PENDAHULUAN
berbagai penyakit infeksi, berhasil menurunkan angka kematian bayi dan anak,
memperlambat kematian, memperbaiki gizi dan sanitasi sehingga kualitas dan umur
harapan hidup meningkat. Akibatnya, jumlah penduduk lanjut usia semakin bertambah
Saat ini, diseluruh dunia, jumlah lanjut usia diperkirakan lebih dari 629 juta
jiwa (satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun), dan pada tahun 2025, lanjut usia
usia telah diantisipasi sejak awal abad ke-20. Tidak heran bila masyarakat di Negara
maju sudah lebih siap menghadapi pertambahan populasi lanjut usia dengan aneka
tantangannya. Namun saat ini Negara berkembang pun mulai menghadapi masalah
yang sama. Fenomena ini jelas mendatangkan sejumlah konsekuensi, antara lain
timbulnya masalah fisik, mental, social, serta kebutuhan pelayanan kesehatan dan
sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitarnya. Kenyataan ini mendorong semakin
berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik dengan semakin banyaknya
1
masalah kesehatan yang dialami oleh lanjut usia. Lanjut usia cenderung dipandang
masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang sakit sakitan. Persepsi ini muncul
karena memandang lanjut usia hanya dari kasus lanjut usia yang sangat ketergantungan
dan sakit sakitan. Persepsi negative seperti itu tentu saja tidak semuanya benar. Banyak
pula lanjut usia yang justru berperan aktif, tidak saja dalm keluarganya, tetapi juga
dalam masyarakat sekitarnya. Oleh karena iu, lanjut usia harus dipandang sebagai
ruang kosong, yang kemudian diisi oleh dunia kedokteran atau medis. Di satu sisi,
perhatian besar dari kalangan kedokteran ini harus disambut secara positif oleh dunia
merupakan aspek sangat penting yang perlu diperhatikan pada kehidupan lanjut usia.
Semakin tua seseorang, cenderung semakin berkurang daya tahan fisik mereka. Dalam
kaitan ini, kajian terhadap keperawatan lanjut usia keperawatan gerontik dan geriatric)
perlu ditingkatkan.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah
yaitu:
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
1. Definisi Gerontology
Perkembangan ilmu ini tidak dapat dipisahkan dari kemajuan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi karena sampai setengah abad yang lalu, ilmu memang belum
3
dikenal.Padahal ilmu mengenai kesehatan anak (pediatric) berkembang begitu
pesatnya. Berbagai istilah berkembang terkait dengan lanjut usia (lansia), yaitu
dengan lanjut usia sehingga perlu dibedakan pengertian antara gerontology dan
Gerontology berasal dari bahasa latin yaitu geros berarti lanjut usia dan logos
berarti ilmu. Gerontology merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses menua
pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan san status fungsional,
Gerontology berasal dari kata geros (latin) yang artinya lanjut usia dan logos
4
3. Gerontology adalah pengetahuan yang mencakup segala bidang persoalan
mengenai orang berusia lanjut, yang didasarkan pada hasil penyelidikan ilmu:
aspek menua.
5. Gerontology adalah cabang ilmu yang mempelajari proses menua dan masalah
usia yang dapat menjalankan perannya pada setiap tatanan pelayanan dengan
meningkatkan fungsi optimal lanjut usia secara komprehensif. Oleh karena itu,
Tujuan gerontology :
5
d) Memotivasi dan menggerakkan masyarakat dalam upaya meningkatkan
i) Meningkatkan mutu kehidupan untuk mrncapai masa tua yang bahasia dan
2. Definisi Geriatric
Geriatric berasal dari bahasa latin yaitu geros berarti lanjut usia dan eatriea
berarti kesehatan atau medis. Geriatric merupakan cabang ilmu kedokteran berfoku
pada masalah kedokteran berfokus pada masalah kedokteran yaitu penyakit yang
Geriatric merupakan salah satu cabang dari gerontology dan medis yang
mempelajari khusus aspek kesehatan dari usia lanjut, baik yang ditinjau dari segi
6
2. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas fisik sesuai dengan
6. Tetap memberikan bantuan moril dan perhatian sampai akhir hayatnya agar
3. Definisi gerontik
menjalankan perannya pada tiap tatanan pelayanan (di rumah sakit, rumah dan
7
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan yang
biopsikososial dan spiritual, dimana klien adalah orang yang berusia > 60 tahun,
dengan tenang dan damai melalui ilmu dan teknik keperawatan gerontik.
Usia yang dijadikan patokan untuk lanjut usia berbeda-beda, umumnya berkisar
antara 60-65 tahun. Beberapa pendapat para ahli tentang batasan usia adalah sebagai
berikut.
2. Menurut prof. DrR. Ny. Sumiati Ahmad Mohammad (Alm), guru besar universitas
dibagi menjadi :
8
c. Masa sekolah (usia 6-10 tahun)
3. Menurut Dra. Ny. Jos Masdani, Psikolog dari universitas Indonesia, kedewasaan
4. Menurut Prof. DR. Koesoemanto Setyonegoro, Sp. Kj, batasan usia dewasa sampai
b. Usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas usia 25- 60/65 tahun
9
d. Masa dewasa lanjut (usia 65-75 tahun)
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
Indonesia (Budi Anna Keliat, 1999). Sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3). (4)
UU No. 13 tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah
1. Mitos konservatif
10
Ada pandangan bahwa lanjut usia pada umumnya :
Fakta :
Lanjut usia sering kali dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai
dengan berbagai penderitaan akibat bermacam penyakit yang menyertai proses menua
Fakta :
Memang proses menua disertai dengan menurunnya daya tahan tubuh dan
metabolism sehingga rawan terhadap penyakit. Akan tetapi, saat ini telah banyak
3. Mitos senilitas
Lanjut usia dipapndang sebagai masa pikun yang disebabkan oleh adanya kerusakan
sel otak.
Fakta :
a. Banyak lanjut usia yang masih tetap sehat dan segar bugar
11
b. Daya pikirnya masih jernih dan cenderung cemerlang
4. Mitos ketidakproduktifan
Lanjut usia dipandang sebagai masa usia yang tidak produktif, bahkan menjadi beban
keluarganya.
Fakta :
5. Masa Aseksualitas
Ada pandangan bahwa pada lanjut usia, minta, dorongan, gairah, kebutuhan dan daya
Fakta :
tetap tinggal
Lanjut usia sudah tidak lagi jatuh cinta, tidak tertarik atau bergairah pada lawan jenis.
Fakta :
12
Menurut mitos ini, banyak orang berpendapat bahwa lanjut usia dapat santai
menikmati hasil kerja dan jerih payahnya di masa muda dan dewasanya. Badai dan
Fakta :
Sering ditemukan stress karena kemiskinan dan bebagai keluhan serta penderitaan
terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada
tahap sebelumnya.
sehari-hari dnegan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi dengan orang-
orang disekitarnya maka pada usia lanjut ia akan tetap melakukan kegiatan yang biasa ia
13
2.5 Peran Anggota Keluaga Terhadap Lansia
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga dalam melaksanakn
15. Memberi dorongan untuk tetap mengikuti kegiatan-kegiatan di luar rumah termasuk
pengembangan hobi
14
19. Memberik dorongan untuk tetap hidup bersih dan sehat
22. Memberi perhatian yang baik terhadap orang tua yang sudah lanjut maka anak-anak
Menurut Carter dan McGoldrick (1998), tugas perkembangan keluarga dengan lansia
Pengaturan hidup bagi lansia merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam
suatu pengalaman trauamtis, karena pindah tempat tinggal berarti akan mengubah
tinggalnya. Selain itu dengan pindah tempat tinggal berarti lansia akan kehilangan
teman dan tetangga yang selama ini berinteraksi serta telah memberikan rasa aman
pada lansia.
15
Kondisi ini tidak dialami oleh semua lansia, karena pindah tempat tinggal yang telah
dilakukan dengan persiapan yang memadai dan perencanaan yang matang terhadap
lingkungan baru bagi lansia, tentu akan berdampak positif bagi kehidupan lansia.
Ketika lansia memasuki masa pension, maka terjadi penurunan pendapat secara tajam
dan semakin tidak memadai, karena biaya hidup terus meningkat, sementara
tabungan/pendapat berkurang.
meningkatkan lansia untuk dapat hidup lebih lama dengan masalah kesehatan yang
ada.
Hal ini menjadi lebih penting dalam mewujudkan kebahagiaan keluarga, perkawinan
mempunyai kontribusi yang besar bagi moral dna aktivitas yang berlangsung dari
pasangan lansia.
Salah satu mitos tentang lansia adalah dorongan seks dan aktivitas sosialnya yang
tidak ada lagi.Mitos ini tidak benar, karena menurut hasil penelitian memperlihatkan
1975).Salah satu penyebab yang dapat menurunkan aktivitas seksual adalah masalah
psikologis.
16
Tugas perkembangan ini secara umum merupakan tugas perkembangan yang paling
trauamtis. Lansia biasanya telah menyadari bahwa kematian adalah bagian dari
kehidupan normal, tetapi kesadaran akan kematian tidak berarti bahwa pasangan yang
Ada kecenderungan bagi lansia untuk menjatuhkan diri dari hubungan social, tetapi
keluarga tetap menjadi focus interaksi lansia dan sumber utama dukungan social.Oleh
karena lansia menarik diri dari aktiviutas dunia sekitarnya, maka hubungan dengan
di masa lalu. Lansia sangat peduli terhadap kualitas hidup mereka dan berharap agar
dapat hidup terhormat dengan kemegahan dan penuh arti (Duvall, 1997)
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia.proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu
waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses
ilmiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa,
17
tua. Tiga tahap ini berbeda, baik sevara biologis maupun psikologis.nmemasuki usia tua
berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fsik yang ditandai dengan kulit
yang mengendur, rambut putih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas,
penglihatan semakin memburuk, geraka lambat, dan figure tubuh yang tidak
proporsional.
Who dan undang undang nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia
pada bab 1 pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua.
Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakn proses yang berangsur angsur
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan
kematian.
Dalam buku ajar geriatric, prof. Dr. R. Boedhi darmojo dan dr. H. Hadi martono
(1994) mengatakan bahwa “menua” (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Dari pernyataan
struktur dan fungsi organ. Kondisi ini dapat memengaruhi kemandirian dan kesehatan
alamiah dan umumnya dialami oleh semua makhluk hidup. Misalnya, dengan terjadinya
kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan lain, hingga tubuh “mati”
sedikit demi sedikit. Kecepatan proses menua setiap individu pada organ tubuh tidak
18
akan sama.adakalanya seseorang belum tergolong lanjut usia/masih muda, tetapi telah
menunjukkan kekurangan yang mencolok (deskripansi). Ada pula orang telah tergolong
lanjut usia, penampilannya masih sehat, segar bugar, dan badan tegap. Walaupun
demikian, harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering dialami lanjut usia.
Manusia secara lambat dan progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan
akanmenempuh semakin banyak distorsi meteoritic dan structural yang disebut sebagai
yang akan menyebabkan berakhirnya hidup dengan episode terminal yang dramatis,
misalnya stroke, infark miokard, koma asidotik, kanker metastasis, dan sebagainya.
berkaitan.sampai saat ini, banyak definisi dan teori yang menjelaskan tentang proses
menua yang tidak seragam. Secara umum, proses menua didefinisikan sebagai perubahan
untuk dapat bertahan hidup. Berikut akan dikemukakan bermacam macam teori proses
1. Teori biologis
molekul yang sangat reaktif. Molekul ini memiliki muatan ekstraseluler kuat
19
yang dapat menciptakan reaksi dengan protein, mengubah bentuk dan
sifatnya, mollekul ini juga dapat bereaksi dalam lipid yang berbeda dalam
1) Teori croos link atau jaringan ikat menyatakan bahwa molekul kolagen dan
serat kolagen yang awalnya di deposit dalam jaringan otot polos, molekul ini
menjadi lebih kaku. Kulit yang menua merupakan contoh cross linkage
elastin. Contoh cross linkage jaringan ikat terkait usia meliputi penurunan
kekuatan daya rentan dinding arteri, tanggalnya gigi, tendon kering dan
berserat.
20
c. Teori imunologis
sel mutasi terbentuk beberapa kali. Semakin bertambahnya usia, fungsi system
fungsi.
2. Teori psikososial
a. Teori disengagement
Teori ini menyatakan bahwa orang yang menua menarik diri dari peran yang
biasanya dan terikat pada aktivitas yang lebih introspektif dan berfokus pada diri
dan psikologis
21
4) Disengagementbermanfaat baik bagi lansia dan masyarakat.
b. Teori aktivitas
kalsik oleh Lemon et.al (1972) mengusulkan bahwa orang tua yang aktif secara
setelah itu telah menunjukkan bahwa lansia dengan keterlibatan social yang lebih
besar memiliki semangat dan kepuasan hidup yang tinggi, penyesuaian serta
kesehatan mental yang lebih positif daripada lansia yang kurang terlibat secara
social.
teori ini mngeasumsikan lansia memiliki kebutuhan yang sama seperti dewasa
tengah, selain itu teori ini tidak menunjukkan dampak perubahan biopsikososial
atau adanya kehilangan kemapuan yang multiple pada lansia untuk melanjutkan
aktivitas.
c. Teori kontinuitas
kepribadiam tetap sama dan prilaku menjadi lebih mudah diprediksi seiring
menentukan derajat keterkaitan dan aktivitas pada masa lansia. Berdasarkan teori,
peran sebagai teori yang menjanjikan karena teori ini menunjukkan kompleksitas
22
proses penuaan dan kemampuan adaftif seseorang. Beberapa pendapat bahwa
teori ini terlalu sederhana dan tidak mempertimbangkan berbagai faktor yang
menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia
1. Factor endogenik, yaitu dari dalam tubuh manusia sendiri, dengan menua nya organ-
2. Factor eksogenik, yaitu pengaruh dari luar berupa gaya hidup, lingkungan hidup,
social budaya dan laim-lain. Factor ini dapat diubah atau diperbaiki dengan berbagai
cara, agar manusia hidup lebih sehat, berkualitas, bahagia dan damai sejahtera.
1. Faktor genetik
Adanya pengaruh dari penyakit bawaan yang berasal dari genetik sehingga akan
2. Faktor endogenik
menurun, osteoklast meninggkat sehingga terjadi resorbsi dan remodeling tulang dan
23
a. Diet/asupan zat gizi
f. Polusi
4. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan dalam proses penuaan merupakan faktor prediposisi dari kedua
faktor sebelumnya, yaitu faktor biologis dan faktor psikologis. Beberapa faktor
Berbagai stres psikologi yang dialami seseorang akan berpengaruh dengan kondisi
fisik seseorang. Dalam menghadapi sres tubuh berusaha melakukan adaptasi dengan
mengeluarkan macam hormon. Subtansi kimia dan reaksi untuk menghadapi stresor.
6. Faktor biologi-lingkungan
Berbagai macam kondisi lingkungan yang menjadi tempat hidup seseorang akan
tubuh berusaha untuk menyesuaikan diri dengan dengan lingkungan. Semakin buruk
kondisi lingkungan akan semakin keras pula tubuh berusaha beradaptasi dengan
24
lingkungan sekitar. Semakin besar tubuh beradaptasi akan mengakibatkan tubuh cepat
tingkat stres individu . misalnya seseorang yang hidup dikota besar yang sibuk, daya
saing tinggi dan konsumtif biasanya akan memiliki tingkat stres yang tinggi . tingkat
stres psikologis yang tinggi ini akan berpengaruhi terhadap kemampuan tubuh dalam
semakin cepat. Sangat terbaik dengan kondisi lingkungan yang tenang, kondusif,
kondusif akan menyebabkan tingkat stres rendah sehingga tubuh cenderung akan
Menurut Siti Bandiah (2009)penuan dapat terjadi secara fisiologis dan patologis.
Penuan yang terjadi sesuai dengan kronologis usia. Faktor yang memengaruhi yaitu:
Kematian sel merupakan seluruh program kehidupan yang dikaitkatan dengan peran
DNA yang penting dalam mekanisme pengendalian fungsi sel. Secara genetic,
3. Status Kesehatan
25
Penyakit yang selama ini selalu dikaitkan dengan proses penuaan sebenarnya bukan
disebabkan oleh proses menuanya sendiri, tetapi lebih disebabkan olehfaktor luar yang
4. Pengalaman Hidup
a. Paparan sinar matahari: kulit yang tak terlindung sinar matahari akan mudah
5. Lingkungan
Proses menua secara biologis berlangsung secara alami dan tidak dapat dihindari,
6. Strees
yang tercermin dalam bentuk gaya hidup akan berpengaruh terhadap proses penuaan.
Terjadinya perubahan selular dan organel sel pada penuaan sehinggah terjadi
penurunan fungsi organ-organ tubuh manusia. Perubahan proses fisiologi penuaan pada
ginjal,sistem endokrin,hemopoiesis, susunan saraf pusat dan susunan saraf ferifer, mata,
26
pendengaran. Masalah mental pada usia lanjut dijelaskan pengaruh fisik usia lanjut pada
Proses penuaan alami menurut “Hukum 1%” dikatakan bahwa seseorang yang
berusia di atas usia 30 tahun akan menyebabkan berkurangnya fungsi sel-sel organ tubuh
rata-rata satu persen per tahun. Jadi artinya pada seseorang dengan usia 55 tahun maka
fungsi organ seperti otak,hati, ginjal, dll sudang berkurang 25%, begitu untuk umur
selanjutnya.
Teori penuaan sel yang dikatakan dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetik), yaitu
degenerasi sel, teori pembentukan zat sampah lipofusin, faktor endokri (hormon) dan
pengaruh makanan. Perubahan aktivitas gen akan mempengaruhi fungsi daya tahan tubuh
(fungsi imun), gangguan pertumbuhan dinding pembulu darah arteri, maupun terjadi
pertumbuhan sel tumor ganas sehingga menimbulkan penyakit yang bersamaaan dengan
pertambahan usia.
Ada beberapa teori penuaan antara lain teori sel karena ketidakstabilan genetik,
degenerasi sel dan teori pembentukan lipofusin. Teori autoimun juga dipengaruhi
keturuan (genetik), faktor endokrin bahwa perubahan neural dan endokrin sebagai
penyebab penuaan baik sel tersebut maupun fungsinya. Perubahan aktivitas gen akan
27
mempengaruhi fungsi daya tahan tubuh (fungsi imun), gangguan pertumbuhan dinding
pembuluh darah arteri, maupun terjadi pertumbuhan sel tumor ganas sehingga
perkiraan semula, yaitu pada wanita sesudah menstruasi pertama (menarche) sedangkan
pada laki-laki sesudah mimpi basah pertama (bukan ngompol).Pada saat kematangan
seksual ini secara biologis manusia sudah siap untuk mengembangbiakkan keturunannya
Diketahui bahwa pigmen lipofusin ada hubungannya dengan penuaan pada tingkat
organ yang pada akhirnya akan merusak sel (degenerasi) secara total. Pembentukan
lipofusin berasal dari radikal bebas yang memasuki sitoplasme sel dan kemudian
intraksi antara oksida lipid dengan protein sel yang menghasilkan polimer pembentuk
oksida lipid dengan protein sel yang menghasilkan polimer berbentuk lipofisin
pigment. Lisizom diduga sebagai sumber utama lipofusin didalam sel (Zs-Nagy
1987). Disamping itu organel sel yang lain seperti mitokondria berperan dalam
pembentukan lipofusin.Bila mengenai sel otak atau saraf rusak maupun sel jantung
yang termasuk sel postmitotik, sel tersebut tidak akan bertumbuh sekiranya terjadi
kerusakan sel total (unrenewable). Otak adalah organ dalam tubuh manusia berfungsi
28
berkurangnya neuron, dendrit dan dendritik spinalis pada berbagai area korteks otak
(Duckett 1991). Proses penuaan pada sel otak dan saraf akan membuat kita pelupa
Teori penuaan akibat penumpukan pigmen lipofusin sebagai petanda penuaan sel
sudah dapat dibuktikan. Lipofusin ini akan menumpuk dalam sel otak terutama inti
sel otot jantung dari sel neuron otak. Penumpukan granul autofloresen lipofusin
merupakan fenomena penting dalam proses penuaan, pigmen ini menumpuk dalam
seksual. Selanjutnya Nakano dan Gotoh (1992) menemukan bahwa pigmen lipofusin
ini menumpuk tergantung dari kecepatan metabolisme dari mamalia dan menyatakan
sebetulnya penuaan terjadi lebih dini dari perkiraan semula yaitu pada wanita sesudah
pertama (bukan ngompol).Pada saat kematangan seksual ini secara biologis manusia
2. Kerusakan Mitokondria
29
Mitokondria dikatakan berperan sebagai jam biologi penuaan sehingga kecepatan
reaksi radikal bebas sehingga mempercepat penuaan sel ( Barja and Herrero 2000).
mitokondria sebagai penyebab utama radikal bebas mematikan sel atau mempercepat
proses penuaan. Saste et al. (2000a, 2000b) mendapatkan bahwa antioksidan seperti
extract Egb 761 dapat mencegah kerusakan mitikondria DNA (mtDNA) dan oksidasi
penuaan organ otak dan hati. Selanjutnya diamond et al. (2000) menemukan bahwa
maupun stroke, trauma otak (traumatic brain injury). Tapi penelitian masih
diperlukan untuk mempelajari efek dosis, komponen aktif mekanisme kerja dan
pemakaian klinik.
Samson and Nelson (2000) mendapatkan bahwa penuaan otak disebabkan oleh
oksigen.Peranan ion besi pada produksi radikal bebas oksigen dimulai oleh reaksi
rantai oksidasi dan didentifikasi bahwa mitokondria sebagai sumber utama radikal
enzim katalase dan kadar GSH (glutathion) pada pemberian senyawa protein larut
30
dalam air suatu peredam radikal bebas yang bersal dari sejenis kacang polong (broad
hubungan yang sangat kompleks antara diet, konstitusi, dan pembentukan antioksidan
dismutase) suatu enzim yang sangat berperan menghambat reaksi radikal untuk
pada penuaan.
1. Perubahan fisik
a. Sel
Jumlah lebih sedikit ,ukuran lebih besar ,mekanisme perbaikan sel terganggu
b. Sistem persyarafan
31
Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi,mengecilnya saraf panca
c. Sistem pendengaran
telinga dalam terutama terhadap bunyi suara atau nada yang tinggi dan tidak
d. Sistem penglihatan
menurunnya daya membedakan wama biru dan hijau pada skala, menururnnya
dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi penurunan
aktivitas otot.
f. Sistem Respirasi
g. Sistem Gastrointestinal
32
Terjadi penurunan selera makan rasa haus, asupan makanan dan kalori, mudah
pengongan lambung
h. Sistem Genitourinaria
i. Sistem Endokrin
j. Sistem Integumen
k. Sistem Muskulokeletal
2. Perubahan Psikososial
33
Pensiun adalah nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas
b) Kehilangan status
c) Kehilangan teman/kenalan/relasi
d) Kehilangan pekerjaan/kegiatan
sempit.
3. Perubahan Spiritual
34
b) Lansia makin teratur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam
Nugroh2000)
perkembangan yang dicapai pada tingkatan ini adalah berpikir dan bertindak
dengan cara memberikan contoh cara mencintai dan keadilan (ro9/8 dalam
4. Perubahan Mental
b) Kesehatan umum
c) Tingkat pendidikan
d) Keturunan (Hereditas)
e) Lingkungan
Perubahan kepribadian yang drastis, keadaan ini jarang terjadu.lebih sering berupa
ungkapan yang tulus dari perasaan seseorang.kekakuan mungkin karena faktor lain
35
1992). Untuk mengendalikan hal ini, maka sebaiknva setiap orang walaupun dalam
kondisi lansia, juga tetapmempertahankan cara belajar. Hal itu bukan harus
1976, bahwa memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan
kita, setiap saat pula stimuli tu direkam secara sadar atau tidak sadar. Menurut
manusia untuk menyimpan informasi sebesar seratus triliun bit .menurut john von
36
Dicirikan oleh ingatan seseorang menngenai 7 sampai 10 angka dalam
nomor telepon selama beebrapa detik sampai beberapa menit pada saat
tersebut, tetapi hanya akan berlangsung lama jika seseorang terus menerus
hasil dari sinyal-sinyal saraf yang terus berjalan berkeliling di jejak ingatan
sementara melalui ingatan neuron bergaung.tetapi teori ini masih belum dapat
selama beberapa detik ataubahkan beberapa menit. Lintasan jenis seperti ini
dapat menimbulkan tgatan jangka pendek.hal ini dapat dikajipada lansia saat
Ing8atan ini kadang kadang akan hilang,kecuali jika jejak ingatan menjadi
37
perubahan kimiawi di terminal presinaptikatau membran post sinaptik di mana
minggu. Salah satu terminal presinaps berasal dari neuron sensorik masukan
primer dan berakhir pada permukaan neuron yang dirangsang; keadaan ini
rangsang noksius.
38
Hal ini biasanya diuji dengan meminta pasien untukmengingat tiga atau
mnemoniks saat diberi suatu tugas pengingatan dan pemakaian hal tersebut
Pada umumnya diyakini sebagai hasil dari perubahan stuktural pada saat
Adapun proses penuan fisiologis pada jaringan dan organ menurut Roe D.
A (1992) yaitu:
1. Proses Penuaan Fisiologis pada Jaringan dan Organ (Roe D.A. 1992)
39
Perubahan proses penuaan pada kulit meliputi pengeringan kulit, keriput,
jamur dan keganasan. Rambut berubah menjadi uban dan lepas pada laki-laki
sehingga terjadi gundul terutama kulit kepala daerah frontal (dahi) dengan
menipis dan lepasnya rambut dan terjadi rambut kasar pada hidung dan
telinga.Pada rambut wanita menjadi jarang dan tipis pada keseluruhan kulit
kepala. Rambut pada daerah seks sekunder juga berkurang baik pada laki-laki
menopause.
cairan gusi dan berkurangnya jaringan ikat dalam mulut, sensasi rasa juga
terganggu.
gusi,hilangnya gigi dan abses pada gigi. Tulang sekitar gigi geligi juga
40
Perubahan pada gigi yang berkaitan dengan bertambahnya usia adalah
Angular Cheiltis dan stomatis sering terjadi, pecahnya sudut bibir atau
mulut. Pada mukosa mulut sering juga terjadi kandidiasis, leukoplakia suatu
Aktvitas sekresi saluran cerna menurun pada penuaan, perubahan yang nyata
berkurang enzim pepsin dan sekresi mucus lambung. Pada penuaan penyakit
Konstpasi anatomi jantung sering terjadi pada usia lanjut. Hal ini di sebabkan
perpanjangan transit tinja melalui kolon dan lamanya tertahan tinja dalam
rectum.Dehidrasi tinja terjadi bila tertahan lama pada kolon dan lebih banyak
air diekstrak oleh kolon akibat paparan yang lama pada permukaan kolon
41
Perubahan antomi jantung akibat proses penuaan secara keseluruhan adalah
ukuran atrium kiri. Katup jantung jadi lebih kaku dan tebal, jarigan kolagen
seperti peningkatan tekanan darah, demam, dan latihan fisik berat yang dapat
elastik jaringan. Penurunan area permukaan alveoli secara garis lurus bila
42
dibandingkan dengan usia 20 tahun , maka pada usia 80 tahun permukaan
Perubahn terjadi pada jaringan elastik paru baik secara kualitatif maupun
mengembang.
bertambahnya usia.
Paru-paru sebagai organ tempat penggantian gas oksigen masuk dengan CO2
penuaan adalah penurunan aliran darah ginjal total, glomerular filtration rate
terhadap adanya retrium dan terbatasnya asupan natrium secara nyata kurang
43
efisien dengan peuaan. Akibat menurunnya efisiensi penanganan natrium
orang usia lanjut mengalami stres seperti trauma atau infeksi (efstein 1979).
pada system endokrin ferifer seperti mulai dari pituitari, kelenjar tiroid,
hormone. Di lain pihak, pada penuaan akan terjadi gagalnya respons posterior,
posterior, sehingga terjadi kurangnya efek AHD terhadap konservasi air atau
44
Penuaan pada kelenjar tiroid berhubungan dengan perubahan anatoi di dalam
perubahana pada level hormone tiroksin manusia usia lanjut yang sehat,tetapi
memproduksi telur), tetapi proses pengurangan oosit dimulai sejak infan dan
penuaan bukan karena hilangnya oosit. Telur yang dihasilkan oleh ovarium
yang tua bersifat kurang hidup (viable) dan tidak matang seperti telur pada
usia yang lebih muda. Produksi estrogen menurun pada wanita usia lebih 40
lanjut. Secara fisikologis testoteron aktif berkurang pada laki-laki usia lanjut.
45
adalah multifaktor. Strelitas pada laki-laki usia lanjut merupakan akibat
pada obesitas yang sering ditemukan pada manusia usia lanjut, tetapi organ
sensitif insulin keadaan normal pada usia lanjut yang tidak obes (andres
1972).
bertambahnya usia. Asupan natrum terbatas pada usia lanjut seperti pada
aldosteron lebih sedikit pada usia di atas 60 tahun. Sekresi renin dengan
Kadar hemoglobin pada usia lanjut sehat sama dengan kadar hemoglobin
orang dengan usia lebih muda. Penyerapan besi sama antara usia lanjut
46
dengan kelompok usia yang lebih muda, tetapi jumlah besi yang diserap
dibandingkan dengan yang muda. Pada usia lanjut yang sehat cadangan
ditimbun didalam hati atau jaringan tempat cadangan lain. Baik pada
penyerapan besi.
makanan atau sumber sintetik akan diserap baik pada usia lanjut dan
yang lebih muda. Apakah folasin yang tidak diserap dipakai secara baik
untuk hemopoiesis pada usia lanjut pada usia lanjut dan usia muda tidak
seperti vitamin B6, vitamin B12 dan riboflavin menurun pada usia lanjut.
9. Perubahan fisiologis proses penuaan pada susunan saraf dan susunan saraf
perifer .
Perubahan pada susuna saraf pusat pada peuaan terjadi secara struktural
47
belajar dan menyimpan informasi, orang – orang intelektual yang selalu
hilangnya kesanggupan untuk fokus pada objek dekat yang biasanya dimulai
pada usia pertengahan. Hal ini di sebabkan oleh ketidaksanggupan lensa usia
serat dalam lensa. Katarak pada mata usia lanjut di bagi atas kortikal dan
48
progresif penglihatan,yang dapat di sembuhkan dengan ekstraksi
lanjut.
Perubahan penuaan pada mata mempunyai variasi perbedaan yang besar antar
fungsi telinga dalam (cochlea) dan hubungan saraf pendengaran dekat atau
didalam rok.
49
kesehatan umum berhubungan dengan hilangnya pendengaran seperti
atherosclerosis.
Ada empat penyakit yang sangat erat hubungannya dengan proses menua
ketidakseimbangan tiroid.
kolagen lainnya.
Menurut The National Old People’s Welfare Council di Inggris penyakt atau
50
j) Dekompensasi kordis. l) Gangguan defekasi.
k) Diabetes mellitus,
osteomalasia dan
hipotiroidisme.
faktor luar, misalnya makanan, kebiasaan hidup yang salah, infeksi dan
keadaannya parah.Hal ini perlu sekali untuk dikenali agar tidak salah atau
51
sampai penderitanya mengalami kematian. Lanjut usia pun biasanya
sebagai berikut TBC, penyakit yang tidak jelas, trauma, penyakit infeksi
dilakukan Boedi Darmojo et al, 1991 ; Kartini, 1993 ; dan Kamso et al,
1993).
berbeda dengan yang terdapat pada populasi lain. Secara singkat dapat
52
1. Penyakit bersifat multipatologis atau penyakit lebih dari satu.
sebelum meninggal.
1. Paru
atau usia tua yang disebabkan elastisitas jaringan paru dan dinding
53
paru. Selain penurunan fungsi paru akibat proses menua, beberapa
faktor yang dapat memperburuk fungsi paru, antara lain debu, polusi
kronis dan tidak sedikit kematian terjadi akibat radang paru. Kanker
paru sering ditemukan terutama pada lanjut usia yang perokok berat.
54
penurunan, akibat semakin berkurangnya aktivitas. Yang juga
lanjut usia, tekanan darah akan naik secara bertahap, elastisitas jantung
dengan orang muda berusia 20 tahun. Oleh karena itu, tekanan darah
pada wanita lanjut usia mencapai 170/90 mmhg dan pria lanjut usia
Derajat kerja jantung dapat dinilai dari besarnya curah jantung atau
curah jantung, yaitu jumlah darah yang dikeluarkan oleh bilik jantung
sudah tentu menimbulkan efek pada fungsi alat lain, seperti otot, paru,
orang muda.
55
Denyut jantung nadi juga meningkat pada waktu seseorang melakukan
aktifitas fisik. Pada saat bekerja maksimal, denyut nadi akan mencapai
yang menghambat aliran darah dan pada suatu saat, dapat menutup
pembuluh darah.
jaringan yang dialiri zat asam oleh pembuluh darah ini akan rusak atau
Bila kejadian ini terjadi di otak, akan terjadi stroke, sedangkan bila
miokard atau masih lebih ringan dapat terjadi angina pectoris (sakit
56
saat ini penyakit jantung iskemik sudah menjadi pembunuh ketiga
lanjut usia.
Jenis penyakit jantung lain yang juga banyak ditemukan pada lanjut
lanjut usia, 20% pria dan 12% wanita yang berusia 65 tahun ke atas,
khas yaitu seperti dada ditekan atau terasa berat yang sering kali
57
menjalar ke lengan kiri. Sakit dada biasanya timbul waktu
waktu istirahat.
mencapai usia lanjut dan lebih banyak terjadi pada pria perokok.
3. Hipertensi
58
penelitian longitudinal telah membuktikan hal ini pada pengobatan
a) Hipertensi pada tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg dan tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
mungkin juga terjadi reflux disease (terjadi akibat refluks isi lambung
59
menelan sering mengalami kesulitan. Kelemahan otot esofagus sering
Gejalanya :
2) Penurunan BB
3) Mual
60
adanya tumor yang menyumbat saluran kemih.Pada pria berusia lebih
dari 50 tahun, sisa urine dalam kandung kemih dapat disebabkan oleh
dapat terjadi pada lanjut usia,tetapi bentuk fungsi ini tidak khas seperti
61
pada orang muda. Salah satu kelenjar endokrin dalam tubuh mengatur
stres.
menipis).
62
Diabetes melitus sering ditemukan pada lanjut usia yangberumur 70
Biasanya nyeri akut pada persendian itu disebabkan oleh gout.Hal ini
63
dan lantai yang licin. Karena adanya patahtulang tersebut, dapat terjadi
8. Proses Keganasan
pada paru, saluran pencernaan, dan kelenjar prostat. Pada lanjut usia,
keluarga.
keganasantersebut.
64
Setiap manusia di dunia akan mengalami proses menua dan menjadi
adalah mereka yang berusia 60-74 tahun dan menurut UU RI No.13 tahun
di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta
dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan
sejak tahun 2013 jumlah lansia di dunia 13,4%, tahun 2050 menjadi
dari jumlah penduduk dan tahun 2020 mencapai 11,3%, dan diperkirakan
pula bahwa total lansia di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 29,12
juta jiwa. Di Indonesia pula terjadi peningkatan populasi lansia dari 14,4
juta jiwa di tahun 2000 dan diperkirakan mencapai 28,8 juta jiwa di tahun
65
selalu dialami atau diungkapkan. Seksualitas dipengaruhi oleh interaksi
hubungan suami istri dan 7.32% lansia selalu melakukan hubungan suami
Sampai saat ini, seksualitas orang tua belum dibahas secara terbuka
66
Pikiran dari orang Korea lebih acuh tak acuh atau negatif tentang
lagi saat mereka kehilangan pasangan mereka (Lee, Kwon, Kim, &
Moon, 2007).
orang tua menikmati kehidupan seks yang aktif dan memeriksa bukti
ini juga menjelaskan beberapa masalah seksual yang dihadapi oleh orang-
orang yang lebih tua, terutama kesulitan- kesulitan yang dialami dalam
menjalankan aktifitas seksual sampai usia yang cukup lanjut, dan aktifitas
Aktifitas dan perhatian seksual pasangan suami istri lansia yang sehat
67
suatu peristiwa yang sulit untuk dijelaskan sehingga menimbulkan suatu
intelektual, dan aspek sosial dari kehidupan seksual dengan cara yang
dapat dihindari dan sebagian besar orang yang sehat tetap aktif secara
seksual secara teratur sampai usia lanjut. Namun proses penuaan memang
wanita, dan disertai sejumlah medis yang menjadi lebih prevalen pada
ni, perlunya waktu lebih untuk mencapai ejakulasi, dan menunggu lebih
68
Meskipun perubahan biologis tidak bias dihindari, dampaknya sangat
kendali dirinya.
69
Lansia direkomendasikan melakukan aktivitas fisik setidaknya selama
melakukan pekerjaan rumah, dan naik turun tangga dapat mencapai tujuan
yang diinginkan.
yang tidak terlalu membebani tulang seperti berjalan, latihan dalam air,
lansia yang tidak terlatih harus mulai dengan intensitas rendah dan
latihan fisik.
70
sebelum beban ditambah. Waktu yang dibutuhkan adalah satu set latihan
Kesiaran sendi (ROM) yang memadai pada semua bagian tubuh sangat
lansia.
seoptimal mungkin pada ROM yang bebas dari nyeri. Pembebanan pada
tekhnik mengangkat beban yang benar, berjalan, cara menjaga fostur yang
71
mempertimbangkan kelemahan yang mungkin ada.Screening diperlukan
pasien aman untuk berlatih, dipikirkan pula apakah pasien lebih baik
apabila tidak aktif berlatih. Screening meliputi semua system utama tubuh,
aspek social sehingga sekaligus bisa berdampak pada emosi lansia (erin,
2002).
dalam air.
dari orang dewasa muda, dengan sering terjadi efek samping atau efek
toksik obat. Oleh karena itu, pemakaian obat pada lansia memerlukan
72
perhatian dan pertimbangan khusus. Pemakaian obat pada lansia dapat
Jika dosis yang biasanya diberikan pada orang dewasa muda juga
diberikan pada lansia, sering timbul respon yang berlebihan atau efek
toksik serta berbagai efek samping. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor
sebagai berikut :
darah).
73
c. Penurunan berat badan dan cairan tubuh, serta penambahan lemak
absorpsi aktif.
lebih tinggi dan bertahan lebih lama dalam darah dan jaringan. Waktu
komplikasi selanjutnya tidak seperti pasien anak dan lansia yang mungkin
karena itu, penting sekali untuk mencegah terjadinya keracunan obat pada
lansia.
74
1. Berikan obat hanya bila betul-betul diperlukan, artinya obat hanya
diberikan bila ada indikasi yang tepat. Bila diperlukan obat plasebo,
barbiturate) dan tidak berinteraksi dengan obat lain atau penyakit lain
dan bila perlu dengan memantau kadar obat dalam plasma. Dosis
sediaan obat yang mudah ditelan (sebaiknya sirup atau tablet yang
6. Periksa secara berkala semua obat yang digunakan oleh pasien, dan
75
menyebutkan bahwa orang tua (lanjut usia)dalam literature lama (jawa)
1. Wong sepuh: orang tua yang sepi hawa nafsu, menguasai ilmu “Dwi
2. Wong sepah: Lanjut usia yang kosong, tidak tahu rasa, bicaranya
1. Lanjut usia berbudi sentosa: orang tua ini meskipun diridai Tuhan
Yang Maha Esa dengan rezeki, tetapi berusaha terus, disertai selalu
2. Lanjut usia yang lemah: orang tua yang putus asa sebaiknya hanya
tuhan.
1. Tipe arif bijaksana: lanjut usia ini kaya dengan hikmah pengalaman,
76
bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi
2. Tipe mandiri: lanjut usia ini senang mengganti kegiatan yang hilang
3. Tipe tidak puas: lanjut usia yang selalu mengalami konflik lahir dan
4. Tipe pasrah: lanjut usia yang selalu menerima dan menunggu nasib
dilakukan.
1. Tipe optimis: lanjut usia santai dan periang, penyesuaian cukup baik,
77
pasifnya. Tipe ini sering disebut juga lanjut usia kursi gotang (the
rocking chairman).
fleksibel, dan tahu diri. Biasanya, sifat ini terlihat sejak muda. Mereka
masyarakat, tetapi selalu pasif, tidak berambisi, masih tahu diri, tidak
pension, tidak suka bekerja, dan senang berlibur, banyak makan dan
banyak minum.
5. Tipe militant dan serius: lanjut usia yang tidak mudah menyerah,
6. Tipe pemarah frustrasi: lanjut usia yang pemarah, tidak sabar, mudah
kepahitan hidupnya.
78
7. Tipe bermusuhan: lanjut usia yang selalu menganggap orang lain yang
tua itu bukan hal yang baik, takut mati, iri hati pada orang yang muda,
buruk.
8. Tipe putus asa, membenci dan menyalahkan diri sendiri: lanjut usia ini
memandang lanjut usia sebagai tidak berguna karena masa yang tidak
79
3. Lanjut usia mandiri dengan bantuan tidak langsung
tempat tidur, lemari, mengunci pintu dan jendela, dan lain-lain yang dapat
dilakukan secara normal. Salah satu factor yang sangat menentukan adalah
80
Dimensi spiritual ini berupaya untuk mempertahankan keharmonisan atau
merupakan kualitas dasar manusia, yang dialami oleh lansia dari semua
akhir.Pada masa ini, manusia sudah tidak produktif lagi, kondisi fisik
(Stanley, 2006).
lanjut usia menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah
81
mencapai usia 60 tahun ke atas. Sementara itu WHO mengatakan bahwa
lanjut usia meliputi usia pertengahan yaitu kelompok usia 45-59 tahun
2003).
pesat di dunia dalam kurun waktu tahun 1990-2025. Jumlah lansia yang
kini sekitar 16 juta orang, akan menjadi 25,5 juta pada tahun 2020, atau
sebesar 11,37 persen dari jumlah penduduk. Kenaikan pesat itu berkaitan
(Depsos, 2007).
82
terkait obat Antihivertensi pada pasien usia lanjut di poli geriatric
antagonis kalsium (CCB) , selain itu terdapat suatu alternating agent yang
Penyakit katarak tidak ada terapi obat untuk katarak selain dengan
cara pembedahan operasi yang sering di lakukan pada orang berusia lebih
dari 65 tahun
2. Terapi Farmakologi
83
obat yang dapat di beikan adalah antikolinergik seperti
meningkat 11,34 %.
84
Ketika seseorang didiagnosa sakit dengan sebuah sakit yang
itu pendek atau panjang, bagi para pasien paliatif adalah hari-hari yang
jawaban pasti dengan penderitaan rasa nyeri yang sangat hebat. (Megawe;
1998) Berbagai macam peran hidup yang dijalani selama ini pasti akan
pada para pasien poli perawatan paliatif akan lebih memberikan dampak
manusia yang pasti akan terjadi. Akan tetapi, proses menuju kepada
sebuah penderitaan yang sangat berat karena mereka harus menderita sakit
nyeri yang sangat hebat. Semakin lama rentang masa sakit mereka
85
dengan para pasiennya karena keluarga dan orang-orang yang dekat
cara. Perilaku health seeking pasti akan dilakukan baik itu dengan tujuan
86
menyebabkan perubahan apapun, tergantung pada individu yang
spiritual para pasien paliatif dengan para pasien pada umumnya membuat
itu, health seeking behavior para pasien poli perawatan paliatif tentunya
berbeda dengan health seeking behavior para pasien lainnya, karena health
seeking behaviornya memiliki arah yang unik dan tujuan yang tidak sama
87
BAB III
kultural dan spiritual yang berdasarkan pada pencapaian kebutuhan dasar manusia.
Dalam hal ini, asuhan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien bersifat
baik dalam keadaan sehat maupun sakit, yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.
Asuhan keperawatan gerontik diberikan berupa bantuan kepada klien lanjut usia
karena adanya:
2. Keterbatasan pengetahuan,
1. Agar lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan
sehingga memiliki ketenangan hidup dan produktif sampai akhir hayat nya.
88
3. Membantu mempertahankan serta meningkatkan daya hidup atau semangat
4. Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit atau
diagnosis yang tepat dan dini bila mereka menemukan kelainan tertentu.
6. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar klien lanjut usia yang menderita
maksimal).
1. Peningkatan kesehatan.
a. Pengkajian
keperawatan.
89
Tujuan pengkajian:
1. Fisik
a. Wawancara:
pendengaran
minum obat
b. Pemeriksaan fisik:
90
2) Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik adalah head
to toe (dari ujung kepala sampai ujung kaki) dan system tubuh.
2. Psikologis
i. Perlu dikaji juga mengenat fhungsi kognitit, daya ingat, proses pikir,
3. Sosial-ekonomi
rumah.
91
g. Siapa saja yang biasa mengunjungi
yang ada
4. Spiritual
agamanya.
keagamaan
berdoa.
Pengkajian Dasar
menndasar pada proses menua yang meliputi seluruh organ tubuh, dalam
harus dilakukan terhadap fungsi semua sistem, status gizi, dan aspek
psikososialnya
1. Temperatur/suhu tubuh
92
b. Lebih teliti diperiksa di sublingual
2. Denyut nadi
3. Respirasi (pernapasan)
4. Tekanan darahn
6. Tingkat orientasi
8. Penyesuaian psikososial
A. Sistem Persarafan
93
a. Jangan diuji di depan jendela
6. Gangguan sensori
7. Ketajaman pendengaran
b. Tinitus
B. Sistem Kardiovaskular
4. Pusing
5. Sakit/nyeri
6. Edema
C. Sistem gastrointestinal
1. Status gizi
2. Asupan diet
4. Mengunyah menelan
94
6. Auskultasi bising usus
D. Sistem genitourinaria
air kecil)
5. Disuria
6. Seksualitas
c. Gangguan ereksi
E. Sistem kulit
1. Kulit
d. Perubahan pigmen
95
2. Adanya jaringan parut
3. Keadaan kuku
4. Keadaan rambut
F. Sistem muskuloskeletal
1. Kontraktur
a. Atrofi otot
b. Tendon mengecil
2. Tingkat mobilisasi
b. Keterbatasan gerak
c. Kekuatan otot
6. Gerakan sendi
7. Paralis
8. Kifosis
G. Psikososial
96
4. Membutuhkan bukti rasa kasih sayang yang berlebihan
b. Diagnosis keperawatan
rangsangan
2. Psikososial
b. Menarikdiridarilingkungan yang
berhubungandenganperasaantidakmampu
97
3. Spiritual
pasangan
dialami
c. RencanaKeperawatan
Rencanakeperawatandapat :
1. Melibatkankliendankeluarganyadalamperencanaan
2. Bekerjasamadenganprofesikesehatanlainnya
3. Menentukanprioritas
a. Klienmungkinpuasdengansituasidemikian
b. Bangkitkanperubahan, tetapijanganmemaksakan
d. Cegahtimbulnyamasalah
98
keselamatan, memelihara kebersihan diri, memelihara keseimbangan istirahat/tidur
1. Gizi berlebih
2. Gizi kurang
3. Kekurangan vitamin
4. Kelebihan vitamin
a. Kalori pada lanjut usia pria adalah 2100 kalori dan perempuan 1700 kalori.
Dapat di modifikasi bergantung pada keadaan lanjut usia (mis, gemuk/ kurus
99
d. Protein, untukmenggantisel yang rusak 20-25% dari total kalori yang
dibutuhkan.
lanjut usia :
keselamatan
100
3. Biasakan menggunkan pengaman tempat tidur jika tidur
Untuk lingkungan
2. Di tempat tidur, kaki pasien menyentuh lantai, posisi lutut 90%, salah satu
pagar tempat tidur terbuka, posisi tempat tidur rendah apabila sedang
didampingi
5. Letakkan meja kecil dekat tempat tidur agar lanjut usia dapat
10. Hindari lampu yang redup dan menyilaukan, sebaiknya gunakan lampu
70-100 watt
101
11. Usahakan tidak ada perbedaan yang mencolok
12. Jika pindah dari ruang terang ke gelap, ajarkan klien untuk memejakan
mata sesaat
13. Gunakan sandal/sepatu yang beralas karet (hak sepatu tidak terlalu tinggi
dan sempit)
3. memelihara kebersihan diri. Penyebab kurangnya perawatan diri pada lanjut usia
adalah :
b. Kurangnya motivasi
diri
menggunting kuku.
102
4. Memelihara keseimbangan istrahat/tidur. Upaya yang dilakukan antara lain
nonverbal
103
6. Menghargai pendapat lanjut usia
b. Berdiri perlahan
d. Tindakan Keperawatan
b. Pembahan lingkungan
104
a. Kalender atau penanggalan
b. Jam
c. Saling mengunjungi
sempit
b. Ubah posisi
perpindahan
a. Bersihkan hidung
1. Bemapas dalam
105
2. Latihan batuk
1. Gelisah
2. Keringat berlebihan
3. Gangguan penglihatan
4. Kejang otot
bergizi
106
5. Sediakan makanan jika mungkin, yang sesuai pilihan
4. Cukup cairan
b. Cegah inkontinensia
1. Jelaskan dan dorong klien untuk buang air kecil setiap 2 jam
107
mengalami masalah inkontinensia urine. Pada kartu ini, catat waktu
dan jumlah urine yang keluar, baik yang keluar secara normal
maupun yang keluar karena tidak tertahankan. Selain itu juga, waktu,
berkemih 6-7 kali per hari. Pasien lanjut usia di harapkan dapat
setiap 2-3 jam. Teknik latihan ini memerlukan motivasi yang kuat
108
5. Prompted voiding dilakukan dengan cara mengajari klien lanjut usia
petugas atau perawat atau pengasuh bila ingin berkemih. Teknik ini
berpikir.
otot dasar panggul. Hal ini dilakukan agar otot dasar panggul menjadi
lebih kuat dan uretra dapat tertutup dengan baik. Sebelum pasien
109
diberikan pada inkontinensia urgensi dan agonis alfa yang
retensi urine.
oleh lanjut usia tersebut, antara lain pamper, kateter, dan alat
d. seksualitas
a. Mandi
110
2) Gunakan sabun atau losion yang mengandung lemak untuk
c. Fasilitas pembicaraan
111
a. Usahakan agar pagar tempat tidur ( pengaman ) tetap terpasang
karena klien:
Berikut perawatan yang harus diberikan kepada kliien lanjut usia terutama
Kebersihan mulut dan gigi harus tetap dijaga dengan menyikat gigi dan
berkumur secara teratur meskipun sudah ompong. Bagi yang masih aktif dan
112
sekurang – kurangnya dua kali dalam sehari, pagi saat bangun tidur dan
113
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
berusia > 60 tahun, baik yang kondisinya sehat maupun sakit. Tujuan
fungsi tubuh, serta membantu lansia menghadapi kematian dengan tenang dan
damai melalui ilmu dan teknik keperawatan gerontik. Usia yang dijadikan
tahun.
B. SARAN
1. Bagi penyusun, agar lebih giat lagi dalam mencari referensi-referensi dari
sumber rujukan, karena dengan semakin banyak sumber yang di dapat semakin
3. Bagi pembaca, agar dapat memberikan masukan yang bersifat membangun demi
114