Oleh:
ARNITA SARI
NIM. S.0017.P.005
i
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KADAR HbA1C PADA
PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS POASIA
SKRIPSI
Oleh:
ARNITA SARI
NIM. S.0017.P.005
ii
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Poasia
NIM : S.0017.P.005
Telah disetujui dan memenuhi syarat untuk dipertahankan dalam ujian proposal
Pembimbing,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua
Program Studi S 1 Keperawatan
Narmawan, S.Kep,Ns.,M.Kep.
NIDN. 0910038705
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Poasia
NIM : S.0017.P.005
Pembimbing,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Ketua
STIKes Karya Kesehatan Program Studi S 1 Keperawatan
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : S.0017.P.005
Poasia
karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
Arnita Sari
NIM: S.0017.P.005
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
waktunya dan semoga segala aktivitas keseharian kita bernilai ibadah di sisi-
Nya. Amin.
atas waktu, tenaga dan pikiran yang telah diberikannya dalam membimbing dan
2. Bapak Dr. Muh. Syaiful Saehu, S.T.,M.Si selaku Ketua STIKes Karya
Kesehatan.
Keperawatan.
4. Semua Staf Dosen dan Pengelola pada Prodi sarjana Keperawatan yang
ini.
vi
5. Kepada seluruh civitas akademika STIKes Karya Kesehatan yang selama ini
bagi saran dan kritikan yang konstruktif demi perbaikan ke arah yang lebih baik.
Karya Kesehatan.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL LUAR........................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM........................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN............................................................................v
KATA PENGANTAR......................................................................................vi
DAFTAR ISI .................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................x
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xi
DAFTAR SINGKATAN..................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................5
1.3. Tujuan..................................................................................................5
1.4. Manfaat................................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................7
2.1. Tinjauan Teori......................................................................................7
2.1.1.Konsep Diabetes Melitus............................................................7
2.1.2.Konsep HbA1C.........................................................................22
2.1.3.Konsep Stres............................................................................25
2.2. Penelitian Terdahulu..........................................................................33
BAB 3 METODE PENELITIAN.....................................................................37
3.1. Jenis Dan Desain Penelitian..............................................................37
3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian.............................................................37
3.3. Populasi Dan Sampel........................................................................37
3.3.1.Populasi....................................................................................37
3.3.2.Sampel......................................................................................37
3.4. Kerangka Konsep Penelitian..............................................................38
3.5. Hipotesis Penelitian...........................................................................38
3.6. Variabel Penelitian.............................................................................39
3.7. Definisi Operasional...........................................................................39
viii
3.8. Teknik Pengumpulan Data.................................................................41
3.8.1.Intrumen Penelitian...................................................................41
3.8.2.Alat & Bahan.............................................................................41
3.8.3.Jenis Data.................................................................................42
3.9. Pengolahan dan Analisis Data...........................................................42
3.7.1.Pengolahan..............................................................................42
3.7.2.Analisis.....................................................................................43
3.10. Etika Penelitian............................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 46
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................. 50
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR SINGKATAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan Penelitan.....................................................50
Lampiran 2 : Surat Permohonan Menjadi Responden................................51
Lampiran 3 : Surat Persetujuan Menjadi Responden.................................52
Lampiran 4 : Kuesioner Penelitian..............................................................53
Lampiran 5 : Surat Pengantar Pengambilan Data Awal..............................54
Lampiran 6 : Surat Keterangan Telah Mengambil Data Awal.....................55
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
menahun, bahkan seumur hidup (Kartono et al, 2020). Hal ini yang
Laknasa, 2017).
meningkat menjadi 333 juta jiwa, dan tahun 2030 menjadi 366 juta jiwa.
13,13%, tahun 2019 sebesar 23,05% dan pada tahun 2020 menjadi
sebanyak 2.997 kasus dan pada tahun 2020 menjadi 3.019 (Dinkes
Sultra, 2020).
