Jenis kelamin :P Dx Medis : Epileptikus Tgl masuk RS : 8-11-19 Tgl pengkajian : 9-11-19
Tanggal/ Diagnosa Intervensi Respon Paraf
Waktu 9-11-19 Hipertermi b.d 1. monitor tanda- tanda S : ibu pasien penyakit vital mengatakan anaknya 2. berikan metode demam, gelisah. pendinginan eksternal O : akral teraba hangat, misalnya kompres hangan mukosa bibir kering, di bagian kening, ketiak, Suhu 38 ˚C, nadi leher, abdomen, kulit 140x/menit, RR 28x/ kepala, selangakangan). menit 3. edukasikan pasien A : Masalah belum mengenai tanda dan gejala teratasi awal dari kondisi sakit P : Lanjutkan intervensi yang berhubungan dengan monitor tanda-tanda panas dan kapan harus vital mencari bantuan petugas kesehatan. 4. kolaborasikan dengan tim medis lain untuk pemberian obat antipiretik. Resiko 1. monitor kejang S : Ibu pasien ketidakefektifas 2. berikan dan titrasi mengatakan An.M perfusi jaringan pengobatan vasoaktif, mengalami kejang cerebral (otak) sesuai resep, untuk berulang. An. M b.d kerusakan memelihara parameter sekarang tidak mau sel otak hemodinamik. berbicara, tidak mau 3. ambil darah untuk tersenyum. memonitor tingkat O : kesadarannya pasien hematokkrit, elektrolit dan menurun, kognitif pasien glukosa darah tampak kesulitan 4. monitor intake dan berbicara dan output berkomunikasi, M :4. V: 3, E :4 total 11, delirium. A : masalah belum teratasi. P : Lanjutkan intervensi Monitor tanda-tanda kejang, monitor tingkat kesadaran pasien
Hambatan 1. kenali emosi dan S : ibu pasien
komunikasi perilaku fisik pasien mengatakan, An.M verbal b.d sebagai bentuk kesulitan berbicara dan gangguan komunikasi. berkomunikasi. sistem syaraf 2. sediakan metode O : pasien tampak pusat alternative untuk kesulitan berbicara. berkomunikasi dengan A :masalah belum berbicara (misalnya teratasai menulis di meja, P : lanjutkan intervensi menggunakan kartu, Monitor komunikasi kedipan mata, papan verbal pasien komunikasi dengan papan dan huruf, tanda dengan tangan atau postur) 3. sesuaikan gaya komunikasi untuk memenuhi kebutuhan pasien ( misalnya berdiri depan pasien saat berbicara) 4. kolaborasi bersama keluarga dan terapis untuk mengembangkan rencana agar bisa berkomunikasi secara efektif. Hambatan 1. beri pakaian yang tidak S : Ibu pasien mobilitas fisik menghambat pergerakan mengatakan, An.M berhubungan pasien masih lemas, letih, nafsu dengan 2 berikan dukungan positif makan berkurang sejak gangguan terhadap usaha pasin dua hari saat di rumah. neuromuscular dalam latihan O : Pasien tampak tidak 3. evaluasi fungsi sensori mampu mengontrol 4.Kolaborasikan dengan pergerakan ( restrain di ahli terapi fisik dalam kedua tangan) menerapkan program A : masalah belum latihan. teratasi P : lanjutkan intervensi : monitor pergerakan atau mobilitas pasien. 10-11- Hipertermi b.d 1. monitor tanda- tanda S : ibu pasien 19 penyakit vital mengatakan anaknya 2. berikan metode masih demam, masih pendinginan eksternal gelisah. misalnya kompres hangan O : akral teraba hangat, di bagian kening, ketiak, mukosa bibir kering, leher, abdomen, kulit Suhu 39, 4 ˚C, nadi kepala, selangakangan). 145x/menit, RR 30x/ 3. edukasikan pasien menit mengenai tanda dan gejala A : Masalah belum awal dari kondisi sakit teratasi yang berhubungan dengan P : Lanjutkan intervensi panas dan kapan harus monitor tanda-tanda mencari bantuan petugas vital kesehatan. 4. kolaborasikan dengan tim medis lain untuk pemberian obat antipiretik. Resiko S : Ibu pasien ketidakefektifas mengatakan An.M perfusi jaringan mengalami kejang lagi. cerebral (otak) O : kesadarannya pasien b.d kerusakan menurun, kognitif pasien sel otak tampak kesulitan berbicara dan berkomunikasi, kesadaran pasien delirium. A : masalah belum teratasi. P : Lanjutkan intervensi Monitor tanda-tanda kejang, monitor tingkat kesadaran pasien
Hambatan 1. kenali emosi dan S : ibu pasien
komunikasi perilaku fisik pasien mengatakan, An.M verbal b.d sebagai bentuk masih kesulitan untuk gangguan komunikasi. berbicara dan sistem syaraf 2. sediakan metode berkomunikasi. pusat alternative untuk O : pasien tampak masih berkomunikasi dengan kesulitan berbicara, berbicara (misalnya Pasien hanya bisa menulis di meja, bergumam. menggunakan kartu, A :masalah belum kedipan mata, papan teratasai komunikasi dengan papan P : lanjutkan intervensi dan huruf, tanda dengan Monitor komunikasi tangan atau postur) verbal pasien 3. sesuaikan gaya komunikasi untuk memenuhi kebutuhan pasien ( misalnya berdiri depan pasien saat berbicara) 4. kolaborasi bersama keluarga dan terapis untuk mengembangkan rencana agar bisa berkomunikasi secara efektif. Hambatan 1. beri pakaian yang tidak S : Ibu pasien mobilitas fisik menghambat pergerakan mengatakan, nafsu berhubungan pasien makan An.M masih dengan 2 berikan dukungan positif menurun, lemas. gangguan terhadap usaha pasin O : Pasien masih tidak neuromuscular dalam latihan mampu mengontrol 3. evaluasi fungsi sensori pergerakan ( restrain di 4.Kolaborasikan dengan kedua tangan) ahli terapi fisik dalam A : masalah belum menerapkan program teratasi latihan. P : lanjutkan intervensi : monitor pergerakan atau mobilitas pasien. 11-11- Hipertermi b.d 1. monitor tanda- tanda S : ibu pasien 19 penyakit vital mengatakan anaknya 2. berikan metode masih demam,demam pendinginan eksternal naik turun, masih misalnya kompres hangan gelisah. di bagian kening, ketiak, O : akral teraba hangat, leher, abdomen, kulit mukosa bibir kering, kepala, selangakangan). Suhu 38,9 ˚C, nadi 3. edukasikan pasien 143x/menit, RR 26x/ mengenai tanda dan gejala menit awal dari kondisi sakit A : Masalah belum yang berhubungan dengan teratasi panas dan kapan harus P : Lanjutkan intervensi mencari bantuan petugas monitor tanda-tanda kesehatan. vital 4. kolaborasikan dengan tim medis lain untuk pemberian obat antipiretik Resiko S : Ibu pasien ketidakefektifan mengatakan An.M hari perfusi jaringan ini tidak kejang. An. M. serebral b.d O : kesadarannya pasien kerusakan sel masih tampak menurun, otak tingkat kesadaran apatis A : masalah belum teratasi. P : Lanjutkan intervensi Monitor tanda-tanda kejang, monitor tingkat kesadaran pasien
Hambatan 1. kenali emosi dan S : ibu pasien
komunikasi perilaku fisik pasien mengatakan, An.M verbal b.d sebagai bentuk masih kesulitan untuk gangguan komunikasi. berbicara. sistem syaraf 2. sediakan metode O : Pasien hanya bisa pusat alternative untuk bergumam saja. berkomunikasi dengan A :masalah belum berbicara (misalnya teratasai menulis di meja, P : lanjutkan intervensi menggunakan kartu, Monitor komunikasi kedipan mata, papan verbal pasien komunikasi dengan papan dan huruf, tanda dengan tangan atau postur) 3. sesuaikan gaya komunikasi untuk memenuhi kebutuhan pasien ( misalnya berdiri depan pasien saat berbicara) 4. kolaborasi bersama keluarga dan terapis untuk mengembangkan rencana agar bisa berkomunikasi secara efektif. Gangguan 1. beri pakaian yang tidak S : Ibu pasien mobilitas fisik menghambat pergerakan mengatakan,pasien b.d gangguan pasien masih lemas, masih neuro muscular 2 berikan dukungan positif belum bisa mengontrol terhadap usaha pasin pergerakan. dalam latihan O : Pasien masih tidak 3. evaluasi fungsi sensori mampu mengontrol 4.Kolaborasikan dengan pergerakan ( restrain di ahli terapi fisik dalam kedua tangan) menerapkan program A : masalah belum latihan. teratasi P : lanjutkan intervensi : monitor pergerakan atau mobilitas pasien.