SKRIPSI
SITI HASMAYUNI
201801041
SKRIPSI
Diajukan sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu
SITI HASMAYUNI
201801041
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta skripsi saya kepada STIKes Widya
Nusantara Palu.
Materai 10.000
Siti Hasmayuni
201801041
iii
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POLA MAKAN DENGAN
PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PADA PASIEN
USIA 40 TAHUN KE ATAS DI PUSKESMAS MAMBORO
Relationship Of Knowledge About Diet With Enhanced Blood Uric Acid Levels In Patients
40 Years Old And Over At Mamboro Puskesmas
ABSTRAK
Asam urat yaitu hasil dari metabolisme didalam tubuh, kadar ini tak terlalu banyak, tiap
individu pasti mempunyai kadar asam urat didalam tubuh, biasanya disebabkan setiap proses
pengolahan ada zatnya, dan ini adalah purin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Hubungan pengetahuan tentang Pola Makan Dengan Peningkatan Kadar Asam Urat Dalam
Darah Pada Pasien Usia 40 Tahun ke atas Di Puskesmas Mamboro. Jenis penelitian ini
kuantitatif dengan metode cross sectional. Jumlah populasi 112 orang dengan jumlah sampel
32 orang dengan teknik Accidental sampling. Analisa data menggunakan Uji Chi-Square,
dengan variabel independen pengetahuan pola makan dan variabel dependen kadar asam
urat. Hasil analisis bivariate diperolah ada Hubungan Pola Makan dengan Peningkatan Kadar
Asam Urat Dalam Darah Pada Pasien 40 Tahun Keatas di Puskesmas Mamboro dengan hasil
pengetahuan p-value = 0,002 sedangkan hasil untuk pola makan p-value = 0,000.
Kesimpulan dari penelitian ini adanya Hubungan pengetahuan tentang Pola Makan Dengan
Peningkatan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Pasien Usia 40 Tahun ke atas Di
Puskesmas Mamboro. Saran bagi lansia untuk lebih memperhatikan pola makan dan
menjaga kesehatan serta perbanyak berolahraga.
iv
ABSTRACT
Asam urat yaitu hasil dari metabolisme didalam tubuh, kadar ini tak terlalu banyak, tiap
individu pasti mempunyai kadar asam urat didalam tubuh, biasanya disebabkan setiap
proses pengolahan ada zatnya, dan ini adalah purin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Hubungan pengetahuan tentang Pola Makan Dengan Peningkatan Kadar Asam Urat Dalam
Darah Pada Pasien Usia 40 Tahun ke atas Di Puskesmas Mamboro. Jenis penelitian ini
kuantitatif dengan metode cross sectional. Jumlah populasi 112 orang dengan jumlah
sampel 32 orang dengan teknik Accidental sampling. Analisa data menggunakan Uji Chi-
Square, dengan variabel independen pengetahuan pola makan dan variabel dependen kadar
asam urat. Hasil analisis bivariate diperolah ada Hubungan Pola Makan dengan
Peningkatan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Pasien Usia 40 Tahun Keatas di
Puskesmas Mamboro dengan hasil pengetahuan p-value = 0,002 sedangkan hasil untuk
pola makan p-value = 0,000. Kesimpulan dari penelitian ini adanya Hubungan pengetahuan
tentang Pola Makan Dengan Peningkatan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Pasien
Usia 40 Tahun ke atas Di Puskesmas Mamboro. Saran bagi lansia untuk lebih
memperhatikan pola makan dan menjaga kesehatan serta perbanyak berolahraga.
v
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
SITI HASMAYUNI
201801041
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Prodi Ners
STIKes Widya Nusantara Palu
DAFTAR
Ns. Yuhana Damantalm, ISI M.Erg
S.Kep.,
NIK. 20110901019
PRAKATA
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunianya
sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan dan izinkanlah penulis menghaturkan
sembah sujud sedalam-dalamnya serta terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada orang tua tercinta yaitu Ayahanda Muh. Firdaus dan ibunda
Rosmiati, kaka saya Nurul dan pihak-pihak yang sangat membantu atas semua doa,
dorongan semangat, inspirasi, serta segala bantuan baik moril maupun materilnya
selama studi yang senantiasa ikut menemani setiap mata kuliah yang penulis jalani.
Tema yang di pilih dalam penelitian yang dilaksanakan selama 2 minggu Juni
2022 ini ialah “Hubungan Pengetahuan Tentang Pola Makan Dengan Kadar Asam
Urat Dalam Darah Pada Pasien Usia 40 Tahun Ke Atas Di Puskesmas Mamboro”.
1. Ibu Grace Widyawati Situmorang, M.H., M.Kes., selaku Ketua Yayasan STIKes
Widya Nusantara Palu.
2. Bapak Dr. Tigor H.Situmorang, M.H., M.Kes., selaku Ketua STIKes Widya
Nusantara Palu.
3. Ns.Yuhana Damantalm, S.Kep., M.Erg., selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan
STIKes Widya Nusantara Palu..
4. Siti Yartin,S.Kep.,Ns.,M.Kep., selaku pembimbing 1 yang telah memberikan
masukkan dan dukungan moral dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ns. Masri Dg Taha S.Kep.,M.Kep selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan saran dalam perbaikan skripsi ini.
6. James Walean, SST.,M.Kes selaku Penguji utama yang telah memberikan kritik
dan saran untuk perbaikan skripsi ini.
7. Ibu Sitti Aisjha, SKM selaku Kepala UPTD Puskesmas Mamboro Kota Palu
Sulawesi Tenggah atas bantuan dan kerjasamanya sehingga penelitian ini dapat
terselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan.
vii
8. Dosen Pengajar dan Staf akademik pada Program Studi Ners STIKes Widya
Nusantara Palu yang telah banyak memberikan pengetahuan dan bimbingan
selama mengikuti perkuliahan.
9. Keluarga besar Muh. Firdaus yang sudah memberikan dukungan, semangat dan
doa kepada penulis.
10. Thr squad, Beban Keluarga squad, Gumbu-Gumbu squad, bestai squad yang
sedang sama-sama berjuang menyelesaikan studi terimakasih selalu membantu
memberikan semangat doa kelancaran dalam studi agar bisa sama-sama selasai
tepat waktu.
11. Teman-teman seperjuangan angkatan 18 Keperawatan, kelas A keperawatan,
Elsa Yulianti, Abdul Ghani, Ibrahim kadir, Mutmainnah Namri, Rosanti RA,
Siska Maudy Putri, Nuryani Rauf,Asliani, Uci, Elfi, Ainun dan Patra
Djatakamala selalu mengingatkan penyusunan skripsi ini dan berjuang
mengikuti proses penyelesaian studi, terima kasih atas dukungan, semangat dan
doa yang di berikan.
Kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kemajuan ilmu
pengetauhan, khusunya di bidang ilmu keperawatan.
Siti Hasmayuni
201801041
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL SKRIPSI ii
HALAMAN PERNYATAAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
LEMBAR PENGESAHAN vi
PRAKATA vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Tinjauan Teori 6
B. Kerangka Konsep 17
C. Hipotesis 17
BAB III METODE PENELITIAN 18
A. Desain Penelitian 18
B. Tempat dan Waktu Penelitian 18
C. Populasi dan Sampel 18
D. Variabel Penelitian 20
E. Definisi Operasional 20
F. Instrumen Penelitian 21
G. Teknik Pengumpulan data 22
H. Analisis Data 23
I. Bagan Alur Penelitian 25
ix
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian 26
B. Pembahasan 31
C. Keterbatasan Penelitian 35
BAB V SIMPULAN DAN SARA
A. Simpulan 36
B. Saran 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep 29
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian 38
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pengambilan Data Awal Di Puskesmas Mamboro
2. Surat Balasan Pengambilan Data Awal Di Puskesmas Mamboro
3. Kuesioner
4. Surat Izin Penelitian Di Puskesmas Mamboro
5. Informed consent
6. Lampiran Dokumentasi Penelitian
7. Surat Balasan Selesai Penelitian Di Puskesmas Mamboro
8. Lampiran Hasil Olah Data
9. Lembar Bimbingan Proposal/Skripsi
10. Lampiran Riwayat Hidup Penulis
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Asam urat yaitu hasil dari metabolisme didalam tubuh, kadar ini tak
terlalu banyak, tiap individu pasti mempunyai kadar asam urat didalam tubuh,
biasanya disebabkan setiap proses pengolahan ada zatnya, dan ini adalah purin.
Purin merupakan turunan nukleoprotein yang merupakan suatu komposisi asam
nukleat didalam tubuh manusia banyak terdapat pada semua makanan, baik
nabati maupun hewani, untuk makanan nabati seperti sayuran, kacang –
kacangan , buah - buahan juga hewan. Makanan yaitu daging, jeroan , sarden
dan lainnya.
Seseorang yang dikatakan menderita asam urat jika kadar asam uratnya
dalam darah mengalami peningkatan bagi seorang laki- laki nilainya di atas 7
mg/dl dan pada wanita di atas 6 mg/dl. Pasien yang mengalami peningkatan
asam urat akan merasakan nyeri sendi secara mendadak atau sering di sebut
arthralgia. Nyeri sendi yaitu salah satu meradangnya sendi di tandai adanya
bengkak dibagian persendian, memerah, panas, dan sulit untuk bergerak.
Kejadian pasien akan sangatterganggu jika mengalami nyeri lebih darisatu
sendi4.
Asam urat biasanya menyerang pria dan wanita di atas umur 40 tahun.
Pada pria, kadar asam urat meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini
dikarenakan pria tidak memiliki hormon estrogen yang dapat membantu
mengeluarkan asam urat, sedangkan wanita tidak memiliki hormon estrogen
yang m embantu mengeluarkan asam urat melalui purin. Asam urat biasanya
terjadi pada orang berusia antara 40 dan 60 tahun. Namun, belakangan ini
terjadi perubahan tren ke arah asam urat. Hal ini disebabkan oleh pola makan
dan gaya hidup yang tidak sehat, karena remaja usia 20-an saat ini menderita
asam urat 5.
Seseorang dengan kadar asam urat yang tinggi dapat penyebabnya
yakni, pola makan yang tidak baik dan banyak memakan kaya dengan purin6.
Pola makan dapat di artikan sebagai suatu cara dalam memilih makanan dan
mengomsumsinya sebagai reaksi secara fisiologis, psikologi, budaya maupun
social.
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis Hubungan Pola Makan dengan Peningkatan
Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Pasien Usia 40 Tahun Keatas di
Puskesmas Mamboro Tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi hubungan Pola Makan Pada Pasien Usia 40
tahun ke atas di Puskesmas Mamboro Tahun 2022
b. Untuk mengidentifikasi Peningkatan Kadar Asam Urat dalam darah
Pada Pasien Usia 40 tahun ke atas di Puskesmas Mamboro Tahun 2022
c. Untuk menganalisis hubungan Pola Makan Dengan Peningkatan Kadar
Asam Urat dalam Darah Pada Pasien Usia 40 Tahun ke atas di
Puskesmas Mamboro Tahun 2022.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Responden
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan menambah
pengetahuan khususnya pada pasien dengan asam urat yang menjalani
rawat jalan agar tetap memperhatikan pola hidup yang sehat
3. Bagi Puskesmas Mamboro
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada tenaga
kesehatan, pemerintah, serta pihak yang terkait dengan adanya peranan
mereka agar dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat khususnya
pasien dengan asam urat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
dan manajemen penatalaksanaan sehingga dapat menurunkan angka
kejadian asam urat di Puskesmas Mamboro.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
c. Manifestasi klinis
1) Peradangan dan nyeri sendi maksimum dalam satu
2) Oligoarthiritis, yaitu sebanyak sendi yang meradang
3) Adanya peningkatan asam urat dalam darah
4) Terdapat cairan pada sendi dan ada Kristal.
5) Serangan unilateral pada sendi pertama, terutama sendi ibu jari.
6) Uji kimia.
7) Pernah mengalami lebih dari satu episode artritis akut.
8) Sendinya berwarna merah
9) Terjadinya pembengkakan asimetris di sendi, tapi tidak
ditemukan bakteri pada saat serangan maupun peradangan.
10) Arthritis episode akut sepenuhnya berubah menjadi arthritis
kronis, sehingga tidak ada periode pemulihan total. 13.
d. Pengaruh Asam Urat
1) Asam urat bisa mengakibatkan nyeri sendi. Rasa nyeri bisa
menyebabkan akumulasi kadar asam urat di celah sendi dan
Kondisi inflamasi.
2) Seseorang menderita asam urat dan tingkat tinggi, batu ginjal
bisa bertambah. Umumnya batu ginjal tak terlihat sampai
tersangkut di ureter. Sehingga timbul sakit sekali. Kemudian
menyebabkan orang tersebut buang air kecil lebih banyak
darahmual serta muntah. Gejala klasik seperti nyeri hebat
mendadak di perut, panggul, dan selangkangan cenderung
berlawanan.12
e. Cara Mengobati Asam Urat
1) Hindari makanan tabu
2) Kurangi aktivitas berat yang berlebihan
3) Istirahat yang cukup dan jangan bangun pada malam hari
4) Gunakan air hangat pada saat mandi. Karena, air hangat bisa
melancarka Gerakan persendian.
5) Mengomsumsi air kelapa dan minum air mineral 2 liter per hari.
9
2. Pengetahuan
a. Definisi
Pengetahuan yaitu hasil dari tahu, itu biasanya terjadinya
seseorang memahami topik tertentu. Sensasi biasanya terjadi dilalui
pancaindera manusia, ialah pendengaran, penglihatan, rasa, sentuhan
dan penciuman14.
Pengetahuan adalah domain sangat diperlukan dalam
membentuk sikap seseorang (overt behavior). Tingkat kesadaran
dalam domain kognitif punya 6 tingkatan (Notoadmojo, 2014).
Adalah:
1) Tau (know)
Tahu adalah Pengetahuan berarti mengingat sesuatu yang
dipahami. Pengetahuan yang berkembang ini adalah pengingat
bahwa semua stimulan yang ditawarkan aman. Oleh karena itu,
tahu adalah tingkatan pengetahuan paling rendah.
11
2) Pemahanan
Pemahaman didefinisikan apabila kapasitas menjelang
mengenali objek yang dikenal dengan benar dan menafsirkan
materi dengan benar. Orang yang memahami objek materi dapat
menginterpretasikan objek kajian, memberi contoh, menarik
kesimpulan, membuat prediksi,dan lain sebagainya.
3) Aplikasi
Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan bahan yang
dipelajari dalam situasi atau kondisi nyata. Praktek di sini dapat
dipahami sebagai penerapan atau penggunaan hukum, metode,
prinsip dalam konteks atau sebaliknya.
4) Analisis
Analisis yaitu kemampuan untuk menggambarkan suatu materi
atau objek di dalam komponen-komponennya, tetapi masih
dalam suatu struktur organisasi yang saling berhubungan.
5) Sintesis
Sintesis mengacu pada kemampuan untuk menggabungkan
bagian atau rakitan baru. Sintesis yaitu suatu bentuk keahlian
akan menciptakan formula terlahir dari formula baru.
6) Evaluasi
Kapasitas untuk membenarkan atau mengevaluasi pada materi.
Penilaian ini pada kreiteria yang di tentukan sendiri atau
memerlukan kriteria yang ada.
b. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoadmojo (2012) sebagai berikut15:
1) Cara non ilmiah untuk memperoleh pengetahuan
a) Coba cara lain (Trial and Eror) dengan beberapa pilihan
untuk memecahkan masalah. Jika opsi ini tidak berhasil,
coba opsi lainnya. Jika opsi kedua ini gagal, coba opsi
ketiga. Jika opsi ketiga gagal, coba opsi keempat hingga
masalah teratasi.
12
b) Cara kebetulan
Penciptaan pengetahuan terjadi sebagai tidak sengaja atas
bukan merupakan niat dari pihak yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Cara pengetahuan ini dapat berupa tokoh masayarakat
formal maupun informal, tokoh agama, gubernur, dan
sebagainya. Dengan kata lainnya pengetahuan ini dapat di
peroleh biasanya pemilik adalah seseorang punya wibawa
dan kekuasaan, kultur, pemerintahan, pionir agamaa, tetapi
juga ilmuwan. Prinsipnya adalah bahwa warga lain,
berdasarkan fakta empiris atau pendapat mereka sendiri.
d) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi merupakan hal yang bisa dimanfaatkan
sebagai alat untuk mendapatkan pengetahuan. Biasanya
dilakukan dengan cara mengulangi pengalaman di peroleh di
dalam memecahkan suatu masalah yang dialami di
masalalu.
e) Cara akal sehat (common sense)
Orangtua yang meminta anak- anaknya untuk mengikuti
nasehat orangtua ataupun mendisiplinkan mereka untuk
menggunakan hukuman fisik jika mereka melakukan
kesalahan. Selama ini cara menghukum anak seperti
nampaknya berkembangnya menjadi teori atapun kebenaran,
dan ada hukuman merupakan cara (walaupun tidak cara
terbaik ) untuk mendidik warga.
f) Kebanaran melalui wahyu
Ajaran agama merupakan kebenaran di wahyukan oleh Allah
melalui nabi. Kebenaran ini, rasional atau tidak, harus
diterima dan juga diyakini oleh pemeluk agama yang
berbeda. Kebenaran ini telah diterima oleh Nabi sebagai
wahyu dan tidak diamalkan atau dipelajari oleh manusia.
13
g) Secara intuitif
Kebenaran secara intuitif dan cepat di peroleh oleh orang-
orang melalui proses penalaran atau pemikiran.
Kebenarannya tidak menggunakan metode rasional ataupun
sistematis, sehingga kebenaran yang didapatkan dengan
instuisi tidak dapat di percaya. Kebenaran ini di ambil dari
sesorang yang hanya di dasarkan pada instuisi atau hati
nurani.
h) Melalui alur pemikiran, manusia dapat menggunakan
penalarannya untuk mendapatkan pengetahuan. Dengan kata
lain, orang menggunakannya dalam pemikiran mereka
dengan cara atau kesimpulan untuk sampai pada kebenaran
pengetahuan.
i) Induksi
Induksi yaitu kesimpulan yang membuat subuah pembuatan
peryantaan menjadi pernyataan umum. Artinya dalam
Bimbingan berfikir, kesimpulan ini menciptakan
pengalaman berbicara yang di tangkap secara empiris oleh
pnca indera. Selanjutnya di rangkum dalam sebuah konsep
memungkinkan seorang mengalami gejalanya. Karena
berfikir Bimbingan di dasarkan pada hasil persepsi nyata,
maka dapat di katakana bahwa bimbingan bergeser dari
konkrit ke abstrak.
j) Deduksi
Deduksi merupakan penarikan hasil pernyataan umum pada
pernyataan khusus. sambil berpikir deduktif, apa yang di
anggap benar juga berlaku pada apa yang sedang terjadi.
2) Cara ilmiah
Saat ini, cara baru atau modern untuk memperoleh pengetahuan
lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Metode ini dikenal sebagai
metode penelitian ilmiah dan sering disebut sebagai metode
penelitian.
14
6) Lingkungan
Lingkungan adalah semua tentang individu secara fisik, biologis
dan sosial. Lingkungan mempengaruhinproses pengenalan
pengetahuan kepada individu di lingkungan tersebut. Misalnya,
jika daerah tersebut mau menjaga kebersihan lingkungan, maka
masyarakat sekitar sangat mungkin mau menjaga kebersihan
lingkungan.
7) Informasi
Mereka yang memiliki lebih banyak sumber daya akan meiliki
pengetahuan sangat luas. Secara umum, di permudah di akses
informasi, semakin dipercepat seseorang mempelajari
pengetahuan yang baru.
3. Pola makan
setiap hari, minggu, bulan dan tahun. Makanan dapat diturunkan dari
gambaran kualitatif pola konsumsi bahan makanan, sehingga periode
pengamatan dapat lebih lama dan dapat bervariasi secara terpisah
dalam urutan besarnya konsumsi makanan.
B. Kerangka Konsep
Keterangan:
: Variable yang di teliti
: Mencari hubungan
C. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Puskesmas Mamboro kota Palu
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2021
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi ialah kelengkapan objekk/subjek yang memiliki jumlah
dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk diteliti. 33
Populasi pada penelitian ini yaitu lansia yang berumur 40 tahun ke atas
yang mengalami peningkatan kadar asam urat dalam darah di wilayah
kerja puskesmas mamboro berjumlah 112 responden selama tahun 2021
2. Sampel
Sampel ialah sebagian dari populasi item keseluruhan sumber data
yang menjadi objek penelitian24. Sampel dalam penelitian ini diambil
dengan menggunakan rumus slovin.
19
Rumus =
N
n=
1+( Ne¿¿ 2)¿
112
n¿
1+(112.0,15¿¿ 2)¿
112
n=
1+(112.0,0225)
112
n=
1+2,52
112
n=
3,52
n=31,81 di bulatkan menjadi 32
Berdasarkan rumus diatas didapatkan jumlah sampel sebanyak 32
responden
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah seluruh populasi
e = toleransi error (0,15)
Accidental sampling adalah teknik yang pengunaannya dalam
menentukan sampel. Accidental sampling merupakan teknik penetuan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel24.
a. Kriteria Inklusi dalam penelitian yaitu :
1) Semua pasien yang mengalami peningkatan kadar asam urat diatas
40 tahun
2) Pasien yang bersedia menjadi responden dengan menandatangani
informend consent
b. Kriteria Eksklusi dalam penelitian yaitu:
1) Pasien yang mengalami komplikasi
2) Pasien dengan kesadaran menurun
20
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah segala bentuk yang ditentukan oleh
penelitian untuk diteliti guna menjadi pembeda antara yang satu dengan yang
lain dan memperoleh informasi mengenai hasil tersebut, ada pun variabel
dalam penelitian ini yaitu24.
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel bebas. Dimana merupakan variabel yang berp[engaruh
dan menjadi penyebab berubahnya dan munculnya variabel dependen.
2. Variabel Dependen
Dalam bahasa Indonesia variabel dependen dinyatakan sebagai
E. Definisi Operasional
F.Instrumen Penelitian
H. Analisa Data
5. Cleaning
Untuk melihat variabel yang digunakan apakah datanya sudah benar
atau belum, oleh karena itu digunakan pembersihan data.
6. Describing
Describing ialah mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan.
Setelah data di olah data kemudian di analisa dengan menggunakan
dua jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu secara
Univariate dan Bivariate menggunakan program computer.
1. Analisa Univariat
Hal ini dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi masing-masing
variabel, variabel bebas (Pengetahuan Pola Makan) dan variabel terikat (
Kadar Asam Urat). Secara umum analisis ini diperoleh dalam bentuk
persentase menggunakan rumus berikut27:
Rumus:
f
P= x 100 %=… %
N
Keterangan:
P : Persntase
f : Jumlh subjek yang ada kepada kategori terntu
N : Jumlah atau keseluruhan responden
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat untuk melihat pengaruh antara variabel bebas dan terikat.
Nilai signifikansi 0,05 dan tingkat kepercayaan 95%. Tingkat signifikan
5% atau 0,05 artinya kita mengambil risiko salah mengambil keputusan
dengan menolak hipotesis yang benar sebanyak 5% dan benar dalam
mengambil keputusan minimal 95% (tingkat kepercayaan). Dikatakan ada
hubungan jika p-value <0,05 sedangkan jika p-value > 0,05 tidak ada
hubungan.33
Uji Chi-Square adalah uji yang digunakan dalam penelitian ini
dengan rumus berikut:
Rumus:
24
2
2 N {( ad −bc )−½ N }
x=
( a+b )( c +d ) ( a+ c ) (b+d )
Keterangan:
2
x : Chi Square
N : Sampel
Uji Chi-Square adalah uji non parametris yang paling sering
digunakan. Aturan yang berlaku untuk uji Chi-Square sebagai berikut:41
a. Bila pada tabel 2x2 dijumpai nilai harapan (expexted count) kurang dari
5, maka yang digunakan adalah fisher exact test.
b. Bila tabel 2x2 dan tidak ada nilai harapan (expected count)< 5 maka uji
yang digunakan sebaiknya contuity corecction.
c. Bila tabelnya lebih 2x2 , misalnya 3x2, 3x3 dan sebagainya, maka
digunakan uji pearson chi square
d. Uji likelihood ratio dan linier by linear association biasanya digunakan
untuk keperluan lebih spesifik, misalnya analisis strafikasi pada bidang
epidemiologi dan juga untuk mengetahui hubungan linier dua variabel,
kategorik, sehingga kedua jenis ini jarang digunakan
25
Ujian Proposal
Informed Consent
Menjelaskan untuk Meminta Persetujuan Responden
Pengumpulan Data
Dengan Menggunakan Data Primer dan Data Sekunder
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran lokasi penelitian
UPTD Puskesmas Mamboro adalah salah satu Unit Pelaksanaan
Teknik Dinas Kesehatan Kota Palu yang secara Geografis terletak di
Kecamatan Palu Utara, tepatnya di Kelurahan Mamboro Barat ± 13 KM
dari Pusat Pemerintahan Kota Palu, secara Administrasi Puskesmas
Mamboro bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat di tiga
kelurahan yaitu Kelurahan Mamboro, Kelurahan Mamboro Barat dan
Kelurahan Taipa, dengan luas wilayah keseluruhan sebesar 29,94 Km3.
Puskesmas Mamboro memiliki wilayah kerja yang berbatasan
langsung dengan : Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Palu, Sebelah
Timur berbatasan daerah perbukitan, Sebelah Selatan berbatasan dengan
Kelurahan Tondo, sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kayumalue
Ngapa. Adapun keadaan iklim sebagaimana halnya Kota Palu secara
umum, wilayah kerja UPTD Puskesmas Mamboro terjadi dua musim
yakni musim panas dan musim penghujan. Puncak musim hujan terjadi di
antara bulan Oktober-November dan puncak musim panas pada bulan Juli-
September.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Palu tahun 2019. Registrasi penduduk per kelurahan pada Dinas Dukcapil
Kota Palu yang diteruskan dalam surat penyampaian data jumlah
penduduk dan sasaran program di puskesmas tahun 2019, jumlah
penduduk yang berada pada tiga wilayah kerja UPTD Puskesmas
Mamboro berjumlah 16.055 jiwa yang terdiri 7.925 jiwa penduduk
perempuan dan 8.080 jiwa penduduk laki-laki, dengan ratio jenis kelamin
101.96. Adapun komposisi umur penduduk pada tahun 2019 di wilaya
kerja UPTD Puskesmas Mamboro pada kelompok umur 0-14 tahun
sebesar 25,62% lebih besar dari kelompok usia lansia dengan rentan usia
45>65 tahun dengan presentase 22,09%, sementara presentase penduduk
pada kelompok usia 15-44 tahun adalah kelompok penduduk denga
presentase tertinggi yaitu sebesar 52,29%
27
SD 13 40,6
SMP 2 6,3
SMA 11 34,4
D3 6 18,8
Total 32 100,0
Laki-laki 13 41
Perempuan 19 59
Total 32 100
Dewasa Tua
24 75
(40-50)
Pra lansia
5 16
(50-60)
Lansia
3 9
(> 60)
Total 32 100
2. Analisis univariat
Mengidentifikasi peningkatan kadar asam urat dalam darah pada
pasien 40 tahun keatas di puskesmas mamboro tahun 2022.
3. Analisis Bivariat
Tabel 4.7 hubungan pengetahuan dengan peningkatan kadar asam urat
pada pasie usia 40 tahun ke atas di puskesmas mamboro
N % N %
Baik 12 38 3 9 15 47
Kurang baik 3 9 14 44 17 53 0,002
Total 15 47 17 53 32 100
kadar asam urat tidak normal sebanyak 14 responden (44%). Hasil analisis
bivariate dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan p value 0,002
yang berarti memiliki nilai tidak bermakna yaitu tidak terdapat hubungan
antara pengetahuan dengan peningkatan kadar asam urat di Puskesmas
Mamboro.
Tabel 4.8 hubungan pola makan dengan peningkatan kadar asam urat
pada pasie usia 40 tahun ke atas di puskesmas mamboro
n % N %
Baik 15 47 0 0 15 47
Kurang baik 0 0 17 53 17 53 0,000
Total 15 47 17 53 32 100
C. Pembahasan
1. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengetahuan pada penderita
asam urat di puskesmas Mamboro pada tabel 4.3 didapatkan bahwa
terdapat 15 responden (47%) yang memiliki pengetahuan baik, dan
terdapat 17 responden (53%) yang memiliki pengetahuan kurang baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ulfiyah (2018) yang
32
informasi tentang asam urat tentunya akan mengetahui hal apa saja
yang menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Seseorang dengan
pengetahuan yang baik tentunya akan memiliki kadar asam urat yang
normal, karena orang tersebut mampu menghindari hal0hal yang dapat
menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Sebaliknya jika seseorang
memiliki pengetahuan yang kurang baik makan seseorang tersebut akan
memiliki kadar asam urat yang tidak normal, dikarenakan orang
tersebut tidak tau hal apa yang seharusnya dihindari olehnya. Semakin
baik pengetahuan seseorang maka semakin baik pula perilaku seseorang
dalam menjaga kesehatan tubuhnya31.
5. Hubungan Pola makan dengan peningkatan kadar asam urat
Dari hasil penelitian pada tabel 4.7 didapatkan hasil analisis
bivariate dengan menggunakan uji alternative Chi-Square didapatkan p
value 0,000 yang berarti memiliki nilai bermakna yaitu terdapat
hubungan antara pola makan dengan peningkatan kadar asam urat di
Puskesmas Mamboro. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
yang telah di lakukan oleh Juhari (2016) mendapatkan hasil bahwa
terdapat hubungan yang signifikan anatara pola makan dengan
peningkatan kadar asam urat32.
Menurut peneliti pola makan baik, dikarenaka responden sudah
mengetahui bahwa makanan yang banyak mengandung zat purin harus
di hindari atau tidak dikomsumsi seperti bebek,hati, kacang-kacangan,
belinjo. Dengan pola makan yang baik maka responden kadar asam urat
bisa di katakan normal, selain itu pola makan yang baik juga harus di
ikuti dengan aktifitas fisik yang baik seperti olahraga lari pagi,
bersepeda santai agar kadar asam urat dalam urat tidak menumpuk
dalam darah33.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi asam urat adalah pola
makan atau makana yang di komsumsi, umumnya makanan yang tidak
seimbang (asupan protein yang mengandung purin terlalu tinggi). Asam
urat merupakan hasil pengolahan atau metabolisme zat- zat di dalam
tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebihan, setiap orang memiliki
35
asam urat di dalam tubuh, karena setiap proses pengolahan suatu zat
yang bernama purin. Purin adalah bentuk turuna nukleo protein, yaitu
salah satu zat komponen asam nukleat dalam tubuh manusia dan di
jumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari
halamamn seperti sayur-sayuran, buah- buahan, kacang- kacangan dan
lain- lain. Sedangkan hewan seperti daging, jeroan, ikan sarden dan
lain-lain. Purin ini diolah oleh tubuh dan hasilnya berupa asam urat34.
36
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Institusi Pendidikan (STIKes Widya Nusantara Palu)
Disarankan agar hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan bacaan di
perpustakaan yang nantinya dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mahasiswa tentang keperawatan yaitu Pengetahuan Tentang Pola Makan Dengan
Peningkatan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Pasien Usia 40 Tahun Keatas
Di puskesmas Mamboro dan mambantu dalam pembuatan skripsi selanjutnya.
2. Bagi Sampel (lansia yang mengalami peningkatan asam urat)
Bagi sampel diharapkan bagi lansia untuk lebih memperhatikan pola makan
dan menjaga kesehatan serta perbanyak berolahraga
3. Bagi Instansi Tempat Penelitian
Diharapkan bagi tempat penelitian dapat menerapkan kepatuhan pola makan
pada lansia yang berumur 40 tahuan keatas yang berada di kelurahan Mamboro
wilyah kerja Puskesmas Mamboro, dapat meningkat suatu pengetahuan tentang
pola makan terhadap peningkatan kadar asam urat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Songgigilan, A. M. ., Rumengan, I. & Kundre, R. Hubungan Pola Makan Dan Tingkat
Pengetahuan Dengan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Penderita Gout Artritis Di
Puskesmas Ranotana Weru. J. Keperawatan 7, 1–8 (2019).
2. Anies. Penyakit Degeneratif. (Ar-Ruzz Media, 2018).
3. ANDRIANI KRISTIANA KUDHAו. HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN
KADAR ASAM URAT DI DESA KOLONGAN KECAMATAN KALAWAT
SKRIPSI. 93, 259 (2017).
4. Islamiah, Hamis, M. A. & Adi, G. S. PADA PASIEN GOUT DI PUSKESMAS
KALISAT KABUPATEN JEMBER ( The Correlation of Dietary Habit and Artralgia
on the Gout Patient in Puskesmas Kalisat Jember Regency ) 1 ) Mahasiswa Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember 2 , 3 ) Dosen Fakultas. J.
Kesehat. 0–8.
5. Fitriani, R., Azzahri, L. M. & Nurman, M. Hubungan Pola Makan Dengan Kadar
Asam Urat (Gout Artritis) Pada Usia Dewasa 35-49 Tahun. J. Ners Prodi Sarj.
Keperawatan Profesi Ners FIK UP 2021 5, 20–27 (2021).
6. Songgigilan et al. HUBUNGAN POLA MAKAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN
DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PADA PENDERITA GOUT
ARTRITIS DI PUSKESMAS RANOTANA WERU. (2019).
7. Izzaty, R. E., Astuti, B. & Cholimah, N. HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN
KADAR ASAM URAT MASYARA KAT DI KOTA BANDAR LAMPUNG. Angew.
Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952. 5–24 (1967).
8. Noviyanti. Hidup Sehat Tanpa Asam Urat. (2015).
9. Sharaf, A. R. Penyakit Dan Terapi Bekamnya:Dasar Dasar ilmiah Terapi Bekam.
(Thibbia, 2012).
10. supriyadi. Statistik Kesehatan. (Salemba Medika, 2014).
11. Umar, W. A. Bekam Untuk 7 Penyakit Kronis. (Grogol Sukaharjo, Thibbia, 2015).
12. Fitriana. Cara Cepat Usir Asam Urat. (Medika, 2015).
13. Karo, T. K. & Utara, S. PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ASAM URAT
PADA MASYARAKAT TIGABINANGA KABUPATEN KARO, SUMATERA
UTARA. 2, 127–132 (2019).
14. Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. (Rineka Cipta, 2010).
15. Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. (Rineka Cipta, 2012).
16. Mubarak, W. I. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. (Salemba Medika, 2011).
17. Baliwati. Pengertian pola makan. http://repository.usu.ac.id/bitstream.Diakses
02/01/2022. (2017).
18. Sulistyoningsih. Pengertian pola makan.http://repository.usu.ac.id/bitstream. Diakses
09/01/2022. (2017).
19. Supariasa, dkk. Pengertian pola makan.http://repository.usu.ac.id/bitstream.Diakses
09/01/2022. (2017).
20. Ranti. Pengertian pola makan. http://repository.usu.ac.id/bitstream
Diakses09/01/2022. (2018).
21. Almatsier. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. (PT. Gramedia Pustaka Utama,
2011).
22. Utami, E. R. Antibiotika, Resistensi, Dan Rasionalitas Terapi. (2012).
23. Usman Pamungkas. Metedeologi Riset Keperawatan. (Trans Info Medika).
24. Notoatmodjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. (Rineka Cipta, 2015).
25. Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. (Alfa Beta, 2017).
26. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Rineka Cipta, 2015).
27. Machfoedz. Statistika Deskriptif : Bidang Kesehatan. Keperawatan. Dan Bidan (Bio
39
INFORMED CONSENT
Setelah mendapatkan penjelasan secara rinci dan memahami penelitian ini, saya
bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Siti
Hasmayuni Mahasiswi Program Studi S1 Keperawatan STIKes Widya Nusantara Palu
mengenai Hubungan Pengetahuan Tentang Pola Makan Dengan Peningkatan Kadar Asam
Urat Dalam Darah Di Puskesmas Mamboro Selanjutnya saya tidak akan menuntut jika terjadi
sesuatu hal dikemudian hari.
Berikut adalah identitas saya :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Dengan demikian pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan dari
siapupun
Mamboro, 2022
Responden
41
LEMBAR KUISIONER
1. Kuisioner Pengetahuan
Keterangan : B = Benar
: S = Salah
No Pertanyaan Jawaban
15. Minum air putih cukup setiap hari (8 gelas ) tidak dapat
membantu penyakit asam urat
Keterangan : 1. Ya skor 0
2. Tidak skor 1
No Pertanyaan Ya Tidak
16. Apakah anda makan hati sapi, hati kambing, hati ayam 5
kali seminggu?
Dokumentasi