SKRIPSI
OLEH
MELDA WARDANA BATUBARA
NIM. 21061450
1
2
OLEH
MELDA WARDANA BATUBARA
NIM. 21061450
SKRIPSI
Riwayat Pendidikan
1. Tahun 2003-2004 : TK Al-Musyarofah
2. Tahun 2004- 2010 : SD Negeri 200103 Padangsidimpuan
3. Tahun 2010- 2013 : SMP Negeri 4 Padangsidimpuan
4. Tahun 2013- 2016 : SMK Kesehatan Matorkis Padangsidimpuan
5. Tahun 2016- 2019 : Pendidikan D-III Kebidanan Matorkis Padangsidimpuan
4
Menyatakan bahwa:
1. Skipsi dengan judul “Studi Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dalam
Pemberian ASI Eksklusif di Desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan Hutaraja
Tinggi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022” adalah asli dan bebas dari
plagiat.
2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan dari Komisi
pembimbing dan masukan dari Komisi Penguji
3. Skripsi ini merupakan tulisan ilmiah yang dibuat dan ditulis sesuai dengan
pedoman penulisan serta tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan oleh orang lain, kecuali dikutip secara tertulis
dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan dalam tulisan saya dengan
disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik serta sanksi lainnya sesuai
dengan norma yang berlaku
Demikian pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunkan sebagaimana mestinya.
Abstract
Exclusive breastfeeding according to the World Health Organization is to give
only breast milk without give other food and drinks to babies from birth to 6
months old, except for drugs and vitamins. However, this does not mean that after
exclusive breastfeeding, breastfeeding is stopped, but it is still given to babies
until the baby is 2 years old. Exclusive breastfeeding coverage at the Public
Helath Center Hutaraja Tinggi 2020 out of 132 babies, only 49 mothers (37.2%)
gave exclusive breastfeeding. The purpose of this study is to determine family
knowledge and support in providing exclusive breast milk (ASI) in trans Pir Sosa
1A village, Hutaraja Tinggi District, Padang Lawas Regency 2022. This type of
research was quantitative with a descriptive design. The samples in this study
were all mothers who had babies aged 0-6 months in the village of Trans Pir Sosa
1A Hutaraja Tinggi District, Padang Lawas Regency 2022 as many as 38 people.
The data analysis used was univariate analysis. The results showed that the
knowledge of the majority respondents was lack (52.6%), the majority family
support was not supportive (57.9%). Health Workers still need to increase health
promotion efforts, especially regarding intensive exclusive breastfeeding through
direct door to door communication to the community by involving husbands,
families, community leaders, nurses and midwives in the community about the
importance of breastfeeding and counseling about dairy milk in breastfeeding
mothers.
Keywords : Knowledge, Support for Breast Milk Families Exclusive
Bibliography : 51, (2011-2020)
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
dan Dukungan Keluarga dalam Pemberian ASI Eksklusif di Desa Trans Pir Sosa
Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti
1. Dr. Anto, SKM, M.Kes, M.M selaku Rektor Universitas Aufa Royhan di
waktu untuk memberikan kritik dan saran dalam perbaikan skripsi ini.
Padangsidimpuan.
Padang Lawas yang telah memberikan izin untuk melakukan survey awal
penelitian.
8. Ibunda dan ayanda yang telah memberikan dukungan dan doa yang tidak terhingga kepada penulis di dalam
dukungan, baik berupa moral maupun materi yang tidak terhingga kepada
10. Kepada seluruh teman-teman sejawat dan seperjuangan yang turut membantu
Peneliti
DAFTAR ISI
10
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ............................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
ABSTRAK ......................................................................................... vi
ABSTRACT ......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR SKEMA ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xv
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR SKEMA
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Nama
PI Pencegahan Infeksi
BAB 1
PENDAHULUAN
suatu negara dapat dilihat dari tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). Salah satu penyebab angka kesakitan dan kematian pada
bayi erat kaitannya dengan status nutrisi. Salah satu upaya dalam menurunkan
AKB adalah dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah makanan
alami pertama untuk bayi yang memberikan semua vitamin, mineral dan nutrisi
yang diperlukan oleh bayi untuk pertumbuhan dalam enam bulan pertama dan
tidak ada makanan atau cairan lain yang diperlukan. ASI memenuhi setengah atau
lebih kebutuhan gizi anak pada tahun pertama hingga tahun kedua kehidupan
memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain
kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun
bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan
tentang cakupan ASI eksklusif di dunia hanya sebesar 36%. Capaian tersebut
masih dibawah target cakupan ASI eksklusif yang ditetapkan oleh WHO yaitu
sebesar 50%. Di Amerika sebanyak 44% bayi diberikan ASI eksklusif selama 3
bulan dan hanya sebanyak 22% diberikan selama 6 bulan. Secara global, tidak
lebih dari 35% bayi mendapatkan ASI selama kurang dari empat bulan, di Mesir
17
79% bayi di bawah usia dua bulan diberikan ASI. Namun, proporsi ASI eksklusif
menurun dengan cepat pada saat bayi berusia 4-5 bulan. Sekitar tujuh dari sepuluh
mendapat ASI eksklusif tahun 2019 yaitu sebesar 67,74%. Angka tersebut sudah
melampaui target Renstra tahun 2019 yaitu 50%. Persentase tertinggi cakupan
pemberian ASI eksklusif terdapat pada Provinsi Nusa Tenggara Barat (86,26%),
Terdapat empat provinsi yang belum mencapai target Renstra tahun 2019, yaitu
eksklusif ini diatur tugas dan tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah
tersebut, telah diterbitkan Permenkes Nomor 15 tahun 2013 tentang tata cara
penyediaan fasilitas khusus menyusui atau memerah ASI dan Permenkes Nomor
39 tahun 2013 tentang susu formula bayi dan produk lainnya. Dalam rangka
4.314 orang konselor menyusui dan 415 orang fasilitator pelatih konseling
Data Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2019), dari 186.460 bayi
usia dari 186.460 bayi usia < 6 bulan, dilaporkan hanya 75.820 bayi yang
mendapatkan ASI Eksklusif (40,66%), capaian ini masih jauh dari target yang
ditentukan di Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019 yaitu
dan Nias (17,62%). Merujuk target Renstra sebesar 53%, maka ada 10
Kabupaten/Kota yang sudah mencapai target tersebut yaitu Nias Utara, Sibolga,
Utara merupakan salah satu kabupaten yang cakupan ASI eksklusif belum
mencapai target.
