Anda di halaman 1dari 64

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP

KEPUASAN PASIEN DALAM PELAYANAN


PERAWATAN RAWAT INAP
RSUD UNDATA

SKRIPSI

NABILA PRATIWI
201901022

PROGRAM STUDI NERS


UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA
PALU
2023

PAGE \* MERGEFORMAT xi
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP
KEPUASAN PASIEN DALAM PELAYANAN
PERAWATAN RAWAT INAP
RSUD UNDATA

SKRIPSI

Diajukan sebagai persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada Program


Studi Ners Universitas Widya Nusantara Palu

NABILA PRATIWI
201901022

PROGRAM STUDI NERS


UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA
PALU
2023

PAGE \* MERGEFORMAT xi
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Hubungan


perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan
rawat Inap RSUD Undata adalah benar karya saya dengan arahan dari
pembimbing serta belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta skripsi saya kepada Universitas
Widya Nusantara Palu.

Palu, Juli 2023

NABILA PRATIWI
NIM. 201901022

PAGE \* MERGEFORMAT xi
Hubungan Perilaku Caring Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Dalam
Pelayanan Perawatan Rawat Inap RSUD Undata
Nabila Pratiwi, Viere Allanled, Masri Dg.Taha
Ilmu Keperawatan, Universitas Widya Nusantara Palu
ABSTRAK

Data di RSUD Undata indeks kepuasan masyarakat tentang kepuasan pasien


dirumah sakit RSUD Undata berjumlah 80,08% dari jumlah responden 432
responden, dan jumlah perawat 199 responden, laki-laki 41 responden dan
perempuan 158 responden. Tujuan penelitian diketahuinya Hubungan perilaku
caring perawat terhadap kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan rawat Inap
RSUD Undata. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif. Populasi
penelitian ini semua pasien rawat inap di RSUD Undata, dengan jumlah sampel
55 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling.
Hasil Penelitian Perilaku caring responden sebagian besar baik berjumlah 38
responden (69,1%) dan perilaku caring kurang berjumlah 17 responden (30,9%).
Kepuasan pasien sebagian besar memuaskan berjumlah 36 responden (65,5%) dan
kepuasan pasien tidak memuaskan berjumlah 19 responden (34,5%). Ada
Hubungan Perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien dalam pelayanan
perawatan rawat Inap RSUD Undata dengan nilai p : 0,000 (<0,05). Kesimpulan
Ada Hubungan perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien dalam
pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata, Saran diharapkan kepada
perawat terlatih, agar tetap mempertahankan perilaku caring dalam setiap
pemberian asuhan keperawatan pada pasien terutama dalam berkomunikasi, dan
institusi RS, agar terus memberikan fasilitas peningkatan kemampuan perilaku
caring kepada setiap perawatnya secara berkala dan melakukan evaluasi secara
periodik pula guna terus meningkatkan pelayanan kepada pasien agar lebih
meningkatkan kepuasannya.

Kata kunci: Perilaku Caring Perawat, Kepuasan Pasien.

PAGE \* MERGEFORMAT xi
LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN


PASIEN DALAM PELAYANAN PERAWATAN RAWAT INAP RSUD
UNDATA

SKRIPSI

NABILA PRATIWI
201901022

Skripsi Ini Telah Disetujui


Untuk Diseminarkan

Tanggal, Juli 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Ns.Viere Allanled Siauta, S.Kep., M.Kep Ns. Masri Dg.Taha, S.Kep., M.Kep
NIK. 20210901131 NIK. 8918900020

Mengetahui
Ketua Prodi Ners
Universitas Widya Nusantara

Ns. Yulta Kadang S.Kep., M.Kep


NIK. 20220901145

PAGE \* MERGEFORMAT xi
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi tepat pada waktunya dengan judul
“Hubungan perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien dalam pelayanan
perawatan rawat Inap RSUD Undata” Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita jadikan teladan dalam
aktifitas seharian kita.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dan
arahan dari berbagai pihak pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah melahirkan, mengasuh,
membesarkan, mendidik dan memberikan doa restu serta saudara-saudaraku yang
telah memberikan dukungan moral maupun materil kepada penulis. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Widyawaty L. Situmorang, BSc., MSc Selaku Ketua Yayasan Widya
Nusantara
2. Dr. Tigor H. Situmorang, M.H.,Kes, selaku Rektor Universitas Widya
Nusantara palu.
3. Ns. Yulta Kadang, S.Kep., M.Kep Selaku Ketua Program Studi Ners
4. Ns.Siti Yartin, S.Kep., M.Kep Selaku penguji utama yang telah bersedia
meluangkan waktunya menguji dan mengarahkan penulis dalam penyusunan
skripsi
5. Ns.Viere Allanled Siauta, S.Kep., M.Kep Pembimbing I yang setiap saat
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
penyusunan Skripsi ini.
6. Ns. Masri Dg.Taha, S.Kep., M.Kep selaku Pembimbing II yang setiap saat
meluangkan waktunya untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
7. Terimakasih kepada direktur Rumah Sakit RSUD Undata provisi Sulawesi
tengah beserta jajarannya.
8. Terimakasih kepada semua resonden yangberada di ruangan flamboyan dan
seroja bahwa telah bersedia menjadi responden dalam pengambilan penelitian

PAGE \* MERGEFORMAT xi
yang peneliti telah laksanakan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini.
9. Seluruh Bapak / Ibu Dosen dan staf Universitas Widya Nusantara Palu yang
telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan selama penulis
mengikuti pendidikan.
10. Kepada semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah
SWT berkenan membalasnya dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita
semua.

Palu, Juli 2023

Penulis

PAGE \* MERGEFORMAT xi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL__ ii
HALANANPERNYATAAN__ iii
ABSTRAK iv

ABSTRACT v
LEMBAR PENGESAHAN vii
PRAKATA viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori.................................................................................... 7
B. Kerangka Konsep............................................................................... 24
C. Hipotesis............................................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian................................................................................ 22
B. Tempat dan waktu penelitian.............................................................. 22
C. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................... 22
D. Variabel Penelitian............................................................................. 23
E. Definisi Operasional........................................................................... 23
F. Instrumen Penelitian........................................................................... 23
G. Teknik pengumpulan data.................................................................. 24
H. Analisis Data....................................................................................... 24

PAGE \* MERGEFORMAT xi
I. Bagan Alur Penelitian......................................................................... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Hasil .....................................................................................…...........22
B. Pembahasan...........................................................................................25
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................29
B. Saran ....................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

PAGE \* MERGEFORMAT xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep .......................................................................23

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ................................................................30

PAGE \* MERGEFORMAT xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian


Lampiran 2 : Permohonan pengambila data awal
Lampiran 3 : Surat balasan pengambilan data awal
Lampiran 4 : Permohonan Penelitian
Lampiran 5 : Surat balasan Penelitian
Lampiran 6 : Lembar Observasi
Lampiran 7 : Permohonan menjadi Responden
Lampiran 8 : Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 9 : Master Data
Lampiran 10 : Hasil Olah Data SPSS

PAGE \* MERGEFORMAT xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menurut World health Organization (2022) bahwa caring diartikan
sebagai tindakan kepedulian. Caring merupakan sebuah sikap atau perilaku
sepenuh hati yang diberikan perawat kepada klien dengan rasa peduli,
perhatian dan memperhatikan emosi pasien untuk menciptakan hubungan
terapeutik, perilaku caring yang diberikan perawat akan membuat klien puas
tak hanya akan sembuh dari masalah kesehatannya tetapi juga akan
merasakan nyaman dan senang ketika diberikan asuhan keperawat
(Kemenkes, 2022).
Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan
yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multi disiplin termasuk tim
keperawatan. Sikap pelayanan keperawatan dalam memberikan assuahn
keperawatan kepada klien selama 1x24 jam. Harapan klien dalam menjalani
perawatan ialah setiap masalah yang dihadapi dari berbagai askep fisik,
sosial, spiritual dan psikologi dapat terselesaikan dengan bantuan perilaku
caring perawat yang diberikan dalam pemberian asuhan keperawatan
(Hadi, 2019).
Perilaku caring perawat di dunia menurut International Association of
Human caring (Asosiasi Internasional untuk Kepedulian Terhadap Manusia)
sudah mulai baik, namun masih ada beberapa negara yang perilaku caring
perawatnya buruk. Persentase Perawat yang memiliki kualitas pelayanan
caring yang buruk terdapat pada negara Irlandia 11%, dan Yunani 47%
(Sutianti, 2018).
Perilaku caring di Indonesia merupakan penilaian bagi pengguna
layanan kesehatan. Perilaku caring menunjukkan 24% caring perawat berada
pada kategori cukup, separuh perawat, 60% pasien mengeluhkan perilaku
caring perawat, pasien menyebutkan tidak puas dengan perilaku caring
perawat,dengan kurangnya perilaku caring perawat dapat memperburuk
pelayanan kesehatan yang pada akhirnya menurunkan kepuasan pasien yang
pada akhirnya akan merugikan pasien dan rumah sakit (Mestiana, 2022).
Jean Watson mengatakan bahwa praktik caring adalah inti dari
keperawatan, hal ini merupakan fokus pemersatu dalam keperawatan.
Intervensi keperawatan yang terkait dengan perawatan manusia disebut
sebagai carrative factors, yakni panduan yang disebut Watson sebagai Inti
keperawatan (Mestiana, 2022). Perilaku caring perawat sangat penting dalam
memenuhi kepuasan pasien, hal ini menjadi salah satu indikator kualitas
pelayanan di sebuah rumah sakit (Sutianti, 2018).
Peningkatan sumber daya manusia akan memicu dua komponen yang
sangat penting dalam standar pelayanan kesehatan pada rumah sakit yakni
komponen pemenuhan terhadap standar mutu yang telah ditetapkan dan
pemenuhan akan kepuasan pasien dan keluarga (Heriyanto, 2022). Kepuasan
sebagai indikator mutu pelayanan kesehatan dan keperawatan berhubungan
dengan proses pelayanan dan hubungan antar pribadi antara pemberi
pelayanan dengan penerima pelayanan (interpersonal relationships), yaitu
saling percaya, kepedulian, perhatian, kepekaan akan kebutuhan-kebutuhan
atau masalah klien, serta sistem pengaturan dirumah sakit adalah lingkungan,
fasilitas, alur klien, waktu tunggu, dan sebagainya (Widyantari, 2021).
Perilaku caring perawat yang dirasakan oleh pasien adalah perawat
aktif bertanya, berbicara lembut, memberi dukungan, responsif terampil,
menghargai dan menjelaskan, perilaku caring juga sangat penting untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau kesehatan pasien, memberikan
asuhan (caring) secara sederhana tidak hanya sebuah perasaan emosional atau
tingkah laku sederhana, karena caring bertujuan dan berfungsi membangun
struktur sosial, pandangan hidup setiap responden yang berbeda pada satu
tempat (Nurbiyati, 2017).
Solusi untuk meningkatkan pemahaman perawat terhadap pentingnya
perilaku caring, memotivasi perawat untuk lebih meningkatkan kualitas
caring dalam memberikan asuhan keperawatan serta melakukan monitoring
terhadap perilaku caring perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
dengan mengedepankan prinsip-prinsip caring, juga dengan memberikan
kesempatan perawat untuk mendapatkan materi caring dengan kegiatan-
kegiatanin house training dan pelatihan caring. Semakin baik perilaku caring
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien maka
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan akan semakin baik
juga (Widyantari, 2021).
Hasil Penelitian Firmansyah, (2019) Caring behavior yang kurang
baik dipengaruhi adanya beban kerja yang terlalu banyak sehingga banyak
keluhan klien tentang keramahan, kesabaran, perhatian perawat yang masih
kurang. Hal ini sama dengan Penelitian Wuwung et al (2020), yang
mengatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 90 responden didapati
caring behavior perawat dalam kategori baik yaitu sebesar 53 responden
(58,9%) dan kurang baik sebanyak 37 responden (41,1%). Penelitian
Mestiana, (2022) penelitian menunjukkan caring behavior perawat dalam
kategori sangat baik sebanyak 32 responden (100%). Hal ini dikarenakan jika
tindakan perawatan yang baik maka berpengaruh pada kepuasan pasien.
Kebanyakan pasien menanggapi caring behavior yang baik, karena perawat
mengetahui dan mengenal dengan tepat keluarga pasien, bersikap bersahabat,
memperhatikan keluhan keluarga dari pasien yang sedang dirasakan,
memiliki rasa empati, membantu memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan
kemampuan atau ketidakmampuan pasien dan tentunya selalu sabar merawat
pasien.
Data di RSUD Undata indeks kepuasan masyarakat tentang kepuasan
pasien dirumah sakit RSUD Undata berjumlah 80,08% dari jumlah responden
432 responden, dan jumlah perawat 199 responden, laki-laki 41 responden
dan perempuan 158 responden, Sedangkan jumlah semua pasien yang dirawat
di ruangan inap RSUD Undata bulan maret tahun 2023 yaitu berjumlah
diruangan Seroja berjumlah 82 pasien dan di ruangan Flamboyan 80 pasien.
Berdasarkan hasil wawancara di rumah sakit RSUD Undata
didapatkan 7 dari 10 responden pasien yang dilakukan wawacara yaitu
permasalahannya bahwa perawat masih kurang dalam memperhatikan pasien,
contohnya untuk penanganan infus macet, pasien dilarang banyak bergerak,
sedangkan pasien harus ke kamar mandi, perawat kurang perhatian terhadap
kebutuah pasien dan permasalahan pasien, mengingat juga bahwa pekerjaan
perawat tidak hanya berpacu pada merawat pasien, namun juga tuntutan yang
lain seperti membuat asuhan keperawatan, diagnosa keperawatan,
pengobatan, pencegahan dll. Sehingga kepuasan pasien masih kurang dari
harapan. Berdasarkan uraian tersebut, tujuan dari penulisan ini adalah
mendapatkan gambaran hubungan perilaku caring perawat dengan kepuasan
pasien, maka perilaku caring perawat penting untuk terus ditingkatkan oleh
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien, dengan
terus mengupayakan peningkatan perilaku caring perawat maka akan
meningkatkan kepercayaan pasien terhadap perawat dan mampu
meningkatkan kepuasan pasien selama pasien menjalani perawatan di rumah
sakit. Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Hubungan perilaku caring perawat terhadap
kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut “Hubungan perilaku caring perawat
terhadap kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD
Undata.?”

C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui Hubungan perilaku caring perawat terhadap
kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata.
2. Tujuan khusus
1. Teridentifikassi Prilaku caring perawat dalam pelayanan perawatan
rawat Inap RSUD Undata.
2. Teridentifikasi Kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan rawat
Inap RSUD Undata.
3. Teranalisis Hubungan perilaku caring perawat terhadap kepuasan
pasien dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata.

D. Manfaat penelitian
1. Bagi Ilmu pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
pengembangan ilmu keperawatan yang berkaitan dengan perilaku caring
perawat dalam memberikan pelayanan sehingga pasien merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan. untuk penulis selanjutnya dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut dan menjadi referensi
untuk penelitian sejenis yang akan dilakukan.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
masyarakat mengenai Hubungan perilaku caring perawat terhadap
kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata.
3. Bagi RSUD Undata
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan
dalam meningkatkan peran perawat sebagai edukator dalam upaya
perilaku caring perawat terhadap tingkat kepuasan pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
1. Tinjauan umum tentang Perilaku
a. Definisi Perilaku
Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari pada
manusia itu sendiri, perilaku juga adalah apa yang dikerjakan oleh
organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau tidak
langsung dan hal ini berarti bahwa perilaku terjadi apabila ada sesuatu
yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi yakni yang disebut
rangsangan, dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan
menghasilakan reaksi perilaku tertentu (Dwidiyanti, 2017).
Perilaku merupakan respon atau reaksi seseresponden terhadap
stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi
melalaui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespon, maka teori skinner disebut teori “S-O-R
atau stimulus organisme respon. Skinner juga membedakan adanya
dua proses yaitu : (Dwidiyanti, 2017).
1) Respondent respon atau reflexsive, yakni respon yang ditimbulkan
oleh ransangan-rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam
ini disebut electing stimulation karena menimbulkan respon yang
relative tetap. Misal: makanan yang lezat menimbulkan keinginan
untuk makan, cahaya terang menyebabkan mata tertutup, dan
sebagainya. Respondent respon ini juga mencakup perilaku
emosional misalnya mendengar berita musibah menjadi sedih atau
menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraanya dengan
mengadakan pesta dan lain sebagainya.
2) Operant respon atau instrumental respon, yakni respon yang timbul
dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang
tertentu. Perangsang ini disebut reinforcing stimulation atau
reinforce, karena memperkuat respon. Misalnya apabila
seresponden petugas kesehatan melaksanakan tugasnya dengan
baik (respon terhadap uraian tugasnya) kemudian memperoleh
penghargaan dari atasnya, maka petugas kesehatan tersebut akan
lebih baik lagi dalam melaksankan tugasnya.
b. Cara Terbentuknya Perilaku
Perilaku manusia sebagaian besar ialah perilaku yang dibentuk
dan dapat dipelajari, beberapa cara terbentuknya sebuah perilaku
seseresponden adalah sebagai berikut :
1) Kebiasaan, terbentuknya perilaku karena kebiasaan yang sering
dilakukan, misal menggosok gigi sebelum tidur, dan bangun pagi
sarapan pagi.
2) Pengertian (insight) terbentuknya perilaku ditempuh dengan
pengertian, misalnya bila naik motor harus menggunakan helm,
agar jika terjadi sesuatu dijalan, bisa sedikit menyelamatkan anda.
3) Pengguanaan model, pembentukan perilaku melalui ini, contohnya
adalah ada seseresponden yang menjadi sebuah panutan untuk
seseresponden mau berperilaku seperti yang ia lihat saat itu.
(Dwidiyanti, 2017).
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu :(Dwidiyanti, 2017).
1) Faktor Internal
a) Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini
terjadi setelah responden melakukan penginderaan terhadap
suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga.
b) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh
seseresponden terhadap perkembangan responden lain menuju
ke arah suatu cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk
berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselematan
dan kebahagian.
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi
misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat
meningkatnya kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi
seseresponden termasuk juga perilaku seresponden akan pola
hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta
pembangunan pada umumnya makin tinggi pendidikan
seseresponden makin mudah menerima informasi.
c) Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan
terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih
banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan,
berulangdan banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya
merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu
akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.
d) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai berulang tahun. Jika semakin cukup umur,
tingkat pematangan dan kekuatan seresponden akan lebih
matang dalam berfikir dan bekerja,dari segi kepercayaan
masyarakat seseresponden yang lebih dewasa dipercaya dari
responden yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai
pengalaman kematangan jiwa. (Dwidiyanti, 2017).
2) Faktor Eksternal
a. Pengalaman
Pengalaman memungkinkan seseresponden menjadi
tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan.
b. Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu
sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara
lain berjalan, bebicara, menulis membaca dan sebagainya.
c. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
dipengaruhi dari sikap dalam menerima. (Kamsir, 2018).

2. Tinjauan umum tentang caring


a. Definisi Caring
Konsep caring adalah suatu yang paling sedikit dipahami idenya
yang digunakan profesional dan suatu konsep yang tetap sulit
didefenisikan dalam praktek keperawatan dan pendidikan, namun
istilah care/caring sangat sering dan tidak tetap digunakan oleh disiplin
ilmu keperawatan. Caring merupakan suatu aktivitas yang membantu
secara berurutan. bantuan (assistance), dukungan (support), atau
tindakan fasilitatif untuk individu/kelompok lainnya/ mengantisipasi
kebutuhan untuk menjadi lebih baik/cara hidupnya. (Febri, 2019).
Caring adalah suatu aspek aktivitas tetapi juga menegaskan sikap
dan perasaan yang menyokongnya. Caring suatu proses yang dalam
kegiatannya terdiri dari komponen-komponen yaitu mengkaji
kebutuhan pasien, memilih dan melakukan tindakan dan menentukan
kriteria keberhasilan untuk pasien. Caring adalah suatu asuhan yang
diberikan secara total melalui interaksi perawat pasien, sedangkan
nursing care adalah prosedur yang dilakukan oleh perawat.
(Hidayat, 2017).
b. Karakteristik Caring
Menurut (Hidayat, 2017) karakteristik caring adalah sebagai
berikut:
1) Be ourself, sebagai manusia harus jujur, dapat dipercaya, tergantung
pada responden lain.
2) Clarity, keinginan untuk terbuka dengan responden lain.
3) Respect, selalu menghargai responden lain.
4) Separateness, dalam caring perawat tidak terbawa dalam depresi
atau ketakutan dengan responden lain.
5) Freedom, memberi kebebasan kepada responden lain untuk
mengekspresikan perasaannya.
6) Empathy, mengalami emosi yang serupa dengan emosi responden
lain, mengetahui apa yang responden lain rasakan dan pikirkan.
7) Communicative, komunikasi verbal dan non verbal harus
menunjukan kesesuaian dan evaluasi dilakukan secara bersama-
sama.
c. Indikasi yang Menunjukkan Perilaku caring
Dalam suatu analisa komperatif yang luas terhadap teori caring,
kerja dari 23 theoristis dan mengidentifikasi 5 perbedaan
konseptualisasi dari caring.
1) Caring sebagai human trait (mencirikan manusia) : suatu
komponen esensial dari manusia umumnya dan melekat dalam diri
semua responden.
2) Caring sebagai suatu moral imperative (bentuk moral):
menyangkut pemeliharaan martabat dan respek bagi pasien sebagai
manusia
3) Caring sebagai suatu affect (emosi kasihan) : menggambarkan
suatu emosi/perasaan keharuan/kasihan, dimana perasaan tersebut
harus ada dalam diri setiap perawat supaya bisa merawat pasien.
4) Caring sebagai interaksi interpersonal : meliputi komunikasi
perawat-pasien, saling percaya/rasa penuh hormat dan bertanggung
jawab terhadap satu dan lainnya.
5) Caring sebagai suatu intervensi terapeutik : suatu tindakan yang
berlainan yang dilakukan perawat dalam memenuhi kebutuhan
pasien.
Perawat harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang
cukup sebagai dasar dalam melakukan caring. Dalam hal ini adalah
kondisi-kondisi pasien yang membutuhkan tindakan caringperlu
dijelaskan seperti mendengarkan dengan aktif, mendidik pasien,
menjadi penasehat pasien, menyentuh, menemani pasien dan
kemampuan tekhnik, atau juga caring bisa meliputi tindakan-tindakan
keperawatan (prosedur/intervensi keperawatan) yang membantu pasien
(Rahman, 2019).
d. Prespektif yang Mendasari Perawat Bersifat Care
Menurut Gibson, James dan Jhone, terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi Prespektif yang Mendasari Perawat Bersifat Care,
yaitu:
1) Faktor individu. Variabel individu dikelompokkan pada sub
variabel kemampuan dan keterampilan, latar belakang, dan
demografis. Sub variabel kemampuan dan keterampilan merupakan
faktor utama yang mempengaruhi perilaku individu. Sub variabel
demografis mempunyai efek tidak langsung pada perilaku dan
kinerja individu.
2) Faktor psikologis. Variabel psikologik merupakan hal yang
kompleks dan sulit diukur. Variabel ini terdiri atas sub variabel
sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi. Faktor ini banyak
dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman, dan
karakteristik demografis.
3) Faktor organisasi. Organisasi adalah suatu sistem terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungannya. Variabel organisasi yang
mempengaruhi kinerja karyawan meliputi; sumber daya,
kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan.
e. Indikator Caring Dalam Keperawatan
Tingkah laku caring yang expressive sebagian besar tidak
kelihatan adalah lebih nyata dari pendapat di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pendekatan humanistik-altruistik merupakan aspek
mendasar dari caring. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
medis telah memaksa perawat memberikan perhatian yang lebih pada
tugas-tugas cure dari pada care. Akhirnya kebanyakan perawat terlibat
secara aktif dan memusatkan diri pada fenomena medis seperti cara
diagnostik dan cara pengobatan, bahkan dalam praktek keperawatan,
beberapa perawat mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai waktu
untuk mendengarkan pasien, memberi dukungan, kenyamanan dan
tindakan caring yang lainnya. Hal ini disebabkan karena tanggung
jawab perawat pada dokter yaitu mengerjakan tugas-tugas dokter
(Nursalam, 2016).
Afinitas (daya tarik) dari caring bagi keperawatan sudah diakui
sejak awal praktek keperawatan. Nightingale, menggambarkan
seresponden perawat memiliki sifat-sifat khusus yang menciptakan
suasana mengasuh dan menolong untuk mempermudah kesembuhan
pasien. American Nurse Association (ANA) memperkenalkan 3
komponen keperawatan, yaitu care, cure dan coordination. Cure dan
coordination didefenisikan dengan baik tetapi konsep care sedikit
mendua artinya dan didefenisikan sebagai caring for dan caring about.
Caring dapat dilakukan secara efektif dan dipraktekkan secara
interpersonal. Watson membuat daftar 10 faktor carative yang dapat
mengangkat caring (untuk membedakan istilah carative dari bagian
medis). Ke-10 faktor tersebut adalah : (Nursalam, 2016).
1) Pembentukan suatu sistem nilai dari human altruistic
(mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan)
2) Menanamkan kepercayaan harapan
3) Pengembangan kepekaan terhadap diri sendiri dan responden lain,
4) Pengembangan bantuan dan hubungan saling percaya,
5) Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan
negatif,
6) Menggunakan secara sistematis metode pemecahan masalah
secara alamiah dalam membuat keputusan,
7) Meningkatkan pendidikan dan pengetahuan interpersonal,
8) Menetapkan suatu dukungan, perlindungan dan atau memiliki
mental, fisik, sosial budaya dan lingkungan spiritual yang baik,
9) Dengan senang hati membantu kebutuhan-kebutuhan manusia,
10) Menghargai kekuatan eksistensial-phenomenologikal.
Menurut Watson bahwa 3 dari faktor carative pertama
berpengaruh dalam membuat suatu filosofi yang mendasari ilmu
caring, sedangkan sisa faktor carative didiskusikan dalam suatu dasar
yang ilmiah. Caring mempunyai aspek aktivitas tetapi juga
menegaskan sikap dan perasaan yang menyokongnya. Ini konsisten
dengan teori self care yang dominan dalam praktek keperawatan dan
digambarkan dalam aktivitas yang dilakukan perawat.
Caring about adalah suatu indikasi perasaan, mengingat caring
for merupakan indikasi tugas yang dilakukan. Leininger
mengembangkan suatu taksonomi dalam membangun caring dari
suatu pandangan transkultur. Watson mengidentifikasi suatu peran
instrumental dan ekspresif dalam keperawatan sebagai suatu kehebatan
caring memandang caring sebagai suatu moral ideal yang memerlukan
tanggung jawab untuk melindungi dan mempertinggi martabat
manusia. Benner dan Wrubbel menggambarkan caring sebagai sesuatu
yang lebih kompleks dari cure dan tidak unik pada beberapa disiplin
ilmu/profesional (Nursalam, 2017).
f. Alat Ukur Caring
American Nurse Association (ANA) menggambarkan
keperawatan merupakan caring for dan caring about responden lain.
Caring for adalah kegiatan-kegiatan dalam memberikan asuhan
keperawatan seperti prosedur keperawatan, membantu memenuhi
kebutuhan dasar pasien seperti memandikan, menggosok punggung.
Caring about berkaitan dengan kegiaatan-kegiatan sharing/membagi
pengalaman-pengalaman seseresponden dan keberadaannya. Perawat
perlu menampilkan sikap empati, jujur dan tulus dalam melakukan
caring about (Nursalam, 2016).
Analisis philosophi, mengidentifikasi aspek complementary dari
model caring yaitu aktivitas, sikap dan perasaan. Perilaku caring
terdiri dari verbal dan non verbal. Perilaku verbal meliputi :
1) Memberikan tanggapan dengan kata-kata terhadap keluhan pasien
2) Memberikan penjelasan kepada klien sebelum melakukan tindakan
3) Menanyakan klien tentang keadaan fisiknya untuk lebih absah
4) Mengungkapkan secara verbal status emosi klien
5) Membagi perasaan/pengamatan pribadi/pengungkapan diri sebagai
respon terhadap pengungkapan kekhawatiran klien
6) Memberi keyakinan secara verbal kepada klien selama perawatan,
7) Membahas/mendiskusikan masalah-masalah yang dialami klien
daripada masalah kesehatan yang baru dialami.
Perilaku non verbal dalam caring meliputi :
1) Berdiri di samping tempat tidur pasien,
2) Menyentuh pasien
3) Mempertahankan kontak mata selama interaksi dengan pasien
4) Memasuki ruangan pasien tanpa diminta terlebih dahulu
5) Memberikan tindakan untuk kenyamanan fisik (Hidayat, 2016).

3. Tinjauan Umum Tentang Pelayanan Keperawatan


a. Definisi Pelayanan Keperawatan
Pelayanan Keperawatan adalah pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan serta ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat baik sehat maupun sakit. (UU
Keperawatan No. 38 tahun 2014)
Pelayanan keperawatan yaitu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan serta didasarkan
pada ilmu dan kiat perawatan yang berbentuk pelayanan biologi
psikologi sosial dan spiritual yang komprehensif ditujukan kepada
perrespondenan keluarga dan masyarakat baik sakit ataupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Menurut Gilles (1989) pelayanan keperawatan
sebagai pelayanan yang profesional, maka pelayanan dan praktek
keperawatan yang dilakukan harus dilandasi dengan prinsip – prinsip
sebagai berikut :
1) Berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan.
Dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan harus dilandasi serta
menggunakan ilmu dan kiat keperawatan yang mempelajari
tentang bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia serta upaya perawatan dan penyembuhan.Ilmu
keperawatan merupakan sintesa dari ilmu keperawatan dasar, ilmu
keperawatan klinik, ilmu biomedis, ilmu psikologi dan ilmu sosial.
Kiat keperawatan lebih difokuskan kepada kemampuan perawat
untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif. Kiat
keperawatan dilakukan dalam upaya memberikan kepuasan dan
kenyamanan pada pelanggan.Kiat –kiat keperawatan meliputi :
a) Caring
Merupakan suatu sikap rasa peduli, hormat, menghargai
responden lain, artinya memberi perhatian dan mempelajari
kesukaan – kesukaan seseresponden dan bagaimana
seseresponden berpikir dan bertindak.
b) Sharing
Perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau
berdiskusi dengan pasiennya.
c) Laughing
Senyum menjadi modal utama bagi seresponden perawat untuk
meningkatkan rasa nyaman pasien.
d) Crying
Perawat dapat menerima respon emosional baik dari pasien
maupun perawat lain sebagai suatu hal yang biasa disaat
senang ataupun duka.

e) Touching
Sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan
komunikasi simpatis yang memiliki makna.
f) Helping
Perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya.
g) Believing in orders
Perawat meyakini bahwa responden lain memiliki hasrat dan
kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.
h) Learning
Perawat selalu belajar dan mengembangkan keterampilan
dirinya.
i) Respecting
Memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap
responden lain dengan menjaga kerahasiaan pasien kepada
yang tidak berhak mengetahuinya.
j) Listening
Mau mendengar keluhan pasiennya
k) Feeling
Perawat dapat menerima, merasakan dan memahami perasaan
duka, senang, frustasi dan rasa puas pasien (Meutia, 2016).
2) Bersifat Komprehensif
Pelayanan keperawatan dinamakan bersifat komprehensif karena
asuhan keperawatan bersifat menyeluruh meliputi aspek bio, psiko,
sosial dan spiritual. Dalam hal ini didalam memberikan asuhan
keperawatan kepada individu, keluarga dan masyarakat perawat
bukan hanya mampu memenuhi aspek biologi atau fisiknya saja
akan tetapi juga mampu memenuhi aspek psikologi, sosial dan
spiritualnya.
3) Ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat
maupun sakit.
Sesuai dengan dasar ilmu keperawatan yang melandasi praktek
keperawatan, pelayanan keperawatan bisa diberikan kepada
individu pada instansi pelayanan kesehatan seperti puskesmas,
poliklinik serta rumah sakit. Pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada keluarga dan masyarakat dapat dilakukan di
puskesmas, rumah sakit serta komunitas yang lebih berorientasi
pada pendidikan atau penyuluhan kesehatan.
4) Sebagai bagian integral pelayanan kesehatan
Pada dasarnya pelayanan kesehatan meliputi peayanan medis,
pelayanan keperawatan serta pelayanan penunjang
kesehatan.Sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan,
pelayanan keperawatan tidak dapat dipisahkan dan merupakan
subsistem dari pelayanan kesehatan seperti halnya pelayanan medis
dan penunjang medis.
5) Mencakup siklus hidup manusia
Pelayanan keperawatan bisa diberikan kepada pengguna pelayanan
sejak konsepsi setelah lahir, anak, remaja, dewasa, lansia sampai
menjelang kematian.Dalam hal ini pelayanan keperawatan
dibutuhkan aktifitas untuk menelaah kondisi pengguna pelayanan
menyimpulkan respon pengguna pelayanan terhadap masalah yang
dihadapinya serta menentukan pelayanan keperawatan yang tepat
untuk mengatasinya (Kuntoro, 2017).

4. Tinjauan umum tentang Kepuasan pasien


b. Definisi Kepuasan
Tingkat kepuasan adalah perbedaan antara kinerja yang
dirasakandengan harapan, dengan demikian apabila dikaitkan dengan
pelanggan, maka pelanggan dapat merasakan hal-hal
1) Kalau kinerjanya dibawah harapan, pelanggan akan merasa kecewa
2) Kalau kinerjanya sesuai harapan, pelanggan akan merasa puas;
3) Kalau kinerjanya melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.
Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan
memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan
(Nursalam, 2017).
Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal
inipasien adalah hal penting yang mempengaruhi kepuasan pasien.
Pasien yang puas merupakan aset yang sangat berharga karena apabila
pasien puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa
pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas mereka akan memberi
dua kali lebih hebat kepada responden lain tentang pengalaman
buruknya. Untuk menciptakan kepuasan pasien suatu rumah sakit
harus menciptakan dan mengelola suatu system untuk memperoleh
pasien yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan
pasiennya.
Kepuasan pasien adalah perasaan senang, puas individu karena
terpenuhinya harapan atau keinginan dalam menerima jasa pelayanan
kesehatan. Kepuasan pasien ialah suatu tingkat perasaan pasien yang
timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang
diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang
diharapkannya. Pasien baruakan merasa puas apabila kinerja pelayanan
kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihi dari apa yang
menjadi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan akan timbul atau
perasaan kecewa pasien akan terjadi apabila kinerja pelayanan
kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai dengan harapannya
(Sugiyono, 2017).
Kepuasan bisa dirasakan oleh pasien berkaitan dengan
perbandingan antara harapan dan kenyataannya, yaitu jika harapan atau
kebutuhan sama dengan layanan yang diberikan maka pasien akan
puas. Jika layanan yang diberikan pada pasien tidak puas. Kepuasan
pasien merupakan perbandingan antara harapan yang dimiliki oleh
pasien dengan kenyataan yang diterima oleh pasien dengan kenyataan
yang diterima oleh pasien pada saat menerima pelayanan.
c. Faktor- faktor yang mempengaruhi Kepuasan Klien
Lima faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan klien, meliputi :

1) Sarana Fisik (Tangbility)


Berupa bukti fisik yang dapat dilihat, yang meliputi gedung,
perlengkapan, seragam pegawai dan sarana komunikasi.
2) Kehandalan (Reability)
Berupa kemampuan dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan cepat, akurat dan memuaskan
3) Ketanggapan (Responsiveness)
Berupa inisiatif para pegawai untuk membantu para pelanggan
dengan tanggap, dalam memberikan pelayanan hendaknya tanggap
terhadap kebutuhan klien sehingga dapat membantu klien bahkan
sebelum klien menyadarinya atau memintanya.
4) Jaminan (Assurance)
Pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya
yang dipunyai para perawat.
5) Kepedulian (Emphaty)
Berupa kemudahan dalam membangun hubungan komunikasi yang
baik antara pegawai dengan klien, perhatian pribadi, dan dapat
memahami kebutuhan pelanggan.
Kepuasan pasien terhadap jasa pelayanan yang diterima mengacu
pada beberapa faktor, antara lain:
1) Kualitas Produk atau Jasa
Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan
bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi
pasien terhadap kualitas produk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal
yaitu kenyataan kualitas produk atau jasa yang sesungguhnya dan
komunikasi perusahaan terutama iklan dalam mempromosikan
rumah sakitnya.
2) Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan memegang peranan penting dalam industri
jasa.Pelanggan dalam hal ini pasien akan merasa puas jika mereka
memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang
diharapkan.
3) Faktor Emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa responden lain
kagum terhadap pasien memilih rumah sakit yang sudah
mempunyai pandangan “rumah sakit mahal”, cenderung memiliki
tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
4) Harga
Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam
penentuan kualitas guna mencapai kepuasan pasien.meskipun
demikian elemen ini mempengaruhi pasien dari segi biaya yang
dikeluarkan, biasanya semakin mahal harga perawatan maka pasien
mempunyai harapan yang lebih besar. Sedangkan rumah sakit yang
berkualitas sama tetapi berharga murah, memberi nilai yang lebih
tinggi pada pasien.
5) Biaya
Mendapatkan produk atau jasa, pasien tidak perlu mengeluarkan
biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk
mendapatkan
d. Tingkat kepuasan
Ada lima aspek dimensi dalam mempengaruhi kepuasan pasien yaitu
tangibility, responsiveness, reliability, assurance, dan empathy
(Eliya, 2020).
1) Tangibility
Tangibility atau bukti nyata meliputi penampilan fisik dari perawat,
cara berpakaian, peralatan yang digunakan dalam bertugas, bahan–
bahan sarana pelayanan lain yang dapat dilihat langsung oleh
pasien.
2) Reliability
Reliability (keandalan) adalah pemberian pelayanan dengan segera,
akurat dan memuaskan.Kemampuan perawat dalam memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

3) Responsiveness
Responsiveness mengacu pada kemampuan perawat untuk
menanggapi keinginan pasien dan keluarganya serta memberikan
pelayanan secara cepat dan memuaskan, dengan kewaspadaan
dalam mengelola keinginan klien.
4) Assurance
Assurance merupakan ukuran kemampuan dan kesopanan
seresponden perawat dalam memberikan pelayanan, seperti
pengetahuan tentang pengobatan medis, keterampilan, dan
kesungguhan dalam melayani pasien dan keluarganya sehingga
dapat dibangun kepercayaan dan keyakinan, termasuk rasa hormat
terhadap pasien dan keluarganya.
5) Empathy
Empati meliputi perhatian, pendekatan, dan kemudahan parawat
dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, kepedulian,
perhatian perawat terhadap pasien dan keluarga pasien termasuk
pendekatan atau upaya memahami kebutuhan pasien.
e. Pengukuran Kepuasan Klien
Metode dalam pengukuran kepuasan klien, yaitu : (Oini, 2017).
1) Sistem Keluhan dan Saran
Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer
oriented) perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah
dan nyaman bagi para pelanggannya guna menyampaikan saran,
kritik, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang digunakan bisa
berupa kotak saran yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis,
kartu komentar, saluran telepon khusus bebas pulsa, website.
2) Ghost Shopping
Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan
pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa responden
untuk berperan atau berpura-pura sebagai pelanggan potensial atau
pengguna jasa dan melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan cara
pelayanan, kelemahan dan kekuatan produk jasa pesaing
berdasarkan pengalaman mereka.
3) Lost Customer Analisis (Analisa Pelanggan)
Yaitu melakukan analisis pelanggan-pelanggan mengapa berhenti
menggunakan produk jasa, dengan melakukan studi terhadap bekas
pelanggan mereka, misalnya dengan mendatangi mereka.
4) Survei Kepuasan Pelanggan
Penelitian survei ini dapat melalui pos, telpon, dan wawancara
langsung. Responden juga dapat diminta untuk mengurutkan
berbagai elemen penawaran berdasarkan derajat kepentingannya.
Melalui survey institusi akan memperoleh tanggapan dan umpan
balik secara langsungdari klien, juga memberikan tanda positif
bahwa institusi menaruh perhatian kepada klien.
a. Metode Pengukuran Kepuasan Pasien
Metode penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan
metode survei. Pengukurannya dilakukan dengan cara berikut:
(Imu, 2020).
1) Pengukuran dapat dilakukan secara langsung melalui pertanyaan
kepada pelanggan dengan ungkapan sangat tidak puas, kurang
puas, cukup puas, puas dan sangat puas.
2) Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka
mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang
mereka rasakan.
3) Responden diminta menuliskan masalah-masalah yang mereka
hadapiyang berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan
diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka
sarankan.
4) Responden diminta meranking elemen atau atribut penawaran
berdasarkan derajat kepentingan setiap elemen dan seberapa baik
kinerja perusahaan pada masing-masing elemen.

B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep pada penelitian ini dapat digambarkan seperti pada
gambar berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Perilaku Caring
perawat
Kepuasan pasien

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

C. Hipotesis
1. Ha :
Ada Hubungan Perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien dalam
pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya
berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh dari pengukuran maupun
dari nilai suatu data yang diperoleh dengan jalan mengubah kualitatif ke dalam
data kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dimana
peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada bersamaan antara
variabel independen dan variabel dependen (Sugiyono, 2017). Variabel yang akan
diteliti adalah Hubungan perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien dalam
pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di ruangan Inap RSUD Undata.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 06-12 Juli Tahun 2023.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti (Notoatmodjo,
2017). populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat di
ruangan inap RSUD Undata diruangan Seroja dan Flamboyan yaitu
berjumlah 478 responden pada bulan Januari sampai Maret tahun 2023.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Notoatmodjo, 2017). Sampel dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik Lameshow. Sampel dalam penelitian ini menggunakan
rumus minimal size sebagai berikut :
Keterangan :
n : jumlah sampel
p : perkiraan proporsi (0,2)
q : 1-p (0,8)
d : presisi absolut (10%)
Z1-a/2 : Statistik Z (Z=1,96 untuk a = 0,05
N : Besar Populasi

2
N . Z 1−a/2. p .q
n= 2 2
d ( N −1 ) +Z 1−a /2. p .q
2
478.1 , 96 .0 , 2.0 , 8.
= 2 2
0 ,1 . ( 478−1 )+ 1. 96 .0 , 2.0 , 8.
478.3 , 8.0 , 16
= 4 , 8.0 , 6
293.8
= 5, 4
= 54,56 = 55

a. Teknik pengambilan sampel


Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan atas suatu
pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang
sudah diketahui sebelumnya
b. Kriteria
1) Kriteria Inklusi
a) Pasien yang bersedia menjadi responden
b) Pasien rawat inap Seroja dan Flamboyan
c) Paisen yang bias membaca dan menulis
2) Kriteria Ekslusi
a) Pasien yang tidak sadarkan diri.
b) Pasien yang tidak bersedia menjadi responden
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2017).
1. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat).
Variabel bebas dalam penelitian ini Perilaku Caring Perawat.
2. Variabel dependen atau variabel terikat yang dipengaruhi atau menjadi
akibat, karena adanya variabel independen. Variabel dependen penelitian ini
adalah Kepuasan Pasien dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD
Undata

E. Definisi Operasional
1. Perilaku Caring
Definisi : Perilaku caring adalah persepsi pasien terhadap perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata.
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Pengisian kuesioner
Skala Ukur : Ordinal
Hasil Ukur : 1. Baik Jika Nilai Skor < 56
2. Kurang jika nilai skor > 56
2. Kepuasan Pasien
Definisi : Kepuasan pasien adalah presepsi puas pasien terhadap
mutu pelayanan keperawatan berdasarkan kehandalan,
ketanggapan, jaminan dan empati dalam pelayanan
perawatan rawat inap yang dalam perilaku caring
perawat RSUD Undata.
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Pengisian kuesioner
Skala Ukur : Ordinal
Hasil Ukur : 1. Memuaskan jika nilai skor > 65
2. Tidak Memuaskan Jika Nilai Skor < 65
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
telah baku dari penelitian Yudhistira, (2018) dengan hasil validitas > 0,196
yang berarti valid, sedangkan hasil uji realibility statistich nilai croncbach’s
alpa 0,8403. Pada kuisioner caring perawat terdiri dari 20 pertanyaan
menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban sangat sering, sering,
kadang-kadang, tidak pernah, bila responden menjawab sangat sering skor 4,
sering skor 3, kadang-kadang skor 2, tidak pernah skor 1 . Skor tertinggi
adalah 100 dan skor terendah adalah 20.
Instrumen kepuasan pasien kuesioner yang telah baku dari penelitian
Iwan setyo lesmana (2021) dengan hasil validitas > 0,361 yang berarti valid,
sedangkan hasil uji realibility statistich nilai croncbach’s alpa 0,838.
Instrumen kepuasan pasien rawat jalan pada kuesioner ini terdiri dari 25
dengan menggunakan skala likert dengan distirbusi soal sebagai berikut: 1)
Responsive 5 soal, 2) Reliability 5 soal, 3) Assurance 5 soal, 4) Empathy 5
soal dan 6) Tangbility 5 soal. Dengan alternatif jawaban. 1 sangat tidak puas,
2 tidak puas, 3 puas, 4 sangat puas.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
membagikan kuesioner kepada ibu yang mempunyai anak di RSUD
Undata serta menjelaskan terlebih dahulu cara pengisian kuesioner
tersebut.
2. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner
Data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner berupa
data karakteristik responden usia dan pendidikan serta perilaku caring
perawat dan kepuasan pasien.
3. Jenis data yang dikumpulkan
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden
melalui pengisian kuesioner
b. Data sekunder, yaitu data yang digunakan untuk mendukung data
primer yaitu data yang diambil dari RSUD Undata

H. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
terkumpul.kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan.Sebelum
dilakukan analisis, data yang dikumpulkan diolah terlebih dahulu melalui
beberapa tahapan sebagai berikut : (Sugiyono, 2017).
1. Editing : memeriksa kembali data-data yang telah dikumpulkan
apakah ada kesalahan atau tidak.
2. Coding : pemberian nomor kode atau bobot pada jawaban
kategori.
3. Tabulating : penyusunan data berdasarkan variabel yang diteliti
4. Entry : memasukkan data ke program komputer untuk analisis.
5. Cleaning : membersihkan data dan melihat variabel yang digunakan
apakah datanya sudah benar atau belum.
6. Describing : Menggambarkan atau menerangkan data.
Selanjutnya data dianalisis secara univariat dan bivariate melalui komputer.
1. Analisis univariat
Data dianalisis secara univariat.Analisa data dilakukan terhadap
tiap variabel penelitian.Analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan
presentase dari tiap variabel. Analisa data dilakukan dengan formulasi
distribusi frekuensi dengan rumus sebagai berikut: (Hidayat, 2017)

P = x 100%
Keterangan : P = Persentase
f = Frekuensi
n = Sampel
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi. Analisis bivariat yang dilakukan untuk
melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen
menggunakan uji chi square dengan nilai kemaknaan (p ≤ 0,05) dan
tingkat kepercayaan 95%. Adapun rumus uji chi square sebagai berikut:
(Sugiyono, 2017).
X² = ∑ (o ─ E )²
E
Keterangan : χ² : chi square
fo : frekuensi observasi
fE : frekuensi harapan
Syarat uji Chi-Square adalah:
a. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut
juga Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol).
b. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1
cell saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut
juga expected count (“Fh”) kurang dari 5.
c. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misal 2 x 3, maka jumlah cell
dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari
20%.
d. Apabila terjadi hal-hal seperti tersebut diatas maka dilakukan uji
alternatif Fisher Exact (Sugiyono, 2017).
I. Alur Penelitian

Identifikasi Masalah
(Perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien
dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD
Undata)

Pengambilan Data Awal

Populasi penelitian dilakukan pada perawat

Melakukan penelitian dengan menggunakan lembar


Kuesioner

Pengumpulan Data
Dengan menggunakan Data Primer dan Sekunder

Variabel Independen Variabel Dependen


Caring Perawat Pelayanan perawatan
Kepuasan Pasien rawat inap RSUD Undata

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1 Alur Penelitian


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Undata berdiri sejak tanggal 7 Agustus 1972, berlokasi di pesisir teluk Palu,
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Sulawesi Tengah No.
59/DH.TAP/1972, dan diberi nama UNDATA yang memiliki arti “Obat Kita”.
Kata ini sekaligus bermakna tentang layanan kesehatan dalam cakupan bersifat
preventif kuratif, dan rehabilitatif pada tatanan kebersamaan “Mosangu
Mosipakabelo”.
Diawal kelahirannya, RSU Undata diawaki oleh 1 dokter spesialis, 4 dokter
umum dengan kapasitas tempat tidur 90 responden dan sejumlah tenaga perawat,
non perawat dan tanaga non medis. Sesuai SK. Menteri Kesehatan No.
93/Menkes/SK/1995, RDUD Undata berubah dari kelas RS Type C menjadi kelas
TS Type B Non Pendidikan, dan pada tahun berikutnya diakui sebagai pusat
rujukan tertinggi di Sulawesi Tengah dengan Peraturan Daerah Nomor. 6 Tahun
1996. RSUD Undata berubah statusnya menjadi Rumah Sakit Kelas B Pendidikan
sesuai dengan
1. Surat Keputusan Gubernur No. 445/73.7/DinKes G-ST tanggal 29 Agustus
2003
2. Surat Keputusan Menteri Percepatan Pembangunan Kawasan Indonesia Timur
No. 046/KEP/-PPTKTI/VII/2003. Tanggal 7 Juli 2003
3. Didukung oleh Surat Keputusan Rektor Universitas Tadulako No. 4022 j 28
PG/2003 yang diperuntukkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan sebagai
lahan praktek bagi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako ke depan.
Pada periode Agustus 2009, RSUD Undata pindah ke banguna baru
berlokasi di Jl. Trans Sulawesi- Tondo-Palu Timur, sesuai dengan Surat
Keputusan Gubernur No. 445/400/RO/.ADM KESRAMAS Tanggal 06 Agustus
2009 dan Surat Keputusan DPRD Propinsi Sulawesi Tengah No. 13/P.JMP-
DPRD/2009. Tanggal 24 Juni 2009. Dari awal perjalanannya hingga kini, RSUD
Undata telah dipimpin oleh 6 Direktur yang telah mewarnai sepanjang perjalanan
RSUD Undata sampai saat ini.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Distribusi karakteristik responden merupakan penjabaran mengenai beberapa
karakteristik-karakteristik yang dibutuhkan dalam penelitian dalam hal ini
meliputi distribusi, usia dan jenis kelamin dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin


Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dibedakan menjadi jenis
kelamin laki-laki dan perempuan, pendidikan dibedakan menjadi tidak
sekolah, SD dan SMP dan usia dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.1. Distribusi Respoden berdasarkan karakteristik responden dalam


pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata

Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)


Laki-laki 30 54,5
Perempuan 25 45,5
Pendidikan
SD 14 25,5
SMP 3 5,5
SMA 28 50,9
D3-S1 10 18,2
Usia Frekuensi (f) Persentase (%)
<22 tahun 6 10,9
23-34 tahun 11 20,0
>35 tahun 38 69,1
Jumlah 55 100
Sumber: Data Primer Peneliti (2023)

Berdasarkan tabel 4.2 4.1 diatas dapat dilihat sebagian besar responden
berjenis jenis kelamin laki-laki sebanyak 30 responden (54,5%) . dalam
penelitian ini juga menujukan sebagian besar responden berpendidikan
SMA berjumlah 28 responden (50,9%) dan sebagian besar berusia > 35
tahun berjumlah 38 responden (69,1%).
2. Analisis Univariat
Hasil analisis univariat dalam penelitian ini meliputi Perilaku caring perawat
terhadap kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD
Undata yang akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
a. Perilaku Caring
Tabel 4.2. Distribusi Perilaku caring perawat dalam pelayanan perawatan
rawat Inap RSUD Undata
Perilaku Caring Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 38 69,1
Kurang 17 30,9
Total 55 100
Sumber: Data Primer Peneliti (2023)

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dlihat bahwa perilaku caring responden


sebagian besar baik dengan jumlah sebanyak 38 responden (69,1%) dan
perilaku caring kurang dengan jumlah sebanyak 17 responden (30,9%)
b. Kepuasan Pasien
Tabel 4.3. Distribusi Kepuasan Pasien dalam pelayanan perawatan rawat
Inap RSUD Undata
Kepuasan Frekuensi (f) Persentase (%)
Memuaskan 36 65,5
Tidak memuaskan 19 34,5
Total 55 100
Sumber: Data PrimerPeneliti (2023)

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dlihat bahwa kepuasan pasien sebagian besar
memuaskan berjumlah 36 responden (65,5%) dan kepuasan pasien tidak
memuaskan berjumlah 19 responden (34,5%).
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk melihat Hubungan Perilaku caring
perawat terhadap kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan rawat Inap
RSUD Undata. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square yang
bertujuan untuk menilai hubungan antara kedua variabel. Adapun hasil
analisis bivariat dapat dilihat antara lain:
Hubungan Perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien dalam
pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata dapat dilihat pada tabel 4.5
berikut:

Tabel 4.4. Hubungan Perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien


dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata

Kepuasan Jumlah Pvalue


Perilaku
Memuaskan Tidak
Caring
f % F % f %
Baik 35 63,6 3 5,5 38 69,1
P0.000
Kurang 1 1,8 16 29,1 17 30,9
Total 36 65,5 19 34,5 55 100
Sumber: Data Primer Peneliti (2023)

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 38 responden


sebagian besar perilaku caring baik dengan kepuasan memuaskan berjumlah
35 responden (63,6%) dan perilaku caring kurang dan tidak memuaskan
berjumlah 16 responden (29,1%).
Hasil uji statistik Chi square diperoleh nilai p=0.000<p=0.05 yang
berarti ada Hubungan Perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien
dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata.
C. Pembahasan
1. Perilaku caring perawat dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD
Undata
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti,
ditemukan bahwa dari 55 responden, Perilaku caring sebagian besar baik
berjumlah 38 responden (69,1%) dan perilaku caring kurang berjumlah 17
responden (30,9%).
Peneliti berasumsi bahwa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
pemberian asuhan keperawatan tidak bisa terlepas dari performa yang
ditampilkan oleh seorang perawat, terutama dalam penampilan caring di
seluruh aktivitas pelayanan kepada pasien.
Perilaku caring perawat yang dirasakan oleh pasien adalah perawat
aktif bertanya, berbicara lembut, memberi dukungan, responsif terampil,
menghargai dan menjelaskan, perilaku caring juga sangat penting untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau kesehatan pasien, memberikan
asuhan (caring) secara sederhana tidak hanya sebuah perasaan emosional atau
tingkah laku sederhana, karena caring bertujuan dan berfungsi membangun
struktur sosial, pandangan hidup setiap responden yang berbeda pada satu
tempat (Nurbiyati, 2017).
Caring adaah sentral dalam praktik keperawatan karena caring
merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana seresponden perawat
profesional dalam bekerja harus lebih perhatian dan tanggung jawab kepada
kliennya, (Kusnanto, 2019). Caring memuat perhatian, motivasi dan arahan
bagi klien untuk melakukan sesuatu. Caring sebagai salah satu syarat utama
untuk coping, dengan caring perawat mampu mengetahui intervensi yang
baik dan tepat yang dapat digunakan sebagai acuan dalam memberikan
perawatan selanjutnya (Kusnanto, 2019). Caring digambarkan sebagai suatu
dasar dalam kesatuan nilai-nilai kemanusiaan yang universal dimana caring
digambarkan sebagai moral ideal keperawatan yang meliputi keinginan dan
kesungguuan untuk merawat serta tindakan untuk merawat (Watson dalam
kusnanton, 2019)
Hal ini selaras dengan tujuan perilaku caring adalah memberikan
asuhan fisik dengan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman
dengan menujukan perhatian, perasaan empati dan cinta yang merupakan
kehendak keperawatan ( Gadow & Woddings, 1984 dalam kusanto, 2019).
Hasil dari penelitian ini di dapatkan bahwa responden yang terbanyak
pada usia < 22 tahun dengan jumlah 6 responden (10,9%) dan responden
dengan usia 23- 34 tahun berjumlah 11 responden (20.0%) dan responden
dengan usia >35 tahun dengan jumlah 38 responden (69,1%). Hal ini
dikarenakan kelompok usia tersebut berdasarkan data estimasi pasien yang di
rawat di ruang rawat inap flamboyan dan seroja memang memiliki presentase
yang lebih banyak disbanding kelompok usia yang lain. Pada umumnya,
responden-responden yang berada pada resiko yang lebih tinggi terkena
penyakit penting untuk mengetahui bahwa penyedia layanan kesehatan adalah
para professional yang kompeten dan siap untuk merawat mereka.
2. Kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti,
ditemuka bahwa dari 55 responden terdapat 36 responden (65,5%) Kepuasan
pasien sebagian besar memuaskan, dan terdapat 19 responden (34,5%)
kepuasan pasien tidak memuaskan. Jika dilihat dari hasil penelitian sebagain
besar responden merasakan kepuasan di RSUD Undata khususnya diruangan
seroja dan flamboyan namun terdapat 19 responden (34,5%) merasakan
ketidakpuasan dalam pelayanan.
Menurut peneliti diakibatkan dari beberapa aspek, responden yang
tidak merasakan kepuasan dikarenakan perawat yang tidak tanggap dalam
menawarkan bantuan ketika pasien merasa kesulitan dan melakukan aktivitas,
perawat lama dalam merespon kesulitan yang dialami oleh pasien dan
perawat kurang ramah pada pasien. Hal ini sesuai dengan teori Dilgu Meri
pada tahun 2022 mengatakan bahwa ketidakpuasan pasien yang timbul
sebagai akibat kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya. Kepuasan pasien
timbul bila perawat memiliki keterampilan dan tanggung jawab yang sesuai
standar dalam bemberikan pelayanan kesehatan sementara ketidakpuasan
timbul karena presepsi dan cara pandang pasien berbeda dalam menanggapi
seitap tindakan dan komunikasi perawat.
Kepuasan pasien adalah perasaan senang, puas individu karena
terpenuhinya harapan atau keinginan dalam menerima jasa pelayanan
kesehatan. Kepuasan pasien ialah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul
sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah
pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Pasien baruakan
merasa puas apabila kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya sama
atau melebihi dari apa yang menjadi harapannya dan sebaliknya,
ketidakpuasan akan timbul atau perasaan kecewa pasien akan terjadi apabila
kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai dengan
harapannya (Sugiyono, 2017).
Kepuasan bisa dirasakan oleh pasien berkaitan dengan perbandingan
antara harapan dan kenyataannya, yaitu jika harapan atau kebutuhan sama
dengan layanan yang diberikan maka pasien akan puas. Jika layanan yang
diberikan pada pasien tidak puas. Kepuasan pasien merupakan perbandingan
antara harapan yang dimiliki oleh pasien dengan kenyataan yang diterima
oleh pasien pada saat menerima pelayanan.
3. Hubungan Perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien dalam
pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata
Berdasarkan hasil analisis bivariat bahwa dari 38 responden sebagian
besar perilaku caring baik dengan kepuasan memuaskan berjumlah 35
responden (63,6%) dan perilaku caring kurang dan tidak memuaskan
berjumlah 16 responden (29,1%). Hasil uji statistik Chi square diperoleh nilai
p=0.000<p=0.05 yang berarti ada Hubungan Perilaku caring perawat
terhadap kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD
Undata
Menurut peneliti ketika seorang perawat sedang menerapkan asuhan
keperawatan kepada pasien dengan menerapkan sifat caring akan selalu
memperhatikan keseluruhan aspek caring. Perawat tidak hanya bekerja pada
lingkup tanggung jawabnya saja, tetapi ia juga berinteraksi dengan
lingkungannya sesuai dengan Teori caring dari Watson. Kemampuan dalam
memberikan asuhan keperawatan sangat dipengaruhi oleh kemampuan
perawat dalam berkomunikasi secara terapeutik. Ketika menerapkan aspek
caring kepada pasien yang disertai dengan komunikasi terapeutik, maka akan
berdampak pada kepuasan yang dirasakan oleh perawat sehingga merasa
perlu melakukan perilaku caring dalam setiap aktivitas keperawatannya.
Perilaku caring merupakan inti nilai nilai moral keperawatan, bahwa inti
moral dan etik keperawatan adalah tanggung jawab dalam memberikan
pelayanan keperawatan kepada klien, perawat mempunyai respons terhadap
apa yang dilakukannya apakah baik atau tidak baik secara moral.
Hasil Penelitian Firmansyah, (2019) Caring behavior yang kurang
baik dipengaruhi adanya beban kerja yang terlalu banyak sehingga banyak
keluhan klien tentang keramahan, kesabaran, perhatian perawat yang masih
kurang. Hal ini sama dengan Penelitian Wuwung et al (2020), yang
mengatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 90 responden didapati
caring behavior perawat dalam kategori baik yaitu sebesar 53 responden
(58,9%) dan kurang baik sebanyak 37 responden (41,1%). Penelitian
Mestiana, (2022) penelitian menunjukkan caring behavior perawat dalam
kategori sangat baik sebanyak 32 responden (100%). Hal ini dikarenakan jika
tindakan perawatan yang baik maka berpengaruh pada kepuasan pasien.
Kebanyakan pasien menanggapi caring behavior yang baik, karena perawat
mengetahui dan mengenal dengan tepat keluarga pasien, bersikap bersahabat,
memperhatikan keluhan keluarga dari pasien yang sedang dirasakan,
memiliki rasa empati, membantu memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan
kemampuan atau ketidakmampuan pasien dan tentunya selalu sabar merawat
pasien.
D. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang dialami oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini
antara lain sebagai berikut:
1. Referensi buku, jurnal yang cukup sulit untuk didapatkan
2. Sebagian pasien yang tidak bersedia menjadi responden
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah:
a. Perilaku caring responden sebagian besar baik berjumlah 38 responden
(69,1%) dan perilaku caring kurang berjumlah 17 responden (30,9%).
b. Kepuasan pasien sebagian besar memuaskan berjumlah 36 responden (65,5%)
dan kepuasan pasien tidak memuaskan berjumlah 19 responden (34,5%).
c. Ada Hubungan Perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien dalam
pelayanan perawatan rawat Inap RSUD Undata
B. Saran
1. Bagi Universitas Widya Nusantara Palu
Diharapkan bagi pendidikan untuk dapat membantu dalam mengembangkan
potensi mahasiswa dalam melakulan penelitian yang berhubungan Perilaku
caring perawat terhadap kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan rawat
Inap.
2. Bagi Perawat
Diharapkan kepada perawat terlatih, agar tetap mempertahankan perilaku
caring dalam setiap pemberian asuhan keperawatan pada pasien terutama
dalam berkomunikasi, dan institusi RS, agar terus memberikan fasilitas
peningkatan kemampuan perilaku caring kepada setiap perawatnya secara
berkala dan melakukan evaluasi secara periodik pula guna terus
meningkatkan pelayanan kepada pasien agar lebih meningkatkan
kepuasannya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan adanya penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Butar-butar J, Simamora RH. (2016) Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan


Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Pandan Kabupaten
Tapanuli Tengah. J Ners Indones [Internet].;6(1):51–64. Available from:
https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JNI/article/view/4358/4177

Dwidiyanti, Mediana. (2017). Keperawatan Dasar: Konsep “Caring” Etik dan


Spiritual dalam Pelayanan Kesehatan. Semarang.

Eliya Astutik E. (2020) Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan


Pasien Peserta BPJS Rawat Jalan Di Puskesmas. J Kesehat dr
Soebandi. ;8(2):158–63.

Febri Endra Setiawan, Stefanus S. (2019) Manajemen Rumah Sakit. siduarjo jawa
timur: Zifatama Jawars.

Firmansyah, C. S., Noprianty, R., & Karana, I. (2019). Perilaku Caring Perawat
Berdasarkan Teori Jean Watson di Ruang Rawat Inap. Jurnal Kesehatan
Vokasional, 4(1), 33-48. https://doi.org/10.22146/jkesvo.40957

Grace Siama, Liene M & Fauzie Rahman. (2017). Hubungan Mutu Pelayanan
Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Tamiang
Layang. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2.

Hadi Suweko. (2019). Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Kepuasan


Pasien Diruang Rawat Inap : Literatur Review. Bambang Edi Warsito / Jurnal
Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 243-247

Heriyanto (2022) Efektivitas Penerapan Metode 5R Terhadap Tingkat Kepuasan


Pasien di RSU Anutapura Palu. Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Widya Nusantara Palu

Hidayat. (2016) Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Jakarta :


Salemba Medisa.

Hidayat. (2017) Metode Penelitian Keperawatan. Jakarta: Jakarta : Salemba


Medisa.

Hidayat. (2017)Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Aesculapius.

Immas HAP, Saryadi, Dewi RS. (2013) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Islam Kota Magelang. J Ilmu Adm Bisnis.
2013;2(3):110–6.

Imu J, Bisnis A, Ilmu J, Bisnis A, Diponegoro U, Kusuma EW (2020) Rumah


Sakit Umum Daerah. Soewondo Pati merupakan rumah sakit yang juga bertujuan
mendapatkan keuntungan.

Kamsir A. (2018) Hubungan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Di Poli


Umum Puskesmas Lompoe Kota Pare-Pare.

Kemenkes Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, pentingnya konsep caring


dalam asuhan keperawatan Tahun 2022. yankes.kemkes.go.id

Kuntoro W, Istiono W. (2017) Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan di


Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta. J
Kesehat Vokasional;2(1):140.

Meutia Dewi. (2016) Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien


Pengguna BPJS pada Rumah Sakit Rehabilitasi Medis Kabupaten Aceh Timur. J
Manaj dan Keuang Unsam. 2016;5(2):535–44.

Mestiana Br. Kar, Vina YS, & Dinda Queen. (2022) Gambaran Caring Behavior
Perawat pada Masa Pandemi dalam Pelayanan Keperawatan di UGD RS Santa
Elisabeth Medan Tahun 2022. Jurnal Pendidikan Tambusai vol.6 no.2

Nursalam. (2016)Proses & Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.


Jakarta: Jakarta : Salemba Medisa.

Notoatmodjo, (2017)Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Edisi Revisi.


Jakarta :Rineka Cipta.

Notoatmodjo, (2017) Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta.

Nursalam MN. (2017) Manajemen keperawatan: Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional. 4th ed. Suslia A, editor. Jakarta Selatan: Salemba
Medisa.

Nurbiyati Tati (2017) Persepsi pasien tentang perilaku caring perawat dalam
pelayanan keperawata. Prosding Konferensi Nasional PPNI Jawa Tengah.

Novaryatiin S, Ardhany SD, Aliyah S. (2018) Tingkat Kepuasan Pasien terhadap


Pelayanan Kefarmasian di RSUD Dr. Murjani Sampit. Borneo J Pharm.;1(1):22–
6.
Oini O, Komalasari R, Hasibuan SY. (2017) Tingkat Kepuasan Pasien terhadap
Pelayanan Keperawatan di Unit Rawat Inap. Nurs Curr [Internet].;5(2):50–60.
Available from: https://ojs.uph.edu/index.php/NCJK/article/view/1707

Sugiyono, (2017)Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta.

Sutianti. (2018) Hubungan Komunikasi Interpersonal perawat dengan Kepuasan


Pelayanan Keperawatan Pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Karanganyar. STIKES Kusuma Husada Surakarta.

Rahman I, Arianto MF, Urip J, Km S, Ii K, Labour I, (2019). Pengaruh Penerapan


5R ( Housekeeping ) terhadap Perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
pada Perawat di Ruangan Perawatan Public Health FacultyUniversitas Muslim
Indonesi. 2021;4(4):289–95.URL artikel :
http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/woh4401.

Widyantari, Nopita Wati & Ketut. (2021). Penerapan Perilaku Caring Perawat
Terhadap LoyalitasPasien Dirumah Sakit. Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah, 10
(1), 2021, 1-8

Wuwung, E. C. Q., Gannika, L., & Karundeng, M. (2020). Perilaku Caring


Perawat Dengan Kepuasan Pasien. Jurnal Keperawatan, 8(1), 113-120.
https://doi.org/10.35790/jkp.v8i1.28419

Kusnanto. (2019) Perilaku Caring Perawat profesional. Pusat Penerbitan dan


pencetakan Universitas airlangga (AUP). Surabaya

Meri D, Amin S, Saputra TA. KKomunikasi Terapeutik Perawat dan


HubunganNYA dengan Tingkat Kepuasaan Pasien Post Operasi di Rumah Sakit
Sansani Pekanbaru. 2022;(1):114-20

Iwan Setyo Lesmana. Hubungan Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan


Pasien ( Studi Kasus di Puskesmas Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, Kabupaten
Kota Waringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah) tahun 2021
LAMPIRAN 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


(Informed Consent)

Assalamualaikum Wr. Wb.


Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Program Studi Ners,
UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA PALU:
Nama :NABILA PRATIWI
NIM : 201901022

Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Perilaku


caring perawat terhadap kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan rawat Inap
RSUD Undata.”. Untuk terlaksananya kegiatan tersebut, Saya mohon kesediaan
Saudara untuk berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner berikut. Jawaban
Saudara akan Saya jamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian. Apabila Saudara berkenan mengisi kuesioner yang
terlampir, mohon kiranya Saudara terlebih dahulu bersedia menandatangani
lembar persetujuan menjadi responden (informed consent).

Demikianlah permohonan Saya, atas perhatian serta kerjasama Saudara


dalam penelitian ini, Saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Peneliti

(.........................)
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang
dilakukan oleh .................... mahasiswa UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA
PALU, Program Studi NERS yang berjudul “Hubungan Perilaku caring perawat
terhadap kepuasan pasien dalam pelayanan perawatan rawat Inap RSUD
Undata.”. Saya mengerti dan memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat
negatif terhadap saya, oleh karena itu saya bersedia untuk menjadi responden pada
penelitian ini.

Palu,.................2023

Responden

(........................................)
KUESIONER

PERILAKU CARING PERAWAT

Identitas Responden
No. Responden :
Nama :
Usia :
Pendidikan :
Lama kerja :

1. Menjawab pertanyaan dengan memberi tanda checklist () pada tempat


tersedia
2. Keterangan :
SS : sangat setuju
S : sering
KS : kurang setuju
TS : tidak setuju

Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS
1 Perawat mendengarkan dengan penuh perhatian
kepada pasien
2 Perawat memperlakukan pasien melihat nilai-nilai
kemanusiaan
3 Perawat tidak memberikan dukungan kepada pasien
dalam hal pelayanan
4 Perawat memberikan kepercayaan kepada pasien
agar lekas sembuh
5 Perawat tidak memiliki sikap empati atau mengenai
pasien
6 Perawat membantu pasien untuk sembuh
7 Perawat membuat pasien merasa nyaman secara fisik
atau emosional
8 Perawat bersikap peka terhadap pasien
9 Perawat menggunakan gaya bahasa yang lembut
terhadap pasien
10 Perawat mendemonstrasikan pengetahuan
professional dan keterampilan
11 Perawat tidak menunjukkan sikap ceria pada pasien
12 Perawat membiarkan pasien untuk mengungkapkan
perasaannya tentang penyakitnya dan pengobatannya
13 Perawat tidak memberitahukan pasien untuk
memanggil jika ada masalah
14 Perawat memproses informasi tentang pasien secara
rahasia
15 Perawat kembali melayani pasien secara sukarela
tanpa diminta
16 Perawat memberitahukan pasien untuk memanggil
jika ada masalah
17 Perawat memenuhi kebutuhan pasien dalam
perawatan
18 Perawat tidak membantu dalam mengurangi rasa
sakit pasien
19 Perawat tidak menunjukkan kepedulian terhadap
pasien
20 Perawat memberikan perawatan fisik yang baik
Kuesioner Penelitian

Kepuasan Pasien

Identitas Responden
No. Responden :
Nama :
Usia :
Pendidikan :
Lama kerja :

1. Menjawab pertanyaan dengan memberi tanda checklist ( ) pada tempat


tersedia
2. Keterangan :
 Sangat tidak puas :1
 Tidak puas :2
 Puas :3
 Sangat puas :4
No Pernyataan 1 2 3 4 TOTAL
1. Petugas bersedia menanggapi keluhan pasien.

2. Petugas tanggap melayani pasien

3. Petugas menerima dan melayani dengan baik.

4. Petugas melakukan tindakan secara tepat


Petugas melakukan pelayanan dengan cepat dan
5. Tanggap
Petugas memberikan pelayanan dengan teliti,
6. hati- hati dan tepat waktu sesuai dengan yang di
janjikan.
Petugas, membantu jika ada permasalahan
7. pasien.
Petugas memberitahu jenis penyakit secara
8. lengkap, memberitahu cara perawatan dan cara
minum obat.
Petugas memberikan informasi kepada pasien
9.
sebelum pelayanan diberikan.
Petugas menerangkan tindakan yang akan
10. dilakukan.

Petugas memberikan waktu pelayanan yang


11.
cukup pada pasien.
petugas memberikan pelayanan sesuai dengan
keinginan dan memahami kebutuhan pasien.
12
Petugas memperhatikan pesien dengan
13 sungguh-sungguh
Petugas mendengarkan keluhan tentang penyakit
14
yang pasien derita serta memberikan motivasi
untuk sembuh
Perawat dalam melayani bersikap sopan dan
15
ramah.
Petugas memiliki kemampuan dan pengetahuan,
16
sehingga mampu meyakinkan pasien.
Petugas menyediakan obat- obatan atau alat-alat
17
medis yang lengkap.

18 petugas cekatan dalam melayani pasien.


Petugas melayani dengan sikap meyakinkan
19
sehingga pasien merasa aman.
20 Petugas menjelaskan rencana Keperawatannya
21 Bangunan RS terlihat indah dan bersih.
22 Petugas tersenyum menyapa Pasien
23 Petugas terlihat meyakinkan dan bersahabat.
24 Pakaian petugas terlihat sopan
Petugas dan karyawan berpenampilan rapi dan
25
Bersih
TOTAL
MASTER DATA

Kepuasan
No Nama JK Kd Usia Kd Pdd Kd Total Ket Kd
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Iwan L 2 60 3 SMA 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 67 memuaskan 1
2 Siti Hadil P 1 45 3 SMK 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 61 tidak 2
3 Suryani P 1 40 3 SMA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 67 memuaskan 1
4 Jawaludin L 2 53 3 SMA 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 3 73 memuaskan 1
5 Nursela P 1 53 3 SD 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 64 tidak 2
6 Nasrah P 1 33 2 D4 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 4 2 2 3 2 2 2 2 4 1 3 4 68 memuaskan 1
7 Huldur P 1 40 3 SD 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 69 memuaskan 1
8 Fadlin P 1 26 2 SMA 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 60 tidak 2
9 Marlia P 1 67 3 SMA 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 67 memuaskan 1
10 Salsa P 1 37 3 SMA 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 64 tidak 2
11 Robby L 2 61 3 SD 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 65 tidak 2
12 Mansur L 2 72 3 SR 1 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 63 tidak 2
13 Ketut L 2 51 3 S1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 69 memuaskan 1
14 Atika P 1 53 3 SD 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 69 memuaskan 1
15 Ani P 1 44 3 SMA 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 66 memuaskan 1
16 Risman L 2 45 3 SD 1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 65 memuaskan 1
17 Yoel N L 2 44 3 SMA 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 56 tidak 2
18 M. Rinaldi L 2 18 1 SMA 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 63 tidak 2
19 Safrudin L 2 42 3 SMA 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 65 memuaskan 1
20 Fradianto L 2 56 3 SMA 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 1 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 65 memuaskan 1
21 Husnia P 1 41 3 SMP 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 65 memuaskan 1
22 Maslin P 1 46 3 SMA 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3 3 3 66 memuaskan 1
23 Santria P 1 58 3 S1 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 60 tidak 2
24 Awania P 1 73 3 SD 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 67 memuaskan 1
25 Sabrina M P 1 19 1 SMA 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 3 65 memuaskan 2
26 Sri Dewi P 1 52 3 S1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 62 tidak 2
27 Sitti P 1 29 3 S1 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 3 64 tidak 2
28 Natalia P 1 27 2 SMA 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 67 memuaskan 1
29 Lasinosi L 2 42 3 SD 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 64 tidak 2
30 Fauzia P 1 16 1 SMP 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 62 tidak 2
31 Niluh P 1 55 3 SD 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 66 memuaskan 1
32 Kartini L 2 19 1 SMA 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 57 tidak 2
33 Aril Hadi L 2 19 1 SMA 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 65 memuaskan 1
34 Acun L 2 71 3 SD 1 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 4 2 4 2 3 3 3 3 3 70 memuaskan 1
35 Yeroben L 2 77 3 SD 1 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 65 memuaskan 1
36 Irwanto L 2 45 3 SMP 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 63 tidak 2
37 Irwian L 2 51 3 S1 4 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 59 tidak 2
38 Lalu H L 2 70 3 SD 1 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 65 memuaskan 1
39 Nisma P 1 53 3 SMA 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 66 memuaskan 1
40 Gusti L 2 57 3 SD 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 65 memuaskan 1
41 Nadia P 1 16 1 SMA 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 4 2 3 2 2 2 3 67 memuaskan 1
42 Yayan L 2 39 3 S1 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 66 memuaskan 1
43 Gistu C P 1 23 2 SMA 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 66 memuaskan 1
44 Suhadi L 2 57 3 SMA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 69 memuaskan 1
45 Amarudin L 2 41 3 SMA 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 65 memuaskan 1
46 Hardiyanti P 1 34 2 S1 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 65 memuaskan 1
47 Winda P 1 27 2 SMA 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 62 tidak 2
48 Hamdana L 2 23 2 S1 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 67 memuaskan 1
49 Muna P 1 88 3 SD 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 66 memuaskan 1
50 Meri P 1 28 2 D3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 66 memuaskan 1
51 Nur baeti P 1 40 3 SMA 3 3 22 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 85 memuaskan 1
52 jamila P 1 45 3 SMA 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 66 memuaskan 1
53 suleman L 2 32 2 SMA 3 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 65 memuaskan 1
54 Ali abd L 2 30 2 SMA 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 67 memuaskan 1
55 Jubaeda P 1 25 2 SMA 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 64 tidak 2
MASTER DATA

Perilaku Caring Perawat


No Nama JK Kd Usia Kd Pdd Kd Total Ket Kd
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Iwan L 2 60 3 SMA 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 1 2 4 3 2 4 2 1 1 3 51 kurang 2
2 Siti Hadil P 1 45 3 SMK 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 baik 1
3 Suryani P 1 40 3 SMA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 58 baik 1
4 Jawaludin L 2 53 3 SMA 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 63 baik 1
5 Nursela P 1 53 3 SD 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 52 kurang 2
6 Nasrah P 1 33 2 D4 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 4 2 4 1 3 4 4 59 baik 1
7 Huldur P 1 40 3 SD 1 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 baik 1
8 Fadlin P 1 26 2 SMA 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 50 kurang 2
9 Marlia P 1 67 3 SMA 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 56 baik 1
10 Salsa P 1 37 3 SMA 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 55 kurang 2
11 Robby L 2 61 3 SD 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 54 kurang 2
12 Mansur L 2 72 3 SR 1 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 53 kurang 2
13 Ketut L 2 51 3 S1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 baik 1
14 Atika P 1 53 3 SD 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 57 baik 1
15 Ani P 1 44 3 SMA 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 56 baik 1
16 Risman L 2 45 3 SD 1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 baik 1
17 Yoel N L 2 44 3 SMA 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 2 3 3 3 50 kurang 2
18 M. Rinaldi L 2 18 1 SMA 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 baik 1
19 Safrudin L 2 42 3 SMA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 baik 1
20 Fradianto L 2 56 3 SMA 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 baik 1
21 Husnia P 1 41 3 SMP 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 baik 1
22 Maslin P 1 46 3 SMA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 baik 1
23 Santria P 1 58 3 S1 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 52 kurang 2
24 Awania P 1 73 3 SD 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 baik 1
25 Sabrina M P 1 19 1 SMA 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 55 kurang 2
26 Sri Dewi P 1 52 3 S1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 55 kurang 2
27 Sitti P 1 29 3 S1 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 55 kurang 2
28 Natalia P 1 27 2 SMA 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 57 baik 1
29 Lasinosi L 2 42 3 SD 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 54 kurang 2
30 Fauzia P 1 16 1 SMP 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 53 kurang 2
31 Niluh P 1 55 3 SD 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 56 baik 1
32 Kartini L 2 19 1 SMA 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 48 kurang 2
33 Aril Hadi L 2 19 1 SMA 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 56 baik 1
34 Acun L 2 71 3 SD 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 57 baik 1
35 Yeroben L 2 77 3 SD 1 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 56 baik 1
36 Irwanto L 2 45 3 SMP 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 56 baik 1
37 Irwian L 2 51 3 S1 4 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 50 kurang 2
38 Lalu H L 2 70 3 SD 1 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 56 baik 1
39 Nisma P 1 53 3 SMA 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 57 baik 1
40 Gusti L 2 57 3 SD 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 56 baik 1
41 Nadia P 1 16 1 SMA 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 57 baik 1
42 Yayan L 2 39 3 S1 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 57 baik 1
43 Gistu C P 1 23 2 SMA 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 57 baik 1
44 Suhadi L 2 57 3 SMA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 baik 1
45 Amarudin L 2 41 3 SMA 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 56 baik 1
46 Hardiyanti P 1 34 2 S1 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 56 baik 1
47 Winda P 1 27 2 SMA 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 52 kurang 2
48 Hamdana L 2 23 2 S1 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 baik 1
49 Muna P 1 88 3 SD 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 baik 1
50 Meri P 1 28 2 D3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 baik 1
51 Nur baeti P 1 40 3 SMA 3 3 22 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76 baik 1
52 jamila P 1 45 3 SMA 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 baik 1
53 suleman L 2 32 2 SMA 3 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 56 baik 1
54 Ali abd L 2 30 2 SMA 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 58 baik 1
55 Jubaeda P 1 25 2 SMA 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 55 kurang 2
Hasil SPSS

Statistics

Perilaku Kepuasan

N Valid 55 55

Missing 0 0

Median 56.00 65.00

Frequency Table

jk
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid perempuan 30 54.5 54.5 54.5
laki-laki 25 45.5 45.5 100.0
Total 55 100.0 100.0

pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 14 25.5 25.5 25.5
SMP 3 5.5 5.5 30.9
SMA 28 50.9 50.9 81.8
D3-S1 10 18.2 18.2 100.0
Total 55 100.0 100.0

usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <22 tahun 6 10.9 10.9 10.9
23-34 tahun 11 20.0 20.0 30.9
> 35 tahun 38 69.1 69.1 100.0
Total 55 100.0 100.0
Perilaku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 38 69.1 69.1 69.1
kurang 17 30.9 30.9 100.0
Total 55 100.0 100.0

Kepuasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid memuaskan 36 65.5 65.5 65.5
tidak memuaskan 19 34.5 34.5 100.0
Total 55 100.0 100.0
Crosstabs

Perilaku * Kepuasan Crosstabulation

Kepuasan

memuaskan tidak memuaskan Total

Perilaku baik Count 35 3 38

Expected Count 24.9 13.1 38.0

% within Perilaku 92.1% 7.9% 100.0%

% of Total 63.6% 5.5% 69.1%

kurang Count 1 16 17

Expected Count 11.1 5.9 17.0

% within Perilaku 5.9% 94.1% 100.0%

% of Total 1.8% 29.1% 30.9%

Total Count 36 19 55

Expected Count 36.0 19.0 55.0

% within Perilaku 65.5% 34.5% 100.0%

% of Total 65.5% 34.5% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 38.618a 1 .000

Continuity Correctionb 34.898 1 .000

Likelihood Ratio 42.308 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 37.915 1 .000

N of Valid Casesb 55

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.87.

b. Computed only for a 2x2 table

Anda mungkin juga menyukai