Anda di halaman 1dari 16

Pr in s ip -

Pr in s ip
Kom u nika s i
Te r ape ut ik
Kelompok 7
Ines N ur i Dyansi (321E0016)
Feidayu Annastasha (321E0003)
Wini Heli s Nurhasanah (321E0031)
Neha Alfai rah (321E0006)
Pengertian Komunikasi Terapeutik Tujuan Komunikasi Terapeutik

komunikasi terapeutik itu sendiri adalah komunikasi


yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu 1. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi
penyembuhan/ pemulihan pasien. beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan
untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada
hal yang diperlukan.
2. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil
tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan
egonya.
3. Memengaruhi orang lain, lingkungan fisik, dan dirinya sendiri.
 
Manfaat Komunikasi Terapeutik
Manfaat komunikasi terapeutik (Anas, 2014) adalah:
a. Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dengan pasien melalui hubungan perawat-
pasien.
b. Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, mengkaji
masalah, dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh
perawat.
P r in s ip - P r in s ip Kom u nika s i
Te r ape ut ik
1. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus mengenal dirinya sendiri
2. Komunikasi ditandai dengan sikap menerima, percaya dan menghargai
3. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus paham, menghayati nilai yang dianut pasien
4. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus menguasai perasaannya sendiri
5. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan konsisten
6. Bidan harus paham akan arti empati
7. Bidan harus jujur dan berkomunikasi secara terbuka
8. Bidan harus dapat berperan sebagai role model
9. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus sadar pentingnya kebutuhan pasien
10. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus menciptakan suasana agar pasien berkembang tanpa rasa
takut
11 . Bidan sebagai tenaga kesehatan menciptakan suasana agar pasien punya motivasi mengubah
diri
12. Mampu mengekspresikan perasaan
13. Altruisme (panggilan jiwa) untuk mendapat kepuasan dengan menolong orang lain
14. Berpegang pada etika
15. Tanggung jawab
Teknik - t eknik
kom u nika s i t e r ape ut ik
a. Mendengarkan dengan penuh perhatian
b. Menunjukkan penerimaan
c. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
d. Pertanyaan terbuka (Open-Ended Question)
e. Mengulang ucapan pasien dengan menggunakan kata-kata sendiri
f. Mengklarifikasi
g. Memfokuskan
h. Menyatakan hasil observasi
i. Menawarkan informasi
j. Diam (memelihara ketenangan)
k. Meringkas
l. Memberi Penghargaan
m. Menawarkan diri
n. Memberi kesempatan pada klien untuk memulai pembicaraan
o. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
p. Menempatkan kejadian secara berurutan
q. Memberikan kesempatan pada pasien untuk menguraikan persepsinya
r. Refleksi
s. Assertive
t. Humor
Dimen s i repon adalah kemamp uan bidan berespon
terhadap kondi s i pasien s ebel u m melak ukan kom u nika s i
terhadap asuhan kebidanan

Dimen s i
1. Kesejatian adalah pengiriman pesan pada
orang lain tentang gambaran diri kita yang
sebenarnya.

Res pon s Dipengaruhi 3 hal:


a. Kepercayaan Diri
b. Persepsi terhadap orang lain
c. Lingkungan
2. Empati adalah kemampuan menempatkan diri kita pada
diri orang lain, bawa kita telah memahami bagaimana
perasaan orang lain tersebut.

Dimen s i Dipengaruhi oleh 3 Aspek:

a. Aspek mental
b. Aspek verbal

Res pon s c. Aspek non verbal


3. Respek/Hormat adalah perilaku yg menunjukan
kepedulian/perhatian, rasa suka, dan menghargai klien
yaitu dengan perawat harus menghargai klien seseorang
yg bernilai dan menerima klien ranpa syarat .

Dimen s i
4. Konkret yaitu perawat menggunakan
terminologi yg spesifik dan bukan abstrak

Res pon s pada saat mendiskusikan dgn klien mengenai


perasaan, pengalaman dan tingkahlaku
 
Dimen s i tindakan adalah
langkah kongk rit bidan dalam
melak ukan asuha kebidanan

Dimen s i
Tindakan 1. Konf r on t a s i
2. Kesegeraan
3. Memb u ka di r i
4. Emo s ional Katartis
5. Bermain Peran
Gi z i B uru k

Gizi b uru k adalah status gizi yang didasarkan pada


indek s berat badan menurut u m ur (BB/U) yang
merupakan padanan istilah underweight
(gizi kurang) dan severely underweight (gizi buruk)
Faktor Penyebab Gizi B u r u k

Kon su m s i Zat Gizi

Penyakit Infek s i
Pengetahuan Ib u tentang Gizi dan Kesehatan
Pendidikan Ib u
Pola A su h Anak
Sanitasi
Tingkat Pendapatan
Ketersediaan Pangan
J u mlah Anggota Keluarga

Sosial Budaya
Tipe dan gejala gizi buruk
A. Tipe gizi buruk tanpa komplikasi
1. Terlihat sangat kurus dengan kulit yang kering
2. Mengalami edema atau pembengkakan, paling tidak pada punggung tangan ataupun kaki
3. Memiliki baggy pants atau kulit pantat keriput
4. Nafsu makan baik
5. Sel iga terlihat dengan jelas
6. Tidak disertai dengan komplikasi medis

B. Tipe gizi buruk dengan komplikasi


1. Terlihat sangat kurus
2. Edema atau pembengkakan pada seluruh tubuh
3. Meiliki satu atau lebih komplikasi medis seperti Anoreksia, pneumonia berat, Anemia berat, Dehidrasi
berat, Demam tinggi, dan penurunan kesadaran.
Tindakan untuk balita yang dicurigai gizi buruk
Pengobatan gizi buruk bisa dilakukan sendiri di rumah jika masih pada tahap awal, yaitu :
1. Konsumsi makanan bernutrisi dalam interval tertentu
2. Pastikan anak mengikuti pola makan diet seimbang
3. Mematuhi anjuran diet dari dokter
4. Minum air sekurangnya 1,5 liter perhari

Pengobatan gizi buruk di RS jika sudah parah, yaitu :


1. Obat obatan dan suplemen dari dokter
2. bila balita tidak bisa makan sendiri maka diperlukan infus
3. Perawatan dan pengawasan secara intensif dan berkelanjutan untuk kasus gizi buruk parah
Terima Kasih<3

Anda mungkin juga menyukai