Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK YANG MEMILIKI

MASALAH-MASALAH TERTENTU

Di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah KEPERAWATAN GERONTIK I

SACRYANI P. HENUK

SELTIANA BENMETAN

RENI LANKARI

RUTY L. J. BARD

NESTRORIA BUDI JAPI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CITRA HUSADA MANDIRI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

KUPANG

2011
KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rakhmat bimbingan dan
penyertaan-Nya bagi kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan
judul Asuhan Keperawatan Gerontik Yang Memiliki Masalah-Masalah Tertentu dengan
baik.

Kami Menyadari diri sebagai seorang yang perlu banyak belajar maka, kami
mengucapkan terima kasih yang kepada dosen pengasuh mata kuliah Keperawatan
keluarga I yang membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.

kami menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan teknik penulisan makalah


ini, karena itu sumbangan pikiran dan pendapat para pembaca yang konstruktif
merupakan suatu kehormatan bagi kelompok kami dalam menyempurnakan makalah
lainnya pada waktu-waktu mendatang.

Kupang Maret , 2011

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses menua adalah proses alamiah yang secara fisik dan mental
mengalami perubahan yang perlahan, tetapi pasti dan alami oleh semua orag
tanpa kecuali.

Ada Bebarapa Alasan Timbul Perhatian Kepada Lanjut Usia Meliputi :


Pensiunan dan masalah-masalahnya. Kematian mendadak karena penyakit
jantung dan stroke. Meningkatnya jumlah lanjut usia. Pemerataan pelayanan
kesehatan.Kewajiban pemerintah terhadap orang cacat dan
jompo.Perkembangan ilmu Gerontology, Geriantri Program PBB Konferensi
internasional di WINA tahun 1983. Kurangnya jumlah tempat tidur di rumah
sakit. Mahalnya obat-obatan. Tahun lanjut usia Internasional 1 oktober 1999
Tujuan Asuhan Keperawatan Lanjut Usia Agar lanjut usia dapat melakkan
kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan: Peningkatan kesehatan (Health
promotion Pendegahan penyakit, Pemeliharaan kesehatan Sehinga memiliki
ketenangan hidup dan produktif sampai akhir hidup. Mempertahankan kesehatan
serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut dengan jalan perawatan
dan pencegahan Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup
atau semangat hidup klien lanjut usia (life Support). Menolong dan merawat klien
lanjut usia yang menderita penyakit atau mengalami gangguan tertentu (kronis
maupun akut). Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk
mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, buat mereka
menjumpai suatu kelainan tertentu. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar
para klien lanjut usia yang menderita suatu penyakit/gangguan masih dapat
mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan
(memelihara kemandirian secara maksimal).
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti seminar mahasiswa/i mampu memahami tentang
Asuhan Keperawatan Gerontik Yang Memiliki Masalah-Masalah Tertentu
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Membantu mahasiswa memahami tentang beberapa alasan timbul
perhatian pada lansia.
b. Membantu mahasiswa memahami tentang Tujuan asuhan
Keperawatan lanjut usia.
c. Membantu mahasiswa memahami tentang focus asuhan keperawatan
lanjut usia.
d. Membantu mahasiswa memahami tentang Asuhan keperawatan
lanjut usia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK


2.1.1 Tujuan dari pengkajian pada lansia
Tujuan pemgkajian pada lansia adalah untuk mengidentifikasi kekuatan dan
keterbatasan klien sehingga intervensi yang efektif dan tepat dapat diberikan
untuk meningkatkan fungsi optimal dan mencegah ketidakmampuan dan
ketergantungan.
2.1.2 Aspek yang perlu dikaji
o Pengkajian riwayat kesehatan.
 Idetitas/Data biografis klien
Nama, TTL, pendidikan terakhir, golongan darah, agama,status
perkawinan, alamat, telepon, jenis kelamin, orang yang paling dekat
yang dapat dihubungi, hubungan dengan usila, alamat dan jenis
kelamin orang/keluarga tersebut.
 Riwayat keluarga
1. Pasangan: hidup/mati, kesehatan, umur, pekerjaan, alamat,
kematian, sebab kematian, tahun meninggal.
2. Anak: hidup/mati, nama, alamat, kematian, tahun meninggal,
penyebab kematian.
 Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini, pekerjaan sebelumnya, sumber-sumber
pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan, alamat pekerjaan,
jarak tempat kerja dari rumah, alat transportasi.
 Riwayat lingkungan hidup
Tipe tempat tinggal/panti, jumlah kamar, jumlah tingkat,jumlah orang
yang tinggal dirumah/panti, derajat privasi, tetangga terdekat,
alamat/telpon, kondisi rumah/panti.
 Riwayat rekreasi
Hobby/minat, keanggotaan organisasi, liburan perjalanan, kegiatan
dip anti.
 Sumber/system pendukung yang digunakan
Dokter/perawat/bidan/fisioterapi dan sebagainya, RS, klinik,yankes di
rumah/panti, makanan yang dihantar, perawatan sehari-hari oleh
keluarga.
 Kebiasaan ritual
Agama,istirahat tidur, kebiasaan ibadah, kepercayaan, ritual makan.
 Status kesehatan saat ini
Status kesehatn selama 1 tahun dan 5 tahun yanfg lalu, keluhan
kesehatan utama, pengetahuan/pemahaman dan pelaksanaan
masalah kesehatan dan diagnosa medis. Alas an masuk panti:
1. Obat-obatan
Nama dan dosis obat, waktu dan cara penggunaan, dokter yang
memberi, tanggal resep dan masalah karena obat-obatan.
2. Status imunisasi
Tanggal terbaru imunisasi tetanus, difteria, PPD, influenza, dll.
3. Alergi (cacat agen dan reaksi spesifik)
Obat, makanan, kontak substansi, faktor lingkungan.
4. Penyakit yang diderita
5. Nutrisi
Diet 24 jam, riwayat peningkatan dan penurunan BB, masalah
dalam pemenuhan nutrisi, kebiasaan.
 Status kesehatan masa lalu
Penyakit masa kanak-kanak,penyakit serius atau kronik, trauma,
perawatan di rumah sakit (alas an, tanggal, tempat, durasi, dokter,
perawat), operasi (jenis, tanggal, tempat, alasan, dokter,
hasil,perawat), riwayat obstetric.
o Fisik
 Wawancara
1. Pandangan lanjut usia tentang kesehatannya.
2. Kegiatan yang mampu dilakukan lanjut usia.
3. Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri.
4. Kekuatan fisik lanjut usia: otot, sendi, penglihatan, dan
pendengaran.
5. Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, buang air besar/kecil.
6. Kebiasaan gerak badan/olahraga/senanm lanjut usia.
7. Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna
dirasakan.
8. Kebiasaan lanjut usia dalam memelihara kesehatan dan
kebiasaan dalam minum obat.
9. Masalah-masalah seksual yang di rasakan.
 Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan fisik dilakukan dengban cara inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi untuk mengetahui perubahan system
tubuh.
2. Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik, yaitu:
 Head to tea
 System tubuh
o Psikologis
 Apakah lansia mengenal masalah-masalah utamanya.
 Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan.
 Apakah dirinya merasa dibutuhknan atau tidak.
 Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan.
 Bagaimana mengatasi stress yang dihadapi.
 Apakah mudah dalam menyesuaikan diri.
 Apakah lanjut usia sering mengalami kegagalan.
 Apakah harapan pada saat ini dan akan datang.
 Perlu dikaji juga mengenai fungsi kognitif: daya ingat, proses pikir,
alam perasaan, orientasi dan kemampuan dalam menyelesaikan
masalah.
o Social Ekonomi
 Dariman sumber keuangan lansia.
 Apa saja kesibukan lansia dalam mengisi waktu luang.
 Dengan siapa lansia tinggal.
 Bagaiman pandangan lansia terhadap lingkungannya.
 Berapa sering lansia berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
 Siapa saja yang sering mengunjungi.
 Seberapa besar ketergantunganya.
 Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas
yang ada.
o Spiritual
 Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan
agamanya.
 Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan
keagamaan, misalnya pengajian dan penyantunan anak yatim atau
fakir miskin.
 Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah apakah dengan
berdoa.
 Apakah lansia terlihat sabar dan tawakal.
2.1.3 Pengkajian Dasar
o Tempratur
 Mungkin serendagh 950F (hipotermi) atau 350C
 Lebih teliti
o Pulse (denyut nadi)
 Kecepatan, irama, volume.
 Apical, radial, pdal.
o Respirasi (pernapasan)
 Kecepatan, irama dan kedalaman.
 Tidak teraturnya pernapasan.
o Tekanan darah
 Saat berbaring, duduk dan berdiri.
 Hpotensi akibat posisi tubuh.
o Berat badan perlahan-lahan hilang pada tahun-tahun terakhir.
o Tingkat orientasi.
o Memory (ingatan).
o Pola tidur.
o Penyesuaian psikologis.
o Sitem persarafan
 Kesimetrisan raut wajah.
 Tingkat kesadaran
 Mata: pergerakan, kejelasan melihat, adanya katarak.
 Pupil: kesamaan, dilatasi.
 Ketajaman penglihatan menurun karena menua.
 Periksa adanya pembengkakan vena jugularis.
 Pusing.
 Sakit.
 Edema.
o System gastrointestinal
 Status gizi.
 Pemasukan diet.
 Anoreksia,tidak dicerna, mual dan muntah.
 Mengunyah dan menelan.
 Keadaan gigi, rahang, dan rongga mulut.
 Auskultasi bising usus.
 Palpasi apakah perut kembung ada pelebaran kolon.
 Apakah ada konstipasi, diare, dan inkontenansia alvi.
o System genitourinarius.
 Warna dan bau urin.
 Distensi kandung kemih, inkontinansia.
 Frekuensi, tekanan atau desakan.
 Pemasukan dan pengeluaran cairan.
 Disuria.
 Seksualitas
 Kurang minat untuk melakukan hubungan seks.
 Adanya kecacatan social yang mengarah ke aktifitas seksual.
o System integument
 Kulit
 Temperature, tingkat kelembaban
 Keutuhan luka luka terbuka, robekan
 Turgor
 Perubahan pigmen
 Adanya jaringa parut
 Keadaan kuku
 Keadaan rambut
 Adanya gangguan-gangguan umum
o System mukuloskeletal
 Kontraktur
 Atrofi otot
 Ketidak adekutnya gerakan sendi
 Tingkat mobilitas
 Ambulasi dengan atau tampa bantuan/peralatan
 Keterbatasan gerak
 Kekeutan otot
 Kemampuan melangkah atau berjalan
 Gerakan sendi
 Paralisis
 Kifosis
o Psikososial
 Menunjukan tanda-tanda meningkatnya ketergantugan
 Focus pada diri sendiri bertambah
 Memperlihatkan semakin sempitnya perhatian
 Membutuhkan bukti nyata akan rasa kasih sayang yang berlebihan.
2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN GERONTIK
1. Fisik/biologis
o Gangguan nutrisi: kurang/berlebihan dari kebutuhan tubuh b.d
intake yang tidak adekuat
o Gangguan persepsi sensorik: pendengaran, penglihatan b.d
hambatan penerimaan, dan pengiriman rangsangan
o Kurangnya perawatan diri b.d penurunan minat dalam merawat diri
o Potensial cedera fisik b.d penurunan fungsi tubuh
o Gangguan pola tidur b.d kecemasan atau nyeri
o Gangguan mobilitas fisik b.d berkurangnya kekuatan sendi
2. Psikososial
o Isolasi social b.d perasaan curiga
o Menarik diri dari lingkungan b.d perasaan tidak mampu
o Depresi b.d isolasi social
o Harga diri rendah b.d perasaan ditolak
o Koping tidak adekuat b.d ketidak mampuan mengemukakan
perasaan secara tepat
o Cemas b.d sumber keuangan yang terbatas
3. Spiritual
o Reaksi berkabung atau berduka b.d ditinggal pasangan
o Penolakan terhadap proses penuaan b.d ketidaksiapan dalam
menghadapi kematian
o Marah terhadap Tuhan b.d kegagalan yang dialami
o Perasaan tidak tenang b.d ketidak mampuan melakukan ibadah
secara tepat
BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Tujuan Asuhan Keperawatan Lanjut Usia Agar lanjut usia dapat melakkan
kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan: Peningkatan kesehatan (Health
promotion Pendegahan penyakit, Pemeliharaan kesehatan Sehinga memiliki
ketenangan hidup dan produktif sampai akhir hidup. Mempertahankan kesehatan
serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut dengan jalan perawatan
dan pencegahan Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup
atau semangat hidup klien lanjut usia (life Support). Menolong dan merawat klien
lanjut usia yang menderita penyakit atau mengalami gangguan tertentu (kronis
maupun akut). Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk
mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, buat mereka
menjumpai suatu kelainan tertentu. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar
para klien lanjut usia yang menderita suatu penyakit/gangguan masih dapat
mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan
(memelihara kemandirian secara maksimal).
1.2. Saran
Disaran kepada mahasiswa yang merupakan calon perawat untuk lebih
memahami tentang Asuhan Keperawatan Gerontik Yang Memiliki Masalah-
Masalah Tertentu Dengan mempelajari lebih lanjut maka pada saat berada pada
tatanan nyata, mahasiswa dapat mempraktek dengan baik sesuai teori yang di
ajarkan.
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho. Wahjudi (2000): keperawatan gerontik. Ed 2. EGC. Jakarta.

Siti. Badiyah (2009): lanjut usia dan keperawatan gerontik. Nuha Medika. Jogjakarta.

Wahit, Iqbal. dkk (2006): ilmu keperawatan komunitas 2. Sagung Seto. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai