Disusun oleh:
NURWIDYAWATI BAHAR
14420202128
( ) ( )
2021
A. Konsep Keperawatan Gerontik dan Teori Menua
1. Definisi Lansia
Lansia atau menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
kehidupan manusia. Menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan
kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang
telah memalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua. Tiga
tahap ini berbeda baik secara biologis, maupun psikologis. Memasuki usia
tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik, yang
ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai
ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk,
gerakan lambat dan figure tubuh yang tidak proporsional (Nasrullah,
2016). Seseorang dikatakan lanjut usia (Lansia) apabila usianya 65 tahun
ke atas (Muhith & Siyoto, 2016).
Lansia bukan penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh
untuk beradaptasi dengan stres lingkungan (Muhith & Siyoto, 2016).
8. Perubahan Mental
Di bidang mental atau psikis pada lanjut usia, perubahan dapat
sikap yang semakin egosentrik, mudah curiga, bertambah pelit atau tamak
bila memiliki sesuatu. Yang perlu dimengerti adalah sikap umum yang
ditemukan pada hampir setiap lanjut usia, yakni keinginan berumur
panjang, tenaganya sedapat mungkin dihemat.
Mengharapkan tetap diberi peran dalam masyarakat. Ingin
mempertahankan hak dan hartanya, serta ingin tetap berwibawa. Jika
meninggal pun mereka ingin meninggal secara terhormat dan masuk surga.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :
a) Perubahan fisik
b) Kesehatan umum
c) Tingkat pendidikan
d) Keturunan
e) Lingkungan (Nasrullah, 2016)
9. Perubahan Psikososial
a) Kehilangan financial
b) Kehilangan status
c) Kehilangan teman/kenalan/relasi
d) Kehilangan pekerjaan/kegiatan
e) Merasakan atau sadar terhadap kematian, perubahan cara hidup
f) Kemampuan ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan
g) Adanya penyakit kronis dan ketidakmampuan
h) Timbul kesepian akibat pengasingan dari lingkungan social
i) Adanya gangguan saraf panca indra, timbul kebutaan
j) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan
k) Rangkaian kehilangan yaitu kehilanagn hubungan dengan teman dan
family
l) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik
Pasal 58
Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 18 ayat (1), Pasal 21, Pasal
24 ayat (1), dan Pasal 27 ayat (1) dikenai sanksi administratif.
Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a. Teguran lisan;
b. Peringatan tertulis;
c. Denda administratif; dan/atau
d. Pencabutan izin.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi
administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
C. Konsep Medis
4. Manifestasi Klinis
sekitar leher.
f) Sakit Rematik dapat berpindah-pindah tempat dan bergantian
bahkan sekaligus diberbagai persendian.
g) Sakit Rematik kambuh biasanya pada saat cuaca mendung saat mau
9. Pathway
D. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a) Identitas
i) Riwayat Pekerjaan
3. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri akut
1) Tujuan dan Kriteria hasil
a) Mampu mengontrol nyeri
b) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
c) Mampu mengenali nyeri
d) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
2) Intervensi
a) Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan RR
b) Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif
c) Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
d) Ajarkan teknik non farmakologi
e) Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
b. Gangguan mobilitas fisik
1) Tujuan dan Kriteria hasil
a) Klien meningkat dalam aktivitas fisik
b) Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
c) Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan
kekuatan dan kemampuan berpindah
d) Memperagakan penggunaan akat
e) Bantu untuk mobilisasi
2) Intervensi
a) Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan
b) Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
c) Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi
d) Berikan alat bantu jika klien memerlukan
e) Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
c. Gangguan citra tubuh
1) Tujuan dan Kriteria hasil
a) Body image positif
b) Mampu mengidentifikasi kekuatan personal
c) Mendeskripsikan secara factual perubahan fungsi tubuh
d) Mempertahankan interaksi sosial
2) Intervensi
a) Kaji secara verbal dan non verbal respon klien terhadap
tubuhnya
b) Identifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu
c) Dorong klien mengungkapkan perasaannya
d) Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan
prognosis penyakit
e) Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok
kecil
d. Ansietas
1) Tujuan dan Kriteria hasil
a) Klien mampu mengidentifikasi dan mengucapkan gejala
cemas
b) Mengidentifikasi mengungkapkan dan menunjukkan
teknik untuk mengontrol cemas
c) Vital sign dalam batas normal
d) Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
2) Intervensi
a) Identifikasi tingkat kecemasan
b) Dengarkan dengan penuh perhatian
c) Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
prosedur
d) Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
mengurangi takut
e. Risiko jatuh
1) Tujuan dan Kriteria hasil
a) Kejadian jatuh : tidak ada kejadian jatuh
b) Pengetahuan : pemahaman pencegahan jatuh pengetahuan
keselamatan anak fisik
c) Pengetahuan : keamanan pribadi
d) Pelanggaran perlindungan tingkat kebingungan akut
2) Intervensi
a) Mengidentifikasi perilaku dan factor yang mempengaruhi
risiko jatuh
b) Sarankan perubahan dalam gaya berjalan kepada pasien
c) Memberikan pencahayaan yang memadai untuk
meningkatkan visibilitas
d) Menyediakan pegangan tangan terlihat dan memegang
tiang
e) Sarankan alas kaki yang aman
4. Implementasi
5. Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil
menentukan seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran
dari tindakan. Penilaian proses menentukan apakah ada kekeliruan dari
setiap tahapan poses mulai dari pengkajian, diagnose , perencanaan,
tindakan dan evaluasi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Nasrullah. (2016). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta Timur: CV. Trans
Info Media.
NURWIDYAWATI BAHAR
14420202128