Anda di halaman 1dari 35

Keperawatan Gerontik

I. Limbong, Skep, Ners, MSN

PERTEMUAN 2
Konsep Dasar Keperawatan Gerontik
Objektif (tujuan)
Setelah menyelesaikan topik bahasan ini diharapkan
mahasiswa mampu unutk:
1. Menjelaskan pengertian keperawatan gerontik
2. Menyebutkan tujuan-tujuan keperawatan gerontik
3. Membedakan konsep keperawatan geriatric dan
keperawatan gerontik
4. Mendiskusikan kompetensi-kompotensi perawat
gerontik
POKOK BAHASAN
1. Perkenalan terhadap keperawatan gerontik
dan geriatric
2. Apa yang dimaksud dengan keperawatan
geriatrik dan keperawatan gerontik
3. Tujuan dari keperawatan gerontik
4. Ketrampilan dasar dari keperawatan gerontik
5. Kompetensi yang dibutuhkan oleh para
perawata gerontik
Pengertian Lanjut Usia
Lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan
pada daur kehidupan manusia.
Tahap perkembangan:
1. Bayi
2. Anak-anak
3. Remaja
4. Dewasa
5. Lanjut Usia
Siapa itu Lansia?
Menurut Batasan Umur Oleh DEPKES RI (2009)
1. Masa Lansia Awal = 46- 55 tahun.
2. Masa Lansia Akhir = 56 – 65 tahun.
3. Masa Manula = > 65
Siapa itu Lansia?
Menurut Batasan Umur oleh World Health
Organization (WHO):
1.Usia pertengahan (middle age): 45 -59 tahun
2.Lanjut usia (elderly): 60 -74 tahun,
3.Lanjut usia tua (old): 75 – 90 tahun
4.Usia sangat tua (very old): >90 tahun
Siapa itu Lanjut Usia?
Menurut UU RI No 13 TAHUN 1998 TENTANG
KESEJAHTERAAN LANJUT USIA:
1. Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai
usia 60 tahun(enam puluh) tahun keatas.
2. Lanjut Usia Potensial adalah lanjut usia yang masih
mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang
dapat menghasilkan barang dan/atau jasa
3. Lanjut Usia Tidak Potensial adalah lanjut usia yang
tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya
bergantung pada bantuan orang lain.
Permasalahan
Proses menua merupakan hal yang wajar dan
akan dialami oleh semua orang yang
dikaruniai umur panjang . Lambat cepatnya
proses penuaan tersebut tergantung pada
individu tersebut.
Ada dua permasalahan yang timbul sehubungan
dengan proses penuaan:
1. Permasalahan umum
2. Permasalahan khusus
Permasalahan Umum
1. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang
hidup di bawah garis kemiskinan sebagai dampak
krisis moneter dan ekonomi maka permasalahan
lanjut usia juga meningkat: beberapa di antaranya
terlantar dan sebatang kara.
2. Perkembangan pola kehidupan keluarga yang
menyebabkan lebih banyaknya keluarga inti
( nuclear family) kecil sehingga nilai keluarga besar
(extended family) menjadi lemah
Permasalahan Umum
3. Peningkatan mobilitas penduduk (termasuk
lanjut usia) menyebabkan semakin
meningkatnya kebutuhan transportasi dan/atau
komunikasi. Namun kebutuhan ini belum
sepenuhnya memadai
4. Keterbatasan kegiatan pembinaan kesejahteraan
lanjut usia oleh pemerintah dan masyarakat,
baik berupa keterbatasan tenaga profesional,
data yang lengkap, valid, relevan dan akurat
tentang karakteristik kehidupan dan
penghidupan para lanjut usia termasuk
permasalahannya serta sarana pelayanan dan
fasilitas khusus bagi para lanjut usia.
Permasalahan Khusus
1. Perubahan nilai sosial masyarakat: kurang
penghargaan kepada lanjut usia. Secara tradisional
lanjut usia sangat dihargai namun dalam kehidupan
modern mereka terisolasi
2. Berkurangnya daya tahan tubuh menghadapi polusi
lingkungan
3. Kesulitan memperoleh pekerjaan formal bagi lanjut
usia
4. Semakin tua fungsi tubuh menurun sehingga
menimbulkan kemunduran kemampuan fisik yang
menyebabkan kemunduran peran sosial. Sebagai
dampaknya timbul gangguan dalam memenuhi
kebutuhan hidup. Menjadi tergantung kepada orang
lain
Permasalahan Khusus
5. Karena kondisi, lanjut usia memerlukan tempat
tinggal dan fasilitas perumahan yang khusus
6. Selain kemunduran fungsi fisik, lanjut usia juga
mengalami pengaruh kondisi mental. Semakin
lanjut usia, semakin berkurang kesibukan sosial
yang menyebabkan kurangnya integrasi dengan
lingkungan sehingga lanjut usia merasa kesepian
(tidak bahagia)
Permasalahan Khusus
7. Biaya pemeliharaan kesehatan institusi:
- hanya 5% yang diurus oleh institusi
- Dari semua resep obat-obatan, 25 % untuk manula
- penyakit multipatologis dan kronis sebesar 40%, sering
menimbulkan kecacatan/ komplikasi sebelum meninggal
- akibat ketidakmampuan, lanjut usia lebih cepat sakit
- Respon terhadap pengobatan berkurang
- Daya tahan berkurang sehingga lebih cepat kena penyakit
- Lanjut usia kurang tahan terhadap tekanan mental,
lingkungan dan fisik
- Pemeliharaan kesehatan yang buruk umumnya terjadi pada
lanjut usia
Permasalahan Khusus
8. Lanjut usia mengalami ketakutan:
- Ketergantungan fisik dan ekonomi
- Sakit yang kronis (arthritis, hipertensi,
kardiovaskular, DM)
- Kesepian
- Kebosanan yang disebabkan oleh rasa tidak
dibutuhkan
Tanggapan
Tanggapan negatif dan kurangnya perhatian yang
memadai terhadap populasi lanjut usia
menciptakan ruang kosong, yang kemudian diisi
oleh kedokteran dan medis
Perhatian besar dari kalangan medis disambut baik
oleh keperawatan (sebagai kolaborator medis)
sehingga masalah kesehatan dapat teratasi
Semakin tua seseorang, cenderung semakin
berkurang daya tahan fisik mereka. Sehubungan
dengan kondisi ini kajian tentang keperawatan
lanjut usia (keperawatan gerontik dan geriatrik)
perlu ditingkatkan.
Keperawatan Gerontik
Gerontologi berasal dari kata geros (latin) yang artinya
lanjut usia dan logos artinya ilmu
1. Gerontologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
proses menua dan masalah yang mungkin terjadi pada
lanjut usisa
2. Keperawatan Gerontik adalah spesialisasi keperawatan
lanjut usia pada setiap tatanan pelayanan (rumah
sakit, komunitas, dan panti werdha) dengan
menggunakan pengetahuan, keahlian dan ketrampilan
merawat untuk meningkatkan fungsi optimal lanjut
usia secara komprehensif.
Keperawatan Geriatrik
Geriatri berasal dari kata geros yang artinya
lanjut usia dan eatriea yang artinya
kesehatan/medikal.
1. Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang
mempelajari aspek klinis, preventif, dan
terapeutis bagi klien lanjut usia
2. Keperawatan geriatrik: praktek keperawatan
yang berhubungan dengan penyakit pada
proses menua
Tujuan Gerontologi
1. Membantu individu lanjut usia memahami adanya
perubahan pada dirinya berkaitan dengan proses
penuaan
2. Membantu mempertahankan identitas
kepribadian lanjut usia
3. Mempertahankan, memelihara, dan meningkatkan
derajat kesehatan lanjut usia baik jasmani, rohani,
maupun sosial secara optimal
4. Memotivasi dan menggerakkan masyarakat dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan lanjut usia
Tujuan Gerontologi
5. Memenuhi kebutuhan lanjut usia
sehari-hari
6. Mengembalikan kemampuan
melakukan aktifitas sehari-hari
7. Mempercepat
pemulihan/penyembuhan penyakit
8. Meningkatkan mutu kehidupan untuk
mencapai masa tua yang bahagia
dan berguna dalam kehidupan
keluarga dan masyarakat, sesuai
dengan keberadaannya dalam
masyarakat.
Tujuan Geriatrik
1. Mempertahankan derajat
kesehatan para lanjut usia pada
taraf yang setinggi-tingginya
sehingga terhindar dari penyakit
atau gangguan
2. Memelihara kondisi kesehatan
dengan aktifitas fisik dan mental
3. Merangsang para petugas
kesehatan (dokter, perawat, dll)
untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosis yang tepat
dan dini bila mereka menemukan
kelainan tertentu
Tujuan Geriatri
4. Mencari upaya semaksimal mungkin agar
para lanjut usia yang menderita suatu
penyakit atau gangguan, masih dapat
mempertahankan kebebasan yang
maksimal tanpa perlu suatu pertolongan
(memelihara kemandirian secara
maksimal)
5. Bila para lanjut usia sudah tidak dapat
disembuhakan dan bila mereka suda tiba
pada stadium terminal, ilmu ini
menngajarkan untuk tetap memberikan
bantuan yang simpatik dan
perawatandengan penuh pengertian
(dalam akhir hidupnya memberi bantuan
moral danperhatian yang maksimal
sehingga kematian berlangsung dengan
tenang).
KOMPETENSI KEPERAWATAN
GERONTIK
Sesuai dengan Standar Proses Keperawatan:
1. Kompeten dalam melakukan pengkajian
2. Kompeten dalam menetapkan diagnosa
3. Kompeten dalam membuat perencanaan
4. Kompeten dalam mengimplementasikan
intervensi keperawatan
5. Kompeten dalam melakukan evaluasi
Kompetensi Keperawatan Gerontik
Sesuai Tujuan:
1. Kompeten dalam melakukan Promosi
Kesehatan
2. Kompeten dalam melakukan Pencegahan
(Preventif) Penyakit
3. Kompeten dalam menolong klien selama
proses Kuratif
4. Kompeten dalam menolong klien menjalani
masa Rehabilitatif
Kompetensi Keperawatan Gerontik
Sesuai Peran:
1. Kompeten sebagai seorang Care Giver
2. Kompeten sebagai seorang Pengajar (Teacher)
3. Kompeten menjadi seorang Pemimpin dan Menejer
4. Kompeten sebagai seorang Penasehat dan advokat
bagi permasalahan kesehatan klien
5. Kompeten Sebagai seorang Kolaborator pelayanan
kesehatan
6. Kompeten sebagai seorang Pembuat Keputusan yang
legal dan beretika
7. Kompeten sebagai seorang Peneliti
Kompetensi Keperawatan Gerontik
Sesuai Fungsi:
1. Kompeten melakukan tugas-tuas mandiri
(Independen)
2. Kompeten melakukan tugas-tugas Dependen
3. Kompete bersinergi dalam melakukan tugas-
tugas Interdependen
Kompetensi Keperawatan Gerontik
Apabila perawat-perawat gerontik memilki
kompetensi sesuai dengan standar proses
keperawatan, tujuan, peran, dan fungsi maka
perawat-perawat gerontik akan kompeten
melakukan 30 kompetensi keperawatan gerontik
oleh Mauk atau 18 menurut KKNI sehingga
pelayanan kesehatan lanjut usia memiliki
kualitas yang tinggi
Kompetensi Keperawatan Gerontik
Menurut MAUK
Kompetensi Keperawatan Gerontik
Menurut MAUK
Kompetensi Keperawatan Gerontik
Menurut MAUK
Kompetensi Keperawatan Gerontik
Menurut MAUK
Kompetensi Keperawatan Gerontik
Menurut KKNI
Kompetensi Keperawatan Gerontik
Menurut KKNI
Kompetensi Keperawatan Gerontik
Menurut KKNI
Kompetensi Keperawatan Gerontik
Menurut KKNI
Sumber Bacaan
www.depkes.go.id/download.php?file=downloa
d/pusdatin/buletin/buletin-lansia.pdf

Anda mungkin juga menyukai