S YANG MENDERITA
DIABETES MELITUS DI DESA TACCORONG
KEC.GANTARANG, KAB. BULUKUMBA
TAHUN 2021
OLEH :
i
ANALISIS KEPERAWATAN PADA NY. S YANG MENDERITA
DIABETES MELITUS DI DESA TACCORONG
KEC.GANTARANG, KAB. BULUKUMBA
TAHUN 2021
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Ners Pada Program Studi
Profesi Ners Stikes Panrita Husada Bulukumba
OLEH :
ii
PROGRAM STUDI NERS
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diujikan pada ujian sidang diharapkan tim penguji pada
tanggal
Oleh
Muh. Adnan. M, S.Kep
D.20.07.021
Pembimbing
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah Akhir Ners Dengan Judul “Analisis Keperawatan
Pada Ny. SYang Menderita Diabetes Melitus
Di Puskesmas Bonto Nyeleng Tahun 2021
Oleh
Muh. Adnan. M, S.Kep
D.20.07.021
Pembimbing
Penguji I penguji II
iv
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Bulukumba …….…2021
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat
danhidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan KIAN ini dengan
judul “Analisis Keperawatan Pada NY. SYang Menderita Diabetes Melitus Di
Desa Taccorong Kec. Gantarang, Kab. Bulukumba Tahun 2021”Salawat
kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi umat manusia
untuk keselamatan dunia dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa KIAN ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, untuk itu segala bentuk sumbangsih dari pembaca menjadi
harapan besar dalam menyempurnakan KIAN ini selanjutnya.Ucapan terima kasih
yang setinggi-tingginya penulis ucapkan kepada :
1. H. Idris Aman S.Sos, selaku Ketua Yayasan STIKES Panrita Husada
Bulukumba yang telah menyiapkan sarana dan prasarana sehingga proses
belajar dan mengajar berjalan dengan lancar.
2. Dr. Muriyati, S.ST. M.Kes. selaku Ketua STIKES Panrita Husada Bulukumba
yang memberikan motivasi sebagai bentuk kepedulian sebagai orangtua yang
membimbing penulis selama penyusunanKIAN ini.
3. Dr. Andi Suswani, S.kep, Ns, SKM, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang
telah bersedia memberikan bimbingan serta mengarahkan penulis dalam
penyusunan KIAN ini..
4. Bapak/Ibu dosen dan seluruh staf Stikes Panrita Husada Bulukumba atas bekal
keterampilan dan pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis selama
proses perkuliahan.
5. Khususnya kepada ayahanda tercinta Mahmud, ibunda Imma, hormatku
kepada mereka yang telah memberikan doa, bimbingan, dorongan, dan
dukunganserta materi kepada penulis dalam menuntut ilmu.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... iii
LEMBAR ORISINALITAS......................................................................... iv
KATA PENGANTAR.................................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................ 6
C. Ruang Lingkup................................................................................... 7
D. Manfaat Penulisan.............................................................................. 7
E. Metode penulisan .............................................................................. 8
F. Sistematika Penulisan........................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP Dasar Penyakit Diabetes Melitus...................................... 10
B. Konsep Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus................................ 27
C. Konsep Dasar Gerontik...................................................................... 36
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan.................................................................... 57
B. Diagnosa Keperawatan...................................................................... 72
C. Implementasi dan Evaluasi................................................................ 75
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajia Keperawatan...................................................................... 80
B. Diagnosa Keperawatan...................................................................... 82
C. Perencanaa Keperawatan................................................................... 83
D. Evaluasi Keperawatan........................................................................ 86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 88
B. Saran.................................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun
semakin buruk, gerakan semakin lambat, dan figure tubuh yang tidak
makhluk hidup. Proses menua setiap individu pada organ tubuh juga
tidak sama cepatnya. Ada kalanya orang belum tergolong lanjut usia
tahun adalah 5 persen dari populasi lansia. Prevalensi ini akan meningkat
berumur 65 tahun ke atas pada tahun 2000 sebanyak 11,28 juta. Jumlah
tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 29 juta jiwa pada 2010 atau
suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya
diabetes mellitus pada tahun 2013, sedangkan pada tahun 2018 terjadi
memang menjadi masalah yang serius. Hal ini disebabkan karena jumlah
peningkatan.
orang.
darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
penyakit tidak menular prioritas yang menjadi target tindak lanjut oleh
hari, sering merasa lapar (poliphagi), berat badan yang turun dengan
dan perubahan gaya hidup kearah yang lebih sehat (Sudiharto, 2012).
dan diperkirakan 629 juta orang yang hidup dengan diabetes pada tahun
Jika tidak ditangani dengan baik, penderita akan keluar masuk rumah
Keperawatan?”.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
C. RUANG LINGKUP
D. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk Mahasiswa
Tahun 2021.
2021.
A.
B.
C.
E. METODE PENULISAN
pembimbing.
keperawatan.
4. Dokumentasi
sebagainya.
5. Studi keperawatan
9
F. SISTEMATIKA PENULISAN
5. BAB lima berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
artinya curahan atau pancuran air, dan Mellitus berasal dari bahas
latin “militus” yang artinya rasa manis atau gula. Jadi, secara bahasa,
definisi dari Diabetes Militus adalah curahan cairan dari tubuh yang
bagi proses metabolisme dan juga sumber energy utama bagi otak.
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk
dalam sel jaringan, seperti sel otot. Masuknya glukosa ke jaringan sel
yang ada tidak dapat bekerja dengan benar. Akibatnya glukosa tidak
(Kristiana, 2012).
Hal ini bila tidak cepat teratasi, dalam waktu singkat berat badan
(kencing terasa manis) dan selalu merasa haus serta kulit menjadi
sering makan dan akibatnya kadar glukosa darah semakin tinggi lagi
(Kristiana, 2012).
(<70 mg/dl)
mg/dl)
berupa hormone insulin secara rutin dan harus terjadwal. Oleh karena
remaja. Untuk itu, diabetes mellitus jenis atau tipe ini biasa disebut
mendadak dengan gejala sering merasa haus, sering buang air kecil
merasa lemah. Jika tidak segera diberi insulin, penderita bias tiba-tiba
tidak sadarkan diri dan koma diabetic (Rahmatul & Siti, 2016).
sel lemak dalam tubuh. Hormone insulin banyak dihisap oleh sel-sel
diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2. Hal ini terjadi saat penderita
menjadi lelah, lemas, dan akhirnya ambruk (Rahmatul & Siti, 2016).
16
beta.
1) Usia
2) Obesitas
3) Riwayat keluarga
4) Pola makan
dapat merusak pankreas dan pola makan yang tidak teratur juga
5) Stress
6) Infeksi
5. Patofisiologi
jumlah yang tidak cukup, misalnya yang terjadi pada IDDM (DM
tidak efektif. Hal ini tampak pada NIDDM (DM tipe 2), ada
memperbaiki jaringan.
oleh sel beta pulau Langerhans yang terdapat pada pankreas. Peran
insulin yaitu melihat bahwa sel tubula dapat memakai bahan bakar.
Fungsi insulin yaitu sebagai “kunci” yang bisa membuka pintu sel
agar bahan bakar bisa masuk ke dalam sel. Pada permukaan setiap sel
dan asam amino bisa masuk kedalam sel tubuh (Brunner & Suddarth,
2013).
6. Gejala klinik
ginjal)
7. Diagnosa keperawatan
informasi
perubahan sirkulasi
a. Aktivitas fisik
b. Diet
c. Pemantauan
e. Pendidikan
2014)
Tujuan awal untuk klien yang baru didiagnosa diabetes atau klien
9. Komplikasi
a. Komplikasi akut
gap.
3) Hipoglikemia
b. Komplikasi kronis
1) Makroangiopati
2) Mikroangiopati
a) Retinopati diabetik
b) Nefropati diabetik
3) Neuropati
2019)
a. Edukasi
1) Penyakit DM
3) Penyulit DM
5) Hipoglikemia
keterampilan
b. Perencanaan makanan
komposisi:
1) Karbohidrat 60-70%
2) Protein 10-15%
c. Latihan jasmani
2015).
1. Manusia
keseluruhan)
2. Lingkungan
residual stimulasi.
3. Sehat-Sakit
menguntungkan.
dan lingkungan.
1. Pengkajian keperawatan
rekam medis.
b. Keluhan utama :
kepala.
Millitus.
f. Pemeriksaan Fisik
tidur.
b) Sirkulasi
lama.
c) Integritas ego
d) Eliminasi
penggunaan diuretik.
bau aseton.
30
f) Neurosensori
menurun, kejang.
g) Kardiovaskuler
(GJK)
h) Pernapasan
meningkat.
i) Seksualitas
j) Gastro intestinal
k) Muskulo skeletal
31
l) Integument
lesi/ulserasi/ulkus.
pengaturan.
pengaturan.
normal.
kebingungan.
b) Intervensi
memburuk
b) Intervensi
termasuk lokasi,
karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,danfaktor
presipitasi.
teratasi.
b) Intervensi
konjungtiva.
b) Intervensi
perifer.
analgetik.
keselamatan klien.
proses keperawatan.
a. Definisi Menua
pada organ tubuh juga tidak sama cepatnya. Ada kalanya orang
(Nugroho, 2006).
tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap
b. Fisiologi Lansia
c. Batasan Lansia
lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun, dan usia sangat tua (Very old)
atas.
d. Karakteristik Lansia
komprehensif.
meningkatkan status.
Beare, 2011).
1) Teori Biologi
a) Teori seluler
(Azizah, 2011).
c) Keracunan Oksigen
(Azizah, 2011).
d) Teori Imunologis
akan menghambat pertumbuhan dan memperpanjangumur
2011).
2) Teori Psikologis
2011).
3) Status kesehatan
4) Pengalaman hidup
menjadi kusam.
1) Perubahan Fisik
a) Sistem Indra
tahun.
b) Sistem Integumen
c) Sistem Muskuloskeletal
d) Kartilago
e) Otot
berfariasi,
f) Sendi
2) Sistem Tubuh
a) Sistem kardiovaskuler
b) Sistem respirasi
darah.
d) Sistem perkemihan
ginjal.
49
e) Sistem saraf
f) Sistem reproduksi
berangsur-angsur.
3) Perubahan Kognitif
b) IQ (Intellegent Quocient)
g) Kebijaksanaan (Wisdom)
h) Kinerja (Performance)
i) Motivasi
i. Pemeriksaan Penunjang
50
2) Urine rutin
3) Glukosa
4) Profil lipid
5) Alkalin pospat
6) Fungsi hati
7) Fungsi ginjal
8) Fungsi tiroid
a. Pengkajian Keperawatan
1) Pengkajian Dasar
b) Denyut nadi
c) Respirasi (Pernapasan)
d) Tekanan darah
terakhir
f) Tingkat orientasi
g) Memori (ingatan)
h) Pola tidur
i) Penyesuaian psikososial
normal
52
menghadapi stress.
kurang bergairah.
b) Pengkajian Persarafan
katarak.
c) Sistem Kardiovaskuler
(4) Pusing
(5) Sakit/nyeri
d) Sistem Gastrointestinal
pelebaran kolon
inkontinensia alvi
e) Sistem Genitourinaria
aktivitas seksual
f) Sistem Kulit
robekan
g) Sistem Muskuluskletal
(1) Kontraktur
(4) Paralisis
(5) Kifosis
(Maryam, 2011).
Pranaka, 2009).
fungsi tambahan.
1) Nyeri Akut
taktil, olfaktori)
57
4) Defisit nutrisi
informasi
7) Kerusakan memori
8) Risiko cedera
58
BAB III
TINJAUAN KASUS
5. Riwayat Rekreasi
Hobby/minat : klien mempunyai hobi menjahit dan berkebun
Keanggotaan organisasi : -
Liburan/perjalanan : Klien mengatakan bahwa biasanya pergi kepantai bira.
Kegiatan di panti :
7. Kebiasaan /Ritual
Agama : Islam
Istirahat/tidur : pola istrahat dan tidur terganggu jika
penyakitnya kambuh
Kebiasaan ibadah : klien hanya mampu beribadah di rumah karna
kakinya yang kurang sehat
Kepercayaan : klien mengatakan [percaya bahwa kondisi yang
dialamiya akan cepat sembuh.
60
G2
G3
Ket :
G1 : klien mengatakan kakek neneknya telah lama meninggal dan kurang tau
penyebabnya
tegumen Ya Tidak
Lesi/luka
Pruritus
Perubahan pigmentasi
Perubahan tekstur
Sering memar
Perubahan rambut
Perubahan kuku
Pemajanan lama terhadap matahari
Pola penyembuhan lesi, memar : klien tidak memiliki lesi atau memar
63
Hemopoetik Ya Tidak
Perdarahan/memar abnormal
Pembengkakan kelenjar limfa
Anemia
Riwayat transfusi darah
Kepala Ya Tidak
Sakit kepala
Trauma berarti pada masa lalu
Pusing
Gatal kulit kepala
64
Mata Ya Tidak
Perubahan penglihatan
Kaca mata/lensa kontak
Nyeri
Air mata berlebihan
Pruritus
Bengkak sekitar mata
Diplopia
Kabur
Fotofobia
Riwayat infeksi
Leher Ya Tidak
Kekakuan
Nyeri/nyeri tekan
Benjolan/massa
Keterbatasan gerak
65
66
Telinga Ya Tidak
Perubahan pendengaran
Tinitus
Vertigo
Sensitivitas pendengaran
Alat-alat protesa
Riwayat infeksi
Payudara Ya Tidak
Benjolan/massa
Nyeri/nyeri tekan
Bengkak
Keluar cairan dari putting susu
Pernafasan Ya Tidak
Batuk
Sesak nafas
Hemoptisis
Sputum
Bunyi nafas abnormal
Asma/alergi pernafasan
Perkemihan Ya Tidak
Disuria
Frekuensi
Menetes
Ragu-ragu
Dorongan
Hematuria
Poliuria
Oliguria
Nokturia
Inkontinensia
Nyeri saat berkemih
Batu
Infeksi
70
Kardiovaskuler Ya Tidak
Nyeri/ketidaknyamanan dada
Palpitasi
Sesak nafas
Dispnea pada aktivitas
Ortopnea
Murmur
Edema
Varises
Parastesia
Gastrointestinal Ya Tidak
Disfagia
Tak dapat mencerna
Nyeri ulu hati
Mual/muntah
Hematemesis
Perubahan nafsu makan
Intoleran makanan
Ulkus
Nyeri
Ikterik
Benjolan/massa
Perubahan kebiasaan defekasi
Diare
Konstipasi
71
Melena
Hemoroid
Perdarahan rectum
Muskuloskeletal Ya Tidak
Nyeri persendian
Kekakuan
Pembengkakan sendi
Deformitas
Spasme
Kram
Kelemahan otot
Masalah cara berjalan
Nyeri punggung
Protesa
Pola kebiasaan latihan
Psikososial Ya Tidak
Cemas
Depresi
Insomnia
Menangis
Gugup
Takut
Masalah dalam mengambil keputusan
Kesulitan berkonsentrasi
Pernyataan perasaan umum mengenai kepuasan/frustasi mekanisme koping
yang biasa : tidak ada .
Stress saat ini : klien mengeluh kefikiran tentang penyakit yang dideritanya
saat ini
Masalah tentang kematian : -
75
I. PENGKAJIAN
A. PENGUMPULAN DATA
B. ANALISA DATA
DO :
1. Klien tampak lemah
2. Kekuatan otot 3 (dapat
melawan gravitasi tapi
lemah)
3. Rentang gerak klien menurun
dengan kondisinya
II. PERENCANAAN
PEMBAHASAN
a. Pengkajian Keperawatan,
b. Diagnosa Keperawatan,
c. Perencanaan,
d. Pelaksanaan,
1. Pengkajian Keperawatan
gula darahnya. nilai gula darahnya 300 mg/dl. Ny.S mengatakan jika
pucat. Dari beberapa hal tersebut yang dirasakan klien , sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh (Fatimah, 2016) yaitu tanda dan gejala
d. Nafsu makan bertambah namun berat badan turun dengan cepat (5-
e. Mudah lelah.
Walaupun tidak semua dari teori yang dialami klien tetapi sebagian besar
perawatannya.
kurang memahami apa yang dialami oleh anggota keluarganya .Hal ini
didukung oleh pendapat dari Baum et al. (2015) dalam Sari, Utomo dan
keseimbangan, rasa sakit atau mati rasa, gangguan memori, dan masalah
2. Diagnosa Keperawatan
perawatan kesehatan.
3. Perencanaan Keperawatan
Kekuatan Otot.
84
secara mudah, bebas dan teratur untuk mencapai suatu tujuan, yaitu
dengan bantuan orang lain dan hanya denga bantuan alat. Adapun
2015).
bantu. Hal tersebut tidak terlaksana di karenakan alat bant yang tidak
Informasi
suatu topik tentang kadar gula darah dan juga kemampuan menerima
dipahami.
4. Evaluasi Keperawatan
Ny.S untuk melakukan rom aktif sesuai jadwal yang telah disepakati,
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
terpapar informasi
B. SARAN
1. Untuk Puskesmas
3. Untuk Keluarga
4. Untuk Mahasiswa
5. Untuk Institusi
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan Jiwa, 1.
Rahman, F. (2019). Analisis Biaya Layanan Diabetes Melitus dengan
Komplikasi dan Faktor Penentu Inefisiensi Penanganan Diabetes Melitus di
Rawat Inap RSUD Banyuasin Tahun 2015, 3, 29–41.
Rahmatul, F., & Siti, R. (2016). Cara Ampuh Tumpas Diabetes. Jagarasa-
Jakarta: Medika.
RISKESDAS 2018. Riset kesehatan dasar.
Rumahorbo, H. (2014). Mencegah Diabetes Militus Dengan Perubahan Gaya
Hdup. (Y. Asih, Ed.). bogor : Buku Kedokteran EGC.
Sari, K., Utomo, W., & Agrina. (2013). STUDI FENOMENOLOGI :
PENGALAMAN KELUARGA MERAWAT PASIEN PASCA STROKE
DENGAN GANGGUAN MOBILISASI.
Sari, S. H., Agianto, & Wahid, A. (2015). Batasan karakteristik dan faktor yang
berhubungan (etiologi) diagnosa keperawatan: hambatan mobilitas fisik
pada pasien stroke. Dinamika kesehatan. 3(1), 12-21.
Stanlay, M. (2012). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.
Sudiharto. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Sulistyowati Dwi. (2017). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Profesi
"Keperawatan Gerontik".Surakarta: Salemba Medika.
Taluta, Y. P., & Hamel, R. S. (2014). KOPING PADA PENDERITA
DIABETES MELITUS KABUPATEN HALMAHERA UTARA, 2.
Tamher. (2009). Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
WHO. (2019). Classification of diabetes mellitus. Clinics in Laboratory
Medicine (Vol. 21). https://doi.org/10.5005/jp/books/12855_84
Widayanti, N., Wantiyah, & Wuryaningsih, E. W. (2015). Pengaruh pelatihan
strategi koping terhadap manajemen perwatan diri pasien diabetes mellitus
tipe 2 di wilayah kerja puskesmas jember kidul kabupaten jember, 11.
94