Anda di halaman 1dari 10

2.

Analisa Data
No Data Penunjang Etiologi Masalah Keperawatan
1 Kala I
DS:
- Pasien mengatakan mules Kontraksi Uterus Nyeri akut
bertambah kuat, dan terasa ingin
meneran
DO:
- Kontraksi 4 kali dalam 10
menit, lamanya 45 detik,
intensitas berat dan ada
relaksasi
- Pembukaan serviks 9-10cm
- Hodge 2-3
- TD: 120/80 mmHg
- N: 86x/i
- Pasien meringis
- Pasien berkeringat dingin
2 Kala II
DS:
- Pasien mengatakan tidak Tekanan mekanik pada Nyeri akut
sanggup lagi menahan nyeri dan bagian presentasi, dilatasi
terasa ingin buang air besar dan pereganagan jaringan
DO:
- Kepala croning
- Pembukaan serviks lengkap
- TD: 130/80 mmHg
- N: 90x/i
- Pasien mulai meneran
- Pasien berkeringat dingin
3 Ds: Resiko cedera infant
- Pasien mengatakan sudah tidak
sanggup lagi meneran
DO:
- DJJ: 156 x/i
- Pasien rujukan a/i berat badan
kurang
- Air ketuban berwarna hijau
4 Kala III
DS: - Trauma persalinan Resiko Perdarahan
DO:
- Kontraksi uterus lembek
- Metergin 2 ampul drip
- Perdarahan: bekuan dan cair
- Episiotomi
- TD: 130/80 mmHg
- N: 86 x/i
5 Kala IV
DS:
- Pasien mengatakan darahnya Perdarahan pervaginam Resiko defisit volume cairan
terasa keluar
DO:
- Perdarahan : cc
- TD: 120/80 mmHg
- N: 79 x/i
- Kontraksi uterus; baik
- TFU: 2 jari dibawah pusat
- Pasien terlihat pucat

6 DS:
- Pasien mengatakan mengatakan Pemisahan ruang rawat Gangguan boanding
mengapa anaknya tidak bayi dan ibu Attacment
diletakkan didekatnya
- Pasien mengatakan apakah
keadaan bayinya baik-baik saja.
- Pasien mengatakan cemas
dengan keadaan anaknya
DO:
- Bayi dirawat di perinatolgi
- BBL :2100 gram
- pemisahan ruangan ibu dan bayi
- Bayi tidak IMD
- Bayi menangis lemah
- Bayi bergerak lemah

3. Diagnosa Keperawatan
Kala I
1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan
Kala II
1. Nyeri berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi, dilatasi dan
pereganagan jaringan
2. Resiko cedera infant berhubungan dengan proses persalinan
Kala III
1. Resiko perdarahan berhubungan dengan trauma persalinan.
Kala IV
1. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan pervaginam.
2. Gangguan bounding attacment berhubungan dengan pemisahan ruangan ibu dan bayi
3. Intervensi dan Implementasi Keperawatan
Kala I
1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x60 menit diharapkan ibu mampu
mengendalikan nyeri selama persalianan dengan kriteria hasil:
- Ibu menerima nyeri sebagai proses fisiologis selama persalinan
Jenis tindakan dan intervensi Intervensi Keperawatan
kenyamanan
Standard comfort (Standar 1. Kaji Kontraksi uterus dan ketidaknyamanan
kenyamanan) 2. Kaji Tentang Metode Pereda nyeri yang diketahui ibu
3. Kaji tanda-tanda vital dan djj
4. Kaji respon verbal dan norverbal pasien
5. Jelaskan kemajuan persalinan
Coahing (pembinaan) 1. Jelaskan penyebab terjadinya nyeri
Comfort food for the sou 1. Demonstrasikan teknik relaksasi nafas dalam
(Kenyamanan bagi jiwa) 2. Ciptakan suasana aman dan nyaman
3. Lakukan perubahan posisi sesuai kenyamanan ibu dan
pengaturan posisi yang benar
4. lakukan teknik distraksi

Kala II
1. Nyeri berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi, dilatasi dan
pereganagan jaringan
Tujuan:setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 60 menit, diharapkan ibu dapat
beradaptasi dengan nyerinya dengan kriteria hasil:
- Ibu mampu mengatur pola nafas ketika meneran
- Ibu mampu meneran dengan tepat dan benar
- Tidak terjadi ruptur perineum
Jenis tindakan dan intervensi Intervensi Keperawatan
kenyamanan
Standard comfort (Standar 1. Bantu memimpin pola nafas pasien
kenyamanan) 2. Anjurkan pasien untuk merilekskan otot-otot pelvis
3. Observasi DJJ
Coahing (pembinaan) 4. Ajarkan teknik meneran yang benar
5. Motivasi ibu dalam persalinan
6. Beritahu ibu untuk meneran ketika ada kontaksi
Comfort food for the soul 7. Berikan suppor pada ibu
(Kenyamanan bagi jiwa) 8. Anjurkan suami berada disamping pasien pada saat
persalinan
Kala III
1. Resiko perdarahan berhubungan dengan trauma persalinan
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x30 menit, diharapkan
perawatan meminimalkan resiko, dengan kriteria hasil:
- Kontraksi uterus baik, TTV dalam batas normal (TD:100/70-130/80 mmHg,
N:60-100 kali/menit,RR:16-20 kali/menit), pasien tidak mengalami episode
perdarahan
Jenis tindakan dan intervensi Intervensi Keperawatan
kenyamanan
Standard comfort (Standar 1. Kaji TTV setelah pemberian oksitosin
kenyamanan) 2. Monitor tanda-tanda perdarahan
3. Observasi karakteristik lokea
4. Pantau keadaan ibu
5. Palpasi uterus
6. Kaji pengeluaran pervaginam
7. Kaji adanya robekan jalan lahir
Coahing (pembinaan) 8 Ajarkan pasien untuk melakukan masase uterus
9 Anjurkann pasien untuk membatasi pergerakan
Comfort food for the sou 10. Kontrol perdarahan pervaginam
(Kenyamanan bagi jiwa) 11. Lakukan hekting apabila terjadi robekan jalan lahir
12. Kolaborasi : obat antiperdarahan

Kala IV
1. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan pervaginam
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x12 jam, diharapkan defisit
volume cairan tidak terjadi, dengan kriteri hasil;
- TTV dalam batas normal (TD:100/70-130/80 mmHg, N:60-100
kali/menit,RR:16-20 kali/menit)
- Perdarahan < 500 cc
Jenis tindakan dan intervensi Intervensi Keperawatan
kenyamanan
Standard comfort (Standar 1. Intruksikan pasien untuk melakukan masase uterus
kenyamanan) 2. Kaji TTV setelah pemberian oksitosin
3. Palpasi uterus
4. Kaji pengeluaran pervaginam
5. Kaji adanya robekan jalan lahir
Coahing (pembinaan) 6. Ajarkan pasien untuk melakukan masase uterus
Comfort food for the sou 7. Kolaborasi: pemberian cairan parental
(Kenyamanan bagi jiwa) 8. Anjurkan keluarga memberikan makanan/minum setelah
melahirkan
2. Gangguan boanding attacment berhubungan dengan dengan pemisahan ruangan ibu
dan bayi
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam, diharapakn boanding
attacment dapat terjadi, dengan kriteria hasil:
- Ibu dapat meningkatkan boanding attacment dengan bayi
- Cemas dan ketakutan berkurang
- Pemberian ASI pada bayi effektif
Jenis tindakan dan intervensi Intervensi Keperawatan
kenyamanan
Standard comfort (Standar 1. Peningkatan bounding attacment
kenyamanan) a. Kaji perasaan ibu saat mendengar dan memegang
bayinya saat lahir
b. Kaji reaksi pada ibu mengenai perawatan yang
diberikan pada bayi
2. Pengurangan kecemasan/ketakutan
a. Kaji respon verbal dan non verbal kecemasan ibu
b. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
c. Dorong keluarga/suami untuk mendapingi ibu
d. Dorong ibu dalam mengungkakan perasaan,
persepsi, dan ketakuan
e. Berikan informasi yang aktual mengenai keadaan
bayi
Coahing (pembinaan) 3. Fasilitasi ibu untuk dapat memberikan asi pada bayinya
selama bayinya dalam perawatan
4. Beritahu ibu tentang pompa ASI dan penyimpanan ASI
selama bayi nya dalam perawatan

Comfort food for the sou 5. Informasikan pada ibu alat yang digunakan untuk
(Kenyamanan bagi jiwa) memonitor bayi yang sedang rawat di rumah sakit
6. Fasilitasi dan metivasi ibu dalam melakukan boanding
attacment saat jam besuk secara berkelanjutan
7. Tingkatkan keyakinan ibu pada kepercayaan yang dianut
5. Implementasi
No Diagnosa Keperawatan Waktu/Tanggal
1 Kala I 1. Mengkaji kontraksi uterus dan
Nyeri akut berhubungan ketidaknyamanan
dengan kontraksi uterus 2. Mengkaji tentang metode pereda nyeri
selama persalinan yang diketahui ibu
3. Mengkaji Tanda-tanda vital dan DJJ
4. Mengkaji respon verbal dan norverbal
pasien
5. Menjelaskan penyebab terjadinya nyeri
(Nyeri terjadi akibat kurangnya
pasokan oksigen ke jarinagan uterus,
persentasi janin menekan mulut rahim
untuk keluar, dan semakin lama
nyerinya, semakin akan cepat untuk
pembukaan lengkap),
6. Mendemonstrasikan teknik relaksasi
nafas dalam (mengambil nafas dalam
melalui hidung, dan dikeluarkan
melalui mulut dengan cara bersiul),
7. Menciptakan suasana aman dan
nyaman, menganjurkan ibu untuk
melakukan perubahan posisi sesuai
kenyamanan ibu dan pengaturan posisi
yang benar
8. Melakukan teknik distraksi dengan
massase pada punggung pasien dengan
posisi pada area thorakal 10 hinga
tulang lumbal 1
Kala II
2 Nyeri berhubungan 1. Membantu dan mengajarkan memimpin
dengan tekanan mekanik pola nafas pasien dengan cara
pada bagian presentasi, mengambil nafas dalam dari hudung
dilatasi dan pereganagan dan mengedankan seperti akan buang
jaringan air besar
2. Menganjurkan pasien untuk
merilekskan otot-otot panggul, paha dan
kaki
3. Mengajarkan teknik meneran yang baik,
kedua tangan diletakkan di paha, dagu
melekat dengan dada ibu, pandangan
mengarah ke perut dan mengedan
seperti ingin buang air besar
4. Memberitahu ibu untuk meneran ketika
ada kontaksi
5. Memberikan support dan pujian pada
ibu dalam proses pengeluaran bayi
3 Kala III
Resiko perdarahan 1. Mengkaji TTV setelah pemberian
berhubungan dengan oksitosin
trauma persalinan 2. Memonitor tanda-tanda perdarahan,
mengobservasi karakteristik lokea,
memantau keadaan ibu, mempalpasi
uterus, mengkaji pengeluaran
pervaginam, mengkaji adanya robekan
jalan lahir
3. Mengajarkan pasien untuk melakukan
masase uterus dengan cara memutar
tangan ibu pada daerah yang teraba
keras pada perut ibu
4. menganjurkann pasien untuk
membatasi pergerakan, mengkontrol
perdarahan pervaginam dengan
melakukan hekting
5. Berkolaborasi dalam pemberian
antiperdarahan
Kala IV
4 Resiko defisit volume 1. Mengajarkan pasien untuk melakukan
cairan berhubungan masase uterus secara mandiri
dengan perdarahan 2. Mengkaji TTV setelah pemberian
pervaginam oksitosin
3. Melakukan Palpasi uterus
4. Mengkaji pengeluaran pervaginam
5. Mengkaji adanya robekan jalan lahir
6. Membantu Pasien dalam pemenuhan
cairan peroral dan masukan nutrisi
5 Gangguan boanding 1. Mengkaji perasaan ibu saat mendengar
attacment berhubungan dan memegang bayinya saat lahir
dengan dengan pemisahan 2. Mengkaji reaksi pada ibu mengenai
ruangan ibu dan bayi perawatan yang diberikan pada bayi
3. Mengurangi kecemasan/ketakutan
dengan menjelaskan keadaan bayi saat
ini dan Berikan informasi yang aktual
mengenai keadaan bayi
4. Mengkaji respon verbal dan non verbal
kecemasan ibu
5. Mengunakan pendekatan yang tenang
dan meyakinkan
6. Mendorong ibu dalam mengungkakan
perasaan, persepsi, dan ketakuan
tentang kondisi anaknya saat ini
7. Memfasilitasi ibu untuk dapat
memberikan asi pada bayinya selama
bayinya dalam perawatan
8. Memberitahu ibu tentang pompa ASI
dan penyimpanan ASI selama bayi nya
dalam perawatan
9. Menginformasikan pada ibu alat yang
digunakan untuk memonitor bayi yang
sedang rawat di rumah sakit
10. Memfasilitasi dan metivasi ibu dalam
melakukan boanding attacment saat jam
besuk secara berkelanjutan
11. Meningkatkan keyakinan ibu pada
kepercayaan yang dianut

