuasan
Puskesmas pasien.
Bengkol Manado.
3. Suasana
terhadap
Kepuasan Pasien

47
Puskesmas
Bengkol Manado.
4. Kualitas Jasa
terhadap
Kepuasan Pasien
Puskesmas
Bengkol Manado.

12 Happy Pengaruh Kualitas Untuk Tipe penelitian yang Populasi dari Dimensi keandalan di Rumah
Ayuningrum Pelayanan Terhadap mengetahui digunakan dalam penelitan ini adalah Sakit Islam Kota Magelang
Putri Kepuasan Pasien Di pengaruh, penelitian ini adalah seluruh pasien rawat menurut sebagian besar
Rumah Sakit Islam reliability, penelitian eksplanatory. inap di Rumah Sakit responden yaitu
Dipublikasi Kota Magelang tangibles Islam Kota Magelang sebesar (54%) dinilai sangat
2013 responsiveness dari tahun baik. Namun (3%) responden
Diakses dari assurance, 2008-2012. Sampel menyatakan bahwa prosedur
https://media.neliti.co empathy, kualitas dalam penelitian ini penerimaan
m/media/publications/ pelayanan berjumlah 100 pasien khususnya pada bagian
188305-ID-pengaruh- terhadap responden dengan administrasi kurang cepat.
kualitas-pelayanan- kepuasan pasien menggunakan Pengaruh dimensi keandalan
terhadap-kep.pdf rawat perhitungan rumus terhadap
inap di Rumah Slovin. kepuasan paien di Rumah
Sakit Islam Kota Sakit Islam Kota Magelang,
Magelang. berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan
secara signifikan terdapat
pengaruh yang positif sebesar
(77,6%) didapat dari nilai
koefisien determinasi.

13 Erlin Ditasari Analisa Faktor-Faktor Untuk Penelitian Populasi adalah Hasil penelitian menunjukan

48
Yang Mempengaruhi mengetahui ini menggunakan desain seluruh pasien one day bahwa ada hubungan
Dipublikasi Keputusan Pemilihan faktor-faktor apa kuantitatif dengan care di Rumah Sakit signifikan antara penghasilan,
2019 Pelayanan Pada Pasien saja yang pendekatan cross Panti Waluya Malang, jarak, dan biaya Rumah Sakit
One mendasari sectional Analisa data yang sesuai studi dengan
Day Care Di Rumah keputusan pasien yang digunakan dalam pendahuluan kurang keputusan pemilihan pasien
Sakit Panti Waluya dan faktor mana penelitian ini adalah lebih berjumlah 180, one day care di Rumah Sakit
Malang yang paling analisis multivariat sampel adalah pasien Panti Waluya Malang.
mendominasi dengan uji one day care Rumah
Diakses dari regresi logistik. Sakit
https://publikasi.unitri. Panti Waluya Malang
ac.id/index.php/fikes/a sesuai dengan kriteria
rticle/view/1573 inklusi sebanyak 60
responden.

49
2.5.Kerangka Pemikiran

Menurut Sugiyono (2014), “Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang

hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah di

deskripsikan”. Dalam penelitian ini diketahui bahwa peneliti mengambil masalah

pada penggunaan sistem telekonsultasi kesehatan jarak jauh atau yang disebut

dengan telemedicine sebagai alternatif pemeriksaan kesehatan dimasa pandemi

covid-19 sejalan dengan arahan pemerintah dalam menanggulangi penyebaran

covid-19 salah satunya adalah untuk membatasi mobilitas, menjaga jarak, namun

kesehatan merupakan sebuah produk esensial yang tidak bisa ditekan aktifitasnya.

Kemajuan teknologi membuat kemudahan dalam berkomunikasi hal ini bisa

digunakan dalam dunia kesehatan sebagai salah satu cara mendukung arahan

pemerintah tersebut.

Aplikasi layanan telemedicine di Indonesia sudah mulai semarak, hal ini

ditunjukan dengan banyaknya aplikasi yang bekerjasama dengan kementrian

kesehatan membantu program isolasi mandiri pasien covid-19 yang tanpa gejala,

bergejala ringan dan sedang untuk menggunakan layanan ini. Beberapa rumah

sakit juga sudah mulai melaksanakan kegiatan konsultasi jarak jauh ini.

Layanan kesehatan dalam hal ini merupakan sebuah layanan esensial yang

tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat, banyak hal yang menjadi

dasar pemikiran pasien maupun keluarganya untuk memilih layanan kesehatan

mana yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.

Keputusan pembelian merupakan sikap seseorang untuk membeli atau

menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang telah diyakini

50
akan memuaskan dirinya dan kesediaan menanggung risiko yang mungkin

ditimbulkannya. Konsumen mengambil keputusan pembelian setiap hari. Maka

dari hal itulah peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh dari produk

layanan, harga, performa, ketersediaan tenaga medis, ketersediaan layanan

penunjang, promosi dan jarak terhadap keputusan pasien dalam menggunakan

applikasi telemedicine yang diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat bagi

pengembang layanan konsultasi kesehatan jarak jauh ini untuk membuat suatu

pelayanan yang sesuai dengan harapan, keinginan juga kebutuhan dari masyarakat

dan dapat digunakan tidak hanya dimasa pandemi covid-19 namun menjadi

sebuah kemudahan bagi pasien dan keluarga untuk mendapatkan informasi dan

akses kesehatan terpercaya dari mana saja dan kapan saja.

51
2.6.Paradigma Penelitian

Penyedia Layanan (Product) X1


Kinerja, Estetika, Keistimewaan,
Kehandalan dan juga Kesesuaian
Christian Tiwa (2018)

Harga (Price) X2
Keterjangkauan, Kesesuaian,
Daya Saing Pratama Edi (2011)

Kemudahan Pengguna (Performance) X3


Mudah dimengerti, Praktis Penggunaan Data
Hardware Software Christian Tiwa (2018)

Ketersediaaan Tenaga Kesehatan (Realibility) X4 Pengambilan Keputusan (Decicion Making) Y


Responsibilitas, Empati Daya Tanggap Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Happy (2013)
Evaluasi Alternatif Keputusan
Perilaku Pasca Pembelian
Fasilitas Kesehatan Penunjang (Features) X5
Kerjasama, Mitra, Konektivitas
Happy (2013)

Promosi (Promotion) X6
Jangkauan, Kuantitas, Kualitas
Erlin (2019)

Jarak Ke Fasilitas Kesehatan (Location) X7


Keterjangkauan, Prasarana, Jarak Tempuh
52
Erlin (2019)

Gambar 2.2 : Paradigma Penelitian


2.7 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, peneliti memiliki hipotesis

penelitian sebagai berikut : “Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari

faktor-faktor tersebut terhadap proses pengambilan keputusan konsumen

baik secara simultan maupun parsial”

2.7.1 Sub Hipotesis

1. Penyedia Layanan berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan.

2. Harga berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan.

3. Kemudahan pengguna berpengaruh terhadap proses pengambilan

keputusan.

4. Ketersediaan tenaga kesehatan berpengaruh terhadap proses pengambilan

keputusan.

5. Fasilitas kesehatan penunjang berpengaruh terhadap proses pengambilan

keputusan.

6. Promosi berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan.

7. Jarak ke fasilitas kesehatan berpengaruh terhadap proses pengambilan

keputusan.

53
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Lokasi Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah para pengguna jasa layanan

telekonsultasi yang menggunakan layanan 11 aplikasi telemedicine yang

bekerjasama dengan kemenkes seperti Alodokter, GetWell, Good Doctor -

GrabHealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter,

ProSehat, SehatQ, dan YesDok selama pandemi covid-19 di Indonesia sejak

diterbitkannya Pedoman Pelayanan Kesehatan Melalui Telemedicine Pada Masa

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Juli 2021 – Januari 2022. Lokasi

penelitian yang digunakan adalah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan

Bekasi (JABODETABEK). Penelitian menggunakan kuisioner yang disebar

melalui layanan digital googleform kepada para pengguna jasa layanan tersebut

melalui Internet.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian dalam tesis ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang diarahkan untuk

pencapaian tujuan memperoleh penjelasan yang luas, tentang fenomena yang

ditetapkan sebagai objek peneitian dan menggunakan jenis metode penelitian

survey. Metode survey bertujuan untuk melihat keadaan yang menjadi objek

penelitian apa adanya, dengan melihat data dan informasi yang ada dari sampel,

tanpa memberikan perlakuan (treatment) khusus.

52
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna jasa / pasien yang pernah

melakukan pembelian atau transaksi digital melalui 11 aplikasi telemedicine yang

bekerjasama dengan kemenkes seperti Alodokter, GetWell, Good Doctor -

GrabHealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter,

ProSehat, SehatQ, dan YesDok selama pandemi covid-19 di Indonesia sejak

diterbitkannya Pedoman Pelayanan Kesehatan Melalui Telemedicine Pada Masa

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Juli 2021 – Januari 2022

berlangsung.selama pandemi covid-19, jumlah pengguna tersebut tidak diketahui

dan dapat dikatakan dalam kategori tidak terhingga.

Populasi tak terhingga yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak

dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif. Oleh karenanya luas populasi

bersifat tak terhingga dan hanya dapat dijelaskan secara kualitatif.

Sampel adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi. Pada penelitian ini, Pasien yang menjadi

sampel responden adalah konsumen yang pernah melakukan transaksi digital

melalui aplikasi telemedicine selama pandemi covid-19 dengan menggunakan

aplikasi atau layanan telemedicine, pengambilan sampel nonprobability atau juga

disebut juga nonpeluang yang merupakan pengambilan sampel dengan sengaja

(purposive) dan bersifat subjektif.

53
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non

probability yakni Teknik sampling insidental, yakni teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus

Lemeshow, hal ini dikarenakan jumlah populasi tidah diketahui atau tidak

terhingga. Berikut rumus Lemeshow yaitu:

N=

Keterangan :

n = Jumlah sampel
z = skor z pada kepercayaan 95 % = 1,96p = maksimal estimasi = 0,5
d = alpha (0,10) atau sampling error = 10 %

Melalui rumus di atas, maka jumlah sampel yang akan diambil adalah:

N=

N=

N=

N=

N=

54
Sehingga jika berdasarkan rumus tersebut maka n yang didapatkan adalah

96,04 = 100 orang sehingga pada penelitian ini setidaknya penulis harus

mengambil data dari sampel sekurang-kurangnya sejumlah 100 orang dengan

pembulatan keatas.

3.4 Tahapan Penelitian

Untuk melakukan sebuah penelitian kuantitatif, perlu mengetahui tahap-

tahap yang akan dilalui dalam proses penelitian ini. Penelitian ini dilakukan secara

bertahap. Adapun tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

A. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi penyusunan dan pengajuan

proposal, mengajukan ijin penelitian, serta penyusunan

instrumen dan perangkat penelitian. Tahap ini dilaksanakan pada

bulan Januari 2022.

B. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti akan melaksanakan penelitian pada bulan

Januari 2022 – Feburari 2022.

C. Tahap Penyelesaian

Pada tahap ini terdiri dari proses analisis data dan penyusunan

laporan penelitian yang dimulai bulan Februari – Maret 2022

55
3.5 Operasionalisasi Variabel

Variabel penelitian menurut sugiono adalah suatu hal yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel lain maka macam-

macam variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi :

1. Variabel Independent : Variabel ini sering disebut varaibel

stimulus, prediktor, antecendent. Dalam bahasa Indonesia

disebut sebagai variabel bebas.

2. Variabel Dependent: Variabel ini sering disebut dengan variabel

output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia disebut

segabai Variabel Terikat.

Sesuai dengan judul thesis yaitu Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pengambilan Keputusan Pasien Dalam Menggunakan Aplikasi Telemedicine

Sebagai Media konsultasi Kesehatan Di Era Pandemi Covid-19 maka terdapat

variabel bebas dan terikat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel Bebas (Variabel X1) yang didalam peneitian ini yaitu

penyedia layanan telemedicine.

2. Variabel Bebas (Variabel X2) yang didalam peneitian ini yaitu harga

yang diterapkan oleh penyedia jasa layanan telemedicine.

3. Variabel Bebas (Variabel X3) yang didalam peneitian ini yaitu

kemudahan penggunaan aplikasi.

56
4. Variabel Bebas (Variabel X4) yang didalam peneitian ini yaitu

ketersediaan petugas kesehatan yang beragam bidang.

5. Variabel Bebas (Variabel X5) yang didalam peneitian ini yaitu

ketersediaan penunjang medis.

6. Variabel Bebas (Variabel X6) yang didalam peneitian ini yaitu

promosi.

7. Variabel Bebas (Variabel X6) yang didalam peneitian ini yaitu jarak ke

fasilitas kesehatan (X7).

8. Variabel Terikat (Variabel Y) yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pengambilan keputusan pasien menggunakan aplikasi

telemedicine di masa pandemi Covid-19.

Berikut adalah tabel mengenai penjabaran operasional variabel yang dianalisis:

57
TABEL 3.1 : Operasionalisasi Variabel
Item
Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala
Kuisioner
Penyedia Layanan suatu yang bersifat a. kinerja, 1. Penyedia layanan ORDINAL 1-5
(Product) kompleks, yang dapat b. estetika, 2. Rekomendasi KEMENKES
X1 diraba maupun tidak dapat c. keistimewaan, 3. Rating Aplikasi
diraba, yang di dalamnya d. kehandalan, 4. Waktu Layanan
termasuk kemasan, harga, dan 5. Respon Customer Servie
prestise perusahaan dan e. juga
pelayanan jasa perusahaan kesesuaian.
yang diterima oleh
pembeli untuk memuaskan
keinginan dan
kebutuhannya.

Harga Senilai uang yang harus a. Keterjangkauan a. Kesesuaian harga dengan ORDINAL 6-10
(Price) dibayarkan konsumen Harga pelayanan
X2 kepada penjual untuk b. Kesesuaian b. Variasi harga pelayanan
mendapatkan barang atau Harga dengan c. Harga Promo atau Diskon
jasa yang ingin dibelinya kualitas d. Perbandingan harga dengan
pelayanan pelayanan lainnya
c. Daya saing e. Harga obat dan penunjang
harga medis lainnya
Kemudahan tingkat ekspektasi a. Mudah a. Aplikasi mudah digunakan ORDINAL 11-15
Pengguna pengguna terhadap usaha dimengerti b. Penggunaan aplikasi sesuai
(Performance / yang harus dikeluarkan b. Praktis keinginan
Kinerja) untuk menggunakan c. Penggunaan c. Penggunaan daya simpan
X3 sebuah sistem Data yang hemat
d. Hardware d. Respon perangkat lunak dan
e. Software keras
e. Metode layanan pada aplikasi

58
Keandalan probabilitas suatu a. Responsibilitas a. Keragaman tenaga ahli ORDINAL 16-20
Tenaga Kesehatan komponen atau sistem b. Empati b. Pelayanan konsultasi tersedia
(Realibility) untuk melakukan fungsi c. Daya Tanggap kapanpun
X4 yang ditentukan dalam c. Keramahan dan Kesopanan
periode waktu tertentu di d. Respon Tenaga Kesehatan
bawah kondisi yang e. Bebas diskriminasi
dirancang untuk
beroperasi dalam hal ini
adalah kemampuan
petugas memberikan
pelayanan kepada
konsumen dengan tepat.
Fasilitas Fitur adalah sarana a. Kerjasama a. Layanan resep atau obat ORDINAL 21-25
Penunjang kompetitif untuk layanan terintegrasi
(Features) mendiferensiasikan penunjang b. Layanan Dompet digital,
X5 produk perusahaan dari aplikasi akses pembatyaran dan
produk pesaing. b. Mitra kerja asuransi yang terintegrasi
layanan c. Layanan rujukan antar tenaga
aplikasi ahli
c. Konektivitas d. Pemenuhan Kebutuhan non
medis
e. Pembelian obat diluar
layanan konsultasi

Promosi elemen bauran pemasaran a. Jangkauan a. Penggunaan platfrom media ORDINAL 26-30
(Promotion) yang berfokus pada upaya Promosi sosial
X6 menginformasikan, b. Kuantitas b. Penggunaan platfrom media
membujuk, dan penayangan cetak, elektronik
mengingatkan kembali iklan di media c. Pemberian informasi
konsumen akan merek dan c. Kualitas layanan, diskon dan fitur
produk perusahaan. penyampaian aplikasi

59
pesan promosi d. Brand Ambassador Layanan
Aplikasi
e. Informasi dari rekanan
Lokasi Tempat lokasi merupakan tempat a. Keterjangkauan a. Lokasi Responden terhadap ORDINAL 31-35
Tinggal usaha yang sangat b. Kelancaran layanan kesehatan
(Geografis) mempengaruhi keinginan c. Jarak Tempuh b. Lokasi responden terhadap
X7 seseorang konsumen untuk akses jalan atau infrastruktur
datang dan berbelanja c. Lokasi Akses media dan
informasi
d. Lokasi zona covid-19
e. Lokasi pedalaman
Pengambilan proses membuat pilihan a. Pengenalan Keputusan Konsumen Memilih ORDINAL 36-42
Keputusan dari sejumlah alternatif Masalah Layanan Telemedicinein selama
(Decicion untuk mencapai hasil yang b. Pencarian pandemi covid-19 sebagai alternatif
Making) diinginkan. ... Berdasarkan Informasi konsultasi kesehatan.
Y dari beberapa pendapat c. Evaluasi
diatas, pengambilan Alternatif
keputusan bisa d. Keputusan
disimpulkan bahwa suatu e. Perilaku
proses pemilihan dari Pasca
antara alternatif untuk Pembelian
mencapai suatu hasil.

60
3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian ilmiah, teknik pengumpulan data dimaksudkan

untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan terpercaya.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

A. Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

bisa diharapkan dari responden.

Populasi dari penelitian ini merupakan seluruh konsumen yang melakukan

layanan transaksi elektronik menggunakan aplikasi atau layanan telemedicine.

Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan accident

sampling. Yakni berdasarkan kejadian pada saat peneliti menyebarkan kuesioner.

B. Observasi

Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen

pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian

atau tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu

petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga

mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kepada skala

61
bertingkat. Misalanya memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya

mencatat rekasi tersebut, tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang,

atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki.

Observasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.

C. Dokumentasi

Dokumentasi di dapat dari data-data sekunder, yang mana data sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data,

misalnya lewat dokumen, metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-

hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.

3.7 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

Agar suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka harus diolah

dan dianalisis terlebih dahulu, sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan

keputusan. Tujuan metode analisis data adalah untuk menginteprestasikan dan

menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Pengolahan data dalam

penelitian ini dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 23.0.

Adapun metode analisisdata yang digunakan adalah sebagai berikut :

62
A. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif adalah bentuk analisa yang berdasarkan dari data

yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitatif ini merupakan data yang

hanya dapat diukur secara langsung.

Proses analisis kualitatif ini dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :

1. Pengeditan (Editing)

Pengeditan (Editing) adalah memilih atau mengambil data yang perlu

dan membuang data yang dianggap tidak perlu, untuk memudahkan

perhitungan dalam pengujian hipotesa.

2. Pemberian Kode (Coding)

Proses pemberian kode tertentu terhadap macam dari kuesioner untuk

kelompok ke dalam kategori yang sama.

3. Pemberian Skor (Scoring)

Mengubah data yang bersifat kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif.

Dalam penelitian ini urutan pemberian skor menggunakan skala

ORDINAL. Tingkatan skala ORDINAL yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Sangat Setuju (SS) = Diberi bobot / skor 5

Setuju (S) = Diberi bobot / skor 4

Netral (N) = Diberi bobot / skor 3

Tidak Setuju (TS) = Diberi bobot / skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = Diberi bobot / skor 1

63
4. Tabulating

Pengelompokan data atas jawaban dengan benar dan teliti, kemudian

dihitung dan dijumlahkan sampai berwujud dalam bentuk yang berguna.

Berdasarkan hasil tabel tersebut akan disepakati untuk membuat data

tabel agar mendapatkan hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel

yang ada.

B. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan angka-

angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut harus

diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu

untuk mempermudah dalam menganalisis dengan menggunakan program SPSS for

Windows versi 23.0

1. Uji Validitas

Validitas yaitu tingkat dimana sebuah pengujian mengukur apa yang benar-

benar ingin diukur. Validitas menguji instrumen yang dipilih, apakah memiliki

tingkat ketepatan untuk mengukur apa yang semestinya diukur, atau tidak.15 Uji

validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16. Rumus yang

digunakan untuk menghitung tingkat validitas adalah Pearson Correlation

Product Moment, sebagai berikut:

rxy = N(Σxy) - (Σx)(Σy)

√(N.Σx2 - [Σx]2)(N.Σy2 - [Σy]2)

64
Keterangan :

rxy = r hitung

R = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = jumlah sampel

Σx2 = kuadrat faktor variabel XΣy2 = kuadrat faktor variabel Y

Σxy = jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan Y

Jika r hitung > atau = r tabel maka butir dikatakan valid. Jika r hitung < r

tabel maka butir dikatakan tidak valid.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dengan

menggunakan skala ORDINAL dan data berupa data ordinal. Skala ORDINAL

adalah skala yang khusus dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu objek sikap atau

perlakuan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas pada dasarnya mengukur kehandalan instrumen. Sebuah

pengukuran dikatakan handal jika pengukuran tersebut memberikan hasil yang

konsisten.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Koefisien Alfa

(Cronbach’s Alpha) yang digunakan dalam konsistensi internal.

Rumus dari Cronbach’s Alpha adalah:

65
Jika nilai Alfa > atau = r tabel maka instrumen penelitian dikatakanreliabel. Jika

nilai Alfa < r tabel maka instrumen dikatakan tidak reliabel.

C. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data

dari seluruh responden terkumpul. Analisis data merupakan bagian yang amat

penting dalam metode ilmiah karena dengan analisis suatu data dapat diberi arti

dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Dalam

penelitian ini analisa data menggunakan analisis asosiatif yakni regresi linier

berganda.

1. Uji Asumsi Klasik:

a. Uji Normalitas

Pengujian asumsi normalitas untuk menguji data variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi

normal atau berdistribusi tidak normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji asumsi klasik multikolinieritas ini digunakan untuk mengukur tingkat

asosiasi (keeratan) hubungan/pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui

besaran koefisien korelasi (r).

c. Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama atau tidak

varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi lainnya. Jika

66
residual mempunyai varians yang sama, disebut homoskedastisitas. dan jika

varoansnya tidak sama disebut terjadi heteoskedastisitas. Persamaan regresi yang

baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tujuan penelitian, analisis data dilakukan dengan menggunkan

analisis linier berganda. Dalam penelitian ini variabel bebas (X) yaitu penyedia

layanan (X1), harga (X2), kemudahan penggunaan aplikasi (X3), ketersediaan

petugas kesehatan (X4), ketersediaan penunjang medis (X5), promosi (X6) dan

jarak ke fasilitas kesehatan (X7). Sedangkan variabel terikat yaitu keputusan

pembelian (Y). Dengan demikian, rumus persamaan regresi linier berganda yang

digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + e

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian Konsumen


a = Konstanta dari keputusan regresi
b1 = Koefisien regresi variabel X1 (penyedia layanan)
b2 = Koefisien regresi variabel X2 (harga)
b3 = Koefisien regresi variabel X3 (kemudahan penggunaan)
b4 = Koefisien regresi variabel X4 (ketersediaan tenaga kesehatan)
b5 = Koefisien regresi variabel X5 (ketersediaan fasilitas penunjang)
b6 = Koefisien regresi variabel X6 (promosi)
b7 = Koefisien regresi variabel X7 (jarak ke fasilitas kesehatan)
X1 = Penyedia Layanan
X2 = Harga
X3 = Kemudahan Penggunaan
X4 = Ketersediaan Tenaga Kesehatan
X5 = Fasilitas Kesehatan Penunjang
X6 = Promosi
X7 = Jarak ke Fasilitas Keseahatn
e = error/variabel pengganggu

67
3. Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan

variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Semakin

besar nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independent secara bersama-

sama terhadap veriabel dependent. Berikut rumus untung penghitungan koefisien

korelasi:

R= 𝑏1 Σ𝑥1𝑦 + 𝑏2 Σ𝑥2𝑦 + 𝑏3 Σ𝑥3𝑦

Σ𝑦2

4. Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (𝑅2) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat dapat ditunjukkan

dalam SPSS , koefesien determinasi terletak pada Model Summary dan tertulis R

Square.

5. Uji F (Simultan)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F dan uji t. Uji F

digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel

independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.

𝐹hitung = 𝑅2 / k

(1−𝑅2) / (𝑛−𝑘−1)

68
Dimana:

k = Jumlah variabel independent


n = Jumlah anggota sampel

R2 = Koefisien korelasi ganda

Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati Fhitung pada alpha (α) 5%:

a. Apabila nilai Fhitung > Ftabel, maka H0 dotolak dan H1

diterima

b. Apabila nilai Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1

ditolak

6. Uji t (Parsial)

Uij t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.20

Thitung = 𝑏i

𝑆bi

Dimana:

bi = Koefisien regresiSbi = Standart Error

Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha (α) sebesar 5% dan derajat

kebebasan (n-2). Kemudian dibandingkan antara thitung dengan ttabel, maka:

a. Apabila nilai thitung > ttabel, maka H0 ditilak dan H1 diterima

b. Apabila nilai thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

69
D. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas/bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (kualitas produk,

harga kompetitif, dan citra merek) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian)

secara terpisah atau parsial.

Hipotesa yang akan digunakan dalam pengujian ini adalah :

H0 : β0 = 0, Variabel-variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).

H1 : β1 ≠ 0, Variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).

Dasar pengambilan keputusan :

- Dengan membandingkan nilai t hitungnya dengan t tabel.

Apabila t tabel > t hitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak, Apabila t tabel

< t hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan tingkat signifikansi

95% (α = 5%) dengan nilai df (degree of freedom), n-k-1 (100-7-1) = 92,

maka dapat diketahui nilai t tabel sebesar 1,6614.

- Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi.

Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1

ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan

H1 diterima.

70
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel terikat. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan

dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh Penyedia layanan, harga,

kemudahan penguna, ketersediaan tenaga kesehatan, ketersediaan fasilitas

penunjang, promosi dan jarak ke fasilitas kesehatan bersama-sama terhadap

variabel terikatnya, yaitu keputusan pembelian.

3.8 Rancangan Kuisioner

Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan serangkaian pertanyaan kepada responden untuk dijawab pertanyaan

dapat berupa closed quetion maupun multiple choice quetion.

71
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif dimana data yang dihasilkan akan

berbentuk angka. Dari data yang didapat dilakukan analisis dengan menggunakan

software SPSS versi 23. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis faktor

produk, harga, kemudahaan penggunaan layanan, keandalan , fitur, promosi dan

lokasi terhadap pengambilan keputusan penggunaan layanan Telemedicine selama

pandemi Covid-19. Dengan tujuan yang didasarkan, data dikumpulkan dengan

kuesioner sebanyak 100 responden yang pernah melakukan layanan telemedicine

yang sasarannya adalah pengguna 11 aplikasi telemedicine yang bekerjasama

dengan KEMENKES yaitu seperti Alodokter, GetWell, Good Doctor -

GrabHealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter,

ProSehat, SehatQ, dan YesDok dengan lokasi pengguna telemedicine di wilayah

Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (JABODETABEK) sejak

dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

Hk.01.07/Menkes/4829/2021 Tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Melalui

Telemedicine Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yaitu

Juli 2021 – Februari 2022.

Penyebaran kuesioner dilakukan secara tertutup dengan menggunakan

googleform yang disebarkan melalui internet kepada sampel sesuai kriteria yang

telah disebutkan. Dengan kurun waktu Kuisioner menggunakan skala likert 1- 5.

Penelitian ini menggunakan 7 variabel independen yang terdiri dari produk, harga,

72
kemudahaan penggunaan layanan, keandalan , fitur, promosi dan lokasi serta

variabel dependen yaitu keputusan pembelianan. Kuesioner yang dibuat dengan

variabel yang diteliti memiliki rata 5 item pertanyaan.

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

A. Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan ragam latar belakang yang dimiliki

responden itu sendiri. Karakteristik ini untuk melihat responden memiliki

background seperti apa yang dalam penelitian ini background responden

difokuskan pada jenis kelamin, usia, kota asal, pendidikan, pekerjaan, penghasilan,

metode pembayaran dan aplikasi yang digunakan. Hasil yang didapat adalah:

1. Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.1 Pengujian Karakteristik Jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase


Laki-laki 53 53%
Perempuan 47 47%
Total 100 100%
Sumber : Pengolahan Data, 2022

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas penelitian ini menggunakan

responden sebanyak 100 sampel pengguna layanan telemedicine dimana dari

sampel yang dipilih apabila dilihat dari segi jenis kelamin secara keseluruhan

sampel berjenis kelamin laki-laki sebanyak 53 orang atau 53% dari seluruh

responden dan sisanya perempuan sebanyak 47 orang atau sebesar 47% dari total

responden. Ini juga menunjukkan dikalangan pengguna aplikasi telemedicine,

73
keputusan pembelian online pada jasa kesehatan lebih banyak dilakukan oleh laki-

laki. Karena pada penelitian ini telemedicine menggunakan jaringan dan koneksi

internet dan dilakukan secara daring hal ini juga sejalan dengan data dari badan

statistik nasional tahun 2020 dimana pengguna internet di Indonesia dari usia 5

tahun keatas didominasi oleh pria sebesar 50,5% sedangkan wanita sebesar

44,86% (BPS, 2020).

2. Karakteristik Usia Responden

Tabel 4.2 Pengujian Karakteristik Usia


Usia Frekuensi Presentase
20 – 30 Tahun 53 53%
31 – 40 Tahun 45 45%
> 41 Tahun 2 2%
Total 100 100%
Sumber : Pengolahan Data, 2022

Berdasarkan hasil analisis Tabel 4.2 memberikan gambaran bahwa dari

sampel yang terambil sebanyak 100 responden pada pengguna layanan

telemedicine ternyata pada segi umur terdapat 3 pengelompokan usia. Hasil

analisis menunjukan usia 20 – 30 Tahun sebanyak 53% merupakan kelompok usia

yang paling banyak menggunakan aplikasi telemedicine. kemudian yang usia 31 –

40 tahun sebanyak 45%, serta yang terakhir usia > 40 tahun sebanyak 2% paling

sedikit menggunakan layanan telemedicine.

Data tersebut diatas menunjukan bahwa rentang usia pengguna

telemedicine terbanyak adalah usia 20 – 30 tahun, hal ini menunjukan jika

segmentasi pasar layanan konsultasi berbasis teknologi diminati oleh usia dewasa

74
muda dibandingkan dengan kelompok usia dewasa 31-40 tahun dan usia dewasa

lanjut atau diatas 40 tahun.

3. Karakteristik Kota Asal Responden

Tabel 4.3 Pengujian Karakteristik Kota Asal


Kota Asal Frekuensi Presentase

Jakarta 39 39%
Bogor 14 14%
Depok 14 14%
Tangerang 15 15%
Bekasi 18 18%
Total 100 100%
Sumber : Pengolahan Data, 2022

Hasil Tabel 4.3 memberikan gambaran bahwa pada kota asal responden

yang terambil sebanyak 100 pengguna layanan telemedicine Dari sampel yang

diperoleh menunjukan sebanyak 39% berasal dari kota Jakarta, diikuti dengan kota

Bekasi sebanyak 18%, kota Tangerang (15%) dan kota Bogor serta Kota Depok

Memiliki persentase yang sama yaitu (14%)

Jakarta menunjukan presentasi dominan yaitu 39% diantara kota lainnya,

hal ini dimungkinkan karena akses internet, jumlah populasi, serta mitra

pendukung layanan telemedicine lebih banyak dibandingkan dengan kota lainnya

seperti Bekasi 18%, Tangerang 15%, Bogor dan Depok sebesar 14% dari

keseluruhan sampel.

75
4. Karakteristik Latar Belakang Pendidikan Responden

Tabel 4.3 Pengujian Karakteristik Latar Belakang Pendidikan


Latar Belakang Pendidikan Frekuensi Presentase
SMA / Sederajat 9 9%
S1 / Profesi 78 78%
S2 13 13%
Total 100 100%
Sumber : Pengolahan Data, 2022

Hasil Tabel 4.3 memberikan gambaran bahwa pada kelompok responden

yang terambil sebanyak 100 pengguna layanan telemedicine Dari sampel yang

diperoleh menunjukan sebanyak 78% memiliki latar belakang Diploma Strata 1

dan Profesi, diikuti dengan S2 sebanyak 13%, dan latar belakang pendidikan

SMA / Sederajat sebanyak 9%.

Pendidikan S1 mendominasi karakteristik responden yang menggunakan

layanan kesehatan berbasis telemedicine ini, hal ini bisa dipengaruhi oleh

kemampuan dan kesadaran akan kesehatan responden dan juga tingkat

pengetahuan responden terhadap penggunaan aplikasi telemedicine.

5. Karakteristik Latar Belakang Pekerjaan Responden

Tabel 4.5 Pengujian Karakteristik Latar Belakang Pekerjaan


Latar Belakang Pekerjaan Frekuensi Presentase
Belum Bekerja / Tidak Bekerja 1 1%
Ibu Rumah Tangga 5 5%
Pelajar / Mahasiswa 2 2%
PNS/TNI/POLRI 10 10%
Karyawan Swasta / Wiraswasta 45 45%
Pensiunan 9 9%
Profesional Lainnya 28 28%
Total 100 100%
Sumber : Pengolahan Data, 2022

76
Hasil Tabel 4.3 memberikan gambaran bahwa pada kota asal responden

yang terambil sebanyak 100 pengguna layanan telemedicine Dari sampel yang

diperoleh menunjukan sebanyak 45% berasal dari kelompok Karyawan Swasta /

wiraswasta, Profesional Lainnya sebanyak 28%, diikuti dengan PNS/TNI/POLRI

sebanyak 10%, Pensiunan 9%, Ibu Rumah Tangga 5% dan Pelajar / Mahasiswa

2%.

Dalam hal latar belakang pekerjaan, karyawan swasta memiliki jumlah

paling banyak dalam menggunakan aplikasi telemedicine, hal ini bisa didasari oleh

sebaran informasi atau bentuk kerjasama perusahaan terhadap layanan kesehatan.

6. Karakteristik Pendapatan Responden

Tabel 4.6 Pengujian Karakteristik Pendapatan


Jumlah Pendapatan Frekuensi Presentase
< Rp. 1.500.000,- 8 8%
Rp. 1.500.001 – Rp. 3.000.000 1 1%
Rp. 3.000.001 – Rp. 5.000.000 17 17%
Rp. 5.000.001 – Rp. 10.000.000 41 41%
> Rp. 10.000.000 33 33%
Total 100 100%
Sumber : Pengolahan Data, 2022

Hasil Tabel 4.3 memberikan gambaran bahwa pada kota asal responden

yang terambil sebanyak 100 pengguna layanan telemedicine Dari sampel yang

diperoleh menunjukan responden dengan penghasilan Rp. 5.000.001 – Rp.

10.000.000 sebanyak 41%, kemudian pendapatan Lebih dari Rp.10.000.000

sebanyak 33%, diikuti dengan kelompok pendapatan Rp. 3.000.001 – Rp. Rp.

5.000.000 sebanyak 17%, kurang dari Rp. 1.500.000 (8%) dan pendapatan Rp.

1.000.001 – Rp. 3.000.000 sebanyak (8%)

77
Pendapatan responden didominasi kelompok berpenghasilan Rp. 5.000.001

– Rp. 10.000.000, dapat dilihat jika kelompok penghasilan target dari penggunaan

aplikasi layanan telemedicine adalah menengah keatas, hal ini juga berhubungan

dengan penggunaan gawai sebagai media atau alat yang digunakan juga akses

internet yang dipakai.

7. Karakteristik Metode Pembayaran Responden

Tabel 4.7 Pengujian Karakteristik Metode Pembayaran


Metode Pembayaran Frekuensi Presentase
UMUM / Transfer Bank 30 30%
ASURANSI 11 11%
KARTU KREDIT 7 7%
Dompet DIgital (GoPay, OVO, DANA, dll) 52 52%
Total 100 100
Sumber : Pengolahan Data, 2022

Hasil Tabel 4.7 memberikan gambaran bahwa pada metode pembayaran

responden yang menggunakan aplikasi telemedicine didapatkan dari 100 pengguna

layanan telemedicine menunjukan sebanyak 52% menggunakan metode

pembayaran menggunakan Dompet Digital seperti GoPay, OVO, DANA

danlainnya, diikuti dengan pembayaran umum melalui transfer bank sebanyak

30% dan menggunakan asuransi sebanyak 11%.

Layanan pembayaran dompet digital mempunyai sebaran 52% dari

populasi, hal ini menunjukan masyarakat yang menggunakan layanan telemedicine

sudah mulai beralih ke penggunaan uang digital berbasis aplikasi, juga

berhubungan dengan iklan dan tawaran cashback yang ditawarkan jasa penyedia

78
dompet digital tersebut mempengaruhi penggunaanya.

8. Karakteristik Aplikasi Yang Digunakan

Tabel 4.8 Pengujian Karakteristik Aplikasi Yang Digunakan


Aplikasi yang Digunakan Frekuensi Presentase
Alodokter 10 10%
GetWell 3 3%
Good Doctor – GrabHealth 4 4%
Halodoc 61 61%
KlikDokter 3 3%
Klinik Go 3 3%
Link Sehat 6 6%
Pro Sehat 5 5%
SehatQ 3 3%
YesDok 2 2%
Total 100 100
Sumber : Pengolahan Data, 2022

Hasil Tabel 4.8 memberikan gambaran bahwa pada aplikasi Halodoc

memiliki responden yang dominan dipakai, terambil sebanyak 100 pengguna

layanan telemedicine menggunakan layanan Halodoc sebanyak 61%, diikuti

dengan Alodokter sebanyak 10%, Good Doctor - GrabHelath (4%), Getwell,

KlikDokter, Klinik Go, Link Sehat dan SehatQ seimbang dengan nilai 3% serta

YesDok sebanyak 2%.

Halodoc merupakan startup yang 2 tahun lebih muda dari Alodokter,

namun dalam persentasi pengguna dapat dilihat jika halodoc mendominasi

penggunaan layanan telemedicine, hal ini bisa dipengaruhi oleh fitur, layanan

kerjasama serta iklan yang ada dan dipakai halodoc lebih memenuhi kriteria pasar

yang ada.

