GERONTIK
Disusun Oleh :
IMAM RAHMADHAN
N2112317
CI INSTITUSI CI LAHAN
(..............................) (...........................)
1. Autonomy ( kemandirian )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berfikir
secara logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu
memutuskan seusatu dan orang lain harus menghargainya. Otonomi merupakan
hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntutpembedaan diri, dan
perawat haruslah bias menghargai dan menghormatikemandirian ini.
2. Benefecience ( Berbuat baik)
Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik sesuai dengan ilmu
dan kiat keperawatan dalam melakukan pelayanan keperawatan.
3. Justice ( Keadilan)
Nilai ini direfleksikan keika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat keperawatan
dengan memperhatikan keadilan sesuai standar praktik dan hukum yang berlaku.
4. Non-Malaficience ( tidak merugikan)
Prinsip ini berarti seorang perawat dalam melakukan pelayanannya sesuai dengan ilmu
dan kiat keperawatan dengan tidak menimbulkan bahaya/cidera fisik dan psikologis pada
klien.
5. Veracity ( kejujuran )
Prinsip ini tidak hanya dimiliki oleh perawat namun namun harus dimiliki oleh seluruh
pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien untuk
meyakinkan agar klien mengerti.Informasi yang diberikan harus akurat
,komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling
percaya. Klien memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang
ingin ia tahu.
6. Fidelity ( menepati Janji)
Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan
,mencegah penyakit memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan, untuk
mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai
komitmennya kepada orang lain.
7. Confidentiality ( kerahasiaan )
Kerahasiaan adalah infirmasi tentang klien harus dijaga privasi klien, dokumentasi,
tentang keadaan kesehatan klien hanya bias dibaca guna keperluan pengobatan. Upaya
peningkatan kesehatan klien dan atau atas permintaan pengadlan. Diskusi tentang klien
diluar area pelayanan harus dihindari.
8. Accountabilty ( akuntabilitas).
Akuntabilitas adalah standar yang psati bahwa tindakan seorang professional dapat
dinilai dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali.
C. Konsep Medis
1. Definisi
Arthritis gout adalah penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan kronis
konsentrasi asam urat di dalam plasma (Stepan, 2012). Arthritis gout muncul sebagai
serangan keradangan sendi yang timbul berulang.
Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus,
yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria daripada wanita. Pada
pria sering mengenai usia pertengahan sedangkan pada wanita biasanya mendekati
masa monopouse. (Kapita selekta,Hal:542).
2. Etiologi
Penyebab arthritis gout antara lain :
a. Belum diketahui (ideopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi factor
genetik dan factor hormonal.
b. Nutrisi karena mengkonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi.
Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua
makanan yakni sayur, buah, dan kacang-kacangan ataupun daging, ikan,
sarden dan lainnya
c. Obat-obatan
d. Alkohol
3. Patofisiologi
Fase I
Tahap ini terjadi akibat peningkatan asam urat yang berasal dari
metabolisme purin yang berasal dari diet dan pemecahan sel tubuh. Pada keadaan normal
asam urat yang terbentuk selanjutnya akan dipecah oleh enzim urikase menjadi substans
yang larut pada urin sehingga mudah diekskresikan. Tidak adanya enzim urikase ini dapat
menimbulkan peningkatan kadar asam urat.
Sekitar 90% peningkatan kadar asam urat ditimbulkan akibat ketidakmampuan
untuk mengekskresikan asam urat pada urin akibat defek genetik pada transporter anion
ginjal yang mengakibatkan reabsorbsi asam urat yang berlebihan. Hal ini juga bisa
disebabkan oleh penggunaan beberapa obat seperti aspirin, diuretik dan alkohol, serta
fungsi ginjal yang menurun.
Sekitar 10% peningkatan asam urat dapat terjadi akibat produksi asam urat yang
berlebihan akibat defek genetik enzim yang memecahkan purin, peningkatan
penghancuran DNA sel yang mengandung purin pada tindakan kemoterapi, serta asupan
diet yang tinggi purin
Fase II
Fase ini adalah serangan akut yang ditandai dengan tanda radang, biasanya
pada sendi metatarsofalang digiti I, dorsum kaki, mata kaki, lutut, pergelangan tangan, dan
sendi siku. [1] Fase ini terjadi akibat perpindahan monosodium urat ke cairan sendi dan
menimbulkan reaksi perlawanan dari sel neutrofil, sehingga mencetuskan reaksi radang
oleh beberapa sitokin inflamasi dan ditandai dengan sendi yang merah, nyeri, panas, dan
bengkak.[4,5]
Fase III
Fase ini sering dikenal dengan fase interkritikal asimptomatik yaitu fase tanpa
adanya gejala namun kristal monosodium urat tetap terdeposit pada cairan sendi. Keadaan
ini dapat berlangsung sampai 10 tahun. Tanpa penanganan asam urat yang baik dapat
menimbulkan serangan akut yang berulang akibat beberapa pencetus seperti trauma lokal,
diet tinggi purin, stress, dan pemakaian diuretik. [4,6]
Fase IV
Fase ini adalah fase arthritis gout kronik yang ditandai dengan munculnya tofus
(deposit monosodium urat pada beberapa sendi namun tanpa tanda radang). Tofus ini dapat
pecah sendiri dan sering menimbulkan infeksi sekunder. Pada fase ini sering terjadi
kerusakan sendi, gangguan fungsi ginjal dan gangguan kardiovaskuler.
5. Manifestasi Klinik
Artritis Gout akut Artritis Gout Kronik
- Biasanya timbul tiba-tiba, - Timbul dalam jangka waktu
- tanda-tanda awitan serangan gout adalah beberapa tahun
rasa sakit yang hebat dan peradangan - ditandai dengan rasa nyeri, kaku,
lokal. Kulit diatasnya mengkilat dengan dan pegal.
- reaksi sistemik berupa demam, - Akibat adanya kristal-kristal
urat maka terjadi peradangan
menggigil, malaise dan sakit kronik.
kepala. - Sendi yang bengkak akibat
6. Komplikasi
Komplikasi pada Artritis gout antara lain :
a. Deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi kronis dan
tofi yang menyebabkan degenerasi sendi.
b. Kerusakan tubuler ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan serum asam urat
c. USG
Pemeriksaan ini penting untuk menilai ginjal pasien-pasien dengan hiperusemia dan
penyakit ginjal. Pemeriksaan ini untuk mengetahui ada tidak batu asam urat.
8. Penatalaksaan
- Analgesik
Diberikan bila rasa nyeri sangat hebat. Jangan diberikan aspirin karena dalam dosis
rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan memperberat
hiperurisemia.
- OAINS
OAINSyang paling sering digunakan adalah indometasin. Dosis awal 25- 50 mg
setiap 8 jam, diteruskan sampai gejala menghilang (5-10 hari).
b. Penatakasanaan non farmakologi
- Tirah baring
Merupakan suatu keharusan dan diteruskan selama 24 jam setelah serangan
menghilang. Arthritis gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.
- Diet
Hindari alcohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging
kambing, dan sebagainya), termasuk roti manis. Meningkatkan asupan cairan
(banyak minum).
D. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan suatu tahap awal dari asuhan keperawatan
yangsistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data, baik dari data
primer maupun data sekunder. Macam-macam data yang diperoleh berupa data
dasar, data fokus, data subjektif dan data objektif.
a. Identitas klien
f. Aktivitas/ istirahat
2. Diagnosis Keperawatan
a. Asietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan lansia
b. Deficit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi
3. Intervensi Keperawatan
N INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA STANDAR
O KEPERAWATAN
Edukasi
a. Agar klien
dapat
mencegah
terjadinya
resiko yang
dapat timbul
b. Hidup bersih
dan sehat dapat
meningkatkan
kesehajteraan
keluarga
4. Evaluasi Keperawatan
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistimatis dan
terencana tentang kesehatan lansia dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan
dengan cara berkesinambugan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan
lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan lansia dan keluarga
dalam mencapai tujuan, ( Setiadi, 2008 )
DAFTAR PUSTAKA
A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
1. Identitas Diri Klien
Nama lengkap : Ny. S
Tempat/tgl lahir : Bungkutoko, 07 Agustus 1954 (66 tahun)
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku bangsa : Bugis
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Diagnosa Medis : Gout Arthritis
Alamat : Kel.Bungkutoko
Tanggal pengkajian : 28 mei 2022
Sumber : Klien
2. Keluarga/ Orang Lain yang Lebih Penting/Dekat yang Dapat Dihubungi
Nama : Agustianingsih
Alamat : Kel.Bungkutoko
No. Telp : 081329xxxxxx
Hubungan dengan klien : Anak
3. Riwayat Pekerjaan Dan Status Ekonomi
Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja
Pekerjaan sebelumnya : Tidak bekerja
Sumber pendapatan : Dari anak
Kecukupan pendapatan : Cukup
4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Jalan-jalan,
Bepergian/wisata :Klien mengikuti anak-anak jika pergi berekreasi
Keanggotaan organisasi : Tidak mengikuti
B. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
a. Saudara Kandung
2 Duduk-duduk,berbincang- 3 jam
bincang,tiduran
3 Sholat,tidur siang 2 jam