Anda di halaman 1dari 4

R SI

ARAFAH
J AM B I
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
CA MAMAE
1 Pengertian Karsinoma Mamae adalah kanker pada jaringan payudara (Irianto,
2015). Kanker payudara adalah tumor yng tumbuh didalam jaringan
(Definisi)
payudara. Kanker ini bisa tumbuh didalam kelenjar susu, jaringan
lemakdan jaringan ikat payudara ( Pudiastuti, 2011).
2 Assessment A. Keluhan Utama
benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna
Keperawatan
merah dan mengeras, bengkak dan nyeri.

B. Riwayat Penyakit Dahulu


Adanya riwayat karsinoma mammae sebelumnya atau ada kelainan
pada mammae, kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami
sakit pada bagian dada sehingga pernah mendapatkan penyinaran
pada bagian dada, ataupun mengidap penyakit kanker lainnya,
seperti kanker ovarium atau kanker serviks. Pemakaian obat-
obatan, hormon, termasuk pil kb jangka waktu yang lama. Riwayat
menarche, jumlah kehamilan,abortus, riwayat menyusui.

C. Pemeriksaan Fisik
adanya kelainan kulit di bagian dada berupa peau d’orange,ulserasi
atau tanda-tanda radang, melena, nyeri saat defekasi, distensi
abdomen dan konstipasi
3 Diagnosis A. Nyeri Akut b/d agen pencedera fisiologis dan fisik
B. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b/d prosedur invasif
Keperawatan
C. Gangguan Citra tubuh b/d perubahan bentuk tubuh
D. Ansietas b/d kurang terpapar informasi
E. Resiko Infeksi b/d kerusakan integritas kulit
F. Resiko Defisit Nutrisi b/d anoreksia

4 Luaran A. Nyeri Akut b/d agen pencedera fisiologis dan fisik


1. Keluhan nyeri menurun
Keperawatan
2. Meringis menurun
3. Gelisah menurun
4. Kesulitan tidur menurun
5. Frekuensi nadi membaik

B. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b/d prosedur invasif


1. Penyatuan kulit meningkat
2. Kerusakan jaringan menurun
3. Kerusakan lapisan kulit menurun
4. Nyeri menurun
5. Perdarahan menurun
6. Nekrosis menurun
C. Gangguan Citra Tubuh b/d perubahan bentuk tubuh
1. Melihat bagian tubuh membaik
2. Menyentuh bagian tubuh membaik
3. Verbalisasi kecacatan bagian tubuh membaik
4. Verbalisasi kehilangan bagian tubuh membaik
5. Respon nonverbal pada perubahan tubuh membaik
6. Hubungan sosial membaik

D.Ansietas b/d kurang terpapar informasi


1. Verbalisasi kebingungan menurun
2. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang di hadapi menurun
3. Perilaku gelisah menurun
4. Perilaku tegang menurun
5. Konsentrasi membaik

E. Resiko Infeksi b/d kerusakan integritas kulit


1. Demam menurun
2. Kemerahan menurun
3. Nyeri menurun
4. Bengkak menurun
5. Kadar sel darah putih membaik

F. Resiko Defisit Nutrisi b/d anoreksia


1. Keinginan makan membaik
2. Asupan makanan membaik
3. Asupan cairan membaik
4. Asupan nutrisi membaik

5 Intervensi
A. Nyeri Akut b/d agen pencedera fisiologis
Keperawatan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri dan skala nyeri.
2. Identifikasi respon non verbal nyeri
3. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
(relaksasi, hipnosis, terapi musik, aromaterapi, imajinasi
terbimbing)
4. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
5. Fasilitasi istirahat dan tidur
6. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
7. Kolaborasi pemberian analgetik

B. Gangguan Integritas Kulit b/d prosedur invasif


1. Monitor karakteristik luka (drainase, warna, ukuran, bau)
2. Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
3. Bersihkan dengan cairan pembersih nontoksik
4. Bersihkan jaringan nekrotik
5. Pasang balutan sesuai jenis luka
6. Pertahankan tekhnik steril saat melakukan perawatan luka
7. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
8. Kolaborasi pemberian antibiotik

C. Gangguan Citra Tubuh b/d perubahan bentuk tubuh


1. Identifikasi harapan citra tubuh berdasarakan tahap
perkembangan
2. Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi
sosial
3. Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
4. Diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi citra tubuh
5. Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan tubuh

D. Ansietas b/d kurang terpapar informasi


1. Identifikasi saattingkat ansietas berubah (kondisi, waktu, sressor)
2. Monitor tanda-tanda ansietas
3. Pahami situasi yang membuat ansietas
4. Dengarkan dengan penuh perhatian
5. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin di alami
6. Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
7. Latih tekhnik relaksasi

E. Resiko Infeksi b/d kerusakan integritas kulit


1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
3. Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
5. Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
6. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka operasi
7. Anjurkan meningkatkan asupan cairan dan nutrisi

6 Informasi dan A. Pemeriksaan SADARI


B. Perawatan luka operasi
Edukasi
C. Makanan yang bergizi dan berserat
D. Olahraga teratur
E. Kontrol berat badan
7 Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah di laksanakan
intervensi dan di bandingkan dengan kriteria evaluasi serta analisis
terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah di
tetapkan
8 Penelaah -
Kritis
9 Kepustakaan Irianto K.(2015). Kesehatan Reproduksi , Teori & Praktikum. Bandung
: Alfabeta CV
Pudiastuti Ratna D. (2011). Buku Ajar Kebidanan Komunitas : Teori
dan Aplikasi . Yogyakarta: Nuhamedika.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia, Edisi 1 Cetakan III (2017). Jakarta
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, Standar Luaran Keperawatan Indonesia,
Edisi 1 Cetakan II (2019). Jakarta
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia, Edisi 1 Cetakan II (2018). Jakarta

Anda mungkin juga menyukai