Lawas dari tahun 2014-2019 sangat fluklusif dimana pada tahun 2014 cakupan
ASI ekslusif 33,0% dan mengalami peningkatan menjadi 59,50% di tahun 2015,
sedangkan pada tahun 2016-2017 menurun kembali menjadi 40,80% dan 33,80%.
Sedangkan pada tahun 2018 cakupan pemberian ASI ekslusif pada bayi usia < 6
bulan terjadi peningkatan menjadu 36,7% dan turun kembali menjafdi 33,80% di
cakupan tersebut antara lain meningkatkan tenaga konselor ASI, adanya peraturan
Tinggi pada tahun 2020 dari jumlah 132 bayi hanya 49 ibu (37,2%) yang
2020).
yang dilakukan Tri Ayu (2015), memperoleh hasil bahwa terdapat hubungan
(p=0,003).
mencegah resiko kematian. Dampak jika tidak diberikan ASI Eksklusif yang
diperoleh bagi bayi adalah infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan
suami, dukungan keluarga dan yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan dari
Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas dari 10 ibu terdapat 3 ibu menyusui
yang memberikan Air Susu Ibu (ASI) ekslusif pada bayinya dan 7 ibu menyusui
tidak memberikan ASI ekslusif pada bayinya, hambatan paling utama dalam
pemberian asi Eksklusif adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
dan kurangnya dukungan suami, di mana masih banyak suami yang tidak ikut
serta membantu ibu dalam pemberian ASI Ekskusif seperti tidak mendampingi
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif di desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan
Susu Ibu (ASI) Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan Berdasarkan Pengetahuan
dan Dukungan Keluarga di desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan Hutaraja Tinggi
Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif di desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan Hutaraja
2022.
kesehatan yang ada dimasyarakat khususnya mengenai pemberian Air Susu Ibu
(ASI) Ekslusif.
22
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi berumur 0-6 bulan
tanpa memberikan makanan atau minuman lain, menurut ahli kesehatan, bayi
pada usia tersebut sudah terpenuhi gizinya hanya dengan ASI saja. Manfaat ASI
Eksklusif yaitu agar bayi kebal terhadap beragam penyait pada usia selanjutnya
(Rulina, 2014).
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin
setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walupun
Jika dilihat dari waktu produksinya, ASI dapat dibedakan menjadi 3 jenis,
1. Kolostrum
Kolostrum merupakan ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari
ketiga setelah bayi lahir. Kolostrum adalah susu pertama yang dihasilkan oleh
lebih kuning dibandingkan dengan ASI matur, bentuknya agak kasar karena
a. Sebagai pembersih selaput usus bayi baru lahir sehingga saluran pencernaan
2. ASI Peralihan
ASI peralihan merupakan ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari
kesepuluh. Pada masa ini, susu transisi mengandung lemak dan kalori yang
lebih tinggi dan protein yang lebih rendah dari pada kolostrum.
3. ASI Matur
ASI matur merupakan ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai
seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan
dengan perkembangan bayi sampai usia 6 bulan. ASI ini berwarna putih seperti
susu krim dan mengandung lebih banyak kalori dari pada susu kolostrum
a. Air
Air merupakan kebutuhan yang sangat vital dan tanpa air akan terjadi
kegunaannya untuk melarutkan zat – zat yang terdapat dalam ASI dan juga bisa
b. Protein
ASI memiliki kandungan protein yang berbeda dari susu mamalia lainnya,
baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI mengandung asam amino seimbang
yang cocok untuk bayi. Dalam 100 ml ASI terdapat 0,9 gr protein, jumlah ini
24
ASI mengandung protein whey dan casein. Whey adalah protein yang
halus, lembut dan mudah dicerna sedangkan kasein adalah protein yang
dan casein dalam ASI adalah 60:40 Sedangkan pada susu sapi 20:80. ASI
Selain alfa lactalbumin , protein unik yang dimiliki ASI dan tidak terdapat
dalam susu formula adalah taurin, lactoferin dan lysosom. Taurin diperlukan
Taurin, protein unik yang ada dalam ASI adalah lactoferin. Lactoferin
membiarkan bakteri usus baik yang menghasilkan vitamin untuk tumbuh dan
c. Karbohidrat
Laktosa mudah dicerna dan merupakan sumber energi.Di dalam usus laktosa
kalsium yang penting untuk pertumbuhan tulang. Selain itu, laktosa juga
diperlukan untuk pertumbuhan otak, makin tinggi kadar laktosa pada susu
25
mamalia, maka makin besar juga ukuran otaknya. ASI mengandung kadar
laktosa yang paling tinggi dibandingkan susu mamalia lain (Rulina, 2014).
bakteri berbahaya.
d. Lemak
mengandung jumlah lemak yang sehat dan tepat secara proporsional. Kadar
lemak dalam ASI antara 3,5% - 4,5%. Walaupun kadar lemak dalam ASI
tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI lebih dulu
dipecahkan menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat
dalam ASI. Lemak utama ASI adalah lemak ikatan panjang yang mengandung
untuk pertumbuhan syaraf dan pertumbuhan otak. Lemak pada ASI juga
bayi. Pada saat pertumbuhan otak yang cepat, diperlukan kadar kolesterol yang
tinggi. Kolesterol dalam ASI juga berfungsi dalam pembentukan enzim untuk
usia muda.
26
pada proses pembentukan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah cukup dan
mudah diserap. Dalam ASI juga terdapat vitamin D dan E terutama dalam
kolostrum. Mineral berupa zat besi (Fe) dan Zinc terdapat di ASI dalam jumlah
1. Untuk Bayi
terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi
ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk
b. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi,
(MP-ASI)
c. Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari
kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih
memberikan manfaat.
d. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi
h. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin
i. ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam
j. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan
kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan
depan.
k. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan
l. Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah.
Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI
bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada
bayi prematur.
28
n. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI.
Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI
pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak
ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan
memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi
pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih
2. Untuk Ibu
b. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan
e. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus
panas, dsb
f. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan
perlengkapannya
steril
i. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah
payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan
diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi
dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.
3. Untuk Keluarga
a. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau
sakit.
e. Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga
f. Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air
melindungi seseorang dari efek setres yang buruk. Dukungan suami menurut
Friedman Bowden & Jones (2014) adalah sikap, tindakan penerimaan terhadap
dukungan sosial yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang
dapat diakses atau diadakan untuk keluarga yang selalu siap memberikan
orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan
dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau
diadakan untuk keluarga yang selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan
dalam merawat bayi dan memberikan informasi mengenai ASI kepada ibu. Ibu
yang mendapat informasi tentang ASI dari keluarganya akan terdorong untuk
kolostrum semakin baik pula walaupun dalam hasil penelitian masih ada ibu yang
dukungan keluarga yang rendah tapi tetap memberikan kolostrum pada bayinya
Sangatlah luas diterima bahwa orang yang berada dalam lingkungan sosial
yang suportif umumnya memiliki kondisi yang lebih baik dibandingkan rekannya
yang tanpa keuntungan ini. Lebih khususnya, karena dukungan suami dapat
individu atau keluarga secara langsung, dukungan keluarga adalah strategi penting
yang haru ada dalam masa stress bagi anggota keluarga (Friedman Bowden &
32
Jones, 2014).
membantu berorientasi tugas sering kali diberikan oleh keluarga besar, teman, dan
tetangga. Bantuan dari keluarga juga dilakukan dalam bentuk bantuan langsung,
merawat anak, perawatan fisik lansia, melakukan tugas rumah tangga, dan
bantuan praktis selama masa krisis (Friedman Bowden & Jones, 2014).
kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial berbeda- beda dalam berbagai tahap-
tahap siklus kehidupan. Namun demikian, dalam semua tahap siklus kehidupan,
kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan
adaptasi keluarga. (Friedman Bowden & Jones, 2014) menyimpulkan bahwa baik
penyangga dan utama dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan kesejahteraan
1) Faktor internal
a) Tahap perkembangan
Artinya dukungan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini
dirinya.
c) Faktor emosi
penyakit mungkin.
d) Spiritual
2) Eksternal
a) Praktik di keluarga
b) Faktor sosio-ekonomi
eksklusif pada bayinya. Keluarga (suami, orang tua, mertua, ipar, dan sebagainya)
perlu diinformasikan bahwa seorang ibu perlu dukungan dan bantuan keluarga
sementara tugas rumah tangga ibu seperti memasak, mencuci, dan membersihkan
suami dan orang tua. Suami dan orang tua adalah orang terdekat yang dapat
mempengaruhi seorang ibu untuk tetap menyusui secara eksklusif atau malah
berupa nasihat untuk memberikan hanya ASI eksklusif saja kepada bayinya,
membantu ibu bila lelah, dan membantu melakukan pekerjaan rumah. Sedangkan
dukungan orang tua lebih terlihat untuk mempengaruhi ibu memberikan makanan
atau minuman tambahan sebelum bayi mereka berusia 6 bulan (Syafiq, 2013).
Peran Ayah dan Keluarga dalam Pemberian ASI eksklusif (Bayu, M.,
dukungan keluarga dekat. Ibu tidak bisa berjuang sendiri, mengingat adanya
perubahan besar dalam hidupnya sebagai ibu baru. Menyusui sendiri bergantung
36
kepada dua hormon utama, yaitu hormon prolaktin yang memproduksi ASI dan
hormon oksitosin yang mengalirkan ASI. Hormon oksitosin ini adalah hormon
unik karena proses keluarnya dapat dipengaruhi oleh emosi seseorang. Hormon ini
dapat disebut sebagai hormon cintanya ayah dan hormon happy-nya ibu.
ASI pun lancar. ASI dapat keluar sampai memancing LDR (Let Down Reflex)
saat terjadi pancuran ASI atau ASI menetes dari payudara satunya saat payudara
yang lain sedang disusui. Namun, akan berlaku sebaliknya. Jika ibu kelelahan,
tidak happy, sedang stres, banyak pikiran negatif, walaupun produksi ASI banyak
hingga payudara tampak penuh, ASI bisa tidak keluar karena hormon oksitosin
tadi tidak mengalir. Di sinilah peran keluarga dekat sangat diperlukan, terutama
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh ayah dalam membantu ibu. Dari hal
kecil seperti membantu menjagakan si kecil agar ibu dapat beristirahat agar tidak
dan perilaku bayi. Memberi supportmental dengan mengajak ibu bercanda saat
Sesekali, temani ibu saat harus bangun malam dan menyusui bayi untuk
memandikan, menimang bayi dan lain-lain. Ini semua dilakukan untuk membantu
ibu agar tidak merasa stres, mengalami baby blues syndrome hingga post natal
untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mentalnya. Sisi ibu juga sisi ayah
keduanya dipadukan untuk menggores bayi yang masih seperti lembaran kertas
putih. Keberhasilan pemberian ASI adalah keberhasilan bersama, tidak hanya ibu-
bayi, tetapi juga keluarga sekitarnya, terutama ayah. Kasih ibu dan ayah anugerah
2.3 Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
6 tingkatan yaitu:
1) Tahu (know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
2) Memahami (comprehension)
38
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
3) Aplikasi (aplication)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. Aplikasi disini dapat
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (synthesis)
Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
6) Evaluasi (evaluation)
telah ada.
39
psikis, intelektual, psikomotor, serta kondisi afektif dan kognitif individu. Faktor
internal dan eksternal ini jika diperluas lagi akan terbagi sebagai berikut :
1) Intelegensi
intelegen akan lebih mudah menerima suatu pesan. Dari uraian tersebut dapat
2) Pendidikan
sehingga dicapai suatu masyarakat yang berkembang, pendidikan formal dan non
3) Pengalaman
disebabkan karena adanya pemikiran dan perasaan dalam diri seseorang yang
orang lain.
4) Informasi
media massa dianggap sebagai sistem informasi yang memiliki peranan penting
kelompok atau individu dalam aktivitas sosial dimana media massa ini nantinya
akan mempengaruhi fungsi kognitif, afektif, dan behavioral. Pada fungsi kognitif
penjelasan nilai-nilai tertentu. Media dibagi menjadi tiga yaitu media cetak yang
meliputi booklet, leaflet, rubrik yang terdapatpada surat kabar atau majalah dan
poster. Kemudian media elektronikyang meliputi televisi, video, slide, dan film
5) Kepercayaan
berlaku bagi objek sikap, sekali kepercayaan itu telah terbentuk, maka ia akan
41
menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari
objek tertentu.
6) Umur
menerima informasi.
7) Sosial budaya
yang berasal dari keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik dimungkinkan lebih
Dua cara pokok bagi manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar
Dewi, 2011).
tersebut. Oleh sebab itu, kerangka konsep ini terdiri dari variabel-variabel serta
hubungan variabel yang satu dengan yang lain. Dengan adanya kerangka konsep
akan mengarahkan kita untuk menganalisa hasil penelitian, maka penulis dapat
Pengetahuan
Dukungan Keluarga
BAB 3
METODE PENELITIAN
dukungan keluarga dalam pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif di desa Trans
Pir Sosa 1A Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022.
3.2.1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan Hutaraja
Tinggi Kabupaten Padang Lawas. Alasan peneliti adalah karena masih rendahnya
0-6 bulan di desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten
Padang Lawas dari bulan April- Mei tahun 2022 sebanyak 38 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0-6
bulan di desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh populasi
dijadikan sampel
Etika penelitian ini disusun untuk melindungi hak- hak responden menjamin
bersifat sukarela dan responden berhak untuk mengundurkan diri dari proses
penelitian ini bila dikehendaki. etika penelitian yang harus dilakukan dalam setiap
dengan cara tidak mencantumkan nama responden dalam lembar alat ukur.
c. Confiodentiality (Kerahasiaan)
penelitian.
No. Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
1 Pengetahuan Segala sesuatu yang Kuisioner Ordinal 1. Kurang= <56%
diketahui ibu tentang ( 0-5)
ASI eksklsusif 2. Cukup =
56-75% ( 6-7)
3. Baik= 76-
100% (8-10)
2 Dukungan Dukungan yang Kuisioner Ordinal 4. Tidak
Keluarga diberikan keluarga Mendukung=
dalam pemberian ≤50% ( 0-5)
ASI Eksklusif 5. Mendukung >
50% (6-10)
Kuisioner yang diberikan berisi daftar pertanyaan yang mengacu pada konsep dan
teori sesuai dengan uraian pada tinjauan pustaka. Kuisioner di susun secara
Setiap jawaban benar diberi skor 1, salah diberi skor 0. Jumlah total skor terendah
benar diberi skor 1, salah diberi skor 0. Jumlah total skor terendah adalah 0 dan
terhadap 20 responden dengan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan nilai
lembar kuesioner.
mengisi.
Analisis data yang dilakukan adalah analisa univariat. Analisis data dalam
Data disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi, seperti contoh table
berikut:
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Desa Trans Pir Sosa 1A merupakan salah satu desa yang terdapat di
Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas yang memiliki jarak sekitar
70 km dengan ibu kota kabupaten dan 27 km dengan ibu kota kecamatan. Desa
Trans Pir Sosa 1A memiliki luas lahan pemukiman warga 250 Ha, Luas lahan
pertanian 1000 Ha., Kawasan fasilitas umum 75Ha, wilayah sekitar 485 km2,
termasuk wilayah terluas di Kabupaten Padang Lawas Utara. Sebanyak 80% dari
500 KK merupakan warga transmigrasi dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa
Tengah dan 20% dari penempatan warga local yang berasal dari masyarakat desa
sekitar Kecamatan Sosa dan sebagaian lagi dari Kecamatan lain di Kabupaten
Tapanuli Selatan.
Desa Trans Pir Sosa 1A memiliki batas- batas wilayah sebagai berikut:
pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif di desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan
Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022 dapat dijelaskan pada
tabel.
51
a. Umur Ibu
Tabel 4.1 Distribusi Umur Ibu di Desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan Hutaraja
Tinggi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas ibu yang berada pada umur 26-
35 tahun yaitu sebanyak 24 orang (63,2%) dan minoritas ibu yang berada pada
b. Pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi Pendidikan Ibu di Desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan
Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022
Pendidikan n Persentase (%)
SD 4 10,5
SMP 5 13,2
SMA 23 60,5
Perguruan Tinggi 6 15,8
Jumlah 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2021
orang (10,5%).
52
c. Jenis Pekerjaan
Tabel 4.3 Distribusi Jenis Pekerjaan Ibu di Desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan
Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022
Jenis Pekerjaan n Persentase (%)
IRT (Tidak Bekerja) 15 39,5
PNS 2 5,3
Pedagang 3 7,9
Petani 14 36,8
Pegawai Swasta 1 2,6
Honor 3 7,9
Jumlah 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2021
15 orang (39,5) dan minoritas ibu bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak1
orang (2,6`%).
d. Pendapatan
Tabel 4.4 Distribusi Pendapatan Keluarga di Desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan
Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022
Pendapatan n Persentase (%)
< 2.758,828 24 63,2
≥ 2.758,828 14 36,8
Jumlah 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2021
e. Agama
Tabel 4.5 Distribusi Agama Ibu di Desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan Hutaraja
Tinggi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022
Agama n Persentase (%)
Islam 100 100,0
Jumlah 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2021
53
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa seluruh ibu beragama islam yaitu sebanyak
38 orang (100%).
f. Suku
Tabel 4.6 Distribusi Suku di Desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan Hutaraja
Tinggi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022
Suku n Persentase (%)
Jawa 30 78,9
Batak 8 21,1
Jumlah 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2021
Jawa sebanyak 30 orang (78,9%) dan minoritas suku batak sebanyak 8 orang
(21,1%).
g. Pengetahuan
Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Ibu di Desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan
Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022
h. Dukungan Keluarga
Tabel 4.8 Distribusi Dukungan Keluarga Ibu di Desa Trans Pir Sosa 1A
Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022
Dukungan Keluarga n Persentase (%)
Tidak Mendukung 22 57,9
Mendukung 16 42,1
Jumlah 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2021
54
pemberian ASI Eksklusif sebanyak 22 orang (57,9%) dan keluarga ibu yang
Tabel 4.11 Distribusi Pemberian ASI Eksklusif di Desa Trans Pir Sosa 1A
Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022
memberikan ASI Eksklusif yaitu sebanyak 27 orang (71,1%) dan minoritas ibu
dari 20 ibu yang pengetahuannya kurang, ibu yang tidak memberikan ASI
Eksklusif pada bayi sebanyak 19 orang (50,0%) dan ibu yang memberikan ASI
55
Eksklusif pada bayi sebanyak 1 orang (2,6%). Dari 13 ibu yang pengetahuannya
cukup, ibu yang memberikan ASI Eksklusif pada bayi sebanyak 5 orang (13,1%)
dan ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi sebanyak 8 orang
(21,1%). Dari 5 ibu yang pengetahuannya baik, ibu yang memberikan ASI
Eksklusif pada bayi sebanyak 5 orang (13,2%) dan ibu yang tidak memberikan
dari 22 yang keluarganya tidak mendukung, ibu yang tidak memberikan ASI
Eksklusif pada bayi sebanyak 20 orang (52,7%) dan ibu yang memberikan ASI
Eksklusif pada bayi sebanyak 2 orang (5,2%). dari 16 ibu yang keluarganya
mendukung , ibu yang memberikan ASI Eksklusif pada bayi sebanyak 9 orang
(23,7%) dan ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi sebanyak 7
orang (18,4%).
56
BAB 5
PEMBAHASAN
didaptkan bahwa dari 20 ibu yang pengetahuannya kurang, ibu yang tidak
memberikan ASI Eksklusif pada bayi sebanyak 19 orang (50,0%) dan ibu yang
memberikan ASI Eksklusif pada bayi sebanyak 1 orang (2,6%). Dari 13 ibu yang
pengetahuannya cukup, ibu yang memberikan ASI Eksklusif pada bayi sebanyak
5 orang (13,1%) dan ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi
sebanyak 8 orang (21,1%). Dari 5 ibu yang pengetahuannya baik, ibu yang
memberikan ASI Eksklusif pada bayi sebanyak 5 orang (13,2%) dan ibu yang
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
Pengetahuan ibu tentang ASI merupakan salah satu faktor yang penting
tingkat pengetahuan, pendidikan, status kerja ibu, dan jumlah anak dalam keluarga
dan kuantitas informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
baik maka tingkat pengetahuan mereka akan bertambah karena informasi yang
orang akan mudah untuk memahami pesan yang disampaikan. Ibu menyusui yang
keuntungan, manfaat, penyimpanan ASI dan cara menyusui yang benar akan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri
(2015) yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna faktor tingkat
Tegal tahun 2015, dengan X2 hitung sebesar 16,654 dan nilai p sebesar 0,000.
Penelitian ini juga didukung oleh Siti (2020) yang menyebutkan Ada
Hubungan Pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6-12
dengan nilai p= 0,000. Pengetahuan tentang ASI eksklusif yang baik dapat
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan ibu yang baik dapat
Peneliti berasumsi bahwa Ibu yang kurang pengetahuan dan kurang diberi
memberikan susu tambahan melalui botol, sehingga KIE sangat perlu dilakukan
pada ibu segera setelah melahirkan ditunjang dengan Inisiasi menyusui dini. KIE
tidak hanya diberikan pada waktu setelah bayi lahir atau masa pertumbuhan dan
ibu yang mendukung pemberian ASI Eksklusif sebanyak 16 orang (42,1%). Hasil
mendukung, ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi sebanyak 20
orang (52,7%) dan ibu yang memberikan ASI Eksklusif pada bayi sebanyak 2
orang (5,2%). dari 16 ibu yang keluarganya mendukung, ibu yang memberikan
ASI Eksklusif pada bayi sebanyak 9 orang (23,7%) dan ibu yang tidak
Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa peran ayah dan
salah satunya ditunjang oleh dukungan keluarga dekat. Ibu tidak bisa berjuang
sendiri, mengingat adanya perubahan besar dalam hidupnya sebagai ibu baru.
Menyusui sendiri bergantung kepada dua hormon utama, yaitu hormon prolaktin
yang memproduksi ASI dan hormon oksitosin yang mengalirkan ASI. Hormon
oksitosin ini adalah hormon unik karena proses keluarnya dapat dipengaruhi oleh
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh ayah dalam membantu ibu. Dari hal
kecil seperti membantu menjagakan si kecil agar ibu dapat beristirahat agar tidak
dan perilaku bayi. Memberi supportmental dengan mengajak ibu bercanda saat
Sesekali, temani ibu saat harus bangun malam dan menyusui bayi untuk
memandikan, menimang bayi dan lain-lain. Ini semua dilakukan untuk membantu
ibu agar tidak merasa stres, mengalami baby blues syndrome hingga post natal
Dukungan atau support dari orang lain atau orang terdekat sangat berperan
dalam tidaknya menyusui. Semakin besar dukungan yang didapatkan untuk terus
menyusui, maka akan semakin besar pula kemampuan untuk dapat bertahan terus
menyusui. Seorang ibu yang kurang mendapatkan dukungan keluarga atau bahkan
60
2010).
yang baik dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini dikarenakan semakin tinggi
pemberian dukungan, maka ibu akan lebih termotivasi, semangat dan yakin
selama menyusui.
merupakan suatu respon yang diberikan keluarga dalam mendukung ibu untuk
mendukung, ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi sebanyak 25
orang (83,3%) dan ibu yang memberikan ASI Eksklusif pada bayi sebanyak 5
orang (16,7%). dari 24 ibu yang keluarganya mendukung , ibu yang memberikan
ASI Eksklusif pada bayi sebanyak 13 orang (54,2%) dan ibu yang tidak
mempengaruhi ibu untuk tidak memberikan ASI seperti kebiasaan yang keliru
BAB 6
6.1 Kesimpulan
pemberian ASI eksklusif di Dsa Trans Pir Sisa 1A Kecamatan Hutaraja Tinggi
Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022 yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa:
pendidikan SMA (60,5%), pekerjaan ibu rumah tangga (39,5%) dan pendapatan
6.2 Saran
berikut :
pentingnya pemberian ASI dan penyuluhan tentang ASI perah pada ibu
menyusui.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulah. (2012). Determinan Perilaku Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Pada
Ibu Pekerja. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 7 (7). 2012.
Adiba P, Sandra F, Ahmad S. 2012. ASI eksklusif dan persepsi Kecukupan ASI.
Politeknik Harapan Bersama Tegal, Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Amalia Dan Yovsyah. (2019). Pemberian Asi Segera Pada Bayi Baru Lahir.
Jurnal Kesmas Nasional.Vol.3, No.4.Hal 171- 175
Anis E,. Wiwit I. 2018. Hubungan Paritas dengan ASI Eksklusif pada Bayi Usia
7-12 Bulan. Jurnal Obstetrika Scientia Vol 6 No.1.
Bayu, M., (2014). Pintar ASI dan Menyusui. Jakarta: Panda Media
Dahlan, A., Mubin, F., Mustika, D.N., 2013. Hubungan Status Pekerjaan Dengan
Pemberian Asi Eksklusif Di Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan
Kota Semarang. Http://Jurnal.Unimus.Ac.Id.Dinas Kesehatan Kabupaten
Indragiri H
Fitriyani, dkk. 2017. Hubungan Pekerjaan Ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif
pada bayi. Tersedia dari:
http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance/article/viewFile/1699/6
79
Nasir. (2012). Pemberian Asi Eksklusif Dan Hal-Hal Yang Berhubungan Pada
Bayi Umur 4 – 11 Bulan Di Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2012.
Skripsi. Depok: Fkm-Ui.
Pudjiadi. (2011). Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta: Gaya Baru.
Puspita. (2016). Ilmu Gizi 2 Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta. PT. Bhatara
Niaga Media.
Puspitasari. (2015). Hubungan Pengetahuan, Sikap Ibu Dan Promosi Iklan Susu
Formula Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar
Siti Luluk SR. (2020) Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu pada Pemberian ASI
Eksklusif pada Bayi Umur 6-12 bulan. Jombang: Stikes Insan Cendikia Medika.
Utami R. 2012. Panduan inisiasi menyusui dini plus ASI eksklusif. Jakarta :
Pustaka bunda.
Kepada Yth.
Kepala Desa Trans Sosa 1A
Di
Tapanuli Selatan
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyelesaian studi pada Program Studi Kebidanan Program Sarjana
Fakultas Kesehatan di Universita Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan, kami
mohon bantuan saudara agar kepada mahasiswa tersebut di bawah ini:
NIM : 21061450
Dapat diberikan Izin Survey Pendahuluan di Desa Trans Sosa IA untuk penulisan
Skripsi dengan judul “ Dukungan Keluarga dalam Pemberian ASI Eksklusif di
Desa Trans Sosa IA Kec. Hutaraja Tinggi Kab. Padang Lawas Tahun 2021”
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan
terima kasih.
68
69
Kepada Yth.
Kepala Desa Trans Sosa 1A
Di
Tapanuli Selatan
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyelesaian studi pada Program Studi Kebidanan Program Sarjana
Fakultas Kesehatan di Universita Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan, kami
mohon bantuan saudara agar kepada mahasiswa tersebut di bawah ini:
NIM : 21061450
Dapat diberikan Izin Survey Pendahuluan di Desa Trans Sosa IA untuk penulisan
Skripsi dengan judul “ Studi Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dalam
Pemberian ASI Eksklusif di Desa Trans Sosa IA Kec. Hutaraja Tinggi Kab.
Padang Lawas Tahun 2022”
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan
terima kasih.
70
71
Kepada Yth,
Responden Penelitian
Di Desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan Hutaraja Tinggi
Kabupaten Padang Lawas
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Universitas Aufa
Royhan di Kota Padangsidimpuan Program Studi Kebidanan Program Sarjana
Fakultas Kesehatan.
Nama : Melda Wardana Batubara
Nim : 21061450
Dengan ini menyampaikan bahwa saya akan mengadakan penelitian dengan
judul” Studi Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dalam Pemberian Air
Susu Ibu (ASI) Eksklusif di desa Trans Pir Sosa 1A Kecamatan Hutaraja
Tinggi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2022”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan proses gambaran yang dilakukan
melalui kuesioner. Data yang diperoleh hanya digunakan untuk keperluan peneliti.
Kerahasiaan data dan identitas saudara tidak akan disebarluaskan.
Saya sangat menghargai kesediaan saudara untuk meluangkan waktu
menandatangani lembaran persetujuan yang disediakan ini. Atas kesedian dan
kerja samanya saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif di desa Trans Pir Sosa 1A
Demikianlah persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa ada
Responden
(....................................)
73
KUESIONER PENELITIAN
Isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan identitas dan pengetahuan anda.
Berikan tanda cheklist (√) pada pilihan jawaban yang anda anggap benar.
I. Karakteristik Responden
No. Responden :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Pendapatan :
Agama :
Suku :
4. Menurut ibu, apa manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi ibu?
a. Menghemat pengeluaran keluarga untuk membeli susu formula
b. Melindungi bayi terhadap penyakit infeksi
c. Membuat bayi terkena alergi
d. Tidak tahu
5. Kapan sebaiknya bayi yang baru lahir disusui?
a. 1 hari setelah lahir
b. kalau ASI sudah keluar
c. >1 jam setelah lahir
d. ≤ 1 jam setelah lahir
6. Sebaiknya usia berapa seorang bayi diperbolehkan diberi makan/minum
seperti susu formula, air teh, air putih, pisang, bubur, buah dan yang
lainnya?
a. < 6 bulan
b. 4 bulan
c. 6 bulan
d. > 6 bulan
7. Selain bermanfaat bagi bayi, pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat
bagi ibunya. Menurut ibu, apa manfaat ASI eksklusif bagi ibu?
a. Melindungi bayi dari penyakit
b. Menghemat pengeluaran keluarga untuk membeli susu formula
c. Meningkatkan jalinan kasih sayang
d. Tidak tahu
8. Makanan yang tepat untuk bayi sampai dengan usia 6 bulan adalah?
a. ASI saja
b. Susu formula saja
c. ASI dan susu formula
d. ASI dan makanan lumat dan susu formula
9. Saat bayi terbiasa diberi ASI yang terjadi adalah?
a. Bayi menjadi diare
b. Bayi menjadi mudah lapar
c. Bayi menjadi sering menangis
d. Tidur bayi menjadi nyenyak
10. Menurut ibu setelah bayi diberikan ASI eksklusif, sampai usia berapa bayi
dilanjutkan diberikan ASI ?
a. ASI dihentikan setelah pemberian ASI eksklusif
b. 8 bulan
c. 1 tahun
d. 2 tahun
75
HASIL SPSS
Analisa Univariat
Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17-25 Tahun 10 26.3 26.3 26.3
26-35 Tahun 24 63.2 63.2 89.5
36-45 Tahun 4 10.5 10.5 100.0
Total 38 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 4 10.5 10.5 10.5
SMP 5 13.2 13.2 23.7
SMA 23 60.5 60.5 84.2
Perguruan Tinggi 6 15.8 15.8 100.0
Total 38 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak bekerja 15 39.5 39.5 39.5
PNS 2 5.3 5.3 44.7
Pedagang 3 7.9 7.9 52.6
Petani 14 36.8 36.8 89.5
Pegawai Swasta 1 2.6 2.6 92.1
Honor 3 7.9 7.9 100.0
Total 38 100.0 100.0
Pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 2,767,784 24 63.2 63.2 63.2
>= 2,767,784 14 36.8 36.8 100.0
Total 38 100.0 100.0
79
Agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Islam 38 100.0 100.0 100.0
Suku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Jawa 30 78.9 78.9 78.9
Batak 8 21.1 21.1 100.0
Total 38 100.0 100.0
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 20 52.6 52.6 52.6
Cukup 13 34.2 34.2 86.8
Baik 5 13.2 13.2 100.0
Total 38 100.0 100.0
p1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 22 57.9 57.9 57.9
Banar 16 42.1 42.1 100.0
Total 38 100.0 100.0
p2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 21 55.3 55.3 55.3
Benar 17 44.7 44.7 100.0
Total 38 100.0 100.0
80
p3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 20 52.6 52.6 52.6
Banar 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
p4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 20 52.6 52.6 52.6
Benar 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
p5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 20 52.6 52.6 52.6
Benar 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
p6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 25 65.8 65.8 65.8
Benar 13 34.2 34.2 100.0
Total 38 100.0 100.0
p7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 18 47.4 47.4 47.4
Benar 20 52.6 52.6 100.0
Total 38 100.0 100.0
81
p8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 20 52.6 52.6 52.6
Benar 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
p9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 20 52.6 52.6 52.6
Benar 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
p10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 15 39.5 39.5 39.5
Benar 23 60.5 60.5 100.0
Total 38 100.0 100.0
Dukungan Keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 22 57.9 57.9 57.9
Mendukung 16 42.1 42.1 100.0
Total 38 100.0 100.0
d1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 20 52.6 52.6 52.6
Ya 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
82
d2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 20 52.6 52.6 52.6
Ya 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
d3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 17 44.7 44.7 44.7
Ya 21 55.3 55.3 100.0
Total 38 100.0 100.0
d4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 17 44.7 44.7 44.7
Ya 21 55.3 55.3 100.0
Total 38 100.0 100.0
d5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 17 44.7 44.7 44.7
Ya 21 55.3 55.3 100.0
Total 38 100.0 100.0
d6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 21 55.3 55.3 55.3
Ya 17 44.7 44.7 100.0
Total 38 100.0 100.0
\
83
d7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 19 50.0 50.0 50.0
Ya 19 50.0 50.0 100.0
Total 38 100.0 100.0
d8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 20 52.6 52.6 52.6
Ya 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
d9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 25 65.8 65.8 65.8
Ya 13 34.2 34.2 100.0
Total 38 100.0 100.0
d10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 17 44.7 44.7 44.7
Ya 21 55.3 55.3 100.0
Total 38 100.0 100.0
Pemberianasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Diberikan 27 71.1 71.1 71.1
Diberikan 11 28.9 28.9 100.0
Total 38 100.0 100.0
84
DOKUMENTASI PENELITIAN