Tujuan
4. Menolong dan merawat klp khusus lanjut usia yang menderita
penyakit atau mengalami gangguan tertentu (baik kronis
maupun akut).
5. Merangsang petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosis yang tepat dan dini bila mereka
menemukan kelainan tertentu.
6. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar klien lanjut usia yang
menderita suatu penyakit/gangguan, masih dapat
mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu
pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal).
(Wahjudi Nugroho, 2008. Hal. 71)
Fokus Askep klp khusus Lanjut Usia
1. Peningkatan kesehatan
2. Pencegahan penyakit (preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Mengatasi ganguan kesehatan yang umum
((Wahjudi Nugroho, 2008. Hal. 71)
Sasaran
Klp khusus lansia yang berada di keluarga,
(sebagai individu atau kelompok), juga kelompok
masyarakat (posyandu lansia/ karang werda /panti
1. Pengkajian
Status kesehatan yang dikaji : aspek fisik, psikis,
sosial, dan spiritual melalui wawancara, observasi,
dan pemeriksaan fisik
Tujuan:
a. Menentukan kemampuan Lansia dalam
memelihara diri sendiri
b Melengkapi data dasar untuk membuat rencana
keperawatan,
c. Memberi waktu pada lansia untuk
berkomunikasi.
Pengkajian meliputi aspek:
1. Fisik
a. Wawancara
1) pandangan lanjut usia tentang
kesehatannya
2) Kegiatan yang mampu dilakukan lanjut
usia
3) Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri
4) Kekuatan fisik lanjut usia: otot, sendi,
penglihatan, dan pendengaran.
5) Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur,
buang air besar/kecil
Lanjutan …
4. Spiritual
a. Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai
dengan keyakinan agamanya.
b. Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif
dalam kegiatan keagamaan.
c. Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan
masalah apakah dengan berdoa.
d. Apakah lanjut usia terlihat sabar dan tawakkal.
Pengkajian
Keluarga Panti/masyarakat
Penanggungjawab
kelompok lansia, kultural,
Melibatkan keluarga
tokoh masyarakat, serta
petugas kesehatan
FORMAT
PENGKAJIAN
Masalah keperawatan
1. Gangguan Nutrisi 11. Isolasi Sosial
2. Gangguan Persepsi 12. Menarik Diri
Sensorik 13. Harga Diri Rendah
3. Gangguan Pendengaran 14. Cemas
4. Gangguan Penglihatan 15. Reaksi Berduka
5. Kurang Perawatan Diri 16. Marah
6. Intoleransi Aktivitas 17. Penolakan terhadap
7. Gangguan Pola Tidur proses penuaan
8. Perubahan Pola Eliminasi
9. Gangguan Mobilitas Fisik
10. Risiko Cedera
CONTOH DIAGNOSA KEPERAWATAN LANSIA