ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK
“SPINA BIFIDA”
KELOMPOK 6
1 . D E W I R AT I H
2 . I F TA H
S H O R AY YA
3 . N U R YAT I
4.QORINULHAKIM
DEFINISI
DEFINISI
Spina bifida
Paralisis
Retardasi Atrofi Otot
Cerebri Osteoporosis Fraktur
Mental
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Keperawatan
1. Pre – operasi
PEMERIKSAANPENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pengkajian
1. Identitas Pasien
2. Keluhan utama ( kelumpuhan, gangguan eliminasi, dsb )
3. Riwayat kesehatan keluarga.
Adakah yang menderita penyakit sejenis, bagaimana kondisi kehamilan ibu (demam
selama kehamilan, epilepsi, mengkonsumsi obat-obat tertentu, dsb), kaji kehamilan
sebelumnya (angka kejadian semakin meningkat jika pada kehamilan dua sebelumnya
menderita meningomielokel atau anencefali).
4. Riwayat kesehatan sekarang.
Apa keluhan utama (kelumpuhan, gangguan eliminasi, dsb), adakah penderita yang sama
di lingkungan penderita, sudah berapa lama menderita, kapan gejala terasa dan keluhan
lain apa yang mengikutinya.
Pengkajian fisik
1. Aktivitas/istirahat
Tanda : kelumpuhan tungkai tanpa terasa atau refleks pada bayi. Gejala :
dislokasi pinggul
2, Sirkulasi
Tanda : pelebaran kapiler dan pembuluh nadi halus, hipotensi, ekstremitas dingin
atau sianosis.
3. Eliminasi
Tanda : diurnal ataupun nocturnal, inkontinensia urin/alfi, konstipasi kronis
4. Nutrisi
Tanda : distensi abdomen, peristaltic usus lemah/hilang (ileus paralitik).
5. Neuromuskuler
Tanda : gangguan sensibilitas segmental dan gangguan trofik paralisis
kehilangan refleks asimetris termasuk tendon dalam, kehilangan tonus otot/vasomotor
; kelumpuhan lengan tungkai dan otot bawah.
6. Pernapasan
Tanda : pernapasan dangkal, periode apneu, penurunan bunyi napas. Gejala :
napas pendek, sulit bernapas.
7. Kenyamanan
Gejala : suhu yang berfluktuasi.
Pemeriksaan diagnostic
1. MRI, CT scan, X-ray
2. Tes serum alfa fetoprotein (AFP)
3. Ultrasound
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (proses pemebedahan)
2. Cemas berhubungan dengan akan dilaukan tindakan pembedahan
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif dan kurangnya
informasi tentang penyakit
Intervensi keperawatan
DX Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri 1. Mengevaluasi
injuri fisik (proses tindakan keperawatan skala nyeri dan
pembedahan) selama 1x24 jam menetapkan
masalah nyeri dapat intervensi
hilang selanjutnya.
Kriteria hasil : 2. Atur posisi klien yang 2. menurunkan
1. Anak tidak nyaman tegangan dan
menangis mengurani nyeri
2. Ttv normal 3. Lakukan teknik pijat 3. meningkatkan
bayi yang benar relaksasi
4. Lakukan pergantian 4. untuk
perban dan mengetahui akan
pengawasan pada luka terjadi infeksi
operasi 5. sebagai agen anti
5. kolaborasi dengan tim nyeri
medis dalam
pemberian obat
analgetik
Dx Tujuan Intervensi Rasional
2. Cemas b/d akan Setelah dilakukan 1. Bina hubungan 1. mempermudah
dilakukan tindakan tindakan keperawatan saling percaya intervensi
pembedahan selama 1x4 jam 2. Observsi TTV 2. mengetahui tekana
masalah cemas dapat darah dan denyut
teratasi nadi meningkat
3. mengurangi
Kriteria hasil: 3. Libatkan semua kecemasan
1. Eksepresi wajah anggota Keluarga 4. Dengan tindakan
ceria 4. Jelaskan bahwa operasi
2. Klien mengatakan penyakitnya bisa penyakinya bisa
tidak cemas di sembuhkan disembuhkan
5. Dukungan akan
5. Berikan memberikan
reinfocement keyakina terhadap
untuk pernyataan
menggunakan harapan untuk
Sumber Coping sembuh
yang efektif.
SEKIAN.....
TERIMA KASIH