Anda di halaman 1dari 8

1.

Pengkajian
Identitas
Nama : An. F
Umur : 3tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Tanggal masuk : 8 desemer 2011
Alamat : surabaya

2. Riwayat penyakit
a. Keluhan utama
Demam dan kejang
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien demam sejak 1 hari yang lalu, kejang 3 kali dengan lama kejang ± 2
menit. badannya demam tinggi.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat epilepsy, pernah dirawat ketika umur 20 bulan (8/12/09
sampai 11/12/09), umur 23 bulan (2/02/10 sampai 5/02/10) , umur 32 bulan
(8/11/10) dengan riwayat penyakit yang sama.
d. Riwayat penyakit keluarga
Menurut keluarga pasien, hanya An F.S yang menderita penyakit epilepsi dari
keluarganya.

3. pengkajian selama dan setelah kejang Selama serangan :


a) Apakah ada kehilangan kesadaran atau pingsan.
1) Apakah ada kehilangan kesadaran sesaat atau lena
2) Apakah pasien menangis, hilang kesadaran, jatuh ke lantai.
3) Apakah disertai komponen motorik seperti kejang tonik, kejang klonik,
kejang tonik-klonik, kejang mioklonik, kejang atonik.
4) Apakah pasien menggigit lidah.
5) Apakah mulut berbuih.
6) Apakah ada inkontinen urin.
7) Apakah bibir atau muka berubah warna.
8) Apakah mata atau kepala menyimpang pada satu posisi.
9) Berapa lama gerakan tersebut, apakah lokasi atau sifatnya berubah
pada satu sisi atau keduanya.
b) Sesudah serangan
1) Apakah pasien : letargi, bingung, sakit kepala, otot-otot sakit, gangguan
bicara
2) Apakah ada perubahan dalam gerakan.
3) Sesudah serangan apakah pasien masih ingat apa yang terjadi sebelum,
selama dan sesudah serangan.
4) Apakah terjadi perubahan tingkat kesadaran, pernapasan atau frekuensi
denyut jantung.
5) Evaluasi kemungkinan terjadi cedera selama kejang.
c) Riwayat sebelum serangan
1) Apakah ada gangguan tingkah laku, emosi.
2) Apakah disertai aktivitas otonomik yaitu berkeringat, jantung berdebar.
3) Apakah ada aura yang mendahului serangan, baik sensori, auditorik,
olfaktorik maupun visual.
d) Riwayat Penyakit
1) Sejak kapan serangan terjadi.
2) Pada usia berapa serangan pertama.
3) Frekuensi serangan.
4) Apakah ada keadaan yang mempresipitasi serangan, seperti
demam, kurang tidur, keadaan emosional.
5) Apakah penderita pernah menderita sakit berat, khususnya yang
disertai dengan gangguan kesadaran, kejang-kejang.
6) Apakah pernah menderita cedera otak, operasi otak
7) Apakah makan obat-obat tertentu
8) Apakah ada riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
e) Pemeriksaan fisik
1) Amati penampilan umum klien ; yang meliputi keadaan umum dan
kesadaran.
2) Pasien terlihat pucat,demam, kesadaran samnolen.
3) Kaji TTV klien
4) berat badan pasien 19 kg, suhu tubuh 40.2°C
5) Kaji sistem integumen klien yang meliputi kuku, kulit, rambut, dan
wajah
Kuku : panjang , agak kotor

Kulit : sawo matang


Rambut : pendek, tebal, agak ikal
Wajah : pucat, oval

1) Kaji sitem pulmonary


a) Gejala : palpitasi.
b) Tanda : Takikardi, membrane mukosa pucat
2) Aktivitas
a) Gejala : kelelahan, malaise, kelemahan.
b) Tanda : kelemahan otot, somnolen.
3) Eliminasi
a) Gejala : diare, nyeri, feses hitam, darah pada urin, penurunan
haluaran urine.
4) Makanan / cairan
b) Gejala : anoreksia, muntah, penurunan BB, disfagia.
c) Tanda : distensi abdomen, penurunan bunyi usus, hipertropi gusi
(infiltrasi gusi mengindikasikan leukemia monositik akut).
5) Integritas ego
a) Gejala : perasaan tidak berdaya / tidak ada harapan.
b) Tanda : depresi, ansietas, marah.
6) Neurosensori
a) Gejala : penurunan koordinasi, kacau, disorientasi, kurang konsentrasi,
pusing, kesemutan.
b) Tanda : aktivitas kejang, otot mudah terangsang.
7) Nyeri / kenyamanan
a) Gejala : nyeri abdomen, sakit kepala, nyeri tulang / sendi, kram otot.
b) Tanda : gelisah, distraksi.

8) Pernafasan
a) Gejala : nafas pendek dengan kerja atau gerak minimal.
b) Tanda : dispnea, takipnea, batuk.
9) Keamanan
a) Gejala : riwayat infeksi saat ini / dahulu, jatuh, gangguan penglihatan,
perdarahan spontan, tak terkontrol dengan trauma minimal.
b) Tanda : demam, infeksi, purpura, pembesaran nodus limfe, limpa atau
hati.
10) Data penunjang : Pemeriksaan hematologi dan serologi
11) Pencitraan CFT : Type kejangEEG

4. Analisa data

No Data Masalah Penyebab

DS: ibu klien mengatakan


anaknya
batuk,dan nafasnya terlihat
sesak.
1. Pola napas tidak efektif Proses terjadinya epilepsi
DO:nafas pendek dengan kerja
atau gerak
minimal,dispnea, takipnea,
batuk.
DS: ibu klien mengatakan
anaknya demam
sudah 3 hari yang lalu,kejang
terus perubahan kesadaran,
menerus. kerusakan kognitif
2. DO: klien demam, penurunan Resiko terhadap cedera selama kejang, atau
koordinasi, kerusakan mekanisme
kacau, disorientasi, , pusing, perlindungan diri.
kesemutan.
aktivitas kejang, otot mudah
terangsang.
3. P: perubahan metabolisme tubuh Nyeri perubahan metabolisme
Q: - ( klien menangis)
R:klien menunjuk abdomen dan
kepala.
S: - ( hanya menangis)
DS: keluarga klen mengatakan
bahwa
mereka tidak mengetahui tentang
penyakit
epilepsy dan penanganannya.
DO: * keluarga klien tidak Kurang pengetahuan
mampu mengenai kondisi dan
4. keterbatasan kognitif
menjawab pertanyaan yang aturan pengobatan
diberikan oleh epilepsy
perawat
*keluarga klien tidak
mengetahui cara
penanganan epilepsi pada
anaknya.

5. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan utama yang dapat dijumpai pada klien dengan epilepsi, yaitu:
1) Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan otot pernapasan
2) Resiko terhadap cedera yang berhubungan dengan perubahan
kesadaran,kerusakan kognitif selama kejang, atau kerusakan mekanisme
perlindungan diri.
3) Nyeri berhubungan dengan perubahan metabolisme, ditandai dengan : klien
secara non verbal menunjukkan gambar yang mewakili rasa sakit yang
dialami,menangis wajah meringis.
4) Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan aturan pengobatan berhubungan
dengan keterbatasan kognitif, kurang pemajanan, atau kesalahan interpretasi
informasi
6. Perencanaan Keperawatan

