Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Isu-isu kebidanan bukan hanya terbatas pada profesi bidan dan kehamilan
ibu. Isu ini berkembang luas karena menyangkut masalah-masalah sosial,
budaya, politik, kebijakan, hukum, kesehatan, teknologi, dan lain-lain. Oleh
karena itu, perspektif ilmu kebidanan seharusnya berkembang di luar ranah
profesinya, karena masalah kebidanan terkait erat dengan banyak hal.
Sebagian besar isu kebidanan juga terkait erat dengan etika keagamaan,
karena alat reproduksi merupakan salah satu hal yang diatur dalam agama,
misalnya hubungan laki-laki dan perempuan secara seksual, persoalan nasab,
perbedaan mindset antara agama dan ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
Issue adalah topik yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang
memungkinkan setiap orang mempunyai pendapat. Pendapat yang timbul akan
bervariasi, isu muncul dikarenakan perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan.
Issue adalah masalah pokok yang berkembang di suatu masyarakat atau
suatu lingkungan yang belum tentu benar, yang membutuhkan pembuktian.
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai
manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah
penyelesaiannya baik atau buruk.Issue etik adalah topik yang cukup penting
untuk dibicarakan sehingga mayoritasindividu akan mengeluarkan opini
terhadap masalah tersebut sesuai dengan asas atau pun nilai yang berkenaan
dengan akhlak, nilai benar salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Isu-isu kebijakan pada kebidanan ?
2. Apa saja yang dipelajari dalam materi tentang isu-isu kebijakan pada
kebidanan ?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan isu-isu kebijakan pada kebidanan ?
2. Mengetahui apa saja materi-materi isu-isu kebijakan pada kebidanan ?

D. Manfaat
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembahangan Kebijakan Kesehatan


Pengembangan kebijakan kesehatan tidak terlepas dari masalah atau
isu yang berkembang ditengah masyarakat. Keinginan merespon berbagai
permasalah yang menyangkut kepentingan masyarakat luas dan tujuan
penyelesaian masalah menjadi dasar dilakukannya. Formulasi atau pembuatan
kebijakan dilanjutkan ke tahap implementasi, monitoring dan evaluasi.

B. Kebijakan Profesi Bidan


Pengembangan kebijakan mengenai profesi kebidanan menjadi
prioritas untuk segera disahnya menjadi Undang-undang kebidanan. RUY
kebidanan masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas) periode 2009-
2014 dan diteruskan dalam prolegnas 2014-2019. Pada prolegnas tahun 2016,
RUU kebidanan menjadi prioritas untuk dibahas pada tahun 2016 dengan
pengusul dari DPR dan DPD.
Dalam undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan
tinggi, program diploma merupakan pendidikan vokasi yang diperuntukkan
bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat untuk mengembangkan
keterampilan dan penalaran dalam penerapan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi.
Untuk dapat melakukan praktik kebidanan, lulusan sarjana kebidanan
diwajibkan melanjutkan ke jenis pendidikan profesi kebidanan. Lulusan
pendidikan profesi bidan berhak mendapat gelar bidan. Dalam ketentuan,
undang undang nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, program
profesi merupakan pendidikan keahlian khusus yang diperuntukkan bagi
lulusan program sarjana atau sederajat untuk mengembangkan bakar dan
kemampuan memperoleh kecakapan yang diperlukan dalam dunia kerja.
Program profesi diselenggarakan oleh perguruan tinggi berkerja sama dengan

3
kementrian pendidikan, kementrian lain, LPNK dan atau organisasi yang
bertanggung jawab atas mutu layanan profesi.
Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
disebutkan bahwa setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik wajib
memiliki STR yang diberikan oelh konsil-konsil tenaga kesehatan dengan
syarat memiliki ijazah pendidikan dibidang kesehatan, memiliki sertifikat
kompetensi atau sertifikat profesi, memilki surat keterangan sehat fisik dan
mental, memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah atau janji
profesi dan membuat surat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan
etika profesi.
Monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan terhadap implementasi
kebijakan perlu dilakukan. Selain itu, sosialisasi kebijakan perlu dilakukan
untuk meningkatkan pengetahuan bidan dan tenaga kesehatan lainnya.
1. Pengetahuan Profesi
a. Menguasai terori aplikatif ilmu dan asuhan kebidanan yang berfokus
pada perempuan selama siklus kehidupannya
b. Menguasai konsep teoritis sains sosial seperti ekonomi kesehatan,
politik kesehatan, kebijakan publik dibidang kesehatan, sosiologi dan
antropologi kesehatan
c. Menguasai teori paliatif psikologi perkembangan dan perilaku dalam
proses adaptasi perempuan dan keluarga selama siklus reproduksi
perempuan dan proses pencapaian menjadi tua
d. Menguasai teori aplikatif ilmu gizi dalam reproduksi perempuan dalam
proses edukasi dan konseling
e. Menguasai teori manajemen dan kepemimpinan dalam pengelolaan
praktik pelayanan kebidanan
f. Menguasai teori asuhan kebidanan pada remaja, pranikah, prakonsepsi,
kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, bayi baru lahir, bayi dan balita,
pelayanan kontrasepsi dan kesehatan reproduksi

4
2. Keterampilan khusus tahap profesi
a. Mampu melakukan manajemen asuhan kebidanan meliputi pengkajian,
penegakan diagnosa kebidanan, mengidentifikasi tindakan segera,
penyusunan rencana dan intervensi dan implementasi
b. Mampu melakukan persalinan atas tanggung jawab sendiri
c. Mempu memberikan pelayanan kontrasepsi alamiah, sederhana,
hormonal dan jangka panjang
d. Melakukan upaya advokasi, negosisasi dan kolaborasi interprofesional
dalam pengelolaan kasus kebidanan
e. Mempromosikan kehidupan berkeluarga sehat
f. Memberikan edukasi dan dukungan pada ibu dan orang tua
g. Mampu mengelola praktik mandiri dan institusi pelayanan kebidanan
ditatanan pelayanan kesehatan
C. Kebijakan Pada Pelayanan
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman
dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan
cara bertindak.
Kebijakan pelayanan dapat diartikan sebagai pedoman dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pelanggaran kebijakan atau kode etik WHO dilakalangan tenaga
kesehatan dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah
ketidaktahuan dan kurangnya pemahaman tenaga kesehatan terhadap
kebijakan yang telah ditetapkan.
D. Kebijakan Pada Pengetahuan Akademik
1. Pengetahuan Akademik
a. Menguasai konsep teori ilmu dan asuhan kebidanan
b. Menguasai konsep teoritis sains alam seperti ekonomi, fisiologi,
mikrobiologi, fisika kesehatan, imunologi, farmakologi dll
c. Menguasai konsep teorifi sains sosial seperti ekonomi kesehatan, politik
kesehatan, kebijakan publik dibidang kesehatan

5
d. Menguasai konsep teoritis manajemen dan kepemimpinan dalam
pengelola praktik pelayanan kebidanan
e. Menguasai konsep mutu pelayanan kesehatan kebidanan
2. Keterampilan khusus tahap akademik
a. Menguasai konsep etika profesi dan hukum yang relevan dengan
asuhan
b. Menguasai konsep komunikasi efektif, promosi kesehatan dan
konseling
c. Mengetahui teori manajemen asuhan kebidanan dan pengambilan
keputusan klinis
d. Menvgetahui tentang kebidajak dan isu terkini terkait status kesehatan
wanita
e. Menguasai konsep evidence based practice dalam praktik kebidanan
f. Menguasai konsep mutu dan pelayanan kesehatan dan kebidanan
3. Keterampilan umum tahap akademik
a. Menujukan kinerja mandiri bermutu dan terukur
b. Menerapkan pemikiran logis, kririt dan sistematis dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan’
c. Memelihara dan mengembangkan kinerja kerja dengan pembimbing
kolega
E. Contoh Isu Pelayanan Kebidanan
1. Isu yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat
mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu
tindakan. Dalam kode etik profesi bidan, bidan mempunyai kewajibab
terhadap klien dan masyarakat
2. Isu etik yang terjadi antara bidan dengan teman sejawat
Dalam kode etik profesi bidan kewajibab bidan terhadap sejawat dan
nakes lainnya
3. Isu etik yang terjadi antara bidan dengan tim kesehatan lainnya contoh
dengan tenaga medis.

6
4. Isu etik yang terjadi antara bidan dengan organisasi, masalah yang terjadi
adalah

F. Isu Isu pada Kebijakan kebidanan


Bagian ini merangkum temuan-temuan dari assesmen situasional cepat
mengenai status kebidanan diindonesi.
No Tolak Ukur Status Terkini Kesenjangan ISU
yang muncul
1 Peraturan perundang- Aturan perundang- Model peraturan
undangan terkait izin praktek undangan tentang yang berevolusi
sebagaimana ditentukan oleh kewenangan dalam praktik dibawah struktur
standar peraturan dunia bidan telah ada. MTKI tidak
termasuk cakupan praktik mendukung praktik
yang ada dan dinilai bidan otonom
beroperasi dengan baik

2 Prosedur perizinan ulang ada Ada proseder perizinan Bidan diindonesia


dan dihubungkan dengan ulang 5 tahunan yang dapat menjalani dua
peningkatan kompetensi memastikan kompetensi jenis jenjang
dalam praktik yang berkelanjuntan dan pendidikan.
ada rencana untuk
memastikan bahwa
prosedur perizinan ulang
terkait dengan praktik
yang kompeten

7
3 Standar kurikulum pusat Sebuah kurikulum Standar cukup
yang berdasarkan pada kebidanan berbasis bervariasi antara
ketepatan untuk mencapai kompetensi sudah tersedia. satu lembaga
tujuan IBI telah memberikan pelatihan dan
masukan bagi lainnya.
penyususnan standar ini

4 Standar berbasis bukti telah Standar kompetensi Perlu penguatan


ada dan secar ateratur telah kebidanan telah ada melalui penelitan,
diaudit namun prosedur audit praktik terbaik dan
masih perlu diperbaiki penetapan cakupan
praktik

5 Area-area klinis Penelitian menunjukan Sebelum registrasi,


menyediakan layanan bahwa kualitas pelayanan sebuha uji klinis
kebidanan berkualitas dan kesehatan dalam area terstruktur dan
semua pengalaman klinis bervariasi objektif
diperlukan oleh siswa
kebidanan, termasuk
dukungan pengawasan untuk
siswa
6 Aturan telah dibuat dan Aturan sudah ada tapi Adanya kebutuhan
dipatuhi disemua kot dan jumlah staf sekarang untuk melatih dan
kabutapten dibawah yang dibutuhkan menarik bidan untuk
untuk merespon mengisis
kebutuhan layanan kesenjangan
disemua daerah diseluruh
indonesia

8
7 Peta realistik untuk Jumlah bidan namun Ada jumlah bidan
menyelesaikan masalah masih banyak pos-pos yang memadai.
kurangnya tenaga bidan ini kosong di desa yang masih
dari semua bidan yang kosong
diketahui bekerja

8 Semua pengajar disekolah Tidak ada program Sangat sedikit


kebidanan telah berhasil persiapan untuk mengajar pengajar kebidanan
menyelesaikan persiapan kebidanan yang yang telah dinilai
spesialis sebagai pengajar memastikan pengajar kompeten disemua
kebidanan kompeten aspek kebdianan,
dan memiliki
kompetensi untuk
mengajar

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam kegiatan Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang
terdekat dengan masyarakat, mempunyai peran yang sangat menentukan
dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu
dan anak di wilayah kerjanya. Maka dari itu kita sebagai bidan harus pandai
mengambil keputusan supaya tidak terjadi akibat akibat yang tidak kita
inginkan. Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat
khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi
baru lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang bidan juga harus memiliki
kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung
jawabnya.

B. SARAN
Isu dalam praktik dan pelayanan kebidanan,harusdi pilih-pilih,bidan harus
bisa mejadi panutan di dalam lingkungan bekerjanya,isu positif akan
kebidanan harus memang benar-benar di jalankan oleh seluruh bidan,sedang
isunegatif harus di hilang kan oleh para bidan ,agar tetap terjaga kepercayaan
masyarakatanterhadap profesi bidan.dan tanggapan saya mengenai isu negatif
yang ada,bukan seutuhnya kesalahan oleh bidan.sebab bidan bekerja juga
bergantung kepada masyarakat,ibudan keluarga.jadi,membutuhkan kerja sama
dan komunikasi yang baik dari bidan maupundari klien dan keluarganya

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37928433/
ISU_POSITIF_DAN_NEGATIF_DALAM_PELAYANAN_DAN_PRAKTIK_KEBI
DANAN

Rini dan Feti, 2017 Jurnal Tindakan bidan terhadap Kebijakan pelayanan

Sriyanti, 2016 Makalah Isu Profesionalisme Dalam Praktek Kebidanan

Yuningsih 2016, Jurnal Pengembangan Kebijakan Profesi Bidan Dalam Upaya


Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak

11
12

Anda mungkin juga menyukai