SKRIPSI
NONA
201701127
NONA
NIM. 201701127
ABSTRAK
ii
ABSTRAK
NONA, Hubungan Perilaku Agresif Pasien Gangguan Jiwa Dengan Stres Kerja
Perawat Diruang Rawat Inap UPT RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah.
Dibimbing oleh AHMIL dan SUKRANG.
Perilaku agresif merupakan salah satu diantara permasalahan dalam gangguan
kejiwaan yang umum dimunculkan oleh pasien ketika dirawat dirumah sakit.
Perilaku agresif ini mengancam kesehatan fisik dan psikologis perawat ketika
memberikan asuhan keperawatan sehingga yang cenderung menjadi korban
insiden perilaku kekerasan oleh pasien adalah perawat sehingga hal tersebut dapat
menimbulkan stres kerja. Tujuan penelitian ini dianalisisya hubungan antara
perilaku agresif pasien gangguan jiwa dengan stres kerja perawat diruang rawat
inap UPT RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
perawat diruang Manggis, Salak, dan ruang Srikaya UPT RSUD Madani Provinsi
Sulawesi Tengah berjumlah 30 orang dan sampel adalah total populasi. Penelitian
ini dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil dari penelitian
dari 30 responden, di peroleh perilaku agresif pasien sebanyak 18 responden
(60,0%) dan 16 responden (53,3) mengalami stres kerja. Hasil uji Chi-Square
didapatkan p= 0,030 (p Value <0,05) hasil p-value 0,030 (p<0,005), ini berarti
secara statistik ada hubungan perilaku agresif pasien gangguan jiwa dengan stres
kerja perawat. Simpulan : ada hubungan perilaku agresif pasien gangguan jiwa
dengan stres kerja perawat diruang rawat inap UPT RSUD Madani Provinsi
Sulawesi Tengah.
Kata kunci : Perilaku Agresif, Stres kerja, Perawat.
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Ners Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu
NONA
201701127
LEMBAR PERSETUJUAN
iv
HUBUNGAN PERILAKU AGRESIF PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN
STRES KERJA PERAWAT DIRUANG RAWAT INAP UPT RSUD
MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH
SKRIPSI
NONA
201701127
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Prodi Ners
Widya Nusantara
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehinggapenenliti dapat menyelesaikan skripsi ini ini tepat pada waktunya dengan
judul “ Hubungan Perilaku Agresif Pasien Gangguan Jiwa Dengan Stres Kerja
Perawat Diruang Rawat Inap UPT RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah”
guna menyelesaikan pendidikan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya
Nusantara Palu. Dalam proses penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata
kesempurnaan tanpa bimbingan arahan serta dukungan yang diberikan kepada
penenliti. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terimahkasi yang sebesar besarnya kepada Ayahanda Sugiman dan Ibunda
Atmewi telah melahirkan, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan memberikan
dos restu serta dukungan moruil maupun materil kepada penulis.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimah kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhomat :
1. Widyawati L. Situmorang, BSc., M.sc selaku Ketua Yayasan STIKes Widya
Nusantara Palu.
2. Dr, Tigor H. Situmorang, M.H., M.Kes. selaku Ketua STIKes Widya
Nusantara Palu.
3. Ns. Yuhana Damantalm S.Kep., M.Erg selaku Ketua Program STUDI Ners
STIKes Widya Nusantara Palu.
4. Ns. Wahyu Sulfian S.Kep., M.Kes, selaku Penguji Utama yang telah
meluangkan waktunya untuk menguji dan mengarahkan penyusunan skripsi
ini.
5. Ns. Ahmil, S,Kep., M.Kes, selaku pembimbing I yang setiap saat meluangkan
waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Ns. Sukrang S.kep., M.Kep, selaku pembimbing II yang setiap saat
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulisa dalam
penyusunan skripsi ini.
vi
7. Direktur RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah yang telah memberi izin
kepada peneliti untuk melakukan penelitian di RSUD Madani Provinsi
Sulawesi Tengah.
8. Terimahkasih kepada semua responden yang telah bersedia menjadi
responden dala pengambilan penenlitian yang peneliti telah laksankan
sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir.
9. Bapak/Ibu dosen dan seluruh staf Stikes Widya Nusantara Palu yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan selama penulis
mengikuti pendidikan
10. Teristimewa teman-teman angkatan 2017 khususnya Musfira, Nur Aisya,
Sindy Ayu Anggraeni, Sriyani, dan sahabat kecil saya Andini, dan Ria
febriana yang telah memberikan support selam penyusunan skripsi ini Kepada
semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT
berkenan membalasnya dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
vii
HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................ ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
iv
HALAMAN JUDUL SKRIPSI v
HALAMAN PERSETUJUAN vi
PRAKATA
vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................... 5
C. Tujuan penelitian.................................................................... 5
D. Manfaat penelitian.................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori ......................................................................... 7
B. Kerangka konsep.................................................................... 19
C. Hipotesis ............................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian.................................................................... 20
B. Tempat dan waktu penelitian.................................................. 20
C. Populasi dan sampel............................................................... 20
D. Variabel penelitian ................................................................. 21
E. Defenisi operasional............................................................... 21
F. Instrument penelitian.............................................................. 22
G. Teknik pengumpulan data....................................................... 23
viii
H. Analisis data............................................................................ 24
I. Bagan alur penelitian.............................................................. 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka
2. Jadawal Penelitian
3. Surat Permohonan Pengambilan Data Awal
4. Surat Balasan Pengambilan Data Awal
5. Surat Permohonan Izin Penelitian
6. Permohonan Jadi Responden
7. Kuesioner
8. Permohonan Persetujuan Responden
9. Master tabel
10. Analisa Data
11. Surat Balasan Selesai Penelitian
12. Dokumentasi
13. Riwayat Hidup
14. Lembar Bimbingan Proposal Skirpsi
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
World Health Organization (WHO) meengemukakan ialah depresi
maupun kecemasan salah satu gangguan jiwa dengan prevalensi tertinggi
sekitar 200 juta orang di dunia (3,6% dari populasi ) mengalami ataupun
menderita kecemasan. Sementara itu terdapat 322 juta penderita depresi
diseluruh dunia (4.4% dari jumlah penduduk) dan hampir separuhnya
berasal dari kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Depresi adalah
penyebab utama kematian akibat bunuh diri, yang menyebabkan hampir
800.000 kasus bunuh diri setiap tahun1.
Berdasarkan catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018,
prevalensi penduduk usia 15 tahun keatas mengalami depresi meningkat
sebesar 6% dari data tahun 2013 menjadi 9.8% pada tahun 2018. Sedangkan
prevalensi gangguan jiwa berat, skizofrenia meningkat dari 1,7% 2013
menjadi 7% pada tahun 20182.
Sedangkan berdasarkan data tahun 2019 di provinsi Sulawesi
Tengah angka kejadian Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat adalah
6322 kasus. Presentase kasus pada ODGJ berat yang paling tinggi adalah di
Banggai kepulauan sebesar 1014 kasus, Kab Parigi Mautong sebesar 810
kasus, Tojo Una-Una sebesar 780 kasus, Morowali sebesar 633 kasus,
Donggala sebesar 625, Buol sebesar 527 kasus, Banggai sebesar 514 kasus,
kota palu sebesar 498 kasus, Morowali Utara sebesar 490 kasus, Banggai
laut sebesar 320 kasus, Poso sebesar 247 kasus, Toli-Toli sebesar 251 kasus.
Tingginya data disebabkan karenah pengaruh genetik, lingkungan, sosial,
maupun masalah ekonomi. Presentase kesehatan ODGJ berat yang terendah
yaitu di Kabupaten Sigi sebesar 115 kasus, namun disinyalir data-data
tersebut masih tergolong rendah. Rendahnya data disebabkan karenah masih
kurangnya pelayananan tatalaksana kesehatan jiwa pada Kabupaten atau
Kota3.
1
2
salah satu permasalahan yang bersifat global dan salah satu perilaku yang
bersifat negatif5.
Perilaku agresif ialah perilaku yang dimana dapat mengancam
kesehatan fisik dan psikologis perawat. Sehingga yang cenderung menjadi
korban pada perilaku agresif atau perilaku kekerasan ialah perawat. Yang
dimana biasanya seorang perawat harus menghadapi kekerasan secara
verbal maupun secara fisik dan terjadi pada setiap harinya, sehingga hal
tersebut dapat menimbulkan dampak negatif, dampak psikologis, dan serta
terbentuknya persepsi yang salah sehingga menyebabkan timbulnya suatu
sikap negative]f apabila melakukan asuhan keperawatan dan menjadi salah
satu pendorong terbentuknya stres kerja yang dialami perawat5.
Stressor yang dialami pada perawat gangguan jiwa yaitu yang
dimana karakteristik pasien berbeda-beda dan memiliki sifat yang negative
yang dimana pasien sangat sulit untuk diajak berbicara dan agresif. Dan
dimana keadaan tekanan-tekanan dalam pekerjaan yang berate harus
mengurus pasien setiap hari dan dimana seorang perawat harus dapat
menegendalikan dan melakukan tindakan harus sesuai dengan cara
perawatan dan sehingga tidak dapat membahayakan diri sendiri maupun
pasien.menekan pekerja . Keadaan dimana tekanan-tekanan pekerja lebih
berat karena setiap hari mengurus dan merawat pasien gangguan jiwa yang
dimana mengahruskan seorang perawat yang merawat pasien gangguan jiwa
untuk mampu mengendalikan dan bertindak sesuai dengan tata cara
perawatan sehingga tidak membahayakan diri sendiri maupun pasien. Stres
juga dapat membuat seseorang tidak dapat mengontrol diri pada tingkah
lakunya, dalam keadaa sperti ini dpata mentyebabakan seseorang akan
melakukan tindakan antisosial termaksud perilaku agresif6.
Stres kerja mendapat perhatian yang sangat penting salah satunya
adalah pekerja sektor di kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian Health and
Safety Executivemenyatakan bahwa tenaga profesional kesehatan, guru, dan
perawat mempunyai tingkat stres tertinggi mencapai angka prevalensi
sebanyak 2500, 2190, dan 3000 kasus per 100.000 orang.Persatuan Perawat
4
A. Tinjaun umum
1. Tinjauan Umum Tentang Gangguan Jiwa
a. Pengertian gangguan jiwa
Gangguan jiwa merupakan salah satu syndrome ataupun
psikologis atau suatu perilaku yang dapat dikaitkan dengan adanya
distress yang terjadi pada seseorang8.
b. Ciri-ciri gangguan jiwa
1) Perubahan yang berulang dalam pikiran merupakan suatu kelainan
saat berbicara dan berperilaku.
2) Adanya perubahan yang dapat menyebabkan tekanan batin dan
penderitaan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan.
3) Adanya perubahan perilaku yang dapat menyebabakan penderita
mengalami gangguan pada kegiatan sehari-hari maupun yang
berhubungan dengan orang lain8.
c. Jenis gangguan jiwa
1) Harga diri rendah
Harga diri rendah merupakan sutau gangguan jiwa dimana
seseorang memiliki perasaan yang merasa tidak berharga lagi
ataupun tidak berarti, harga diri rendah yang terjadi dengan
berkepanjangan akibat adanya evaluasi negative baik dari diri
sendirin atapun kemampuan diri sendiri. Adapun manifestasi klinik
harga diri rendah yaitu: adanya perasaan tidak mampu, mengkritik
diri sendiri, dan adanya penolakan terhadap kemampuan diri8.
2) Isolasi sosial
Isolasi sosial ialah keadaan dimana seseorang atau individu
mengalami penurunan ataupun tidak melakukan interaksi dengan
orang sekitarnya. Karena klien merasa adanya penolakan, kesepian,
tidak diterimah, bahkan dimana tidak akan dapat membina
7
8
4) Waham
Waham ialah adanya suatu keyakinan yang salah pada diri
seseorang dan dipertahankan secara terus menerus meskipun tidak
sesuai kenyataan. Apabila stres ini akan terjadi dengan waktu yang
lama akan dapat memunculkan masalah gangguan jiwa seperti
waham. Berdasarkan jenisnya manifestasi klinik waham yaitu:
a) Waham kebesaran adalah seseorang yang meyakini bahwa
dirinya mempunyai kekuasaan dan diucapakan secara terus
menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan.
b) Waham curiga adalah seseorang akan menyakini adanya
individu maupun kelompok yang berusaha mencederai diri
sendiri dan dikatakan berulang-ulang namun tidak sesua dengan
kenyataan yang ada.
c) Waham agama adalah mempunyai keyakinan pada agama
dengan berlebihan dan diucapkan berulang-ulang namun tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada.
d) Waham somatik adalah seseorang yang yakin bahwa pada
tubuhnya mengalami penyakit dan diucapakan berulang-ulang
namun tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
e) Waham nihilstik adalah seseoarang yang yakin bahwa dirinya
tidak ada lagi didunia, diucapkan berulang-ulang namun tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada8.
5) Resiko perilaku kekerasan
Resiko perilaku kekerasan ialah suatau tindakan atau
tingkah laku yang dimana selalu tertuju untuk melukai individu
secara fisik maupun psikis. Perilaku kekerasan juga bisa dilakukan
dengan cara legal dengan orang lain dan lingkungan. Perilaku
kekerasan dibagi menjadi dua yaitu, perilaku kekerasan atau
riwyata kekerasan. Dan adapun tanda dan gejala pada perilaku
kekerasan seperti muka merah dan tegang, tatapan taja, raahang
tertutup, mengepalkan tangan, berjalan mondar mandir, ucapan
10
4) Faktor situsional
Yang dimana manusia akan merasakan rasa sakit dan
nyeri sehingga akan mendorong suatu perilaku manusia akan
melakukan perilaku agresif.
5) Faktor biologis
Dimana suatu penelitian yang menyelidiki apakah ada
hubungan nya cedera kepalah dngan perilaku agresif, penelitian
yang menyelidiki kaitan cedera kepalah dan perilaku agresif
menunjukkan bahwa apabila sebelumnya seseorang terjadi
cidera fisik maupun cedera kepala dapat menimbulkan perilaku
agresif.
6) Faktor genetic
Dimana faktor genetik menunjukkan kemungkinan
perilaku agresif yang lebih besar atau cenderung dilakukan oleh
pria yang mempunytai kromosom XXY.
c. Jenis perilaku agresif
1) Agresif langsung aktif secara fisik
Tindakan agresif yang dilakukan seseorang/kelompok
terhadap seseorang/kelompok secara langsung seperti
pemukulan.
2) Agresif fisik pasif langsung
Suatu perilaku agresif yang dpata dilakukan secara fisik
melalui kontak langsung antara individu/kelompok dengan
individu/kelompok lain seperti demonstrasi
3) Agresif aktif secara fisik tidak langsung
Suatu perilaku agresif yang terjadi antara individu/
kelompok pada individu/ kelompok lainnya yang tidak
berurusan secara langsung, contoh nya seperti perusakan harta
dan benda.
14
d) Jetlag
Jetlag merupakan salah satu kelelahan spesifik yang dapat
mengakibatkan suatu perubahan waktu yang dialami ataupun
dirasakan seseorang pada ritem tubuhnya, sehingga yang dapat
dilakukan pada seseorang yang melakukan perjalanan jauh dan
adanya perbedaan waktu maka akan disarankan untuk
beristirahat minimal 2 jam sebelum melakukan aktivitas.
e) Suhu dan kelembapan
Apabila seseorang bekerja dalam ruangan yang suhunya tinggi
akan mengakibatkan atau mempenagruhi tingkat prestasi
karyawan
2) Beban kerja
Apabila seseorang mengalami beban kerja yang terlalu
banyak maka seseorang akan mengalami ketegangan dalam
dirinya, sehingga menimbulkan stres. Hal ini dikarenahkan
adanyanyn tuntutan yang terlalu tinggi, kecepatann kerja din
pertinggi maupun volume kerja di perbanyak.
3) Sifat pekerjaan
a) Situasi baru dan asing
Jika seseorang menghadapi situasi baru atau asing dalam
melakukan pekerjaan biasanya seseorang akan mengalami stres
pada pekerjaan nya.
b) Ancaman pribadi
Suatu pengawana maupun pengontrolan yang sangat ketat
yang dilakukan oleh atasan dapat juga menyebabkan seseorang
terasa terancam.
c) Percepatan
Dimana seseorang mengalami stres apabila seseorang tersebut
tidak dapat atau tidak mapu merangsang kerja.
17
4) Kebebasan
Kebebasan juga dapat menyebabkan stres karenah belum
tentu kebebasan yang diberikan kepada karyawan dapat
menyenangkan namun justru kebebasan tesebut dapat membuat
mereka akan merasa tidak mampu untuk bertindak.
5) Kesulitan
Yang dimana seseorang akan mengalami ketidakcocokan
yang dirasakan seperti didalm rumah contohnya, ktidakcocokan
suami istri, perceraian, maupun masalah keuangan, dapat juga
menyebabakan stres bagi seseorang11.
c. Indikator stres kerja
1) Tuntutan tugas
Merupakan faktor yang dikaitkan dengan pekerjaan seperti
kondisi kerja.
2) Tuntutan peran
Sesorang akan diberikan tekanan yang diberikan untuk sebagai
fungsi dan peran yang akan dimainkan pada organisasi.
3) Tuntutan pribadi
Tekanan yang diciptakan karyawan lain.
4) Struktur organisasi
Gambaran badan tersebut diwarnai oleh ketidakjelasan struktur
organisasi, ketidakjelasan jabatan, peran dan kewenangan11.
d. Sumber stres kerja
1) Faktor lingklungan
Ketidakpastian lingkungan akan mempengaruhi tingkat
stres antar karyawan dalam organisasi.
2) Faktor organisasi
Faktor – faktor tersebut antara lain desain pekerjaan
individu, kondisi kerja, dan tata letak kerja fisik, misalnya dapat
memberikan tekanan pada orang ketika kecepatan dirasa
berlebihan.
18
3) Faktor individu
Faktor individu adalah masalah yang diciptakan indivoidu
sendiri seperti terlalu menghabiskan sumber daya keungan
mereka adalah serangkaian kesulitan pribadi lain yang dapat
membuat stres bagi karyawan dan mengalihkan perhatian mereka
dari pekerjaan12
4. Tinjaun Umum Tentang Perawat
a. Pengertian perawat
Perawat merupakan profesi mandiri yang berhak memberikan
pelayanan keperawatan secara mandiri, dan bukan prifesi sebagai
asisten dokter
b. Peran perawat
Peran perawat profesional yang dimana perawat akan
memberikan asuhan keperawatan terhadap manusia yang diantara
lain yaitu:
1) Perhatikan kebutuhan pasien sesuai dengan konteks individu
2) Perawat melakukan suatu proses asuhan keperawatan untuk
mengindentifikasi masalah mulai dari pemeriksaan fisik,
psikologis, sosial, maupun spiritual.
3) Melakukan pemberian proses keperawatan pada pasien, keluarga
maupun masyarakat13.
c. Fungsi perawat
Fungsi perawat adalah suatu pekerjaan atau aktivitas yang
dilaksanakan sesuai dengan keadaan yang ada: Dalam menjalankan
perannya perawat memiliki beberapa fungsi.
1) Fungsi independen
Pada fungsi ini perawat melakukan tindakan secara mandiri, tidak
memerlukan perintah dokter dalam melakukan tindakan, dan
bertangung jawab pada pasien, atas akibat tindakan yang diambil.
2) Fungsi dependen
19
= Variabel independen
= Variabel dependen
C. Hipotesis
20
Ada hubungan perilaku agresif pasien gangguan jiwa dengan tingkat stres
kerja perawat diruang rawat inap UPT RSUD Madani ProvinsI Sulawesi
Tengah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penenlitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dimana data-data nya
berupa angka yang digunakan sebagai alat menentukan sebuah keterangan 14.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah bersifat Analitik
dengan pendekatan cross sectional, yaitu dimana pengukuran dan
pengamatan dilakukan secara bersamaan. Bertujuan agar mengetahui apakah
ada hubungan perilaku agresif pasien gangguan jiwa dengan stres kerja
perawat diruang rawat inap UPT RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah.
B. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat penelitian
Bertempat di UPT RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah di
ruangan Salak, Srikaya, dan Manggis.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 13 sampai 27 Juli di
UPT RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah
C. Populasi dan sampel penelitian
1. Populasi
Populasi adalah suatu objek atau subjek yang mempunyai karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh penelitian.Populasi dalam penelitian adalah
semua perawat yang bekerja diruang perawatan pasien gangguan jiwa
UPT RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah yaitu berjumlah 30
orang15.
2. Sampel
Sampel ialah sebagian dari yunit yang ada pada populasi penelitian.
Pada penelitian ini sampel diambil dari semua populasi yaitu semua
perawat yang bekerja diruang perawatan pasien gangguan jiwaUPT
RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah dengan jumlah 30 orang.
20
21
H. Analisa Data
1) Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan analisis data yang digunakan untuk
menggambarkan ataupun menjelaskan masing-masing variabel dalam
bentuk distribusi frekuensi dari setiap variabel. perhitungan rata-rata
yaitu menggunakan rumus.
P= Fx 100%
N
Keterangan : P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Responden
2) Analisis bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis yang biasanya dilakukan
agar mengetahui adanya hubungan antara dua variabel diteliti. data yang
digunakan agar mengetahui hipotesis untuk menentukan keputusan
apakah hipotesis yang telah di uji cukup menyakinkan ditolak ataupun
diterimah. Yaitu dengan menggunakan uji Chi-Square, dan menetukan
hubungan anatar variabel independen (variabel bebas) dengan variabel
dependen.
a. Syarat uji Chi-Square yaitu :
a) sampel lebih dari 30
b) semua sel tidak ada nilai 0
c) semua expected lebih dari 5, boleh expected kurang dari 5 asalkan
maksimal 20% dari jumlaj sel.
a) Tabel 3 x 3 maksimal 2 sel
b) Tabel 3 x 3 maksimal 1 sel
c) Tabel 2 x 2 tidak boleh expected kurang dari 5
d) Untuk tabel 2 x 2 maka nilai signifikan (p value) yang diambil
continuity correction
25
b. Uji alternatif akan digunakan jika syarat uji chi-square tidak terpenuhi
1) Tabel 2 x 2 alternatif uji Chi-Square yang digunakan adalah uji
Fisher
2) Tabel 2 x k alternatif uji Chi-Square yang digunakan adalah uji
Kolmogorov-Smirnov
3) Untuk tabel selain tabel 2 x 2 dan 2 x k maka penggabungan sel
adalah langkah alternatif uji chi-square yang dapat dilakukan
sehingga akan menghasilkan satu tabel B x K yang baru. Uji
hipotesis akan dipilih sesuai dengan tabel B x K yang bari stelah
penggabungan sel dilakukan19.
26
Pengajuan judul
Prodi ners
Informed consent
Menjelaskan dan meminta persetujuan responden
Pengumpulan data
Menggunakan data primer data sekunder
Variabel independen
Variabel dependen
Perilaku agresif
Tingkat stres kerja perawat
pasiengangguan jiwa
Analisa data
Univariat Bivariat
27
28
2) Usia
29
Stres kerja P
Perilaku Total
Tidak stres Stress Value
agresif
F % F % F %
Tidak agresif 9 75% 3 25% 12 100
0,030
Agresif 5 27,8% 13 72,2% 18 100
Jumlah 14 46,7% 16 53,3% 30 100
Sumber: data primer 2021
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 12 responden terdapat 9 orang
perilaku tidak agresif dengan tidak stres kerja dan 3 orang perilaku tidak
agresif dengan stres kerja, dari 18 responden terdapat 5 orang perilaku
agresif dengan tidak stres kerja dan 13 orang perilaku agresif dengan
stres kerja. Berdasarkan Uji statistic Chi-Square didapatkan P value
=0,030 jika dibandingkan dengan nilai a = 0,05 maka P value < a 0,05
maka ada hubungan bermakna antara perilaku agresif pasien gangguan
jiwa dengan stres kerja perawat diruang rawat inapt UPT RSUD Madani
Provinsi Sulawesi Tengah.
C. PEMBAHASAN
1. Perilaku agresif
Hasil penelitian pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (60,0%) melakukan tindakan perilaku agresif dan sedangkan
12 responden (40,0%) tidak melakukan tindakan perilaku agresif. Hal ini
menunjukkan dimana perilaku agresif seseorang pasien dikarenakan
pasien mudah tersinggung bila terpancing dengan pembincaraan orang
yang menyetuh hatinya.
Menurut peneliti besarnya presentase perilaku agresif
disebabkan dikarenahkan mekanisme koping seorang pasien yang dimana
pasien tidak bisa menahan amarah nya sehingga pasien merasa mudah
tersinggung bila terpancing dengan pembincaraan yang menyetuh hatinya
sehingga dapat menimbulkan perilaku agresif memukul, mengancam, dan
memaki sehingga banyak responden menjadi korban perilaku agresif
tersebut.
Selanjutnya, dalam teori kusumawati (2010) mengatakan faktor
psikologis terjadinya perilaku kekerasan yaitu frustasi, bahwa seseorang
32
36
DAFTAR PUSTAKA
3. Sulteng DS. Dinkes Sulteng 2019. Dinas Kesehat Sulawesi Teng. 2019;1–
222.
10. Pangarsa NJ. Identifikasi faktor penyebab perilaku agresif pada siswa kelas
8 SMP Negeri 4 Ngaglik. J Chem Inf Model. 2018;53(9):15–7.
11. Intan puri. Hubungan beban kerja dengan stres kerja pada perawat IGD.
2018;
12. Puri I. Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Pada Perawat IGD
RSUD Munyang Kute Redelong. Univ Medan Area. 2018;25–53.
13. Lia endah retnaningtyas. Pengaruh beban kerja terhadap stres kerja perawat
diruang rawat inap. 2018;
14. SUCI W. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Al- Islam
Di Sma Muhammadiyah 1 Gisting Kabupaten Tanggamus. Pendidik
Agama Islam [Internet]. 2020; Available from:
https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1456/1/skripsi widyaPDFok -
Perpustakaan IAIN Metro.pdf
15. Kadji RI. Pengaruh Latihan Asertif (Role Playing) Terhadap Kemampuan
Mengendalikan Marah Pada Klien Skizofrenia Dengan Perilaku Kekerasan
Di Komunitas. 2017;1–6.
16. dewi santika. hubungan motivasi keluarga dan kepatuhan kontrol berobat
klien gangguan jiwa. 2018;
18. Gito Mahata Putra. Hubungan Pengetahuan Dan Lama Kerja Perawat
Dengan Penatalaksanaan Pertolongan Pertama Pada Pasien Vulnus
Laceratum Di Igd Puskesmas Maek Kecamatan Bukik Barisan Kabupaten
Lima Puluh Kota Tahun 2017
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Palu…....2021
Responden
(……………….)
Kuesioner stres kerja
Berilah tanda (√) pada kolom angka yang ada pada masing-masing
pertanyaan dengan pilihan sesuai yang anda alami:
Kode: Selalu = dirasakan setiap hari atau dirasakan secara terus
menerus dalam seminggu
Sering = dirasakan tapi tidak tiap hari atau dirasakan hanya
5 hari dalam seminggu
Kadang-kadang = dirasakan sewaktu-waktu atau maksimal 3 kali
dalam seminggu atau minimal 1 kali dalam
seminggu
Tidak pernah = tidak pernah dilakukan
Berilah tanda (√) pada kolom angka yang ada pada masing-masing
pertanyaan dengan pilihan sesuai yang anda alami:
Kode: Selalu = dirasakan setiap hari atau dirasakan secara terus
menerus dalam seminggu
Sering = dirasakan tapi tidak tiap hari atau dirasakan hanya
5 hari dalam seminggu
Kadang-kadang = dirasakan sewaktu-waktu atau maksimal 3 kali
dalam seminggu atau minimal 1 kali dalam
seminggu
Tidak pernah = tidak pernah dirasakan
No Pernyataan Selal Sering Kadang- Tidak
u kadang pernah
1 Apakah klien sering menunjukkan
muka merah, pandangan tajam,
ekspresi wajah tegang
2 Apakah klien sering mengepalkan
tangan dan gemetar
3 Apakah klien sering mengatupkan
rahang dan tidak mau di ajak
berkomunikasi
4 Apakah klien sering mengancam orang
lain menggunakan benda-benda
berbahaya
5 Apakah klien sering menunjukkan
perilaku gelisah, rasa cemas, takut atau
panik dan marah
6 Apakah klien sering berteriak dan
berbicara dengan nada suara meninggi,
kehilangan kontrol
7 Apakah klien sering mengurung diri
dikamar dan tidak mau diajak
bersosialisasi dengan anggota keluarga
8 Apakah klien sering melukai diri
sendiri dan orang lain
9 Apakah klien merasa tidak berharga
10 Apakah klien sering menyerang orang
lain
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Nama :
Umur/Tgl lahir :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Alamat :
Responden Palu……….2021
Peneliti
NONA
MASTER TABEL
33 p DIII 1 3 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 TIDAK
1 53 1 STRES
52 P DIII 1 2 3 2 1 2 2 2 3 4 4 4 3 1 1 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2
2 74 2 STRES
30 P DIII 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 TIDAK
3 54 1 STRES
37 P DIII 2 2 2 1 1 1 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2
4 68 2 STRES
34 L DIII 1 2 1 1 1 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 TIDAK
5 58 1 STRES
34 P DIII 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 TIDAK
6 51 1 STRES
37 P DIII 2 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 TIDAK
7 51 1 STRES
53 L DIII 3 2 3 1 1 1 2 1 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1
8 64 2 STRES
35 P NERS 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 TIDAK
9 50 1 STRES
1 25 P DIII 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 TIDAK
0 45 1 STRES
1 31 P DIII 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 TIDAK
1 55 1 STRES
1 34 P DIII 3 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1
2 63 2 STRES
1 34 L NERS 2 2 2 1 1 1 2 2 3 3 2 2 4 2 1 1 2 3 1 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 1 1 1 2 2 3
3 64 2 STRES
1 38 P DIII 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 TIDAK
4 50 1 STRES
1 27 L DIII 3 3 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 2 3 1 2 1 3 2 2
5 69 2 STRES
1 33 P DIII 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 TIDAK
6 59 1 STRES
1 35 P DIII 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2 1 2 1 2
7 73 2 STRES
1 35 P DIII 2 3 2 1 1 2 3 2 2 2 1 2 3 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 1
8 62 2 STRES
1 31 L DIII 2 2 1 1 1 2 1 2 3 3 3 3 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 TIDAK
9 59 1 STRES
2 28 P DIII 1 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 TIDAK
0 56 1 STRES
2 28 P DIII 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2 2 TIDAK
1 50 1 STRES
2 34 P DIII 2 3 2 1 1 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1
2 68 2 STRES
2 29 P DIII 2 3 2 2 1 2 2 2 3 4 4 3 4 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 2 1
3 69 2 STRES
2 38 L DIII 2 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 4 4 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 1 3 2 2 1 2 2 2 3 2 3 1
4 81 2 STRES
2 35 P NERS 2 1 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 1 1 2 3 3 1 4 4 3 2 3 4 4 3 3 1 2 3 4 3 2
5 93 2 STRES
2 33 P DIII 2 3 2 2 1 2 2 2 3 4 4 3 4 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 2 1
6 69 2 STRES
2 34 P DIII 2 1 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 1 1 2 3 3 1 4 4 3 2 3 4 4 3 3 1 2 3 4 3 2
7 93 2 STRES
2 31 P DIII 2 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 4 4 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 1 3 2 2 1 2 2 2 3 2 3 1
8 81 2 STRES
2 50 L DIII 2 3 2 1 1 2 3 2 2 2 1 2 3 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 1 TIDAK
9 62 1 STRES
3 37 P DIII 2 3 2 2 1 2 2 2 3 4 4 3 4 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 2 1
0 69 2 STRES
UJI NORMALITAS
Cases
Descriptives
Median 28.50
Variance 12.833
Minimum 23
Maximum 35
Range 12
Interquartile Range 6
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 62.50
Variance 148.944
Minimum 45
Maximum 93
Range 48
Interquartile Range 15
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistics
UMUR
N Valid 30
Missing 0
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
jenis_kelamin
N Valid 30
Missing 0
jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
pendidikan
N Valid 30
Missing 0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PERILAKU
AGRESIF STRES KERJA
N Valid 30 30
Missing 0 0
PERILAKU AGRESIF
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
STRES KERJA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
PERILAKU AGRESIF *
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
STRES KERJA
PERILAKU AGRESIF * STRES KERJA Crosstabulation
STRES KERJA
AGRESIF Count 5 13 18
Total Count 14 16 30
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 30
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.60.
Penulis dilahirkan di Taipa pada tanggal 29 juni 1999 dari ayah Sugiman dan
ibu Atmewi. Penulis adalah putri ke empat dari lima bersaudara. Tahun 2012
penulis lulus dari SDN Inpres 6 Watuoge, tahun 2014 penulis lulus dari SMP
Negeri 20 palu, tahun 2017 penulis lulus dari SMK Negeri 6 Palu, dan tahun
2017 penulis lulus seleksi masuk Stikes Widya Nusantara Palu dan diterima
di Program Studi Ilmu Keperawatan