SKRIPSI
ROSANTI
201801083
SKRIPSI
Diajukan sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu
ROSANTI
201801083
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta skripsi saya kepada STIKes Widya
Nusantara Palu.
Materai 10.000
Rosanti
201801083
iii
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN TINGKAT ANSIETAS
TERHADAP QUALITY OF LIFE PADA PASIEN HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH UNDATA PALU
The relationship between family support and anxiety levels on quality of life in
hemodialysis patients at the undata palu general hospital
ABSTRAK
Gagal ginjal kroik merupakan masalah kesehatan yang berkembang pesat pada saat ini,
angka kejadian gagal ginjal kronik di dunia lebih dari 500 juta orang dan lebih dari 2 juta
orang diperkirakan membutuhkan hemodialisa serta terus meningkat setiap tahunnya.
Bedasarkan hasil wawancara langsung kepada pasien terdapat beberapa pasien yang
mengatakan bahwa aktifitas sehari harinya masih di dukung oleh keluaganya sendiri,
sedangkan beberapa pasien yang lain mengatakan bahwa kurangnya perhatian serta
dukungan dari keluarganya, sehigga pasien yang kurang perhatian dari keluarganya merasa
cemas, memiliki harga diri rendah, merasa hidup tidak berarti, dan mengalami stres. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan tingkat ansietas terhadap
quality of life pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah
Undata Palu. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik pendekatan cross sectional.
Jumlah populasi sebanyak 62 orang, dimana seluruh populasi dijadikan sebagai sampel.
Analisis data mengunakan uji chi-square. Dengan variabel independen dukungan keluarga
dan tingkat ansietas dan variabel dependen quality of life. Hasil analisis bivariat terdapat
hubungan antara dukungan keluarga terhadap quality of life dengan p-value =0,000
sedangkan hubungan tingkat ansietas terhadap quality of life. pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu dengan p-value=0,033.
Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara dukungan keluarga dan tingkat
ansietas terhadap quality of life terhadap pasien yang menjalani terapi hemodialisa. Saran
dari penelitian ini diharapkan kepada keluarga untuk memberikan dukungan penuh kepada
pasien agar dapat membantu pasien gaggal ginjal kronik agar menerima kondisinya.
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
ROSANTI
201801083
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Prodi Ners
STIKes Widya Nusantara Palu
v
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunianya
sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan dan izinkanlah penulis menghaturkan
sembah sujud sedalam-dalamnya serta terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada orang tua tercinta yaitu Rahli Ahmad dan ibunda Suharni, kakak-
kakak saya Renaldi, Rosinta, Armanto serta adik saya Nur Atifa. serta pihak-pihak
yang sangat membantu atas semua doa, dorongan semangat, inspirasi, serta segala
bantuan baik moril maupun materilnya selama studi yang senantiasa ikut menemani
setiap mata kuliah yang penulis jalani.
Tema yang di pilih dalam penelitian yang dilaksanakan selama 2 minggu Juli
2022 ini ialah “Hubungan Dukungan Keluarga Dan Tingkat Ansietas Terhadap
Quality of life Pada Pasien Yang Memnjalani Hemodialisa ”
Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis telah banyak menerima
bimbingan, bantuan, dorongan, arahan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Ibu Widyawaty Situmorang, M.H., M.Kes., selaku Ketua Yayasan Widya
Nusantara Palu.
2. Bapak Dr. Tigor H.Situmorang, M.H., M.Kes., selaku Ketua STIKes Widya
Nusantara Palu.
3. Ns.Yuhana Damantalm, S.Kep., M.Erg., selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan
STIKes Widya Nusantara Palu..
4. Ahmil S.Kep.,Ns.,M.Kes., selaku pembimbing 1 yang telah memberikan
masukkan dan dukungan moral dalam penyusunan skripsi ini.
5. Sintong Hutabarat ST.,Msc selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan saran dalam perbaikan skripsi ini.
6. Ns.Wahyu Sulfian S.Kep.,M.Kes selaku Penguji utama yang telah memberikan
kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini.
7. Direktur RSUD Undata Palu yang telah memeberikan kesempatan kepada
peneliti untuk melakukan penelitian di RSUD Undata palu.
vi
8. Kepala Ruangan Dan Perawat di ruangan Hemodialisa RSUD Undata Palu atas
bantuan dan kerja samanya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan sesuai
waktu yang terlah ditetapkan.
9. Responden di ruangan Hemodialisis yang telah bersedia terlibat dalam penelitian
ini.
10. Dosen Pengajar dan Staf akademik pada Program Studi Ners STIKes Widya
Nusantara Palu yang telah banyak memberikan pengetahuan dan bimbingan
selama mengikuti perkuliahan.
11. Keluarga besar Rahli Ahmad & Suharni Nurdin H.Mahdjun yang sudah
memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis.
12. Teman-teman seperjuangan angkatan 18 Keperawatan, kelas B keperawatan,
Mutmainnah Namri, Siti Hasmayuni, Siska Maudy Putri, Elsa Yulianti, Abd
Ghani, Ibrahim Kadir, Moh.Dur Sule, Yohanes Tumewu, Rivaldi Nardi, selalu
mengingatkan penyusunan skripsi ini dan berjuang mengikuti proses
penyelesaian studi, terima kasih atas dukungan, semangat dan doa yang di
berikan.
Kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kemajuan ilmu
pengetauhan, khusunya di bidang ilmu keperawatan.
Palu, Agustus 2022
Rosanti
201801083
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL SKRIPSI ii
HALAMAN PERNYATAAN iii
ABSTRAK iv
LEMBAR PENGESAHAN v
PRAKATA vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Tinjauan Teori 6
B. Kerangka Konsep 23
C. Hipotesis 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A. Desain Penelitian 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian 24
C. Populasi dan Sampel 24
D. Variabel Penelitian 25
E. Definisi Operasional 25
F. Instrumen Penelitian 27
G. Teknik Pengumpulan data 28
H. Analisis Data 29
I. Bagan Alur Penelitian 32
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33
A. Hasil 33
B. Pembahasan 40
BAB V SIMPULAN DAN SARA
A. Simpulan 50
B. Saran 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
LAMPIRAN
3. Kuesioner
5. Informed consent
6. Dokumentasi Penelitian
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan
keluarga dan tingkat ansietas terhadap quality of life pada pasien yang
menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Undata
Palu.
2. Tujuan khusus
a. Teridentifikasinya dukungan keluarga pada pasien yang menjalani
terapi Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
b. Teridentifikasinya tingkat ansietas pada pasien yang menjalani
terapi Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
c. Teridentifikasinya quality of life pada pasien yang menjalani terapi
Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
d. Teranalisisnya hubungan dukungan kelurga terhadap quality of life
pada pasien yang menjalani terapi Hemodialisis di Rumah Sakit
Umum Daerah Undata Palu
e. Teranalisisnya hubungan tingkat ansietas terhadap quality of life
pada pasien yang menjalani terapi Hemodialisis di Rumah Sakit
Umum Daerah Undata Palu
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi
Hasil penelitian ini di harapkan mampu memberikan tambahan
pengetahuan dan wawasan serta informasi tentang pentingnya
dukungan keluarga terhadap tingkat ansietas dan quality of life
(kualitas hidup) pada pasien yang menjalani terapi Hemodialisis di
Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi lebih dalam
mengenai terapi Hemodialisis di Rumah sakit Umum Daerah Undata
Palu
5
A. Tinjauan Teori
a. Definisi keluarga
Keluarga ialah dua atau lebih individu yang saling ketergantungan
antara satu dengan yang lainnya, baik dukungan secara emosional,
fisik, finansial, dan anggota yang mengakui dirinya 13. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Keluarga yaitu ibu dan bapak beserta
anak-anaknya di dalam satu rumah yang sama beserta kerabat14.
Keluarga merupakan sesuatu yang bisa menjadi sistem pendukung
sehingga pasien dapat dengan baik stresss yang terkait dengan
masalah fisik, psikologis dan sosial yang dihadapinya. Pasien yang
merasa kurang mendapat dukungan dalam keluarganya akan
berdampak pada kualitas hidupnya karena mempengaruhi
perkembangan harga diri, motivasi yang kurang terhadap
kesehatannya, kurangnya bantuan perawatan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari pasien dalam keluarga, mengakibatkan kualitas
hidup pasien semakin memburuk15.
Keluarga adalah sekelompok orang di mana setiap anggota
keluarga hidup bersama dalam suatu rumah tangga sebagai hasil
perkawinan, kelahiran, atau adopsi dengan tujuan untuk menciptakan,
memelihara, memelihara, memelihara dan memajukan perkembangan
fisik, mental, emosional dan sosial. untuk keluarga. sebagai suatu
sistem yang terdiri dari ayah, ibu, nenek dan seluruh anggota keluarga
yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan bersama.16.
Keluarga adalah satu-satunya tempat penting untuk memberikan
dukungan kepada pasien dan keluarga, pelayanan dan kenyamanan
juga merupakan hal yang paling penting untuk membantu anggota
keluarga yang sakit dalam mengubah gaya hidupnya17.
6
7
1) Tipe keluarga
Masyarakat Indonesia lebih dikenal dengan menganut
tipe keluarga tradisional, sebagai berikut:
a) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri
dan anak (anak kandung dan anak angkat).
b) Keluarga besar meliputi keluarga inti ditambah keluarga
lain yang memiliki hubungan darah seperti kakek-nenek,
paman dan bibi.
c) Keluarga dyad adalah keluarga hanya suami istri tanpa
adanya anak.
d) Ayah, ibu dan anak adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, anak kandung dan anak angkat pada satu pihak.
e) Keluarga lanjut usia adalah keluarga yang terdiri dari suami
istri yang berusia ke atas18.
2) Fungsi keluarga
Ada 5 Fungsi keluarga antara lain sebagai berikut :
a) Fungsi efektif, merupakan fungsi internal keluarga dalam
penuhnya keperluan psikososial, saling mengurus dan
memberikan kasih sayang, menerima dan memberikan
dukungan.
b) Fungsi sosialisasi, Merupakan suatu teknik rangkaian dan
transformasi tungggal keluarga, area anggota keluarga
bersosialisasi dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.
c) Fungsi reproduksi, yaitu peran keluarga melanjutkan
keturunannya dan penambahan SDM.
d) Fungsi ekonomi, yaitu fungsi keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, baik sandang, pangan, dan papan.
e) Fungsi perawatan keluarga, yaitu kesanggupan keluarga
dalam mengasuh anggota keluarganya yang sakit19.
3) Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
Tugas keluarga dalam bidang kesehatan dapat dibagi menjadi 5
tugas keluarga yaitu sebagai berikut :
8
2) Dukungan Instrumental
Keluarga adalah sumber dukungan yang praktis dan nyata.
Dukungan alat akan memudahkan seseorang untuk berpartisipasi
dalam kegiatan yang berkaitan dengan masalah yang sedang
dihadapinya atau memberikan dukungan segera atas masalah yang
sedang atau sedang dihadapinya. Misalnya, peralatan yang
memadai cocok untuk meracik pasien yang membutuhkan obat-
obatan yang diperlukan. Dukungan langsung fasilitas atau jasa
seperti pinjaman atau pinjaman, bantuan pekerjaan sehari-hari,
membeli bahan makanan, mengatur transportasi, dan menyediakan
perawatan dan perhatian saat Anda sakit atau depresi.
Melakukannya akan membantu Anda memecahkan masalah.
Dukungan yang jujur paling efektif ketika orang tersebut
menghargai depresi dan menguranginya. Dukungan keluarga yang
nyata sebagai sumber daya untuk pencapaian tujuan yang praktis
dan konkrit. Dengan bantuan alat yang tepat bagi penderita gagal
ginjal kronik yang menjalani cuci darah, kami berharap kondisi
mereka tetap terjaga dan terpantau sehingga kesehatannya
membaik.
3) Dukungan informasi
Dalam informasi yang menyertainya, keluarga berperan sebagai
aggregator dan distributor (distributor informasi). Informasi yang
diberikan dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang dialami
pasien gagal ginjal kronis selama hemodialisis, termasuk
memberikan saran, bimbingan, pendapat atau informasi lainnya.
Dukung keluarga sebagai pengumpul informasi dalam informasi
ini. Oleh karena itu, pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis memerlukan dukungan keluarga dan informasi.
4) Dukungan Penghargaan
Bentuk evaluasi yang di berikan secara individual sesuai dengan
kondisi pasien saat ini. Ulasan positif atau negatif, yang sangat
berarti bagi seseorang. Family Rewards memberikan dukungan
11
d. Jenis-jenis kecemasan
1) Kecemasan rasional
Adalah rasa takut karena suatu objek yang sangat mengancam,
seperti saat tampil di orang yang banyak. Hal ini dianggap bagian
normal dari mekanisme pertahanan dasar manusia.
2) Kecemasan irasional
Seseorang yang mengalami emosi pada saat tidak dianggap
mengancam.
3) Kecemasan Fundamental
Kecemasan yang mendasarinya ialah masalah siapa dia, tentang
apa hidupnya dan kemana arah hidupnya28.
e. Rentan respon kecemasan
Respon terhadap penyakit kesehatan digunakan respon terhadap
rasa takut, sebagai berikut29:
h. Dampak kecemasan
Kecemasan dan ketakutan dapat bertahan setelah situasi yang
mengancam dan menjadi tidak pantas ketika perasaan ini melebihi
tingkat bahaya saat ini. Kekhawatiran yang berlebihan dapat
berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, bahkan berujung
pada penyakit.
Perbedaan efek kecemasan pada gejala yang berbeda, antara lain:
1) Gejala Humoris Orang bermasalah memiliki rasa hukuman dan
ancaman masalah dari sumber yang tidak diketahui. Orang dengan
kecemasan tidak bisa tidur, yang menyebabkan lekas marah.
2) Gejala kognitif
Kecemasan dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran
terhadap kemungkinan hal-hal yang tidak simpatik pada diri
individu. Individu tidak memperhatikan masalah aktual yang ada,
sehingga individu sering tidak belajar atau belajar dengan tidak
efektif dan akhirnya merasa lebih cemas.
3) Gejala motorik
Orang yang mengalami ketakutan sering merasa cemas, stresss,
aktivitas motorik menjadi tidak berarti dan lalai, misalnya: Gejala
motorik yaitu stimulasi dari rangsangan kognitif yang tinggi pada
individu dan upaya untuk melindungi diri, terutama yang mereka
anggap sebagai ancaman.28.
i. Pengukuran Kecemasan
Mengukur kecemasan dapat dikenal dengan ukuran Hamilton
Anxiety Rating Scale (HRS-A) mengukur kecemasan seseorang
apakah ringan, sedang, berat, atau sangat berat. Alat ukur ini terdiri
dari 14 kelompok gejala yang masing-masing kelompok diperluas lagi
dengan gejalah tertentu. Setiap kelompok gejala mendapat skor antara
0-4, yang berarti
1) 0 = Tidak ada gejala
2) 1 = Gejala ringan
3) 2 = Gejala sedang
16
4) 3 = Gejala parah
5) 4 = Gejala sangat berat/panik
Gejala dikumpulkan dari hasil rangkuman, dapat diketahui
derajat kecemasan seseorang, total hasil keseluruhan (nilai) <14 tanpa
kecemasan, 14-20 (ringan), nilai 21-27 (sedang), nilai 28-41 (parah)
dan nilai 42-56 (berat)28.
j. Strategi Pemecahan Masalah Untuk Kecemasan (Problem sloving
strategi)
Metode yang di gunakan untuk permasalah kecemasan yakni
STOP, yaitu:
1) Source (Sumber)
Mengumpulkan dan identifikasi sumber masalahnya
2) Trial and eror (Coba-coba)
Coba berbagai rencana pemecahan masalah yang dibuat, jika satu
metode gagal, coba yang lain. Yang harus dihindari adalah
perasaan putus asa dalam menghadapi kegagalan.
3) Others ( Lainya)
Mencari bantuan dari orang lain jika diri sendiri tidak dapat
melakukannya.
4) Pray dan patient (Berdoa dan bersabar)
Berdoalah kepada Tuhan karena dia maha tahu tentang segala
sesuatu didunia ini. Ia juga memberikan jalan terbaik bagi manusia
karena manusia memiliki banyak keterbatasan. Dengan berdoa,
hati, jiwa, dan pikiran seseorang menjadi tentram dan di tenangkan.
Juga harus bersabar dan berlapang dada menerima kenyataan yang
ada pada dirinya33.
4. Konsep Quality of life (Kualitas Hidup)
a. Pengertian kualitas hidup
Menurut World Healt Organization (WHO)34 Kualitas hidup di
definisikan sebagai persepsi individu tentang seseorang pria atau
wanita dalam hidup, dalam hal konteks budaya dan system nilai
dimana mereka tinggal dan hubungan dengan standar mereka hidup,
17
\
23
B. Kerangka Konsep
Dukungan Keluarga
Kualitas Hidup
Ansietas
Keterangan:
(Independen)
C. Hipotetis
Ha: Ada Hubungan antara Dukungan Keluarga terhadap Quality of life pada
pasien hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
Ha: Ada Hubungan antara tingkat ansietas terhadap Quality of life pada
pasien hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penilitian
B. Tempat penelitian
1. Tempat
Penelitian ini telah terlakasanakan di ruang unit hemodialisa Rs
Undata Palu.
2. Waktu
Penelitian ini telah terlakasanakan pada bulan juli 2022
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan sumber data atau subjek
penelitian yang dibutuhkan pada saat penelitian 51. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani terapi
hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu adapun
jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 62 orang
2. Sampel
Sampel adalah sebagian objek dari populasi yang akan
diteliti dan dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi52.
24
25
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
25
26
F. Instrumen Penelitian
H. Analisa Data
Ket:
N = Jumlah sampel
a, c, c, d = Frekuensi dalam tiap sel tabel 2x2
a. Sampel > 30
Identifikasi Masalah
Ujian Proposal
Informed Consent
Menjelaskan untuk Meminta Persetujuan Responden
Pengumpulan Data
Dengan Menggunakan Data Primer dan Data Sekunder
A. Hasil
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu, secara resmi berdiri pada
tahun 1972 berlokasi di pesisir teluk palu. Berdasarkan SK Gubernur
kepala daerah tingkat I provinsi Sulawesi Tengah Nomor :
59/DTTAP/1072 tanggal 7 Agustus 1972, RSUD “Undata” yang berarti
“Obat Kita”. Kata ini sekaligus bermakna tentang pelayanan kesehatan
dalam cangkupan bersifat preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada tatanan
kebersamaan. Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu, terletak di Jalan
RE. Martadinata, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Memiliki luas bangunan gedung 14.890,33 M2 dan luas tanah 53.125M2 57.
Fasilitas pelayanan yang tersedia di RSUD Undata adalah Rawat Jalan
yang terdiri dari klinik Onkologi dan Ginekologi, Poliklinik Anak, Klinik
Tumbuh Kembang, Klinik Kandungan, Klinik Mata, Klinik Saraf, Klinik
THT, Klinik Jiwa, Klinik Urologi, Poliklinik Bedah Saraf, Klinik Gizi,
Klinik Bedah Mulut, Klinik Gigi, Klinik Bedah, Klinik Bedah Tulang,
Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Jantung, dan Klinik Rehabilitasi
Medik. Selain itu terdapat Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Gizi,
Farmasi, Hemodialisis, Laboratorium, Pemulasaran Jenazah, Radiologi,
Bank Darah, Gas Medik, Sterilisasi, Laundry, Sanitasi, IPSRS, Bedah
Central, dan Rawat Inap57.
Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu merupakan salah satu
Rumah Sakit Tipe B yang terletak di wilayah kota palu Sulawesi Tengah,
serta memiliki jabatan tenaga medis berjumlah 66 orang, jabatan
keperawatan berjumlah 437 orang, jabatan non keperawatan berjumlah 149
orang, dan jabatan tenaga non medik berjumlah 170 orang. Unit
Pelaksanaan Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi
Tengah bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian urusan
pemerintahan di bidang pelayanan kesehatan yang menjadi urusan
33
34
2. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang Unit Hemodialisis Rumah Sakit
Umum Daerah Undata Palu. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
yaitu dengan cara meminta persetujuan kepada pasien agar dijadikan
sebagai responden dengan menandatangani Informed Consent dan juga
mengisi kuesioner. Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan,
diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Karakteristik Responden
Table 4.1 dirtibusi frekuensi responden berdasarkan Usia, Jenis
Kelamin, Pekerjaan, Status Pernikahan, Tempat Tinggal, dan
Pendidikan.di RSUD Undata palu. (f=62)a
b. Analisis Univariat
Analisis univariat dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui distribusi frekuensi variabel independen (bebas) yaitu
Dukungan keluarga dan Tingkat Ansietas dan variabel dependen
(terikat) yaitu Kualitas Hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisis. Dari hasil pengolahan data di dapatkan hasil
sebagi berikut :
1) Dukungan Keluarga pada pasien penyakit Ginjal Kronik yang
menjalani Hemodialisa di RSUD Undata Palu
Dukungan keluarga pada penelitian ini di kelompokkan menjadi dua
kategori yaitu baik dan kurang baik hal ini dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan keluarga
di RSUD Undata Palu Tahun 2022 (f=62)a
Dukungan Keluarga Jumlah Persentase(%)
Baik 32 51,6
Kurang baik 30 48,4
Total 62 100
Total Sampel Keseluruhan 62. Sumber : Data Primer 2022
a
37
Kualitas Hidup
Total P Value
Dukungan Baik Buruk
Keluarga
N % N % N %
Baik 23 37,1 9 14,5 32 51,6
Oleh karena p value < 0,05, maka secara statistik terdapat hubungan
antara Dukungan dengan Kualitas Hidup pada Pasien Penyakit Ginjal
Kronik yang Menjalani Hemodialisis di UPT. RSUD Undata Palu.
Kualitas Hidup
Total P Value
Tingkat Ansietas Baik Buruk
N % N % N %
Berat 10 16,1 22 35,5 32 51,6
Total 29 47 33 53 62 100
B. Pembahasan
1. Identifikasi Dukungan Keluarga Pada Pasien yang Menjalani Terapi
Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
Berdasarkan hasil analisis univariat pada pasien gagal ginjal kronik
yang menjalani Hemodialisa di RSUD Undata Palu didapatkan bahwa
pasien yang memiliki dukungan keluarga yang baik yaitu sebanyak 32
responden (51,6%) dan Dukungan keluarga yang kurang baik sebanyak 30
responden (48,4%).
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum pasien yang
menjalani terapi hemodialisa sebagian besar memiliki dukungan keluarga
baik yaitu sebanyak 32 responden (51,6%). Peneliti berasumsi bahwa
responden yang memliki dukungan keluarga baik dapat diartikan bahwa
keluarga responden sangat peduli terhadap kondisi keluarganya yang
sedang sakit, serta selalu siap membantu dalam melakukan aktivitas yang
tidak bisa dilakukan oleh pasien, dan juga selalu mendampingi pasien
ketika ingin melakukan terapi hemodialisa, sehingga dapat menjadi
kekuatan bagi pasien agar siap menerima keadaan dirinya dan
meningkatkan kualitas hidupnya.
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Elis dan
Marsia58 dukungan keluarga yang baik dapat mempertahankan status
kesehatan pasien karena secara emosional pasien merasa bahwa dirinya di
perhatikan, tidak sendirian, merasa di perdulikan dan mendapat saran serta
dukungan atau kesan yang menyenangkan. Serta penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Henny Novita dkk59 yaitu semakin
baik dukungan keluarga yang diberikan keluarga kepada pasien maka
semakin tinggi pula kualitas hidup pasien hemodialisa dan salah satu faktor
pendukung keberhasilan pelayanan keperawatan adalah dengan melibatkan
keluarga pasien .
41
dirasakan hanya ketika baru pertama kali melakukan HD, serta gejalah
yang timbul setelah HD seperti nyeri otot,lemas, dan pusing, sudah biasa
dirasakan pasien, mereka mulai paham bahwa hal tersebut dirasakan pada
saat setelah menjalani hemodialisa. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Wartilisna63 Tingkat kecemasan sedang diperoleh dari
respon fisiologis (ketegangan pada otot, penglihatan kabur), dan respon
kognitif (menurunnya konsentrasi) serta dilihat dari respon perilaku dan
emosi (merasa gelisah, sedih, lemas, dan muka memerah).
3. Identifikasi Quality of life pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa
di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
Hasil analisis univariat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang
Menjalani Hemodialisa di RSUD Undata Palu didapatkan bahwa pasien
yang memiliki Kualitas Hidup baik yaitu sebanyak 29 responden (46,8%),
dan Kualitas Hidup buruk yaitu 33 responden (53,2%). Peneliti menilai
bahwa seseorang dikatakan kualitas hidup baik apabila jumlah skornya
dari semua pertanyaaan kuesioner diberikan nilai >61 sedangkan dikatakan
memiliki Kualitas Hidup buruk diberikan skor nilai < 61 hal ini peneliti
dapatkan dari hasil jawaban responden saat mengisi kuesioner yang
diberikan oleh peneliti.
Peneliti berpendapat bahwa pasien yang memiliki Kualitas Hidup
baik yaitu pasien yang memiliki menejemen diri yang efektif baik
menejemen fisik, psikologis, sosial, maupun lingkungan. Peneliti
berasumsi bahwa hal ini terjadi karena pasien yang menjalani terapi
hemodialisa masih tinggal bersama anggota keluarga sehingga meskipun
pasien menjalani terapi hemodialisa, pasien masih dapat berinteraksi baik
dengan keluarga maupun masyarakat sekitarnya. Pasien juga merasa masih
berguna bagi keluarga atau masyarakat di sekitar tempat tinggalnya
sehingga membuat kualitas hidup mereka menjadi lebih baik. Kualitas
hidup yang baik di tunjukan dari responden yang memberikan jawaban
bahwa kondisi kesehatannya baik, dapat melakukan aktivitas sehari – hari
seperti beribadah, bekerja,mandi serta memakai pakaian sendiri tanpa
bantuan orang lain. Kualitas hidup dapat diartikan sebagai derajat dimana
44
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebagian besar pasien yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit
Umum Daerah Undata Palu mendapatkan dukungan keluarga yang baik
2. Sebagian besar pasien yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit
Umum Daerah Undata Palu merasakan tingkat ansietas yang berat
3. Sebagian besar pasien yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit
Umum Daerah Undata Palu memiliki quality of life buruk
4. Terdapat adanya hubungan antara dukungan keluarga terhadap quality of life
pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah
Undata Palu.
5. Terdapat adanya hubungan antara tingkat ansietas terhadap quality of life pada
pasien yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah
Undata Palu.
B. Saran
1. Bagi institusi (STIKes Widya Nusanatara Palu)
Bagi Institusi Pendidikan, diharapkan penelitian ini bisa dijadikan bahan
bacaan pada perpustakaan STIKes Widya Nusantara Palu untuk menambah
wawasan yang lebih luas tentang pentingnya dukungan keluarga dalam
meningkatkan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa, kemudian bisa dijadikan sebagai pengembangan penelitian
dengan menambah variabel lainya seperti motivasi, dan mekanisme koping
pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan
pengetahuan terkait penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa
3. Bagi instansi tempat meneliti
50
51
DAFTAR PUSTAKA
(FKUI, 2017).
29. Sundeen dan Stuart. Buku Saku Keperawatan Jiwa. (EGC, 2015).
30. Stuart. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi ke-5. (EGC, 2013).
31. Stuart. Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa. (Elsevier, 2016).
32. Purba, Jenny dkk. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah
Psikososial Dan Gangguan Jiwa. (USU Pres, 2010).
33. Asmadi. Tehnik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. (SSalemba Medika, 2009).
34. Fauzy, R. & Fourianalisyawati, E. Hubungan antara Depresi dengan Kualitas
Hidup pada Ibu Hamil Berisiko Tinggi The Relationship Of Depression With
Quality Of Life In Pregnant Women At High Risk. J. Psikogenes. 4, 206–214
(2016).
35. Yuliati, A., Baroya, N. & Ririanty, M. Perbedaan kualitas hidup lansia yang
tinggal di komunitas dengan di pelayanan sosial lanjut usia. J. Pustaka
Kesehat. 2, 87–94 (2014).
36. Simbolon, N. F. Dukungan Keluarga dan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa
di RSUD Dr. Pirngadi Medan. (2018).
37. Rubbyana. Hubungan antara Strategi Koping dengan Kualitas Hidup Pada
Pasien Skizofrenia Remisi Simptom.Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan
Mental.Vol. 1. No. 2. 1, 1–8 (2012).
38. Puja Hidayanti. Gambaran Kualitas hidup Pada Anak Penderita
THALASEMIA MAYOR DIRUANG ANYELIR 1 RSUD MAJALAYA. (2018).
39. Handini, (D). Pengaruh sense of humor terhadap kualitas hidup pada lansia.
(2017).
40. Karangora, M. L. B. Hubungan antara dukungan sosial dan kualitas hidup
pada lesbian disurabaya. J. Ilm. Mhs. Univ. Surabaya 8, (2018).
41. Nimas, F. Kualitas hidup pada penderita kanker serviks yang menjalani
pengobatan radio terapi. J. Psikol. Klin. dan Kesehat. Ment. (2017).
42. Munir, N. W., Indah, S. M. & Maryunis, M. Kualitas Hidup Pasien Trauma
Kapitis Berdasarkan QOLIBRI dan WHOQOL di RS Bhayangkara Makassa.
J. Kesehat. Vokasional 6, 167 (2021).
43. Rohmah, A. I. N., Purwaningsih & Bariyah, K. Kualitas Hidup Lanjut Usia. J.
55
60. Smeltzer, S, & B. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. (EGC, 2011).
61. Rikayoni. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik
Menjalani Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit Isla Siti Rahmah Padang.
ejournal keperawatan (e-Kp) XII, No.5 (2018).
62. Insan, Kmail. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik
Yang Menjalanni Hemodialisis Di RSUD Ulin Banjarmasin. ejournal
keperawatan (e-Kp) 9, no.2 (2018).
63. Wartilisna, dkk. Hubungan Tindakan Hemodialisa Dengan Tingkat
Kecemasan Klien Gagal Ginjal Di Ruang Dahlia RSUP Prof Dr.R, Kandou
Manado. ejournal keperawatan (e-Kp) 3, No.1 (2018).
64. Suhud, M. Cuci Darah Demi Kualitas Hidup. (Kompas Syb, 2018).
65. Rabitti E, Cavuto S, Lani L, Ottonelli S, De Vicenso F, C. M. The assesment
of spritual well-being in cancer patients with advanced disease which are its
meaningful dimensions. (BMC Palliative Care, 2020).
66. Arini, S. & Rinawati, W. Konsep Diri Berhubungan Dengan Kejadian Depresi
Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisa. J. Persat. Perawat Nas. Indones. 5,
3 (2020).
67. Azahra, M. Peran Konsep Diri dan Dukungan Sosial Terhadap Depresi Pada
Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa. J. Univ. Ahmad
Dahlan Yogyakarta 2(1), 23–25 (2019).
68. Friedman, M. M., Bowden, V. R., dan Jones, E. G. Buku Ajar Keperawatan
Keluarga. (EGC, 2014).
69. Esfandiari, F., Rusmini, H. and Ridho Santoso, N. Hubungan Penerimaan Diri
Dengan Kualitas Hidup Pasien Lupus Eritematosus Sistemiik (LES) Di
komunitas Odapus Provinsi Lampung. ejournal keperawatan (e-Kp) (2018).
70. Kusniawati, K. Hubungan Kepatuhan Menjalani Hemodialisis Dan Dukungan
Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Ruang
Hemodialisa Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. J. Med. (Media Inf.
Kesehatan) 5, 206–233 (2018).
71. Sriyanti, N. P., Basit, M., Tinggi, S., Kesehatan, I. & Insan, S. Hubungan
Kesejahteraan Spiritual Dengan Kualitas. 1–8 (2016).
72. Sukriswati, I. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien
57
(Informant Concent)
Responden
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada :
Yth. Bapak – Ibu
Di Tempat.
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan STIKes Widya Nusantara Palu :
Nama : ROSANTI
NIM : 201801083
Judul Penelitian : Hubungan Dukungan Keluarga Dan Tingkat Ansietas
Terhadap Quality Of Life Pada Pasien Yang Menjalani
Hemodialisa di UPT. RSUD Undata Palu
Peneliti
(ROSANTI)
KUESIONER PENELITIAN DUKUNGAN KELUARGA
Tanggal wawancara :
Nama pewawancara :
No.Responden :
A. Identitas Responden
Jawablah beberapa petanyaan ini sebagai identitas diri anda, yaitu sebgai
berikut :
1. Inisial nama
2. Umur
3. Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
1. Pendidikan
a. Tidak sekolah :
b. SD :
c. SMP :
d. SMA :
e. Diploma/Sarjana :
2. Pekerjaan
a. Tidak bekerrja :
b. Pedagang :
c. Petani :
d. Pegawai :
e. Wiraswasta :
f. TNI/POLRI :
g. Lain-lain :
3. Status Pernikahan
a. Lajang :
b. Menikah :
c. Cerai Hidup :
d. Cerai Mati :
4. Tempat tinggal
a. Sendiri :
b. Bersama keluarga :
B. Petunjuk Pengisian Angket
1. Isilah angket dengan jujur sesuai dengan apa yang anda rasakan saat ini.
Apapun jawaban anda akan dijamin kerahasiaannya
2. Berilah tanda(√ ) pada salah satu kolom yang menurut anda cocok atau
anda setuju dengan peryataan tersebut
3. Untuk kerjasama dan perhatiannya peneliti ucapkan terimakasih.
Ereksi melemah
Ereksi hilang
Hiotensi
13. Gejala autonomy
Mulut kering
Muka merah
Mudah berkeringat
Kepala pusing
Score:
Kepala terasa berat
Kepala terasa sakit
Bulu-bulu berdiri
14. Tingkah laku (sikap) pada saat wawancara
Gelisah
Tidak tenang
Jari gemetar
Kerut kening Score:
Muka tegang
Otot mengeras/tegang
Nafas pendek dan cepat
KUESIONER PENELITIAN KUALITAS HIDUP
(QUAALITY OF LIFE)
A. Petunjuk pengisian
Berikan tanda check list (√ ) pada setiap kolom jawaban yang tersediah
dibawah ini sesuai dengan kondisi dan situasi yang anda alami.
SS : Sangat sering
S : Sering
J : Jarang
TP : Tidak pernah
No. Pernyataan TP J S SS
1. Saya dapat melakukan kebersihan diri sendiri
seperti mandi, bergosok gigi, berpakaian dan
lain-lain selam menjalani terapi hemodialisa
2. Saya masi dapat melakukan rutinitas aktivitas
olahraga yang tidak membutuhkan tenaga yang
besar seperti jalan santai, gerak badan ringan
selama menjalani terapi hemodialisa
3. Saya menjaga penampilan fisik saya seperti
berpakaian dengan rapi dalm kekhidiupan
sehari-hari
4. Saya dapat mengatasi komplikasi akkibat
terapi hemodialisa yang saya alami
5. Saya selalu membatasi asupan makanan dan
cairan setelah menderita sakit yang saya alami
6. Saya merasa sedih dengan kondisi diri saya
saat ini setelah menjalani hemodialisa
7. Saya marah atau tersinggung jika ada orang
lain membicarakan penyakit yang saya derita
saat ini
8. Saya depresi atau cemas karena kondisi saya
saat ini
9. Saya sering mengalami ketakutan atau
kecemasan terhadap kesehatan saya selama
No. Pernyataan TP J S SS
Menjalani terapi hemodialisa
10. Saya dilibatkan dalam pengambilan keputusan
di dalam keluarga saya terhadap penyakit yang
saya derita
11. Saya rajin berdoa dan mengikuti kegiatan
keagamaan dilingkungan saya
12. Saya selalu berfikiran bahwa penyakit yang
saya derita adalah kehendak tuhan yang maha
esa
13. Saya yakit bahwa kepercayaan saya akan
memberi saya kekuatan dalam menghadapi
masalah saya saat ini
14. Saya yakin bahwa kepercayaan saya akan
membuat saya bahagia dalam menjalani hidup
kedepannya
15. Saya menyerahkan seluruh hidup saya kepada
tuhan
16. Saya masi dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungan sekitar saya
17. Saya masi senang berhubungan dengan
tetangga, dalam lingkungan masyarakat sekitar
tempat tinggal saya
18. Keluarga saya selalu mendampingi saya dalam
pengobatan maupun pemeriksaan fisik selama
ini
19. Saya mendapat perhatian dari keluarga dan
teman-teman saya terhadap sakit yang saya
alami
20. Saya merasa nyaman dengan kondisi rumah
dan lingkungan tempat tempat tinggal saya
21. Saya merasa gagal dalam menjalani kehidupan
saya
22. Saya merasa masih dapat melakukan kegiatan
didalam rumah tangga seperti membersihkan
rumah,memasak dan lain-lain
23. Saya puas dengan kehidupan saya sekarang
walaupun saya hahrus menjalani hemodialisa
24. Saya merasa puas dengan pekerjaan saya
sekarang
25. Saya merasa hidup saya berarti untuk saya dan
orang lain
Novita Fransisca Simbolan (2018)
Riwayat Hidup Penulis