NO Dx Kep Tujuan /kriteria hasil Intervensi Rasional


1 Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau Ku dan 1. Mengetahui
keperawatan selama 3X24 jam, ttv klien keadaan klien
diharapkan klien tidak lagi 2. Tinggalkan 2. Memfasilitasi
mengalami gangguan pola pakaian pada usaha
napas dengan kriteria hasil : daerah bernapas/ekspansi dada
- RR dalam batas normal leher/dada, 3. Dapat mencegah
sesuai umur abdomen tergigitnya lidah, dan
Pola napas tidak
- Nadi dalam batas 3. Masukkan memfasilitasi
efektif
normal sesuai umur spatel saat melakukan
berhubungan
lidah/jalan penghisapan
dengan kelelahan
napas buatan. lendir, atau
otot pernapas
4. berikan memberi
kolaborasi O2 sokongan
sesuai kebutuhan pernapasan jika
diperlukan
4. Dapat
menurunkan
hipoksia serebral
2 Nyeri Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji PQRST 1. Mengetahui
berhubungan keperawatan selama 3X24 jam, dengan kerkteristik nyeri
dengan diharapkan nyeri klien menggunakan pasien.
perubahan berkurang dengan kriteria media gambar 2. Posisi yang
metabolisme, hasil: 2. Berikan posisi nyaman dapat
ditandai dengan : 1. Klien secara non verbal yang nyaman memberikan
klien secara non menunjukkan gambar sesuai efek malsimal
verbal yang mewakili kebutuhan untuk relaksasi
menunjukkan penurunan rasa nyeri 3. Berikan otot
gambar yang yang dialami lingkungan 3. Rangsang yang
mewakili rasa 2. Klien tidak menangis yang nyaman berlebihan dari
sakit yang lagi bagi klien lingkungan
dialami,menangis 3. Wajah klien tampak 4. Kolaborasi dapat
wajah meringis ceria untuk memperberat
pemberian rasa nyeri
obat analgesic 4. Obat analgesic
dapat
meminimalkan
rasa nyeri
3 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji 1. Mngetahui seberapa
besar tingkatan
keperawatan selama 3X24 jam, karakteristik
kejang
diharapkan klien dapat kejang yang dialami pasien.
2. Benda tajam dapat
mengurangi risiko cidera pada 2. Jauhkan pasien dari
Resiko terhadap melukai dan
pasien benda benda mencederai fisik
cedera yang
pasien
tajam /
berhubungan 3. Dengan meletakkan
membahayaka sendok diantara
dengan
rahang atas dan
n bagi pasien
perubahan rahang bawah,
3. Segera maka resiko pasien
kesadaran,
menggigit lidahnya
letakkan
kerusakan tidak terjadi dan
sendok di jalan nafas pasien
kognitif selama
menjadi lebih lancar.
mulut pasien
kejang, atau 4. Obat anti kejang
yaitu diantara dapat
kerusakan
mengurangi derajat
rahang pasien
mekanisme kejang yang dialami
4. Kolaborasi pasien, sehingga
perlindungan
resiko untuk cidera
dalam
diri. pun berkurang
pemberian
obat anti
kejang

Kurang Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat 1. Untuk mengetahui


seberapa jauh
pengetahuan keperawatan selama 1X3 jam, pendidikan
informasi yang
keluarga diharapkan: dan telah mereka
ketahui,sehingga
berhubungan 1) pengetahuan pengetahuan
pengetahuan yang
dengan keluarga meningkat keluarga klien. nantinya akan
diberikan dapat
kurangnya 2) keluarga mengerti 2. Libatkan
sesuai dengan
informasi dengan proses keluarga kebutuhan keluarga
penyakit epilepsy dalam setiap 2. agar keluarga
dapat
3) keluarga klien tidak tindakan pada
memberikan
bertanya lagi klien. penanngan yang
tepat jika suatu
tentang penyakit, 3. Jelaskan pada
waktu klien
perawatan dan keluarga klien mengalami
kejang berikutnnya.
kondisi klien tentang
3. Untuk meningkatkan
4. Beri penyakit pengetahuan
4. Untuk mengetahui
kesempatan kejang demam
seberapa jauh
pada keluarga melalui informasi yang
sudah dipahami
untuk penkes.
menanyakan
hal yang
belum
dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai