Anda di halaman 1dari 27

Nama : Rifaldi Alfares

Jurusan : S1 Keperawatan Semester 4B

NIM : 180210040

Tugas KMB

PATHWAY VERTIGO
1. GANGGUAN PERSEPSI SENSORI

Data Mayor

subjektif :

a. Mendengar suara bisikan atau melihat bayangan.


b. Merasakan sesuatu melalui indera penglihatan, penciuman, perabaan, atau pengecapan

Objektif :

a. Distorsi sensori
b. Respon tidak sesuai
c. Bersikap seolah melihat, mendengar, mengecap, meraba atau mencium sesuatu

Data Minor

Subjektif :

a. Menyatakan kesal

Objektif :

a. Menyendiri
b. Melamun
c. Konsentrasi buruk
d. Disorientasi waktu, tempat, orang dan situasi
e. Curiga
f. Melihat ke satu arah
g. Mondar mandir
h. Bicara sendiri

Intervensi
Observasi
 Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan (mis, nyeri, kelelahan)
Terapeutik
 Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori (mis, bising, terlalu terang)
 Batasi stimulus lingkungan (mis, cahaya, suara, aktivitas)
 Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
 Kombinasikan prosedur/tindakan dalam satu waktu, sesuai kebutuhan
Edukasi
 Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis, mengatur pencahayaan ruangan, mengurangi
kebisingan, membatasi kunjungan)
Kolaborasi
 Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan
 Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi persepsi stimulus

2. ANSIETAS

Data mayor

Subjektif :

a. Merasa bingung
b. Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
c. Sulit berkonsentrasi

Objektif :

a. Tampak gelisah
b. Tampak tegang
c. Sulit tidur

Data minor

Subjektif :

a. Mengeluh pusing
b. Anoreksia
c. Palpitasi
d. Merasa tidak berdaya

Objektif :

a. Frekuensi napas meningkat


b. frekuensi nadi meningkat
c. Tekanan darah meningkat
d. Diaforesis
e. Tremor
f. Muka tampak pucat
g. Suara bergetar
h. Kontak mata buruk
i. Sering berkemih
j. Berorientasi pada masa lalu

Intervensi
Observasi
 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stresor)

 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan

 Memantau tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)

Terapeutik

 Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan

 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, Jika memungkinkan

 Pahami situasi yang membuat ansietas

 Dengarkan dengan penuh perhatian

 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan

 Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan


 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan

 Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang

Edukasi

 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami


 Informasikan secara faktual mengenal diagnosis, pengobatan, dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
 Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
 Latih kegiataan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
 Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu.

3. RESIKO CIDERA

Faktor resiko

Eksternal :

a. Terpapar patogen
b. Terpapar zat kimia toksik
c. Terpapar agen nosokomial
d. Ketidakamanan transportasi

Internal :

a. Ketidaknormalan profil darah


b. Perubahan orientasi afektif
c. Perubahan sensasi
d. Disfungsi autoimun
e. Disfungsi biokimia
f. Hipoksia jaringan
g. Kegagalan mekanisme pertahanan tubuh
h. Malnutrisi
i. Perubahan fungsi psikomotor
j. Perubahan fungsi kkkognitif

Intervensi

Edukasi :

a. Keamanan bayi
b. Keamanan anak
c. Keselamatan lingkungan
d. Keselamatan rumah
e. Pengurangan resiko
f. Pencegahan cidera

Kolaborasi :

a. Pemberian obat

4. GANGGUAN NUTRISI

Data mayor

Subjektif :

(Tidak tersedia)

Objektif :

a. Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal

Data minor
Subjektif :

a. Cepat kenyang setelah makan


b. Kram/nyeri abdomen
c. Nafsu makan menurun

Objektif :

a. Bising usus hiperaktif


b. Otot pengunyah lemah
c. Otot menelan lemah
d. Membran mukosa pucat
e. Sariawan
f. Serum albumin turun
g. Rambut rontok berlebihan
h. Diare

Intervensi
Observasi
 Identifikasi status nutrisi
 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
 Identifikasi makanan yang disukai
 Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
 Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
 Monitor asupan makanan
 Monitor berat badan
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
 Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
 Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis, piramida makanan)
 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
 Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
 Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
 Berikan suplemen makanan, jika perlu
 Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastric jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk, jika mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis, pereda nyeri,antiemetiik), jika
perlu
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang di
butuhkan, jika perlu.

5. GANGGUAN POLA TIDUR

Data mayor

Subjektif :

a. Mengeluh sulit tidur


b. Mengeluh sering terjaga
c. Mengeluh tidak puas tidur
d. Mengeluh pola tidur berubah
e. Mengeluh istirahat tidak cukup

Objektif :

(Tidak tersedia)

Data minor

Subjektif :

a. Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun

Objektif :
(Tidak tersedia)

Intervensi

Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima infromasi
Terapeutik
 Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
 Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai dengan kesepakatan
 Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Edukasi
 Jelaskan pentingnya melakukan aktifitas fisik/olahraga secara rutin
 Anjurkan terlibat dalam aktifitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas lainnya
 Anjurkan menyusun jadwal aktifitas dan istirahat
 Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan isitrahat (mis, kelelahan, sesak nafas saat
aktivitas)
 Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan.
PATHWAY OTITIS MEDIA AKUT
1. GANGGUAN PERSEPSI SENSORI

Data Mayor

subjektif :

a. Mendengar suara bisikan atau melihat bayangan

b. Merasakan sesuatu melalui indera penglihatan, penciuman, perabaan, atau pengecapan

Objektif :

a. Distorsi sensori

b. Respon tidak sesuai

c. Bersikap seolah melihat, mendengar, mengecap, meraba atau mencium sesuatu

Data Minor

Subjektif :

a. Menyatakan kesal

Objektif :

b. Menyendiri

c. Melamun

d. Konsentrasi buruk

e. Disorientasi waktu, tempat, orang dan situasi

f. Curiga

g. Melihat ke satu arah

h. Mondar mandir
i. Bicara sendiri

Intervensi

Observasi
 Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan (mis, nyeri, kelelahan)
Terapeutik
 Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori (mis, bising, terlalu terang)
 Batasi stimulus lingkungan (mis, cahaya, suara, aktivitas)
 Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
 Kombinasikan prosedur/tindakan dalam satu waktu, sesuai kebutuhan
Edukasi
 Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis, mengatur pencahayaan ruangan, mengurangi
kebisingan, membatasi kunjungan)
Kolaborasi
 Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan
 Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi persepsi stimulus

2. NYERI AKUT

Data mayor

Subjektif :

a. Mengeluh nyeri

Objektif :

b. Tampak meringis

c. Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari nyeri)

d. Gelisah

e. Frekuensi nadi meningkat


f. Sulit tidur

Data Minor

Subjektif :

a. (tidak tersedia)

Objektif :

b. Tekanan darah meningkat

c. Pola napas berubah

d. Nafsu makan berubah

e. Proses berfikir terganggu

f. Menarik diri

g. Berfokus pada diri sendiri

h. Diaforesis

Intervensi

Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
 Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis, TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

 Jelaskan strategi meredakan nyeri

 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

3. ANSIETAS

Data Mayor

Subjektif :

a. Merasa bingung

b. Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi

c. Sulit berkonsentrasi

Objektif :

a. Tampak gelisah
b. Tampak tegang

c. Sulit tidur

Data Minor

Subjektif :

a. Mengeluh pusing

b. Anoreksia

c. Palpitasi

d. Merasa tidak berdaya

Objektif :

a. Frekuensi napas meningkat

b. frekuensi nadi meningkat

c. Tekanan darah meningkat

d. Diaforesis

e. Tremor

f. Muka tampak pucat

g. Suara bergetar

h. Kontak mata buruk

i. Sering berkemih

j. Berorientasi pada masa lalu

Intervensi

Observasi
 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stresor)
 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan

 Memantau tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)

Terapeutik

 Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan

 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, Jika memungkinkan

 Pahami situasi yang membuat ansietas

 Dengarkan dengan penuh perhatian

 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan

 Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan

 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan

 Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang

Edukasi

 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami


 Informasikan secara faktual mengenal diagnosis, pengobatan, dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
 Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
 Latih kegiataan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
 Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu.

4. KURANG PENGETAHUAN
Data Mayor :

Subjektif :

a. Menanyakan masalah yang dihadapi

Objektif :

b. Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran

c. Menunjukkan persepsi yang

d. keliru terhadap masalah

Data Minor :

Subjektif :

a. (tidak tersedia)

Objektif :

a. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat

b. Menunjukkan perilaku berlebihan (miss apatis, bermusuhan, agitasi, histeria)

Intervensi

Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
 Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat

Terapeutik
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
 Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat

5. RESIKO CIDERA

Faktor resiko

Eksternal :

c. Terpapar patogen
d. Terpapar zat kimia toksik
e. Terpapar agen nosokomial
f. Ketidakamanan transportasi

Internal :

d. Ketidaknormalan profil darah


e. Perubahan orientasi afektif
f. Perubahan sensasi
g. Disfungsi autoimun
h. Disfungsi biokimia
i. Hipoksia jaringan
j. Kegagalan mekanisme pertahanan tubuh
k. Malnutrisi
l. Perubahan fungsi psikomotor
m. Perubahan fungsi kkkognitif

Intervensi

Edukasi :

 Keamanan bayi
 Keamanan anak
 Keselamatan lingkungan
 Keselamatan rumah
 Pengurangan resiko
 Pencegahan cidera

Kolaborasi :

 Pemberian obat

6. RESIKO INFEKSI

Faktor resiko

b. Penyakit kronis (miss diabetes melitus)


c. Efek prosedur invasif
d. Malnutrisi
e. Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan
f. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer:
g. Gangguan peristaltik
h. Kerusakan integritas kulit
i. Perubahan sekresi pH
j. Penurunan kerja siliaris
k. Ketuban pecah lama
l. Ketuban pecah sebelum waktunya
m. Merokok
n. Statis cairan tubuh
o. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder:
p. Penurunan hemoglobin
q. Imununosupresi
r. Leukopenia
s. Supresi respon inflamasi
t. Vaksinasi tidak adekuat

Intervensi

Edukasi :

 Pencegahan luka tekan


 Pencegahan luka tekan

Kolaborasi :

 Pemberian obat
 Pemberian obat intravena
 Pemberian obat oral
PATHWAY OTITIS MEDIA KRONIS
1. NYERI KRONIK

Data mayor

Subjektif :

Mengeluh nyeri

Merasa depresi (tertekan)

Objektif :

g. Tampak meringis

h. Gelisah

i. Tidak mampu menuntaskan aktivitas

Data Minor

Subjektif :

i. (tidak tersedia)

Objektif :

j. Bersikap protektif (mis, posisi menghindari nyeri)

k. Waspada

l. Pola tidur menyempit

m. Anoreksia

n. Focus menyempit

o. Berfokus pada diri sendiri

Intervensi

Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
 Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis, TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

 Jelaskan strategi meredakan nyeri

 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu


2. GANGGUAN PERSEPSI SENSORI

Data Mayor

subjektif :

a) Mendengar suara bisikan atau melihat bayangan.


b) Merasakan sesuatu melalui indera penglihatan, penciuman, perabaan, atau pengecapan

Objektif :

a) Distorsi sensori
b) Respon tidak sesuai
c) Bersikap seolah melihat, mendengar, mengecap, meraba atau mencium sesuatu

Data Minor

Subjektif :

a) Menyatakan kesal

Objektif :

a) Menyendiri
b) Melamun
c) Konsentrasi buruk
d) Disorientasi waktu, tempat, orang dan situasi
e) Curiga
f) Melihat ke satu arah
g) Mondar mandir
h) Bicara sendiri

Intervensi
Observasi
 Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan (mis, nyeri, kelelahan)
Terapeutik
 Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori (mis, bising, terlalu terang)
 Batasi stimulus lingkungan (mis, cahaya, suara, aktivitas)
 Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
 Kombinasikan prosedur/tindakan dalam satu waktu, sesuai kebutuhan

Edukasi
 Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis, mengatur pencahayaan ruangan, mengurangi
kebisingan, membatasi kunjungan)

Kolaborasi
 Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan
 Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi persepsi stimulus

3. GANGGUAN KOMUNIKASI VERBAL

Data Mayor

Subjektif :

(Tidak tersedia)

Objektif :

Tidak mampu berbicara atau mendengar


Menunjukkan respon tidak sesuai

Data Minor

Subjektif :

(tidak tersedia)
Objektif :

a) Afasia
b) Disfasia
c) Apraksia
d) Disleksia
e) Disartria
f) Afonia
g) Dislalia
h) Pelo

i) Gagap
j) Tidak ada kontak mata
k) Sulit memahami komunikasi
l) Sulit mempertahankan komunikasi
m) Sulit menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
n) Sulit menyusun kalimat
o) Verbalisasi tidak tepat
p) Sulit mengungkapkan kata kata disorientasi orang, ruang, waktu deficit penglihatan
q) Delusi

Intervensi Pendukung
 Dukungan kepatuhan program pengobatan
 Dukungan pengambilan keputusan
 Dukungan perawatan diri
 Latihan memori
 Manajemen demensia
 Manajemen energy
 Manajemen lingkungan
 Manajemen medikasi
 Perawatan telinga
 Reduksi ansietas
 Terapi seni
 Terapi sentuhan
 Terapi validasi

Anda mungkin juga menyukai