Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

SECTIO CAESAREA (SC)

Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman :


1/3

DITETAPKAN OLEH
Tanggal Terbit : DIREKTUR
RS AMANAH UMAT PURWOREJO
PANDUAN PRAKTIS
KLINIS

dr. R Inten Sylvia Dewi

Asuhan keperawatan pada pasien dengan kondisi Proses


1. Pengertian (Definisi) persalinan menggunakan metode pembedahan melalui insisi
abdomen dan uterus.
2. Asesmen Keperawatan 1. Riwayat kehamilan: adanya indikasi persalinan Sectio
Caesaria, antara lain : masalah kesehatan ibu, distress
janin, posisi janin, CPD (Chepalo Pelvic Disproportion)
2. Tanda-Tanda vital. Adanya perdarahan dan syok, saturasi
O2
3. Psikososial: Adanya perubahan emosi, dari rasa gembira
sampai rasa cemas dan takut, marah atau menghindari.
Persepsi dan penerimaan tentang peran dalam pengalaman
persalinan. Ketidakmampuan berekspresi dan beradaptasi
dengan situasi baru.
4. Eliminasi: Kateter urin, output urin, bising usus
5. Cairan: Waktu terakhir makan dan minum, keluhan mual
dan muntah. Adanya distensi abdomen. Pengeluaran darah
selama Sectio Caesaria.
6. Nyeri: Adanya ketidakmampuan toleransi bergerak,
sensasi efek anestesi spinal, keterbatasan kemampuan
aktivitas sehari-hari
7. Kontraksi kuat pada fundus di sekitar umbilikus. Aliran
lochea dalam batas normal
8. Adanya perdarahan pervagina. Kondisi insisi luka, balutan
luka, discharge/keluaran luka
9. Frekuensi denyut jantung janin, kekuatan,
ketidakteraturan. Gerakan janin.
10. Hubungan ibu dan bayi baru lahir, menyusui
1. Cemas berhubungan dengan status kesehatan, krisis
situasional
2. Takut berhubungan dengan krisisi situasional, tidak
mengenali kondisi
3. Nyeri Akut berhubungan dengan efek insisi/trauma
bedah, penurunan efek anestesi
3. Diagnosis Keperawatan 4. Defisit Volume Cairan berhubungan dengan pengeluaran
darah selama pembedahan
5. Risiko Perlambatan Pemulihan Luka berhubungan dengan
6. Risiko Intoleran Aktifitas berhubungan dengan nyeri,
fatigue
7. Risiko Infeksi berhubungan dengan perubahan integritas
jaringan, paparan patogen.
1. Tanda-tanda Vital dalam batas normal
2. Nyeri terkontrol
3. Cairan/hidrasi terpenuhi
4. Kriteria Evaluasi/Nursing
4. Status Fetal dalam batas normal
Outcome
5. Tidak ada infeksi pada luka
6. Mobilisasi tertoleransi
7. Perawatan diri terpenuhi
5. Intervensi Keperawatan 1. Mengobservasi TTV (baseline )/4 jam
2. Memonitor DJJ dan Gerakan Janin
3. Menurunan Kecemasan/Takut
4. Melakukan Persiapan Operasi: Berdoa, Cek Obat,
Edukasi, Persiapan fisik : Mandi, ganti pakaian,
pelepasan perhiasan, persetujuan tindakan.
5. Melakukan perawatan pos partum Sectio Caesaria
6. Melakukan manajemen nyeri
7. Melakukan perawatan luka
8. Memfasilitasi/membantu latihan mobilisasi dini
9. Memberikan terapi relaksasi
10. Mengurani rasa mual
11. Membantu memenuhi perawatan diri
12. Memberikan terapi cairan parenteral (elektrolit, glukosa,
tranfusi) sesuai dengan program.
13. Memberikan obat-obatan (antibiotik, analgesia) sesuai
dengan program
14. Monitor kadar Hb, Ht.
15. Monitor fetus dengan doppler dan USG
Penjelasan mengenai perawatan diri post partum SC dan
6. Informasi dan edukasi
Perawatan Luka
Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah
dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan NOC serta
7. Evaluasi
analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang
telah ditetapkan
8. Penelaah kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
1. Nanda International. (2014). Nursing diagnosis, definitions
and classification 2015-2017. 10th Edition. UK. Wiley
Blackwell.
2. Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (201).
3. Maternity Nursing. 8th Edition. Mosby Elsevier.
4. Ward, S., Hisleyamazon,S. (2015). Maternal-Child
Nursing Care Optimizing Outcomes for Mothers,
9. Kepustakaan Children, & Families. 2nd Edition. Philadelphia. F.A.
Davis.
5. Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M
(2013). Nursing Interventions Classification (NIC). 6th
Edition. St. Louis, Missouri. Mosby Elsevier.
6. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., Swanson, E.
(2013). Nursing Outcome Classification (NOC). 5th
Edition. St. Louis, Missouri. Mosby Elsevier.

Purworejo,
Ketua Komite Medik Kepala SMF Dalam

dr. M Sri Bimo W …………………..

Anda mungkin juga menyukai