Anda di halaman 1dari 31

ASKEP VERTIGO

Dosen pembimbing:
Ns. YOFA ANGGRIANI UTAMA, S.Kep., M.Kes M.Kep
Ns. AMALIA, S.Kep., M.Kes., M.Kep
Disusun oleh:
1. Hapidz Nurrahman (19.14201.30.20)
2. Rosa Lara Sakti (19.14201.30.06)
Definisi

Vertigo adalah sensasi berputar atau pusing yang


merupakan suatu gejala, penderita merasakan benda-
benda disekitarnya bergerak gerak memutar atau bergerak
naik turun karena gangguan pada sistem keseimbangan.
(Arsyad Soepardi efiaty dan Nurbaiti, 2002)
Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak
atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita
bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan
mual dan kehilangan keseimbangan. Vertigo bisa
berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut
sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang
merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa
terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama
Etiologi
Penyebab umum dari vertigo: (Israr, 2008)
1) Keadaan lingkungan : Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
2) Obat-obatan : Alkohol, Gentamisin
3) Kelainan sirkulasi : Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara
karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan
arteri basiler
4) Kelainan di telinga : Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam
telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo)
Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
Herpes zoster
Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
Peradangan saraf vestibuler
Penyakit Meniere
5) Kelainan neurologis
Sklerosis multiple
Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin, persarafannya atau keduanya
Tumor otak
Tumor yang menekan saraf vestibularis.
Patofisiologi

Vertigo timbul jika terjadi ketidakcocokan


informasi aferen yang disampaikan ke pusat
kesadaran susunan aferen yang di terpenting
dalam system ini adalah susunan vestibuler atau
keseimbangan, yang secara terus menurus
menyampaikan implusnya ke pusat
keseimbangan. Susunan lain yang berperan ialah
system optic dan pro-prioseptik, jarak – jarak
yang menghubungkan nuclei vestibularis dengan
N.III, IV,VI, susunan vestibulorekularis dan
vestubulospinalis.
Pemeriksaan Penunjang

 1) Pemeriksaan Radiologi
 Foto mastoid, foto vertebra servikal, CT scan,
MRI dsb (atas indikasi).
 2) Tes Melangkah ditempat (Stepping Test)
 3) Tes Kalori dengan menyemprotkan air
bersuhu 30 derajat ketelinga penderita
 4) Elektronistagmografi Yaitu alat untuk
mencatat lama dan cepatnya nistagmus
yang timbul
PENGKAJIAN
Identitas
 Nama : Tn. WM
 Umur : 38 tahun
 Alamat : Denpasar
 Keluhan Utama masuk RS : pasien mengeluh
pusing sejak 2 hari yang lalu
 Keluhan Utama saat pengkajian : pasien
mengeluh pusing berputar
Pada tgl 8 Desember 2018 px dibawa ke klinik oleh keluarganya karena
px merasa pusing,mual dan panas. Diklinik px diberikan obat oleh dok-
ter. Setelah itu pada hari minggu, 9 Desember 2018 pasien lebih baik
dibanding hari sebelumnya. Akan tetapi pada malam harinya px
merasakan pusing berputar, pandangan kabur, mual dan muntah, dan
px pun dibawa oleh keluarganya ke unit gawat darurat(UGD) RSUD
Wangaya pada pukul 00.30 wita, dari hasil pemeriksaan didapatkan
GCS composmetis (E4M6V5), TD 120/80, N 80x/mnt, R 20x/mnt, S37,6
C. px tampak tidak dapat membuka mata dan tidak mampu bangun
dari tempat tidur. SO2 : 99% dari hasil pemeriksaan dokter px didiag-
nosa vertigo perifer dan px harus dirawat inap di RSUD Wangaya, Ru-
ang Cendrawasih. Pada tanggal 9 desember 2019 diberikan tindakan :
1.IVFDRL 20 tpm
2.Prescetam 12gr (iv)
3.Ondensenton 4mg (iv)
4.Kluniarnizin 1x1
5.Betanizin 3 x 2
 Riwayat penyakit sebelumnya
Keluarga px mengatakan px belum pernah
mengalami keluhan seperti ini, serta belum
pernah dirawat inap.
 Riwayat penyakit keluarga
didalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti : TB, HIV/AIDS,
Hepatitis dan lain- lain serta penyakit tidak
menular seperti jantung dan lain – lain.
Pengkajian Pola Virginia Handerson

1. Pola Pernafasan
 Sebelum sakit : Pasien dapat bernafas dengan normal dan tidak
mengalami kesulitan dalam bernafas.
 Saat dikaji : Tidak mengeluh sesak nafas.
 Masalah keperawatan :Tidak ada masalah keperawatan

2. Pola Nutrisi
 Sebelum sakit : Pasien makan 3 - 4x sehari, minum 7-8 gelas sehari.
 Saat dikaji : Saat dirawat di rumah sakit, makan 3 kali sehari dengan
menu yang disediakan dan hanya habis ½ porsi, oleh rumah sakit,
minum 8 gelas sehari.
 Masalah keperawatan :Nausea
3. Kebutuhan Eliminasi
 Sebelum sakit : BAB 1x sehari, fesesnya lunak, warna kuning dan
BAK lancar 4-5x/hari , warna jernih kekuningan
 Saat dikaji : Belum BAB,dan BAK lancar , warna jernih kekuningan
 Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

4. Gerak dan keseimbangan


 Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa gangguan
 Saat dikaji : Pasien tampak tidak dapat berjalan karena pusing,
penglihatannya kabur, px tidak dapat membuka mata
 Masalah keperawatan : Resiko Cidera.

5. Kebutuhan Istirahat dan tidur


 Sebelum sakit : Pasien biasa tidur 8 - 9 jam sehari
 Saat dikaji : px tidur 7-8jam/ hari dengan tidur siang 1 jam
 Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
6. Personal Hygiene
 Sebelum Sakit : Mandi 2x sehari dan gosok gigi mandiri.
 Saat dikaji : Pasien mandi dengan di bantu oleh keluarga pagi dan
sore.
 Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
7. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 Sebelum sakit : Pasien merasa aman dan nyaman sebelum sakit
 Saat dikaji : Pasien merasa tidak nyaman karena pusing dan mual yang
dirasakan
 Masalah keperawatan : resiko cidera

8. Data Sosial
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak memiliki masalah sosial dan
memiliki hubungan baik dengan lingkungan dan keluarga.
 Saat dikaji : hubungan px dan keluarga terjalin dengan harmonis.
 Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
9. Prestasi dan produktivitas
 Sebelum Sakit : Pasien mengatakan blm sakit memiliki prestasi yang
memuaskan dan bekerja sebagai pedagang
 Saat dikaji : Pasien mengerti dengan penyakitnya
 Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
10. Kebutuhan Rekreasi
 Sebelum Sakit : Pasien sering menonton TV
 Saat dikaji : px tidak dapat menonton TV
 Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
11. Kebutuhan Belajar
 Sebelum Sakit : Pasien tidak tahu tentang penyakit vertigo
 Saat dikaji : Pasien sudah tahu tentang penyakit yang dideritanya.
 Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. Ibadah
 Sebelum Sakit:Pasien biasa beribadah sehari – hari di tempat ibadahnya
 Saat dikaji : Pasien hanya berdoa ditempat tidur
 Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Pemeriksaan Fisik

1. Keadaaan umum
 kesadaran pasien composmetis E3, V5, M6
 Bangun tubuh sedang, BB 73 Kg, TB 166cm
 Cara berjalan terganggu
 Gerak motorik normal
 Keadaan kulit : warna normal, tugor elastis, bersih, tidak
ada luka
 Gejala kranial : TD 100/70, N 78 x/mnt, S 37,6 C, RR 18
x/mnt
2. Kepala
 Kulit kepala bersih, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ter-
3. Mata
Konjungtiva : merah muda
Sklera : putih
Pupil : isokor
4. Hidung
Keadaan bersih, penciuman baik, tidak ada nyeri tekan, tidak
terdapat luka
5. Telinga
Keadaan bersih, pendengaran baik, tidak terdapat luka dan
nyeri tekan
6. Mulut
Mukosa bibir lembab, gusi tidak berdarah, gigi lengkap, lidah
bersih, tonsil normal
Terdapat peningkatan kelenjar salivasi
Masalah keperawatan : Nausea
7. Leher
Inspeksi
keadaan baik/normal
Palpasi
terdapan pembesaran kelenjar parotis dan berwarna
merah
Masalah keperawatan : resiko infeksi
8. Thorax
Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan dada bebas, payu-
dara simetris
Palpasi : pengembangan dada simetris, vibrasi tactile premi-
tus simetris
Perkusi : suara paru sonor
Auskultasi : suara paru vesikular, suara jantung regular
9. Abdomen
Tidak terdapat luka, tidak terdapat nyeri tekan
10. Genetalia
Tidak terkaji
11. Anus
Tidak terkaji
12. Ekstermitas
A.Ekstermitas atas
Pergerakan bebas, CTR < 2 detik, terpasang
infus pada bagian kanan atas
B. Ekstermitas bawah
Data Fokus

Data Subjektif Data Objektif


1. Pasien mengeluh pusing berputar 1. Pasien tampak lemas
2. Pasien mengeluh mual 2. Pasien tampak tidak mampu ber-
3. c jalan
4. Pasien mengatakan tidak mampu 3. Terdapat benjolan pada leher+- 1
melakukan aktivitas minggu
5. Penglihatan kabur 4. Pasien tampak tidak mampu ban-
6. Keluarga pasien mengatakan aktiv- gun dari tempat tidur
itas pasien dibantu keluarga 5. Pasien tampak tidak mampu mem-
buka mata
6. Peningkatan kelenjar salivasi
7. Warna kemerahan pada leher yang
bengkak
Analisa
masalah
1.
P = Nausea
E = iritasi gastriointstinal
S = pasien mengeluh mual, pasien mengeluh tidak nafsu makan , pasien
hanya makan ½ porsi dari yang diberikan dan terjadi peningkatan kelenjar
salivasi
Proses terjadinya : pusing dan sakit kepala yang dirasakan akan
meningkatkan rasa gelisah, pasien gelisah akan mengakibatkan pen-
ingkatan kadar HCL, sehingga pasien akan mengalami mual.
Akibat jika tidak ditanggulangi : anoreksia / perubahan nutrisi
2.
P = resiko cidera
E = gangguan keseimbangan
S = pasien mengeluh pusing berputar, pasien mengatakan penglihatan
kabur, tidak mampu melakukan aktivitas, dan dibantu oleh keluarga untuk
beraktivitas, pasien tampak tidak mampu membuka mata, tampak tidak
mampu bangun, berjalan dan pasien lemas
Diagnosa Keper-
awatan
1. Nausea berhubungan dengan intasi gautrointestinal di-
tandai dengan pasien mengeluh mual, pasien mengeluh
tidak nafsu makan, pasien hanya makan ½ porsi dari
yang diberikan dan terjadi peningkatan kelenjar salivasi
2. Resiko cidera berhubungan dengan gangguan keseim-
bangan ditandai dengan pasien mengeluh pusing
berputar, pasien mengatakan penglihatan kabur, tidak
mampu melakukan aktivitas dan dibantu oleh keluarga
untuk beraktivitas pasien tampak tidak mampu mem-
buka mata, tampak tidak mampu bangun, berjalan dan
pasien tampak lemas
3. Resiko infeksi berhubungan dengan supresi respon in-
flasi ditandai dengan terdapat benjolan/bengkak pada
leher kiri, suhu pasien 37,6 c pada bengkak berwarna
merah
Lanjutan….

Proses terjadinya : gangguan pada sistem saraf pusat mengakibatkan


spasme saraf sehingga pasien akan mengalami pusing dan sakit kepala
akan menjadikan pasien mengalami penurunan kesadaran hingga pasien
beresiko mengalami cidera.
Akibat jika tidak ditanggulangi : cidera pada pasien akibat pasien jatuh
3.
P = resiko infeksi
E = supresi respon inflamasi
S = terdapat benjolan/bengkak pada leher kiri dan suhu 37,6 c
Proses terjadinya : masuknya virus pamyxovirus kedalam tubuh akan
mengalami inflamasi pada kelenjar parotis, sehingga terjadi penyakit yang
disebut parotitis, tubuh akan melawan antigen tersebut sehingga terjadi
pembengkakan pada kelenjar parotis yang bisa menjadi resiko jika tidak
dicegah yaitu infeksi
Akibat jika tidak ditanggulangi : infeksi
Perencanaan

a. Prioritas masalah keperawatan berdasarkan


yang paling mengancam
1. Nausea
2.Resiko Cidera
3. Resiko Infeksi
b. Rencana Keperawatan

NO HARI TGL JAM DX RENCANA TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Senin, 10 Desember Nausea Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji lengkap rasa 1. Mengidentifikasi
2018 pkl. 10.30 keperawatan 3x 24 jam mual,termasuk keefektifan
diharapkan nausea dapat frekuensi,durasi,tingkat intervensi yang
berkurang atau hilang dengan mual dan faktor yang akan diberikan
kriteria hasil: menyebabkan mual. kepada pasien.
1.Pasien tidak mual 2. Monitor pemasukan dan 2. Mengawasi
2.Pasien tidak muntah pengeluaran makanan asupan kalori
3.Intake nutrisi baik (1x1 porsi) 3. Anjurkan pasien makan atau kualitas
4.Nafsu makan meningkat sering tapi sedikit konsumsi
4.Delegatif pemberian obat makanan
ondansetron 4mg (IV) 3. Berikan makanan
sedikit-sedikit
mencegah mual,
agar nutrisi
pasien tetap
terjaga
4. Ondansetron
akan mengurangi
ras mual yang
dirasakan pasien.
N HARI TGL JAM DX RENCANA TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL
O

2 Senin,10 Desember Resiko cidera Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi kebutuhan 1. Untuk mengetahui
2018 pkl 10.30 keperawatan selama 3x24 keamanan pasien sesuai kebutuhan keamanan
jam diharapkan pasien kondisi fisik dan fungsi yang dibutuhkan pasien
terhindar dari cidera kognitif pasien 2. Memberikan kondisi
dengan kriteria hasil: 2. Sediakan lingkungan yang aman sehingga
1.Pasien terbebas dari yang aman untuk pasien mengurangi rasa
cidera 3. Memasang side rail di khawatir pasien
2.Pasien mengetahui cara tempat tidur 3. Untuk mengurangi
mencegah cidera 4. Anjurkan keluarga untuk resiko jatuh pasien dari
3.Pasien mampu menemani pasien tempat tidur
mencegah cidera atau 5. Berikan penjelasan 4. Untuk mengawasi
memodifikasi gaya hidup kepada pasien dan pasien sehingga tidak
keluarga atas terjadi hal-hal yang
perubahan status tidak diinginkan
keluarga dan penyebab 5. Untuk menambah
penyakit informasi pasien dan
keluarga akan kondisi
pasien
NO HARI TGL JAM DX RENCANA TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL

3 Senin,10 Desember Resiko Infeksi Setelah diberikan asuhan 1.Cuci tangan 1. Mencuci tangan akan
2018 pkl 10.30 keperawatan selama sebelum dan sesudah mencegah infeksi
3x24 jam diharapkan melakukan tindakan nosokomial yang ada di
pasien terhindar dari 2. Monitor tanda dan rumah sakit
infeksi ditandai dengan: gejal infeksi sistemik 2. Infeksi akan ditandai
1.leher tidak bengkak dan lokal dengan tanda dan gejala
2.Leher tidk berwarna Ajarkan cara untuk infeksi seperti
kemerahan menghindari infeksi kalor,rubor,tumor,dolor
3. Menunjukkan dan fungsi lesea,
kemampuan untuk mengetahui tanda infeksi
mencegah timbulnya diharapkan dapat
infeksi mencegah timbulnya
infeksi
3. Kelurga dan pasien
sebagai orang mampu
mencegah timbulnya
infeksi
HARI TGL NO DX TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI RESPON PARAF
JAM
Senin,10 Dx 1 Mengkaji lengkap rasa mual dan Ds: pasien merasa mual tetapi tidak
Desember frekuensi atau intake nutrisi ingin muntah, nafsu makan pasien
2018 pkl menurun

12.00 PELAKSANAAN KEPERAWATAN PADA TN.WM DGN VERTIGO ETIOLOGI
Do: pasien CAUSE PAROTITIS DI RU-
tampak hanya
menghabiskan
ANG CENDRAWASIH RSUD WANGAYA TANGGAL 10 DESEMBER s/dsetengah porsi
13 DESEMBER 2018
makanan

12.30 Dx 2 Sediakan lingkungan yang aman untuk Ds:-


pasien Do: lingkungan aman,bersih dan
barang-barang pasien ditaruh dengan
rapi

13.00 Dx 1 Menganjurkan pasien untuk makan Ds: pasien mengerti akan informasi
sering tapi sedikit yang diberikan
Do: keluarga pasien dan pasien
mampu mengulangi informasi yang
diberikan

13.30 Dx 3 Monitor tanda dan gejala infeksi Ds: pasien mengatakan tidak
merasakan nyeri pada leher yang
bengkak
Do: leher tampak bengkak,berwarna
kemerahan dan kulit leher bersih
HARI TGL JAM NO DX TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI RESPON PARAF

Selasa, 11 Dx 3 Mencuci tangan sebelum dan setelah Ds: -


Desember 2018 pkl tindakan keperawatan Do: teknik mencuci tangan 6 langkah
08.00 dengan sabun dan air mengalir
Ds: -
08.30 Dx 2 Menyediakan lingkungan yang aman Do: merapikan lingkungan
untuk pasien
Pasien,lingkungan rapi dan side rail
Memasang side rail di tempat tidur telah terpasang
Ds: -
09.00 Dx 3 Mencuci tangan sebelum dan setelah Do:mencuci tangan 6 langkah dengan
melakukan tindakan menggunakan hansrub
Ds: pasien mengatakan masih mual
10.00 Dx 1 Mengkaji rasa mual dan frekuensi tetapi pasien mencoba untuk makan
Do: -

Ds: pasien mengatakan rasa pusing


11.00 Dx2 Mengidentifikasi kebutuhan keamanan berkurang dan pandangan kabur
pasien menghilang
Do: pasien terbaring dikasur,keadaan
aman dan pasie tampak mampu
untuk duduk
Ds: -
12.00 Dx 1 Anjurkan pasien makan sering tapi Do: pasien tampak makan roti dibantu
sedikit oleh keluarganya

Ds: -
13.00 Dx 1 Mengkaji intake nutrisi Do: pasien tampak menghabiskan
setengah porsi makanan yang
diberikan
HARI TGL JAM NO DX TINDAKAN EVALUASI RESPON PARAF
KEPERAWATAN

Rabu, 12 Desember Dx 3 Memonitor tanda dan Ds: pasien mengatakan tidak merasa nyeri di
2018 pkl 19.30 gejala infeksi lehernya
Do: bengkak pada leher berkurang, leher tidak
berwarna merah

20.00 Dx 1 Mengkaji lengkap rasa Ds: pasien mengatakan tidak mual dan tidak ada
mual,frekuensi atau rasa ingin muntah
intake nutrisi Do: pasien tampak menghabiskan 1 porsi
makanan yang diberikan
20.30 Dx 2 Mengidentifikasi Ds: pasien mengatakan tidak pusing dan
kebutuhan keamanan penglihatan tidak kabur
pasien Do: pasien tampak mampu berjalan ke kamar
mandi tanpa bantuan
21.00 Dx 3 Mengajarkan pasien dan Ds: pasien mengerti dan memahami informasi
keluarga menghindari yang diberikan
tanda infeksi Do: pasien dan keluarga mampu menjelaskan
apa yang dijelaskan oleh perawat dan mampu
mencuci tangan dengan baik
Mencuci tangan sebelum Ds: -
21.30 Dx 3 tindakan ke ruangan Do: mencuci tangan 6 langkah dengan air
pasien mengalir dan sabun

Memasang side rail Ds: -


21.45 Dx 2 tempat tidur Do: side rail terpasang
HARI TGL JAM NO DX TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI RESPON PARAF

Kamis,13 Desember Dx 2 Menyediakan lingkungan yang Ds: -


2018 aman untuk pasien Do: lingkungan bersih dan rapi

07.00 Dx 1 Mengkaji rasa mual Ds: pasien mengatakan tidak mual dan
tidak ingin muntah,nafsu makan
meningkat
Do: frekuensi makan 3x sehaari dengan
1 porsi makanan yang diberikan

Ds: pasien mengatakan tidk merasa


07.15 Dx 3 Monitor gejala infeksi nyeri pada leher
Do: leher sudah tidak bengkak tidak ada
warna kemerahan suhu 36,2 derajat
celcius

Ds: pasien mengertti informasi yang


07.30 Dx 1 Mengajarkan pasien untuk makan diberikan oleh perawat
sedikit tapi sering jika mual Do:pasien dapat mengulangi
muncul pernyataan atau informasi yang
disampaikan oleh perawat
 CATATAN PERKEMBANGAN PADA TN.WM DGN VERTIGO ETIOLOGI CAUSE PAROTITIS DI RUANG
CENDRAWASIH RSUD WANGAYA TANGGAL 10 DESEMBER s/d 13 DESEMBER 2018
NO TGL HARI JAM NO DX EVALUASI

1 Senin,10 Desember Dx 1,2,3 S: Pasien mengeluh mual, tidak nafsu makan,pasien mengerti untuk makan
2018 sedikit tapi sering,pasien mengatakan tidak ada nyeri pada bagian leher yng
Pkl 14. 00 bengkak
O: Pasien makan setengah porsi makan yang diberikan, lingkungan pasien
maan,bersih,barang-barang tertata rapi,leehr bengkak,berwarna merah dan
kulit di sekitar lehEr bersih
A: Masalah nausea,resiko cidera,resiko infeksi teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

2 Selasa, 11 Desember Dx 1,2,3 S: Pasien mengatakan mual,tetapi ingin mencoba makan, pasien mengatakan
2018 tidak pusing dan penglihatan tidak kabur
Pkl 13.15 O: Mencuci tangan 6 langkah menggunakan sabunatau hansrub, lingkungan
pasien rapi, side rail tempat tidur terpasang,pasien mampu duduk,berbaring
di kasir dan keadaan aman
A: Masalah nausea,resiko cidera,resiko infeksi teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
NO HARI TGL JAM NO DX EVALUASI
3 Rabu, 12 Desember Dx 1,2,3 S: Pasien mengatakan tidak mual,dan tidak muntah,pasien
2018 pkl 22.00 mengatakan tidak pusing lagi,penglihatan tidak kabur
O:Pasien tampak mneghabiskan 1 porsi makanan yang
diberikan,pasien mampu berjalan ke kamar mandi tanpa
bantuan,pasien mampu mencuci tangan 6 langkah,pasien mampu
memahami cara menghindari infeksi side rail terpasang
A: Masalah nausea teratasi,resiko cidera teratasi,resiko infeksi
teratasi sebagian
P: 1.berikan lingkungan yang nyaman
2.monitor gejala infeksi
3.KIE jika mual muncul

S: pasien mengatakan tidak mual dan muntah,nafsu makan


4. Kamis,13 Desember Dx 1,2, 3 meningkat,pasien mengatakan tidak merasa nyeri di leher,pasien
2018 pkl 07.45 mengerti KIE yang diberikan oleh perawat
O:Lingkungan rapi bersih,frekuensi makan 3 kali sehari dengan porsi
makan 1 porsi yang diberikan,leher tidak berwarna merah,tidak
bengkak, suhu 36,2 derajat celcius pasien tidak mengalami cidera
A:Masalah nausea teratasi,resiko cidera teratasi,resiko infeksi
teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai