Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

STRUMA NON TOKSIKA

A. PENGERTIAN
Struma nodosa non toksik adalah pembesaran dari kelenjar tiroid yang
berbatas jelas, tanpa gejala – gejala hipertiroid.

B. POHON MASALAH

Defisiensi Jodium Gg. Metab. Jodium Tiroiditis kronis Neoplasma

Terjadi Benjolan Tiroid Kosmetik Psikologis


(STRUMA NIDOSA )

Penekanan pada
Penekanan pada esophagus
tarachea Keganasan Gg. Body
Image
Metastase dan Mendesak sel saraf
Obstruksi jalan nafas Kurang merusak pita suara menelan
pengetahuan

Disphagia / nyeri
Gg. Pola Gg. telan
pemenuhan O2 Komunikasi
verbal

Cemas Gg. pemenuhan


nutrisi

OPERASI

Terputusnya jaringan

Nyeri
C. PENGKAJIAN
1. Identitas.
2. Keluhan Utama
- Ada benjolan pada leher bagian depan bawah.
- Disphagia.
- Sesak nafas.
3. Riwayat penyakit sekarang
- Terjadinya benjolan tiroid karena adanya perubahan gagalnya
kompensasi tiroid (kekurangan diet Jodium, gangguan metabolisme
jodium) atau karena proses penyakit pada tiroid itu sendiri (tiroid
kronis, neoplasma jinak.ganas).
4. Riwayat Penyakit dahulu
- Apakah pasien dulu pernah mengalami penyakit yang sama (struma
non toksika)
- Apakah ada keluarga yang meninggal akibat penyakit yang sama
dengan pasien (karsinoma tiroid tips meduler).
5. Pola persepsi pemeliharaan kesehatan
Apakah pasien berasal dari daerah endemis dan banyak tetangga yang sakit
seperti pasien (struma endemik)
a. Pola nutrisi dan metabolisme
Nafsu makan menurun karena sulit menelan atau sering nyeri pada
leher.
b. Pola persepsi dan pola pikir
- Pasien merasa minder, malu karena dileher ada benjolan
- Pasien sering bertanya kepada perawat atau keluarga apakah
penyakitnya bisa sembuh.
- Menarik diri dari lingkungan luar.
-
PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda-tanda vital
- Tensi dalam batas normal
- Nadi dalam batas normal
- RR dalam batas normal
- Peningkatan suhu tubuh 38-39°C (tiroiditis kronis)
B. Leher
- Inspeksi dari depan pasien nampak suatu benjolan pada leher bagian
depan bawah yang bergerak ke atas pada waktu pasien menelan ludah.
- Pada palpasi dari belakang dengan ibu jari kedua tangan pada tengkuk
pasien dan jari-jari lain meraba benjolan pada leher pasien.
Pada palpasi didapatkan lokalisasi benjolan terhadap trakea, ukuran
konsistensi, mobilitas, infiltrat terhadap kulit/jaringan selakar.
- Pembesaran getah bening leher

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
- Kadar kalsitonin serum meningkat pada karsinoma tipe meduler
- Pemeriksaan potong beku dikerjakan intra operatif untuk menentukan
apakah struma tersebut jinak atau ganas

PEMERIKSAAN TAMBAHAN
- X- Foto traks AP/LAT : untuk mengetahui adanya bagian struma yang
retro strelnal juga melihat adanya “Colri Lession” dalam paru pada
keganasan tiroid
- X- Foto leher AP/LAT : untuk mengetahui adanya klasifikasi pada struma
(kemungkinan keganasan tiroid), penyempitan atau pendorongan trakea
oleh struma yang besar.

D. DIAGNOSA DAN INTERVENSI


DIAGNOSA KEPERAWATAN PRE DAN POST OPERASI
1. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan disfagia/
sulit menelan.
2. Gangguan body image berhubungan dengan adnya benjolan pada leher.
3. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit.
4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan post operasi.

INTERVENSI
Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
disfagia/sulit menelan, nyeri telan yang ditandai pasien tidak
menghabiskan makanan, mukosa membran kering, turgor kulit
menurun.
Tujuan : kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi
Kriteria hasil : - pasien menghabiskan satu porsi makanan
- mukosa membran lembab
- turgur kulit baik (elastis)

INTERVENSI RASIONAL
1. Jelaskan semua tindakan pada 1. Menjalin hubungan yang
pasien dan keluarga. kooperatif antara perawat dan
keluarga.
2. Jelaskan pentingnya nutrisi 2. Agar pasien tahu dan mengerti
untuk penyembuhan pasien . tentang gizi penting bagi
kesehatan pasien .
3. Berikan makanan dengan porsi 3. Agar mudah melewati esophagus
kecil tapi sering (yang lunak). yang mengalami penekanan oleh
trakea.
4. Observasi intake dan output 4. Untuk mengetahui jumlah
makanan. makanan yang telah dikonsumsi
dan mengetahui keseimbangan
antara input dan output.
5. Kolaborasi dengan tim medis, 5. Sebagai fungsi interdependent.
gizi.
Gangguan body image berhubungan dengan ada benjolan pada leher yang
ditandai dengan pasien merasa malu, menarik diri, mudah marah, putus
asa, perubahan dalam penampilan dan fungsi tubuh.
Tujuan : agar pasien dapat menerima keadaan/perubahan pada dirinya
Kriteria hasil : - Pasien mau berpartisipasi dalam perawatan diri.
- Pasien tidak menarik diri.
- Pasien dapat menerima keadaan dirinya.

INTERVENSI RASIONAL
1. Jelaskan semua tindakan pada 1. Supaya pasien kooperatif dalam
pasien dan keluarga . tindakan.
2. Motivasi pasien untuk 2. Untuk menggali semua
mengungkapkan perasaannya. permasalahan pasien serta
mengurangi beban pikiran
pasien.
3. Diskusikan cara meningkatkan 3. Agar pasien percaya akan
penampilan. dirinya/mengurangi beban
pikiran.
4. Berikan informasi yang dapat 4. Supaya pasien tahu dan
diterima pasien. mengerti tentang penyakitnya.

Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur


tindakan yang dilakukan dan perkembangan kondisinya yang ditandai
dengan pasien sering bertanya tentang penyakitnya, gelisah, menarik
diri, ekspresi wajah tegang.
Tujuan : agar kecemasan pasien berkurang atau tidak cemas.
Kriteria hasil : - mau mengungkapkan masalahnya.
- ekspresi wajah tenang dan tidak gelisah.
- tidak menarik diri.
INTERVENSI RASIONAL
1. Jelaskan semua tindakan yang 1. Menjalin hubungan antara
akan dilakukan pasien dan perawat dan keluarga.
keluarga.
2. Motivasi pasien agar mau 2. Menggali semua permasalahan
mengungkapkan perasaannya. pasien.
3. Ciptakan suasana yang aman 3. Supaya pasien bisa rileks dan
dan tenang. mengurangi beban pasien.
4. Kaji tingkat kecemasan pasien. 4. Mengetahui perkembangan
pasien lebih dini.
5. Kolaborasi dengan tim medis. 5. Fungsi interdepent.

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan luka operasi yang


ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada luka operasi, pasien tampak
kesakitan, keluar keringat dingin.
Tujuan : rasa nyaman nyeri berkurang/sampai dengan hilang.
Kriteria hasil : - Keluhan nyeri berkurang.
- Ekspresi wajah tidak tegang.
- Tidak keluar keringat dingin.

INTERVENSI RASIONAL
1. Bina hubungan terapeutik 1. Supaya pasien dan keluarga
dengan pasien dan keluarga. lebih kooperatif.
2. Beri penjelasan pada pasien dan 2. Agar pasien dan keluarga
keluarga tentang timbulnya mengerti dan menambah
nyeri. kooperatif.
3. Untuk dapat menentukan
3. Kaji tingkat ambang nyeri tindakan selanjutnya.
pasien. 4. Agar pasien bisa rileks
diharapkan rasa nyeri
4. Ajarkan tehnik relaksasi dengan berkurang.
nafas panjang. 5. Untuk mengetahui
5. Observasi tanda-tanda vital. perkembangan selanjutnya/lebih
dini.
6. Rawat luka dengan tehnik 6. Untuk mencegah infeksi
asptik. nasokomial.
7. Analgesik untuk mengurangi
7. Kolaborasi dengan tim medis rasa nyeri dan mempercepat
untuk pemberian analgesik dan penyembuhan.
antibiotika.

E. IMPLEMENTASI
Pada tahap pelaksaanaan ini kegiatannya adalah melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan perencanaan atau bila perlu dapat menyimpang
dari perencanaan semua tergantung dari situasi dan kondisi saat ini.

F. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan yang
bertujuan untuk menilai apakah dalam perencanaan perawatan tercapai atau
tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang.
- Jika pasien mampu menunjukkan perilaku pada waktu yang sesuai dengan
pernyataan tujuan, maka tercapai.
- Jika pasien telah mampu menunjukkan perilaku, tetapi tidak yang
ditentukan di dalam pernyataan tujuan, maka tujuan tercapai sebagian.
- Jika pasien tidak mampu sama sekali untuk menunjukkan perilaku yang
diharapkan sesuai dengan persyaratan tujuan, maka berarti tujuan tidak
tercapai.

G. DISCHARGE PLANING ( RENCANA PEMULANGAN )


1. Berikan informasi tentang cara perawatan di rumah.
2. Jelaskan terapi yang diberikan, anjurkan untuk kontrol bila obat habis.
3. Motivasi psien untuk diet TKTP
4. Motivasi pasien untuk mibilisasi saat di rumah.
5. Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan

Anda mungkin juga menyukai