1
peningkatan kadar gula dalam darah, akan tetapi juga mengalami
selama 120 hari, yang merupakan rentang hidup sel darah merah, dan
terdiri atas tiga molekul yakni HbA1a, HbA1b dan HbA1C (Sherwani et al,
2011).
meningkat dalam kurun waktu yang lama, maka sel darah merah akan
diabetes melitius secara umum dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
fisik dan faktor psikologi (Sulistio & Mutiara, 2015). Faktor fisik yang dapat
2
Stres merupakan salah satu dampak yang terjadi pada penderita
akan melekat seumur hidup (Antonio & Diningsih, 2021). Stres juga akan
sendiri dan orang lain, kondisi intelektual yang buruk akibat stres akan
2021).
melitus.
serius dan cepat dapat memberi beberapa dampak negatif yang bersifat
3
(Bramantya et al, 2021). Menurut Herman & Fajans (2020), Kadar HbA1C
sebanyak 535 orang, tahun 2020 menjadi 714 orang dan tahun 2021
diabetes melitus pada tahun 2020 yaitu pada bulan Januari sebanyak 65
untuk berobat dan proses kehidupan menjadi tidak normal. Disamping itu
4
10% lainnya menyatakan tidak terlalu cemas dengan penyakit diabetes
Poasia.
5
1.4. Manfaat Studi Kasus
1.4.1.Manfaat teoritis
a. Institusi
melitus
b. Bagi Keilmuan
1.4.2.Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
kuantitatif yang lai seperti pendekatan case control dan metode kualitatif
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
dalam tubuh manusia adalah 70-140 mg/dl, jika kadar gula melebihi ni;ai
b. Klasifikasi
Organization, 2018).
7
pada tubuh. Diabetes Melitus tipe ini dapat diderita oleh anak – anak
Sampai saat ini, diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Diet dan
dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain
Biasanya tipe ini muncul sebelum umur 40 tahun dan sering sekali
antigen HLE .
8
hiperglikemia dapat diatasi dengan berbagai cara dan disertai obat
glukosa.
ibu-ibu yang sedang hamil. Gejala utama dari kelainan ini pada
yang lain yaitu sering buang air kecil (poliuria), selalu merasa haus
9
pada dirinya selain kehamilan, dan gejala sering kencing dan
c. Etiologi
yaitu Diabetes Melitus tipe 1 dan Diabetes Melitus tipe 2 (Suyono, 2011;
a) Faktor Genetik
lipat pada individu yang memiliki salah satu dari kedua tipe HLA.
lipat pada individu yang memiliki tipe HLA DR3 maupun DR4 (jika
b) Faktor Farmakologi.
10
terarah pada jaringan tersebut yang dianaggap seolah olah
c) Faktor Lingkungan
11
a) Usia
tahun.
c) Aktifitas
12
d) Diet
e) Stres
13
hiperglikemia, dan berperan dalam menentukan kadar glukosa darah
14
Berikut adalah kadar gula darah menurut world Healt
Organization
e. Manifestasi Klinik
e) Penglihatan kabur
15
e) Merasa lelah dan kurang bertenaga
langsung dengan efek dari kadar gula yang tinggi. Jika kadar gula
kemih. Sering terinfeksi dan bila luka sulit sekali sembuh. Keadaan ini
isa terjadi karena kuman tubuh subur akibat dari tingginya kadar gula
darah. Selain itu jaur juga senang tumbuh pada darah yang kadar
f. Patofisiologi
Pada dasarnya sumber energi berasal dari bahan makanan yang kita
menjadi asam amino, dan lemak menjadi asam lemak. Ketiga zat
organ didalam tubuh sebagai bahan bakar, zat makanan itu harus dulu
kedalam sel supaya dapat diolah. Didalam sel, zat makanan terutama
digunakan sebagai bahan bakar. Insulin ini adalah suatu zat hormon
16
insulin tidak ada, hal ini disebabkan oleh karena pada jenis diabetes ini
disebut ICA (Inset Cell Antibody). Reaksi antigen (sel beta) dengan
Setiap kali makan karbohidrat (gula), maka kadar glukosa darah akan
Sutedjo, 2012).
glukosa masuk sel akan sedikit, sehingga sel akan berkurang bahan
17
Perbedaannya adalah diabetes tipe 2 disamping kadar glukosa tinggi,
juga kadar insulin tinggi atau normal. Keadaan ini disebut resistensi
g. Penatalaksanaan
kronik. Jika klien bisa mengatasi diabetes melitus yang diderita maka ia
2016).
