Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK TENTANG


KASUS TUNAGRAHITA
A. Definisi
Tunagrahita adalah keadaan keterblakangan mental, keadaan ini dikenal juga retardasi
mental (mental retardation). Atau Tunagrahita adalah anak yang mengalami hambatan
fungsi kecerdasan intelektual dan adaptasi sosial yang terjadi pada masa perkembangan.
B. Etiologi
C. Fatofisiologi
D. Menisfestasi klinis
F. Intervensi keperawatan

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA tn.A DENGAN KASUS TUNAGRAHITA
SLBN AUTIS CENTER
Jl.Irian,Tanjung Jaya,Sungai Serut,Bengkulu

1. PENGKAJIAN
Nama klinik : SLBN AUTIS CENTER
Alamat klinik : Jl.Irian, Tanjung Jaya, Sungai Serut, Bengkulu
Tanggal pengkajian : senin, 12 november 2018
A. Identitas pasien
Nama pasien : Ari firmansyah
Jenis kelamin : laki - laki
Tempat tanggal lahir : Dusun baru 1, 23 Januari 2009
Usia : 9 tahun
Nama ayah/ibu : Eko wahyu / Suyanti
Pekerjaan ayah/ibu : Buruh harian lepas / ibu rumah tangga
Alamat : Dusun III, desa baru 1, kec. Pondok kubang
Agama : islam
B. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Anak mengalami kesulitan bicara, menulis, mengeja huruf, berjalan, berlari,
menggengam barang seperti sapu, kaki dan jari-jari tangan anak cacat, dan
anak sering senyum-senyum.
2. masalah kesehatan dahulu
Ibu anak mengatakan saat persalinan lahir secara prematur, dan pada saat
anak masih bayi anak sering demam.
3. Riwayat kehamilan dan kelahiran
Ibu mengatakan pada saat hamil kehamilannya baik-baik saja seperti ibu
hamil normal lainnya. Dan pada saat kehamilan ibu melahirkan secara
prematur pada usia kehamilannya 8 bulan.
4. Masalah kesehatan keluarga/keturunan
Ibu dari anak mengatakan tidak ada anggota keluarga lainnya yang mengalami
Tunagrahita.
C. Kebiasaan sehari-hari
1. Biologis
a. Pola Makan, Minum
1) frekuensi : 3-4x sehari
2) porsi makan : sedang
3) jenis makanan : nasi, telur,sayuran, ikan dll.
4) jenis minuman : air putih, teh gelas
b. Pola Tidur
1) lama tidur : 9 jam
2) kebiasaan sebelum tidur : main sama adiknya, dan nonton tv
c.Pola Eliminasi
1) Buang Air Kecil (BAK)
Frekuensi : 3/lebih dalam sehari
Warna : kuning jernih
2) Buang Air Besar (BAB)
Frekuensi : 1/lebih dalam sehari
Konsistensi : padat
d.Aktifitas
1) mandi : 2 x sehari
2) bermain : sepuasnya
2. Psikologis
a. Keadaan Emosi : (sesuai dengan keadaan anak) emosi anak stabil, mau
diajak ngobrol, mau mendengar saat diajar tentang angka dan huruf.
3. Psikososial
a.Dukungan Keluarga
ibu anak mengatakan keluarga sangat mendukung tentang terapi fisik yang
dilakukan pada anaknya, agar anaknya bisa sembuh.
b.Hubungan Antar Keluarga
ibu anak mengatakan hubungan yang terbina antara keluarga dan anak terjalin
dengan erat dan baik – baik saja, bahkan kelurga sangat menyayangi anak
nya.
c.Hubungan Dengan Orang Lain
ibu anak mengatakan bahwa hubungan anaknya dengan orang lain baik – baik
saja, klien juga sering bermain dengan anak tetangga, namun klien saat bicara
susah dimengerti.
d.Koping Keluarga
ibu anak mengatakan dia tau anaknya beda dengan anak umum lainnya yang
sehat, maka ibu menyekolakan anak ibu di SLB, agar anak ibu tidak malu dan
bisa belajar sesuai kemampuaanya, dan bisa mengikuti terapi di SLB ini.

D. Pengkajian data fokus


1. Riwayat tumbuh kembang
a. pertumbuhan fisik
berat badan : 21 kg
tingggi badan : 118 cm
b.perkembangan
1) motorik halus
Anak sudah mengenal angka 1-50 dan sudah bisa menyebutinya, dan anak
Juga sudah mengenal hurua A-Z dan sudah bisa menyebutkannya.
2) motorik kasar
Anak mengalami keterlambatan, anak mulai bisa berjalan, bisa berlari, bisa
menulis, dan sudah mengenal huruf dan angka pada umur 9 tahun.
3) bahasa
Saat anak bicara anak tidak bisa menjaga kontak mata lawan bica, bicara
anak tidak jelas, susah dimengerti, vokal anak tidak jelas, dan anak suka
menunduk/senyum-senyum.
4) interaksi sosial
Anak saat interaksi tidak bisa menjaga kontak mata, kurang pokus, dan anak
tampak malu – malu.

2. Pemeriksaan fisik (head to toe)


a. kepala
rambut : hitam dan lurus
mata : sifit
hidung : simetris, tidak ada lesi
telinga : simetris, tidak ada lesi
wajah : simetris
b. leher
inspeksi : simetris
palpasi : tidak ada benjolan
c. dada
inspeksi : simetris
auskultasi : vesikuler
palpasi : tidak ada benjolan
perkusi : sonor

d. abdomen
inspeksi : perut datar
palpasi : tidak ada benjolan
aukultasi : bunyi usus normal
perkusi : tifani
e. genetalia dan anus : normal
f. ekstermitas
atas : tidak normal
bawah : tidak normal

II. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah keperawatan


1. DS : Gangguan nutrisi Gangguan komunikasi
- anak bicara tidak jelas dan Gizi verbal
- vokal anak susah ↓
dimengerti Perkembangan sel
- anak susah menulis ↓
- anak susah mengeja huruf Kromosom kurang
DO : sempurna
- Anak terlihat susah bicara ↓
- anak terlihat susah menulis Tunagrahita
- anak terlihat susah mengeja ↓
huruf Gangguan komunikasi
Verbal
2. DS : Gangguan aktifitas fisik
- anak mengatakan susah dan mental
berjalan
- anak susah berlari
DO :
- anak terlihat tidak bisa
mengenggam barang seperti
sapu
-anak terlihat susah menulis

III. Diangnosa keperawatan

1. Gangguan komunikasi verbal

2. Gangguan pada fisik

IV. Prioritas masalah

1. Gangguan komunikasi verbal

2. Gangguan pada fisik

V. Intervensi keperawatan

No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional


1. Gangguan komunikasi Setelah dilakukan 1. kaji kemampuan Komunikasi yang
verbal b.d tindakan keperawatan anak dalam komunikasi komprehensif
keterlambatan diharapkan keluarga sesuai dengan akan
perkembangan bahasa, dapat : perkembangan mental memperbanyak
sosial, dan kognitif 1. lebih sering 2. ajak anak jumlah stimulus
berkomunikasi pada berkomunikasi secara yang diterima
anak verbal maupun non anak, sehingga
2. menstimulasi anak verbal akan memperkuat
dalam sektor bahasa 3. bicara pelan dan memori anak
mengulangi kata – kata terhadap suatu
sampai anak mengerti kata.
pembicaraan/perintah

2. Gangguan aktifitas fisik Setelah diberikan 1. Diskusikan pada Meningkatkan


b.d ketidakmampuan tindakan keperawatan keluarga dan anak minat anak dalam
fisik dan mental diharapkan anak dapat : tentang keuntungan melakukan
1. anak melakukan melakukan aktifitas fisik aktifitas fisik dan
aktivitas fisik walau 2. beri motivasi pada meningkatkan
hanya aktifitas fisik dasar anak dan bantu anak minat anak.
melakukan aktivitas
fisik
3. beri pujian pada
anak atas keberhasilan
melakukan aktivitas
fisik.

VI. Implementasi dan Evaluasi

No Hari/tanggal Diagnosa kep Implementasi Evaluasi


1. Selasa, 13 Gangguan 1. memberikan banyak S : tidak ada respon
november komunikasi verbal kata – kata saat O : anak tersenym
2018 b.d keterlambatan berintraksi A : masalah belum
perkembangan 2. bicara pelan dan teratasi
bahasa, sosial, dan mengulangi kata – kata P : membina
kognitif yang diucapkan hubungan saling
3. bicara sambil ajak anak percaya
bermain
4. lakukan secara
berulang – ulang

2. Rabu, 14 1. memberikan banyak S : anak merespon,


november kata – kata saat dan menjawab
2018 berintraksi pertanyaaan
2. bicara pelan dan O : anak tersenyum,
mengulangi kata – kata dan anak mau
yang diucapkan mengulangi kata –
3. bicara sambil ajak anak kata yang di berikan
bermain A : masalah teratasi
4. lakukan secara P : Lanjut diagnosa
berulang - ulang ke-2

3. Kamis, 15 Gannguan aktifitas 1. ajak anak terus berjalan S : anak ada respon
november fisik b.d 2. latih anak berlari O : anak tersenyum,
2018 ketidakmampuan 3. latih anak terus menulis dan sedikit mengikuti
fisik dan mental 4. ajarkan memegang apa yang diajarkan
benda dengan erat A : masalah belum
teratasi
P : masih lanjut
diangnosa ke-2

4. Jum’at, 16 1. ajak anak terus berjalan S : anak merespon


november 2. latih anak berlari O : anak bisa
3. latih anak terus menulis mengikuti apa yang
4. ajarkan memegang diajarkan
benda dengan erat A : masalah teratasi
P : selesai

Anda mungkin juga menyukai