7. Evaluasi
Diagnosa Prf &
SOAP
Keperawatan Nama
Kala I Subjektif :
Nyeri akut berhubungan - Pasien mengatakan mulesnya bertambah kuat, Dila
dengan kontraksi uterus - Pasien mengatakan sakitnya berkurang saat dilakukan
selama persalinan masase
Objektif :
- Kontraksi 4 kali dalam 10 menit, dengan intensitas
sedang dan lamanya 45 detik, dan adanya relaksasi,
- Ibu melakukan teknik relaksasi nafas dalam
- TD 130/70 mmHg
- N: 88 kali/menit
- RR 20 kali/menit
- Pasien meringis kesakitan
- keluar keringat dingin
- Pasien miring ke kiri
Analisa :
Nyeri dapat dikontrol
Perencanaan :
Masase dan teknik relaksi
Kala II Subjektif : Dila
Nyeri berhubungan - Pasien mengatakan merasa ingin buang air besar dan
dengan tekanan mekanik sudah tidak tahan
pada bagian presentasi, Objektif :
dilatasi dan pereganagan - DJJ 150 kali/menit, intensitas kuat dan irama irreguler
jaringan - Pasien terlihat kaku, kaki pasien terasa tegang
- Ibu meringis
- Pasien meneran dengan benar
- Pasien meneran ketika kontraksi
- Bayi lahir jam 01.00 dengan jenis kelamin laki-laki
- APGAR skor 7/8
- Suction/dille (+)
- BB 2100 gram, TB: 47 cm
Analisa :
Nyeri teratasi
Perencanaan :
-
Kala III Subjektif
Resiko perdarahan - Pasien mengatakan bisa merasakan rahimnya yang keras
berhubungan dengan Objektif
trauma persalinan - TD:130/80 mmHg
- N :86 kali/menit
- RR:18 kali/menit
- Perdarahan pada robekan jalan lahir berkurang
- Stolsel (+)
- Kesadaran ibu kompos mentis
- Kontraksi Uterus Baik
- Hekting(7 bagian dalam dan 7 bagian luar)
- Metergin 2 ampul parenteral 12 tetes/menit
- Pasien membatasi gerak
- Pasien masase uterus
Analisa :
Resiko perdarahan teratasi sebagian
Perencanaan :
Pantau pengeluaran pervaginam dan kontraksi uterus
Kala IV Subjektif : Dila
Resiko defisit volume - Pasien mengatakan akan melakukan masase pada
cairan berhubungan rahimnya
dengan perdarahan - pasien mengatakan ingin minum
pervaginam Objektif :
- Pasien terpasang IV Nacl 20 tts/i
- Kontraksi uterus (+)
- TFU : 2 jari dibawah pusat
- TD:120/80 mmHg
- N:76 kali/menit
- RR:20 kali/menit
- perdarahan :±400cc,
- Pasien terpasang pembalut panjang
- Hekting (+), episiotomi (+)
- cairan peroral
Analisa :
Defisit volume cairan tidak terjadi
Perencanaan :
Pantau TTV
Gangguan boanding Subjektif Dila
attacment berhubungan - Pasien mengatakan kenapa anaknya tidak menangis kuat
dengan dengan seperti pasien yang disebelahnya ketika lahir
pemisahan ruangan ibu - Pasien mengatakan merasa sedih karena belum melihat
dan bayi wajah bayinya
- Pasien mengatakan sudah mengerti alasan anaknya
harus dirawat di ruang perinatologi
- Pasien mengatakan akan mendoakan anaknya
- Pasien mengatakan apabila sudah bisa duduk akan
melihat anaknya
- Pasien mengatakan akan memompa ASI nya dan
diberikan kepada anaknya setiap berkunjung
- ibu mengatakan akan menyimpan ASI sesuai yang
diajarkan
Objektif
- Pasien tampak selalu melihat anak bayi yang
disampingnya
- Pasien bertanya apa yang akan terjadi pada anaknya
- Pasien terlihat tersenyum, tapi matanya berair
- Pasien mendengarkan penjelasan tentang keadaan
bayinya
Analisa
Boanding Attacment belum teratasi
Perencanaan
Fasilitasi dalam membesuk anaknya di ruangan
perinatologi

Anda mungkin juga menyukai