Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK GERONTIK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Disusun oleh :

Alexander Badai Megantara (KHGA18047)

Algisha Revilda Bukit (KHGA18049)

Chandra Ramdhani (KHGA18050)

3B/DIII Keperawatan

STIKes Karsa Husada Garut


Jl. Nusa Indah No. 24 Telp. (0262) 235860 Tarogong – Garut 44151

Tahun 2020
KONSEP LANSIA
A. Definisi Menurut para Ahli
(Soejono, 2000)
Belum lagi mereka harus berhadapan dengan kehilangan-kehilangan peran diri,
kedudukan sosial, serta perpisahan dengan orang-orang yang dicintai. Semua hal tersebut
menuntut kemampuan beradaptasi yang cukup besar untuk dapat menyikapi secara bijak
(Soejono, 2000). Penuaan merupakan proses normal perubahan yang berhubungan
dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup. Usia tua adalah
fase akhir dari rentangkehidupan.
(Darmojo, 2004)
Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang
di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui,
ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan
melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan
fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia
yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase
hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo,
2004).
Menurut Potter & Perry, 2009
Setiap orang menua dengan cara yang berbeda-beda, berdasarkan waktu dan riwayat
hidupnya. Setiap lansia adalah unik, oleh karena itu perawat harus memberikan
pendekatan yang berbeda antara satu lansia dengan lansia lainnya.
B. Batasan Lanjut usia menurut para Ahli
a. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dikatakan lanjut usia tersebut
dibagi kedalam tiga kategori yaitu :
1) Usia lanjut (elderly) :60-74tahun
2) Usia tua (old) :75-89tahun
3) Usia sangat lanjut (very old) : > 90 tahun

b. Menurut Dep. Kes. RI


Departemen Kesehatan Republik Indonesia membaginya lanjut usia menjadi sebagai
berikut:
1. Kelompok menjelang usia lanjut (45-54tahun), keadaan ini
dikatakan sebagai masa virilitas.
2. Kelompok usia lanjut (55-64tahun) sebagaima sapresenium.
3. Kelompok-kelompok usia lanjut (> 65 tahun) yang dikatakan
sebagai masa senium.
c. Maryam (2008) mengklasifikasikan lansia antara lain :
1) Pralansia(praselinis)
Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun

2) Lansia
Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih 9

3) LansiaRisikoTinggi
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih / seseorang yang berusia 60 tahun atau
lebih dengan masalah kesehatan (Depkes RI, 2013)

4) Lansia potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang
dapat menghasilkan barang atau jasa (Depkes RI, 2013)

5) Lansia Tidak Potensial


Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada
bantuan orang lain (Depkes RI, 2013).

C. Perbedaan Teori menua menurut :


1) Teori Biologis

Teori biologi merupakan teori yang menjelaskan mengenai proses fisik penuaan yang
meliputi perubahan fungsi dan struktur organ, pengembangan, panjang usia dan kematian
(Christofalodalam Stanley).

Perubahan yang terjadi di dalam tubuh dalam upaya berfungsi secara adekuat untuk dan
melalui penyakit dilakukan mulai dari tingkat molekuler dan seluler dalam sistem organ
utama. Teori biologis mencoba menerangkan menganai proses atau tingkatan perubahan
yang terjadi pada manusia mengenai perbedaan cara dalam proses menua dari waktu ke
Waktu serta meliputi faktor yang mempengaruhi usia panjang, perlawanan terhadap
organisme dan kematian atau perubahan seluler.

2) Teori Sosiologi

Teori sosiologi merupakan teori yang berhubungan dengan status hubungan sosial.
Teori ini cenderung dipengaruhi oleh dampak dari luar tubuh.
1. Teori Kepribadian
2. Teori kepribadian menyebutkan aspek aspek pertumbuhan psikologis tanpa
menggambarkan harapan atau tugas spesifik lansia. Teori pengembangan
kepribadian yang dikembangkan oleh Jung menyebutkan bahwa terdapat dua tipe
kepribadian yaitu introvert dan ekstrovert
3) Teori Tugas Perkembangan

Tugas perkembangan merupakan aktivitas dan tantangan yang harus dipenuhi oleh
seseorang pada tahap-tahap spesifik dalam hidupnya untuk mencapai penuaan yang
sukses.pada kondisi tidak danya pencapaian perasaan bahwa ia telah menikmati
kehidupan yang baik, maka lansia tersebut berisiko untuk memiliki rasa penyeselan atau
putus asa.

4) Teori Penarikan Diri

Teori ini menggambarkan penarikan diri ole lansia dari peran masyarakat
dantanggung jawabnya. ansiaakan dikatakan bahagia apabila kontak sosial telah
berkurang dan tanggungjawab telah diambil oleh generasi yang lebih muda.
Manfaat dari pengurangan kontak sosial bagi lansia adalah agar
dapatmenyediakaneaktuuntuk mengrefleksi kembali pencapain yang telah dialami
dan untuk menghadapi harapan yang belum dicapai.

D. Masalah Kesehatan yang cenderung dialami pada Lansia


Masalah kesehatan yang cenderung dialami oleh lansia :

 Inkontinensia urine. Inkontinensia urine adalah kondisi di mana seseorang tidak


mampu mengontrol proses berkemih, sehingga sering mengompol.
 Stroke.
 Diabetes.
 Hipertensi.
 Penyakit jantung.

E. Perbedaan Pendekatan yang bisa dilakukan pada Lansia secara :

1. Pendekatan Psikis
Perawat harus mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan
edukatif pada pasien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter, interpreter
terhadap segala sesuatu yang asing dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat
hendaknnya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan kesempatan dan
waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk keluhan. Perawat harus
selalu memegang prinsip “Triple S”, yaitu sabar, simpatik, dan service.

Bila perawat ingin mengubah tingkah laku dan pandangan mereka terhadap kesehatan,
perawat bisa melakukannya secara perlahan dan bertahap, perawat harus dapat
mendukung mental mereka kearah pemuasan pribadi sehingga seluruh pengalaman
yang dilaluinya tidak menambah beban, bila perlu diusahakan agar dimasa lanjut usia
ini mereka dapat merasa puas dan bahagia.

2. Pendekatan Sosial
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya
perawat dalam pendekatan sosial. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama
dengan sesama klien lanjut usia berarti menciptakan sosialisasi mereka. Perawat
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para lajut usia untuk
mengadakan komunikasi dan melakukan rekreasi, misalnya jalan pagi, menonton film,
atau hiburan-hiburan lain.

Para lanjut usia perlu dirangsang untuk mengetahui dunia luar, seperti menonton tv,
mendengar radio, atau membaca majalah dan surat kabar. Dapat disadari bahwa
pendekatan komunikasi dalam perawatan tidak kalah pentingnya dengan upaya
pengobatan medis dalam proses penyembuhan atau ketenangan para pasien lanjut usia.

3. Pendekatan Fisik
Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian-kejadian
yang dialami pasien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ tubuh,
tingkat kesehatan yang masih bisa dicapai dan dikembangkan, dan penyakit yang
dapat dicegah atau ditekan progresivitasnya.

Perawatan fisik secara umum bagi pasien lanjut usia dapat dibagi atas dua bagian,
yakni :
- Pasien lanjut usia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya masih mampu bergerak
tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhan sehari-hari masih mampu
melakukan sendiri.
- Pasien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun, yang keadaan fisiknya
mengalami kelumpuhan atau sakit. Perawat harus mengetahui dasar perawatan pasien
lanjut usia ini terutama tentang hal-hal yang berhubungan dengan keberhasilan
perorangan untuk mempertahankan kesehatannya. kebersihan perorangan (personal
hygiene) sangat penting dalam usaha mencegah timbulnya peradangan, mengingat
sumber infeksi dapat timbul bila kebersihan kurang diperhatikan.

F. Perbedaan tempat pelayanan Lansia :


1. Layanan Sosial di Keluarga.
Proses penyuluhan sosial, bimbingan ,konseling,bantuan,santunan dan
perawatan yang dilakukan secara terarah, terencana dan berkelanjutan yang ditujukan
untuk meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia atas dasar pendekatan pekerjaan
sosial.

2. Foster Care Servise


Foster care (Keluarga Asuh) : Merupakan suatu pelayanan kesejahteraan anak
yang menyediakan pengasuhan melalui keluarga pengganti yang direncanakan untuk
periode tertentu atau jangka panjang dimana orang tuanya tidak mampu mengasuhnya
atau tidak dapat menjamin tumbuh kembang anaknya secara wajar, baik fisik, mental,
spiritual maupun sosialnya. Keluarga pengganti dimaksud adalah keluarga yang tidak
memiliki keterkaitan darah dengan anak atau lembaga yang melakukan pengasuhan
terhadap anak.

3. Pusat Santunan Keluarga


Pelayanan terhadap lanjut usia kurang mampu/terlantar dengan memberikan
pelayanan permakanan siap saji/siap santap dan pembimbing rohani serta sosial, guna
pemenuhan kebutuhan hidupnya secara layak (glosarium).

4. Panti Sosial Lansia


Pengertian panti wredha menurut Departemen Sosial RI adalah suatu tempat
untuk menampung lansia dan jompo terlantar dengan memberikan pelayanan
sehingga mereka merasa aman, tentram sengan tiada perasaan gelisah maupun
khawatir dalam menghadapi usia tua.
DAFTAR PUSTAKA

Mundakir.2006.Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan.Surabaya:


Graha
Ilmu
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-lanjut-usia-
lansia/
(Diakses pada tanggal: 1 November 2012)
Nugroho, Wahyudi. (2000). Keperawatan Gerontik. Edisi: 2. Jakarta: EGC
NANDA, 2014. North American Nursing Diagnosis Association, Nursing Diagnosis,
Definition dan Classification 2015-2017. Pondicherry, India.
Sarif La Ode. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik Berstandar Nanda, NIC, NOC,
Dilengkapi dengan Teori dan Contoh Kasus Askep. Jakarta: Nuha Medika
Departemen Sosial Republik Indonesia, 2003.Kebijakan dan Program Pelayanan
Sosial Lanjut Usia di Indonesia. Direktorat Jendral Pelayanan dan rehabilitasi
Sosial
Direktorat Bina Pelayanan Sosial Lanjut Usia.

Anda mungkin juga menyukai