79
B. Karakteristik Jawaban Responden

Tabel 4.9 Deskripsi Jawaban Responden

No Variabel Rata-Rata
PRODUK
Kepercayaan Terhadap penyedia layanan kesehatan telemedicine
1 4,07
yang dikeluarkan langsung oleh Fasilitas Kesehatan
Kepercayaan Terhadap penyedia layanan kesehatan telemedicine
2 4,29
yang terafiliasi dengan kementrian kesehatan
Kepercayaan terhadap rating pada aplikasi mempengaruhi responden
3 4,35
memilih layanan telemedicine.
Kepercayaan Waktu Pelayanan Aplikasi Telemedicine yang fleksibel
4 4,64
menjadi perimbangan responden.
Respon Customer Service menanggapi keluhan responden sangat
5 4,43
mempengaruhi penilaian.
RATA-RATA 4,36
HARGA
6 Kesesuaian Harga dengan Kualitas Pelayanan 4,32
7 Tingkat Variasi Harga Layanan 4,2
8 Harga Promosi 4,38
9 Kepercayaan Harga Konsultasi Telemedicine Lebih Terjangkau 4,27
10 Kepercayaan Harga Obat dan Penunjang Lebih Terjangkau 4,02
RATA-RATA 4,24
PERFORMA APLIKASI
11 Aplikasi Telemedicine mudah digunakan. 4,49
12 Waktu Layanan yang Fleksibel 4,48
13 Respon Perangkat Lunak terhadap Perangkat Keras 4,34
14 Dapat digunakan selain menggunakan gawai 4,11
15 Terdapat Fitur Video Call / Call selain Layanan Berbasis Teks 4,21
RATA-RATA 4,33
KEANDALAN
16 Keragaman Tenaga Medis dan Penunjang 4,41
17 Layanan Konsultasi 24 Jam 4,68
18 Layanan Tenaga Medis yang Profesional 4,38
19 Kesopanan dan Keramahan Petugas Layanan 4,29
Penjelasan Tentang Penyakit dan Layanan Penunjang yang
20 4,44
diperlukan
RATA-RATA 4,44
LAYANAN PENUNJANG
21 Tersedia layanan pesan antar obat dari Apotik Mitra 4,5
22 Layanan Rujukan Antar Tenaga Kesehatan atau Institusi Kesehatan 4,37
23 Kerjasama Asuransi, Penyedia Layanan 4,45

80
24 Layanan pembelian obat-obatan non-resep 4,36
25 Layanan pembelian obat resep diluar layanan konsultasi 4,39
RATA-RATA 4,41
PROMOSI
26 Promosi Media Sosial (Facebook, Youtube, Instagram, TikTok, dll) 4,39
Promosi Media Informmasi (Televisi, Surat Kabar, Tabloid, Majalah
27 4,11
dll)
28 Promosi Media Pembayaran (KartKredit, QRIS, Dompet digital , dll) 4,36
29 Brand Ambassador 4,03
30 Informasi Personal dari Kerabat, Rekan Kerja, Keluarga dan Teman 4,25
RATA_RATA 4,23
LOKASI
31 Lokasi Berada di Wilayah Terpencil 3,61
Lokasi Berada Jauh dari Layanan Kesehatan (Klinik, Rumah Sakit
32 3,62
dll)
33 Lokasi Berada Kekurangan Tenaga Ahli 3,65
34 Lokasi Berada Memiliki Akses Internet yang Baik 4,29
35 Lokasi Berada di Zona Merah Covid-19 3,98
RATA-RATA 3,83
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
36 Melakukan Transaksi Layanan Sesuai Produk yang Ditawarkan 4,33
37 Melakukan Transaksi Layanan Sesuai Harga yang Ditawarkan 4,36
38 Melakukan Transaksi Layanan Sesuai Produk yang Ditawarkan 4,35
39 Melakukan Transaksi Layanan Sesuai Kemudahan Penggunaan 4,3
Melakukan Transaksi Layanan Sesuai Layanan Penunjang Yang
40 4,25
Ditawarkan
41 Melakukan Transaksi Layanan Sesuai Promosi Yang didapatkan 4,36
42 Melakukan Transaksi Layanan Berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal 4,05
RATA-RATA 4,29
RATA-RATA KESELURUHAN 4,27

Sumber : Pengolahan Data, 2022

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa terdapat 8 variabel yang diteliti

yaitu Produk, Harga, Performa Aplikasi, Keandalan, Layanan Penunjang, Promosi

dan Lokasi terhadap Pengambilan Keputusan. Dengan melihat jawaban responden

secara rata pada variabel kepercayaan dengan secara rata-rata memiliki nilai 4,27

artinya kecendurungan setuju. Ini mengindikasikan bahwa keyakinan pasien akan

produk layanan, harga, performa Aplikasi, keandalan tenaga profesional, layanan

81
penunjang yang tersedia, promosi dan lokasi responden dapat memiliki pengaruh

terhadap pengambilan keputusan memilih layanan telemedicine. Berarti aplikasi

layanan telemedicine perlu mempertahankan bahkan meningkatkan agar lebih

memberikan keyakinan bagi responden

4.2 Analisis Data

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Tabel 4.10. Tabel Uji Validitas SPSS


Case Processing Summary
N %
Valid 30 100
Cases Excludeda 0 0
Total 30 100
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Sumber : Pengolahan Data, 2022

Tabel 4.11. Tabel Uji Validitas Item Total SPSS

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation
Deleted
Item_1 175,10 339,886 ,539 ,964
Item_2 175,03 338,033 ,587 ,963
Item_3 175,00 341,379 ,529 ,964
Item_4 174,83 342,971 ,575 ,963
Item_5 174,80 339,614 ,665 ,963
Item_6 175,00 341,793 ,595 ,963
Item_7 175,23 340,254 ,610 ,963
Item_8 175,00 341,517 ,607 ,963
Item_9 175,00 341,517 ,607 ,963
Item_10 175,40 339,352 ,620 ,963
Item_11 175,00 341,793 ,595 ,963
Item_12 175,23 340,254 ,610 ,963
Item_13 175,00 341,517 ,607 ,963
Item_14 175,00 341,517 ,607 ,963
Item_15 175,40 339,352 ,620 ,963
Item_16 175,10 339,403 ,628 ,963
Item_17 174,83 340,764 ,617 ,963

82
Item_18 175,40 340,938 ,602 ,963
Item_19 175,37 341,206 ,429 ,964
Item_20 174,97 338,516 ,790 ,963
Item_21 174,93 339,099 ,693 ,963
Item_22 174,90 339,817 ,718 ,963
Item_23 175,00 339,034 ,778 ,963
Item_24 174,83 340,626 ,678 ,963
Item_25 174,97 341,620 ,552 ,964
Item_26 174,90 339,059 ,752 ,963
Item_27 175,10 340,783 ,675 ,963
Item_28 174,87 340,257 ,768 ,963
Item_29 175,10 340,024 ,604 ,963
Item_30 175,00 341,517 ,607 ,963
Item_31 175,00 342,759 ,404 ,965
Item_32 174,97 340,102 ,658 ,963
Item_33 175,10 340,645 ,626 ,963
Item_34 175,30 336,631 ,657 ,963
Item_35 175,20 338,441 ,713 ,963
Item_36 175,00 342,759 ,404 ,965
Item_37 174,97 340,102 ,658 ,963
Item_38 175,10 340,645 ,626 ,963
Item_39 175,30 336,631 ,657 ,963
Item_40 175,20 338,441 ,713 ,963
Item_41 174,83 340,764 ,617 ,963
Item_42 175,40 340,938 ,602 ,963

Sumber : Pengolahan Data, 2022

a. Pengujian Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.

Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Metode yang digunakan untuk

menilai validitas kuesioner tersebut adalah korelasi produk moment atau

menggunakan bevariate pearson.

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas


R
VARIABEL NOMOR R Tabel Keterangan
Hitung
1 0,539 0,361 Valid
2 0,587 0,361 Valid
Produk X1 3 0,529 0,361 Valid
4 0,575 0,361 Valid
5 0,665 0,361 Valid

83
6 0,595 0,361 Valid
7 0,61 0,361 Valid
Harga (X2) 8 0,607 0,361 Valid
9 0,607 0,361 Valid
10 0,62 0,361 Valid
11 0,595 0,361 Valid
12 0,61 0,361 Valid
13 0,607 0,361 Valid
14 0,607 0,361 Valid
15 0,62 0,361 Valid
16 0,628 0,361 Valid
17 0,617 0,361 Valid
18 0,602 0,361 Valid
19 0,429 0,361 Valid
20 0,79 0,361 Valid
21 0,693 0,361 Valid
22 0,718 0,361 Valid
23 0,778 0,361 Valid
24 0,678 0,361 Valid
25 0,552 0,361 Valid
26 0,752 0,361 Valid
Performa (X3)
27 0,675 0,361 Valid
28 0,768 0,361 Valid
29 0,604 0,361 Valid
30 0,607 0,361 Valid
31 0,404 0,361 Valid
32 0,658 0,361 Valid
33 0,626 0,361 Valid
34 0,657 0,361 Valid
35 0,713 0,361 Valid
36 0,404 0,361 Valid
37 0,658 0,361 Valid
38 0,626 0,361 Valid
39 0,657 0,361 Valid
40 0,713 0,361 Valid
41 0,617 0,361 Valid
42 0,602 0,361 Valid

Sumber : Pengolahan Data, 2022

84
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas menunjukkan terdapat 8 variabel yang

menjadi bahan penelitian dari kedelapan variabel yang diteliti memiliki item

pertanyaan rata-rata 5 pertanyaan kecuali pada variabel pengambilan keputusan

terdapat 7 item pertanyaan. Dari masing-masing item pertanyaan pada setiap

variabel baik independen maupun dependen ternyata memiliki nilai r hitung lebih

besar daripada r tabel maka datanya yang didapat dilapangan dapat dinyatakan

valid dan item pertanyaan tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

B. Pengujian Reliabilitas

Uji realibilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsistenatau stabil dari waktu ke

waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpa>

0,60

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas


Statistik Reliabilitas
Cronbach’s Alpha
Based on
Cronbach’s Standardized
Alpha Items N of Items
0,964 0,966 42

Sumber : Pengolahan Data, 2022

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa kuisioner dengan

pertanyaan sebanyak 42 item yang diajukan dan akan digunakan sebagai bahan

penelitian secara keseluruhan memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,964.

Dimana nilai tersebut lebih besar dari r tabel yakni 0,361 dengan makna jika nilai

bahwa Cronbach’s Alpha > r Tabel dalam Hasil menunjukan 0,964 > 0,361 maka

bermakna bahwa item-item tersebut adalah konsisten atau Reliabel.

85
2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan untuk melihat data yang digunakan mengalami

penyimpangan asumsi klasik atau tidak.Pada uji asumsi yang dilakukan tedapat 3

uji yang digunakan yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji

heteroskedastisitas. Hasil dari 3 uji yang digunakan adalah:

A. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi yang normal. Metode uji

normalitas yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah ploting

regresi residual. Model regresi dikatakan berdistribusi normal jika data ploting

yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonal.

Gambar 4.1 Uji Normalitas Probability Plot


Sumber : Pengolahan Data, 2022

86
Berdasarkan Gambar menunjukkan bahwa ploting nilai mengikuti garis

diagonal maka dapat dikatakan model regresi data berdistribusi normal.

B. Uji Multikoleinieritas

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Model Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 2,395 2,255 1,062 0,291

X1_Total 0 0,135 0 0,003 0,998 0,462 2,166


X2_Total 0,105 0,161 0,075 0,652 0,516 0,279 3,585

1 X3_Total 0,104 0,166 0,075 0,624 0,534 0,255 3,922


X4_Total 0,469 0,144 0,337 3,263 0,002 0,348 2,877
X5_Total 0,213 0,154 0,16 1,386 0,169 0,278 3,593
X6_Total 0,14 0,123 0,11 1,141 0,257 0,398 2,514
X7_Total 0,264 0,065 0,297 4,086 0 0,703 1,422
a. Dependent Variable: Y1_Total

Sumber : Pengolahan Data, 2022

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mengetahui

adanya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Variance

Inflation Faktor (VIF. Jika nilai tolerance > 0,100 dan VF < 10,00 maka model

regresi tidak terjadi multikolinieritas.

87
Tabel 4.15 Hasil Pembacaan Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

Tidak Terjadi
Produk (X1) 0,462 2,166
Multikolinieritas
Tidak Terjadi
Harga (X2) 0,279 3,585
Multikolinieritas
Tidak Terjadi
Performa (X3) 0,255 3,922
Multikolinieritas
Tidak Terjadi
Keandalan (X4) 0,348 2,877
Multikolinieritas
Tidak Terjadi
Fitur (X5) 0,278 3,593
Multikolinieritas
Tidak Terjadi
Promosi (X6) 0,398 2,514
Multikolinieritas
Tidak Terjadi
Lokasi (X7) 0,703 1,422
Multikolinieritas

Sumber : Pengolahan Data, 2022

Berdasarkan Hasil Tabel 4.15 menunjukkan bahwa baik kepercayaan ,

iklan, dan persepsi resiko memiliki nilai tolerance kurang dari 1 dan VIF memiliki

nilai kurang dari 10 maka dapat dikatakan data tidak mengalami multikolinieritas.

C. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterosdekastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan yang lain.

Beberapa cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam

model regresi, namun pada penelitian ini menggunakan uji Glejser

88
Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas Glejser
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 0,215 0,049 4,382 0
Product -0,004 0,003 -0,204 -1,458 0,148
Price 0,003 0,004 0,156 0,87 0,386
Performance -0,002 0,004 -0,091 -0,484 0,63
1
Reliability 0 0,003 0,015 0,093 0,926
Features 0,002 0,003 0,094 0,521 0,604
Promotion -0,003 0,003 -0,143 -0,947 0,346
Location -0,004 0,001 -0,295 -2,602 0,011
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Pengolahan Data, 2022

Tabel 4.17 Hasil Pembacaan Uji Heteroskedastisitas Glejser


VARIABEL t Sig Keterangan.
Tidak Terjadi
Product -1,458 0,148
Heteroskedastisitas
Tidak Terjadi
Price 0,87 0,386
Heteroskedastisitas
Tidak Terjadi
Performance -0,484 0,63
Heteroskedastisitas
Tidak Terjadi
Reliability 0,093 0,926
Heteroskedastisitas
Tidak Terjadi
Features 0,521 0,604
Heteroskedastisitas
Tidak Terjadi
Promotion -0,947 0,346
Heteroskedastisitas
Tidak Terjadi
Location -2,602 0,011
Heteroskedastisitas
Sumber : Pengolahan Data, 2022
Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa pengujian ini menggunakan

metode uji Glejser yang nilainya dilihat dari nilai signifikansi. Pada variabel

produk, harga, keandalan, performa, fitur promosi dan lokasi memiliki nilai

signifikansi lebih besar daripada 0,05 maka dapat dikatakan data tidak terjadi

heteroskedastisitas.

89
4.3 Analisis Regresi Berganda

Alat yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah analisis regresi

berganda.Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat, serta untuk menunjukkan arah hubungan

variabel-variabel tersebut.analisis ini akan membentuk sebuah persamaan yang

dapat dijelaskan hasilnya dibawah ini:

Tabel. 4.18 Uji Hipotesis (Uji T)


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model
Std.
B Beta
Error
(Constant) 2,395 2,255

Product 0,000 0,135 0,000


Price 0,105 0,161 0,075

Performance 0,104 0,166 0,075


1
Reliability 0,469 0,144 0,337
Features 0,213 0,154 0,16

Promotion 0,140 0,123 0,110

Location 0,264 0,065 0,297


a. Dependent Variable: Decicion Making

Sumber : Pengolahan Data, 2022

Berdasarkan tabel 4.17 di atas menunjukkan koefisien ß merupakan

bentuk sebuah persamaan regresi yang dapat dihasilkan sebagai berikut:

2,395 + 0,000 X1 + 0,105 X2 + 0,104 X3 + 0,469 X4 + 0,213 X5


Y=
+ 0,140X6 + 0,264 X7 + e
Dari persamaan di atas maka dapat dijadikan acuan untuk diintepretasikan sebagai

berikut:

90
- Koefisien Konstanta bernilai positif dengan nilai 2,395 satuan artinya

bahwa jika variabel bebas Harga (X1) , Harga (X2) , Performa (X3),

Keandalan (X4), Fitur (X5), Promosi (X6) dan Lokasi (X7) dianggap

konstan atau tidak berubah maka pengguna layanan telemedicine akan

melakukan pengambilan keputusan secra positif atau akan menggunakan

layanan telemedicine.

- Koefisien regresi produk bernilai positif dengan nilai 0,000

menggambarkan bahwa produk mempunyai pengaruh positif terhadap

pengambilan keputusan keputusan pasien menggunakan layanan

telemedicine.

- Koefisien regresi harga bernilai positif dengan nilai 0,105 menggambarkan

bahwa harga mempunyai pengaruh positif terhadap pengambilan

keputusan keputusan pasien menggunakan layanan telemedicine.

- Koefisien regresi Performa Aplikasi bernilai positif dengan nilai 0,104

menggambarkan bahwa performa aplikasi mempunyai pengaruh positif

terhadap pengambilan keputusan keputusan pasien menggunakan layanan

telemedicine.

- Koefisien keandalam tenaga ahli bernilai positif dengan nilai 0,469

menggambarkan bahwa keandalan tenaga ahli mempunyai pengaruh

positif terhadap pengambilan keputusan keputusan pasien menggunakan

layanan telemedicine.

- Koefisien regresi fasilitas penunjang bernilai positif dengan nilai 0,213

menggambarkan bahwa fasilitas penunjang mempunyai pengaruh positif

91
terhadap pengambilan keputusan keputusan pasien menggunakan layanan

telemedicine.

- Koefisien regresi promosi bernilai positif dengan nilai 0,140

menggambarkan bahwa promosi mempunyai pengaruh positif terhadap

pengambilan keputusan keputusan pasien menggunakan layanan

telemedicine.

- Koefisien regresi lokasi bernilai positif dengan nilai 0,264

menggambarkan bahwa lokasi mempunyai pengaruh positif terhadap

pengambilan keputusan keputusan pasien menggunakan layanan

telemedicine.

4.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian ini dilakukan untuk melakukan pembuktian hipotesis yang

didsarkan pada penelitian yang sudah ada.Pengujian ini meliputi uji t, uji F dan

koefisien determinan.

a. Pengujian Ketepatan Model (Uji F)

Tabel. 4.19 Hasil Uji Hipotesis


ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 1114,133 7 159,162 25,34 ,000b


1 Residual 577,867 92 6,281
Total 1692 99
a. Dependent Variable: Decicion Making
b. Predictors: (Constant), Location, Reliability, Product, Promotion, Price, Features,
Performance

Sumber : Pengolahan Data, 2022

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas yang

92
digunakan mampu menjelaskan variabel terikat. Dalam penelitian ini yaitu Harga

(X1) , Harga (X2) , Performa (X3), Keandalan (X4), Fitur (X5), Promosi (X6) dan

Lokasi (X7) secara stimultan atau bersama-sama, berkaitan terhadap variabel

terikat yaitu pengambilan keputusan (Y) dan apakah model tersebut sesuai atau

tidak. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah:

Berdasar tabel 4.17 didapat nilai F hitung 25,34 dengan F sig. 0,000.

dimana nilai sig. lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak. Dapat diartikan bahwa

secara simultan X1-X7 berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan

(Y).

4.4.1 Pengujian Signifikan (Uji t)

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel

independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Tabel. 4.20 Uji Hipotesis (Uji T)

Coefficientsa

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error

(Constant) 2,395 2,255 1,062 0,291

Product 0,000 0,135 0,000 0,003 0,998

Price 0,105 0,161 0,075 0,652 0,516


1
Performance 0,104 0,166 0,075 0,624 0,534

Reliability 0,469 0,144 0,337 3,263 0,002

Features 0,213 0,154 0,16 1,386 0,169

93
Promotion 0,140 0,123 0,110 1,141 0,257

Location 0,264 0,065 0,297 4,086 0,000

a. Dependent Variable: Decicion Making

Sumber : Pengolahan Data, 2022

Untuk memberikan interpretasi terhadap uji t dapat dijelaskan pada Tabel 4.18

adalah:

- Nilai t hitung yang dihasilkan pada variabel produk adalah 0,003 dengan

sig 0,998. Hasil analisis sig. 0,003 lebih kecil daripada 0,05 artinya secara

individu variabel produk berpengaruh signifikan terhadap pengambilan

keputusan.

- Nilai t hitung yang dihasilkan pada variabel harga adalah 0,652 dengan sig

0,516. Hasil analisis sig. 0,516 lebih besar daripada 0,05 artinya secara

individu variabel harga berpengaruh signifikan terhadap pengambilan

keputusan.

- Nilai t hitung yang dihasilkan pada variabel performa adalah 0,624 dengan

sig 0,534. Hasil analisis sig. 0,054 lebih besar daripada 0,05 artinya secara

individu variabel performa berpengaruh signifikan terhadap pengambilan

keputusan.

- Nilai t hitung yang dihasilkan pada variabel keandalan adalah 3,263

dengan sig 0,002. Hasil analisis sig. 0,002 lebih kecil daripada 0,05 artinya

secara individu variabel keandalan tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengambilan keputusan.

94
- Nilai t hitung yang dihasilkan pada variabel fitur adalah 1,386 dengan sig

0,169. Hasil analisis sig. 0,169 lebih besar daripada 0,05 artinya secara

individu variabel fitur berpengaruh signifikan terhadap pengambilan

keputusan.

- Nilai t hitung yang dihasilkan pada variabel promosi adalah 1,141 dengan

sig 0,257. Hasil analisis sig. 0,257 lebih besar daripada 0,05 artinya secara

individu variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap pengambilan

keputusan.

- Nilai t hitung yang dihasilkan pada variabel lokasi adalah 4,297 dengan sig

0,000. Hasil analisis sig. 0,000 lebih besar daripada 0,05 artinya secara

individu variabel lokasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengambilan keputusan.

4.4.3 Uji Korelasi R

Tabel. 4.21 Korelasi Pearson (R)

Decicion
Making
Pearson Correlation ,554**
Product Sig. (2-tailed) 0
N 100
Pearson Correlation ,648**
Price Sig. (2-tailed) 0
N 100
Pearson Correlation ,665**
Performance Sig. (2-tailed) 0
N 100
Pearson Correlation ,673**
Reliability Sig. (2-tailed) 0
N 100

95
Pearson Correlation ,689**
Features Sig. (2-tailed) 0
N 100
Pearson Correlation ,642**
Promotion Sig. (2-tailed) 0
N 100
Pearson Correlation ,510**
Location Sig. (2-tailed) 0
N 100
Pearson Correlation 1
Decicion
Sig. (2-tailed)
Making
N 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Pengolahan Data, 2022

Uji korelasi Pearson Product Moment adalah salah satu uji

parametrik dari beberapa uji korelasi yang digunakan untuk mengetahui derajat

keeratan hubungan antar variabel, hasil uji korelasi pada tabel 4.19 dapat diartikan

sebagai berikut :

- Nilai korelasi produk terhadap pengambilan keputusan adalah 0,554,

berarti derajat korelasi sedang dengan hubungan positif, semakin tinggi

nilai produk maka semakin tinggi pula pengambilan keputusannya

- Nilai korelasi harga terhadap pengambilan keputusan adalah 0,648, berarti

derajat korelasi kuat, dengan hubungan positif, semakin baik nilai harga

maka semakin tinggi pula pengambilan keputusannya

- Nilai korelasi performa terhadap pengambilan keputusan adalah 0,665,

berarti derajat korelasi kuat, dengan hubungan positif, semakin tinggi nilai

performa maka semakin tinggi pula pengambilan keputusannya

96
- Nilai korelasi keandalan terhadap pengambilan keputusan adalah 0,673,

berarti derajat korelasi kuat, dengan hubungan positif, semakin tinggi nilai

keandalan maka semakin tinggi pula pengambilan keputusannya

- Nilai korelasi fitur terhadap pengambilan keputusan adalah 0,689, berarti

derajat korelasi kuat, dengan hubungan positif, semakin tinggi nilai fitur

maka semakin tinggi pula pengambilan keputusannya

- Nilai korelasi promosi terhadap pengambilan keputusan adalah 0,642,

berarti derajat korelasi kuat, dengan hubungan positif, semakin tinggi nilai

promosi maka semakin tinggi pula pengambilan keputusannya

- Nilai korelasi harga terhadap pengambilan keputusan adalah 0,510, berarti

derajat korelasi sedang, dengan hubungan positif, semakin tinggi nilai

lokasi maka semakin tinggi pula pengambilan keputusannya

4.4.4 Koefisien Determinan (R2)

Tabel. 4.22 Koefisien Determinan (R²)


Model Summary
Std. Change Statistics
R Adjusted Error of R
Model R Sig. F
Square R Square the Square F Change df1 df2
Estimate Change
Change
1 ,811a 0,658 0,632 2,506 0,658 25,34 7 92 0
a. Predictors: (Constant), Location, Reliability, Product, Promotion, Price, Features, Performance
Sumber : Pengolahan Data, 2022

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

pengaruh produk (X1), harga (X2), performa (X3), keandalan (X4), fitur (X5),

promosi(X6), lokasi (X7) terhadap pengambilan keputusan (Y). Hasil perhitungan

menggunakan SPSS tersebut di atas dapat disimpulkan dengan rumus :

97
R² = (R Square)² X 100%

R² = 0,658 X 100%

R² = 65,8 %

Nilai R2 adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel bebas dalam mejelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas.

Nilai R square sebesar 0,658 (65,8%) dapat diintepretasikan bahwa kemampuan

produk (X1), harga (X2), performa (X3), keandalan (X4), fitur (X5),

promosi(X6), lokasi (X7) menerangkan variasi variabel pengambilan keputusan

(Y) sebesar 63,2% dan sisanya diperngaruh variabel independen lainnya yang

tidak diteliti pada penelitian ini sebesar 34,2%.

Tabel. 4.23 Koefisien Determinan Parsial

Coefficientsa
Standardized
Correlations
Coefficients
Model
Zero-
Beta Partial Part
order
1 (Constant)
Product ,000 ,554 ,000 ,000
Price ,075 ,648 ,068 ,040
Performance ,075 ,665 ,065 ,038
Reliability ,337 ,673 ,322 ,199
Features ,160 ,689 ,143 ,084
Promotion ,110 ,642 ,118 ,070
Location ,297 ,510 ,392 ,249
a. Dependent Variable: Decicion Making
Sumber : Pengolahan Data, 2022

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi tersebut, maka dapat

dihitung kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu

produk (X1), harga (X2), performa (X3), keandalan (X4), fitur (X5), promosi

98
(X6), lokasi (X7) terhadap pengambilan keputusan (Y) secara individu atau

masing-masing variabel, dengan mengkalikan nilai standarized Coefficients beta

dengan correlation zero orders, dengan hasil perhitungan sebagai berikut :

Tabel. 4.24 Tabel Pengaruh Variabel Secara Parsial

Variabel Pengaruh
Produk (X1) 0,02%
Harga (X2 4,39%
Performa (X3) 4,31%
Keandalan (X4) 21,69%
Fitur (X5) 9,86%
Promosi (X6) 7,59%
Lokasi (X7) 19,97%
Sumber : Pengolahan Data, 2022

Berdasarkan hasil perhitungan di atas didapatkan bahwa pengaruh variabel

keandalan/reliability suatu layanan telemedicine menyumbang 21,69% konsumen

untuk melakukan konsultasi melalui telemedicine, diikuti dengan lokasi responden

sebesar 19,97%, lalu fitur dari aplikasi sebesar 9,86%, promosi yang dilakukan

penyedia layanan sebesar 7,59% , pengaruh harga sebesar 4,39% dan peroforma

aplikasi sebesar 4,39% diakhiri dengan nilai pengaruh paling kecil dari produk

yang diberikan dari layanan telemedicine sebesar 0,02%.

4.5 Pembahasan

Layanan telemedicine sudah menjadi suatu produk layanan kesehatan yang

mulai banyak dipakai di masyarakat, hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang

merubah tatanan layanan kesehatan dengan didukung oleh peraturan pemerintah

kepada masyarakat untuk menggunakan layanan tersebut. Layanan telemedicine

yang tersedia sekarang memang masih didominasi oleh start up company atau

99
penyedia layanan dari pihak ketiga. Layanan yang disediakan juga beragam, mulai

dari konsultasi kesehatan bersama pakar seperti Dokter Umum, Dokter Gigi,

Dokter Hewan, Dokter Spesialis, Dokter Gigi Spesialis, Bidan, Konselor Asi dan

tenaga ahli lainnya. Dalam layanan aplikasi tersebut juga menyediakan layanan

farmasi esensial untuk pembelian obat-obatan tanpa resep maupun obat-obatan

dengan resep, layanan laboratorium.

Fitur layanan yang ditawarkan juga beragam, mulai dari media

perpesanan, telepon maupun video telepon. Didukung juga dengan berbagai

kemudahan pembayaran seperti transfer, kartu kredit, uang digital, QRIS atau

kerjasama penyedia layanan dengan berbagai perusahaan asuransi. Kemudahan-

kemudahan layanan telemedicine juga adalah fleksibel, dimana pasien bisa

mengakses dimanapun dan kapanpun selama tersedia dawai yang terhubung

dengan layanan internet.

Perusahaan yang menyediakan layanan telemedicine harus mampu

memberikan beragam jenis produk layanan yang dibutuhkan konsumen, sehingga

diharapkan akan kebutuhan pelayanan dan keinginan pasien terpenuhi. Untuk

bertahan dalam persaingan bisnis, perusahaan penyedia layanan harus selalu

gencar dalam mengembangkan atau menambah kualitas layanannya, sehingga

produk yang ditawarkan akan menjadi sangat beragam memenuhi kebutuhan,

keinginan dan permintaan pasar. Perusahaan harus menganalisis keluhan,

pertanyaan, jaminan dan service. Mengamati konsumen yang menggunakan

layanan jasa tersebut dan juga produk pesaing.

100
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa adanya pengaruh antara

produk (X1), harga (X2), performa (X3), keandalan (X4), fitur (X5),

promosi(X6), lokasi (X7) terhadap pengambilan keputusan (Y) yang sistematis.

Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukan, hasil pengolahan data

tersebut memperoleh nilai koefisien korelasi berganda sebesar 0,811 hal ini

menunjukan hubungan yang kuat dan positif antara produk (X1), harga (X2),

performa (X3), keandalan (X4), fitur (X5), promosi(X6), lokasi (X7) terhadap

pengambilan keputusan (Y). Artinya besar kecilnya nilai variabel bebas tersebut

akan diikuti pula oleh variabel terikatnya, nilai keeratan dalam penelitian ini

adalah 0,510 – 0,68.

Berdasarkan hasil uji hipotesis secara simultan atau keseluruhan variabel

bebas terhadap variabel terikat didapatkan hasil didapat nilai F hitung 25,34

dengan F sig. 0,000. dimana nilai sig. lebih kecil daripada 0,05. Penentuan hasil uji

dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel atau juga dapat

melihat nilai signifikansinya dengan ketentuan Ho ditolak jika F hitung lebih besar

dari Ftabel atau nilai F signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dari pengambilan

keputusan tersebut makan didapatkan Ho ditolak, maka dapat diartikan bahwa

secara simultan produk (X1), harga (X2), performa (X3), keandalan (X4), fitur

(X5), promosi(X6), lokasi (X7) mempengaruhi pengambilan keputusan (Y).

Berdasarkan hasil uji analasisi nilai koefisien determinasi (R²) menunjukan

bahwa produk (X1), harga (X2), performa (X3), keandalan (X4), fitur (X5),

promosi(X6), lokasi (X7) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

101
pengambilan keputusan (Y) sebesar R² = 0,658 atau 65,8 % dengan sisa 34,2%.

dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian saat ini.

Secara keseluruhan dari hasil penelitian menunjukan bahwa produk (X1),

harga (X2), performa (X3), keandalan (X4), fitur (X5), promosi(X6), lokasi (X7)

memiliki hubungan posiitf dengan proses keputusan pembeliam pasien melakukan

konsultasi melalui telemedicine. Dapat dikatakan bahwa responden memilih

melakukan konsultasi melalui telemedicine karena dipengaruhi faktor-faktor

tersebut yang melekat pada layanan kesehatan berbasis digital ini.

4.5.1. Pengaruh Produk Teradap Pengambilan Keputusan.

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa produk memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pasien terhadap

layanan telemedicine. Ini menggambarkan bahwa semakin tinggi kepercayaan

terhadap produk yang ditawarkan kepada konsumen maka akan semakin tinggi

pula keputusan pembelian yang akan dilakukan konsumen terhadap layanan

telemedicine. Hasil ini sesuai dengan penelitian Christian Tiwa (2018) yang

menyatakan bahwa kualitas produk dari suatu jasa pelayanan kesehatan yang

dilakukanm di Puskesmas Bengkol Manado menunjukan nilai pengaruh yang

positif dan secara signifikan.

4.5.2 Pengaruh Harga Teradap Pengambilan Keputusan.

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pasien terhadap layanan

telemedicine. Ini menggambarkan bahwa semakin tinggi kepercayaan terhadap

harga yang ditawarkan kepada konsumen maka akan semakin tinggi pula

102
keputusan pembelian yang akan dilakukan konsumen terhadap layanan

telemedicine. Hasil ini sesuai dengan penelitian Pratama Edi (2011) dan Putri C

(2013) yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pasien untuk berobat

adalah harga, penelitian yang dilakukan menunjukan faktor harga mendominasi

pengambilan keputusan pada pasien dengan kemampuan ekonomi menengah

kebawah.

4.5.3 Pengaruh Performa Teradap Pengambilan Keputusan.

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa performa memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pasien terhadap

layanan telemedicine. Ini menggambarkan bahwa semakin tinggi kepercayaan

terhadap performa yang ditawarkan kepada konsumen maka akan semakin tinggi

pula keputusan pembelian yang akan dilakukan konsumen terhadap layanan

telemedicine. Hasil ini sesuai dengan penelitian Christian Tiwa (2018) yang

menyatakan bahwa kualitas pelayanan / performa pelayanan dari suatu jasa

pelayanan kesehatan yang dilakukann di Puskesmas Bengkol Manado

menunjukan nilai pengaruh yang positif dan secara signifikan.

4.5.4 Pengaruh Keandalan Teradap Pengambilan Keputusan.

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa keandalan memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pasien terhadap

layanan telemedicine. Ini menggambarkan bahwa semakin tinggi kepercayaan

terhadap keandalan yang ditawarkan kepada konsumen maka akan semakin tinggi

pula keputusan pembelian yang akan dilakukan konsumen terhadap layanan

103
telemedicine. Hasil ini sesuai dengan penelitian Happy A (2013) yang

menyatakan bahwa keandalan di Rumah Sakit kota Magelang memberikan nilai

respon yang baik, positif dan signifikan.

4.5.5 Pengaruh Fitur Teradap Pengambilan Keputusan.

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa fitur memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pasien terhadap layanan

telemedicine. Ini menggambarkan bahwa semakin tinggi kepercayaan terhadap

fitur layanan yang ditawarkan kepada konsumen maka akan semakin tinggi pula

keputusan pembelian yang akan dilakukan konsumen terhadap layanan

telemedicine. Hasil ini sesuai dengan penelitian Siti Latifah (2018) yang

menyatakan bahwa fitur yang ditawarkan RSUD Kota Sabulussalam memberikan

nilai respon yang baik, positif dan signifikan.

4.5.6 Pengaruh Promosi Teradap Pengambilan Keputusan.

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa promosi memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pasien terhadap

layanan telemedicine. Ini menggambarkan bahwa semakin tinggi kepercayaan

terhadap promosi layanan yang ditawarkan kepada konsumen maka akan semakin

tinggi pula keputusan pembelian yang akan dilakukan konsumen terhadap layanan

telemedicine. Hasil ini sesuai dengan penelitian Erlin (2019) yang menyatakan

bahwa faktor promosi dari pihak ketiga memberikan pengaruh terhadap

pengambilan keputusan pasien memilih layanan Kesehatan.

104
4.5.7 Pengaruh Lokasi Teradap Pengambilan Keputusan.

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pasien terhadap layanan

telemedicine. Ini menggambarkan bahwa semakin tinggi kepercayaan terhadap

lokasi responden mempengaruhi pengambilan keputusan terhadap layanan

telemedicine. Hasil ini sesuai dengan penelitian Erlin (2019) yang menyatakan

bahwa faktor lokasi memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan

pasien memilih layanan Kesehatan.

105
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Pengambilan keputusan yang tepat dan akurat dalam suatu perusahaan

atau institusi merupakan bagian yang penting guna masa depan perusahaan

tersebut. Sebagai hasil dari penelitian tersebut diatas yang telah dibahas adalah

pengambilan keputusan pasien melakukan konsultasi kesehatan meallui layanan

telemedicine selama pandemi covid-19.

Setelah menguji dan menganalisis pengaruh variabel-variabel yang terdiri

dari produk, harga, performa, keandalan, fitur, promosi dan lokasi, serta

mengkorelasikannya pengambilan keputusan pasien melakukan konsultasi

melalu layanan telemedicine selama pandemi Covid-19, dengan hasil akhir yang

dihasilkan oleh pengolahan data menunjukan data yang sudah dijelaskan pada

bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Seluruh variabel yang terdiri dari produk, harga, performa, keandalan,

fitur, promosi dan lokasi berpengaruh secara simultan terhadap

pengambilan keputusan pasien melakukan konsultasi melalu layanan

telemedicine selama pandemi Covid-19. Hal ini dapat dilihat dari nilai

Fhitung (25,340) yang lebih besar dari Ftabel untuk d(f) untuk n sebesar

100 (2,311).

2. Secara parsial, semua variabel yang terdiri dari produk, harga, performa,

keandalan, fitur, promosi dan lokasi juga berpengaruh secara parsial

106
terhadap pengambilan keputusan pasien melakukan konsultasi melalu

layanan telemedicine selama pandemi Covid-19. Dalam penelitian ini

didapatkan hasil bahwa semua variabel secara parsial memiliki pengaruh

yang signifikan.

3. Variabel yang diteliti terdiri produk, harga, performa, keandalan, fitur,

promosi dan lokasi, dari beberapa variabel tersebut terdapat variabel yang

paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pasien melakukan

konsultasi melalu layanan telemedicine selama pandemi Covid-19 yaitu

variabel keandalan/reliability suatu layanan telemedicine menyumbang

21,69% konsumen untuk melakukan konsultasi melalui telemedicine,

diikuti dengan lokasi responden sebesar 19,97%, lalu fitur dari aplikasi

sebesar 9,86%, promosi yang dilakukan penyedia layanan sebesar 7,59%,

pengaruh harga sebesar 4,39% dan performa aplikasi sebesar 4,39%

diakhiri dengan nilai pengaruh paling kecil dari produk yang diberikan

dari layanan telemedicine sebesar 0,02%.

5.2. SARAN

Salah satu tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah sebagai masukan

bagi perusahaan khususnya penyedia layanan kesehatan dalam mengoptimalkan

perkembangan informasi dan teknologi. Sebagai peneliti, penulis menyarankan

kepada penyedia layanan kesehatan untuk dapat mengembangkan layanan sesuai

dengan perkembangan zaman, sesuai dengan aturan perundang-undangan agar

pelayanan lebih meningkat dan dapat mempermeluas jangkauan pasar, berikut

adalah saran dari penelitian yang dilakukan :

107
1. Produk layanan telemedicine yang ditawarkan haruslah produk yang

menyesuaikan dengan keadaan serta permintaan pasar, pengembangan dan

perbaikan produk juga harus terus ditingkatkan oleh penyedia layanan

telemedicine karena pembaharuan dalam bidangteknologi terus

berkembang.

2. Pengembangan informasi dan teknologi juga harus memperhitungkan

cakupan layanan internet diberbagai daerah, sehingga layanan yang

memang berbasis teknologi ini bisa menyebar keseluruh pelosok daerah

yang sulit terjangkau oleh akses layanan kesehatan.

3. Sebaran kerjasama dari layanan telemedicine dengan fasilitas kesehatan

serta penunjang lainnya diberbagai daerah harus diperbanyak, untuk

mencapai sebaran pasar yang lebih luas, sehingga akses diberbagai daerah

dan tempat bisa menjadi lebih mudah dalam mengakses layanan

penunjang seperti apotik, laboratorium serta layanan lainnya.

4. Dunia informasi sekarang mempermudah seseorang memperolah akses

dan pengetahuan, promosi yang gencar sesuai dengan pasar yang sudah

difokuskan dapat menjadi alternatif mengenalkan layanan telemedicine ke

berbagai pihak, seperti menyediakan iklan layanan masyarakat, iklan di

media sosial serta elektronik dan cetak.

5. Penyesuaian harga yang bersaing dan terjangklau dibandingkan dengan

pelayanan luring juga menjadi penentu dalam peningkatan konsumen

daring, hal ini perlu disesuaikan dengan pelayanan yang prima dari

layanan telemedicine yang ditawarkan.

108
6. Aplikasi memakai perangkat lunak dan keras, hal ini perlu

dipertimbangkan kemampuan integrasi yangt baik, menghindari gangguan

performa, data penyimpanan yang besar serta pengganggu perangkat lain

dari aplikasi tersebut

7. Ketersediaan dan keandalan tenaga ahli di layanan telemedicine perlu

ditingkatkan, seperti adanya pelatihan berjenjang, penilaian dan skoring

serta SOP pelayanan yang terstandar.

8. Dalam mengembangkan layanan telemedicine ini, penulis juga

menyarankan untuk fasilitas kesehatan membuat layanan mandiri yang

dikelola oleh fasilitas kesehatan secara langsung, guna menyinergikan

informasi data pasien, untuk kemanan data dan rekam medis yang lebih

terjamin kualitasnya.

9. Sebagai sebuah karya penelitian tentu tidak luput dari kekurangan.

Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih memperluas

objek penelitian, menggunakan waktu penelitian secara luas tidak hanya

pada masa pandemi covid-19 saja, dan membuat penelitian dengan baik

dan semaksimal mungkin jika ingin mengambil topik penelitian yang

sejenis.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Tidak dapat dipungkiri, peneliti merasa bahwa ada hal-hal yang kurang

terkait dari penelitian tesis ini. Kekurangan tersebut adalah :

a. mengenai lokasi penelitian yang terfokus di JABODETABEK,

hendaknya penelitian lain dengan tema sejenis bisa memerluas lokasi

109
penelitian.

b. Layanan telemedicine yang diteliti sekarang berfikus pada layanan

telemedicine dari startup atau penyedia layanan pihak ketiga,

henadknya penelitian selanjutnya bisa membuat penelitian dari layanan

telemedicine yang dibuat langsung oleh fasilitas keseahatan.

110
DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tjandra Yoga, 2003, Administrasi Rumah Sakit, Penerbit


Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta
Ataç, Adnan., Engin Kurt., S. Eray Yurdakul., 2013, An Overview to Ethical
Problems in Telemedicine Technology, Procedia - Social and Behavioral
Sciences Vol. 103.
Arman, ASPEK HUKUM PENGGUNAAN TELEMEDICINE, 2013. Fakultas
Hukum Universitas Pattimura Ambon,

Badan Pusat Statistik, Proporsi Individu Yang Menggunakan Internet Menurut


Jenis Kelamin (Persen), 2017-2019 , diakses 11 Maret 2022 diakses dari
https://www.bps.go.id/indicator/27/1227/1/proporsi-individu-yang-
menggunakan-internet-menurut-jenis-kelamin.html

Badan Pusat Statistik, Proporsi Individu Yang Menggunakan Internet Menurut


Kelompok Umur (Persen), 2017-2019 , diakses 11 Maret 2022 diakses
dari https://www.bps.go.id/indicator/27/1228/1/proporsi-individu-yang-
menggunakan-internet-menurut-kelompok-umur.html
Cecep Heriana, S.KM, MPH, 2015. Manajemen Pengolahan Data Kesehatan,
Refika Aditama, Bandung.
Christian Tiwa, Agus S, Victor P.K, 2018. Analisis Kualitas Produk, Suasana dan

Kualitas Jasa Layanan Terhadap Kepuasan Pasien (Studi Pada

Puskesmas Bengkol Manado), Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Cindy Mutia A, Layanan Dokter Spesialis Telemedicine Jadi Incaran Selama


Pandemi, Diakses 01 September 2021, Dari
https://katadata.co.id/agungjatmiko/digital/5f088475842b3/layanan-
dokter-spesialis-telemedicine-jadi-incaran-selama-pandemi
Dea, Kunjungan Aplikasi Telemedicine Melonjak 600 Persen Saat Covid, diakses
2 September 2021 diakses dari
https://www.cnnIndonesia.com/teknologi/20200822125041-52-
538097/kunjungan-aplikasi-telemedicine-melonjak-600-persen-saat-
covid

111
Dimas Djarot B, S.H, M.H, Bagaimana Peluang Telemedicine Benahi Layanan
Kesehatan RI, Diakses 01 September 2021, Dari
https://katadata.co.id/muhammadridhoi/analisisdata/5fb4b30d9c3cd/baga
imana-peluang-telemedicine-benahi-layanan-kesehatan-ri
Endang W Y, DR, S.H, M.H, 2012. Mengenal Hukum Rumah Sakit. KENI
Media, Bandung.
Erlin D, Ani S, Zaky S, 2019. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi

Keputusan Pemilihan Pelayanan Pada Psien One Day Care di Rumah

Sakit Panti Waluya Malang. Universitas Tribhuwana Tunggadewi.

Ery Rustiyanto, 2012. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Yang


Terintergrasi. Gosyen Publishing, Yogyakarta.
Ganiem Leila. 2020. Efek Telemedicine Pada Masyarakat (Kajian Hukum Media
McLuhan: Tetrad). Jurnal Ilmu Komunikasi, 9, 87-97.
Happy A, Saryadi, Reni S, 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Islam Kota Magelang, Universitas

Dipenogoro.

Havivi R A, 2020. Kepuasan dan Barrier Pengguna Layanan Aplikasi


Telemedicine Pada Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia, Universitas
Sriwijaya, Palembang. 2020.
Ikatan Dokter Indonesia, Telemedicine 2018. : Rekomendasi Ikatan Dokter
Indonesia Untuk Masa Depan Digitalisasi Kesehatan di Indonesia, PB
IDI, Jakarta.
Indra Adi Susianto, dr, MSI.MED, SPOG, telemedicine tak terhindarkan lagi,
diakses 2 september 2021 dari
https://news.unika.ac.id/2020/05/telemedicine-tak-terhindarkan-lagi/
Juliansyah Noor, DR,S.E, M.M, 2016. Metodologi Penelitian, Pranadamedia
Group, Jakarta.
Lizsa Egeham, Menkominfo : Pengguna Telemedicine Melonjak Saat Pandemi
Covid 19, diakses 3 September 2021 dari

112
https://www.liputan6.com/news/read/4336926/menkominfo-pengguna-
telemedicine-melonjak-saat-pandemi-covid-19
M. Anas Masa, 2014. Strategi Pengembangan Implementasi Telemedicine Di
Sulawesi Selatan, Universitas Muslim Indonesia, Makasar.
Nila Vicky, 2012. Faktor - Faktor yang mempengaruhi pengambuilan keputusan
masyarakat untuk memilih jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Simo Kabupaten Boyolali. Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nugroho J. Setiadi, SE., MM., 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan
Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Bogor, hal. 3.
Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kemenkes, 2014, Menkes
Harapkan Kemkominfo Dukung Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) di Bidang Kesehatan, 31 Desember.
http://www.depkes.go.id/article/print/15010200022/menkes-harapkan-
kemkominfo-dukung-pemanfaatan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-
tik-di-bidang-keseh.html, diunduh 30 November 2021.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74
TAHUN 2019, Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine Antar Fasilitas
Pelayanan Kesehatan. Jakarta
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74
TAHUN 2019, Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine Antar Fasilitas
Pelayanan Kesehatan. Jakarta
Philip Kotler, 2000. Marketing Management, Millenium Edition, Tenth
Edition, Prentice-Hall, New Jersey, hal.108.
Pukovisa et all, 2019. Layanan Telemedicine di Indonesia: Keniscayaan, Risiko,
dan Batasan Etika. Jurnal Etika Kedokteran Indonesia.
R. Gunawan Sudarmanto, 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS,
Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 89.
Richard I.Levin dan David S Rubin, 1998. Statistics for Management, sevent
edition, Prentice Hall International Inc., New Jersey, hal. 402.
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010. Alfabeta, Bandung, hal. 57 – 59.

113
Sudigdo S, Prof, DR, dr, Sp.A(K). Sofyan I, Prof,DR,dr,Sp.A(K), 2008. Dasar-
Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Sagung Seto, Jakarta.
Subeki R, M.M, M. Jauhar, S.Pd, 2015. Pengantar Manajemen, Prestasi Pustaka,
Jakarta.
Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.01/MENKES/303/2020 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan
Komunikasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease 2019
Surat Keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran NO:
017/PB/K.MKEK/05/2020 tentang Fatwa Layanan Telemedicine dan
Konsultasi Daring Khususnya di Masa Pandemi Covid-19. PB IDI.

Susatyo H, 2016. Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit, Gosyen


Publishing, Yogyakarta.
Woodside, Arch G.; Nielsen, Robert L.; Walters, F.; dan Muller, Gale D.
1988. Preference Segmentation of Health Care Services. Journal of
Health Care Marketing; ABI /INFORM Global pg. 14
WHO, 2010, TELEMEDICINE: Opportunities and developments in Member
States, Report on the second global survey on eHealth, Global
Observatory for eHealth series - Volume 2, WHO Press.
Yanita Patriella, Pengguna Aplikasi Kesehatan di Indonesia baru 10% dari total
penduduk, Diakses 3 September 2021 dari
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190819/12/1138279/penggunaan-
aplikasi-kesehatan-di-Indonesia-baru-10-dari-total-penduduk
Zidni et al, 2021. Analisis Kualitatif Penggunaan Telemedicine Sebagai Solusi
Pelayanan Kesehatan di Indonesia pada Masa Pandemi Covid-19.
Departement Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Malang.

114
DAFTAR LAMPIRAN

RANCANGAN KUISIONER
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Responden
Di-Tempat

Assalamu’alaikum Wr wb
Salam Sejahtera,

Perkenalkan nama saya Yudhan Triyana, mahasiswa Pascasarjana


Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Sangga Buana YPKP. Saat ini
saya sedang mengerjakan tesis mengenai "FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PASIEN DALAM
MENGGUNAKAN APLIKASI TELEMEDICINE SEBAGAI MEDIA
KONSULTASI KESEHATAN DI ERA PANDEMI COVID-19".

Untuk itu, perkenankanlah saya untuk meminta sedikit waktu


Bapak/Ibu/Saudara/i untuk dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian
sebagai responden dan melakukan pengisian kuisioner yang telah saya sediakan.
Partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i dalam pengisian ini akan sangat membantu saya
dalam penyelesaian penelitian ini.

Jika Bapak/Ibu/Saudara/i :
1. Pernah Menggunakan Layanan Aplikasi Telemedicine (Baik Konsultasi,
Pemeriksaan Laboratorium, pemesanan dan pembelian Obat)
2. Menggunakan Layanan Aplikasi Telemedicine dalam periode waktu April
2020 - Januari 2022
3. Menggunakan Layanan dari 11 Aplikasi Telemedicine dari pihak ketiga
penyedia layanan yang bekerja sama dengan KEMENKES di Indonesia
diantaranya Alodokter, GetWell, Good Doctor - GrabHealth, Halodoc,

115
KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, dan
YesDok
4. Berada di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi

Maka kriteria sesuai dengan responden yang diperlukan.

Dalam kuisinoner ini Bapak/Ibu/Saudara/i akan menjawab beberapa


pertanyaan mengenai bagaimana karakteristik Bapak/Ibu/Saudara/i ketika
melakukan pemilihan penggunaan aplikasi telemedicine. Jawaban yang diberikan
sepenuhnya merupakan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i. Hasil kuisinoner ini akan
saya gunakan sebagai acuan dalam penelitian yang sedang saya kerjakan.

Untuk itu saya harapkan keseriusan Bapak/Ibu/Saudara/i dalam menjawab


kuisioner ini. Informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk
menyelesaikan penelitian ini, serta kerahasiaan data Bapak/Ibu/Saudara/i akan
terjamin.

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan


Bapak/Ibu/Saudara/i atas partisipasi dan waktu yang telah diberikan.

Hormat Saya

Yudhan Triyana

116
Bacalah pertanyaan dengan hati-hati, kemudian jawablah pertanyaan
dengan memberikan tanda Silang (X) pada jawaban yang dianggap paling
sesuai dengan karakteristik Bapak/Ibu/Saudara/i.
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Jenis Kelamin A. Pria
B. Wanita
2 Usia (Tahun) A. <20 Tahun
B. 20 – 30 Tahun
C. 31 – 40 Tahun
D. > 41 Tahun
3 Pendidikan Terakhir A. Tidak Sekolah
B. SD
C. SMP
D. SMA
E. Diploma/S1/Profesi
F. S2
G. S3
H. Lainnya .................... (Sebutkan)
4 Pekerjaan Pasien A. elum / Tidak Bekerja
B. Ibu Rumah Tangga
C. Pelajar / Mahasiswa
D. PNS/TNI/POLRI
E. Karyawan Swasta / Wiraswasta
F. Wirausaha / Pengusaha
G. Pensiunan
H. Profesional Lainnya
I. Lainnya .................... (Sebutkan)
5 Rata-rata Pendapatan A. < Rp. 1.500.000,-
responden / penanggung B. Rp. 1.500.001 – Rp. 3.000.000
dana kesehatan responden C. Rp. 3.000.001 – Rp. 5.000.000
(Bagi yang belum / tidak D. Rp. 5.000.001 – Rp. 10.000.000
bekerja) dalam satu bulan. E. > Rp. 10.000.000
6 Pembiayaan Responden di A. Umum / Transfer Bank
Aplikasi Telemedicine B. Asuransi
C. Kartu Kredit
D. Dompet Digital (GoPay, OVO, DANA, Dll)
7 Tempat Tinggal Pasien A. Jakarta
B. Bogor
C. Depok
D. Tanggerang

117
E. Bekasi
8. Applikasi Telemedicine A. Alodokter
yang digunakan B. GetWell
C. Good Doctor – GrabHealth
D. Halodoc
E. KlikDokter
F. Klinik GO
G. Link Sehat
H. Milvik Dokter
I. ProSehat
J. SehatQ
K. YesDok

Penilaian terhadap Penyedia Layanan Telemedicine (Product)


mempengaruhi pengambilan keputusan responden menggunakan layanan
telemedicine.

No Pernyataan Respon
1. Responden lebih percaya pada aplikasi penyedia
A. Sangat Setuju
layanan kesehatan telemedicine yang terafiliasi
B. Setuju
dengan Rumah Sakit / Klinik / Praktik Mandiri
C. Netral
dibandingkan dengan aplikasi yang disediakan pihak
D. Tidak Setuju
ketiga E. Sangat Tidak Setuju
2. Layanan telemedicine mitra resmi KEMENKES A. Sangat Setuju
lebih dipilih responden. B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
3. Rating pada aplikasi mempengaruhi responden A. Sangat Setuju
memilih layanan telemedicine. B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
4. Waktu Pelayanan Aplikasi Telemedicine yang A. Sangat Setuju
fleksibel menjadi pertimbangan responden. B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
5 Respon Customer Service menanggapi keluhan A. Sangat Setuju
responden sangat mempengaruhi penilaian. B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju

118
Penilaian terhadap Harga (Price) mempengaruhi pengambilan keputusan
responden menggunakan layanan telemedicine.

No Pernyataan Respon
6. Kesesuaian harga dengan kualitas pelayanan di A. Sangat Setuju
aplikasi telemedicine menjadi pertimbangan B. Setuju
responden. C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
7. Tingkat variasi harga layanan dokter, psikiater, obat A. Sangat Setuju
dan penunjang lain di aplikasi telemedicine sesuai B. Setuju
dengan keinginan responden. C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
8. Harga promosi yang ditawarkan oleh penyedia A. Sangat Setuju
layanan telemedicine sangat menarik perhatian B. Setuju
responden. C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
9. Biaya konsultasi melalui aplikasi telemedicine lebih A. Sangat Setuju
terjangkau dibandingkan dengan konsultasi B. Setuju
kesehatan secara langsung. C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
10 Harga obat dan layanan penunjang lainnya sangat A. Sangat Setuju
bersaing dengan rumah sakit / klinik disekitar B. Setuju
tempat tinggal responden. C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju

Penilaian terhadap Kemudahan Pengguna (Performance / Kinerja)


mempengaruhi pengambilan keputusan responden menggunakan layanan
telemedicine.

No Pernyataan Respon
11. Aplikasi Telemedicine mudah digunakan. A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
12. Waktu penggunaan aplikasi telemedicine bisa A. Sangat Setuju
dilakukan kapan saja dan dimana saja. B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
13. Respon perangkat lunak (aplikasi) terhadap perangkat A. Sangat Setuju
keras (gadget/smartphone) sangat baik (Tidak mudah B. Setuju
Crash, Lag atau Hang) C. Netral

119
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
14. Responden lebih memilih layanan telemedicine yang A. Sangat Setuju
bisa digunakan selain melalui aplikasi di smartphone B. Setuju
(Official Website) C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
15 Responden memilih layanan yang menyediakan F. Sangat Setuju
telemedicine yang menyediakan metode telekonsultasi A. Setuju
selain metode chat (call / video call) B. Netral
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju

Penilaian terhadap Tenaga Kesehatan (Realibility / Keandalan)


mempengaruhi pengambilan keputusan responden menggunakan layanan
telemedicine.

No Pernyataan Respon
16. Banyak ragam tenaga medis selain dokter yang A. Sangat Setuju
tergabung di layanan telemedicine (Psikolog Klinis, B. Setuju
Ahli Gizi, Konselor ASI, Apoteker dll) menjadi pilihan C. Netral
responden D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
17. Layanan konsultasi tersedia 24 Jam menjadi A. Sangat Setuju
pertimbangan responden memilih layanan telemedicine B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
18. Pelayanan tenaga kesehatan kepada responden tidak A. Sangat Setuju
memandang jenis penyakit, status sosial, jenis kelamin, B. Setuju
jenis pembayaran menjadi pilihan telemedicine yang C. Netral
ideal. D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
19. Kesopanan dan keramahan tenaga kesehatan menjadi F. Sangat Setuju
penilaian bagi responden. A. Setuju
B. Netral
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
20. Penjelasan tenaga kesehatan mengenai keluhan dan A. Sangat Setuju
pertanyaan responden saat menggunakan telemedicine. E. Setuju
F. Netral
G. Tidak Setuju
H. Sangat Tidak Setuju

120
Penilaian terhadap Fasilitas Penunjang (Features) mempengaruhi
pengambilan keputusan responden menggunakan layanan telemedicine.

No Pernyataan Respon
21. Tersedia layanan pesan antar obat dari Apotik Mitra A. Sangat Setuju
yang disediakan penyedia telemedicine B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
22. Tersedia layanan rujukan antar tenaga kesehatan A. Sangat Setuju
(dokter umum, dokter spesialis, psikolog klinis, ahli B. Setuju
gizi, labolatorium, swab, rontgen dll) C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
23 Adanya kerjasama layanan telemedicine dengan A. Sangat Setuju
beragam akses pembayaran (Transfer, Kartu Kredit, B. Setuju
Dompet Digital, Asuransi) C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
24. Pembelian obat-obatan esensial (non resep) dengan A. Sangat Setuju
mudah. B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
25. Tersedianya layanan pembelian obat dengan resep A. Sangat Setuju
diluar resep penyedia layanan telemedicine. B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
Penilaian terhadap promosi (promotion) mempengaruhi pengambilan
keputusan responden menggunakan layanan telemedicine.

No Pernyataan Respon
26. Efektifitas promosi melalui media sosial (Instagram, A. Sangat Setuju
Tiktok, Facebook, Twitter dll) B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
27. Efektifitas promosi melalui media informasi (TV, A. Sangat Setuju
Surat Kabar dll) B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
28. Adanya promosi diskon layanan dengan pembayaran A. Sangat Setuju
melalui dompet digital, QRIS, Kartu Kredit dll. B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju

121
29. Brand Ambassador yang didaulat merepresantasikan A. Sangat Setuju
layanan telemedicine B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
30. Saran atau infromasi dari rekan kerja, saudara atau A. Sangat Setuju
kerabat terdekat. B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju

Penilaian terhadap Lokasi Tempat Tinggal (Geografis) mempengaruhi


pengambilan keputusan responden menggunakan layanan telemedicine.

No Pernyataan Respon
31. Lokasi tempat tinggal responden berada di daerah A. Sangat Setuju
terpencil atau pinggiran kota. B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
32. Lokasi tempat tinggal jauh ke layanan kesehatan A. Sangat Setuju
(Puskesmas, Klinik dan Rumah Sakit) B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
33. Lokasi tempat tinggal kekurangan tenaga ahli lainnya A. Sangat Setuju
(Dokter Spesialis, Psikolog Klinis, dll) B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
34. Lokasi responden di tempat dengan akses internet yang A. Sangat Setuju
baik B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
35. Lokasi responden pada saat melakukan konsultasi A. Sangat Setuju
berada pada zona merah Covid-19 B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju

122
Penilaian terhadap pengambilan keputusan responden menggunakan
layanan telemedicine

No Pernyataan Respon
36. Dalam melakukan transaksi digital melalui A. Sangat Setuju
telemedicine pengenalan mengenai produk yang B. Setuju
ditawarkan menjadi bahan pertimbangan C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
37. Dalam melakukan transaksi digital melalui A. Sangat Setuju
telemedicine pencarian informasi mengenai harga yang B. Setuju
ditawarkan menjadi bahan pertimbangan C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
38. Dalam melakukan transaksi digital melalui A. Sangat Setuju
telemedicine pencarian informasi mengenai cara B. Setuju
penggunaan applikasi menjadi bahan pertimbangan C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
39. Dalam melakukan transaksi digital melalui A. Sangat Setuju
telemedicine pencarian informasi mengenai jenis dan B. Setuju
ragam tenaga ahli yang ditawarkan menjadu bahan C. Netral
pertimbangan D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
40. Dalam melakukan transaksi digital melalui A. Sangat Setuju
telemedicine pencarian informasi mengenai layanan B. Setuju
penunjang yang ditawarkan menjadi bahan C. Netral
pertimbangan D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
41 Dalam melakukan transaksi digital melalui A. Sangat Setuju
telemedicine pencarian informasi mengenai promosi B. Setuju
layanan menjadi bahan pertimbangan C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
42 Dalam melakukan transaksi digital melalui A. Sangat Setuju
telemedicine lokasi tempat tinggal menjadi bahan B. Setuju
pertimbangan? C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju

123
1. Karakteristisk Responden

NO JK U APP Pend Peng PKJ Pem Lok

1 1 3 2 5 5 7 3 3
2 1 2 5 4 1 6 2 1
3 1 2 6 5 4 4 2 1
4 2 2 7 5 3 4 2 1
5 2 2 7 5 3 7 4 5
6 2 3 9 5 5 6 1 2
7 1 2 10 5 3 5 1 2
7 1 2 11 5 4 5 4 5
9 2 2 4 5 4 4 4 4
10 1 2 1 5 5 7 1 5
11 1 2 9 5 4 4 4 1
12 2 2 10 5 3 7 1 1
13 2 3 4 5 5 7 1 1
14 2 3 1 4 4 2 2 5
15 2 3 4 6 4 5 1 3
16 1 3 1 5 5 7 4 3
17 1 2 4 6 5 7 1 1
17 2 2 1 5 3 7 4 1
19 2 2 4 5 5 5 4 4
20 2 3 4 5 1 2 1 4
21 1 3 4 5 1 5 1 5
22 2 3 3 5 4 7 4 3
23 2 2 4 5 5 7 1 2
24 2 3 4 5 4 4 2 3
25 1 3 4 5 4 4 1 4
26 1 3 1 5 5 7 3 5
27 2 2 4 6 5 5 2 1
27 2 2 4 6 5 5 4 1
29 1 2 6 5 4 7 2 3
30 1 2 7 5 5 7 3 3
31 2 3 1 4 3 2 1 3
32 1 2 4 5 5 7 1 4
33 2 2 4 5 4 4 4 4
34 2 2 4 5 2 6 4 2
35 2 2 3 5 4 7 4 5
36 2 3 4 5 4 2 4 2
37 2 2 4 5 5 6 2 1
37 1 2 4 5 5 5 4 1

124
39 1 2 1 5 5 5 4 1
40 1 2 4 6 5 5 4 2
41 1 2 4 5 4 5 4 1
42 2 2 4 5 4 5 2 1
43 1 3 4 5 4 5 4 2
44 1 3 4 5 4 5 2 3
45 2 3 4 5 4 5 4 5
46 1 3 4 5 4 5 4 1
47 1 2 4 6 4 5 4 1
47 1 2 4 5 5 5 1 1
49 2 2 4 6 3 6 4 4
50 1 3 4 5 4 5 4 2
51 1 3 4 5 4 5 4 5
52 1 3 4 5 4 5 4 1
53 2 2 4 5 3 5 4 4
54 2 3 4 5 4 5 4 2
55 2 3 4 5 4 5 4 1
56 2 2 1 5 3 2 4 5
57 2 4 2 5 3 7 1 1
57 1 3 4 4 4 5 4 1
59 2 3 4 5 4 6 1 1
60 2 3 4 5 4 6 1 1
61 2 2 4 5 5 5 1 1
62 1 2 4 5 1 7 1 2
63 1 2 4 5 3 5 1 4
64 1 3 4 5 5 5 4 1
65 2 2 4 5 5 5 4 3
66 1 2 4 5 3 5 1 1
67 1 3 4 5 5 5 4 1
67 2 2 1 5 4 7 1 4
69 1 2 4 5 5 6 3 1
70 2 2 4 4 1 3 4 1
71 1 4 1 5 5 5 1 3
72 1 2 4 6 4 5 4 5
73 1 3 4 5 5 5 1 1
74 2 3 4 5 4 6 1 1
75 2 3 4 5 4 4 4 3
76 1 2 4 5 5 7 4 1
77 2 3 4 5 4 5 4 4
77 1 2 4 5 3 5 1 5

125
79 2 2 4 5 4 4 4 5
70 2 3 4 6 5 5 4 5
71 1 3 4 5 5 7 4 1
72 1 2 4 5 3 5 2 1
73 1 2 4 4 1 1 4 5
74 1 3 4 5 3 5 4 1
75 2 2 9 5 1 7 1 2
76 1 2 4 5 5 7 1 4
77 1 3 4 5 4 4 4 4
77 1 2 3 5 3 7 4 1
79 1 3 7 4 1 5 1 2
90 1 3 9 5 5 7 4 3
91 1 3 6 5 4 5 4 4
92 1 3 2 4 4 5 1 5
93 2 3 7 6 5 7 3 2
94 2 3 9 4 3 3 4 5
95 2 2 10 5 4 5 4 1
96 2 3 3 5 4 5 4 1
97 2 2 5 6 5 7 3 2
97 1 3 5 6 4 7 4 4
99 1 3 7 6 4 5 3 3
100 1 2 11 5 5 7 4 5

Keterangan :
No : Nama dan Urutan Responden
JK : Jenis Kelamin U : Usia App : Aplikasi yang

126
1 : Laki-Laki 1. < 20 Tahun digunakan
2 : Wanita 2. 20 – 30 Tahun 1. AloDokter
3. 31 – 40 Tahun 2. GetWell
4. > 40 Tahun 3. GoodDOctor –
GrabHealth
4. Halodoc
5. KlikDokter
6. KlinikGo
7. Link Sehat
8. Milvik Dokter
9. ProSehat
10. SehatQ
11. YesDok
Pend : Latar Belakang PKJ : Pekerjaan Peng : Penghasilan
Pendidikan 1. Tidak Bekerja 1. < Rp. 1.500.000,-
1. Tidak Sekolah 2. IRT 2. Rp. 1.500.001 - Rp.
2. SD / Sederajat 3. Pelajar / Mahasiswa 3.000.000
3. SMP / Sederajat 4. PNS/TNI/POLRI 3. Rp. 3.000.001 - Rp.
4. SMA / Sederajat 5. Karyawan Swasta / 5.000.000
5. Diploma/ S1 / Profesi Wiraswasta 4. Rp. 5.000.001 - Rp.
6. S2 6. Wirausaha / Pengusaha 10.000.000
7. S3 7. Pensiunan 5. > Rp. 10.000.001
8. Profesional Lainnya
Pem : Metode Pembayaran Lok : Lokasi
1. UMUM / Transfer Bank 1. Jakarta
2. Asuransi 2. Bogor
3. Kartu Kredit 3. Depok
4. Dompet Digital 4. Tangerang
5. Bekasi

Jawaban Responden

127
Produk (X1)

Responden 1 2 3 4 5 TOTAL
1 5 5 5 5 5 25
2 4 5 5 5 5 24
3 5 5 5 5 5 25
4 5 5 5 5 5 25
5 2 2 4 4 4 16
6 4 4 3 4 4 19
7 4 4 4 5 4 21
7 3 3 3 3 3 15
9 5 3 4 5 5 22
10 5 5 4 5 5 24
11 5 5 4 4 5 23
12 5 5 5 5 5 25
13 3 5 4 5 4 21
14 4 3 5 4 5 21
15 3 5 5 5 5 23
16 5 5 5 5 5 25
17 4 4 5 4 5 22
17 5 5 4 4 5 23
19 4 5 5 5 5 24
20 4 4 4 4 4 20
21 3 4 5 5 5 22
22 4 4 5 5 4 22
23 5 3 5 5 5 23
24 4 4 4 4 4 20
25 4 4 2 5 4 19
26 5 5 5 5 5 25
27 4 4 4 4 3 19
27 4 5 4 4 5 22
29 5 5 4 3 3 20
30 5 4 4 4 5 22
31 4 5 5 5 5 24
32 4 4 4 5 5 22
33 5 5 4 4 5 23
34 4 4 3 4 4 19
35 4 4 3 5 3 19
36 5 5 5 5 5 25
37 3 5 5 5 5 23
37 3 4 5 5 5 22

128
39 4 3 5 5 5 22
40 3 3 5 5 5 21
41 3 5 5 5 5 23
42 4 4 5 5 5 23
43 3 5 4 5 5 22
44 4 4 4 4 4 20
45 4 4 4 4 4 20
46 5 5 5 5 5 25
47 5 4 4 5 5 23
47 5 5 5 5 5 25
49 5 5 3 5 4 22
50 4 5 5 4 4 22
51 4 4 4 4 4 20
52 1 1 1 1 1 5
53 5 5 5 5 5 25
54 3 3 4 5 4 19
55 4 4 5 4 4 21
56 3 4 4 5 5 21
57 4 5 3 5 4 21
57 5 5 5 5 4 24
59 5 4 4 5 5 23
60 5 4 4 5 5 23
61 3 4 4 5 4 20
62 4 4 4 4 4 20
63 5 4 5 4 4 22
64 3 4 5 4 5 21
65 2 5 4 5 3 19
66 5 5 5 5 5 25
67 5 5 5 5 5 25
67 4 5 5 5 5 24
69 4 4 4 5 4 21
70 4 5 4 4 4 21
71 4 4 4 5 4 21
72 4 5 5 5 5 24
73 3 3 4 5 5 20
74 4 4 4 5 4 21
75 5 5 5 5 5 25
76 5 5 5 5 3 23
77 3 4 4 4 4 19
77 3 3 2 5 5 18

129
79 5 5 3 5 4 22
70 4 4 5 5 4 22
71 3 5 5 5 5 23
72 5 5 5 5 5 25
73 4 3 5 5 4 21
74 4 4 5 5 5 23
75 5 4 5 4 4 22
76 4 5 5 5 4 23
77 3 4 4 4 4 19
77 5 5 5 5 3 23
79 3 4 4 4 4 19
90 3 3 2 5 5 18
91 5 5 3 5 4 22
92 4 4 5 5 4 22
93 3 5 5 5 5 23
94 5 5 5 5 5 25
95 4 3 5 5 4 21
96 4 4 5 5 5 23
97 5 4 5 4 4 22
97 4 5 5 5 4 23
99 3 4 4 4 4 19
100 5 5 5 5 5 25

PRICE (X2)

Responden 6 7 8 9 10 TOTAL
1 5 5 5 5 5 25
2 5 4 5 5 5 24
3 5 5 5 5 5 25
4 5 3 5 5 3 21
5 4 4 4 4 3 19
6 4 4 4 4 4 20
7 4 3 4 4 4 19
7 3 3 3 3 3 15
9 5 4 5 5 4 23
10 3 4 4 4 5 20
11 4 5 5 5 4 23
12 5 5 5 5 5 25
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 4 4 4 20

130
15 5 5 3 3 3 19
16 5 5 5 5 4 24
17 4 5 5 5 4 23
17 3 3 4 4 4 18
19 5 4 4 4 4 21
20 4 4 4 4 4 20
21 4 4 4 4 4 20
22 5 3 3 3 3 17
23 5 5 4 4 4 22
24 4 3 4 4 3 18
25 4 4 5 5 3 21
26 5 5 5 5 5 25
27 4 4 4 4 3 19
27 4 4 5 5 3 21
29 4 4 5 5 4 22
30 5 4 4 4 5 22
31 5 5 5 5 5 25
32 4 3 4 5 4 20
33 3 4 5 5 2 19
34 4 4 4 4 4 20
35 4 3 3 3 4 17
36 5 5 5 5 5 25
37 5 5 5 5 5 25
37 5 5 5 5 5 25
39 4 5 5 2 4 20
40 4 5 5 5 5 24
41 4 4 4 5 4 21
42 4 4 5 5 5 23
43 4 4 5 5 4 22
44 4 4 4 4 4 20
45 5 4 4 4 4 21
46 5 4 5 5 5 24
47 5 5 4 5 5 24
47 4 4 3 5 5 21
49 3 4 4 5 4 20
50 5 5 5 5 5 25
51 4 4 3 4 4 19
52 1 2 1 1 1 6
53 5 5 5 5 5 25
54 4 4 4 4 2 18

131
55 5 3 4 5 3 20
56 5 5 5 5 4 24
57 5 4 5 4 3 21
57 4 4 5 4 3 20
59 5 5 5 5 5 25
60 5 5 5 5 5 25
61 3 4 5 5 5 22
62 4 3 5 5 4 21
63 3 4 4 4 4 19
64 5 4 5 5 4 23
65 5 5 5 3 3 21
66 5 5 5 5 5 25
67 5 5 5 5 5 25
67 5 5 5 5 4 24
69 3 4 3 3 4 17
70 4 4 4 5 4 21
71 4 5 5 4 4 22
72 4 4 5 4 2 19
73 5 3 5 5 5 23
74 5 4 5 4 4 22
75 4 4 5 5 5 23
76 4 3 2 3 3 15
77 4 4 4 4 4 20
77 5 5 5 4 4 23
79 2 3 3 5 2 15
70 4 4 3 4 3 18
71 5 4 5 5 4 23
72 5 5 5 5 5 25
73 5 4 2 2 4 17
74 5 5 5 4 3 22
75 4 5 5 3 3 20
76 5 5 5 5 5 25
77 4 4 5 3 3 19
77 4 3 5 4 5 21
79 4 4 4 4 4 20
90 5 5 4 2 4 20
91 2 3 5 5 5 20
92 4 4 4 4 5 21
93 5 4 5 5 4 23
94 5 5 3 3 4 20

132
95 5 4 4 4 4 21
96 5 5 4 4 3 21
97 4 5 5 2 5 21
97 5 5 4 3 4 21
99 4 4 5 4 4 21
100 5 5 5 5 5 25

PERFORMANCE (X3)

Responden 11 12 13 14 15 TOTAL
1 5 5 5 5 5 25
2 5 4 5 5 5 24
3 5 5 5 5 5 25
4 5 3 5 5 3 21
5 4 4 4 4 3 19
6 4 4 4 4 4 20
7 4 3 4 4 4 19
7 3 3 3 3 3 15
9 5 4 5 5 4 23
10 3 4 4 4 5 20
11 4 5 5 5 4 23
12 5 5 5 5 5 25
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 4 4 4 20
15 5 5 3 3 3 19
16 5 5 5 5 4 24
17 4 5 5 5 4 23
17 3 3 4 4 4 18
19 5 4 4 4 4 21
20 4 4 4 4 4 20
21 4 4 4 4 4 20
22 5 3 3 3 3 17
23 5 5 4 4 4 22
24 4 3 4 4 3 18
25 4 4 5 5 3 21
26 5 5 5 5 5 25
27 4 4 4 4 3 19
27 4 4 5 5 3 21
29 4 4 5 5 4 22
30 5 4 4 4 5 22

133
31 5 5 5 5 5 25
32 5 5 5 5 5 25
33 5 5 5 5 5 25
34 4 4 4 4 3 19
35 5 5 3 3 3 19
36 5 5 5 2 3 20
37 5 5 5 5 5 25
37 5 5 5 5 5 25
39 5 5 5 2 5 22
40 5 5 5 4 5 24
41 4 4 4 4 5 21
42 5 5 5 5 5 25
43 5 5 4 5 5 24
44 4 4 4 4 4 20
45 5 5 5 5 5 25
46 5 5 5 2 5 22
47 5 5 5 4 4 23
47 5 5 5 5 5 25
49 3 4 4 2 4 17
50 5 5 4 4 4 22
51 4 4 4 4 4 20
52 1 1 1 1 1 5
53 5 5 5 5 5 25
54 5 5 5 4 3 22
55 4 4 3 4 4 19
56 5 5 5 5 5 25
57 5 4 5 5 5 24
57 5 5 4 3 4 21
59 5 5 5 5 5 25
60 5 5 5 5 5 25
61 4 5 4 4 3 20
62 5 5 5 3 3 21
63 4 5 4 4 4 21
64 5 5 4 4 5 23
65 4 5 5 5 3 22
66 5 5 5 5 5 25
67 5 5 5 5 5 25
67 5 5 5 4 4 23
69 3 3 3 3 4 16
70 5 5 4 5 4 23

134
71 4 5 5 5 4 23
72 4 5 4 3 4 20
73 5 5 5 1 5 21
74 5 5 5 4 5 24
75 4 4 4 4 5 21
76 4 3 4 4 4 19
77 4 5 4 2 5 20
77 3 5 5 5 5 23
79 5 5 5 4 4 23
70 4 4 4 3 4 19
71 4 5 4 3 4 20
72 5 5 5 5 5 25
73 4 5 5 2 2 18
74 5 5 5 4 5 24
75 5 5 5 3 5 23
76 5 5 5 5 5 25
77 4 4 4 3 4 19
77 5 4 5 4 4 22
79 5 5 5 4 4 23
90 5 4 3 4 2 18
91 5 5 1 5 5 21
92 5 5 4 5 5 24
93 4 4 4 5 5 22
94 3 4 4 4 4 19
95 5 4 2 5 4 20
96 5 5 5 5 5 25
97 5 5 4 4 5 23
97 4 4 3 4 4 19
99 5 4 3 4 5 21
100 5 5 5 5 5 25

135
RELIABILITY (X4)

Responden 16 17 18 19 20 TOTAL
1 5 5 5 5 5 25
2 5 5 4 5 5 24
3 5 5 4 5 5 24
4 3 5 4 3 5 20
5 4 4 3 4 3 18
6 4 4 4 4 4 20
7 4 4 3 3 4 18
7 3 3 3 3 3 15
9 5 3 3 1 5 17
10 5 5 4 4 4 22
11 4 4 4 4 4 20
12 5 5 5 5 5 25
13 5 5 5 5 5 25
14 4 4 4 4 4 20
15 5 5 4 5 5 24
16 5 5 5 5 5 25
17 3 4 4 4 4 19
17 4 5 3 4 5 21
19 5 5 4 3 4 21
20 4 4 4 4 4 20
21 4 5 3 4 4 20
22 3 3 4 3 4 17
23 4 5 3 3 4 19
24 4 4 4 4 4 20
25 4 5 4 5 4 22
26 5 5 5 5 5 25
27 4 5 3 4 4 20
27 4 5 4 4 4 21
29 3 5 5 3 5 21
30 5 4 4 4 5 22
31 5 5 5 5 5 25
32 5 5 5 4 4 23
33 5 5 5 5 5 25
34 4 4 4 4 4 20
35 3 5 5 3 4 20
36 5 5 5 5 5 25
37 5 5 5 5 5 25
37 5 5 5 5 5 25

136
39 5 5 4 5 5 24
40 5 5 5 4 5 24
41 4 5 4 4 4 21
42 5 5 5 5 5 25
43 5 5 5 5 5 25
44 4 4 4 4 4 20
45 5 5 5 5 5 25
46 5 5 5 5 5 25
47 5 5 4 4 5 23
47 5 5 5 5 5 25
49 4 4 4 4 3 19
50 4 5 5 5 5 24
51 4 4 4 4 4 20
52 1 1 1 1 1 5
53 5 5 5 5 5 25
54 5 5 5 4 5 24
55 4 5 3 4 3 19
56 5 5 5 5 5 25
57 4 4 3 5 5 21
57 4 5 5 5 4 23
59 5 5 5 5 5 25
60 5 5 5 5 5 25
61 4 5 5 5 5 24
62 5 5 5 5 5 25
63 4 4 4 4 5 21
64 4 5 5 5 5 24
65 4 5 5 5 4 23
66 5 5 5 5 5 25
67 5 5 5 5 5 25
67 4 5 5 5 5 24
69 4 4 4 5 4 21
70 4 4 4 5 4 21
71 4 5 5 5 5 24
72 2 5 5 5 5 22
73 5 5 5 5 5 25
74 5 5 5 5 5 25
75 5 5 5 5 5 25
76 4 4 5 5 3 21
77 4 5 5 5 4 23
77 5 5 5 3 5 23

137
79 5 5 5 5 5 25
70 4 4 4 4 4 20
71 5 5 5 5 5 25
72 5 5 5 5 5 25
73 4 5 5 5 4 23
74 5 5 5 5 5 25
75 5 5 4 4 3 21
76 3 5 4 5 5 22
77 4 4 5 3 3 19
77 4 4 5 4 5 22
79 5 5 4 4 4 22
90 5 5 4 2 4 20
91 5 5 5 5 5 25
92 5 5 4 4 5 23
93 5 5 5 5 4 24
94 4 5 3 3 4 19
95 5 5 4 4 4 22
96 5 5 4 4 3 21
97 5 5 5 2 5 22
97 4 4 4 3 4 19
99 5 5 5 4 4 23
100 5 5 4 4 4 22

FEATURES (X5)

Responden 21 22 23 24 25 TOTAL
1 5 5 5 5 5 25
2 4 5 4 5 5 23
3 5 5 5 5 5 25
4 5 5 5 5 5 25
5 3 4 4 4 4 19
6 4 4 4 4 4 20
7 4 4 4 4 4 20
7 3 3 3 3 3 15
9 5 5 5 5 3 23
10 5 5 5 5 5 25
11 3 5 4 4 5 21
12 5 5 5 5 4 24
13 5 5 4 5 5 24
14 4 4 4 5 4 21

138
15 5 5 5 5 5 25
16 5 5 5 5 5 25
17 4 4 4 4 3 19
17 5 5 4 5 3 22
19 4 5 5 5 5 24
20 4 4 4 4 4 20
21 4 4 5 5 5 23
22 4 4 3 4 4 19
23 5 5 5 5 5 25
24 4 4 4 5 4 21
25 4 4 4 4 4 20
26 5 5 5 5 5 25
27 4 4 4 4 4 20
27 5 4 4 4 4 21
29 5 3 4 3 5 20
30 5 4 4 4 5 22
31 5 5 5 5 5 25
32 5 4 5 4 4 22
33 5 5 5 5 5 25
34 4 4 4 4 4 20
35 5 3 5 3 3 19
36 5 5 5 5 5 25
37 5 5 5 5 5 25
37 5 5 5 5 5 25
39 5 4 5 5 5 24
40 3 4 5 5 4 21
41 3 5 4 4 5 21
42 5 5 5 5 5 25
43 5 5 5 5 5 25
44 4 4 4 4 4 20
45 5 5 5 5 5 25
46 5 5 5 5 5 25
47 5 4 4 4 5 22
47 5 5 5 3 5 23
49 4 4 4 4 4 20
50 5 5 5 5 4 24
51 4 4 4 4 4 20
52 1 1 1 1 1 5
53 5 5 5 5 5 25
54 4 4 5 2 2 17

139
55 4 3 5 3 4 19
56 5 5 5 5 5 25
57 4 3 5 4 4 20
57 5 5 5 5 5 25
59 5 5 5 5 5 25
60 5 5 5 5 5 25
61 5 3 5 3 3 19
62 3 4 4 3 3 17
63 4 4 4 4 4 20
64 5 4 5 5 5 24
65 5 5 5 5 5 25
66 5 5 5 5 5 25
67 5 5 5 5 5 25
67 5 5 5 5 4 24
69 4 3 4 3 3 17
70 4 4 5 4 5 22
71 5 4 5 5 5 24
72 4 5 4 4 4 21
73 5 5 5 5 5 25
74 5 5 5 5 5 25
75 5 5 5 5 5 25
76 4 3 4 3 3 17
77 5 4 5 5 5 24
77 5 5 5 5 5 25
79 3 3 5 5 5 21
70 4 4 4 4 4 20
71 5 5 5 4 4 23
72 5 5 5 5 5 25
73 4 3 5 1 4 17
74 5 5 5 4 4 23
75 5 5 5 4 5 24
76 5 5 4 5 5 24
77 4 3 5 4 5 21
77 5 4 5 4 4 22
79 5 5 5 4 4 23
90 5 4 3 4 2 18
91 5 5 1 5 5 21
92 5 5 4 5 5 24
93 4 4 4 5 5 22
94 3 4 4 4 4 19

140
95 5 4 2 5 4 20
96 5 5 5 5 5 25
97 5 5 4 4 5 23
97 4 4 3 4 4 19
99 5 4 3 4 5 21
100 4 4 4 4 4 20

PROMOTION (X6)

Responden 26 27 28 29 30 TOTAL
1 5 5 5 5 5 25
2 5 5 5 5 5 25
3 5 5 5 4 5 24
4 5 3 5 5 5 23
5 4 4 4 4 4 20
6 4 4 4 4 4 20
7 3 3 4 3 4 17
7 3 3 3 3 3 15
9 5 5 5 5 5 25
10 4 4 5 4 4 21
11 5 4 4 4 5 22
12 5 5 5 5 5 25
13 4 4 4 3 4 19
14 4 4 4 4 4 20
15 5 5 5 5 3 23
16 5 5 5 5 5 25
17 4 4 4 4 5 21
17 5 4 5 5 4 23
19 4 5 5 5 4 23
20 4 4 4 4 4 20
21 5 4 5 3 4 21
22 4 4 4 4 3 19
23 5 5 5 5 4 24
24 4 4 4 4 4 20
25 4 4 4 4 5 21
26 5 5 5 5 5 25
27 4 4 4 3 4 19
27 4 4 5 4 5 22
29 5 4 4 5 5 23
30 5 4 4 4 4 21

141
31 5 5 5 5 5 25
32 4 3 4 4 4 19
33 3 2 5 2 4 16
34 3 3 4 3 3 16
35 3 3 3 3 3 15
36 5 5 5 5 5 25
37 5 5 5 5 5 25
37 5 4 5 5 5 24
39 5 4 5 3 4 21
40 5 4 5 5 4 23
41 5 3 5 5 4 22
42 5 4 5 5 5 24
43 5 3 5 5 5 23
44 5 4 4 4 4 21
45 5 5 5 5 5 25
46 5 5 5 2 5 22
47 5 4 5 5 5 24
47 5 3 5 3 3 19
49 3 3 4 3 3 16
50 5 4 5 4 4 22
51 4 4 4 4 4 20
52 1 2 1 1 1 6
53 5 4 3 4 4 20
54 4 3 4 3 5 19
55 4 3 5 3 3 18
56 3 3 3 3 3 15
57 2 4 4 5 5 20
57 5 5 5 3 4 22
59 4 4 4 4 4 20
60 4 4 4 4 4 20
61 3 3 5 3 5 19
62 4 4 4 3 3 18
63 5 4 4 4 4 21
64 5 5 5 4 5 24
65 5 5 5 3 5 23
66 5 5 5 5 5 25
67 5 2 5 5 3 20
67 5 5 5 3 5 23
69 3 4 4 3 4 18
70 5 4 4 5 4 22

142
71 5 4 4 5 4 22
72 4 4 5 3 4 20
73 5 5 5 5 5 25
74 5 5 5 5 5 25
75 5 4 5 4 5 23
76 3 3 3 3 3 15
77 5 5 5 4 5 24
77 4 3 4 4 4 19
79 4 4 5 3 5 21
70 4 4 4 3 4 19
71 4 4 4 4 4 20
72 5 5 5 5 5 25
73 3 3 4 3 4 17
74 5 5 5 5 5 25
75 5 3 5 3 3 19
76 3 4 5 5 5 22
77 4 4 4 3 3 18
77 4 4 4 3 4 19
79 5 5 5 5 5 25
90 5 5 4 4 4 22
91 5 5 1 1 1 13
92 5 5 5 5 5 25
93 5 5 2 5 5 22
94 4 5 3 4 4 20
95 5 5 4 5 5 24
96 5 5 3 5 4 22
97 5 5 3 5 5 23
97 4 4 5 5 5 23
99 5 5 5 5 5 25
100 4 4 4 4 5 21

143
LOCATION (X7)

Responden 31 32 33 34 35 TOTAL
1 5 5 5 5 5 25
2 4 4 4 4 4 20
3 5 5 5 5 5 25
4 5 5 5 5 5 25
5 4 4 3 4 4 19
6 4 4 4 4 4 20
7 4 4 4 3 4 19
7 3 3 3 3 3 15
9 5 5 5 4 3 22
10 1 5 5 5 5 21
11 3 3 4 4 4 18
12 5 5 5 5 5 25
13 5 5 4 5 4 23
14 5 4 4 5 4 22
15 5 5 3 5 5 23
16 5 5 5 5 5 25
17 4 4 4 3 4 19
17 4 5 5 4 4 22
19 5 4 4 3 3 19
20 4 4 4 4 4 20
21 5 5 5 4 4 23
22 4 4 4 3 3 18
23 4 4 5 3 4 20
24 5 5 4 4 4 22
25 4 4 4 4 4 20
26 5 5 5 5 5 25
27 4 3 4 3 3 17
27 4 4 4 3 4 19
29 5 5 3 3 4 20
30 5 4 4 4 5 22
31 5 5 5 5 5 25
32 3 2 2 4 5 16
33 2 2 1 5 5 15
34 2 2 2 4 3 13
35 3 3 3 4 3 16
36 2 2 2 5 2 13
37 5 5 5 5 5 25
37 2 1 1 5 5 14

144
39 1 2 2 5 2 12
40 1 1 1 5 3 11
41 4 4 4 5 4 21
42 5 5 5 5 5 25
43 2 1 1 5 4 13
44 4 4 4 4 4 20
45 5 5 5 5 5 25
46 5 5 5 5 5 25
47 5 4 5 5 5 24
47 1 1 1 5 2 10
49 2 2 2 4 3 13
50 4 5 5 4 2 20
51 4 4 4 4 4 20
52 1 1 2 1 1 6
53 1 1 3 5 4 14
54 5 5 5 4 5 24
55 1 1 3 5 5 15
56 5 5 5 5 5 25
57 1 3 2 5 5 16
57 3 2 2 4 4 15
59 3 4 4 3 4 18
60 3 4 4 3 4 18
61 3 2 2 5 3 15
62 4 4 4 4 3 19
63 4 4 4 4 4 20
64 4 4 4 4 4 20
65 2 3 3 5 3 16
66 5 5 5 5 5 25
67 1 1 1 5 1 9
67 1 1 1 5 5 13
69 4 4 3 4 3 18
70 4 5 4 4 2 19
71 4 4 5 5 5 23
72 4 3 4 4 5 20
73 5 5 5 5 5 25
74 5 4 4 5 3 21
75 4 5 4 4 3 20
76 4 4 4 4 4 20
77 2 2 2 5 5 16
77 3 5 4 4 4 20

145
79 2 2 2 5 5 16
70 2 2 2 4 4 14
71 1 2 2 4 2 11
72 5 5 5 5 5 25
73 2 1 5 5 1 14
74 1 1 1 5 2 10
75 5 5 5 3 3 21
76 3 3 3 5 5 19
77 3 3 3 4 4 17
77 4 2 4 4 4 18
79 4 4 4 4 5 21
90 4 4 4 4 4 20
91 1 1 1 1 1 5
92 5 5 5 5 5 25
93 5 4 3 5 5 22
94 3 4 4 4 5 20
95 5 5 5 5 5 25
96 5 5 5 4 4 23
97 4 3 4 4 5 20
97 5 5 5 5 5 25
99 5 5 5 5 5 25
100 4 4 3 4 5 20

DECICION MAKING (Y)

Responden 36 37 38 39 40 41 42 TOTAL
1 5 5 5 5 5 5 5 35
2 4 4 4 4 4 5 4 29
3 5 5 5 5 5 5 4 34
4 5 5 5 5 5 5 4 34
5 4 4 3 4 4 4 3 26
6 4 4 4 4 4 4 4 28
7 4 4 4 3 4 4 3 26
7 3 3 3 3 3 3 3 21
9 5 5 5 4 3 3 3 28
10 1 5 5 5 5 5 4 30
11 3 3 4 4 4 4 4 26
12 5 5 5 5 5 5 5 35
13 5 5 4 5 4 5 5 33
14 5 4 4 5 4 4 4 30

146
15 5 5 3 5 5 5 4 32
16 5 5 5 5 5 5 5 35
17 4 4 4 3 4 4 4 27
17 4 5 5 4 4 5 3 30
19 5 4 4 3 3 5 4 28
20 4 4 4 4 4 4 4 28
21 5 5 5 4 4 5 3 31
22 4 4 4 3 3 3 4 25
23 4 4 5 3 4 5 3 28
24 5 5 4 4 4 4 4 30
25 4 4 4 4 4 5 4 29
26 5 5 5 5 5 5 5 35
27 4 3 4 3 3 5 3 25
27 4 4 4 3 4 5 4 28
29 5 5 3 3 4 5 5 30
30 5 5 4 5 4 5 5 33
31 5 5 5 5 5 5 5 35
32 5 4 4 4 4 4 4 29
33 5 5 4 4 4 4 4 30
34 4 4 4 4 4 4 4 28
35 3 3 3 3 3 3 4 22
36 5 5 5 5 5 5 5 35
37 5 5 5 5 5 5 5 35
37 5 5 5 5 5 5 5 35
39 4 3 4 4 3 3 5 26
40 4 4 4 4 4 4 4 28
41 5 4 4 4 4 4 5 30
42 5 5 5 5 5 5 5 35
43 5 5 5 5 5 4 5 34
44 4 4 4 4 4 4 4 28
45 5 5 5 5 5 5 5 35
46 5 5 5 5 5 5 5 35
47 5 4 5 5 5 5 5 34
47 4 4 4 4 4 4 4 28
49 4 4 4 4 4 4 4 28
50 5 5 5 5 5 5 5 35
51 4 3 3 3 3 3 3 22
52 1 1 2 1 1 1 2 9
53 5 5 5 5 5 5 5 35
54 4 4 4 5 3 4 5 29

147
55 4 4 4 3 3 3 3 24
56 5 5 5 5 5 5 5 35
57 4 5 5 5 5 5 5 34
57 4 4 4 4 4 4 4 28
59 4 4 4 4 4 4 4 28
60 4 4 4 4 4 4 4 28
61 4 4 3 4 4 4 5 28
62 5 5 5 5 5 5 3 33
63 3 5 4 4 4 4 4 28
64 4 4 4 4 4 4 4 28
65 5 5 5 5 5 5 5 35
66 5 5 5 5 5 5 5 35
67 5 4 5 5 5 5 5 34
67 4 5 5 5 4 4 1 28
69 4 4 4 3 4 4 3 26
70 5 5 4 4 4 4 2 28
71 4 4 5 4 5 4 5 31
72 4 4 4 4 4 4 4 28
73 5 5 5 5 5 5 5 35
74 4 4 4 5 4 5 4 30
75 4 4 4 4 4 4 4 28
76 5 4 5 5 5 4 3 31
77 5 5 4 4 4 4 4 30
77 5 5 5 5 5 4 4 33
79 5 5 5 5 4 4 4 32
70 4 4 4 4 4 4 4 28
71 4 4 4 4 4 4 3 27
72 5 5 5 5 5 5 5 35
73 2 4 4 5 5 5 2 27
74 4 4 5 5 5 5 4 32
75 5 4 4 5 4 5 4 31
76 4 5 5 5 4 4 4 31
77 4 4 4 4 4 4 4 28
77 4 4 5 5 5 5 5 33
79 5 5 5 5 5 5 5 35
90 4 4 5 5 5 5 5 33
91 1 1 5 5 4 4 1 21
92 5 5 4 3 4 4 3 28
93 5 4 4 4 4 4 2 27
94 3 4 5 4 5 4 5 30

148
95 5 5 4 4 4 4 4 30
96 3 5 5 5 5 5 5 33
97 5 5 4 5 4 5 4 32
97 5 5 4 4 4 4 4 30
99 5 5 5 5 5 4 3 32
100 5 5 4 4 4 4 4 30

TCR = TOTAL CAPAIAN RESPONDEN

0 - 19,99 Sangat Tidak Setuju

20 - 39,99 Tidak Setuju

40 - 59,99 Netral

60 - 79,99 Setuju

80 - 100 Sangat Setuju

X1
No STS TS N S SS Jumlah Skor Ideal TCR
1 1 2 22 39 36 100 407 500 81,4
2 1 1 12 40 46 100 429 500 85,8
3 1 3 8 36 52 100 435 500 87
4 1 0 2 28 69 100 464 500 92,8
5 1 0 7 39 53 100 443 500 88,6
Rata-Rata 87,12
X2
No STS TS N S SS Jumlah Skor Ideal TCR
6 1 2 8 42 47 100 432 500 86,4
7 0 1 15 47 37 100 420 500 84
8 1 2 10 32 55 100 438 500 87,6
9 1 4 11 35 49 100 427 500 85,4
10 1 4 19 44 32 100 402 500 80,4
Rata-Rata 84,76
X3
No STS TS N S SS Jumlah Skor Ideal TCR
11 1 0 7 33 59 100 449 500 89,8
12 1 0 8 32 59 100 448 500 89,6
13 2 1 9 37 51 100 434 500 86,8
14 2 6 12 39 41 100 411 500 82,2
15 1 2 16 37 44 100 421 500 84,2
Rata-Rata 86,52

149
X4
No STS TS N S SS Jumlah Skor Ideal TCR
16 1 1 7 38 53 100 441 500 88,2
17 1 0 3 22 74 100 468 500 93,6
18 1 0 11 36 52 100 438 500 87,6
19 2 2 12 33 51 100 429 500 85,8
20 1 0 8 36 55 100 444 500 88,8
Rata-Rata 88,8
X5
No STS TS N S SS Jumlah Skor Ideal TCR
21 1 0 8 30 61 100 450 500 90
22 1 0 11 37 51 100 437 500 87,4
23 2 1 5 34 58 100 445 500 89
24 2 1 9 35 53 100 436 500 87,2
25 1 2 9 33 55 100 439 500 87,8
Rata-Rata 88,28

X6
No STS TS N S SS Jumlah Skor Ideal TCR
26 1 1 12 30 56 100 439 500 87,8
27 0 3 18 44 35 100 411 500 82,2
28 2 1 8 37 52 100 436 500 87,2
29 2 2 27 29 40 100 403 500 80,6
30 2 0 14 39 45 100 425 500 85
Rata-Rata 84,56
X7
No STS TS N S SS Jumlah Skor Ideal TCR
31 13 11 12 30 34 100 361 500 72,2
32 12 13 10 31 34 100 362 500 72,4
33 9 13 13 34 31 100 365 500 73
34 2 0 12 39 47 100 429 500 85,8
35 4 7 16 33 40 100 398 500 79,6
Rata-Rata 76,6
Y
No STS TS N S SS Jumlah Skor Ideal TCR
36 3 1 6 40 50 100 433 500 86,6
37 2 0 6 44 48 100 436 500 87,2
38 0 1 7 48 44 100 435 500 87
39 1 0 14 38 47 100 430 500 86
40 1 0 10 51 38 100 425 500 85

150
41 1 0 7 46 46 100 436 500 87,2
42 2 4 16 43 35 100 405 500 81
Rata-Rata 85,71

X1_1

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 2 2,0 2,0 3,0
N 22 22,0 22,0 25,0
S 39 39,0 39,0 64,0
SS 36 36,0 36,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X1_2

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 1 1,0 1,0 2,0
N 12 12,0 12,0 14,0
S 40 40,0 40,0 54,0
SS 46 46,0 46,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X1_3

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 3 3,0 3,0 4,0
N 8 8,0 8,0 12,0
S 36 36,0 36,0 48,0
SS 52 52,0 52,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X1_4

151
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 2 2,0 2,0 3,0
S 28 28,0 28,0 31,0
SS 69 69,0 69,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X1_5

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 7 7,0 7,0 8,0
S 39 39,0 39,0 47,0
SS 53 53,0 53,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
X2_1

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 2 2,0 2,0 3,0
N 8 8,0 8,0 11,0
S 42 42,0 42,0 53,0
SS 47 47,0 47,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X2_2

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 0,0 0,0 0,0
STS
TS 1 1,0 1,0 1,0
N 15 15,0 15,0 16,0
S 47 47,0 47,0 63,0
SS 37 37,0 37,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X2_3

152
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 2 2,0 2,0 3,0
N 10 10,0 10,0 13,0
S 32 32,0 32,0 45,0
SS 55 55,0 55,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X2_4

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 4 4,0 4,0 5,0
N 11 11,0 11,0 16,0
S 35 35,0 35,0 51,0
SS 49 49,0 49,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
X2_5

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 4 4,0 4,0 5,0
N 19 19,0 19,0 24,0
S 44 44,0 44,0 68,0
SS 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X3_1

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 7 7,0 7,0 8,0
S 33 33,0 33,0 41,0
SS 59 59,0 59,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X3_2

153
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 8 8,0 8,0 9,0
S 32 32,0 32,0 41,0
SS 59 59,0 59,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X3_3

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
TS 1 1,0 1,0 3,0
N 9 9,0 9,0 12,0
S 37 37,0 37,0 49,0
SS 51 51,0 51,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
X3_4

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
TS 6 6,0 6,0 8,0
N 12 12,0 12,0 20,0
S 39 39,0 39,0 59,0
SS 41 41,0 41,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X3_5

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 2 2,0 2,0 3,0
N 16 16,0 16,0 19,0
S 37 37,0 37,0 56,0
SS 44 44,0 44,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X4_1

154
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 1 1,0 1,0 2,0
N 7 7,0 7,0 9,0
S 38 38,0 38,0 47,0
SS 53 53,0 53,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X4_2

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 3 3,0 3,0 4,0
S 22 22,0 22,0 26,0
SS 74 74,0 74,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
X4_3

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 11 11,0 11,0 12,0
S 36 36,0 36,0 48,0
SS 52 52,0 52,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X4_4

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
TS 2 2,0 2,0 4,0
N 12 12,0 12,0 16,0
S 33 33,0 33,0 49,0
SS 51 51,0 51,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X4_5

155
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 8 8,0 8,0 9,0
S 36 36,0 36,0 45,0
SS 55 55,0 55,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X5_1

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 8 8,0 8,0 9,0
S 30 30,0 30,0 39,0
SS 61 61,0 61,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
X5_2

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 11 11,0 11,0 12,0
S 37 37,0 37,0 49,0
SS 51 51,0 51,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X5_3

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
TS 1 1,0 1,0 3,0
N 5 5,0 5,0 8,0
S 34 34,0 34,0 42,0
SS 58 58,0 58,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X5_4

156
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
TS 1 1,0 1,0 3,0
N 9 9,0 9,0 12,0
S 35 35,0 35,0 47,0
SS 53 53,0 53,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X5_5

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 2 2,0 2,0 3,0
N 9 9,0 9,0 12,0
S 33 33,0 33,0 45,0
SS 55 55,0 55,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
X6_1

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 1 1,0 1,0 2,0
N 12 12,0 12,0 14,0
S 30 30,0 30,0 44,0
SS 56 56,0 56,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X6_2

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
STS 0 0,0 0,0 0,0
Valid TS 3 3,0 3,0 3,0
N 18 18,0 18,0 21,0
S 44 44,0 44,0 65,0
SS 35 35,0 35,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X6_3

157
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
TS 1 1,0 1,0 3,0
N 8 8,0 8,0 11,0
S 37 37,0 37,0 48,0
SS 52 52,0 52,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X6_4

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
TS 2 2,0 2,0 4,0
N 27 27,0 27,0 31,0
S 29 29,0 29,0 60,0
SS 40 40,0 40,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
X6_5

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 14 14,0 14,0 16,0
S 39 39,0 39,0 55,0
SS 45 45,0 45,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X7_1

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 13 13,0 13,0 13,0
TS 11 11,0 11,0 24,0
N 12 12,0 12,0 36,0
S 30 30,0 30,0 66,0
SS 34 34,0 34,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X7_2

158
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 12 12,0 12,0 12,0
TS 13 13,0 13,0 25,0
N 10 10,0 10,0 35,0
S 31 31,0 31,0 66,0
SS 34 34,0 34,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X7_3

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 9 9,0 9,0 9,0
TS 13 13,0 13,0 22,0
N 13 13,0 13,0 35,0
S 34 34,0 34,0 69,0
SS 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
X7_4

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 12 12,0 12,0 14,0
S 39 39,0 39,0 53,0
SS 47 47,0 47,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X7_5

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 4 4,0 4,0 4,0
TS 7 7,0 7,0 11,0
N 16 16,0 16,0 27,0
S 33 33,0 33,0 60,0
SS 40 40,0 40,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Y1_1

159
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 3 3,0 3,0 3,0
TS 1 1,0 1,0 4,0
N 6 6,0 6,0 10,0
S 40 40,0 40,0 50,0
SS 50 50,0 50,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Y1_2

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 6 6,0 6,0 8,0
S 44 44,0 44,0 52,0
SS 48 48,0 48,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Y1_3

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

STS 0 0,0 0,0 0,0


Valid TS 1 1,0 1,0 1,0
N 7 7,0 7,0 8,0
S 48 48,0 48,0 56,0
SS 44 44,0 44,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Y1_4

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 14 14,0 14,0 15,0
S 38 38,0 38,0 53,0
SS 47 47,0 47,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Y1_5

160
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 10 10,0 10,0 11,0
S 51 51,0 51,0 62,0
SS 38 38,0 38,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Y1_6

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 0 0,0 0,0 0,0
N 7 7,0 7,0 8,0
S 46 46,0 46,0 54,0
SS 46 46,0 46,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Y1_7

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
TS 4 4,0 4,0 6,0
N 16 16,0 16,0 22,0
S 43 43,0 43,0 65,0
SS 35 35,0 35,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5

161
N Valid 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4,07 4,29 4,35 4,64 4,43 4,32 4,20 4,38 4,27 4,02
Std. Error of Mean ,087 ,080 ,083 ,063 ,071 ,079 ,072 ,083 ,089 ,088
Median 4,00 4,00 5,00 5,00 5,00 4,00 4,00 5,00 4,00 4,00
Mode 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4
Std. Deviation ,868 ,795 ,833 ,628 ,714 ,790 ,725 ,826 ,886 ,876
Variance ,753 ,632 ,694 ,394 ,510 ,624 ,525 ,682 ,785 ,767
Range 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
Minimum 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Sum 407 429 435 464 443 432 420 438 427 402
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

X3_1 X3_2 X3_3 X3_4 X3_5 X4_1 X4_2 X4_3 X4_4 X4_5
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4,49 4,48 4,34 4,11 4,21 4,41 4,68 4,38 4,29 4,44
,072 ,073 ,084 ,097 ,086 ,075 ,063 ,076 ,090 ,073
5,00 5,00 5,00 4,00 4,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
,718 ,731 ,844 ,973 ,856 ,753 ,634 ,763 ,902 ,729
,515 ,535 ,712 ,947 ,733 ,568 ,402 ,581 ,814 ,532
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
449 448 434 411 421 441 468 438 429 444
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

X5_1 X5_2 X5_3 X5_4 X5_5 X6_1 X6_2 X6_3 X6_4 X6_5
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4,50 4,37 4,45 4,36 4,39 4,39 4,11 4,36 4,03 4,25
,073 ,076 ,081 ,085 ,082 ,082 ,080 ,084 ,097 ,085
5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 4,00 5,00 4,00 4,00
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
,732 ,761 ,809 ,847 ,815 ,815 ,803 ,835 ,969 ,845
,535 ,579 ,654 ,718 ,665 ,665 ,644 ,697 ,938 ,715
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
450 437 445 436 439 439 411 436 403 425
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

162
X7_1 X7_2 X7_3 X7_4 X7_5 Y1_1 Y1_2 Y1_3 Y1_4 Y1_5 Y1_6 Y1_7
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3,61 3,62 3,65 4,29 3,98 4,33 4,36 4,35 4,30 4,25 4,36 4,05
,139 ,138 ,129 ,083 ,110 ,088 ,077 ,066 ,078 ,072 ,070 ,093
4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,50 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
a
5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4
1,392 1,384 1,290 ,832 1,101 ,877 ,772 ,657 ,785 ,716 ,704 ,925
1,937 1,915 1,664 ,693 1,212 ,769 ,596 ,432 ,616 ,513 ,495 ,856
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
361 362 365 429 398 433 436 435 430 425 436 405
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Collinearity Diagnosticsa

Model Eigen Condition Variance Proportions

163
value Index
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
(Constant) Total Total Total Total Total Total Total
1 1 7,915 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
2 ,044 13,360 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,71
3 ,013 24,927 ,68 ,02 ,02 ,02 ,00 ,02 ,08 ,00
4 ,009 30,396 ,09 ,01 ,00 ,05 ,08 ,00 ,70 ,27
5 ,006 35,752 ,13 ,85 ,00 ,06 ,11 ,00 ,00 ,00
6 ,006 37,889 ,01 ,00 ,44 ,08 ,25 ,17 ,05 ,00
7 ,004 43,700 ,08 ,08 ,00 ,00 ,43 ,75 ,11 ,00
8 ,003 49,134 ,00 ,04 ,53 ,79 ,12 ,04 ,06 ,02
a. Dependent Variable: Y1_Total

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Model t Sig.
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
B Beta Tolerance VIF
Error
1 (Constant) 2,395 2,255 1,062 0,291

X1_Total 0 0,135 0 0,003 0,998 0,462 2,166

X2_Total 0,105 0,161 0,075 0,652 0,516 0,279 3,585

X3_Total 0,104 0,166 0,075 0,624 0,534 0,255 3,922

X4_Total 0,469 0,144 0,337 3,263 0,002 0,348 2,877

X5_Total 0,213 0,154 0,16 1,386 0,169 0,278 3,593

X6_Total 0,14 0,123 0,11 1,141 0,257 0,398 2,514

X7_Total 0,264 0,065 0,297 4,086 0 0,703 1,422

a Dependent Variable: Y1_Total

Coefficientsa

164
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
Std.
B Error Beta
1 (Constant) ,215 ,049 4,382 ,000
Product -,004 ,003 -,204 -1,458 ,148
Price ,003 ,004 ,156 ,870 ,386
Performance -,002 ,004 -,091 -,484 ,630
Reliability ,000 ,003 ,015 ,093 ,926
Features ,002 ,003 ,094 ,521 ,604
Promotion -,003 ,003 -,143 -,947 ,346
Location -,004 ,001 -,295 -2,602 ,011
a. Dependent Variable: ABS_RES

Model Summary

Adjusted
R R Std. Error of
Model R Square Square the Estimate
1 ,811a ,658 ,632 2,506
a. Predictors: (Constant), Location, Reliability, Product, Promotion,
Price, Features, Performance

ANOVAa

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 1114,133 7 159,162 25,340 ,000b
Residual 577,867 92 6,281
Total 1692,000 99
a. Dependent Variable: Decicion Making
b. Predictors: (Constant), Location, Reliability, Product, Promotion, Price, Features,
Performance

Coefficientsa

165
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,395 2,255 1,062 ,291
Product ,000 ,135 ,000 ,003 ,998
Price ,105 ,161 ,075 ,652 ,516
Performance ,104 ,166 ,075 ,624 ,534
Reliability ,469 ,144 ,337 3,263 ,002
Features ,213 ,154 ,160 1,386 ,169
Promotion ,140 ,123 ,110 1,141 ,257
Location ,264 ,065 ,297 4,086 ,000
a. Dependent Variable: Decicion Making

Model Summary

Std. Change Statistics


Error of R
R Adjusted the Square F Sig. F
Model R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 ,811a ,658 ,632 2,506 ,658 25,340 7 92 ,000
a. Predictors: (Constant), Location, Reliability, Product, Promotion, Price, Features,
Performance

ANOVAa

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 1114,133 7 159,162 25,340 ,000b
Residual 577,867 92 6,281
Total 1692,000 99
a. Dependent Variable: Decicion Making
b. Predictors: (Constant), Location, Reliability, Product, Promotion, Price, Features,
Performance

166
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,395 2,255 1,062 ,291
Product ,000 ,135 ,000 ,003 ,998
Price ,105 ,161 ,075 ,652 ,516
Performance ,104 ,166 ,075 ,624 ,534
Reliability ,469 ,144 ,337 3,263 ,002
Features ,213 ,154 ,160 1,386 ,169
Promotion ,140 ,123 ,110 1,141 ,257
Location ,264 ,065 ,297 4,086 ,000
a. Dependent Variable: Decicion Making

167
Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Y
X1 Pearson
Correlation 1 ,664** ,647** ,630** ,682** ,524** ,253* ,554**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,011 ,000


N 100 100 100 100 100 100 100 100
X2 Pearson
Correlation ,664** 1 ,800** ,685** ,742** ,663** ,302** ,648**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X3 Pearson
Correlation ,647** ,800** 1 ,759** ,768** ,597** ,284** ,665**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X4 Pearson
Correlation ,630** ,685** ,759** 1 ,738** ,515** ,177 ,673**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,078 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X5 Pearson
Correlation ,682** ,742** ,768** ,738** 1 ,663** ,315** ,689**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X6 Pearson
Correlation ,524** ,663** ,597** ,515** ,663** 1 ,530** ,642**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X7 Pearson
Correlation ,253* ,302** ,284** ,177 ,315** ,530** 1 ,510**
Sig. (2-tailed) ,011 ,002 ,004 ,078 ,001 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Y Pearson
Correlation ,554** ,648** ,665** ,673** ,689** ,642** ,510** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000


N 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

168
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.

Std.
B Beta
Error
(Constant) 0,215 0,049 4,382 0
Product -0,004 0,003 -0,204 -1,458 0,148
Price 0,003 0,004 0,156 0,87 0,386
Performance -0,002 0,004 -0,091 -0,484 0,63
1
Reliability 0 0,003 0,015 0,093 0,926
Features 0,002 0,003 0,094 0,521 0,604
Promotion -0,003 0,003 -0,143 -0,947 0,346
Location -0,004 0,001 -0,295 -2,602 0,011
a. Dependent Variable: ABS_RES

Coefficientsa
Standar
dized
Unstandardized Coeffici Collinearity
Coefficients ents Correlations Statistics
Tole
Std. Zero- ranc
Model B Error Beta t Sig. order Partial Part e VIF
1 (Constant) 2,395 2,255 1,062 ,291
Product ,000 ,135 ,000 ,003 ,998 ,554 ,000 ,000 ,462 2,166
Price ,105 ,161 ,075 ,652 ,516 ,648 ,068 ,040 ,279 3,585
Performanc
,104 ,166 ,075 ,624 ,534 ,665 ,065 ,038 ,255 3,922
e
Reliability ,469 ,144 ,337 3,263 ,002 ,673 ,322 ,199 ,348 2,877
Features ,213 ,154 ,160 1,386 ,169 ,689 ,143 ,084 ,278 3,593
Promotion ,140 ,123 ,110 1,141 ,257 ,642 ,118 ,070 ,398 2,514
Location ,264 ,065 ,297 4,086 ,000 ,510 ,392 ,249 ,703 1,422
a. Dependent Variable: Decicion Making

169

Anda mungkin juga menyukai