1) Terapi farmakologi
18
suntikan, insulin dihancurkan didalam lambung sehingga tidak dapat
a) Sulfonilurea
b) Biguanid
perifer. Oleh karena itu, obat ini hanya digunkan jika masih
pankreas.
a) Perencanaan makan
19
Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari
dan mineral)
b) Latihan jasmani
c) Teknik relaksasi
2012).
d) Terapi herbal
tanaman tanaman herbal seperti jus buah naga dan air rebusan
20
h. Komplikasi
a. Komplikasi akut
asidosis.
b. Komplikasi Kronis
kualitatif.
21
2.1.2.Konsep HbA1C
a. Definisi
Federation, 2019 ).
(Fatimah, 2015).
berikut:
22
Adalah kategori dengan hasil pemeriksaan kadar HbA1C antara 6,0
– 6,4%
tenaga yang ahli dan waktu yang lama sehingga tidak bisa
23
digunakan di rumah sakit dengan sampel pemeriksaan HbA1C
yang banyak.
b) Immunoassay
terminal valin pada rantai beta HbA1C. Antibodi HbA1C ini terikat
enzim ini dapat diukur. Alat ukur yang ada pada umumnya
5%. Selain itu kurva kalibrasi tidak stabil untuk 24 jam sehingga
24
a) Affinitchromatography
2.1.3.Konsep Stres
a. Definisi
25
b. Klasifikasi
sebagai berikut:
1) Stres akut
Stres yang dikenal juga dengan flight or flight response. Stres akut
2) Stres Kronik
Stres kronis adalah stres yang lebih sulit dipisahkan atau diatasi,
1) Stres Ringan
saja.
26
2) Stres Sedang
rekan, anak yang sakit, atau ketidakhadiran yang lama dari anggota
ringan.
3) Stres Berat
c. Patofisiologis
saraf pusat. Stres diterima oleh otak sebagai respons yang akan
(Dontsu,2017).
27
Hipotamalus mengeluarkan hormon kortikotropik (CRH) dan CRH
respons stres adalah pola reaksi saraf dan hormon yang bersifat
endokrin dan cabang simpatis dari sistem saraf autonom. Reaksi ini
reaction).
28
sistem simpatis tetap mengeluarkan hormon-hormon stres tetapi tidak
setinggi pada saat reaksi waspada. Akan tetapi jika stresor terus
kelelahan.
d. Dampak Stres
yaitu :
1) Dampak fisiologik
tertentu
29
b) Gangguan sistem reproduksi
bosan, dll.
2) Dampak psikologik
b) Kewalahan/keletihan emosi.
3) Dampak perilaku
diukur dengan Diabetes Distress Scale (DDS), yang terdiri atas 17 item
pertanyaan. Instrumen ini terdiri dari empat sub skala yaitu beban
30
emosi, kesulitan terkait tenaga kesehatan, kesulitan terkait penanganan
(Anita, 2020).
4) Saya merasa tidak mempunyai dokter yang bisa saya temui secara
31
5) Saya sendiri merasa tidak termotivasi untuk meneruskan
penanganan diabetes.
7) Saya merasa diabetes mengambil terlalu banyak energi jiwa dan isik
setiap harinya.
diabetes.
pola makan dan kebersihan, minum obat tepat waktu dan olah raga
teratur.
11) Saya merasa bahwa dokter tidak memberikan petunjuk yang cukup
14) Saya merasa tidak mempunyai dokter yang bisa saya temui secara
15) Saya merasa bahwa saya sering gagal dengan rutinitas diabetes
saya
32
16) Saya merasa bahwa saya tidak ketat dalam menyiapkan makanan
yang baik.
17) Saya merasa bahwa diabetes mengontrol hidup saya, dimana saya
domain) dibagi 17. Adapun domain pada DDS-17 yaitu sebagai berikut
(Anita, 2020):
6, 7, 8, 9, 17.
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan desain pre dan post
sebelum dan setelah puasa Ramadan di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Saiful Anwar Malang dan memenuhi kriteria inklusi lainnya yaitu mengisi
33
sebelum (pre) dan setelah (post) puasa Ramadan pada masing-masing
ini dengan rerata usia 59,1 (simpang baku (SB) 11,8) tahun. Didapatkan
penurunan HbA1C dari semua subjek dari 7,93% (SB 2,3) menjadi 7,86%
(SB 1,9) setelah puasa Ramadan, dengan nilai p=0,563, hanya pada
(SB 0,27). Pada subjek didapatkan peningkatan kadar kolesterol total dari
196,4 (SB 48,7) mg/dl menjadi 205,0 (SB 70,8) mg/dl dengan nilai p=0,397,
dengan kenaikan 30,7 (SB 125,0) mg/dl. Terdapat penurunan kadar HDL
dari 55,6 (SB 31,3) mg/dl menjadi 47,8 (SB 10,5) mg/dl dengan nilai
sangat tinggi yaitu sebesar 27,7 (SB 66,9) mg/dl. Terdapat peningkatan
nilai LDL dari 115,9 (SB 45,8) mg/dl menjadi 130,4 (SB 41,9) mg/dl dengan
nilai p=0,133 dan peningkatan tertinggi pada kelompok risiko sangat tinggi
dengan yaitu sebesar 55,0 (SB 74,7) mg/dl. Hanya trigliserida yang
menunjukkan perbaikan dari 190,7 (SB 105,2) mg/dl menjadi 188,8 (SB
2.2.2.Vina et al (2021)
depression inventory II (BDI II) dan data rekam medis kadar glukosa darah
34
30 responden menjadi partisipan dalam penelitian ini. Analisis statistik
antara tingkat depresi dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien
menurunkan dan mengontrol gula darah dan kadar HbA1C, dan hanya
HbA1C.
35
yang bermakna antara tingkat stres dengan kadar HbA1C pada pasien
diabetes melitus.
Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan uji chi squere. Hasil
chi squere menunjukan bahwa nilai p < a (0,01<0.05), yang artinya tingkat
stres dan depresi memiliki hubungan yang signifikan dengan kadar HbA1C
berikut:
36
Metode Uji
No Penulis Judul
Penelitian Statistik
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.1. Populasi
Melitus di wilayah kerja Puskesmas Poasia pada bulan April 2021 yakni
sebanyak 46 orang.
3.3.2. Sampel
a. Teknik Sampling
38
inklusi ataupun eksklusi penelitian dapat digunakan sebagai sampel.
(Notoatmojo, 2016).
b. Besar Sampling
N
n=
1 + N(e²)
Keterangan :
N : Ukuran Populasi
46 46
n= = =26.76=27 orang
1 + 46 (0.125)² 1.719
Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 27 orang penderita
c. Kriteria sampel
1) Kriteria inklusi
39
2) Kriteria eksklusi
Keterangan :
= Variabel dependen
= Variabel independen
40
penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Poasia
3.4.1.Variabel Independent
3.4.2.Variabel Dependent
41
Definisi Alat Skala
No Variabel Kriteria Objektif
Operasional Ukur Ukur
kadar HbA1C ≥ 6,5%
3.8. Teknik Pengumpulan Data
3.8.1.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
kadar HbA1C, yang dilakukan oleh tenaga analis yang bertugas di lokasi
penelitian.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
42
b. Alat tulis seperti polpen dan buku catatan harian untuk pencatatan hal-
dalam komputer
3.8.3.Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data dalam
3.7.1.Pengolahan Data
a. Editing
(Nursalam, 2016).
b. Scoring
43
Memberikan skor pada item-item yang perlu diberikan skor,
c. Tabulating
cara teliti dan teratur dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh
d. Entry Data
(Nursalam, 2016).
3.7.2.Analisis Data
a. Analisis Univariat
∑xi
N x 100%
Keterangan :
b. Analisis Bivariat
44
Tujuan Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan varaiabel
dengan tingkat signifikan nilai alpha (a) = 0,05. Rumus sebagai berikut :
X =∑ ¿ ¿
2
Keterangan :
X2 = Chi kuadrat
∑ = Sigma
berikut:
1) Jika nilai ρ> a maka Ho diterima dan Hi ditolak, berarti tidak ada
2) Jika nilai ρ < 1 maka Ho ditolak dan Hi diterima, berarti ada hubungan
3.9.1.Autonomy
45
Sebelum meminta tanda tangan persetujuan partisipan yang tertuang
tangan.
3.9.3.Anonimity
3.9.4.Justice
berdasar moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban
46
DAFTAR PUSTAKA
Abruttak, L.M. 2020. Gambaran tingkat stres penderita diabetes melitus dengan
kadar HbA1C di wilayah kerja Puskesamas Kepanjen. Skripsi : Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga
Anita, D.C.2020. Distres Pada Diabetes Melitus Dan Faktor Biologi Yang
Mempengaruhinya. Yogyakarta: Unisa
46
Fitria, A. 2012. DIABETES Tips pencegahan preventif dan penanganan.
Jakarta:Venus.
Herman, W.H. & Fajans,S.S.2020 Hemoglobin A1c for the diagnosis of diabetes:
practical considerations. Pol Arch Med Wewn. 1(1)
Kartono,T.H., Setiawan , D & Astuti, I.Y. Analisis Kepatuhan Minum Obat Anti
Diabetik Terhadap Kadar Gula Darah Puasa Dan Nilai HbA1C Pada Pasien
Diabetes Melitus. Journal of Pharmacopolium.3(3).
Kautzky-Willer, A., Harreiter, J., & Pacini, G. (2016). Sex and gender differences
in risk, pathophysiology and complications of type 2 diabetes mellitus. In
Endocrine Reviews.
Khotimah, K., & Cemerlang, T. R. (2014). Sehat dan Lezat Menu untuk Penderita
Diabetes Melitus (1st ed.). Rapha Publishing.
Mawarni, S. 2019. Studi Korelasi Tingkat Stres Dan Deprsi dengan Kadar HbA1C
Pada Penderita Diabetes Melitus di Rumah Rumah Sakit Jiwa Dr. RM.
Soedjarwadi. Jurnal Kesehatan Klaten. 2(1). 1-9
47
Notoadmojo. 2016. Metodelogi penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Priyoto. 2014. Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Siregar, T. 2015. Hormon Pankreas Dan Obat Antidiabetes. Surakarta: Fak, Far.
Ums
Smeltzer, S. C., & Bare. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. EGC.
Soelistijo, S. A., Novida, H., Rudijanto, A., Soewondo, P., Suastika, K., Manaf, A.,
Sanusi, H., Lindarto, D., Shahab, A., Pramono, B., Langi, Y. A.,
Purnamasari, D., Soetedjo, N. N., Saraswati, M. R., Dwipayana, M. P.,
Yuwono, A., Sasiarini, L., Sugiarto, Sucipto, K. W., & Zufry, H. 2015.
Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia 2015. Perkeni.
Vina, F., Wilson, & Ilmiawan.M.I. 2021. Hubungan Tingkat Depresi terhadap
Kadar Glukosa Darah Puasa pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Poli
Penyakit Dalam RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak.
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan.17(1).
48
Terpadu. Jakarta: FKUI.
49
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Ujian proposal
Pelaksanaan penelitiaan
Ujia hasil
50
Lampiran 2:Surat Permintaan Persetujuan Menjadi Responden
Kepada
Yth. Bapak/Ibu....................
Ditempat
Nim : S.0017.P.005
subjek. Atas perhatian dan kebijakan subjek saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Peneliti
51
Lampiran 3: Informed Concent
(INFORMED CONCENT)
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Dengan sukarela dan tanpa paksaan menyetujui untuk ikut serta dalam
penelitian ini dengan catatan bila suatu saat merasa dirugikan dalam bentuk
diri.
Kendari, 2021
Responden
52
Lampiran 4: Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
No Responden :
A. Identitas
1. Usia :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Pendidikan:
a. SMA/SPK :
b. D-III :
c. Sarjana :
d. Magister :
4. Pekerjaan : PNS Petani
Nelayan Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
B. Tingkat Stres Berdasarkan Skala DSS 17 (Diabetes Distress Scale)
Berikanlah tanda ceklis (√) pada kolom pilihan jawaban yang sesuai dengan
kondisi anda pada pernyataan beriku ini:
Penilaian
No Pernyataan Masalah Masalah
Bukan Masalah Masalah Masalah
cukup sangat
Masalah ringan Sedang serius
serius serius
1. Saya merasa bahwa teman-teman atau
keluarga saya tidak memberikan dukungan
emosional yang saya inginkan. Contoh
dukungan emosional misalnya mereka
selalu mengingatkan saya, agar makan
makanan yang baik, olah raga,
mengingatkan minum obat dan menjaga
kebersihan.
2. Saya merasa bahwa teman-teman atau
keluarga tidak menghargai bagaimana
sulitnya hidup dengan diabetes.
3. Saya merasa bahwa teman-teman atau
keluarga saya tidak cukup mendukung
usaha perawatan mandiri (contohnya:
mengajak saya makan makanan yang
53
salah).
4. Saya merasa tidak mempunyai dokter yang
bisa saya temui secara teratur untuk
berkonsultasi masalah diabetes.
5. Saya sendiri merasa tidak termotivasi untuk
meneruskan penanganan diabetes.
6. Saya merasa marah, takut dan/atau tertekan
ketika saya memikirkan tentang hidup
dengan menderita diabetes.
7. Saya merasa diabetes mengambil terlalu
banyak energi jiwa dan isik setiap harinya.
8. Saya merasa kewalahan oleh tuntutan hidup
dengan penyakit diabetes.
9. Saya merasa bahwa nantinya dalam hidup
saya, saya akan mengalami komplikasi
serius jangka panjang, terlepas dari apapun
yang saya lakukan.
10 Saya merasa tidak percaya diri dengan
. kemampuan keseharian saya dalam
menangani masalah diabetes. Contohnya:
menjaga pola makan dan kebersihan,
minum obat tepat waktu dan olah raga
teratur.
11 Saya merasa bahwa dokter tidak
. memberikan petunjuk yang cukup jelas
tentang bagaimana menangani diabetes.
12 Saya merasa dokter tidak cukup serius
. dalam memperhatikan kekhawatiran yang
saya rasakan.
13 Saya merasa bahwa saya tidak cukup sering
. melakukan pengetesan gula darah.
14 Saya merasa tidak mempunyai dokter yang
. bisa saya temui secara teratur untuk
berkonsultasi masalah diabetes.
15 Saya merasa bahwa saya sering gagal
. dengan rutinitas diabetes saya
16 Saya merasa bahwa saya tidak ketat dalam
. menyiapkan makanan yang baik.
17 Saya merasa bahwa diabetes mengontrol
. hidup saya, dimana saya merasa bahwa
aktivitas-aktivitas saya menjadi terbatas
sejak dan selama saya menderita diabetes.
Jumlah
Keterangan :
Total skor di bagi 17 dan hasilnya dapat diklasifikasikan sebagao berikut:
1) Tidak ada Distres (Little or no distress) dengan skor <2
2) Distres sedang (Moderate Distress) bila skor 2-2.9
54
3) Distres tinggi (High distress) dengan skor ≥3
C. Lembar Catatan Hasil Pemeriksaan Kadar HbA1C
Tanggal Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Kategori
Keterangan:
Normal = Jika hasil pemeriksaan kadar HbA1C < 6,0%
Sedang =Jika hasil pemeriksaan kadar HbA1C antara 6,0 – 6,4%
Tinggi =Jika hasil pemeriksaan kadar HbA1C ≥ 6,5%
55