Anda di halaman 1dari 15

HIPOPITUITARISME

Kelompok 4
1. Agita sukmalinda

2. Iwan setiawan

3. Juliana riska nanda saputri

4. karima
HIPOPITUITARISME
Pengertian
Hipopituitarisme merupakan defisiensi hormon
tiroid, adrenal, gonad dan hormon pertumbuhan
akibat penyakit hipofisis.
ETIOLOGI
Hipopitutarisme dapat terjadi akibat malfungsi
kelenjar hipofisis atau hipotalamus.
Penyebabnya mencakup :
1. Infeksi atau peradangan
2. Penyakit autoimun
3. Tumor
4. Umpan balik dari organ sasaran yang mengalami
malfungsi.
5. Nekrosis hipoksik (kematian akibat kekurangan
oksigen) hipofisis dan hipotalamus.
Patofisiologi
Lebih dari 90% kelenjar harus dihilangkan sebelum
tanda-tanda klinis hipopituetarisme bermanifestasi.
Perubahan patologi bergantung apa penyebabnya.
Hipopituitarisme pada anak-anak mengakibatkan
kegagalan perkembangan yang porposiaonal akibat
tidak adanya hormon pertumbuhan (dwarfisme
hipofisis). Anak-anak ini memiliki kecerdasan
normal dan tetap seperti anak-anak, gagal
berkembang secara seksual.
Pada orang dewasa, hipopituitarisme terutama
ditandai dengan efek defisiensi gonadotropin. Pada
wanita, terjadi amenore dan infertilitas ; pada pria,
terjadi infertilitas dan impotensi.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala
hipopituitari bervariasi tergantung
kepada jenis hormon apa yang kurang.
1. Kekurangan hormon GH
2. Kekurangan TSH
3. Kekurangan gonadotropin (LH dan FSH)
4. Kekurangan hormon ADH
Pemeriksaan Diagnostik

1. Foto tengkorak (cranium)


2. Foto tulang (osteo)
3. CT Scan otak
4. Pemeriksaan darah dan urinE
5. Pemeriksaan kadar hormon GH
Penatalaksanaan
1. Pemberian obat-obatan hormonal.
2. Tindakan operatif
a. pembedahan transphenoidalis
b. Pembedahan transfrontal
KONSEP DASAR ASKEP
Pengkajian
1. Identitas pasien dan identitas penanggung jawab
2. Riwayat penyakit masa lalu
3. Sejak kapan keluhan diarasakan
4. Apakah keluhan terjadi sejak lahir.
5. Berat dan tinggi badan saat lahir
6. Keluhan utama klien
7. Pemeriksaan fisik
8. Kaji dampak perubahan fisik terhadap kemampuan
klien dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
9. Data penunjang dari hasil pemeriksaan diagnostic
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan


perubahan struktur dan fungsi tubuh akibat
defisiensi ganodotropin dan defisiensi hormon
pertumbuhan.
2. Gangguan persepsi sensori (penglihatan)
berhubungan dengan gangguan transmisi impuls
sebagai akibat penekanan tumor pada nervus
optikus.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
menurunnya kadar hormonal
RENCNA TINDKAN
KEPERAWATAN
Dx TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL
.
1. Tujuan ; 1. Dorong individu untuk 1. Kita dapat mengkaji sejauh
Setelah dilakukan mengekspresikan perasaan. mana tingkat penolakan terhadap
tindakan Kita dapat mengkaji sejauh kenyataan akan kondisi fisik
mana tingkat penolakan tubuh, untuk mempercepat teknik
keperawatan, klien terhadap kenyataan akan penyembuhan / penanganan.
memiliki kembali kondisi fisik tubuh, untuk 2. Dengan mengetahui proses
citra tubuh yang mempercepat teknik perjalanan penyakit tersebut
positif dan harga diri penyembuhan / penanganan. maka klien secara bertahap akan
yang tinggi 2. Dorong individu untuk mulai menerima kenyataan.
KH : bertanya mengenai masalah, 3. Membantu untuk tiap individu
1. Melakukan penanganan, perkembangan, untuk memahami area dalam
prognosa kesehatan. program sehingga salah
kegiatan penerimaan, 3. Tingkatkan komunikasi pemahaman tidak terjadi
penampilan misalnya: terbuka, menghindari kritik / 4. Sebagai problem solving.
kerapian, pakaian, penilaian tentang perilaku 5. Perilaku menilai, perasaan jijik,
postur tubuh, pola klien. marah dan aneh dapat
makan, kehadiran 4. Berikan kesempatan berbagi mempengaruhi
diri. rasa dengan individu yang perawatan/ditransmisikan pada
2. Penampilan dalam mengalami pengalaman yang klien, menguatkan harga negatif /
sama. gambaran.
perawatan diri / 5. Bantu staf mewaspadai dan
tanggung jawab menerima perasaan sendiri bila
peran. merawat pasien lain.
2. Tujuan : 1. Kurangi 1. Mengurangi tingkat
Setelah dilakukan penglihatan yang ketegangan otot mata,
tindakan berlebih. meningkatkan relaksasi
keperawatan 2. Orientasikan mata.
penglihatan terhadap 2. Untuk mengetahui
berangsur-angsur keseluruhan 3 faktor penyebab melalui
membaik. bidang (orang, tes sensori indera
Kriteria Hasil : tempat, waktu). penglihatan..
1. Menunjukkan 3. Sediakan waktu 3. Meningkatkan
tanda adanya untuk istirahat kepekaan indera
penurunan gejala bagi klien tanpa penglihatan melalui
yang menimbulkan gangguan. stimulus indera
gangguan persepsi 4. Gunakan khususnya penglihatan.
sensori berbagai metode 4. Mempertahankan
2. Mengidentifikasi untuk normalitas melalui
dan menstimulasi waktu lebih muda bila
menghilangkan indera. tidak mampu
faktor resiko jika menggunakan
mungkin. penglihatan.
3. Menggunakan
rasionalisasi dalam
tindakan
penanganan.
3. Tujuan : Setelah 1. Pertahankan 1. Mengurangi
dilakukan kecukupan masukan ketidaknyamanan yang
keperawatan cairan untuk hidrasi dihubungkan dengan
integritas kulit
yang adekuat. membran mukosa yang
dalam kondisi
normal. 2. Berikan dorongan kering dan untuk
Kriteria hasil : latihan rentang rehidrasi.
1. gerak dan mobilisasi. 2. Meningkatkan
Mengidentifikasi 3. Ubah posisi atau pemeliharaan fungsi otot /
faktor penyebab. mobilisasi.. sendi.
2. Berpartisipasi 4. Tingkatkan 3. Meningkatkan posisi
dalam rencana masukan fungsional pada
pengobatan yang
karbohidrat dan ekstrimitas.
dilanjutkan untuk
meningkatkan protein untuk 4. Kelemahan dan
penyembuhan mempertahankan kehilangan pengaturan
luka. keseimbangan metabolisme terhadap
3. Menggambarkan nitrogen positif. makanan dapat
etiologi dan 5. Pertahankan mengakibatkan malnutrisi.
tindakan tempat tidur sedatar 5. Posisi datar menjaga
pencegahan. mungkin. keseimbangan tubuh dan
4. Memperlihatkan
mencegah retensi cairan
integritas kulit
bebas dari luka pada daerah tertentu
tekan. sehingga tidak terjadi
edema lokal.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Implementasi keperawatan adalah serangkaian


kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masaah staus kesehatan
yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik
yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan [gordon,1994, dalam potter & perry,
1997]
EVALUASI

Evaluasi keperawatan merupakan langkah


terakhir dalam proses keperawatan dengan cara
melakukan identivikasi sejauh mana tujuan dari
rencana keperawatan tercapai atau tidak.
[hidayat A.Azis Alimul 2007]

Anda mungkin juga menyukai