Anda di halaman 1dari 26

Asuhan Keperawatan Pada Kelompok Khusus

Anak, Remaja, dan Lansia


Dinnar Uka Damayanti
Rindi Komalasari
Askep jiwa pada anak dan remaja
1. Landasan teoritis perkembangan jiwa pada anak
keperawatan jiwa anak merupakkan bagian
spesialisasi dari kep psikiatri
Intervensi keperawatan jiwa anak berdasarkan pada
teori perkembangan
Teori perkembangan
A. Teori Perkembangan Fisio-biologis
3 konsep utama yang melandasi teori fisio-biologis
perkembangan individu :
Kepribadian
Sifat
Temperamen
B. Teori perkembangan psikologis
Teori psikoanalisis dikembangkan oleh freud, begitu pula
teori interpersonal psikiatri dikenalkan oleh Sulivan
mendasari teori psikologis.
Freud menyatakan bahwa masa lima tahun pertama pada
kehidupan anak sangat penting dan pada usia 5 tahun
karakter dasar yang dimiliki anak telah terbentuk dan tidak
dapat diubah lagi.
C. Teori perkembangan kognitif
Teori piaget menekankan bahwa cara anak berfikir berbeda
dari pada orang dewasa. Menurut Piaget, anak belajar
melalui proses meniru dan bermain

D. Teori perkembangan bahasa


Penguasaan bahasa merupakan tugas perkembangan utama
masa kanak-kanak, yang mana struktur linguistik dan kognitif
berkembang secara pararel.
E. Teori perkembangan moral
Perkembangan moral diartikan sebagai konvensi sikap dan
konsep primitif kedalam standar moral yaang komprehensif
Pada teori interaksi humanistik, 5. Apa tujuan yang dimiliki
pertanyaan yang perlu remaja dalam waktu dekat
diperhatikan perawat adalah : dan yang akan datang?
1. Apa arti perilaku atau
masalah ini bagi remaja? 6. Apa kekuatan personal yang
dimiliki remaja untuk
2. Apa yang dikatakan remaja
tentang perilakunya? mengatasi masalah yang
sedang dihadapinya?
3. Apa dampak masalah ini pada
ramaja? Apakah ini suatu 7. Pertimbangan apa yang telah
masalah yang biasa terjadi dibuat (perawat dan remaja)
pada kelompok usia remaja? berkaitan dengan faktor
4. Bagaimana perubahan ini perkembangan, keluarga,
mempengaruhi ramaja dan biologis, atau sosial budaya?
hubungannya dengan orang
lain?
Proses keperawatan

a. Pengkajian :
Pengumpulan data meliputi : 5. Penampilan kegiatan
1. Pertumbuhan dan kehidupan sehari-hari
perkembangan (rumah, sekolah)
2. Keadaan biofisik 6. Pola penyelesaian masalah
(penyakit, kecelakaan) (pertahanan ego seperti
denial, acting out,
3. Keadaan emosi (status menarik diri)
mental, termasuk proses 7. Pola interaksi (keluarga,
berfikir, dan pikiran teman sebaya)
tentang bunuh diri atau 8. Penentuan pada jangka
membunuh orang lain) panjang dan jangka
4. Latar belakang sosial pendek
budaya, ekonomi, agama
b. Implementasi
1. Pendidikan pada remaja dan orang tua
2. Terapi keluarga
3. Terapi kelompok
4. Terapi individu
c. Evaluasi
Perawat tetap perlu menyadari kemajuan yang dialami
remaja, bahkan membantu remaja untuk melihat perbaikan
yan gtelah dicapai, tidak saja dalam perilaku tetapi juga
secara keseluruhan.
Askep keperawatan jiwa pada lansia

Definisi lansia : individu Keperawatan kesehatan jiwa


yang berusia diatas 60 lansia : pelayanan keperawatan
tahun, yang pada profesional pada lansia dengan
umumnya memiliki respon psikosis yang
tanda-tanda terjadinya adaptif-maladaptif terhadap
penurunan fungsi-fungsi perubahan bio-psiko-sosial
biologis, psikologis, dengan menggunakan diri
sendiri th/komunikatif,
sosial, ekonomi.
th/modalitas melalui
(BKKBN,1995) pendekatan pada proses
perawatan keperawatan. (Budi
Anna K)
Proses Keperawatan
1. Pengkajian
Membina hubungan saling mengerti
o Umpan balik (+)
o Tentram hati
o Ulangi kontak
o Respek pendengaran yang baik
o Jangan tergesa-gesa dan memaksa
B. Pengkajian
2. ADL
Kemampuan Fungsi
1. Mobilitas a. Mandi
3 aspek, b. Berpakaian
tergantung/ mandiri
kemampuan untuk c. Makan
: d. BAB/ BAK
a. Bergerak/ e. Gerakan
berpindah
f. Menyiapkan makanan
b. Partisipasi dalam
kegiatan yang g. Menyisir
perlu h. Berbelanja
c. Kontak dengan
orang lain
3. Funsi Fisiologik 4. Dukungan sosial
a. Nutrisi Interaksi keluarga-klien
Mandiri/ perlu bantuan Setiap anggota keluarga :
Monitor “intake” adaptasi, kerja sama,
Berbagai keadaan klien : perhatian
Depresi/ kesepian,
disorder, resiko bunuh
diri, gangguan melihat,
gangguan menelan, gigi
palsu, kering, tidak dapat
memegang gelas/ sendok
b. Medikasi
2. Diagnosis
a. Gangguan proses pikir c. Respon somatik
Daya ingat hilang gangguan pola tidur
Bingung-disorder Gangguan nutrisi :
Curiga <kebutuhan
b. Respon/ perubahan efek d. Respon stress
Proses kehilangan yang Sindrom stress relokasi
terhambat e. Respon sikap
Resiko tinggi bunuh diri Isolasi sosial
Harga diri rendah, Kurangnya perawatan diri
situasional f. Resiko tinggi
ketergantungan peran
pemberi perawatan
3. Perencanaan/ Intervensi
  2. Restain fisik
3. Th/ somatik
ECT
Psycotropic medication
4. Intervensi interversonal
Psychoth
5. Life review Th
Untuk menyelesaikan
masalah
Individu, kelompok =
merencanakan riwayat hidup
6. Orientasi realitas  
Waktu
-struktur lingkungan
Tempat (jam kalender)
Orang -kontak realita

7. Latihan dan relaksasi


Untuk mengurangi
ketergantungan dan stress
Yang sederhana = deep
breathing dan konsentrasi
4. Evaluasi
Meningkatkan fungsi 1. Peran keluarga
kognitif Melakukan komunikasi
Meningkatkan ADL yang terarah
(self-care) Mempertahankan
Kesehatan emosional kehangatan keluarga
Membantu melakukan
persiapan makan
Membantu dalam hal
transportasi
Membantu memenuhi
sumber-sumber keuangan
Memberikan kasih sayang
2. Modalitas theraphy pada lansia
Mengengang kembali (life review)
Orientasi realitas
Th/ remotivasi
Th/ lingkungan atau manupulasi lingkungan
Th/ kelompok
Th/ keluarga
Th/ psikofarmaka
Asuhan Keperawatan Lansia
1. Dimensia
a) Masalah keperawatan : gangguan daya ingat
Tindakan keperawatan :
Mulai percakapan dengan menyebut nama anda dan
panggil nama klien
Topik percakapan dipilih oleh klien
Hindarkan konfrontasi atas pernyataan klien yang salah
Penataan barang pribadi klien jangan di ubah
Lakukan program orientasi
b. Masalah keperawatan : GOR
Tindakan keperawatan :
Beri nama/ petunjuk/ tanda yang jelas pada ruangan/ kamar
Semua petugas memakai nama yang dapat dibaca dengan jelas
Orientasikan klien pada barang milik pribadi (kamar, tempat
tidur, lemari, dapur, pakaian, foto keluarga, dll)
Tempatkan alat-alat orientasi waktu (jam yang berbunyi setiap
jam, kalender yang diganti setiap hari)
Tempatkan alat-alat yang membantu orientasi massa (koran,
TV, radio)
TAK dengan program orientasi realitas (orang, tempat, waktu)
c. Masalah keperawatan : gangguan perawatan diri
Tindakan keperawtan :
1. Buat jadwal mandi, pakaian dan ke wc secara teratur
2. Anjurkan cara mandi secara bertahap
• Peralatan mandi
• Lankah-langkah mandi
• Perhatikan privasi
3. Ajarkan cara berpakaian
• Buat langkah berpakaian dengan rutin
• Hindarkan kancing dan resleting
• Beri intruksi sederhana sampai mengerti
• Perhatikan privasi
4. Ajarkan BAB dan BAK pada tempatnya
• Ajarkan ke WC setiap 2 jam setelah makan, sebelum/ sesudah tidur
• Beri pujian
2. Depresi
a. Masalah keperawatan : potensi bunuh diri
Tindakan keperawatan
Jauhkan faktor yang dapat mendukung terjadinya depresi
• Kurangi masalah fisik yang sering menyebabkan depresi
• Diskusikan dengan klien resiko depresi, penyebab depresi,
cara mengatasi
TAK sosialisasi : Kolaborasi dengan dokter
• Bentuk kelompok klien tentang pemberian th/ medik
• Buat jadwal pertemuan • Pemberian obat sesuai resep
• Tiap pertemuan berbagi dokter
pengalaman yang menyenangkan • Penjelasan pemakaian obat
• Budayakan penghargaan pada klien
• Beri kacamata, alat bantu • Observasi gejala (efek obat)
dengar, tongkat jika perlu yang dimiliki klien

Rileksasi/ kebugaran Diskusikan dengan klien aspek


• Senam pagi positif yang dimiliki klien
• Nyanyi bersama • Kemampuan yang masih ada
• Makan bersama • Hubungan sosial yang ada
• Rekreasi bersama • Keggiatan yang masih dilakukan
3. Masalah tidur
Masalah keperawtan : potensial tidur tidak terpenuhi
Tindakan keperawatan :
Buat jadwal tetap untuk bangun dan tidur
Hindari tidur di luar jam tidur
Hindari tidur siang > 1 jam
Mandi sore dengan air hangat
Hindari minuman yang mencegah tidur
Minum susu hangat sebelum tidur
Lakukan metode relaksasi nafas dalam
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai