Anda di halaman 1dari 21

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN
GERONTIK

Risna Damayanti, S.Kep., Ns.,


M.Kep
Keperawatan Gerontik : Keperawatan + Gerontik
1. Keperawatan : suatu bentuk layanan kesehatan professional
yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan
berbasis ilmu dan kiat keperawatan,
2. Gerontik : gerontologi + geriatric
 Gerontologi adalah cabang ilmu yang
membahas/menangani tentang proses penuaan/masalah
yang timbul pada orang yang berusia lanjut atau ilmu
yang memepelajari secara khusus mengenai faktor-faktor
yang menyangkut lanjut usia
 Geriatrik berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang
terjadi pada orang yang berusia lanjut.
 Keperawatangerontik (Kozier, 1987): praktek
perawatan yang berkaitan dengan penyakit pada
proses menua.

 Keperawatan Gerontik : suatu bentuk pelayanan


profesional yang didasarkan pada ilmu dan
kiat/teknik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-
sosio-spritual dan kultural yang holistik, ditujukan
pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit
pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
KATEGORI LANSIA
 Depkes menjadi tiga kelompok yakni:
a. Kelompok lansia dini (55-64 tahun),
b. Kelompok lansia (65 tahun ke atas)
c. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang
berusia lebih dari 70 tahun.
 Undang-undang nomor 13
tahun 1998 dalam bab 1
pasal 1 ayat 2
yang berbunyi “ lanjut usia
adalah seseorang yang
mencapai usia
60 tahun ke atas”.
WHO
 usia pertengahan (middle ege) dari umur 45-59
tahun,
 lansia(elderly) dari umur 60-74 tahun,
 Lansia muda ( young old) dari umur 75-90 tahun
 Lansia tua (very old) ialah umur
diatas 90 tahun.
Prof. Dr. Ny. Sumiti Ahmad
Mohammad (Guru besar UGM)
a. 1 tahun = masa bayi
b. 1-6 tahun = masa prasekolah
c. 6-10 tahun = masa sekolah
d. 10-20 tahun = masa pubertas
e. 40-65 tahun = masa setengah umur
(prasenium)
f. >65 tahun = masa lanjut usia (senium)
Dra. Jos Masdani (Psikologi UI)
 Fase invenstus dari umur 25-40 tahun, fase
virilities dari umur 40-55 tahun, fase prasenium
dari umur 55-65 tahun dan fase senium dari 65
tahun sampai kematian.
Birren Anda Jenner (1997) mengusulkan untuk
membedakan antara : usia biologis, usia psikologis dan
usia sosial.

1. Usia biologis : yang menunjukkan kepada jangka


waktu seseorang sejak lahirnya berada dalam
keadaan hidup, tidak mati
2. Usia psikologis: yang menunjuk kepada kemampuan
seseorang untuk Mengadakan penyesuaian-
penyesuaian kepada situasi yang dihadapinya.
3. Usia sosial : yang menunjuk kepada peran-peran
yang diharapkan atau diberikan masyarakat kepada
seseorang sehubungan dengan usianya.
Tujuan keperawatan gerontik:
 Mempertahankan derajat kesehatan pada lansia
taraf yang setinggi-tingginya sehingga terhindar
dari penyakit
 Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas-
aktifitas fisik dan mental
 Merangsang para petugas kesehatan untuk
mengenal masalah kesehatan lansia
 Memelihara kemandirian secara maksimal
 Mengantar lansia pada akhir masa hidupnya
Model Pelayanan Keperawatan gerontik

1. Promotion
Merupakan tindakan secara langsung dan tidak
langsung untuk meningkatkan derajat kesehatan
dan mencegah penyakit
2. Prevention (pencegahan)
Pencegahan primer, tersier dan sekunder
3. Early diagnosis and prompt treatmen
Dapat dilakukan oleh lansia sendiri atau petugas
profesional dan petugas institusi

4. Disability limitation
Langkah2 yg dilakukan:
a. Pemeriksaan
b. Identifikasi masalah
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. penilaian
5. Rehabilitation
Pelaksana tim rehabilitasi adalah petugas kesehatan
dan non petugas kesehatan
Peran dan fungin perawat gerontik
 Care Giver /pemberi asuhan langsung
Bantuan kepada klien lansia yang tidak mampu
memenuhi kebutuhannya sebagai akibat proses
penuaan meliputi pengkajian, penegakkan diagnosa,
intervensi, implementasi dan evaluasi terhadap
intervensi yang telah diberikan
Educator
Perawat membantu klien meningkatkan
kesehatannya melalui pemberian pengetahuan yang
terkait dengan keperawatan dan tindakan medik yang
diterima sehingga klien/keluarga dapat menerima
tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya.
Peran ini, dapat dalam bentuk penyuluhan kesehatan,
maupun bentuk desiminasi ilmu kepada klien 
 Komunikasi ( comunicator )
Komunikasi yang baik menjadikan perawat mengetahui
tentang klien mereka yang akhirnya mampu mendiagnosa
dan menemukan hal - hal yang mereka butuhkan selama
proses perawatan. 
 Counselor

Konseling diberikan kepada individu/keluarga dalam


mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalaman yang lalu, pemecahan masalah difokuskan
pada masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup
kearah perilaku hidup sehat. 
 Coordinator

Perawat memanfaatkan semua sumber-sumber dan


potensi yang ada, baik materi maupun kemampuan
klien secara terkoordinasi sehingga tidak ada
intervensi yang terlewatkan maupun tumpang tindih.
 Rehabilitator

Perawat membantu klien mengatasi perubahan gaya


hidup yang berkaitan dengan penyakit kronis. 
Lanjutan……
 Collabolator

Perawat membuat keputusan ini sendiri atau berkolaborasi


dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini,
perawat bekerja sama dan berkonsultasi dengan pemberi
perawatan kesehatan profesional lainnya

 Advokat

perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan


tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien,
membela kepentingan (hak) klien dan klien memahami semua
informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim
kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun profesional
Sifat pelayanan keperawatan
gerontik 
 Independent: asuhan keperawatan dilakukan
secara mandiri oleh profesi keperawatan dalam
membantu lansia dalam pemenuhan kebutuhan
dasar lansia seperti pemenuhan kebutuhan
fisiologi (pemenuhan kebutuhan oksigenasi,
pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit,pemenuhan kebutuhan nutrisi,
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain)
 Dependent saling menunjang dengan disiplin ilmu
lainnya dalam mengatasi masalah kesehatan lansia.
 Humanistik didasarkan pada nilai-nilai kemanusian
dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
lansia.
 Holistik: Lansia merupakan bagian masyarakat dan
keluarga, sehingga asuhan keperawatan gerontik
harus memperhatikan aspek social budaya keluarga
dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai